Objektif.id, Kendari – Direktorat Intelejen Keamanan (Dirintelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) bersama puluhan insan pers Sultra yang bertemakan “penyelesaian konflik sosial melalui optimalisasi budaya pre-emtif kepolisian dan pendekatan budaya” Sabtu, 29/7/2022.
Di lakukannya FGD itu adalah bentuk upaya untuk mendiskusikan hal-hal yang bisa menimbulkan konflik sosial dan pencegahan dari isu yang akan memecah kondusifitas daerah dengan menggunakan teknologi informasi.
Dirintelkan Polda Sultra, KBP Nanang Rudi Supriatna, menyampaikan perlunya untuk pemanfaatan teknologi informasi berbasis website sebagai sumber informasi yang soluktif.
“Penyelesaian masalah dengan memberikan informasi dan solusi melalui media atau teknologi informasi berbasis website,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengajak untuk menerima perbedaan, karena setiap orang, setiap kelompok memiliki perbedaan kepercayaan dan kepentingan, sehingga perlunya penyesuaian diri dan toleransi.
“Ibarat meja kaca yang pecah, dan setiap orang mengambil bagian yang pecah, gak ada yang ambil yang utuh, maka dari itu semuanya saling mengisi,” lanjutnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Gugus Suryaman menyampaikan perlunya kita memahami esensi media yang sebenarnya dan tidak menggunakan media sebagai alat untuk mencapai kepentingan pihak-pihak tertentu.
“Pers adalah independen dan tidak memihak, mengakui keberagaman agama, etnis dan budaya, dan menganggap perbedaan adalah keindahan dari keberagaman,” tuturnya.
Selanjutnya, akan dibentuk rumah kebangsaan untuk menghimpun pemuda terkhusus mahasiswa untuk mengkaji isu-isu sosial dan solusinya serta akan dilaunching media bhinekasatu.com sebagai alat untuk memberikan informasi dan edukasi sosial.
Laporan: Al-Izar