Beban Psikologis Modern, Penyebab Fenomena Bunuh Diri Akibat Stres

Objektif.id – Pada masa pertumbuhan pentingnya menjaga kesehatan mental adalah satu hal yang harus menjadi bahan perhatian. Mengapa?

Karena, lingkungan yang semakin kompleks dan penuh tekanan cenderung menggiring seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau akrab disebut sebagai stres. Penyebab stres bisa sangat beragam dan dapat menimpa siapapun mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai reaksi yang terjadi pada tubuh saat kita mengalami stres bisa bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Keadaan ini, dapat kita kendalikan dengan menjaga mental kita tetap stabil.

Lantas apa sih sebenarnya stres itu? 

Stres adalah suatu bentuk tekanan fisik dan psikologis yang muncul saat menghadapi kondisi yang terasa berbahaya. Mudahnya, stres adalah cara tubuh memberikan tanggapan atas ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul. Saat merasakan adanya ancaman, sistem saraf akan memberikan respons dengan cara merilis aliran hormon kortisol dan adrenalin. Kedua jenis hormon ini bisa memicu munculnya reaksi pada tubuh, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat, otot tubuh terasa menegang, nafas memburu, dan tekanan darah yang mengalami peningkatan.

Istilah stress ini semakin akrab di kalangan masyarakat. Sebab, munculnya fenomena kasus bunuh diri terutama pada kalangan anak muda, karena mengalami gangguan kesehatan mental atau stres yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan stres:

Tuntutan Pekerjaan 

Beban kerja yang berat dan deadline yang padat adalah salah satu penyebab munculnya stres. Sebab, tuntutan pekerjaan yang harus selesai tepat waktu menyebabkan seseorang kurang tidur atau insomnia. Kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji dapat mengganggu stabilitas tubuh, hal itulah kadangkala menimbulkan masalah psikis karena tidak memperhatikan kondisi fisik yang kelelahan sehingga menimbulkan gejala awal penyebab stres.

Masalah Finansial 

Di zaman modern seperti sekarang, kesulitan keuangan atau ketidakpastian ekonomi dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Sebab, kemajuan pertumbuhan ekonomi yang kian meningkat pesat, sehingga masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah terkadang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal dan perawatan kesehatan.

Peningkatan harga barang dan layanan, dapat membuat biaya hidup meningkat dan menimbulkan finansial stres.

Hubungan Percintaan

Salah satu penyebab yang paling banyak adalah hubungan asmara yang dapat memicu masalah mental seperti stres. Sebab, di zaman sekarang hubungan asmara juga telah menjangkiti anak dibawah umur, yang mana mereka belum tau mana benar dan mana salah, sehingga berpotensi menyebabkan hubungan yang tidak sehat seperti, hubungan toxic, putus cinta, kekerasan, terjerat pergaulan seks bebas dan paling parah adalah munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Tuntutan keluarga

Keluarga adalah rumah pertama yang seharusnya melindungi anak dari kejamnya dunia. Namun, seringkali tuntutan dan harapan keluarga yang menyebabkan gangguan mental pada anak karena mengharapkan kesuksesan karir, akademik bahkan pasangan sesuai dengan apa yang mereka mau, tanpa memahami keinginan dan pilihan apa yang mereka harapkan. Maka dari itu, pentingnya pendekatan orang tua dan anak membangun komunikasi yang sehat agar dapat mencegah stress yang disebabkan oleh tuntutan yang berlebihan.

Lingkungan sosial

Sebagai makhluk sosial, tentunya sebagian waktu kita akan habis untuk bersosialisasi. Namun, lingkungan yang kurang baik dapat meningkatkan resiko terjadinya stres. Kehidupan sosial yang relatif maju memicu adanya perbedaan strata sosial. Sehingga, orang bersikap hanya kepada kelompoknya masing-masing.

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuannya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan susah mengendalikan diri dan pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Kesehatan mental sangat penting karena akan mempengaruhi bagaimana kita berperilaku. Oleh karena itu, jagalah kesehatan mental karena dalam tubuh yang sehat terdapat Jiwa yang kuat.

Penulis: Wahida

Editor: Melvi Widya

Menjamurnya Gaya Hidup Hedon di Kalangan Mahasiswa

Objektif.id– Sekarang ini gaya hidup hedonisme kian menjamur di kalangan anak muda. Terutama dikalangan mahasiswa yang identik dengan foya-foya, membeli barang-barang mewah, dan selalu ingin jadi pusat perhatian. Kebiasaan ini muncul karena tuntutan pergaulan dan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Sehingga, semakin berkembang pula penerapan gaya hidup hedonisme dikalangan mahasiswa.

