Style Sexy Alluring Menjamur di Kampus IAIN Kendari

Kendari objektif.id – Beberapa mahasiswi merasa tidak percaya diri untuk ke kampus dengan style yang tidak mengikuti trend sekarang. Gaya penampilan yang dipilih seorang mahasiswi juga dapat dikatakan sebagai cerminan tentang sifat, karakteristik, kepribadian dan juga selera dari mahaiswi tersebut.

Style sexy alluring, misalnya, style yang identik dengan kesan agresif dan juga sensual ini banyak diikuti oleh para mahasiswi. Mahasiswi yang menyukai gaya berpakaian ini cenderung orang yang senang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

Oleh karena itu, busana dengan tipe stretch dan press bodi biasanya lebih dipilih oleh mereka yang menyukai style sexy alluring. Untuk itu jangan heran jika anda menemukan model berbapakaian seperti ini di kampus.

Untuk pemilihan warnanya, penyuka gaya berpakaian tersebut biasanya menggunakan tipe warna yang gelap dan mewah. Misalnya warna-warna seperti gold, hitam, ungu, merah dan lain sebagainya.

Di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, style sexy alluring yang mengarah pada style ala kebarat-baratan ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Gaya berpakaian ala kebarat-baratan itu menarik banyak perhatian oleh mahasiswi lainya. Ada yang pro namun tidak sedikit yang kontra.

“Kita dianjurkan untuk menutup bukan membungkus,” kata Santi (nama disamarkan) salah satu mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kepada objektif.id pada Senin (2/10/2023).

Kata Santi, beberapa mahasiswi yang di kampus yang saat ini tempat ia menimba ilmu agama sudah tidak memperlakukan budaya Indonesia, melainkan sudah mengadopsi budaya kebarat-baratan yang diperlihatkan dengan cara mereka berpakaian.

Padahal jika ditelisik kampus IAIN Kendari ini merupakan kampus agama. Kampus yang memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral serta, kampus yang menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlak al karimah.

“Inikan kampus agama tidak bisa pake rok terbela apalagi ketat. Hal itu tidak mencerminkan kampus institut, dan itu termasuk kode etik karena kita ini datang bukan fashion show, kita datang menuntut ilmu yang berkah, untuk mendapat keberkahan tersebut harus dengan cara yang sopan,” ujarnya.

Menurut Santi, seharusnya para mahasiswi yang kerap mengenakan style sexy alluring itu, bisa menempatkan dirinya saat memakai pakaian ketat itu.

“Seharusnya mereka tau menempatkan diri, di mana mereka harus berpakaian ketat, dan di mana mereka harus berpakaian tertutup,” tuturnya.

Nurlia mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah hal tersebut tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari, seharusnya kampus Islam itu pakaiannya lebih sopan dan tidak ketat ,dan mereka seharusnya tau menepatkan diri mereka di mana harus berpakaian seperti itu.

“Untuk itu kalau belum bisa berpakaian yang bagus mulai sekarang harus di ubah dan biasakan karena ini sudah menjadi pilihan mereka,” ucap Nurlia.

Dwi Nurhalimah mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah mengatakan gaya berpakaian ketat, mengumbar lekuk tubuh dan memamerkan aurat itu tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari.

“Saya pribadi tidak sepakat, karena kita itu kuliah di Institut Agama Islam Negeri Kendari. Tentunya kita sebagai mahasiswa islam, kita kan sudah diajari untuk menutup aurat,” ujar Dwi Nurhalimah, Selasa (3/10/2023).

“Apa yang kita pakai atau apa yang kita gunakan itu mencerminkan bagaimana diri kita. jadi selayaknya kita sebagai wanita muslimah bagaimanalah kita berpakaian sesuai dengan aturan,” sambungnya.

Rektor IAIN Kendari Husain Insawan saat dikonfirmasi awak media mengenai cara berpakaian style yang identik dengan kesan agresif itu, dirinya mengatakan bahwa itu tergantung cara pandang saja.

Beliau melanjutkan bahwa dalam mazhab fiqih ada juga banyak pandangan yang berbeda-beda mengenai cara berpakaian. Beda cara pandang mazhab Maliki demikian pula cara pandang mazhab Hanafi.

“Hanafi jauh lebih berat ketimbang maliki, sehingga kalaupun mereka menggunakan pakaian perspektif Maliki itu kurang pas, jadi dia (mahasiswi) mungkin dia menggunakan mazhab Hanafi.

Saat ditanya soal aturan kode etik mahasiswa mengenai larangan menggunakan pakaian ketat hingga lekuk tubuhnya menonjol, dirinya mengatakan itu fungsi lembaga kemahasiswaan yang sering berinteraksi dengan para mahasiswi.

