BPI FUAD Gelar Pelatihan Digital Calon Penyuluhan Agama Islam

Kendari, Objektif.id – Program Studi (Prodi) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar pelatihan digital calon Penyuluh Agama Islam.

Dari pantauan OBJEKTIF.ID Sabtu (28/5/2022) Pelatihan ini digelar secara Luring selama dua hari, yakni 28-29 Mei yang bertempat di Aula Mini IAIN Kendari. Kegiatan ini bertajuk ‘Transformasi Kompetensi Penyuluh Berbasis Digital’.

Dalam agenda yang digelar Prodi BPI ini, turut menghadirkan dua pemateri yakni Zulkifly Said, S.SI., M.Eng yang merupakan pakar dan penggiat IT dan Andy asy’hary J. Arsyad l, S.I.Kom., M.I.Kom juga sebagai Dosen Ilmu Komunikasi Upri peneliti dan praktisi.

Kaprodi BPI Ni’matuz Zuhrah mengatakan, kedepannya penyuluh Islam harus memiliki kompetensi komunikasi publik dan harus memiliki kompetensi digital yang mumpuni.

“Sebab seorang penyuluh masa depan akan menghadapi masyarakat yang lekat dengan digital. Sehingga media digital merupakan salah satu alternatif utama sebagai media dakwah,” kata Ni’matuz Zuhrah, kepada awak media Sabtu (28/5/2022).

Fatur Rahman, salah satu mahasiswa Program Studi BPI sebagai mahasiswa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini.

“Saya sangat terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan digital calon penyuluh agama Islam sehingga kami para calon penyuluh agama Islam, Memudahkan kami dapat menyampaikan pesan-pesan agama baik berupa poster dan Video yang bisa menjangkau lebih banyak masyarakat”, Ucap Fatur Rahman.

Sementara itu, Dekan FUAD memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan digital yang di selenggarakan oleh Program Studi BPI.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya sampai di sini tetapi harus berkesinambungan sehingga para mahasiswa dapat memanfaatkan media digital sebagai bagian dari penyuluhan untuk menyampaikan pesan-pesan agama. Karena kedepan para penyuluh akan menjadi ujung tombak dari Kementerian Agama,” Ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam agenda itu, puluhan mahasiswa perwakilan dari Prodi Menejemen Dakwa (MD), Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) FUAD.

Para peserta yang berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 30 orang Mahasiswa FUAD dan 10 orang dari Penyuluh KUA se-Kota Kendari.

Report : Farid Ahmad Tomalatea
Editor : Andika

Warek III IAIN Kendari Diduga Tutupi Polemik LPJ Lembaga Kemahasiswaan  Periode 2020-2021

Kendari, Objektif.id – Konsorsium Mahasiswa Melawan (KMM) kembali melakukan demonstrasi di Gedung Rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Dari pantauan OBJEKTIF.ID di Lokasi, Jumat 27 Mei 2022, kedatangan masa aksi di Gedung Rektorat IAIN Kendari, dipicu karena adanya dugaan kongkalikong serta kesengajaan pihak Rektorat di bidang kemahasiswaan dalam menyembunyikan anomali perihal Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ ) beberapa Lembaga Kemahasiswaan periode 2020/2021  yang belum dikumpulkan hingga hari ini.

“Teman-teman mahasiswa menduga ada keterlibatan Wakil Rektor (Warek) III IAIN Kendari dalam menutupi polemik ini, bahkan seperti sedang melindungi mantan Ketua Lembaga Kemahasiswaan yang belum melakukan penyetoran LPJ,” ucap Arpan Sangga selaku wakil ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah (ESY) saat berorasi, Jumat 27 Mei 2022.

Ia mengaku, dua hari sebelum melakukan unjuk rasa, pihaknya telah mengonfirmasi terlebih dahulu kepada Warek III IAIN Kendari, terkait apakah masih ada ketua lembaga kemahasiswaan yang belum menyetor LPJ setelah habis masa kepengurusannya.

