Dampak Vape yang Kadang Diacuhkan

Objektif.id – Vape alias rokok elektrik banyak digunakan oleh kalangan remaja. Mereka menganggap bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, antara vape dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Vape awalnya dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman ketimbang rokok tembakau, karena vape tidak melibatkan pembakaran tembakau. Tetapi tetap mengandung nikotin.

Dilansir dari kumparan yang mengutip buku Johns Hopkins Nursing Professional Practice Model karya Johns Hopkins Medicine, mengatakan bahwa vape bukanlah pilihan sehat pengganti rokok. Karena itu, setiap orang perlu mengenal tentang bahaya dampak dari vape sesungguhnya.

Bikin Ketagihan

Vape mengandung nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga terdapat dalam rokok tembakau. Zat ini bisa menyebabkan penggunanya merasakan ketergantungan.

Nikotin yang terkandung di vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, itulah mengapa penggunanya dapat merasakan efek ketergantungan.

Selain itu, bagi remaja senyawa nikotin sangat berbahaya karena mempunyai pengaruh negatif bagi kinerja otak.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Meskipun vape tidak mengandung tembakau, kandungan nikotin yang tinggi di dalamnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Nikotin termasuk dalam kategori obat stimulan yang memiliki efek membuat jantung berdetak lebih cepat. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi kerja jantung dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menyebabkan Penyakit Paru

Kandungan glikol pada vape akan mengiritasi paru-paru yang dapat menimbulkan gangguan saluran pernapasan seperti asma dan sesak nafas.

Pada kasus yang lebih parah seperti Penyakit Paru Obstruksi Kronis atau PPOK. Penyakit ini menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan bernafas.

Selain itu, vitamin E asetat yang terdapat dalam vape dicurigai sebagai pemicu kerusakan paru-paru yang berujung kematian. Dalam penelitian sudah ada yang meninggal akibat penggunaan vape.

Berpotensi Menyebabkan Kanker

Vape mengandung bahan kimia seperti diacetyl, formaldehyde, dan acrolein. Zat-zat ini serupa dengan karsinogen. Karsinogen adalah zat pemicu kanker.

Cara kerja zat ini dengan merusak DNA secara langsung dalam tubuh pengguna vape. Dampaknya, sel dalam paru-paru akan bermutasi dan tumbuh secara tak terkontrol.

Rawan Meledak

Selain memiliki bahaya untuk kesehatan, vape juga nyatanya dapat meledak. Karena, segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan listrik untuk mengoperasikannya.

Penyebabnya biasanya diakibatkan oleh baterai, entah karena terlalu panas atau kegagalan baterai itu sendiri. Meski tampak langka, ledakan akibat baterai ini tidak bisa dianggap remeh.

Penulis: Muh. Akmal Firdaus Ridwan
Editor: Melvi Widya

Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *