Menggali Sejarah Politik Kaum Muda Lewat ALDERA

Objektif.id – Buku “ALDERA Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” adalah sebuah karya yang merekam perlawanan terhadap rezim otoritarianisme Orde baru pada awal 1990-an hingga kejatuhan Soeharto. Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) ini memainkan peran penting dalam interaksi perlawanan atas rezim tersebut.

Buku ini ditulis oleh Teddy Wibisono, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T. Wiratama. Buku ini dibuka dengan mengisahkan epos yang sering kali dibahas dalam pergerakan kemahasiswaan. Ini mencerminkan bagaimana gerakan politik kaum muda memiliki peran penting dalam sejarah politik Indonesia.

Ada tujuh bagian yang secara berurutan menjelaskan tentang latar belakang, sepak terjang, hingga tujuan berdirinya organisasi yang diberi nama ALDERA. Dengan struktur ini, pembaca bisa mendapatkan gambaran yang lengkap dan mendalam tentang pergerakan ALDERA.

Pada bagian awal, buku ini menjelaskan latar belakang berdirinya ALDERA yang merupakan respons terhadap kondisi politik dan sosial pada era tersebut. Organisasi ini berperan penting dalam mendorong perubahan dan memperjuangkan demokrasi di Indonesia.

Bagian selanjutnya, buku ini menjelaskan tentang sepak terjang ALDERA. Bagian ini membahas berbagai aksi dan inisiatif yang dilakukan oleh ALDERA dalam perjuangannya melawan rezim otoritarian, ini memberikan gambaran tentang bagaimana ALDERA bergerak dan berjuang dalam situasi yang sulit.

Bagian ketiga, buku ini membahas tentang tujuan berdirinya ALDERA. Adapun bagian ini penting untuk dipahami apa yang menjadi tujuan dan harapan dari pergerakannya, ini juga memberikan gambaran tentang visi dan misi dari ALDERA.

Selanjutnya, buku ini juga membahas tentang berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh ALDERA dalam perjuangannya, yang memberikan gambaran tentang bagaimana dalam proses perjuangan ini tidaklah mudah dan penuh dengan tantangan.

Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang berbagai strategi dan taktik yang digunakan oleh ALDERA dalam perjuangannya. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana ALDERA beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dalam buku ini, menyoroti berbagai prestasi dan pencapaian yang telah diraih oleh ALDERA dalam perjuangannya, dan memberikan gambaran tentang bagaimana perjuangan ini telah menghasilkan perubahan yang signifikan.

Pada bagian akhir, buku ini memberikan kesimpulan dan refleksi tentang pergerakan ALDERA. Bagian ini sangat penting untuk dipahami yang bagaimana pergerakan ini dilihat dan dinilai dalam konteks sejarah politik Indonesia.

Secara keseluruhan, buku ini memberikan gambaran yang mendalam dan detail tentang pergerakan politik kaum muda pada era 1990-an. Buku ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah politik Indonesia, khususnya pada periode tersebut.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi Widya

Ridho Orang Tua = Ridho Tuhan

Objektif.id – Sebelum saya menulis lebih jauh mengenai perihal judul tersebut, saya akan mencopas sebuah hadis nabi dari sebuah website. Yufidia.com

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْو َالِدَيْنِ

“Ridha Allah SWT bergantung dari ridha kedua orang tua dan murka Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua”. (HR. Tirmidzi, ibnu hibban, Hakim).

Dalam pembahasan ini, saya akan lebih memfokuskan pada poin “kunci keberhasilan anak berasal dari doa orang tua”.

Hari ini, kita banyak melihat dan mendengar tentang banyak kesuksesan orang-orang di luar sana karena memuliakan kedua orang tua mereka. Diantaranya yakni kisah dari seorang Imam besar masjidil Haram.

Di saat beliau sedang anak-anak seperti anak kecil pada umumnya yang sering bermain, pada suatu hari sang ibu sedang menyiapkan hidangan untuk sang ayah dan tamunya namun saat hidangan tersebut telah siap tiba-tiba saat anak yang semenjak tadi sedang asik bermain tanah mengambil debu dan menaburkannya di atas makanan.

