Lelahku Karena Lelapmu

Menabur canda dan tawa meskipun hariku resah gelisah, kau sungguh tak pernah tau arti ini semua, seakan perjalanan kisah semalam dalam kegelapan melahirkan kebencian untuk kita.

Aku tak bisa menjadi munafik di hadapmu sebab seuntai jiwa masih mereguk indah ikatan kasih sayang mu, mungkin bagimu tak berarti apa-apa, tapi bagiku semua telah terperangkap dalam atma. Tatkala suka duka memaksa ku kembali menuturkan air mata dalam kecewa.

Semestinya aku tak pernah menemui mu, sebab aku tak dapat menuai dekapanmu, tapi seakan semuanya telah nyata dalam hari-hari  redah ku, yang tadi merangkai nada-nada kehidupan bersama hal menyakitkan di perpisahan kita berdua. Sekarang hanya kisah cerita belaka yang tak dapat bermakna apa-apa.

Hai cantik, ku lahirkan satu kisah untuk mengenang peristiwa indah kita bersama, meski tak dapat ku ulang tapi setidaknya kau masih tersimpan rapi dalam memyemai hidup ku ini.

Lelap tidur mu membuat ku meneteskan air mata bahagia, sementara lelah ku untuk mu hanya demi kau yang selalu memberikan kehangatan dalam jiwa.

Ku harap kau dan aku akan terus menjadi kita untuk selamanya, tak peduli seberapa keras benturan ini, setidaknya aku masih melewati masa itu bersamamu. Sebab kaulah alasan ku memanjatkan doa, dan biarkan doa dan takdir itu yang akan terus bertengkar hebat di langit tak lain hanya untuk menyatukan kita  menjadi yang pertama dan terakhir kalinya.

Akan terus ada cerita pertemuan dan perpisahan, begitulah adanya namun aku tak risau dengan masalah itu sebab yang aku tau bersamamu hidup ku ini jauh lebih berarti.

Al Mudassir, Kendari 19 april 2022.

Mimpi yang Besar Bukan Tanpa Sebab

Meminjam kata dari pepata, Izinkan saya mendongeng biarkan teman-teman menghayal.

Teringat saat dimana kau mengenalkanku pada banyak hal, tentang bagaimana merangkai kata menjelma narasi,  tentang bagiamana membingkai kata hingga tak menyayat hati.

Tentang bagaimana mengambil kesempatan pada genggaman kesempitan, tentang bagaimana menyulam kecewa menjadi asik hingga tentang bagaimana negosiasi mencari sebungkus nasi.

Kini, Ia tak lagi muda, bahkan bukan gadis karena sudah memiliki suami dan empat orang anak.

Dahulu mereka mengajarkanku mengayung kaki, langkah demi langka hingga berlari.

Dahulu mereka yang pertama kali mengenalkan kata perkata hingga lancar mengucap kalimat.

Dahulu mereka yang mengajarkanku perjuangan hidup, dinamika hidup hingga paham arti kehidupan.

Berbekal pengalaman menempuh pendidikan di bangku pendidikan yang hanya sampai pada Sekolah Menengah Atas, yang punya niat besar ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah namun terhalang karna keterbatasan ekonomi sehingga memutuskan mengurung niat.

Tidak mau hal serupa dirasakan sang anak, hingga memutuskan apapun peran akan ia jalani.

Dari dagang kue, jual sayur, buruh tani, sampai buru bangunan ia lalui, semua itu bukan tanpa sebab.

Mungkin misi suci yang sempat terhenti, mungkin derita hidup yang sudah dilalui tak mau dirasakan anak-anaknya ataukah ada misi lain, entahlah tapi yang pasti ia menginginkan yang terbaik.

Tangan yang kasar, kulit kaki yang tebal, pinggang yang sering sakit, raut wajah yang keriput,  keringat yang melekat pada pakayannya adalah bukti perjuangan mereka.

Sebagai anak, aku harus memikirkan nasib keluarga kami, berpikir keras bagaimana cara mendapatkan uang, sedangkan sekolahku saja belum selesai.

Didalam kebingungan yang terus menghantuiku, seorang teman mengajakku untuk bergabung dengannya di satu perusahaan media.

Walaupun belum bisa mengirimkan uang untuk mereka, tapi dengan menggeluti profesi ini aku bisa meringankan beban ayah dan ibu sebagai tulang punggung keluarga.

Diruang bersegi empat berukuran dua kali tiga, beralaskan tikar di bawa sinar lampu, hanya bisa menahan tangis melihat perjuangannya.

Tetesan air mata para penyapa menaru harapan disetiap sapaan, tangan-tangan suci titipan tuhan selalu mengawal menaru harapan. Oh tuhan lindungi mereka.

Entahlah untuk saat ini hanya bisa menahan rindu, hanha bisa mengirim mantra-mantra suci disela-selah keheningan mengharapkan sapaan sang ILAHI.

Rizal Saputra, Kendari 21 April 2022.

