Jelang Sehari Penutupan UM-PTKIN, Warek I IAIN Kendari Harap Kuota Camaba Terpenuhi

Kendari, Objektif.id – Sudah menghitung hari pelaksanaan UM-PTKIN dengan akan berakhir pada tanggal 29 Juni 2024. Ujian ini, terselenggara sebanyak 15 sesi yang terbagi 1 hari 3 sesi. (28/6/2024)

Warek 1 IAIN Kendari, Jumarddin La Fua memprediksi bahwa pengumuman kelulusan UM-PTKIN akan  dipublikasikan pada 8 Juli 2024 mendatang.

“Sebelum pengumuman, kami mengadakan rapat terlebih dahulu pada tanggal 5-6 Juli, Adapun untuk tahun ini IAIN Kendari akan menyediakan kuota sebanyak 2.000 orang mahasiswa baru melalui tiga jalur seleksi yaitu SPAN-PTKIN, UM-PTKIN dan Mandiri Lokal,” Kata Jumarddin saat ditemui oleh objektif.id, Kamis (27/6/2024)

Beliau juga berharap, para mahasiswa baru  tersebut dapat berkontribusi dalam mempromosikan IAIN Kendari kepada masyarakat sesuai apa yang menjadi visi misi kampus.

“IAIN Kendari sebagai salah satu kampus yang mengusung tema moderasi beragama mengharapkan mahasiswa-mahasiswa baru ini nantinya bisa berkontribusi sekaligus mempromosikan IAIN Kendari kepada Masyarakat-masyarakat yang ada di luar sana,” sambungnya

Sementara itu, salah satu camaba, Saskia Dwi Astuti dari Koeono Kec.Palangga Selatan berharap menjadi salah satu orang yang di nyatakan lulus dalam ujian tersebut.

“Saya berharap setelah ini, bisa memberikan kabar baik dengan dinyatakannya saya lulus agar bisa bersandingan dengan sepupu saya yang kuliah di kampus ini,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, hasil ujian jalur SPAN-PTKIN telah diumumkan pada (02/4/). Sedangkan untuk jalur Mandiri Lokal masih tahap pendaftaran yang dilaksanakan dari tanggal 26 April – 13 Juli 2024.

 

Penulis: Novasari 
Editor: Tesa Ayu 

1.065 Peserta Ikut Tes SSE UM-PTKIN di IAIN Kendari 

Kendari, objektif.id – Sebanyak 1.065 peserta mengikuti Seleksi Sistem Elektronik (SSE) Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di lab komputer IAIN Kendari yang berlangsung dari tanggal 24-29 Juni 2024.

SSE UM-PTKIN merupakan salah satu cara bagi calon mahasiswa baru untuk memasuki dunia kampus dengan mengikuti ujian seleksi sistem elektronik berbasis komputer yang diselenggarakan secara serentak di seluruh PTKIN di seluruh Indonesia.

Warek I IAIN Kendari, Jumarddin La Fua, menyambut hangat para peserta ujian dengan menyediakan tiga ruangan untuk tiga sesi setiap hari.

“Dari 1.065 peserta ujian SSE UM-PTKIN tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga sesi setiap hari, dengan tiga ruang ujian yang telah disiapkan yang masing-masing dapat menampung sekitar 20 hingga 28 peserta,” ungkapnya

Lanjut, Jumarddin berpesan, agar peserta mematuhi tata tertib dan tata cara selama mengikuti pelaksanaan ujian SSE UM-PTKIN di IAIN Kendari.

“Peserta yang tidak mematuhi tata tertib dan tata cara mengikuti ujian SSE UM-PTKIN akan mendapat teguran dua kali melalui aplikasi ujian, Jika teguran tidak diindahkan, maka peserta akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur,” tegasnya

Salah satu peserta ujian calon mahasiswa baru IAIN Kendari asal Bombana, Hamka, mengungkapkan bahwa dirinya sangat optimis akan diterima di kampus tersebut, sebab ia sudah giat belajar untuk mengikuti ujian SSE UM-PTKIN ini.

“Saya berharap, semoga bisa lulus pada ujian seleksi ini, Karena IAIN Kendari merupakan salah satu kampus yang saya minati di Sultra,” pungkasnya.