“Sebelum turun lapangan kami telah komunikasi kepada warek III lewat chat dengan menanyakan apakah memang LPJ kepengurusan tahun lalu itu sudah tuntas?  Dan kata beliau (Warek III) semuanya sudah LPJ,” tambahnya.

Namun jawaban dari Warek III bapak Herman, itu berbanding terbalik dengan pernyataan Pihak Keuangan IAIN Kendari, pasalnya ada beberapa lembaga kemahasiswan sampai saat ini belum menyetor LPJ seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa Periode 2020-2021 yang lalu.

“Bersama masa aksi, saya telah mengecek data yang telah LPJ dan yang belum di bagian keuangan juga akademik, Hasilnya ternyata masih ada yg belum sama sekali LPJ salah satunya yaitu Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) yang dinahkodai Buyung M Rantau periode 2020/2021,” beber Yahya Selaku Koordinator Lapangan.

Menurutnya, Wakil Rektor III yang hari ini diberikan amanah dibidang kemahasiswaan sudah memberikan contoh yang buruk dan mencerminkan hal yang tidak pantas untuk dipertontonkan.

“Artinya apa yang di sampaikan warek III hanya omong kosong belaka,” tegasnya.

Laporan : Hajar
Editor : Rizal Saputra

PJ Bupati Muna Barat, Bayang-bayang Rembulan Ataukah kegelapan?

Banyak sebuah perdebatan di berbagai kalangan masyarakat baik kalangan elit maupun kalangan bawah, para politisi dan akademisi hal ini di karenakan ada sebuah momentum yang saya anggap penting untuk di perbincangkan.

Ada berbagai tanggapan yang muncul dari para akademisi yang meneropong adanya penunjukan PJ di kabupaten Muna Barat ada yang pro ada juga yang kontra. Kedua-duanya berkomentar sesuai pemahaman dan pengetahuan nya.

Berdasar pada pijakan dasar Hukum Undang-Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam UU no.1 Tahun 2018 tentang mekanisme pemilihan PJ sebagai landasan dasar argumentasi.

Hal ini di tanggap dengan berbagai argumentasi yang berbeda dari pihak “PRO” mengatakan bahwa urusan Penentuan PJ yang akan menempati di kabupaten Muna Barat adalah tupoksi dari Kemendagri itu sendiri sehingga apa yang akan terjadi itu sesuai dengan prosedural yang berlaku.

Di lain pihak yang “KONTRA” mengatakan bahwa jika yang akan menjadi PJ nantinya itu bukan dari rekomendasi Provinsi dalam Hal ini adalah pak Gubernur maka tentu hal ini tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang seperti yang saya cantum kan di atas.

Dalam demokrasi itu adalah bagian dari hak warga negara indonesia dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum dan itu sah dalam Regulasi kita sebagai warga negara.

Jika kita melihat lebih dalam sosok yang di perbincakan ini yakni Dr. Bahri, S.STP, Msi yang merupakan calon kuat menjadi PJ bupati Muna Barat, bicara sepak terjang beliau adalah alumni dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN ) yang tentu memiliki pengalaman dan pemahaman tentang tata kelola pemerintahan yang baik, dia juga merupakan Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah Kementrian Dalam Negeri.

Akan tetapi yang ingin saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Muna Barat, bukan pada persoalan siapa PJ Muna Barat nanti nya, karna saya memahami bahwa itu bukan kewenangan dari masyarakat itu sendiri.