Apabila mereka tidak memiliki kendali yang baik terhadap diri sendiri, itulah yang menyebabkan mahasiswa cenderung mengalami krisis pencarian jati diri, sehingga sering merasa cemas dan tidak puas terhadap apa yang dimilikinya apabila tidak mengikuti trend perkembangan zaman dan akhirnya masuk dalam pergaulan hedonisme.

Menurut KBBI gaya hidup hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Berbicara tentang gaya hidup, pasti semua orang menganut hal tersebut, tetapi yang membedakan adalah tingkatannya, di mana masalah inilah yang banyak meracuni mahasiswa sekarang, gaya hidup hedonisme yang terkadang melampaui batas dengan dalih mencari kesenangan hidup, tanpa di sadari sifat tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berkaitan dengan gaya hedonisme mahasiswa, cenderung mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif seperti:

Membeli Barang-Barang Mewah

Anak muda sekarang cenderung membeli barang-barang mewah yang disenangi tanpa peduli harga dan kegunaannya seperti pakaian, perhiasan, makanan hingga alat elektronik yang terkadang barang-barang tersebut hanya untuk mengikuti trend milenial dan dalih supaya mereka mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya.

Senang Menghabiskan Waktu di Luar Rumah

Anak muda bergaya hidup hedonisme lebih senang menghabiskan waktunya di luar rumah, hura-hura, menggemari dunia malam dan terjebak pergaulan bebas, yang dapat membawa dampak buruk jangka panjang seperti; jarang mengikuti proses perkuliahan, berkurangnya minat belajar, kemerosotan moral, dan tidak menghargai orang tua.

Berusaha Untuk Menjadi Pusat Perhatian

Anak muda bergaya hidup hedonisme seringkali lebih senang menjadi pusat perhatian, mereka ingin diakui keberadaannya dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, tidak peduli butuh atau tidak, penting atau tidak asalkan nafsunya terpenuhi.

Menjadi Sosok Yang Tidak Bertanggung Jawab

Anak muda bergaya hidup hedonisme cenderung hanya mementingkan kesenangan pribadinya mengabaikan hal hal lain yang ada disekitarnya dan tidak terlibat aksi sosialisasi yang ada di masyarakat.

Menjadi Sosok Yang Jauh dari Agama

Mereka lebih mengutamakan kesenangan duniawi dari pada hal-hal rohani. Sebab gaya hidup hedonisme sering kali bertentangan dengan ajaran agama misalnya mengumbar aurat, berfoya-foya hingga berzina.

Namun, apakah hedonisme selalu berdampak negatif? Tidak juga, hedonisme sebenarnya kadang kala juga membawa dampak positif, seperti mengajak kita untuk menikmati kehidupan dengan bersenang-senang, agar kita tidak selalu dalam keadaan sedih bahkan tertekan, tapi tidak dapat dipungkiri hedonisme menjadi salah satu gaya hidup paling tidak sehat baik bagi mental maupun finansial.

Memilih gaya hidup memang hak setiap individu, tetapi alangkah lebih baik apabila kita menjalani hidup dengan sederhana memprioritaskan hal-hal penting dan berarti membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan membawa manfaat. Memperoleh kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sederhana. Kebahagiaan bukan melulu tentang harta dan kemewahan, tapi berasal dari sesuatu yang kecil dan disyukuri dengan sepenuh hati.

Penulis: Wahida

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

8 Kebiasaan Dosen yang Disenangi oleh Mahasiswa, Nomor 7 Semua Mau

Objektif.id – Dalam dunia perkuliahan mahasiswa dan dosen harus memiliki hubungan yang erat, karena dengan adanya hubungan yang terjalin tentunya akan menguntungkan bagi kedua bela pihak.

Dosen memiliki peranan penting bagi setiap mahasiswa, karena seorang dosen memiliki tugas untuk mengembangkan ilmu yang nantinya akan diberikan kepada setiap mahasiswa yang diajarnya.

Dalam memberikan pelajaran, mahasiswa juga bisa menilai apakah dosen tersebut mampu untuk menyampaikan materi perkuliahan secara baik atau tidak. Lalu, dosen seperti apa yang banyak disenangi oleh mahasiswa.

Berikut 8 Kebiasaan dosen yang di senangi oleh mahasiswa.