 

Penulis: Andika
Editor: Melvi Widya

KPI IAIN Kendari Jalin Keakraban Dengan Mahasiswa Baru

Reporter : Nini Sasmitha
Editor : AI

Konsel, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses gelar kegiatan Bina Akrab bersama mahasiswa baru angkatan 2022, Program Studi (Prodi) KPI, Minggu 25 September 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan di Agrowisata California Cialam, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut mengusung tema ‘Menumbuhkan Keakraban dan Mempererat Solidaritas menuju Mahasiswa KPI yang Berkarakter dan Bertanggung jawab’.

Pantauan Objektif.id di lokasi kegiatan ini  di hadiri langsung oleh Ketua HMPS KPI Ulfah Ghoziah Tsabitah beserta jajarannya , Direktur komvistik Defri Zainun beserta jajarannya dan mahasiswa baru Prodi KPI angkatan 2022.

Ketua Panitia Julia Indah Karina mengatakan dengan adanya Bina Akrab ini nantinya keluarga besar  Komunikasi dan Penyiaran Islam agar tetap terjaga rasa kesolidaritasannya .

“Harapan pribadi dari saya yaitu bagaimana nantinya kita menumbuhkan rasa solidaritas dan kekeluargaan sesama warga KPI,” ungkapnya.

Selain itu dia juga menginginkan seluruh mahasiswa baru KPI  yang bertanggung jawab, kompeten dan berkarakter.

Hal senada juga disampaikan Ketua HMPS KPI Ulfah Ghoziah Tsabitah, ia mengatakan agar mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam dapat menjadi orang yang lebih bertanggung jawab atas sikapnya.

“Seluruh mahasiswa KPI bisa lebih dekat & solid dalam segala aspek kegiatan di Himpunan Mahasiswa KPI IAIN Kendari, agar tidak ada lagi sekat yang ada dalam prodi KPI IAIN Kendari, terkhusus bagi Mahasiswa Baru KPI angkatan 2022,” bebernya.

Selain itu, Lanjut Ulfah Ghoziah Tsabitah melalui kegiatan ini mahasiswa baru yang mengikuti Bina Akrab ini dapat mengetahui adab terhadap dosen maupun yang lebih tua, serta dapat memfilter sikap-sikap kurang baik dan dapat mengubah sikap tersebut menjadi sikap yang lebih membangun & bertanggung jawab atas sikapnya tersebut.

Abdi salah satu peserta mengaku, setelah mengikuti Bina Akrab bisa lebih akrab dengan rekan-rekan seangkatatannya bakhan kakak kelas Prodi KPI.

“Setelah saya mengikuti kegiatan bina akrab ini saya  dapat mengenali beberapa senior senior dan lebih dekat kepada teman teman saya dan saya rasa dengan adanya kegiatan bina akrab ini dapat memperkuat tali persaudaraan kepada senior dan junior di jurusan KPI,” ujar Abdi.

Membakar Semangat Bermahasiswa, FEBI IAIN Kendari Gelar LKM 

Reporter: Arfan Melvi
Editor: Slamet

Kendari, objektif.id – sebanyak 125 orang mahasiswa baru (Maba) mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang di selenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islami (FEBI) pada Jum’at 23 September 2022.

Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Program Studi (Prodi) yang ada di Febi, yakni Prodi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah dan Manajemen Bisnis Syariah.

Tempat dilaksanakannya kegiatan ini yaitu di pantai Nambo, kecamatan Abeli, kota Kendari, Sulawesi tenggara (Sultra) dengan mengangkat tema “Menapis Semangat Mahasiswa Dalam Kolaborasi Keakraban”.

Ketua panitia kegiatan, Alif Abdi Rahman mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk bisa membakar semangat mahasiswa baru agar mau berproses Juga di luar kelas perkuliahan dan tidak seperti dua angkatan sebelumnya yang di nilai redup dalam hal tersebut.

“Seperti yang kita ketahui bahwa mahasiswa saat ini itu perlu di isi bagaimana kemudian semangat nya dalam bermahasiswa karena kita melihat kebelakang bahwa di angkatan 20 dan 21 itu sama-sama kita lihat dalam semangat bermahasiswa dalam ikut kelembagaan itu sangat kurang” katanya.

Dia berharap setelah mengikuti kegiatan ini, para mahasiswa baru Febi bisa semangat dalam berproses sebagai mahasiswa, yakni dengan mengikuti organisasi baik itu di lingkup internal maupun eksternal kampus.