Beri Perhatian Khusus, Pengelola KIP IAIN Kendari Gelar Workshop Peningkatan IT Untuk Penerima Beasiswa KIP

Reporter : Arnina Al Mutmainnah.Nj
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Pengelolah Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Workhsop Peningkatan Kompetensi IT, Khusus untuk penerima beasiswa Kartu Indonesi Pintar (KIP) Kuliah angkatan 2021.

Agenda tersebut digelar Sabtu 16 April 2022 di Auditorium IAIN Kendari yang diikuti oleh mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah angkatan 2021.

Ketua Panitia, Ernida Hamid mengatakan, kegiatan workhsop ini adalah salah satu program kerja dari UPT Mahad Al-Jami’ah yang dikhususkan untuk mahasiwa penerima beasiswa KIP angkatan 2021.

“Untuk workshop hari ini yaitu peserta nya seluruh mahasiswa penerima beasiswa kip kuliah, angkatan 2021,” kata  Ernida Hamid saat ditemuia awak media.

Ia mengaku, setiap tahun pengelola KIP Kuliah menyelenggarakan kegiatan workshop. Menurutnya, kegiatan ini paling di butuhkan oleh mahasiswa penerima kip kuliah, agar penerima beasiswa tersebut bisa terlihat lebih berbedalah dari mahasiswa lain.

Mirnawati, salah satu mahasiswi penerima beasiswa KIP mengaku banyak mendapatkan pengetahuan baru saat mengikuti kegiatan ini.

“Tadi masyaallah dari 3 pemateri kita bisa mengetahui bagaimana kebijakan perguruan tinggi terhadap peningkatan IT dan ada juga tadi materi tentang browser dan canva juga masyaallah. Jadi workshop hari ini itu jadi pegangan buat kita untuk mengetahui IT itu sendiri,” ucap mahasiswi Progran Studi Pendidkan Agama Islam.

Ia berharap, dari ilmu yang didapatkan dari tiga pemateri, bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.

“Kita menerapkan aplikasi canva tadi, bagaimana kita menerapkan dalam proses perkuliahan sehingga berjalan dengan baik,” harap mahasiswi semesret II.

Ditempat yang sama, Banrigo Talai, S.T salah satu narasumber, sangat mengapresiasi melihat semangat mahasiswa teman-teman mahsiswa mengikuti kegiatan ini.

“Saya lihat bagus artinya selain memperhatikan interaksi, mereka juga tertarik belajar lebih dalam artinya semangat dan minat mereka itu sangat tinggi,” ungkapnya.

Dirinya berharap, ilmu yang didapkan teman-teman mahasiswa hari ini, bisa lansung diimplementasikan

“Jangan langsung dilupakan, tapi bisa di implementasikan di perkuliahannya,” bebernya.

HMPS Tadris Biologi Bagikan Takjil Gratis, Pengendara Motor Jadi Sasaran

Reporter : Muhammad Fadly sukron
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, membagikan paket takjil gratis bagi masyarakat pengguna jalan poros Bandara Halu Oleo, tepatnya di gerbang Perbatasan Ranometo-Baruga Pengendara motor jadi sasaran utama, Jumat (15 April 2022).

Dari pantauan di Lokasi, pembagian takjil gratis ini menyasar masyarakat setempat, pengendara roda dua dan roda empat yang melintas di gerbang batas kota kendari.

Nur Afni selaku Ketua HMPS Tadris Biologi mengatakan, sasaran utama dari pembagian menu buka puasa ini adalah pengendara roda dua yang melintas di Perbatasan Ranometo-Baruga.

“Kami menargetkan untuk pembagian ini adalah pengendara bermotor yang belum atau mungkin tidak sempat berbuka puasa,” kata Nur Afani.

Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merekatkan, serta membangun kepedulian antar sesama.

“Kegiatan ini bertujuan membangun kepedulian antar sesama,” ujarnya.

Tidak hanya itu, ia mengaku pembagian paket takjil gratis ini akan menjadi program kerja tahunan.

Menurutnya, jika kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat tetapi akan bernilai pahala disisi Allah SWT.

“Kegiatan ini akan tetap kami maksismalkan agar menjadi kegiatan tahunan karna selain bernilai ibadah kegiatan ini juga bermanfaat bagi sesama,” tuturnya.

Candra salah satu pengendara yang mendapatkan takjil gratis mengaku, senang dan terbantu, pasalnya saat mendekati waktu buka puasa ia sempat bingung mencari menu buka puasa.

“Kegiatan ini tentunya sangat membantu masyarakat terutama bagi pengandara yang lagi bingung mencari makanan untuk berbuka puasa,” ungkap Candra dengan raut wajah bahagia.

Sebagai masyarakat biasa, melihat kegiatan seperti ini tentunya akan selalu disuport.

“Tentunya saya selaku masyarakat mendukung kegiatan seperti ini dan kegiatan seperti ini harus di lanjutkan dan dilaksankan setiap tahunya,” tutup Candra.

Terus Tingkatkan Kualitas Pendidikan, IAIN Kendari Tambah Prodi Baru

Objektif.id – Institut agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi membuka pendaftaran program studi (prodi) baru di tahun akademik 2022/2023.

Prodi baru untuk program sarjana (S1) itu adalah Manajemen Bisnis Syariah (MBS), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Rektor IAIN Kendari, Faizah Binti Awad mengatakan, setelah resmi untuk di berlakukannya prodi Manajemen Bisnis Syariah, pihaknya masih memperjuangkan dua prodi yang di usulkan ke BAN PT yaitu program studi Magister Pendidikan Bahasa Arab Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam.

“Terbitnya KMA ini menambah mandat akademik IAIN Kendari dan itu berarti kami harus menggenjot pencapaian mutu melalui komitmen peningkatan kinerja secara berkelanjutan untuk membuktikan bahwa kita mampu mengemban amanah,” ungkap alumni UIN Alaudin Makasar, Rabu 13 April 2022.

Ia mengaku, saat masih ada dua program studi yang sedang di usulkan ke BAN PT yaitu Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab dan Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam.

Ia juga berharap Dengan adanya prodi baru di fakultas ekonomi bisnis Islam bisa menjadi pusat kajian rujukan keilmuan ekonomi dan bisnis Islam Syariah, apa lagi fakultas tersebut menjadi fakultas yang paling di minati setiap adanya penerimaan mahasiswa baru.

“Pembukaan prodi MBS akan melengkapi reputasi FEBI sebagai pusat kajian dan rujukan keilmuan Ekonomi dan Bisnis Syariah di Suawesi Tenggara,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I IAIN Kendari, Husain Insawan, mengatakan untuk sementara prodi baru itu hanya di siapkan 80 orang kuota di tahun akademik 2022/2023 semester ganjil.

“Sekarang kita sudah siap menerima mahasiswa baru mulai semester ganjil tahun akademik 2022/2023. Untuk sementara kita siapkan kuota sebanyak 80 orang untuk dua kelas melalui jalur penerimaan mahasiswa baru Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) dan Ujian Mandiri,” papar Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru IAIN Kendari ini.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN kendari Dr. H. Rusdin Muhalling M.El, berharap dengan adanya program studi baru itu bisa di minati oleh calon mahasiswa baru (Maba) nantinya sebagaimana dua prodi yang sudah ada.

“Kami berharap prodi MBS diminati calon mahasiswa baru sebagaimana dua prodi yang sebelumnya. Walaupun masih baru, kita tetap menerapkan quality assurance secara konsisten dan berkelanjutan untuk memastikan output dari prodi ini sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Prodi MBS akan menjadi salah satu prodi yang diunggulkan karena memiliki prospek kerja yang terbuka luas seperti Business Development, Enterpreneur, Manager Perusahaan, Konsultan Bisnis, Pegawai Lembaga Keuangan dan Perbankan, akademisi dan profesi prestisius lainnya.

Laporan: Al-izar

Kerab Jadi Korban Berita Medsos, Bergerakpun Keperluan Medsos: Mahasiswa Yang Terprovokasi Sehingga Tak Mendapatkan Solusi

Penulis : Irga Ranca’bana.

Halo para intelektual dan masyarakat Indonesia, saya Irga menyapa semogah hati ini baik-baik dan puasanya lancar yaa!

Irga ingin bercerita soal aksi demontrasi serta kejanggalan dan yang aneh di Negara kita ini.

11 April 2022 adalah salah satu bukti sejarah bagi mahasiswa Indonesia yang bergabung berbagai Aliansi gabungan BEM Dan SENAT/MPM yang jarang di post oleh beberapa media nasional.

Sejak periode ke-2 bapak presiden Jokowi Dodo bersama dengan bapak Ma’ruf Amin sering banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat masyarakat hampir tidak mempercayai lagi kepemimpinan beliau.

Bagaimana tidak mulai dari impor ekspor pangan, tenaga kerja asing, infrastruktur, harga bahan pokok, pemindahan ibu kota yang baru-baru ini, Minyak goreng yang tiba-tiba langkah, kelangkaan bahan bakar minyak yang bersubsidi, naiknya harga bahan bakar minyak non Subsidi serta kenaikan Pajak Pertambahan Nilai naik 11%.

Sehingga, masyarakat sejagat raya Indonesia menjerit atas kejadian yang menimpa bangsa Indonesia saat ini. Menurut survey 65% masyarakat enggan menyuarakan akibat ketakutan, bagaimana mereka tidak takut berbagai macam sumber serta pengalaman masyarakat yang menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap masyarakat akan di jadikan bulan-bulanan (Target) untuk di bungkam dan diintimidasi.

Hal serupa, bisa kita lihat pada beberapa para aktivis Hak Asasi Manusia. Seperti Haris Azhar dan Faria, Ruslan Buton Bahkan Habib yang di incar bahkan dibuatkan Undang-undang agar mereka bersalah dan atas dasar melawan negara dan membuat kegaduhan di tengah Masyarakat.

Ditambah lagi saat kampanye presiden terpilih saat ini hampir menghianati janji-janjinya yang lagi-lagi membuat rakyat merasa sesal yang mendalam namun semua itu tak ada gunanya.

Saat inipun banyak berita yang hampir menggiring untuk menyalahkan bahkan tidak menyalahkan sekalipun pemerintahan hari ini, sehingga di publik tercipta sebuah asumsi belaka berdasarkan giringan berita tersebut, yang saat ini menjadi konsumsi bagi kami sehingga hampir termakan dengan fikiran dari masing-masing penafsiran.

Pada tanggal 7 April 2022 kelompok BEM se-Indonesia melakukan konsolidasi Akbar terhadap Bem-bem di setiap wilayah untuk melakukan Aksi demontrasi pada tanggal 11 April 2022 secara serentak, Namun ajakan tersebut tidak diindahkan oleh salah satu BEM ternama di salah-satu Universitas. Menolak ajakan tersebut karena mereka memandang ada hal yang belum terselesaikan di tingkat pemikiran pemimpin lembaga (BEM), sehingga BEM tersebut menunda ajakan tersebut.

Irga kembali melihat aksi 11 April kemarin, itu hanya bagian dari propokasi belaka (Solidaritas) bukan aksi kesadaran (Pemikiran dan narasi), Bagaimna tidak ciri khas seorang mahasiswa itu adalah pemikiran yang inteltual, kajian hukum harus jelas, sebab akibat, tuntutan harus melahirkan apa.? Jika terabaikan mau gimana? (Saya nyakin itu tdk ada dalam aksi kemarin) terkhusus di wilayah Sultra.

Aneh tapi nyata, salah satu Presiden Mahasiswa tidak mengetahui pokok permasalahan yang mereka tuntut, kata Yasonna H. Laoly Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam sebuah acara tv pada tahun 2019.

“Saya juga dulu Aktifis jalanan, dulu kalau kami ingin demo maka yang kita lakukan mengkaji dulu persoalan yang ada sehingga melahirkan tuntutan yang kita inginkan, serang heheheh (tertawa) mohon maaf kalian hanya terpropokasi oleh oknum tertentu nyatanya ungkap tadi setelah host memberikan anda kesempatan berbicara ternyata tidak tau ternyata apa-apa, kalian ini BEM di undang di sini untuk bicara data bukan omong kosong,” kata mantan Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Kerja 2014-2019.

Yang lebih aneh salah satu tuntutan mahasiswa adalah menolak presiden 3 periode atau penundaan pilkada serentak. Padahal soal 3 periode itu sudah selasai diskusinya di tataran DPR RI dan pemerintah. menurut data dan survey, menyuarakan hal yang tidak jelas asal usulnya membuat kawan-kawan rugi, kata senior saya “Sekarang Ade-ade atau petinggi lembaga Jago Tapi substantif kosong, Di nasional banyak Hae aktor intelektual yang desain dan tumpangi itu isu-isu,” ucapnya kala itu.

Dengan demikian, isu yang begitu cepat tersampaikan di telingah serta di mata mahasiswa dan masyarakat pada umumnya begitu cepat dan membakar semangat teman-teman mahasiswa sehingga apapun desain isu tersebut tak terpedulikan oleh mahasiswa yang pasti mahasiswa ikut berpartisipasi dalam aksi Akbar tersebut.

Namun disayangkan, prilaku sebagian mahasiswa bersikap prontal dan anarkis dalam proses penyaluran aspirasi padahal dalam undung-undang kita tidak ada himbauan ataupun kewajiban bagi orang yang menyalurkan aspiranya harus merusak, anarkis, prontal, dan bertingkah preman. Sehingga banyak kejadian yang tidak diinginkan oleh pendemo maupun pihak keamanan dan pemerintah.

Ada juga poster buatan mahasiswa (i) yang tidak baik di pandang sebagai masyarakat intelektual, bertuliskan (Dari pada BBM naik mending ayang yang naik #69, Jangan minta 3 Ronde 2 ronde aja udah ngos-ngosan, Mending 3 Ronde di ranjang dari pada 3 periode).

Nauzubillah bahkan sebagian mahasiswa membela hal tersebut dengan dalil mereka rela panas-panasan ketimbang yang kritik tidak turun di jalan, padahal dalam Asas fiqih mengatakan Bersekutu dengan jahat, jahat pula hukumnya.

Padahal kerab aktivis perempuan membela atau menyuarakan tetang pelecehan seksual di kalangan perempuan, agar semua perempuan bisa dihargai dan di jaga lantas gimana dengan mahasiswi yang memegang poster tersebut.

Dengan demikian ungkapan tulisan saya sebagai masyarakat biasa, tetap memberi hormat terhadap mahasiswa(i) yang telah berjuang di atas jalan duniawi meski tidak banyak bisa berjuang mempertahakan puasanya. Heheheh.

Semogah perjuangan teman-teman mahasiswa ketua-ketua lembaga yg konon, di beri kekuatan dan kecerdasan yang biak agar bisa menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi sesamanya.

Kolaka, 12 April 2022
Pukul, 12:46 WITA

Pengurus HMPS FATIK Resmi Dilantik

Reporter : Enggar Dwi Pratiwi
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) se Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari masa bakti 2022-2023 resmi dilantik.

Dari pantauan Objektif.id pengurus HMPS yang dilantik terdiri dari HMPS Pendidikan Agama Islam, HMPS Bahasa Arab, HMPS Menejemen Pendidikan Islam, HMPS Bahasa Inggris, HMPS Pendidikan Guru Madrasa Iftidaya, Pendidikan Anak Usia Dini, HMPS Matematika, HMPS Fisika, HMPS Ilmu Pengetahuan Alam dan HMPS Biologi.