Sontak sang ibu yang langsung melihat kejadian tersebut marah namun, tentu marahnya bukan mencaci sang anak namun dengan kalimat yang mengandung doa untuk sang anak sendiri, ia berkata “Idzhab. Ja’alaka imaaman lilharamain”. ( pergi kamu. Biar kamu jadi imam di Haramain).

Dan kini sang anak telah dewasa dan berkat amarah yang terukur di bingkai dalam doa sang ibu ia pun kini telah menjadi Imam di masjidil Haram dan sang anak tersebut bernama Syaikh Abdurrahman-as sudais, imam masjidil haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.

Tentu masih banyak lagi kisah inspiratif di luar sana selain kisah di atas, berangkat dari kisah itu mengajarkan kita betapa pentingnya doa dari orang tua kita.

Selagi kedua orang tua kita masih ada, jangan sia-siakan mereka. Minta maaflah atas segala kesalahan yang telah kita perbuat selama ini serta maafkan pula kesalahan mereka selama ini namun tentu tidak akan pernah ada diantara kita yang mampu untuk membalas jasa dan kebaikan dari kedua orang tua kita.

Permintaan maaf di hadapan mereka ketika mereka masih ada itu lebih berarti dibandingkan permintaan maaf di hadapan batu nisan mereka. Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang merugi dikemudikan hari nanti.

 

Penulis: La Ode Muhammad Fazril
Editor: Melvi Widya

Ikhlas

Objektif.id –

Bagaimana kau bisa ku raih
Sedang hatimu digenggam erat olehnya.

Bagaimana kau bisa memandangku
Sedang pandanganmu dituju padanya.

Bagaimana ku mau mendoakanmu
Sedang Tuhanku dan tuhanmu berbeda.

Lima tahun bukan waktu yang mudah.
Untuk Tumbuh bersama dalam satu lingkungan
melewati suka duka bersama,
Merajut cinta menepis kesedihan.

Tetapi aku tersadar…
Benteng kita teramat besar
Jarak kita terlalu jauh berbeda,
Aku sudah tak mampu menggapaimu.

Apalagi Mengangan-angankanmu,
Aku sudah tak sanggup.
Aku malu pada tuhanku dan tuhanmu.
Jika hanya karena cinta ini,
Aku harus merebutmu.

“You my first love”
Hingga kata-kata itu menjadi penutup pertemuanku denganmu,
Walau jejak yang terpisah masih menempel dibenakku.

Aku ikhlas,,,
Dan selalu mencintaimu..

Buton Utara, 11 April 2023

 

Penulis: Rani
Editor: Melvi Widya

Tutup Kegiatan Gebyar Ramadhan, Kades Kramat Harapkan Hal Ini

Taliabu, Objektif.id – Pj. Kepala Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara,  Hayatudin Ukaasa secara resmi menutup kegiatan Gebyar Ramadhan Competition.

Penutupan Kegiatan Gebyar Ramadhan Competition yang digelar oleh Karang Taruna “AYO BANGKIT” Desa Kramat berlangsung di Pasar Desa Kramat, Senin, (8/4/2024) pukul 22.00 WIT.

Pantauan awak media, acara penutupan sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan hadiah itu, dihadiri oleh ratusan masyarakat yang ada di Desa Kramat dan Desa Meranti Jaya.

Foto Pj. Kades Kramat bersama pemenang juara lomba adzan

Pj. Kepala Desa Kramat Hayatudin Ukaasa mengatakan, kegiatan Gebyar Ramadhan  yang diinisiasi oleh pemuda Karang Taruna Desa ini, sejalan dengan perintah UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurutnya, dengan kehadiran kegiatan ini secara langsung sangat berdampak positif pada siswa siswi dari Tingkat Paud, TK, SD dan tingkat SMP atau Stanawiah yang ada di Desa Kramat maupun Desa Meranti Jaya.

Lanjut Hayatudin, untuk membangun suatu desa tidak cukup hanya dilakukan oleh Pemerintah semata, tapi juga dilakukan oleh semua masyarakat, semua stakeholder, termasuk generasi muda.

