Tiga Kader UKM-Pers IAIN Kendari Turut Andil Sukseskan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online

Kendari, Objektif.id – Tiga kader Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari turut andil dalam menyukseskan kegiatan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online oleh Telisik.id.

Tiga kader yang dimaksud adalah Muh. Hisbullah, Nur Adha dan Fika Nurul Fadillah. Mereka merupakan delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari yang dikirim untuk menjadi panitia relawan dalam kegiatan yang sukses terselenggara pada tanggal 26 September 2020 di Hotel Claro kemarin.

Ketua Panitia kegiatan, Haidir Muhari menerangkan bahwa kinerja dari delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari sangat baik.

“Baik. Partisipasinya mantap,” terangnya sambil mengacungkan jempol. Sabtu, (26/09/2020).

Hal ini senada juga dikatakan oleh Direktur Telisik.Id, Muh. Nasir Idris bahwa kinerja delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari cukup baik, pro aktif serta fokus dalam menyukseskan kegiatan.

“Baik. Pro aktif. Ada yg bertanya. Fokus,” katanya. Minggu, (27/09/2020)

Mengetahui hal ini, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Fitra Waliadin Nur mengaku cukup bangga sebab hal ini mununjukkan bahwa kadernya tuntas dalam tugas yang diamanahkan.

“Saat mendelegasikan mereka otomatis ada nama baik lembaga yang harus dijaga dan mendengar ungkapan dari pihak penyelenggara membuktikan bahwa kader kami tuntas dalam tugas. Kami cukup bangga untuk itu,” ucapnya.

Muh. Hisbullah, satu dari tiga delegasi mengatakan bahwa Ia sangat bersyukur bisa turut andil dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh media nomor satu di Sulawesi Tenggara, Telisik.id.

“Saya juga sangat senang dengan orang-orang hebat media (Telisik.id) yang begitu ramah kepada kami para relawan. Saya berharap masih bisa diberi kesempatan untuk bergabung pada kegiatan selanjutnya,” ucapnya.

Selain itu, Fika Nurul Fadillah menambahkan bahwa kegiatan ini mengajarkannya banyak hal mulai dari kejurnalistikan, menjalin hubungan lembaga dan sebagainya.

“Kegiatan ini memberikan banyak pelajaran kepada saya pribadi, bukan hanya mengenai dunia penulisan/jurnalistik, namun juga bagaimana menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga, bagaimana mengatur kegiatan yang baik, dan sebagainya,” tuturnya.

Selanjutnya, Nur Adha mengucapkan terima kasih kepada UKM-Pers IAIN Kendari dan Telisik.id yang sudah memberikannya amanah dan kepercayaan untuk ikut menyukseskan kegiatan.

“Terima kasih kepada UKM-Pers sudah memberikan amanah kepada saya untuk menjadi salah satu panitia dari kegiatan seminar pilkada dan pelatihan jurnalistik online 2020 yang di adakan telisik id, dan terima kasih juga kepada kakak2 telisik id yang selau memberikan ilmu baru dan mempercayakan untuk bertugas pada saat kegiatan, sukses selalu buat Telisik.Id,” ucapnya.

Reporter : Bojes
Editor : Rain

KPUM IAIN Kendari Diintimidasi Sejumlah OTK

Kendari, Objektif.id – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mendapat intimidasi dari sejumlah Oknum Tak Dikenal (OTK).

Diketahui sejumlah OTK dengan mengenakan masker dan tutup kepala mendatangi Gedung Laboratorium IAIN Kendari yang sedang digunakan untuk melangsungkan pemilma daring dan sempat mengancam penjaga Lab akan merusak alat berupa komputer apabila pemilma tidak dibatalkan.