Suasana pelantikan HMPS FATIK masa bakti 2022-2023.

Dalam agenda pelantikan yang digelar, Sabtu (9/4/2022) di Auditorium IAIN Kendari, dengan mengusung tema Rekonstruksi Lembaga HMPS Lingkup FTIK Dalam Mencapai Keunggulan Sumber Daya Manusia FTIK Tanpa Batas.

Ketua Panitia Pelantikan, Gugun Rifaldi mengungkapkan, tema ini bertujuan agar lingkup HMPS FTIK dapat mencapai keunggulan Sumber Daya Manusia.

“Maksud dan tujuan tema ini diharapkan dapat melahirkan ataupun memperbaiki kembali SDM dilingkup HMPS FTIK untuk mencapai keunggulan Sumber Daya Manusianya,” ungkapnya.

Nampak atas Suasana pelantikan HMPS FATIK masa bakti 2022-2023.

Sementara itu, Fitrah Wardana selaku Ketua DEMA FTIK berharap HMPS FTIK dapat menjadi pengembangan kompetensi akademik maupun non akademik mahasiswa.

“HMPS lingkup FTIK dapat menjadi wadah dalam hal pengembangan potensi teman-teman Mahasiswa di prodi baik dari Akademik maupun Non Akademik,” lanjutnya.

Dirinya berharap, pada momen pelantikan serentak ini dapat terbangun hubungan harmonis serta menjadi mitra bersama antara DEMA dan Fakultas.

“Selain itu harapan kami pada moment pelantikan serentak ini semoga terbangun hubungan yang harmonis dan dapat menjadi mitra yang baik bersama DEMA dan Fakultas dalam berbagai hal program kerja dan lain-lain,” harapnya.

Untuk itu, ia memberikan pemahaman mengenai jalur-jalur koordinasi dalam belembaga demi mencapai FTIK yang unggul.

“Saya Juga memberikan mereka pemahaman mengenai jalur-jalur koordinasi dalam berlembaga Di badan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sehingga kami dapat mengkontrol teman-teman di HMPS dengan maksud demi mencapai FTIK yang Unggul,” tutupnya.

Suasana foto bersama selepasa Pelantikan.

Ketua Dema Fasya Tidak Mengindahkan Dua Surat Panggilan Dari SEMA I

Objektif.id, Kendari – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Kendari tidak mengindahkan surat panggilan II oleh Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari. (Kamis, 07 April 2022)

Saat ditemui jurnalis Objektif.id, Ketua Senat Mahasiswa Wahyudin Wahid mengatakan bahwa surat gugatan Aliansi Mahasiswa Fakultas Syariah Bersatu masuk pada tanggal 04 April 2022 dan telah mengadakan sidang pembacaan Gugatan dan pembelaan pada tanggal 06 April 2022.

“Jadi surat gugatan teman-teman syariah itu masuk pada hari senin 04 April 2022 kemudian setelah melakukan pengkajian gugatan di internal SEMA-I maka kami mengeluarkan surat panggilan I untuk kedua belah pihak untuk hadir di kantor SEMA-I dengan agenda pembacaan Gugatan dan pembelaan pada hari rabu 06 April 2022.

Dari pantauan jurnalis Objektif.id melihat bahwa dalam sidang pembacaan gugatan dan pembelaan itu hanya dihadiri oleh pihak penggugat.

Wahyu menambahkan bahwa pada hari ini telah mengeluarkan surat panggilan II untuk Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah.

“Karena kemarin surat panggilan I tidak diindahkan oleh Ketua DEMA FASYA, maka hari ini kami mengeluarkan Surat Panggilan II dan itupun belum di indahkan. Tambahnya.

Saat dihubungi via WhatsApp, Wakil Ketua I Ahmad Reski mengatakan bahwa menurutnya ketua DEMA FASYA tidak serius dalam menyelesaikan problematika yang ada di Fakultas Syariah.

“Ketua Dema Fasya tidak ada keseriusan untuk menyelesaikan masalah yang ada di fakultas syari’ah tersebut, buktinya sudah 2 kali di kami surati tidak juga di indahkan” ungkapnya saat di hubungi melalui via WhatsApp

Ia juga menegaskan ketika surat panggilan ke 3 tidak juga di indahkan maka pihaknya akan segera melakukan Pleno

“Saya juga menegaskan ketika surat panggilan ke 3 tidak juga tanggapi oleh ketua Dema Fasya, maka kami akan langsung segera melakukan sidang pleno,” tegasnya.

Reporter : Al-Izar
Editor : Elfirawati

Goresan Aksaraku

Penulis: Elsa Alfionita

Aku teringat saat-saat dimana kau megingatkanku pada banyak hal. Tentang perjuangan, tentang kebersamaan, tentang menahan amarah bahkan tentang asmara. Namun semua itu tinggallah kenangan.

Jika bisa! aku ingin memohon pada pemilik waktu agar memperpanjang waktu kebersamaan kita.