“Maka dengan harapan kami untuk menapis semangat mahasiswa sehingga bisa masuk dalam lembaga-lembaga kemahasiswaan terkhusus lembaga-lembaga internal maupun eksternal di dalam kampus,” harapnya.

Ketua Dema Febi, Jefriansyah juga berharap bahwa kegiatan ini bisa membentuk mental para mahasiswa baru dan bisa melahirkan bibit-bibit pemimpin yang berkualitas dari Fakultas ini untuk lingkup internal kampus kedepannya.

“Harapan pertama semoga dengan adanya kegiatan ini kualitas dan mental teman-teman mahasiswa baru semakin terbentuk lagi, terus sebagai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang terkenal dengan kepemimpinan nya itu menjadi harapan saya juga agar kiranya bibit-bibit kepemimpinan khususnya bagian internal IAIN Kendari itu banyak yang lahir dari rahim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islami.” Tukasnya.

Surat Cinta Untuk MaBa

 

Penulis : MS

Tidak terasa semenjak covid 19 melanda dunia, lingkungan kampus dan kemahasiswaan telah melahirkan 2 generasi, kita istilahkan saja dengan generasi online atau generasi daring.

Tentu ini unik, kenapa penulis katakan unik sebab berbeda dari generasi sebelumnya yang terlahir dengan metode offline. Lantas pertanyaannya apa sih yang membedakan generasi online dan generasi offline?

Penulis bisa mengatakan bahwa yang membedakan hanyalah terletak pada metode sehingga secara substansi tidak ada yang bisa di lebihkan. Maka poin pentingnya adalah penulis berusaha menekankan bagaimana pentingnya suatu proses mau seperti apapun caranya sebab di setiap proses di situ terdapat nilai yang nilai itu tidak bisa di ganti oleh nominal.

Pembaca yang budiman, melalui tulisan ini penulis ingin menyapa para calon calon pemimpin bangsa (genersi online) selamat datang, selamat menjadi mahasiswa. Ini bukan persoalan status kawan tapi ini persoalan tanggung jawab sebab di atas pundak kawan kawan terdapat jutaan harapan, harapan siapa? Harapan orang tua, harapan keluarga dan harapan masyarakat yang ada di sekeliling kita.

Menjadi mahasiswa bukan hanya semata mata kita mengenyam pendidikan dan berakhir pada gelar sarjana tetapi kenyataanya lebih dari itu, kita di tekankan menjadi manusia yang responsive dalam artian peka terhadap situasi yang ada, kita di tekankan untuk tau diri dan sadar diri sehingga rasa tanggung jawab itu bisa lahir dari diri kita.

Salah satu cara untuk melahirkan rasa tanggung jawab itu adalah dengan berorganisasi, kenapa organisasi begitu penting? Sebab organisasi adalah ikhtiar membentuk karakter diri dalam artian gerakan kualitas diri, mahasiswa merupakan agent of change yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menjalankan amanah tersebut mahasiswa dituntut lebih aktif serta kritis dalam menghadapi sesuatu.

Organisasi merupakan tempat untuk mengasah berbagai hal termasuk dua hal diatas. Dalam berorganisasi kita akan terasah maupun terlatih dalam suatu kebersamaan dengan orang lain dengan melupakan masing-masing ego yang dimiliki setiap orang. Sejatinya organisasi merupakan suatu yang sangat sulit dipisahkan dengan mahasiswa yang sedang belajar didalam maupun di luar kampus. Organisasi merupakan elemen sangat penting sebagai alat penunjang mahasiswa saat mereka sedang berproses.

Berorganisasi menuntun kita dapat mengetahui dunia kampus lebih luas. Dalam berorganisasi seseorang di bentuk mentalnya. Jika kita sudah punya mental, maka kita akan dipermudah untuk melanjutkan perjalanan organisasi di tahap selanjutnya. Berbeda dengan orang yang tidak pernah mengikuti organisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup kecil pun dia tidak sanggup untuk menyalaurkan pendapatnya. Oleh karena itu organisasi dianggap sangat penting bagi mahasiswa.