1. Santai, tenang dan tidak terlalu kaku

Julia Indah Karina, salah satu mahasiswa Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah mengatakan, dosen yang santai, tenang dan tidak terlalu kaku dapat menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan menginspirasi bagi mahasiswa.

Dosen dengan kebiasaan seperti ini, dapat membantu mahasiswa merasa lebih nyaman berbicara dan berdiskusi dalam kelas, serta mengurangi tekanan yang mungkin dirasakan oleh mahasiswa.

Selain itu, dosen seperti ini biasanya lebih terbuka terhadap beragam cara belajar dan memberikan ruang bagi kreativitas dalam pembelajaran sehingga mahasiswa cepat memahami materi yang diterimanya.

2. Tepat waktu

Ikram Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari mengatakan, dosen yang selalu tepat waktu adalah dosen yang sangat disiplin dalam menjalankan jadwal perkuliahan dan pertemuan dengan mahasiswa.

Mereka hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan, memberikan pengajaran dengan baik dan memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dengan baik.
Kebiasaan dosen seperti ini banyak disukai oleh mahasiswa. Selain itu, hal ini juga sangat dihargai dalam lingkungan pendidikan.

3. Humoris

Ahmad Andrean salah satu mahasiswa Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah mengatakan, dosen humoris adalah dosen yang memiliki kemampuan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dengan candaan, anekdot, atau humor yang sesuai.

Mereka dapat mengambil pendekatan yang lebih santai dalam mengajar, membuat mahasiswa lebih terlibat, dan membantu meredakan ketegangan di kelas. Namun, humor yang digunakan haruslah pantas dan tidak merendahkan mahasiswa, dan tetap menjaga profesionalisme dalam pembelajaran.

4. Menjelaskan dengan jelas

Maulyani salah satu mahasiswa Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah mengatakan dosen yang menjelaskan dengan jelas adalah dosen yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mereka mampu menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang mudah dipahami oleh mahasiswa, menggunakan contoh yang relevan, dan memberikan penjelasan yang lengkap.

Dosen semacam ini membantu mahasiswa untuk memahami konsep-konsep dengan lebih baik dan memberikan dasar yang kuat untuk pembelajaran selanjutnya. Keterampilan menjelaskan dengan jelas adalah salah satu aspek penting dalam menjadi dosen yang efektif.

5. Dekat dengan mahasiswa

Mega Rahmawati salah satu mahasiswa Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah mengatakan, dosen yang dekat dengan mahasiswa adalah dosen yang berusaha membangun hubungan yang baik dengan mahasiswa mereka. Mereka mungkin memberikan waktu untuk berbicara dengan mahasiswa di luar kelas, memberikan bimbingan akademik, atau menjalani peran sebagai pembimbing tugas akhir.

Dosen semacam ini juga dapat menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif, merespons pertanyaan dan masukan mahasiswa, serta peduli terhadap perkembangan mahasiswa secara keseluruhan. Hubungan dekat ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran.

6. Tidak menyusahkan mahasiswa

Yunus salah satu mahasiswa Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah mengatakan, dosen yang tidak menyusahkan mahasiswa adalah dosen yang memahami kebutuhan dan keterbatasan mahasiswa. Mereka memberikan panduan yang jelas, penilaian yang adil, dan ketersediaan untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan.

Dalam proses pembinaan, mereka juga mempertimbangkan beban kerja mahasiswa dan berusaha untuk tidak memberikan tugas atau ujian yang berlebihan. Dosen semacam ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan memotivasi mahasiswa untuk sukses.

7. Tidak pelit nilai

Rahma salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mengatakan, dosen yang tidak pelit dalam memberikan nilai dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih adil dan transparan. Mahasiswa akan merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berusaha keras ketika mereka tahu bahwa nilai mereka akan diberikan berdasarkan pencapaian dan usaha mereka, bukan kebijakan ketat yang bersifat pelit.

8. Tidak memberi deadline tugas terlalu cepat

Akmal salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengatakan, Memberikan deadline tugas yang wajar dan cukup waktu bagi mahasiswa untuk menyelesaikan pekerjaan adalah tindakan yang bijaksana.

Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk mengatasi tugas dengan lebih baik dan menghasilkan kualitas pekerjaan yang lebih baik daripada jika mereka diberikan deadline yang terlalu cepat. Dosen yang memahami kebutuhan waktu mahasiswa dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih seimbang dan produktif.

