Hujan

Objektif.id

Jikalau hanya soal basah,
mengapa harus ada kenangan?

Lima puluh lima hari setelah pertemuan itu
Dan kau, masih tergambar jelas.

Dibawah hujan lebat itu, kau dan aku menciptakan sebuah istana.
Sambil meramu kata dengan begitu indah,
Meletakan hati disebuah angan.

hingga,,,
tercipta sebuah gambaran nan indah.
Menjelma menjadi harap.

Sekali lagi, telah ku sematkan rasa ini.
Dengan sebuah janji yang telah ku ikrarkan.
Mungkin ini terlihat ambigu?

Aku tahu!
Kau datang padaku lewat rintik. sore yang tiba-tiba memberontak,
Rintik yang tiada lain, hanya mengantar senja dan malam dalam waktu bersamaan.

Aku tak pernah menyalahkan siapapun!
Juga menyesalinya…
Aku hanya menyayangkannya,
Saat tiba-tiba angin meliuk tajam ke rongga pori-pori
Memutus urat tangan, kaki dan bahkan nyaris hatiku.

Hah…
Baru juga rintik,
Tetapi guntur juga petir sudah datang saja.
Menyayat perih menegur jiwaku, untuk segera melangkah dan pergi.

Bau-bau, 3 February 2024

 

Penulis: Ran
Editor: Melvi Widya