Objektif.id - Di lorong sunyi kampung halaman, Berdiri sebuah rumah yang penuh dengan kenangan, Tempat bermain, tempat tertawa, Tempat menangis, tempat bercerita. Di lorong sunyi kampung halaman, Ada rumah yang selalu ramai dan hangat, Dengan suara-suara riang dan tawa, Dan aroma masakan yang selalu menggoda. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan halaman yang luas, Tempat bermain petak umpet dan galah asin, Tempat berlari dan berkejaran hingga senja. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan pohon mangga tua, Tempat bermain, tempat berteduh, Tempat bercerita, dan tempat bermimpi. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan kamar yang selalu terbuka, Tempat beristirahat, tempat bermimpi, Tempat merindukan, dan tempat menanti. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan dapur yang selalu hangat, Dengan aroma masakan yang selalu menggoda, Dan cerita-cerita yang selalu menarik. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan serambi yang luas, Tempat berkumpul, tempat bercerita, Tempat tertawa, dan tempat berbagi. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan jendela yang selalu terbuka, Tempat memandang, tempat merenung, Tempat bermimpi, dan tempat menanti. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan pintu yang selalu terbuka, Tempat masuk, tempat keluar, Tempat datang, dan tempat pergi. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan atap yang selalu melindungi, Tempat berteduh, tempat berlindung, Tempat merasa aman, dan tempat merasa nyaman. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan dinding yang selalu berdiri tegak, Tempat bersandar, tempat berpegangan, Tempat merasa kuat, dan tempat merasa teguh. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan lantai yang selalu bersih, Tempat berjalan, tempat berlari, Tempat bermain, dan tempat beristirahat. Di lorong sunyi kampung halaman, Rumah dengan kenangan yang selalu abadi, Tempat mengenang, tempat merindukan, Tempat menanti, dan tempat kembali. Penulis: Rachma Alya Ramadhan Editor: Melvi Widya
Lorong Sunyi Kampung Halaman
Balas