Yang lebih urjen dari perdebatan atau pun perbedaan pemahaman dan keinginan siapa Yang menjadi 01 di Muna Barat nanti nya adalah bagaiaman seluruh lapisan masyarakat mengawal pemerintahan yang akan di pimpin oleh PJ yang akan terpilih nanti, karna yang terpenting bagi kita masyarakat bukan kepada siapa jabatan itu jatuh akan tetapi bagaimana tata kelola pemerintah yang baik itu di lakukan, melakukan Pelayanan publik yang baik, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tepat, dan pemberdayaan masyarakat yang masif, menciptakan kondisi masyarakat yang tentram dan damai, menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Muna Barat, sebagiamaan yang tertuang dalam aturan tentang tugas PJ kepala daerah yang tertuang pada Pasal 65 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah .

Di lain sisi PJ Kepala Daerah nantinya harus memperhatikan dalam Pasal 132A Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 tentang tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dijelaskan ada 4 poin yang tidak boleh dilakukan PJ.

Jika kita memandang kebelakang, kita bisa berkaca pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) mendapatkan rapor merah terhadap kepatuhan pelayanan publik.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sultra, Mastri Susilo saat rapat koordinasi yang dihadiri langsung oleh Bupati Muna Barat, Sekretaris Daerah dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berlangsung di kantor Bupati Mubar. Hal ini tentu menjadi salah satu alasan bagi kita semua agar kiranya PJ bisa menjadi solusi atas kesalahan-kesalahan yang tengah berlangsung.

Maka tentu Jika kita selalu berselisih tentang sesuatu yang bukan menjadi kewenangan kita maka yang akan terjadi hanyalah sebuah benturan di wilayah garis horisontal masyarakat itu sendiri sehingga menjadikan daerah kita akan tertinggal dengan daerah lain.

Di tanggal 22 Mei 2022 nanti setelah pelantikan itu di lakukan, kami berharap kepada PJ Bupati Muna barat untuk serius dalam memimpin Muna barat bukan hanya untuk singgah lalu pergi tanpa ada jejak perubahan baik yang di tinggalkan.

kami juga meminta kepada PJ nantinya untuk mengevaluasi kinerja seluruh jajaran pemerintahan yang ada di Muna barat agar seluruh pemangku kepentingan bisa sejalan searah dalam pembangunan daerah yang lebih maju.

Jangan biarkan politik peninggalan kolonialisme tumbuh subur dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Muna barat. Politik pecah belah, politik adu domba, atau divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat. Hal ini perlu kita cegah dengan menciptakan politik yang JuRdil dan LuBer agar kiranya kepentingan khalayak bisa terekspos.

Sebagai pemuda Muna Barat tentunya menginginkan agar PJ Bupati kedepannya bisa lebih mengedepan kan kepentingan rakyatnya sebagaiaman perintah undang-undang dan kami tidak menginginkan jika nanti ada sebuah tindakan yang kemudian di lakukan oleh PJ tidak sesuai dengan wewenang dan tugasnya maka tentunya kita sebagai masyarakat harus mengambil sikap secara tegas karna pada dasarnya pemimpin harus menjadi pelayan bagi masyarakat.

Penulis: Laode Muh Didin Alkindi (Ketua Forum Kajian Politik Sultra) (Ketua Aliansi Pemuda Pelajar Muna Barat)

Kisah Haru Guru Honorer di Desa Kramat, Sisihkan Gaji Untuk Penuhi Kelengkapan Latihan Bela Diri

Objektif.id, Maluku – Berbekal ilmu pendidikan dan pengalaman yang didapatkan saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah, melekat kuat di hati guru honorer Muhamad Arif.

Berbekal ilmu itulah, Muhamad Arif yang sehari-harinya bertugas sebagai guru honorer di Sekolah Menegah Pertama (SMP) 5 Taliabu Barat ini, menaruh perhatian khusus pada ilmu bela diri.

Perhatian tersebut, khususnya diberikan kepada anak-anak hingga remaja yang ada di Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Ia melihat banyak anak-anak yang memiliki bakat dibidang olah raga pencaksilat yang perlu dikembangkan. Atas kondisi itu pun membuat hatinya untuk membuat sesuatu.

