Mengenal Sadio Mane’ Pesepakbola Handal Dari Senegal Pilih Hamburkan Harta Untuk Kemanusiaan

Objektif.id – Sadio Mane’ merupakan pesepakbola profesional terbaik asal Afrika. Ia telah menorehkan karir gemilang sehingga namanya di kenal dunia.

Inspirasi Sadio Mane’ untuk menjadi pesepakbola berawal dari kegembiraannya ketika mengetahui negaranya melaju ke perempat final piala dunia 2002. Sejak saat itu, ia memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pesepakbola yang handal suatu hari nanti.

Pada awalnya keputusan Sadio Mane’ untuk menjadi seorang pesepakbola ditentang oleh kedua orang tuanya. Sebab, menurut mereka seorang pemain bola tidak akan sukses dan hanya membuang-buang waktu saja.

Mereka lebih menginginkan Sadio Mane’ menjadi seorang guru. Namun, setelah melihat usaha dan kerja kerasnya serta bantuan dari sang paman, akhirnya merekapun setuju akan keputusan Sadio Mane’.

Pesepakbola asal Senegal ini memulai kariernya pada 2011 bersama club Menz di Prancis. Kemudian, ia pindah ke FC Red Bull Salzburg pada tahun 2012. Dilanjutkan pada 2014 ia bergabung dengan Southampton dan pada 2016 ia bergabung dengan Liverpool FC.

Hingga pada Rabu, 2 Agustus 2023 ia menjadi pendatang baru dan diperkenalkan sebagai Penggawa Anyar, pada club Arab Saudi, Al-Nassr.

Sepanjang kariernya, pemain yang lahir di Sedhiou, Senegal, pada 10 April 1992, itu telah mencetak 38 gol dalam 99 kali permainan sejak tahun 2012. Sehingga, saat ini ia dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan kedua dalam penampilan sepanjang masa di negaranya.

Ia juga telah memenangkan beberapa penghargaan dan pengakuan sepanjang kariernya, termasuk Sejumlah gelar bergengsi seperti trofi Liga Champions, gelar juara Liga Inggris, hingga Sepatu Emas Liga Premier pada musim 2018-2019.

Mane’ adalah seorang Muslim yang dikenal dengan jiwa yang religius yang kental akan agamanya. Ia tidak hanya menjalankan ibadah wajib saja, ia bahkan pernah tertangkap kamera sedang membersihkan toilet masjid yang terletak di Mulgrave Street, Liverpool.

Meski punya gaji selangit, dan mampu menyuruh orang untuk mengerjakannya, ia tak sungkan turun tangan langsung membantu petugas lain yang membersihkan toilet masjid.

Mane’ juga di kabarkan menghabiskan gajinya untuk pembangunan kampungnya agar lebih modern dan memiliki banyak fasilitas. Diantaranya, ia membangun Rumah Sakit pertama di Bambaly dengan nilai Rp 8 miliar dan juga membangun sekolah dan supermarket di desanya.

Tidak berhenti disitu saja,  dia juga menyumbangkan 70 pounds atau Rp 1,3 juta kepada setiap anggota keluarganya setiap bulan, membangun pom bensin, menyediakan internet 4G, dan mendirikan kantor pos untuk 2000 penduduk yang tinggal di sana.

Penulis : Maharani

Editor : Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Polisi Qatar, Larangan Sex Bebas Pada Gelaran Piala Dunia Tahun 2022

Objektif.id – Piala Dunia 2022 akan di gelar di Qatar pada akhir tahun ini, tepatnya akan diselenggarakan pada 21 November-18 Desember 2022 dan akan di ikuti oleh 32 tim sepakbola terbaik yang lolos kualifikasi.

Untuk pertama kalinya, pagelaran sepakbola terakbar sejagad ini diselenggarakan pada musim dingin atau akhir tahun, yaitu dengan pertimbangan akan cukup menyulitkan jika digelar pada jadwal biasa yaitu pada pertengahan tahun atau musim panas, mengingat suhu di Qatar yang cukup tinggi.

Selain itu, untuk pertama kalinya juga, Piala Dunia 2022 di Qatar ini akan menerapkan aturan larangan bagi para pengunjung melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat Islam dan budaya di negara tersebut.

Larangan yang dimaksud ialah seperti seks bebas, pesta minuman keras (Miras) , dan hal lainnya termasuk LGBT, yang mana kegiatan tersebut lumrah dilakukan oleh orang-orang barat, namun cukup tabu bagi budaya ketimuran.

Dilansir dari CNN Indonesia,  selama pagelaran turnamen, polisi Qatar akan sangat melarang para pengunjung untuk melakukan seks bebas kecuali mereka adalah memang pasangan suami istri.

“Seks adalah hal yang sangat terlarang, kecuali anda datang sebagai suami istri. Hubungan cinta semalam akan benar-benar dilarang selama turnamen” kata sumber polisi dikutip dari CNN Indonesia.

Selain hal yang disebutkan diatas, polisi juga akan menindak orang-orang yang melakukan pesta miras dan berkelakuan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di negara itu, dengan konsekuensi yang tidak main main, yaitu akan dijebloskan ke dalam penjara.

“Nanti juga tidak akan ada pesta sama sekali. Semua orang harus menjaga pikiran mereka, kecuali mereka ingin mengambil resiko lagi mendekam di penjara” lanjutnya.

Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022, Nasser Al Khater mengatakan bahwa seks bebas dan menebar kemesraan di tempat umum bukan merupakan budaya dari negara Qatar dan aturan larangan dan sanksi mengenai hal tersebut berlaku untuk semua orang, baik warga lokal maupun turis asing.

“Memadu kasih di tempat umum itu bukanlah budaya kami dan itu berlaku untuk semua orang” Jelasnya.

Reporter : Slamet Fadila / Editor: Redaksi