Ingat kawan kawan tidak ada orang yang besar di Negara ini tanpa melalui proses dalam berorganisasi sebab di organisasi juga mengajarkan kita tentang ilmu kepemimpinan, menajeman, administrasi dan ilmu – ilmu yang mempu menujang kualitas diri kita. Sehingga kuliah tanpa beroganisasi itu ibaratkan memakan sayur tanpa garam rasanya akan hambar tidak ada sensasi dan kenikmatan di dalamnya. Dan pada akhirnya menjadi mahasiswa hukumnya wajib untuk berorganisasi.

Tentang Dosen

Secara definisi dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yang artinya dosen adalah guru sekaligus mitra diskusi dalam proses perkuliahan sehingga keharmonisan antara dosen dan mahasiswa harus di utamakan.

Antara dosen dan mahasiswa tidak ada yang lebih tinggi darajatnya kedua – duanya sama, dosen tidak akan dikatakan dosen kalau tidak memiliki mahasiswa begitupun sebaliknya mahasiswa tidak ada gunanya kuliah kalau tidak memiliki dosen, sehingga dosen harus menyayangi mahasiswanya dan mahasiswa harus menghargai dosennya. Dan dosen juga itu bukan tuhan yang setiap perkataanya itu adalah mutlak kebenaran sehingga sebagai mahasiswa harus pandai – pandai memfilter setiap perkataan dosen kalau dia salah maka sampaikan bahwa itu salah begitupun sebaliknya karena ruang akademik adalah arena pertarungan intektual baik itu antara dosen dan mahasiswa maupun antara mahasiswa dan sesama mahasiswa.

Kawan dunia kampus adalah mimbar akademik maka aktualisasi diri dalam lingkungan kampus itu sangatlah penting. Kita harus kristis terhadap persoalan – persoalan kampus apa lagi itu yang menyangkut mahasiswa. Terkadang kita sering menemukan dosen yang mempersulit mahasiswa, sulit untuk di hubungi, gemar memarahi dan memberikan nilai yang tidak wajar maka dosen seperti itu harus di ingatkan sebab tindakan seperti itu adalah upaya merusak keharmonisan antara dosen dan mahasiswa. Jadi kawan jangan takut sama dosen.

Bersahabat dengan Senior

Sebagai mahasiwa baru mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata senior. Iya senior, walaupun penulis yakin bahwa belum semua mahasiswa baru tahun ini sudah mengenal senior – seniornya. Senior itu kejam, senior itu sombong, senior itu jutek, senior itu suka marah – marah dan mungkin itu yang ada di kepala kalian, tapi tenang kawan senior tidak semengirikan itu walaupun mungkin bias jadi ada tetapi itu hanya segelintir orang saja.

Senior dan junior merupakan hubungan yang tidak bisa di pisahkan ia mengkristal secara emosional dengan berbagai macam alasan dan latar belakang. Senior tidak akan pernah ada tanpa ada junior begitupun junior ia tidak akan ada tanpa ada senior maka jangan menganggap senior secara berlebihan.

Pada prinsipnya senior adalah seseorang yang lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan sehingga secara sederhana senior itu adalah sahabat dalam berdiskusi untuk mengetahui lebih jauh terkait dunia kampus dan dunia kemahasiswaan maka sebagai mahasiswa baru jangan merasa takut ataupun sungkan untuk bersahabat dengan senior.

Dan pada akhirnya sebagai penutup dari tulisan ini penulis ingin menekankan satu hal kepada adik adik mahasiswa baru bahwa kalian adalah orang – orang yang di pilih atas dasar restu Tuhan untuk dapat dan bisa merasakan nikmatnya pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi maka pesannya adalah bersyukurlah sebab masih banyak saudara – saudara kita yang ingin merasakan nikmatnya melanjutkan pendidikan sampai kejenjang perguruan tinggi tetapi apalah daya Tuhan masih berkehendak lain.

Bagaimana cara mensyukurinya yakni dengan memanfaatkan setiap momen dan peluang yang ada sehingga segala rutinitas yang kita lakukan ada nilai produktifitas di dalamnya. Teruslah maju dan berkembang lebih baik setiap waktunya, nikmatilah setiap prosesnya sebab hasil tidak akan pernah menghianati proses. Kita bukanlah Takemicih (karakter utama dalam serial kartun Tokyo revengers) yang bisa kembali ke masa lalu dan mengubah masa depan.

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.