Dengan niat yang tulus, akhirnya pada awal tahun 2020, dimana dirinya mulai mengumpulkan anak-anak untuk diajarkan beladiri.

Tidak hanya sampai disitu, berbekal ketulusan niat tersebut, Guru honorer tersebut rela menjual kendaran pribadinya yang sehari-hari ia gunakan untuk mengantarnya ke sekolah untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk latihan, seperti Kostum, Pecing, Kuns dan Skipin.

Visi dari pada Tapak Suci Putra Muhamadiya Desa Kramat ini adalah
meinginkan masyarakat setempat  khususnya generasi muda penerus bangsa itu sehat secara fisik dan mental.

“Niat dan tujuannya hanya untuk mengembangkan prestasi keterampilannya anak-anak,” kata Muhamad Arif.

Sedangkan untuk misinya menanamkan pembinaan sejak usia remaja melalui Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat.

Dengan kehadiran perguruan tapak suci ini, pola pengajaran yang dilakukan non formal terasa formal walaupun belum memiliki legalitas dari pemerintah Daerah.

Awal mula didirikan perguruan Tapak Suci  ini, mulai dilirik masyarakat setempat bahkan beberapa orang dewasa mau bergabung pada perguruan yang dibentuk oleh alumni Universitas Muhamadiyah Luwuk tahun 2021 tersebut.

Ia mengaku aktivitas dari perguruan Tapak Suci Muhamadiyah ini sempat terhenti awal Sebtember tahun 2020. Hal itu terjadi karna pada saat itu Muhamad Arif yang masih berstastus mahasiswa akan menyelesaikan studinya di salah satu kampus ternama yang ada di Sulawesi Tengah.

Meski demikian, saat menyandang gelar sebagai Sarjana Pendidikan (SPd) Anak-anak didiknya kembali dirangkul untuk bisa kembali berlatih di perguruam Tapak Suci Mumadiyah Desa Kramat.

“Alhamdulilah, setelah menyelesaikan studi pada Maret 2021 mulai merangkul kembali anak-anak untuk berlati seperti biasanya,” bebernya.

Pria yang berkulit sawo matang itu mengaku, upah yang ia peroleh sebagai guru honorer disisipkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan saat latihan.

“Kalau cair gajiku, saya belikan perlengkapannya mereka, bahkan saya jual  motorku untuk belikan kostumnya mereka,” ungkap alumni Madrasah Aliya Nurul Ilmi ini.

Guru Kelahiran 15 Februari 1998 menjelaskan, semejak dirinya mendirikan Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat yang sudah berjalan Dua Tahun, menyayangkan sikap pememerintah Kabupaten Pulau Taliabu dalam merekrut atlit-atlit belah diri tampa melakukan jalur seleksi.

“Kalau ada kegiatan seperti turnamen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) harus melalui proses selekai,” jelasnya.

Menurutnya, sebelum melaksanakan turnamen POPDA O2SN itu harus ada proses seleksi, sehingga petarung yang di utus untuk ikut seleksi benar-benar teruji.

“Tidak ada proses seleksi, mau tau atau tidak yang penting orang dekat lansung direkrut saja,” tutur mantan juara 1 Koni Cup Kabupaten Banggi tahun 2017.

Lanjut Muhamad Arif, hal itu terjadi bukan tanpa sebab, menurutnya tidak adanya perguruan di kabupaten ini sehingga pemerintah memutuskan menggunakan langka tersebut.

“Kenapa begitu, karna waktu itu perguruan belum ada,” lanjutnya.

Dirinya berharap, agar atlit pencak silat ini diperhatikan, baik itu usia dini maupun  dewasa.

Laporan: Rizal Saputra

Rumah Warga di Buton Utara Ludes diLalap Sijago Merah

Objektif.id, Buton Utara – Sebuah rumah warga di Desa Waode Kalowo, Kececamatan Bonegunu, Kababupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) ludes dilalap sijago merah, Jumat 13 Mei 2022 lalu.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 Wita, saat pemilik rumah Muhammad Asdar dan Ibu Norma Teti  sedang berkunjung ke rumah keluargannya.

