Diduga tidak mendapatkan sokongan dana dari kampus, empat anggota Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) IAIN Kendari disinyalir nekat pinjam dana dari teman.
Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) IAIN Kendari membawa nama kampus dalam mengikuti kegiatan nasional di Kota Surabaya sejak 24 September sampai 02 Oktober 2023. Ironinya, keberangkatan tersebut tidak disokong dana dari pihak birokrasi sehingga harus meminjam dana dari pihak luar kampus.
Badan Pendidikan dan Latihan (Badik) Mahiscita IAIN Kendari, Mr Syarif Hidayatullah menyebutkan nama-nama empat orang anggota Mahiscita yang mengikuti kegiatan Muktamar dan Kenal Medan (MKM) ke XI PTKIN se Indonesia, yakni Muh. Syahputra Hadrat, Abdul Rahman, Aldiansyah dan Irfan Kurniawan.
Syarif mengaku, empat anggota Mahiscita yang mengikuti kegiatan Muktamar Kenal Medan (MKM) ke XI PTKIN se Indonesia tersebut, berangkat menggunakan dana yang diperoleh dari rekan-rekan serta beberapa senior mereka. Hal itu dilakukan karna pihak birokrasi IAIN Kendari disinyalir tidak memberikan dana sepeserpun untuk keberangkatan mereka.
“Yang berangkat ini menggunakan dana pribadi, dan kreatifitasnya dari anggota,” kata Syarif kepada Objektif.id, Senin (25/9/23).
Lanjut Syarif, dirinya kecewa dengan sikap birokrasi kampus yang dinilai tidak mendukung keberangkatan empat anggota Mahiscita untuk mengikuti kegiatan nasional tersebut, padahal menurutnya mahasiswa yang dikirim itu hadir untuk mewakili nama IAIN Kendari dengan tujuan mengharumkan nama kampus.
Dia menambahkan, idealnya kampus semestinya mendukung setiap lembaga kemahasiswaan, baik itu UKM maupun UKK yang membawa nama kampus dalam setiap kegiatan-kegiatan regional maupun nasional.
“Kami dari pihak Mahiscita IAIN Kendari sangat merasa kurang terhadap anggaran yang telah di sediakan di kampus yakni dana dipa,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Kendari, Fauziah membantah jika dana Dipa yang diberikan dari kampus tidak cukup. Sebab, Menurutnya dana yang diberikan kepada setiap lembaga kemahasiswaan internal kampus sudah maksimal.
“Informasinya tidak seperti itu, dana Dipa yang diberikan itu sudah maksimal,” bantah Fauziah.
Repoter : Siti Maharani
Editor: Wahyudin Wahid