Kisah Haru Guru Honorer di Desa Kramat, Sisihkan Gaji Untuk Penuhi Kelengkapan Latihan Bela Diri

Objektif.id, Maluku – Berbekal ilmu pendidikan dan pengalaman yang didapatkan saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah, melekat kuat di hati guru honorer Muhamad Arif.

Berbekal ilmu itulah, Muhamad Arif yang sehari-harinya bertugas sebagai guru honorer di Sekolah Menegah Pertama (SMP) 5 Taliabu Barat ini, menaruh perhatian khusus pada ilmu bela diri.

Perhatian tersebut, khususnya diberikan kepada anak-anak hingga remaja yang ada di Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Ia melihat banyak anak-anak yang memiliki bakat dibidang olah raga pencaksilat yang perlu dikembangkan. Atas kondisi itu pun membuat hatinya untuk membuat sesuatu.

Dengan niat yang tulus, akhirnya pada awal tahun 2020, dimana dirinya mulai mengumpulkan anak-anak untuk diajarkan beladiri.

Tidak hanya sampai disitu, berbekal ketulusan niat tersebut, Guru honorer tersebut rela menjual kendaran pribadinya yang sehari-hari ia gunakan untuk mengantarnya ke sekolah untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk latihan, seperti Kostum, Pecing, Kuns dan Skipin.

Visi dari pada Tapak Suci Putra Muhamadiya Desa Kramat ini adalah
meinginkan masyarakat setempat  khususnya generasi muda penerus bangsa itu sehat secara fisik dan mental.

“Niat dan tujuannya hanya untuk mengembangkan prestasi keterampilannya anak-anak,” kata Muhamad Arif.

Sedangkan untuk misinya menanamkan pembinaan sejak usia remaja melalui Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat.

Dengan kehadiran perguruan tapak suci ini, pola pengajaran yang dilakukan non formal terasa formal walaupun belum memiliki legalitas dari pemerintah Daerah.

Awal mula didirikan perguruan Tapak Suci  ini, mulai dilirik masyarakat setempat bahkan beberapa orang dewasa mau bergabung pada perguruan yang dibentuk oleh alumni Universitas Muhamadiyah Luwuk tahun 2021 tersebut.

Ia mengaku aktivitas dari perguruan Tapak Suci Muhamadiyah ini sempat terhenti awal Sebtember tahun 2020. Hal itu terjadi karna pada saat itu Muhamad Arif yang masih berstastus mahasiswa akan menyelesaikan studinya di salah satu kampus ternama yang ada di Sulawesi Tengah.

Meski demikian, saat menyandang gelar sebagai Sarjana Pendidikan (SPd) Anak-anak didiknya kembali dirangkul untuk bisa kembali berlatih di perguruam Tapak Suci Mumadiyah Desa Kramat.

“Alhamdulilah, setelah menyelesaikan studi pada Maret 2021 mulai merangkul kembali anak-anak untuk berlati seperti biasanya,” bebernya.

Pria yang berkulit sawo matang itu mengaku, upah yang ia peroleh sebagai guru honorer disisipkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan saat latihan.

“Kalau cair gajiku, saya belikan perlengkapannya mereka, bahkan saya jual  motorku untuk belikan kostumnya mereka,” ungkap alumni Madrasah Aliya Nurul Ilmi ini.

Guru Kelahiran 15 Februari 1998 menjelaskan, semejak dirinya mendirikan Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat yang sudah berjalan Dua Tahun, menyayangkan sikap pememerintah Kabupaten Pulau Taliabu dalam merekrut atlit-atlit belah diri tampa melakukan jalur seleksi.

“Kalau ada kegiatan seperti turnamen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) harus melalui proses selekai,” jelasnya.

Menurutnya, sebelum melaksanakan turnamen POPDA O2SN itu harus ada proses seleksi, sehingga petarung yang di utus untuk ikut seleksi benar-benar teruji.

“Tidak ada proses seleksi, mau tau atau tidak yang penting orang dekat lansung direkrut saja,” tutur mantan juara 1 Koni Cup Kabupaten Banggi tahun 2017.

Lanjut Muhamad Arif, hal itu terjadi bukan tanpa sebab, menurutnya tidak adanya perguruan di kabupaten ini sehingga pemerintah memutuskan menggunakan langka tersebut.

“Kenapa begitu, karna waktu itu perguruan belum ada,” lanjutnya.

Dirinya berharap, agar atlit pencak silat ini diperhatikan, baik itu usia dini maupun  dewasa.

Laporan: Rizal Saputra

Pimpin PPI Pulau Taliabu, Ucok Rahmad Opitmis Beri Manfaat

Objektif.id, Taliabu – Guru Pendidikan Kewaranegaraan (PKN) di Madrasa Aliya Nurul Ilmi Meranti Jaya, Ucok Rahmad  menahkodai Purna Paskibraka Indonesia (PPI) wilayah Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara masa bakri 2022-2027.

Ucok Rahmad terpilih secara aklamasi dalam Musyawara  Kabupaten I yang digelar di Aula Kantor Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu 23 April 2022.
Turut dihadiri oleh beberapa Operasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pulau Taliabu.

Penyerahan simbolis sebagai bentuk pergantian pemimpin, Foto: Istimewa

Ia mengatakan, dibawah kepemimpinannya akan menjadikan PPI sebagai organisasi kemasyarakatan yang hadir di tengah masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu, menjadi teladan yang dapat dicontoh bagi generasi muda dimanapun dan kapanpun.

Untuk itu, lanjut Ucok Rahmad, dirinya akan menjalin kerjasama antar Instansi, Lembaga, dan Organisasi lainnya yang ada di Pulau Taliabu serta merangkul seluruh anggota PPI Pulau Taliabu agar tercapai tujuan organisasi dengan generasi muda yang mempunyai soft skill.

Dirinya berharap, pengurus dan anggota PPI Pulau Taliabu agar lebih kompak lagi serta profesional dalam menjalankan amanah yang telah diembannya.

“Saling bekerja sama saling suport untuk mengembangkan Purna Paskibraka Taliabu,” ucap Ucok Rahmad, Rabu 4 Mei 2022.

Tidak sampai disitu, untuk pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, agar PPI Pulau Taliabu dapat lebih di perhatikan lagi dan di berikan berbagai fasilitas pendukung untuk dapat melaksanakan apa yang menjadi program kerja PPI Pulau Taliabu.

Suasana foto bersama

Untuk dikatehui, OPD yang terlibat dalam Musyawarah Kabupaten I tersebut turut dihadiri oleh, Kaban Kesbangpol Kabupaten Pulau Taliabu Husain Adam, Ketua PPI Provinsi Maluku Utara Mahli Aweng, Ketua Biro Hukum dan Advokasi Pengurus Provinsi PPI Maluku Utara Sugandi Hi. Gani, Sekretaris PPI Kabupaten Kepulauan Sula Jul.

Pelatih paskibraka dari TNI dan POLRI, anggota DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, OKP yang ada di Pulau Taliabu serta seluruh anngota PPI Pulau Taliabu.

Laporan: Rizal