“Jadi, ceritanya toh kak. Tadi waktu jam istrahat sekitar jam 1 lewat. Sa di lab, sa tiga orang. Nda lama datangmi tiga orang da cari Ka Beny, ‘mana mi ketuanya?’ Terus katanya da ancam itu penjaga lab. Da bilang, kalo tidak dibatalkan ini saya mau kasih rusak alat, da bilang begitu. Untung itu preman da tidak tandai Ka Beny karena tadi katanya Ka Beny da baku papasan ji juga. Tapi nda di tahan, kayanya ini preman orang suruhan,” beber MH saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (24/09/2020)

MH menambahkan bahwa saat hendak pergi sholat, dirinya mendapat pesan singkat dari Ketua KPUM untuk mengamankan diri.

“Dia masuk chatnya Ka Beny di grup, da bilang kalian amankan diri masing-masing mereka banyak ini di belakang. Som pi sholat, tapi pas di pertengahan jalan sa berubah pikiran, sa penasaran, apa mi yang terjadi. Sa kembali mi lagi (di Lab). Sa liat mi orang bicara akhirnya, ditendang itu meja. Pokoknya da (preman) bersih keras ini supaya di batalkan ini pemilma,” tutur MH.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM angkat bicara terkait hal ini. Dirinya mengatakan, bahwa bukan hanya pihaknya saja yang mendapat ancaman. Namun, Warek III pun turut mendapat ancaman dari OTK.

“Malam kemarin saya dapat kabar angin bahwa akan ada seperti hal itu dan terkonfirmasi bahwa Pak Warek III pun mendapat ancaman melalui via WhatsApp,” ungkap Beny saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (25/09/2020).

Beny menambahkan bahwa pihaknya menduga dalang dari tindakan tidak etik ini adalah parpolma.

“Satu partai yang terindikasi mengancam , namun saya tidak bisa sampai kan secara terang partai nya,” jelas Beny.

Melihat keamanan KPUM dan fasilitas kampus berada dalam bahaya Beni berharap seluruh mahaiswa saling memahami dan saling bekerja sama untuk menyukseskan Pemilma Daring IAIN Kendari.

“Saya perlu sampaikan kepada seluruh mahasiswa bahwa penyelenggaraan ini harus kita saling memahami, karena ketakutan kami adalah keamanan kpum dan itu hal yang paling pokok,” tukasnya, Beni.

Reporter : Rain
Editor : Cut Tari

Keselamatan Rakyat atau Pilkada?

Karya : M. Iqbal L Nazim

Saya ingin buka kritik saya ini dengan kalimat “Jika kau ingin melihat bangsa itu berjalan secara transparan maka lihat kebijakan yang dikeluarkan apakah kebijakan tersebut saling bernegasi satu sama lain atau tidak”.

Banyak yang diperlakukan dan diberikan sanksi karena berkerumun, tidak memakai masker yang pada pokoknya tidak mematuhi protokol kesehatan. Tapi bukan itu poin yang ingin di tegaskan. Yang ingin ditegaskan adalah “please don’t confuse us with the uncertain policy”.

Kita ingin bebas dari covid-19 dan virus ini hilang untuk selama-lamanya di tanah pertiwi ini dan dunia, sehingga ketika pemerintah baik pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan tentang protokol kesehatan (PSBB, Physical distance, menggunakan masker dan lain sebagainya) kita begitu sangat mendukung. Meskipun ada beberapa yang belum melaksanakan entah mereka lupa atau apa, tapi yang jelas ketika mereka diberikan sanksi teguran mereka dengan suka rela mematuhi sanksi tersebut karena ada keinginan, karena ada kesadaran bahwa covid-19 harus dilawan dan hilang untuk selama-lamanya.

Di tengah pelaksanaan protokol kesehatan maka tentu efek yang dirasakan adalah tentang ekonomi, mungkin masyarakat menengah ke atas masih bilang “nggak apa” tetapi bagaimana dengan masyarakat menengah ke bawah? Dan ditemukan juga fakta bahwa masyarakat menengah ke atas banyak yang mengeluh akan pandemi ini.

Sekarang kita tengah harus benar-benar mempersiapkan diri menghadapi kondisi ekonomi yang apabila negara mengalami resesi. Bahkan negara pun kelabakan untuk membenahi ekonominya karena efek dari Pandemi.

Namun disisi lain di tahun 2020 ini akan diselenggarakan pilkada serentak. Maka kosekuensi yang harus dihadapi adalah dilanggarnya protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Maka akibat hal tersebut akan lahirlah cluster-cluster baru pasca pilkada. Lalu kapan akan selesai pandemi ini. Dengan begitu banyaknya korban baik tenaga medis maupun sipil yang telah meninggal dunia.

Sebenarnya negara saat ini ada dimana? Berada di pihak siapa dan berapa banyak lagi korban yang harus jatuh hanya karena akibat dari pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang.

Seberapa urgensi kah pilkada serentak tersebut dengan melawan covid-19 ini?

Apakah pelaksanaan pilkada serentak tersebut tidak dapat ditunda pelaksanaannya?

Cobalah jangan tunjukkan ego dan ambisi tersebut yang akibatnya berdampak pada masyarakat menengah kebawah dan para tenaga medis.

Sebenarnya kita, kamu dan negara ini serius atau tidak melawan covid-19 ini?

KPUM IAIN Kendari Nyatakan Pemilihan Tanggal 21 September 2020 Sah

Reporter : Cut Tari
Editor : Rain

KENDARI, SKB — Munculnya keluhan bahwa ada indikasi kecurangan yang dilaporkan oleh PARPOLMA dan Mahasiswa dalam pemilihan SEMA tanggal 21 September 2020 mengakibatkan KPUM memilih menghentikan pemilihan pada tanggal tersebut.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM mengatakan sebenarnya proses PEMILMA yang tengah berlangsung kemarin tidak bisa dihentikan.

“Sebenarnya proses pemilihan kemarin tidak bisa dihentikan apabila KPUM mengambil ketegasan atau bertahan terhadap apa yang KPUM anggap keharusan,” beber Beny saat ditanyai via WhatsApp. Selasa, (22/09/2020)

Hanya saja pihaknya memilih menghentikan sementara demi menanggapi keluhan yang ada. KPUM kemudian menggelar rapat dengar pendapat bersama PARPOLMA.

“KPUM kembali membijaksanai keempat PARPOLMA yang merasa dirugikan untuk kemudian mengadakan pertemuan dengar pendapat dan KPUM memfasilitasi,” katanya, Beny.

Pada rapat dengar pendapat tersebut KPUM memumutuskan bahwa pemilihan tanggal 21 September 2020 dinyatakan sah yang kemudian pemilihan akan dilanjutkan pada tanggal 24 hingga 25 september 2020.

“Pemilihan tanggal 21 September 2020 dinyatakan sah. Pemilihan akan di lanjutkan tanggal 24     September 2020,” ujar Beny.

Selanjutnya, bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam PEMILMA SEMA pada tanggal 21 September 2020 diminta untuk memberikan kelengkapan data laporan perihal akun siakad mahasiswa yang telah digunakan memilih oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Yang merasa dirugikan silahkan melampirkan administrasi dan bukti di lengkapi data mahasiswa yang kemudian akan di verfikasi dan diberikan hak pilihnya kembali,” tukasnya, Beny.

Ada Indikasi Kecurangan, KPUM IAIN KDI Nonaktifkan PEMILMA

 

Reporter : Rain

Editor : Cut Tari

KENDARI, SKB – Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dinonaktifkan.

Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan dari Partai Politik Mahasiswa (Parpolma) saat pemilma berlangsung. Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM angkat bicara terkait hal ini.