Penulis : Nini Sasmitha
Editor : Melvi Widya

Dampak Vape yang Kadang Diacuhkan

Objektif.id – Vape alias rokok elektrik banyak digunakan oleh kalangan remaja. Mereka menganggap bahwa vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, antara vape dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Vape awalnya dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman ketimbang rokok tembakau, karena vape tidak melibatkan pembakaran tembakau. Tetapi tetap mengandung nikotin.

Dilansir dari kumparan yang mengutip buku Johns Hopkins Nursing Professional Practice Model karya Johns Hopkins Medicine, mengatakan bahwa vape bukanlah pilihan sehat pengganti rokok. Karena itu, setiap orang perlu mengenal tentang bahaya dampak dari vape sesungguhnya.

Bikin Ketagihan

Vape mengandung nikotin yang merupakan salah satu zat adiktif yang juga terdapat dalam rokok tembakau. Zat ini bisa menyebabkan penggunanya merasakan ketergantungan.

Nikotin yang terkandung di vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, itulah mengapa penggunanya dapat merasakan efek ketergantungan.

Selain itu, bagi remaja senyawa nikotin sangat berbahaya karena mempunyai pengaruh negatif bagi kinerja otak.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Meskipun vape tidak mengandung tembakau, kandungan nikotin yang tinggi di dalamnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Nikotin termasuk dalam kategori obat stimulan yang memiliki efek membuat jantung berdetak lebih cepat. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi kerja jantung dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menyebabkan Penyakit Paru

Kandungan glikol pada vape akan mengiritasi paru-paru yang dapat menimbulkan gangguan saluran pernapasan seperti asma dan sesak nafas.

Pada kasus yang lebih parah seperti Penyakit Paru Obstruksi Kronis atau PPOK. Penyakit ini menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan bernafas.

Selain itu, vitamin E asetat yang terdapat dalam vape dicurigai sebagai pemicu kerusakan paru-paru yang berujung kematian. Dalam penelitian sudah ada yang meninggal akibat penggunaan vape.

Berpotensi Menyebabkan Kanker

Vape mengandung bahan kimia seperti diacetyl, formaldehyde, dan acrolein. Zat-zat ini serupa dengan karsinogen. Karsinogen adalah zat pemicu kanker.

Cara kerja zat ini dengan merusak DNA secara langsung dalam tubuh pengguna vape. Dampaknya, sel dalam paru-paru akan bermutasi dan tumbuh secara tak terkontrol.

Rawan Meledak

Selain memiliki bahaya untuk kesehatan, vape juga nyatanya dapat meledak. Karena, segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan listrik untuk mengoperasikannya.

Penyebabnya biasanya diakibatkan oleh baterai, entah karena terlalu panas atau kegagalan baterai itu sendiri. Meski tampak langka, ledakan akibat baterai ini tidak bisa dianggap remeh.

Penulis: Muh. Akmal Firdaus Ridwan
Editor: Melvi Widya

Style Sexy Alluring Menjamur di Kampus IAIN Kendari

Kendari objektif.id – Beberapa mahasiswi merasa tidak percaya diri untuk ke kampus dengan style yang tidak mengikuti trend sekarang. Gaya penampilan yang dipilih seorang mahasiswi juga dapat dikatakan sebagai cerminan tentang sifat, karakteristik, kepribadian dan juga selera dari mahaiswi tersebut.

Style sexy alluring, misalnya, style yang identik dengan kesan agresif dan juga sensual ini banyak diikuti oleh para mahasiswi. Mahasiswi yang menyukai gaya berpakaian ini cenderung orang yang senang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

Oleh karena itu, busana dengan tipe stretch dan press bodi biasanya lebih dipilih oleh mereka yang menyukai style sexy alluring. Untuk itu jangan heran jika anda menemukan model berbapakaian seperti ini di kampus.

Untuk pemilihan warnanya, penyuka gaya berpakaian tersebut biasanya menggunakan tipe warna yang gelap dan mewah. Misalnya warna-warna seperti gold, hitam, ungu, merah dan lain sebagainya.

Di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, style sexy alluring yang mengarah pada style ala kebarat-baratan ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Gaya berpakaian ala kebarat-baratan itu menarik banyak perhatian oleh mahasiswi lainya. Ada yang pro namun tidak sedikit yang kontra.

“Kita dianjurkan untuk menutup bukan membungkus,” kata Santi (nama disamarkan) salah satu mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kepada objektif.id pada Senin (2/10/2023).

Kata Santi, beberapa mahasiswi yang di kampus yang saat ini tempat ia menimba ilmu agama sudah tidak memperlakukan budaya Indonesia, melainkan sudah mengadopsi budaya kebarat-baratan yang diperlihatkan dengan cara mereka berpakaian.

Padahal jika ditelisik kampus IAIN Kendari ini merupakan kampus agama. Kampus yang memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral serta, kampus yang menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlak al karimah.

“Inikan kampus agama tidak bisa pake rok terbela apalagi ketat. Hal itu tidak mencerminkan kampus institut, dan itu termasuk kode etik karena kita ini datang bukan fashion show, kita datang menuntut ilmu yang berkah, untuk mendapat keberkahan tersebut harus dengan cara yang sopan,” ujarnya.

Menurut Santi, seharusnya para mahasiswi yang kerap mengenakan style sexy alluring itu, bisa menempatkan dirinya saat memakai pakaian ketat itu.

“Seharusnya mereka tau menempatkan diri, di mana mereka harus berpakaian ketat, dan di mana mereka harus berpakaian tertutup,” tuturnya.

Nurlia mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah hal tersebut tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari, seharusnya kampus Islam itu pakaiannya lebih sopan dan tidak ketat ,dan mereka seharusnya tau menepatkan diri mereka di mana harus berpakaian seperti itu.

“Untuk itu kalau belum bisa berpakaian yang bagus mulai sekarang harus di ubah dan biasakan karena ini sudah menjadi pilihan mereka,” ucap Nurlia.

Dwi Nurhalimah mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah mengatakan gaya berpakaian ketat, mengumbar lekuk tubuh dan memamerkan aurat itu tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari.

“Saya pribadi tidak sepakat, karena kita itu kuliah di Institut Agama Islam Negeri Kendari. Tentunya kita sebagai mahasiswa islam, kita kan sudah diajari untuk menutup aurat,” ujar Dwi Nurhalimah, Selasa (3/10/2023).

“Apa yang kita pakai atau apa yang kita gunakan itu mencerminkan bagaimana diri kita. jadi selayaknya kita sebagai wanita muslimah bagaimanalah kita berpakaian sesuai dengan aturan,” sambungnya.

Rektor IAIN Kendari Husain Insawan saat dikonfirmasi awak media mengenai cara berpakaian style yang identik dengan kesan agresif itu, dirinya mengatakan bahwa itu tergantung cara pandang saja.

Beliau melanjutkan bahwa dalam mazhab fiqih ada juga banyak pandangan yang berbeda-beda mengenai cara berpakaian. Beda cara pandang mazhab Maliki demikian pula cara pandang mazhab Hanafi.

“Hanafi jauh lebih berat ketimbang maliki, sehingga kalaupun mereka menggunakan pakaian perspektif Maliki itu kurang pas, jadi dia (mahasiswi) mungkin dia menggunakan mazhab Hanafi.

Saat ditanya soal aturan kode etik mahasiswa mengenai larangan menggunakan pakaian ketat hingga lekuk tubuhnya menonjol, dirinya mengatakan itu fungsi lembaga kemahasiswaan yang sering berinteraksi dengan para mahasiswi.

“Harusnya mensosialisasikan peraturan tata tertib kemahasiswaan yang berlaku bagi mahasiswa IAIN. Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk melakukan sosialisasi itu dan menjadi tanggung jawab bersama,” bebernya.

Penulis: Novasari
Editor: Rizal Saputra

Tidak Hanya Untuk Konsumsi, Ternyata Ini Manfaat Lain Dari Buah Tomat

Objektif.id – Buah tomat merupakan jenis buah-buahan yang bisa dengan mudah kita temui di pasar, warung atau supermarket, bahkan untuk menanamnya sendiripun terbilang gampang.

Selain dikenal sebagai buah-buahan, tomat juga kerap disebut sebagai komoditas sayur-sayuran, karena selain bisa dimakan secara langsung seperti pada umumnya buah, tomat juga kerap digunakan sebagai bahan masakan.

Tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, saat ini tomat tidak hanya digunakan sebagai pelengkap untuk makanan dan masakan saja, melainkan juga bisa digunakan sebagai bahan produk kecantikan.

Manfaat tomat untuk kecantikan antara lain mengecilkan pori-pori, dan mencerahkan kulit. Selain pada wajah, tomat juga bisa mencerahkan dan memerahkan bibir secara alami, hal ini karena tomat memiliki kandungan selenium yang baik untuk kesehatan bibir.

Tomat mengandung vitamin C yang merupakan salah satu zat yang dapat merangsang produksi kolagen dalam tubuh.

Tomat adalah salah satu buah dengan beragam manfaat termasuk bagi kulit wajah, buah yang terkenal dengan rasa manis ini kaya akan vitamin dan enzim, sehingga mengkonsumsi tomat atau menggunakannya sebagai masker bisa membantu membuat wajah menjadi sehat, glowing dan mulus.

Penulis: Anisa
Editor: Redaksi

Riska Yunilda, Dari Insecure Kini Menjadi Juara

Kendari, Objektif.id – Insecure merupakan keadaan di mana seseorang kurang percaya diri atau cemas terhadap diri sendiri.

Perasaan insecure bisa berdampak buruk jika perasaan tersebut mendominasi karena bisa menurunkan rasa percaya diri, hingga merasa terus menerus  membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Akan tetapi, perasaan insecure juga bisa berdampak positif bilamana perasaan insecure tersebut tidak berlarut-larut. Karena bisa memacu diri sendiri untuk selalu berusaha, berjuang dan mengembangkan diri sendiri.

Siapa sangka, Riska Yunilda atau akrab disapa Riska itu merupakan mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari semester VII. Membuktikan bahwa perasaan insecure bisa dirubah menjadi insecure yang berdampak positif terhadap diri sendiri.

Hal tersebut terbukti saat dirinya mengikuti ajang lomba pengusaha milenial skala nasional yang diselenggarakan oleh Muslimah Milenial dan meraih Juara Umum Pertama. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 11-12 September 2020.

Riska mengatakan, bahwa Ia bukan anggota komunitas Muslimah Milenial hanya saja kebetulan saat itu dirinya didaftarkan oleh seniornya untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh komunitas tersebut. Awalnya, Riska sendiri merasa insecure karena harus berhadapan dengan puluhan peserta.

“Sebenarnya, niatnya untuk tambah-tambah ilmu karena di dalamnya, yah anak-anak  milenial yang menginspirasi. Awalnya saya insecure masa iya, saya mau ikut lomba seperti itu. Padahalkan yang daftar banyak. Alhamdulillah dari sekian banyak kegagalan di event-event lomba Allah titipkan juara di situ,” ungkap Riska saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (1/10/2020)

Sementara itu, Riska juga mengatakan, bahwa dirinya bisa menjadi juara karena cerita inspirasi membangun usaha dan Program Kerja (Proker) yang ia masukkan terpilih sampai akhirnya Ia mendapat gelar juara umum.

“Saya sebenarnya mahasiswi semester 7 di tengah sibuk-sibuknya KKN saya masih sempat jualan. Di pagi hari jam 05.00 subuh setelah sholat subuh saya ke pasar setiap pagi saya keliling pasar-pasar yang ada di Konawe Selatan jualan jilbab. Saya tidak urus mau malu atau bagaimana yang penting saya punya dana untuk hidup dan biaya KKN. Alhamdulillah dari cerita saya ternyata bisa jadi proker dan terpilih,” jelasnya.

Sebelum menutup wawancara, Riska berpesan kepada kaum milenial bahwa rasa insecure perlu dalam hal positif agar memiliki acuan dengan melakukan perbandingan diri terhadap orang lain.

“Ketika kita melihat ada teman kita yang juara di setiap event lomba, maka tanamkan dalam hidup kamu bahwa orang lain bisa kenapa kamu tidak bisa, dia bisa karena dia berjuang dan berusaha. Itulah yang akan buat kamu fokus mengembangkan diri dengan hal-hal positif tidak lagi mengucilkan diri sendiri. Setiap manusia Allah akan titipkan kemampuan, rasa insecure itu bisa kita jadikan motivasi atau contoh agar kita bisa menjadi lebih baik lagi,” harap Riska.

Tak lupa, dirinya juga memberikan tips-tips agar tidak selalu merasa insecure dalam hal negatif.

“Tips agar kita tidak selalu merasa insecure dengan negatif, yakin dalam diri bahwa Allah itu maha adil. Jika kita mampu berjuang dan berusaha, maka pasti Allah akan hadiahkan yang terbaik untuk kita, yang terpenting dalam setiap langkah dan harapan jangan lupa doa restu orang tua yang utama,” tutup Riska.

Reporter : Cut Tari
Editor : Rain