Seorang saksi mata yang berada di sekitar kejadian Adrian Hafiz mengatakan, belum ditau apa pemicu dari kebakaran itu. Namun, warga yang berada di Desa itu berupaya memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.

“Banyak sekali warga yang berdatangan untuk membantu hampir dia menjalar di rumah tetangga untung dekat dengan kali untuk ambil air,” ungkap Adrian Hafiz warga yang berada di tempat kejadian, Jumat (13/05/2022).

Hingga pukul 04.00 wita api baru bisah di padamkan. Atas kebakaran yang menimpa bapak Muhammad Asdar dan Ibu Norma Teti, diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta.

Untuk diketahui, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di Desa Waode Kalowo. Berdasarkan informasi terakhir, tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.

Reporter : Adrian Saputra / Editor : Arini

Siswa MA Nurul Ilmi Lulus 100%, Pesan Kepala Sekolah: Lanjut Kejenjang Peguruan Tinggi


Objektif.id, Taliabu – Siswa Kelas XII Madrasa Aliya (MA) Nurul Ilmi Desa Meranti Jaya, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara secara resmi telah dinyatakan lulus 100%.

Hal itu diumunkan secara lansung Kamis 5 Mei 2022, di ruang guru (Kantor) yang disaksikan lansung oleh siswa, orang tua siswa dan para guru.

Penyampaiyan kelulusan menjadi momentum menggembirakan sekaligus mengharukan bagi siswa dan siswi karena usai mendengarkan Kelulusan hasil ujian dari pendidikan yang ditempuh selama tiga tahun.

Kepala Sekolah MA Nurul Ilmi, Reni Lasawani mengaku, bangga karena anak-anak yang di didiknya bisa berhasil menyelesaikan sekolah.

“Perasaan nya bahagia, bangga karna anak-anak ini bisa menyelesaikan sekolahnya di sini lulus tanpa ada hambatan sedikit pun,” tuturnya kepada awak media, Kamis 5 Mei 2022.

Tidak hanya itu, momen haru juga turut dirasakan, oleh wanita kelahiran 4 April 1984 “Mau tidak mau kita harus berpisah dengan anak-anak ini namun itu lah namanya dunia pendidikan selalu ada yang datang dan ada yang keluar,” ungkap Reni Lasawani.

Dirinya berharap, siswa(i) yang telah lulus ini bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dan bisa membawa perubahan untuk daerah ini.

“Harapannya kalau boleh adik-sdik ini setelah lulus  bisa lanjut ke jenjang Perguruan tinggi atau bisa kerja sambil membantu orang tua, Yang intinya bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat yang nanti setelah balik ke kampung bisa membawakan sesuatu yang baru untuk kampung kita agar lebih baik lagi,” tutupnya.

Untuk dikatahui 13 Siswa Kelas XII Madrasa Aliya Nurul Ilmi Desa Meranti Jaya, dinyatakan lulus.

Reporter : Fitriani / Editor : Rizal

Mengenal Karia’a, Cara Masyarakat Wakatobi Mempererat Silaturahmi

Objektif.id – Wakatobi tidak hanya terkenal dengan keindahan wisata lautnya saja, tetapi di Wakatobi juga kaya akan seni tradisi dan kebudayaan salah satunya adalah tradisi khitanan atau masyarkat di Wakatobi menyebutnya Karia’a (sunatan).

Karia’a (Sunatan) merupakan tradisi yang masih kental dan dilakoni masyarakat Wakatobi khususnya di Desa Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Biasanya, tradisi ini sering dilakukan oleh masarakat Wakatobi saat selesai merayakan hari raya Idul fitri dan Idul Adha yang berlansung selama dua hari.