“Mohon maaf untuk sementara waktu pemilma dinonaktifkan untuk menjawab daripada  keluhan parpolma. Sampai menemukan kesimpulan dari rapat parpolma, KPUM dan pihak TIPD menyoal keluhan mahasiswa,” jelas Beny saat diwawancarai awak suarakampusbiru via whatsapp. Senin, (21/09/2020).

Beny juga turut menanggapi terkait kecurangan saat pemilma tengah berlangsung.

“Adanya indikator dari Parpolma dan mahasiswa yang mengatakan bahwa akun sia telah dibobol. Nah, indikator ini kemungkinan besar adanya perubahan atau pengambilan akun sia yang belum mengubah passwordnya,” ungkap Beny.

Beny juga menjelaskan bahwa pihak KPUM  telah menyampaikan bahwa semua mahasiswa harus mengubah password akun sia masing-masing.

“Nah, kami dari KPUM telah menyampaikan dan bahkan ini saran dari empat parpolma bahwa semua mahasiswa harus mengubah password masing-masing karena, beberapa angkatan dari angkatan 2016-2019 mempunyai kode masing-masing,” tambahnya.

Selain itu, Beny juga menuturkan bahwa keluhan tersebut menjadi mengada-ngada dan mengganggu proses penyelenggaraan pemilma.

“Ini bukan tuduhan, kemungkinan besar ketakutan kami adalah jangan sampai mahasiswa itu yang memilih sendiri dan kemudian  menscreenshot dan membuat story. Lalu melaporkan hal yang tidak sesuai bahwa mereka telah di hack, ternyata mereka sendiri yang memilih kemudian melaporkan gambar yang tidak benar,” tuturnya.

Beny juga mengatakan bahwa pihak KPUM akan memfasilitasi parpolma untuk membicarakan hal tersebut. Akan tetapi, pihaknya hanya akan memfasilitasi dan tidak mengintervensi suara tersebut.

“Nah, untuk itu kami akan  adakan pertemuan rapat untuk menyoal, untuk menjawab keluhan-keluhan dari mahasiswa parpolma dan untuk itu kami tunda dan nonaktifkan pemilma ini dan kemudian akan dilanjutkan bila telah mendapatkan kesimpulan dari teman-teman pengurus parpolma,” kata Beny.

Pemilihan SEMA Resmi Digelar Hari Ini

Reporter : Cut Tari

Edotor    : Bojes

KENDARI, SKB-Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) Daring Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi digelar hari ini.

Setelah mengalami lima kali kemunduran jadwal pemilma, maka pihak Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM)  resmi menggelar pemilihan Sema pada hari ini.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM memberikan tanggapannya saat ditanyai awak suarakampusbiru via WhatsApp, dirinya mengatakan bahwa pemilihan Sema – I dan Sema – F siap untuk di laksanakan.

“Iya, benar. Sesuai dengan komitmen dan wawancara sebelumnya, bahwa hari  ini  adalah jadwal final dan dimaksimalkan untuk itu sesuai jadwal atas perubahan kelima pemilihan Sema I dan sema F dilaksanakan hari ini,” ungkapnya. Senin, (21/09/2020)

Beny juga menjelaskan bahwa saksi partai untuk memantau jalannya pemilihan hari ini dihadirkan per satu orang utusan dari setiap Partai Politik Mahasiswa (Parpolma).

“Saksi dari parpolma kami hadirkan per satu orang untuk tiap-tiap partai politik mahasiswa. Yang mana pada saat pemilihan berbasis daring berjalan mereka berada dalam satu ruangan bersama dengan kami,” jelasnya.

Beny juga mengatakan, bahwa hari ini waktu pemilihan akan digelar dua kali di jam yang telah ditentukan.

“Adapun waktu pemilihannya yaitu, di mulai dari pukul 08:30 (wita) sampai dengan 10:30 (wita) dan dilanjutkan pada pukul 13:30 (wita) sampai 15:30 (wita),” kata Beny.

Sementara itu, pemilma akan dilanjutkan esok hari yang disesuaikan dengan waktu hari ini. Namun, tentunya dengan melihat presentasi suara di hari pemilihan pertama.