“Atas nama Pemerintah Desa, memberi apresiasi kepada seluruh panitia kegiatan, Pengurus Karang Taruna “AYO BANGKIT” Desa Kramat yang telah sukses menggelar acara ini,” ucapnya.

Pria yang sering disapa Hayat itu berharap, agar para peserta lomba yang sudah mengikuti lomba, terus belajar, mengasah kemampuan serta mengembangkan bakat agar nantinya bisa mengharumkan nama desa dan membanggakan orang tua.

Saat Sekretaris Desa Kramat, Juardin La Madi memberikan hadiah kepada salah satu peserta lomba.

Foto, saat Ketua Karang Taruna Desa Kramat menyerahkan hadiah kepada salah satu peserta lomba.

Foto Bendahara Karang Taruna Ucok Rahmad saat memberikan hadiah kepada salah satu peserta pemenang lomba.

Sebagai informasi, kegiatan Gebyar Ramadhan Competetion dimulai sejak 25 Maret 2024 lalu dengan jenis mata lomba.

1. Lomba Hafalan Surah Juz 30 tingkat SMP/MTS.
2. Lomba Baca Puisi Ramadhan tingkat SD, SMP/MTS.
3. Lomba Ceramah Ramadhan tingkat SD, SMP/MTS.
4. Lomba Nyanyi Solo “Lagu Religi” tingkat TK/PAUD, SD SMP/MTS.
5. Lomba Adzan tingkat  SD, SMP/MTS.
6. Lomba Fashion Show tingkat TK/PAUD.
7. Lomba Ramadhan CUP tingkat dewasa atau umum.

Suasan foto bersama Ketua Karang Taruna bersama para juara lomba Ramadhan CUP.

Reporter: Rizal S
Editor: Melfi Widia

Remaja Masjid Al-Quddus Desa Lagundi Bakal Menggelar Kilau Idul Fitri, Ada Lomba Senam Ibu-Ibu

Buton Utara, Objektif.id – Dalam rangka memeriahkan bulan suci ramadhan 1445 Hijriah, Remaja Masjid Al-Quddus bersama Karang Taruna Sangia Jaya (KTSJ) Desa Lagundi, Kecematan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sultra akan menggelar kegiatan Kilau Idul Fitri.

Ketua Panitia Mawar Angriawan, mengatakan Kilau Idul Fitri dengan tema “Menjaga Silahturahmi Insan Muda Daerah Melalui Sportifitas Melaju Tanpa Batas” akan dikemas dalam bentuk perlombaan yang melibatkan anak-anak hingga dewasa.

Kata Mawar Angriawan, ada empat macam perlombaan yang akan digelar yaitu: Lomba Adzan, lomba Fashion Show Busana Muslim Anak, lomba Senam Ibu-Ibu dan Lomba game free fire.

Adapun ketentuan dalam mengikuti lomba tersebut ialah:

1. Lomba Adzan anak TK (5-12 tahun) dan remaja usia 13-18 tahun.
2. Lomba Fashion Show Busana Muslim Anak usia 4-12 tahun.
3. Lomba Senam Ibu-ibu dalam bentuk kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 6 orang dengan catatak (diperbolehkan perempuan belum menikah tetapi minimal 3 orang dalam satu kelompok).
4. Lomba Free Fire dalam bentuk tim masing-masing tim terdiri dari empat orang.

Untuk pendaftaran kegiatan ini, mulai dibuka 22 Maret-hingga 11 April 2024. dan pelaksaan kegiatan akan dimulai pada Sabtu 13 April – Minggu 14 April 2024, bertempat di Lapangan Voli Fesa Lagundi.

Mawar Angriawan, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mempererat hubungan silahturahmi terkhusus anggota masyarakat yang ada di Kecamatan Kambowa maka kegiatan ini sangat penting diadakan.

“Dilaksanakannya kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan perayaan idul fitri melalui kegiatan yang positif dengan senantiasa mempererat tali silaturahmi.” Kata mawar Minggu (31/3/2024).

Reporter : Maharani.S

Editor : Melvi Widia