Bentrok Dalam Aksi Demonstrasi, Presma IAIN Kendari Kecewa Terhadap Sikap Represif Keamanan Kampus
Kendari, Objektif.id– Aksi demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari terkait proses pembangunan asrama mahasiswa putra, memicu tindakan represif dari pihak keamanan kampus.
Dari pantauan Tim Objektif.id, dalam aksi demonstrasi ini terjadi saling pukul antara masa aksi dan pihak keamanan kampus IAIN Kendari.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Mahasiswa IAIN Kendari, Hendra Setiawan menyatakan kekecewaannya terhadap pihak kampus karena terkesan lambat dalam menangani penyelesaian masalah ini.
“Saya juga sangat kecewa terhadap pihak birokrasi, jika pihak birokrasi cepat dalam menangani setiap kasus permasalahan pasti tidak akan bentrok antara pihak keamanan dengan pihak aspiras” katanya.
Dia juga mengatakan berdasarkan bukti yang ada, dia melihat bahwa pihak keamanan kampus bertindak keras terhadap para masa aksi sampai terjadinya kontak fisik yang berlebihan.
“Setelah saya melihat beberapa bukti teman-teman mahasiswa dan juga maupun dari pihak keamanan, yang saya lihat mereka tidak memporsikan kekuatan mereka dengan objeknya, seperti yang terjadi tadi, ada mahasiswa semester satu mereka mengeluarkan sekuat tenaga untuk mendorong akhirnya sampai jatuh, padahal mereka sampaikan tidak main tangan tetapi sikunya sampai mengenai pelipis mata sampai hampir pecah pelipis matanya saya lihat,” sambungnya.
Aksi ini digelar sebagai bentuk tuntutan para mahasiswa terkait pembangunan asrama mahasiswa putra yang dinilai cacat secara administrasi.
“Untuk aksi yang hari ini teman-teman gelar adalah karena adanya problematika administrasi yang di nilai cacat, itulah teman-teman yang diaspirasikan,” ungkapnya.
Hendra juga mengatakan awalnya pihak kontraktor bersedia untuk berdiskusi dan menemui para masa aksi, namun hal itu akhirnya tidak terealisasikan.
“Katanya juga kontraktornya disana siap untuk hearing bersama teman-teman, tapi ternyata pas ditunggu sama pihak kampus dan juga pihak teman-teman demonstrasi mahasiswa tersebut pihak kontraktor tidak berani datang,” tambahnya.
Dia juga berpendapat bahwa tidak munculnya pihak kontraktorlah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya bentrok antara masa aksi dan pihak keamanan kampus.
“Dari itulah mungkin awal percikan-percikannya itu, baru lucunya pihak kampus juga tidak tahu menahu mengenai persoalan itu, kan sekarang pelaksananya itu pak warek III, seharusnya kan juga lucu seorang pimpinan tidak tahu permasalahan itu” tukasnya.
Reporter : Andi Roihan
Editor: Slamet