PGRI Kecamatan Ranometo Barat Gelar Aksi Damai, Minta Hakim PN Andoolo Vonis Bebas Ibu Supriani Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Siswanya

Konsel, Objektif.id – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Ranometo Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) gelar aksi damai mendukung Supriani S.Pd salah satu guru honerer di SD Negeri 4 Baito yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap siswanya.

Aksi damai yang digelar di SD Negeri 2 Ranometo Barat itu melibatkan puluhan guru yang berasal dari 10 sekolah SDN yang ada di Kecamatan Ranometo Barat.

Koordinator Lapangan (Korlap) Gunawan SP.d mengatakan, esensi dari gerakan aksi damai ini adalah salah satu bentuk dukungan serta pengawalan kasus yang dialami oleh ibu Supriani S.Pd yang saat ini ditangani oleh Pengadilan Negeri Andoolo.

Dalam aksi damai itu lanjut, Gunawan ada tiga pion pernyataan sikap, yang pertama Mengecam dan mengutuk tindakan orang tua siswa sebagai pelapor yang telah melaporkan ibu Supriani SP.d kepada pihak kepolisian yang diduga merupakan tindakan kriminalisasi hukum.

“Yang ke dua, kami juga meminta hakim yang memimpin sidang peradilan ibu Supriani SP.d untuk memberikan vonis bebas tanpa sayarat,” ujar Gunawan, Rabu (23/10/2024).

Lanjut Gunawan pihaknya juga meminta perlindungan hukum yang jelas terhadap guru yang menjalankan tugasnya sebagimana yang tertuang dalam undang-undang dasar.

Ditempat yang sama, Ketua PGRI Kecamatan Ranometo Barat Tatat SP.d, MM, mengatakan, sebelum kasus ini dilimpahkan di Pengadilan Negeri Andoolo seharusnya kasus ini ditangani oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

“Harapan kami kasus ini diusut tuntas kalau memang dia (Ibu Supriani S.Pd) bersalah harus tegakan. Terapi harus ditangani dulu oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) tidak lansung ke Pengadilan,”

Hal itu berdasarkan Nota Kesepahaman PGRI dengan POLRI yang tertuang melalui No. 606/Um/PB/XXII/2022- Nomor: NK/26/VIII/2022. Tentang Perlindungan Profesi Guru.

“Bahwa guru itu tidak bisa dipidana tetapi harus dibina oleh Dewan Kehormatan Guru baik itu ditingkat kabupaten, ditingkat Provinsi maupun ditingkat Pusat,” bebernya.

Reporter : Rizal

Editor: Asran

Pemuda di Kendari Galang Dana Bantu Guru Honorer yang Dilaporkan Orang Tua Murid di Konsel

Kendari, Objektif.id – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi “Kami Sayang Guru” melakukan aksi solidaritas penggalangan dana di Perempatan Lampu Merah MTQ Kendari, Senin (21/10/2024).

Dari pantauan Objektif.id terlihat para pemuda menggalang dana kepada para pengendara pengguna jalan roda empat maupun roda dua yang berhenti pada saat lampu merah.

Selain itu terlihat mereka bergantian menyampaikan pendapat dan kekesalannya terhadap orang tua murid yang diduga seorang polisi telah melaporkan guru honorer tersebut.

Yunus, penaggung jawab gerakan mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk membantu Ibu Supriyani, S.Pd, seorang guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, yang saat ini sedang menjalani proses hukum setelah dilaporkan oleh orang tua murid.

Selain kata Yunus, penggalangan dana ini juga bertujuan untuk meringankan beban Ibu Supriyani, S.Pd dan keluarga sebab pihak pelapor (orangtua murid) meminta uang damai sebesar Rp 50 juta rupiah.

“Aksi ini adalah bentuk solidaritas kami terhadap guru yang sedang menghadapi masalah hukum. Hasil dari penggalangan dana akan kami serahkan kepada pihak keluarga guru tersebut,” ujar Yunus.

Dirinya berharap, insiden yang dialami guru honorer Ibu Supriyani, S.Pd, agar mendapat perhatian dari Presiden Prabowo Subianto yang baru saja dilantik pada 20 Oktober 2024 kemarin.

“Presiden yang baru dilantik dapat lebih memperhatikan kesejahteraan dan perlindungan guru, mengingat peran penting guru dalam mendidik generasi bangsa,” ujarnya.

“Setiap orang di negeri ini, seberapa pun jahatnya, pernah diajar membaca dan menghitung oleh seorang guru,” tutup Yunus dengan penuh harap.

Reporter: Eklan Ariyono Putra
Editor: Red

Aniaya Warganya Hingga Babak Belur, Oknum Kades di Konawe Selatan Dilaporkan ke Polisi

Kendari, Objektif.id – Diduga oknum Kepala Desa (Kades) Desa Tetesingi, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (KonSel) dengan inisial AY menganiaya warganya sendiri, inisial RV (17), hingga babak belur.

Sami (48), orang tua korban, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/12/2023) sekitar pukul 17.30 WITA di rumah pelaku.

Sami mengaku sebelum terjadi pemukulan, awalnya kades tersebut meminta salah satu oknum aparat desa untuk memanggil korban RV datang menemuinya di rumahnya dengan alasan urusan tetangga.

Sami juga mengungkapkan, sempat memberi tawaran kepada utusan kades tersebut untuk menunda panggilan itu beberapa menit karena, dirinya mau melaksanakan ibadah sholat ashar.

Namun, oknum aparat desa tersebut meminta Sami dan anaknya (korban) untuk segera menemui AY dengan alasan panggilan ini hanya memakan waktu beberapa menit saja. Saat sampai di rumah kades, telah banyak warga yang berkerumun menanti kehadiran Sami serta anaknya.

Setelah itu, AY langsung bertanya kepada korban maksud dari pesan suara via WhatsApp dari korban yang dikirimkan kepada anaknya.

Tanpa berlama-lama, oknum kades itu langsung melancarkan pukulan sebanyak lima kali berturut-turut ke arah muka korban hingga menyebabkan luka-luka.

Meski sementara di pukul oleh AY, RV saat itu menjawab bahwa, anak kades tersebutlah dengan inisial SL, yang duluan memulai melontarkan bahasa kasar kepada orang korban.

“Luka di bibir, hidungnya mengeluarkan darah, serta rasa sakit di bagian kepala,” kata Sami saat dikonfirmasi wartawan objektif.id Selasa, (26/12/2023)

Disisi lain, oknum kades AY, mengakui bahwa dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap salah satu warganya, yaitu inisial RV.

“Iya betul, tapi harus ada dasarnya. Tidak ada asap tidak ada api, tiba-tiba dia (RV) dia kata-katai saya,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui via telepon.

Sementara itu, Kepala Seksi Umum (Kasium) Polsek Mowila, Bripka Ketut Suadi, akan mengusut peristiwa penganiayaan tersebut.

“Hari ini korban sudah melapor, besok korban akan dimintai keterangan oleh Kanit Reskrim,” ucapnya.

Penulis: Rizal Saputra 

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Guru Besar HKI UIN Suka Khoiruddin Nasution Bahas Isu Kontemporer pada Mahasiswa Syariah IAIN Kendari

Kendari, Objektif.id – Guru Besar Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, M.A bahas isu kontemporer dan kajiannya pada kuliah umum Program Studi HKI Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Kendari di Aula Mini Fasya, pada Kamis (16/11/2023)

Pantauan Objektif.id, kegiatan yang dimulai pukul 16.00 wita itu, diikuti oleh puluhan mahasiswa dan beberapa dosen yang ada di lingkup Fakultas Syariah. Dalam pembahasannya, Guru Besar HKI UIN Suka itu memaparkan isu-isu kontemporer dan kajiannya dengan menggunakan model kajian kombinasi tematik-historis dipadukan dengan interdisipliner dan Multidisipliner.

Kajian tersebut kata Khoiruddin Nasution mencakup, konsep perundang-undangan Indonesia, negara-negara muslim dan konsep konvensional fikih madzhab yang dikombinasikan dengan kajian tematik-historis.

“Untuk memahami masalah itu tidak cukup kalau hanya menggunakan satu tinjauan saja, itu yang selama ini dialami manusia sehingga dia punya kejanggalan. Jadi di bidang itu cocok tapi kadang-kadang dia tidak sinkron dengan yang lain,” kata Khoiruddin Nasution kepada media objektif.id

Dengan kesadaran itu, lanjut Khoiruddin Nasution para ilmuan mencoba untuk menyinkronkan dengan menggunakan kajian tinjauan komprehensif yang tujuannya untuk menentukan keputusan sesuai dengan bidang masalah yang diselesaikan.

Dirinya berharap, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini dapat memperdalam pemahamannya terhadap kejadian-kejadian terkini, karena dengan cara ini mahasiswa dapat memahami dengan lebih baik.

Senada dengan itu, Dekan Fasya IAIN Kendari Kamaruddin, berharap dengan adanya kuliah umum ini, para mahasiswa mampu menyerap permasalahan-permasalahan dan solusi kontemporer terkait hukum keluarga Islam.

Apalagi dengan adanya perubahan yang terjadi saat ini, dimana selalu saja terdapat permasalahan dalam hukum keluarga Islam yang tiba-tiba muncul dari konteks hukum.

“Dengan adanya kegiatan tadi, mencoba untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa kita agar lebih terbuka dalam memahami konteks isu-isu secara global, karna dengan cara itulah kita bisa mampu membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik terutama dalam menafsirkan, memahami dari berbagai perkembangan-perkembangan yang ada,” harapnya.

Penulis: Rizal Saputra 

Editor: Melvi Widya

Viral, Detik-Detik Warga di Koltim Disantap Buaya

Kolaka Timur, Objektif.id – Seorang warga di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara diterkam buaya pada, Minggu (15/10/2023).

Dari rekaman video berdurasi 37 detik yang diterima Objektif.id, terlihat predator berdarah dingin itu sedang mencabik-cabik kaki korban yang diketahui berinisial MZ (48) di tepi sungai.

Terdengar, warga yang merekam kejadian tersebut berteriak histeris meminta salah seorang yang disinyalir merupakan seorang perugas untuk menembak buaya tersebut.

“Tembak pak, tembak pak,” teriak warga dalam rekaman video.

Kepala Kantor Pencaharian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Muhamad Arafah menceritakan kronologi kejadian tersebut bermula saat korban hendak menjaring ikan di Sungau Wunggulok, sekira pukul 14.15 Wita.

“Rekan korban yang menyaksikan kejadian itu langsung berteriak meminta bantuan pertolongan ke warga sekitar hingga akhirnya warga berdatangan,” ungkap Arafah.

Meski demikian lanjut Arafah, korban sudah tidak bisa deselamatkan dari cengkraman predator air tawar itu.

Diketahui, hingga saat ini Tim SAR masih melakukan penyisiran di sekitar sungai guna mencari jasad korban.

Penulis: Rizal Saputra
Editor: Wahyudin Wahid