“Karia’a ini bisa dilakukan kapan saja tetapi biasanya diadakan ketika selesai Lebaran Idul Fitri atau Idul Adha,” Ungkap Wa Bida salah seorang warga di Wakatobi 4 Mei 2022.

Tidak hanya itu, tradisi ini juga digunakan masyarakat Wakatobi sebagai momentum  mempererat tali silaturahmi antara keluarga, kerabat, tetangga. Karna selain tetangga yang hadir, saudara yang jauhpun ataupun yang berada di luar kota turut diundang untuk memeriahkan acara ini.

Karia’a ini adalah sebuah tradisi yang sangat unik yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh adat dan agama yang ada di wakatobi.

Tradisi karia’a ini ditujukan kepada para gadis-gadis yang beranjak dewasa (Kalambe) dan kepada seorang laki-laki (Anamoane).

Bagi perempuan akan menghias dan mempercantik dirinya serta memakai pakaian adat dan tanda pungo (hiasan kepala). Setelah menghias diri mereka akan di pikul (Lemba) menggunakan tandu (Kansoda) kemudian dipikul (arak) keliling kampung.

Sedangkan untuk laki-lakinya setelah memakai pakai adat mereka akan berjalan dan berlari-lari kecil (Lengko) sambil memutar-mutar sapu tangan yang mereka pegang serta mengikuti para tokoh adat dan agama.

Ketika diarak keliling kampung para ibu-ibu akan berjalan mengikuti rombongan
kansoda dan Lengko sambil makanjara dan kadandio (menyanyikan lagu daerah wanci) dengan penuh semangat dan gembira.

“Kadandio dan makanjara itu sudah dilakukan dari dulu karena rasa senang mereka sebagai orang tua bahwa anaknya sudah kalambe dan anamoane”.
Ucap sufiati salah seorang warga Wakatobi.

Dari pantauan Objektif.id di lokasi, 4 Mei 2022, Suasana pada saat karia’a ini sangat meriah bahkan hampir seluruh masyarakat yang ada di Wangi-wangi turut beraprtisipasi dalam memeriahkan tradisi tersebut.

Reporter : Azliza Editor : Rizal

Pimpin PPI Pulau Taliabu, Ucok Rahmad Opitmis Beri Manfaat

Objektif.id, Taliabu – Guru Pendidikan Kewaranegaraan (PKN) di Madrasa Aliya Nurul Ilmi Meranti Jaya, Ucok Rahmad  menahkodai Purna Paskibraka Indonesia (PPI) wilayah Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara masa bakri 2022-2027.

Ucok Rahmad terpilih secara aklamasi dalam Musyawara  Kabupaten I yang digelar di Aula Kantor Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu 23 April 2022.
Turut dihadiri oleh beberapa Operasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pulau Taliabu.

Penyerahan simbolis sebagai bentuk pergantian pemimpin, Foto: Istimewa

Ia mengatakan, dibawah kepemimpinannya akan menjadikan PPI sebagai organisasi kemasyarakatan yang hadir di tengah masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu, menjadi teladan yang dapat dicontoh bagi generasi muda dimanapun dan kapanpun.

Untuk itu, lanjut Ucok Rahmad, dirinya akan menjalin kerjasama antar Instansi, Lembaga, dan Organisasi lainnya yang ada di Pulau Taliabu serta merangkul seluruh anggota PPI Pulau Taliabu agar tercapai tujuan organisasi dengan generasi muda yang mempunyai soft skill.

Dirinya berharap, pengurus dan anggota PPI Pulau Taliabu agar lebih kompak lagi serta profesional dalam menjalankan amanah yang telah diembannya.

“Saling bekerja sama saling suport untuk mengembangkan Purna Paskibraka Taliabu,” ucap Ucok Rahmad, Rabu 4 Mei 2022.

Tidak sampai disitu, untuk pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, agar PPI Pulau Taliabu dapat lebih di perhatikan lagi dan di berikan berbagai fasilitas pendukung untuk dapat melaksanakan apa yang menjadi program kerja PPI Pulau Taliabu.

Suasana foto bersama

Untuk dikatehui, OPD yang terlibat dalam Musyawarah Kabupaten I tersebut turut dihadiri oleh, Kaban Kesbangpol Kabupaten Pulau Taliabu Husain Adam, Ketua PPI Provinsi Maluku Utara Mahli Aweng, Ketua Biro Hukum dan Advokasi Pengurus Provinsi PPI Maluku Utara Sugandi Hi. Gani, Sekretaris PPI Kabupaten Kepulauan Sula Jul.

Pelatih paskibraka dari TNI dan POLRI, anggota DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, OKP yang ada di Pulau Taliabu serta seluruh anngota PPI Pulau Taliabu.

Laporan: Rizal

Sambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Ratusan Warga Desa Kramat Pawai Obor

Objektif.id – Momentum Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri, tidak terlepas dari tradisi perayaan malam takbiran. Tradisi takbiran sendiri yang berlangsung pada malam hari, menandakan bahwa keesokan harinya telah masuk pada Hari Raya Idul Fitri.

Perayaan malam takbiran pun dirayakan oleh uamat muslim yang ada di  penjuru dunia, salah satunya Di Desa Kramat Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara.

Pawai obor, dimulai dari Masjid Al-Mujahidin menuju Dusun I, lalu Dusun II, disambung Ke Dusun III setelah itu menuju Dusun IV lalu Kembali Ke Masjid Al-Mujahidin.

Dari pantauan di lokasi, Minggu 1 Mei 2022, Pukul 20.09 – 22.43 WIT, pawai obor diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa. Terlihat bagian depan rangkaiyan pawai diawali dengan memikul miniatur menyerupai mesjid yang dihiasi lampu-lampu.

Di belakang diikuti oleh anak-anak hingga remaja lainnya. Peserta pawai bahkan nampak terlihat membawa obor untuk menerangi ruas jalan. Selama pawai berlansung, juga diiringi dengan nyanyian lagu-lagu salawat Nabi.

“Selamat tinggal ramadhan semoga kita berjumpa lagi di tahun-berikutnya. Mohon maaf lahir dan batin,” ucap salah satu pemuda disela-sela pergantian lagu.

Ketua Beduk Sahur, Harjono mengatakan, pawai obor yang digelar malam ini adalah bentuk malam puncak perayaan takbiran sekaligus  penutupan dari kegiatan beduk sahur yang sudah dijalankan sejak awal ramadhan 1443 Hijriah.

“Masuk hari pertama puasa sudah mulai dan tidak pernah putus. Malam ini adalah puncaknya,” tutur harjono saat ditemui awak media.

Ia mengungkapkan, ramadhan yang akan datang pada tahun 2023, akan melaksanakan kegiatan yang serupa.

“Iya kita akan buat lagi yang seperti ini tahun depan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Karang Taruna Desa Kramat Harbianto Arjuna mengatakan, kegiatan seperti ini harus tetap dijalankan, sebab ini adalah salah satu bagian untuk membagun Desa ini.

“Insya Allah pemerinta Desa bisa melihat inisiatif dari pemuda supaya kegiatan berikutnya lebih baik lagi dari hari ini,” uangkapnya saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Kepala Desa Kramat, Ardin Ramli mengaku, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya.

“Saya sebagai Kepala Desa, berterimakasi kepada para pemuda atau Karang Taruna Desa Kramat. Sekaligus memberikan apresiasi kepada rombongan beduk sahur,” bebernya.

Ia berharap, momentum hari-hari besar seperti ini jangan ditinggalkan. Sebab hari besar itu penting sebagai hari kemengan setelah berpuasa uatamanya dimalam takbiran.

Laporan: Rizal Saputra