Suara Hati di Kota besar

Objektif.id – Di sebuah kota besar yang penuh dengan gemerlap dan kehidupan yang serba cepat, ada seorang pria bernama Aman. Aman adalah seorang penulis dengan magnum opus tentang kritik sosial. Ketika dia masih muda, dia melihat banyak ketidakadilan dan kekurangan dalam sistem sosial yang ada di kota ini. Dia berusaha untuk menyampaikan pesan-pesannya melalui tulisan-tulisannya.

Namun, kebanyakan orang hanya melihat Aman sebagai tokoh kontroversial dan tidak ada yang menganggapnya serius. Mereka lebih suka memandang Aman sebagai sosok aneh yang hanya mencari sensasi semata. Meskipun orang-orang tahu ada kebenaran dalam kata-kata Aman, mereka lebih memilih mengabaikan daripada bertindak untuk mengubah keadaan.

Setiap hari, Aman berkeliaran di jalan-jalan kota besar ini. Dia melihat anak-anak jalanan yang kelaparan, pekerja bawah tanah yang lelah, dan keluarga miskin yang berjuang untuk bertahan hidup. Aman menghadapinya dengan perasaan yang campur aduk. Dia merasa kesedihan yang mendalam dan juga kemarahan yang tak terkendali.

Suatu hari, Aman melihat sebuah aksi pementasan teater di pusat kota. Aksi panggung ini menggambarkan sebuah keluarga miskin yang berjuang untuk mengatasi ancaman dari pihak industri besar yang ingin merebut tanah mereka. Aman terinspirasi oleh keberanian para pemain teater ini dan menyadari bahwa dia perlu menemukan cara baru untuk menyampaikan pesan kritisnya kepada masyarakat.

Aman kemudian memutuskan untuk memulai aksi protes yang dramatis. Dia menyewa megafon dan berdiri di tengah-tengah jalan utama di kota. Mengenakan kostum sepertinya adalah keberanian yang baru ia temukan. Dia mulai berteriak tentang ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosial yang ada di kota ini. Banyak orang yang mengelilinginya, tapi sebagian besar hanya tertawa dan menganggapnya sebagai hiburan semata.

Namun, ada beberapa orang yang menyadari ketulusan dan kebenaran dari kata-kata Aman. Mereka mulai bergabung dengannya, dan kerumunan yang semakin besar mulai mengerubungi mereka. Mereka mulai menyuarakan tuntutan mereka untuk perubahan sosial.

Tak lama kemudian, media mulai meliput aksi protes Aman. Pesan yang ingin dia sampaikan akhirnya terdengar oleh masyarakat yang lebih luas. Orang-orang mulai mempertanyakan keadaan sosial yang ada, dan gerakan protes semakin meluas.

Aman menyadari bahwa ia telah mencapai tujuannya. Meskipun awalnya ia dianggap sebagai orang aneh, dia telah mampu mengubah pandangan dan menyadarkan banyak orang akan masalah sosial yang ada. Tidak hanya itu, ia mampu mendapatkan dukungan dan keterlibatan dari aktivis sosial lainnya, akhirnya terbentuklah gerakan yang bertujuan untuk membawa perubahan positif.

Cerita Aman mengingatkan kita bahwa untuk membuat perubahan dalam masyarakat, kita perlu berani menyuarakan kritik sosial. Meskipun awalnya kita mungkin diabaikan atau dianggap aneh, ketulusan dan kebenaran kita akan mencapai orang-orang yang benar-benar peduli dan bersedia berjuang bersama untuk mengatasi ketidakadilan sosial. Bersama-sama, kita dapat menciptakan perubahan dan membawa keadilan bagi semua orang.

Penulis: Kusmawati

Editor: Melvi Widya

UKM Pers IAIN Kendari sebagai Pilar Kebenaran dan Aspirasi Mahasiswa 

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers merupakan salah satu entitas penting dalam kehidupan kampus IAIN Kendari yang tidak dapat diabaikan. Pada perayaan ulang tahunnya yang ke XXV ini, harus mengakui peran penting yang telah dimainkan oleh organisasi ini dalam menyuarakan kebenaran dan aspirasi mahasiswa.

Di tengah gejolak dunia media saat ini, di mana berita hoax dan narasi yang terdistorsi dengan mudah menyebar, UKM Pers IAIN Kendari diharapkan hadir sebagai pilar penjaga kebenaran yang berfungsi sebagai pengawal yang berani dan jujur, memberikan sudut pandang yang berbeda dan memperjuangkan isu-isu penting yang terkadang terabaikan oleh media mainstream.

Melalui tulisan-tulisan dan liputan UKM Pers IAIN Kendari diharapkan terus memperjuangkan keadilan, membawa isu-isu sosial ke permukaan, dan memberikan suara kepada mahasiswa yang sering kali tidak didengar.

UKM Pers semoga senantiasa tampil sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani berbicara, bertindak, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Namun, tentu saja hal itu tidaklah mudah, beragam tantangan akan dihadapi oleh UKM Pers IAIN Kendari. Dalam era digital yang serba cepat ini, media sosial menjadi platform utama dalam menyebarkan informasi.

Meskipun memiliki potensi besar untuk menjadi alat yang kuat dalam menyuarakan aspirasi, media sosial juga dapat menjadi sarang hoaks, berita palsu, dan retorika yang membawa polarisasi.

Oleh karena itu, UKM Pers IAIN Kendari harus mampu menjaga integritas dan kebenaran sebagai pilar utama dalam karyanya.

UKM Pers IAIN Kendari harus mampu menyaring informasi, memverifikasi fakta, dan menyajikan berita yang akurat dan berimbang. Dalam menghadapi gelombang informasi yang meluas, UKM Pers harus tetap menjadi tolok ukur kebenaran dan menjadi pelopor dalam memerangi disinformasi.

Ulang tahun ke XXV ini adalah momen yang penting bagi UKM Pers IAIN Kendari untuk merenung dan melihat kembali perjalanan yang telah dilalui. Pada saat yang sama, ini adalah kesempatan untuk menatap masa depan dengan semangat baru, memperkuat komitmen mereka dalam menyuarakan kebenaran, keadilan, dan keterbukaan.

Selamat ulang tahun UKM Pers IAIN Kendari! Teruslah menjadi sumber kebenaran dan penjaga aspirasi mahasiswa. Semoga semangat dan dedikasinya terus membara, dan senantiasa membentuk opini publik yang berpihak pada kebenaran dan keadilan.

Penulis Irma Irayanti, S.HI., M. Pd adalah Dewan Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.