Tapi itu tidak mungkin, hal itu hanya sekedar khayalan bodohku yang takkan pernah terwujudkan.

Karna nyatanya waktu itu akan segera tiba, masa kita akan segera mengambil jalan kehidupan masing-masing.

Namanya Prisil, dia adalah sahabat bahkan sudah ku anggap sebagai keluarga dekat sewaktu merantau ilmu di Kota orang.

Kami sama-sama tinggal di satu kontrakan namun berbeda kamar. kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

Hidup sebagai perantau bukanlah hal yang mudah apa lagi status kami sebagai mahasiswi.

Prisil yang kukenal bukanlah sosok yang lemah. Disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa kadang-kadang meluangkan waktunya menyamar jadi babu saat jam kuliah usai disalah satu rumah makan yang tidak jauh dari kampus. Dan saya sendiri menyibukakan diri dengan pencetakan gelas mugg.

Perjuangannya selama diperantauan cukup panjang, hingga Tuhan mempertemukannya dengan sosok laki-laki yang saat ini menjadi pendamping hidupnya.

Ia diberikan kesempatan untuk lebih dulu dari saya menjadi ratu sehari dipanggung pelaminan.

Tapi tak apalah kata orang Jodoh itu bukan perkara cepat atau lambat, tapi perkara siap dan sudah sesuai ketetapan Allah SWT.

Minggu dua puluh enam Desember adalah momen resmi ia melepas masa lajangnya dan juga momen ucapan selamat tinggal buat para mantannya.

Saat setelah menyelesaikan rukun nikah, sang calon suami menerima tantangan terakhir dari sang penghulu untuk membacakan surah pilihan, mulai dari surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas dan disimpulkan langsung dari pendengar “Ohh iman toude” yang artinya “Ternyata seorang imam”.

Beda halnya saat ijab qobul, yang sedikit tersendak-sendak yang ditambah dengan suara dari tamu undangan, “jangan gerogi santai saja” dan di dooble dengan lirik yang lebih keras “saaaaaaahhhhhhhhhhhh”

Tapi sebenarnya ada yang lebih mengunggah hati saya ketika mendengar kata “Sah” yaitu kata perpisahan yang spontan terbesit di pikiranku, mungkin disini tidak akan sama lagi hari-hari yang akan kami lewati seperti sedia kala. fikir saya.

Untuk semua kebersamaan, untuk hubungan persahabatan yang engkau tawarkan kepadaku.

Aku berharap suatu saat waktu akan berbaik hati lagi untuk mempertemukan kita.

Yang terakhir saya ucapkan baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.

Dan semoga menjadi keluarga yang sakinah, warahma dan mawaddah. amin allahuma amin.

Penulis adalah mahasiswi aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, juga anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers).

Teman Di Balik Layar

Penulis: Fitriani

Di dalam ruangan yang penuh akan suara bisingan teman-teman sekelas kala itu, berbagai macam cerita yang mereka ceritakan sembari menunggu kedatangan dosen mata kuliah.

Dalam suasana kelas yang sangat ramai, berbanding terbalik dengan ku yang merasa sunyi ditengah keramaian itu.

Tak berselang lama keheninganku dipecahkan oleh suara sapaan dari seorang tak ku kenal berpakaian sederhana namun terlihat rapi dibalut dengan nikop yang ada pada wajahnya.

“Hai Salam kenal” sapaannya kala itu.

Seketika sapaan itu melenyapkan keheninganku sedari tadi, suara yang lembut menyapaku dan kubalas dengan senyuman. Itu adalah pertemuan pertama kami.

Widyan namanya, singkat dengan pribadi yang ceria dia bercadar namun kain yang membalut wajahnya tidak menutupi keceriaannya. Aku dan dia sekelas yang sama.

Di Kampus, aku tidak hanya menyibukan diriku dengan kegiatan perkuliahan tetapi juga dengan kegiatan organisasi. Widyan pun begitu, selalu aktif pada kegiatan organisasinya namun tidak mengesampingkan aktifitas kuliahnya.

Beberapa kali aku sering memperhatikan nya, jika dia belum datang di kelas sesekali aku melirik depan kelas menanti kedatangannya. Hal itu berjalan beberapa kali pertemuan saat kuliah.

Menjelang beberapa bulan setelah libur semester kami pun akhirnya berkumpul kembali dan mulai melakukan aktifitas penawaran pada kelas yang sama dan hal itu sudah kami sepakati pada semester sebelumnya.

Hingga kami mulai aktif kuliah, pada suatu kesempatan dia terpilih sebagai Wakil Wetua Tingkat pada semester ini.

Suatu ketika, aku disibukan dengan kegiatan organisasi, story Whats up ku di Penuhi dengan kegiatan-kegiatan ku hingga akhirnya ada beberapa mata kuliah tidak ku ikuti.

Pada hari itu aku tertidur dengan pulasnya hingga alarm ponsel ku yang sudah saya aktifkan pukul 04.00 WITA tidak mendengarnya, hingga pada akhirnya aku terbangun pada Pukul 10.00 WITA.

Hari itu ada dua mata kuliah yang masuk hingga akhirnya aku ikhlaskan saja dan melanjutkan tidur dengan tidak lagi membuka ponsel ku.

Pada malam hari dia membalas salah satu insta story What’s up ku dan dia bertanya

“Nia Kenapa tidak beritahu saya biar absen mu tidak ditulis alpa sama dosen,” tanya Widyan.

“Aku pikir tidak ada alasan izin untuk kegiatan ini sudah masuk konsekuensi,” jawabku dengan emot senyuman.

Akhirnya diapun menerima dan bilang pada akhir obrolan kami.

“Lain kali beritahu saya saja nanti saya akan usahakan bagaimana baik nya,” pesannya mengahiri obrolan.

“iya-iya,” ucap saya sambil terharu menjawab pesannya.

Tak disangka namun sedikit tidak percaya ternyata dia selama ini memperhatikan ku, Ku pikir hanya aku yang memperhatikannya, sambil tersenyum kami sudahi obrolan kami malam itu.

Dengan sapaan “hai” dan ucapan “salam kenal” kala itu membuatku berfikir ternyata dia datang sebagai sahabat ku.

Aku sadar, kami tidak begitu sering interaksi saat di kelas namun saling memperhatikan secara pribadi.

Ku pikir sahabat tidak selama nya dia yang selalu terlihat, sering jalan bersama, makan bersama dan lain sebagainya lain halnya dia yang selalu mendukung ku di balik layar kehidupan bilik kampus.

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam (IAIN) Kendari, Juga Anggota Aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) serta Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat AL-Gazali.

Tanggapi Dualisme HMPS di Fasya, Ketua Dema I Ambil Sikap

 

Objektif.id, Kendari – Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tanggapi dualisme kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) se- Fakultas Syariah (FASYA).

Belakangan ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, digemparkan dengan sebuah fenomena kepemimpinan yang membuat ribuan mahasiswa melakukan demo besar-besaran  hingga melibatkan benturan fisik.

Hari ini, Jumat (1/4/2022) mahasiswa IAIN Kendari kembali dikejutkan dengan terjadinya dualisme kepemimpinan di tataran HMPS se-Fakultas Syariah IAIN Kendari.

Menaggapi hal itu, Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan mengatakan, fenomena dualisme kepengurusan HMPS ini pertama kali terjadi.

“Karna ini pertama kali kejadian di IAIN Kendari,” beber Hendra, Jumat (1/3/2022).

Lanjut, kata Hendra, Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Besar Mahasawa (KBM) IAIN Kendari Bab VI Pasal 49, pihaknya akan mengundang Ketua Dema Fakuktas Syariah untuk dimintai keterangan.

“Dan kami dari pengurus DEMA I akan secepatnya menyelesaikan problem ini secara profesional,” ujar saudara Hendra.

Diakhir ia berpesan, fenomena yang terjadi ditataran HMPS Fasya hari ini, cukup jadikan sejarah yang tidak akan diulangi kembali serta menjadi pembelajaran untuk kita dan generasi berikutnya. Walaupun dualisme lagi trend diluar sana, kita tidak boleh mengikuti budaya tersebu karna mampu merusak kekeluargaan yang telah lama kita rawat bersama.

“Siapapun yang akan dilegalkan kedepannya tidak ada permusuhan diantara dua belah pihak, apalagi kita akan menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Bersihkan niat dan hati kita, dan mari kita berkontribusi kepada kampus tercinta kita untuk mewujudkan transformasi IAIN ke UIN Kendari,” pintah Hendra.

Repoter: Zakky Fahrizi
Editor: Rizal Saputra

 

Polemik Dualisme HMPS se-Fakultas Syariah: Ketua SEMA I Angkat Bicara

Objektif.id, Kendari –  Adanya polemik kepimpinan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, khususnya ditataran Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fakultas Syari’ah (Fasya) memicu banyak persepsi dari berbagai pihak.

Ketua Senat Mahasiswa Institut (Sema I), Wahyudin Wahid, mengigatkan kepada mahasiswa IAIN Kendari terkhususnya mahasiswa Fasya untuk lebih jelih menilai mana pemimpin yang terpilih sesuai dengan prosedural dan yang tidak.

“Saya ingin sampaikan kepada teman-teman mahasiswa IAIN Kendari pada umumnya dan teman-teman mahasiswa Fakultas Syariah khususnya, untuk bisa lebih objektif lagi dalam melihat mana kemudian pemimpin yang terpilih secara demokratis dan mana kemudian pemimpin yang terpilih dengan cara penunjukan langsung,” uacapnya.

Dan yang menjadi permasalahan lanjut Wahyu, persoalan penunjukan langsung Pelaksana Tugas (PLT) sudah disalah artikan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syari’ah (DEMA F).

Katanya mereka yang dipilih secara langsung itu adalah karateker atau PLT yang kemudian karateker atau PLT itu disalah artikan oleh teman-teman bahwa sebenarnya PLT itu bertugas untuk mengadakan mubes karena telah lewat dari pada waktu yang ditentukan oleh KPUM.