“Harusnya mensosialisasikan peraturan tata tertib kemahasiswaan yang berlaku bagi mahasiswa IAIN. Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk melakukan sosialisasi itu dan menjadi tanggung jawab bersama,” bebernya.

Penulis: Novasari
Editor: Rizal Saputra

HMPS PGMI IAIN Kendari Gelar Bina Akrab dan Bakti Sosial

Reporter : Julia Indah Karina
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS-PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Bina Akrab dan Bakti Sosial yang dilaksanakan di Pantai Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada 8-9 Oktober 2022.

Peserta pada kegiatan ini berjumlah 100 orang yang merupakan mahasiswa baru dari Prodi PGMI, selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh pengurus HMPS, mahasiswa, para alumni juga Kepala Prodi (Kaprodi) PGMI dengan mengusung tema “Membina Keakraban Menuju Mahasiswa PGMI Yang Berkarakter”.

Ketua panitia kegiatan, Faturrahman mengatakan tujuan diangkatnya tema tersebut yaitu diharapkan untuk mahasiswa PGMI angkatan 2022 mampu menjadi mahasiswa yang mempunyai karakter mahasiswa yang sesungguhnya.

“Maksud dari tema tersebut yakni bina akrab angkatan 2022 ini di harapkan mampu mewujudkan mahasiswa PGMI yang mempunyai karakter sebagaimana karakter mahasiswa yang sesungguhnya” katanya saat dihubungi objektif.id, 8 Oktober 2022.

Selain itu dia juga mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan bakti sosial di pantai Nambo ini bisa membuat para mahasiswa dan juga masyarakat sekitar sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat.

“Harapan saya semoga terlaksananya bakti sosial masyarakat di lingkungan nambo akan sadar bahwasannya bakti sosial sangat penting dalam lingkungan,serta di terapkannya rasa cinta kasih terhadap lingkungan sekitar, saling menolong dan peduli sesama satu sama lain” sambungnya.

Ketua HMPS PGMI, Muhammad Hisbullah juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi seluruh elemen yang ada di prodi PGMI agar bisa berdampak baik kedepannya.

“Saya berharap agar silaturahmi tetap terjaga dan bisa membina keakraban mahasiswa baru dan senior maupun alumni, sehingga tercipta interaksi yang baik. Dengan adanya interaksi yang baik, dengan itu pula karakter dapat terbangun” tukasnya.

Upaya Merajut Ukhuwah Islamiah, HMPS PAI IAIN Kendari Gelar Bina Akrab

Reporter : Andi Tendri P.
Editor: Slamet

Konawe, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan bina akrab bersama mahasiswa baru di Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, pada tanggal 24-25 September 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus HMPS PAI dan juga Mahasiswa baru angkatan 2022 dengan mengangkat tema “Membina Keakraban Mahasiswa PAI yang Cerdas dan Berakhlatul Kharimah”.

Ketua panitia kegiatan, Asruddin mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu agar mahasiswa program studi PAI bisa menjalin ukhuwah islamiah antar mahasiswa baru dan beberapa angkatan sebelumnya, agar tidak ada sekat-sekat antar angkatan.

“Kalau untuk tujuan itu sendiri berangkat dari judulnya yaitu pertama dengan adanya bina akrab ini kita bisa menjalin ukhuwah islamiah antar sesama angkatan, kemudian yang baru-baru ini yang kami adakan berupaya sehingga tidak ada sekat sekat antara angkatan 2022 yang baru masuk ke kampus dengan angkatan 2021 dan juga angkatan 2020,” Katanya saat di hubungi Objektif.id, Minggu 25 September 2022.

Dia juga berharap agar nantinya mahasiswa PAI bisa terus menjaga kekompakan dan kesolidan antar sesama, walaupun dengan jumlah mahasiswa di Program Studi ini yang begitu banyaknya.

“Saya berharap karena kami kan prodi PAI ini prodi yang terbesar dikampus walaupun jumlahnya banyak dengan adanya bina akrab ini kita bisa menambah kekompakan, kesolidan jadi walaupun mahasiswanya banyak tetapi tetap solid dan kompak”. harapnya.

Ketua HMPS PAI, Alfin Khoir juga berharap agar para mahasiswa baru bisa menerapkan hal-hal baik yang mereka dapatkan di kegiatan ini untuk kehidupan mereka sebagai mahasiswa kedepannya.

“Harapan saya peserta bina akrab ini dapat mengimplementasikan atau dapat menindak lanjuti apa-apa yg mereka dapatkan di kegiatan bina akrab sehingga menjadi mahasiswa-mahasiswa yang berkepribadian berakhlakul kharimah” tukasnya.