“Apabila presentasi suara pada pemilihan pertama telah mewakili dari jumlah suara keselurahan mahasiswa di tiap-tiap dapil, maka KPUM akan menutup Pemilma Sema Ian sema F dan bilamana belum mencapai, maka hari berikutnya tetap dilaksanakan secara on going sesuai dengan instruksi KPUM,” tutup Beny.

KPUM Undur Kembali Pemilma, Ini Alasannya

Reporter : Cut Tari
Editor : Bojes
KENDARI, SKB — Untuk kelima kalinya, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali mengundur jadwal Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) daring.
Bukan tanpa alasan, pasalnya saat ditanyai awak suarakampusbiru, Beni Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM mengatakan bahwa pihak KPUM bersama pihak birokrasi dan Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) kembali mengundur jadwal pemilma demi kelancaran efektivitas pemilma berbasis daring.
“Berdasarkan hasil dan kesimpulan rapat KPUM  bersama birokrasi dan TIPD  serta demi kelancaran dan efektivitas pemilma berbasis daring ini. Maka kami KPUM  kembali memindahkan jadwal pemilma dan kami finalkan sekaligus memaksimalkan yaitu, pada hari Senin tanggal 21-22 September 2020,” jelasnya. Selasa, (15/09/2020)
Beni juga menyampaikan permohonan maafnya terkait pengunduran jadwal pemilma.
“Untuk itu saya sampaikan dan sekaligus permohonan maaf bahwa jadwal perubahan keempat menyoal pemilma SEMA I dan SEMA F tertanggal 16-17 September 2020,” ungkapnya.
Adapun yang menjadi kendala pengunduran jadwal pemilma dikarenakan dalam sistem belum dipisahkanya pemilihan SEMA – I dan SEMA – F.
“KPUM telah selesai menginput data calon figur dari masing masing Partai. Namun, dalam sistem belum dipisahkan untuk pemilih SEMA I dan SEMA F,” tambahnya.
Beni juga menjelaskan, bahwa dirinya sebenarnya sudah lama menginginkan pemilma segera terlaksana. Bahkan jauh sebelum pandemi covid-19. Namun, karena beberapa kendala harapan itu sukar diwujudkan.
“Maka tentunya saya selaku KPUM mengharapkan kepada seluruh mahasiswa dan pengurus partai politik mahasiswa untuk bersabar mengingat pemilma daring ini tidak segampang buka WA. Telah banyak saya bijaksanai kepada parpolma dan figur terkait dengan beberapa syarat yang saya berikan kebijkan agar bisa berkontestasi, maka fitback nya itu perlu, kita sama sama memaklumi,” tutupnya.

Sendu Rembulan Dibahuku

Karya : Amirullah 

Saat senja iringan musik indah bersahutan nyanyian merdu
Angin sepoi – sepoi meniup pohon bambu nan rimbun
Aku meringkuk di istana sunyi dibalut selimut
Memandangi langit biru dihiasi matahari yang mulai turun
Terdengar isak yang mengganggu suara musik dan nyanyian indahku
Bergumang dadaku, rembulanku menagis di bahuku
Namun senyum dilimpahkan di hadapanku, menutup resah di dadaku
Bulanku nan kokoh terang meredup tertutup kabut
Aku lumpuh oleh gumang dada yang tak menentu
Ujung jariku menggapai bahu yang terus saja tersedu
Tak henti – henti bibirnya berceloteh keluh kesah yang menggunung Ia dihantam gelombang yang tak kunjung surut “tuturnya”
Terangnya seringkali disia-siakan tak tahu terimakasih akan hadirnya
Cobalah menuntunku menikmati terang “Katanya”

Menggetarkan dadaku menjelang lelap di malam itu
Akupun menggugat atas angkuhku dan menghabiskan rintik isak itu disisiku