“Nah, itu yang kemudian menjadi persoalan karena teman-teman di fakultas salah mengartikan apa tugas dan fungsi dari pada karateker itu sendiri. Jadi karena pemahamannya yang kurang baik, saya rasa itu juga yang kemudian mencederai daripada hak-hak demokrasi teman-teman yang ada di Fakultas Syariah” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, bahwa penunjukan langsung ketua HMPS di nyatakan tidak sah.

“Landasan mereka untuk menunjuk langsung ketua HMPS itu saya nyatakan tidak sah. karena KBM fakultas itu tidak ada di dalam hirarki perundang-undangan KBM IAIN KENDARI. Ungkapnya

Wahyu menegaskan, KBM Fakultas itu tidak ada dan hanya ada AD/ART Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, serta harus disetujui oleh Senat Mahasiswa

“Jadi, secara tegas saya katakan bahwa KBM Fakultas itu tidak ada, yang ada itu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, itupun harus di setujui oleh Senat Mahasiswa sebelum diberlakukan” tegasnya

Reporter : Rekha Fandita
Editor : Al-Izar

 

Rindu Tak Tersampaikan

 

Penulis: Syafira Damayanti

Nostalgia mengantarku pada rindu, lalu merengkuh erat bayangmu, menikmati belaian kasihmu yang perlahan menjadi abu-abu. aku masih belum percaya, bahwa engkau sudah benar-benar tiada. tidak terasa lima tahun kepergianmu, senyum manismu, gema tawamu dan suara beratmu semuanya masih terasa nyata, bahkan sampai detik ini aku masih berharap kalau ini hanya mimpi.

Dua hari lagi akan memasuki bulan ramadhan, namun tidak seperti hari-hari biasanya, ketika bulan puasa tiba, mama selalu mengajakku untuk berbelanja ke pasar untuk membeli bahan-bahan dapur untuk dimasak bersama-sama.

Seketika rindu sosok yang selalu memanggil namaku dengan sebutan “anak mungil”  seketika rindu sosok selalu membangunkan dispertiga malam untuk melaksanakan sholat bersama-sama. Seketika rindu sosok yang selalu membuatkan sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

Andai saja waktu dapat bisa ku putar kembali. jika bisa mengubah banyak hal, aku mugkin akan mengambil kesempatan itu.

Dulu, aku selalu berpikir seiring dengan bejalannya waktu rasa rinduku kepadamu akan mulai pudar. Namun semua persepsiku salah, lagi-lagi kata rindu ternyata ia tak perlu pulang untuk sampai ke rumah. Ia juga tak perlu datang untuk mengemas gundah. Ia juga tak perlu lantang untuk didengar indah. hanya perlu aku dan dirimu.

Aku juga sudah mencoba bernegosiasi menylam kata sepakat untuk berdamai dengan hatiku, pada relung yang disebut dengan rindu. Namun lagi-lagi melupakanmu bukan tentang melangkah untuk pergi, melainkan ada candu yang tak terobati.

Dahulu Ibu selalu mengatakan kepadaku
“Kamu harus jadi sosok yang kuat nak, dan tidak mudah putus asa”
sekarang aku tahu mengapa Ibu selalu mengatakan kepadaku untuk menjadi sosok yang kuat. Karena aku tahu bahwa suatu hari nanti, aku akan membutuhkan kekuatan untuk menanggung kehilanganmu.

Pintahku, jika kerinduan hanya bisa diobati dengan pertemuan maka satu yang kuharapkan, semoga kita dipertemukan.

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, juga anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers).

 

Dualisme Ketua HMPS di Fakultas Syariah, Citra Buruk Kader Hukum 

 

Objektif.id, Kendari – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) se-Fakultas Syariah (Fasya) kini terbagi menjadi dua.

Diketahui Fakultas Syariah memiliki tiga Program Studi (Prodi) yaitu Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Ekonomi Islam (HES) dan Hukum Keluarga Islam (HKI). Dimana setiap Prodi memiliki Himpunan masing-masing yang disebut HMPS.

Baru-baru ini ribuan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, dihebohkan dengan polemik pemilihan Ketua HMPS se-Fasya, dimana masing-masing Prodi memiliki dua Ketua HMPS.

HMPS Hukum Tata Negara diketuai oleh La Ode Rahmat Fagil dan Rahmadi Nur.

HMPS Hukum Perdata Islam dipimpin oleh Muhammad Rizal Rizki dan Ibnu Qoyyim.

HMPS Hukum Ekonomi Islam di nahkodahi oleh Andi Nuraeni dan Muh. Taufik Hidayat.

Salah satu mahasiswa IAIN Kendari yang enggan disebutkan namanya  mengatakan, polemik yang terjadi di Fakultas syariah khususnya pemilihan Ketua HMPS tersebut merupakan citra buruk buat kader fakultas Hukum.

“Sifat egois memang ada disitu, sifat serakah juga, sehingga dengan kedua sifat itu nekat mi ambil kesimpulan,” uangkapnya, Jumat (1/4/2022).

Semestinya kader-hukum lah yang mampu memberikan contoh yang baik pada fakultas-fakultas lain, tapi ini mereka sendiri yang memberikan contoh yang buruk.

“Seharusnya mereka berikan contoh yang baik buat fakultas yang lain,” tutupnya.

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Al-Izar