Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan, Kohati Cabang Kendari Gelar Sharing Sessions

Kendari, objektif.id – Korps HMI-Wati (Kohati) cabang Kendari mengadakan sharing session dengan mengusung tema, Tangguh Membangun Daerah. Yang bertempat di Wisma Lafran Pane Sekretariat HMI Cabang Kendari, pada Jumat (21/06/2024).

Dimana kegiatan ini dipandu langsung oleh Nur Hayatul Islamia Hasari selaku moderator dengan pemateri Betty Epsilon Idroos selaku komisioner KPU RI periode 2022-2027, dan juga pernah menjabat sebagai ketua umum kohati PB HMI periode 2006-2008.

Kegiatan ini mengangkat beberapa topik penting dan relevan dengan peningkatan kesejahteraan, serta hubungan antar masyarakat khususnya bagi perempuan.

Betty Epsilon Idroos, dalam materinya menyampaikan menjadi seorang perempuan hebat ada 4 peran yang harus disiapkan sejak dini.

“Ada 4 peran yang harus disiapkan dan dijalani oleh perempuan hebat: Menjadi anak terbaik, Menjadi istri dan menantu terbaik, Menjadi orang tua terbaik, Menjadi anggota masyarakat yang baik,”Kata Betty saat penyampaian materinya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kader-kader kohati lebih hebat dari pada dirinya.

“Saya berharap agar adik-adik pantang menyerah, dan selalu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,” Sambungnya.

Sementara itu, ketua Kohati Cabang Kendari, Ecy Pitriani Sulastri berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa berdampak baik terhadap sudut pandang perempuan terutama dalam dunia politik.

“kita perempuan tidak bisa dibatasi oleh siapapun kita bisa masuk dalam ranah apapun itu,” Pungkasnya.

 

Penulis: Maharani
Editor: Melvi Widya

Milad Kohati ke-57, Ketua Kohati Cabang Kendari “Ini adalah Ajang Evaluasi”

Kendari-Objektif.id – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Kohati ke-57, Kohati Cabang Kendari Gelar sharing session bersama Forhati Sulawesi Tenggara di Sekertariat HMI Cabang Kendari, Minggu, (17/09/2023), siang.

Ketua Kohati Cabang Kendari, Eci Pitriani  mengatakan, melalui acara milad dengan tema “Merawat dan Merefleksi Kiprah Kohati Menuju Perempuan yang Berdaya dan Berjaya” ini dapat menjadi media untuk mengevaluasi kerja-kerja Kohati Cabang Kendari hari ini.

“Kita ingin melihat, hari ini apa yang sudah kita perjuangkan, sebenarnya pergerakan kita itu mau kemana kedepannya, apa yang ingin kita lakukan. Apakah eksistensi Kohati hanya menjadi pilar-pilar yang hanya dipandang sebagai pelengkap HMI,” kata Eci Pitriani Sulastri dalam sambutanya.

Eci juga mengatakan, bagaimana menerangkan peran-peran kohati dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta mengawal tercapainya tujuan Himpunan Mahasiswa Islam.

“Kohati HMI lahir untuk menjadi laboratorium hidup untuk perjuangan-perjuangan perempuan yang mengawal serta sesuai dengan tujuan Himpunan Mahasiswa Islam maka dari itu terbentuklah tujuan kohati yakni terwujudnya muslimah yang berkualitas insan cita, maka lewat kesempatan ini kita ingin merenung kan lewat momentum ini 57 tahun kohati didirikan,” Lanjutnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum HMI Cabang Kendari, Safril Basmin mengatakan diusia yang ke 57 ini, Kohati harus bisa menjalankan peran dan fungsinya serta bisa meneruskan estafet kejayaan serta perjuangan yang pernah ditorehkan oleh senior Kohati terdahulu.

“Berkaca pada senior-senior kita terdahulu sudah banyak menciptakan perempuan-perempuan yang berdaya yang mampu kejayaan untuk umat dan bangsa,” tuturnya.

“Saya tidak meragukan lagi konsep pengkaderan dalam kohati HMI cabang kendari Sulawesi Tenggara sudah pernah mencetak ketua umum kohati PB HMI sebelumnya jadi sudah pernah ada catatan sejarah yang ditorehkan oleh Kohati HMI cabang kendari,” lanjut Safril.

Ia juga menyinggung tekait seringnya Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang marak terjadi di Sulawesi Tenggara, khusus nya di kendari dan banyak ditemukan perempuan sehingga menuntut peran-peran Kohati dalam memberikan edukasi.

“Akhir-akhir ini sering terjadi tindak pidana penjualan orang (TPPO) yang telah di usut oleh Polres kendari terakhir pada bulan Agustus lalu Polres kendari melakukan penggerebekan di hotel-hotel dsbnya. Dan itu kebanyakan adalah perempuan. Artinya bahwa hari ini ada suatu problem di tengah-tengah kita sehingga saya pikir ini bisa menjadi ruang-ruang diskusi di kohati untuk bagaimana kita bisa memberi kan penguatan-penguatan keimanan pemahaman tentang konsep-konsep dasar serta peradaban ini kita perbaiki,” bebernya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Wilayah Forhati Sultra, Wa Ode Rulia menuturkan tantangan yang dihadapi oleh organisasi Himpunan Mahasiswa Islam hari ini adalah bagaimana menyusun strategi yang disesuaikan dengan era digitalisasi.

“Di zaman sekarang ini di era 4.0 digitalisasi yang kemudian tantangan kita juga semakin berbeda, kita sudah harus melek teknologi. Berbicara terkait perkaderan hal ini juga sudah menjadi tantangan karena kita sudah terlalu di manjakan dengan teknologi. Sehingga instruktur di zaman sekarang harus pintar-pintar menyiasati keadaan, harus pandai dalam mengatur strategi sehingga forum tidak menjadi pasif,” pungkasnya.

Reporter: Fitriani

Editor: Redaksi