Surat Cinta Untuk MaBa

 

Penulis : MS

Tidak terasa semenjak covid 19 melanda dunia, lingkungan kampus dan kemahasiswaan telah melahirkan 2 generasi, kita istilahkan saja dengan generasi online atau generasi daring.

Tentu ini unik, kenapa penulis katakan unik sebab berbeda dari generasi sebelumnya yang terlahir dengan metode offline. Lantas pertanyaannya apa sih yang membedakan generasi online dan generasi offline?

Penulis bisa mengatakan bahwa yang membedakan hanyalah terletak pada metode sehingga secara substansi tidak ada yang bisa di lebihkan. Maka poin pentingnya adalah penulis berusaha menekankan bagaimana pentingnya suatu proses mau seperti apapun caranya sebab di setiap proses di situ terdapat nilai yang nilai itu tidak bisa di ganti oleh nominal.

Pembaca yang budiman, melalui tulisan ini penulis ingin menyapa para calon calon pemimpin bangsa (genersi online) selamat datang, selamat menjadi mahasiswa. Ini bukan persoalan status kawan tapi ini persoalan tanggung jawab sebab di atas pundak kawan kawan terdapat jutaan harapan, harapan siapa? Harapan orang tua, harapan keluarga dan harapan masyarakat yang ada di sekeliling kita.

Menjadi mahasiswa bukan hanya semata mata kita mengenyam pendidikan dan berakhir pada gelar sarjana tetapi kenyataanya lebih dari itu, kita di tekankan menjadi manusia yang responsive dalam artian peka terhadap situasi yang ada, kita di tekankan untuk tau diri dan sadar diri sehingga rasa tanggung jawab itu bisa lahir dari diri kita.

Salah satu cara untuk melahirkan rasa tanggung jawab itu adalah dengan berorganisasi, kenapa organisasi begitu penting? Sebab organisasi adalah ikhtiar membentuk karakter diri dalam artian gerakan kualitas diri, mahasiswa merupakan agent of change yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menjalankan amanah tersebut mahasiswa dituntut lebih aktif serta kritis dalam menghadapi sesuatu.

Organisasi merupakan tempat untuk mengasah berbagai hal termasuk dua hal diatas. Dalam berorganisasi kita akan terasah maupun terlatih dalam suatu kebersamaan dengan orang lain dengan melupakan masing-masing ego yang dimiliki setiap orang. Sejatinya organisasi merupakan suatu yang sangat sulit dipisahkan dengan mahasiswa yang sedang belajar didalam maupun di luar kampus. Organisasi merupakan elemen sangat penting sebagai alat penunjang mahasiswa saat mereka sedang berproses.

Berorganisasi menuntun kita dapat mengetahui dunia kampus lebih luas. Dalam berorganisasi seseorang di bentuk mentalnya. Jika kita sudah punya mental, maka kita akan dipermudah untuk melanjutkan perjalanan organisasi di tahap selanjutnya. Berbeda dengan orang yang tidak pernah mengikuti organisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup kecil pun dia tidak sanggup untuk menyalaurkan pendapatnya. Oleh karena itu organisasi dianggap sangat penting bagi mahasiswa.

Ingat kawan kawan tidak ada orang yang besar di Negara ini tanpa melalui proses dalam berorganisasi sebab di organisasi juga mengajarkan kita tentang ilmu kepemimpinan, menajeman, administrasi dan ilmu – ilmu yang mempu menujang kualitas diri kita. Sehingga kuliah tanpa beroganisasi itu ibaratkan memakan sayur tanpa garam rasanya akan hambar tidak ada sensasi dan kenikmatan di dalamnya. Dan pada akhirnya menjadi mahasiswa hukumnya wajib untuk berorganisasi.

Tentang Dosen

Secara definisi dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yang artinya dosen adalah guru sekaligus mitra diskusi dalam proses perkuliahan sehingga keharmonisan antara dosen dan mahasiswa harus di utamakan.

Antara dosen dan mahasiswa tidak ada yang lebih tinggi darajatnya kedua – duanya sama, dosen tidak akan dikatakan dosen kalau tidak memiliki mahasiswa begitupun sebaliknya mahasiswa tidak ada gunanya kuliah kalau tidak memiliki dosen, sehingga dosen harus menyayangi mahasiswanya dan mahasiswa harus menghargai dosennya. Dan dosen juga itu bukan tuhan yang setiap perkataanya itu adalah mutlak kebenaran sehingga sebagai mahasiswa harus pandai – pandai memfilter setiap perkataan dosen kalau dia salah maka sampaikan bahwa itu salah begitupun sebaliknya karena ruang akademik adalah arena pertarungan intektual baik itu antara dosen dan mahasiswa maupun antara mahasiswa dan sesama mahasiswa.

Kawan dunia kampus adalah mimbar akademik maka aktualisasi diri dalam lingkungan kampus itu sangatlah penting. Kita harus kristis terhadap persoalan – persoalan kampus apa lagi itu yang menyangkut mahasiswa. Terkadang kita sering menemukan dosen yang mempersulit mahasiswa, sulit untuk di hubungi, gemar memarahi dan memberikan nilai yang tidak wajar maka dosen seperti itu harus di ingatkan sebab tindakan seperti itu adalah upaya merusak keharmonisan antara dosen dan mahasiswa. Jadi kawan jangan takut sama dosen.

Bersahabat dengan Senior

Sebagai mahasiwa baru mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata senior. Iya senior, walaupun penulis yakin bahwa belum semua mahasiswa baru tahun ini sudah mengenal senior – seniornya. Senior itu kejam, senior itu sombong, senior itu jutek, senior itu suka marah – marah dan mungkin itu yang ada di kepala kalian, tapi tenang kawan senior tidak semengirikan itu walaupun mungkin bias jadi ada tetapi itu hanya segelintir orang saja.

Senior dan junior merupakan hubungan yang tidak bisa di pisahkan ia mengkristal secara emosional dengan berbagai macam alasan dan latar belakang. Senior tidak akan pernah ada tanpa ada junior begitupun junior ia tidak akan ada tanpa ada senior maka jangan menganggap senior secara berlebihan.

Pada prinsipnya senior adalah seseorang yang lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan sehingga secara sederhana senior itu adalah sahabat dalam berdiskusi untuk mengetahui lebih jauh terkait dunia kampus dan dunia kemahasiswaan maka sebagai mahasiswa baru jangan merasa takut ataupun sungkan untuk bersahabat dengan senior.

Dan pada akhirnya sebagai penutup dari tulisan ini penulis ingin menekankan satu hal kepada adik adik mahasiswa baru bahwa kalian adalah orang – orang yang di pilih atas dasar restu Tuhan untuk dapat dan bisa merasakan nikmatnya pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi maka pesannya adalah bersyukurlah sebab masih banyak saudara – saudara kita yang ingin merasakan nikmatnya melanjutkan pendidikan sampai kejenjang perguruan tinggi tetapi apalah daya Tuhan masih berkehendak lain.

Bagaimana cara mensyukurinya yakni dengan memanfaatkan setiap momen dan peluang yang ada sehingga segala rutinitas yang kita lakukan ada nilai produktifitas di dalamnya. Teruslah maju dan berkembang lebih baik setiap waktunya, nikmatilah setiap prosesnya sebab hasil tidak akan pernah menghianati proses. Kita bukanlah Takemicih (karakter utama dalam serial kartun Tokyo revengers) yang bisa kembali ke masa lalu dan mengubah masa depan.

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. 

 

 

             

           

                

admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *