Perangi Stunting: Desa Mola Nelayan Bhakti Luncurkan Sosialisasi Pencegahan

WAKATOBI, Objektif.id – Pemerintah Desa Mola Nelayan Bhakti mengadakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting di Desa Mola Nelayan Bhakti, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sabtu (3/8/2024).

Kegiatan tersebut berlangsung sejak pukul 08.00-12.45 WITA dan dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Wakatobi. Sosialisasi ini diikuti langsung oleh Pemerintah Desa setempat, Ketua TP PKK Kabupaten Wakatobi, Tim Kesehatan Puskesmas Wangi-Wangi Selatan, Camat Wangi-Wangi Selatan, serta Mahasiswa KKN IAIN Kendari posko 36.

Ketua TP PKK Wakatobi, Eliati Haliana, menjelaskan bahwa setiap daerah di Kabupaten Wakatobi memiliki tim khusus untuk menangani masalah stunting, termasuk di tingkat kecamatan.

“Tanggung jawab penanganan stunting di Desa Mola Nelayan Bhakti ada di tangan pemerintah desa setempat, sementara di tingkat kabupaten, ibu Wakil Bupati yang memimpin,” ungkap Eliati

Selanjutnya, Ketua TP PKK Kabupaten Wakatobi juga menuturkan, bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari program TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Desa Mola Nelayan Bhakti. Dana desa digunakan untuk melaksanakan acara ini, yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting. Data terbaru menunjukkan bahwa ada 14 kasus anak mengalami stunting di desa ini berdasarkan pengukuran pada Juni 2024.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, kita harus bersinergi untuk menurunkan angka stunting,” tegasnya.

Suasana kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting. Foto : Ist

Sementara itu, Derdi, Kepala Desa Mola Nelayan Bhakti menjelaskan, berdasarkan data yang diterima, jumlah kasus stunting di desa mereka meningkat dari delapan menjadi empat belas kasus dalam setahun.

“Kami memutuskan untuk mengadakan sosialisasi ini sebagai langkah awal untuk pencegahan dan penanganan stunting,” katanya

Kepala Desa Mola Nelayan Bhakti juga berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.

“Kami berharap masyarakat Desa Mola Nelayan Bhakti semakin sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan dan kesehatan secara umum. Dengan begitu, angka stunting di desa ini bisa menurun dan masalah ini bisa diatasi,” harapnya

Acara sosialisasi ini juga melibatkan mahasiswa KKN IAIN Kendari posko 36, yang turut berperan aktif dalam penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat. Kehadiran mereka diharapkan dapat menambah semangat dan dukungan bagi program pencegahan stunting di desa tersebut.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masalah stunting yang merupakan salah satu isu kesehatan utama dapat tertangani dengan baik. Kerja sama antara pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, serta partisipasi aktif dari masyarakat dan mahasiswa menjadi kunci sukses dalam upaya penanganan stunting di Desa Mola Nelayan Bhakti.

Reporter: Nini Sasmitha

Editor: Andi Tendri

Antusiasme Masyarakat dalam Pembuatan Semi Hidroponik dari Bambu dan Limbah Plastik Bersama Mahasiswa KKN IAIN Kendari

Wakatobi, Objektif.id – Mahasiswa kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024 , Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 37 Desa Kabita melaksanakan salah satu program kerja pembuatan semi hidroponik dengan memanfaatkan bambu, limbah botol dan aqua gelas plastik bersama masyarakat dan aparat desa kabita. Sabtu (03/08/2024).

 

Dengan adanya kegiatan ini masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang di adakan oleh mahasiswa KKN IAIN Kendari di Desa Kabita karena dengan adanya kegiatan ini bisa menambah pengalaman masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan tanaman sayur-sayuran.

 

Kordinator desa (kordes), Inong, mengatakan kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi bersama masyarakat.

 

“Kegiatan tersebut selain memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus sebagai salah satu strategi untuk mempererat tali silaturahmi bersama masyarakat,” ujarnya

 

Kepala Desa Kabita, La Ode Bahlur, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang di adakan oleh mahasiswa KKN IAIN Kendari dalam memanfaatkan bambu dan limbah botol plastik.

 

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN IAIN Kendari dan masyarakat dalam mengembangkan sistem hidroponik memanfaatkan bambu dan limbah botol plastik. Ini adalah langkah yang sangat inovatif dan tepat guna, terutama dalam kondisi saat ini di mana kita perlu mencari solusi untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

 

Dia juga berharap program ini dapat terus dikembangkan dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

 

“Harapan saya program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penjualan hasil panen hidroponik. Saya juga berharap kerjasama antara mahasiswa KKN dan masyarakat dapat terus terjalin dengan baik sehingga program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi desa kita.”

 

Selain itu salah satu masyarakat Desa Kabita, Ibu Musiati, mengatakan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat membantu mengurangi sampah plastik di laut.

 

“Kegiatan ini sangat berguna bagi masyarakat karena bisa mengubah limbah plastik yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, hal ini juga membantu mengurangi sampah plastik yang dibuang ke laut.” tuturnya

 

Reporter: Nini Sasmitha

Editor: Andi Tendri

Semarak 1 Muharram di 5 Posko KKN IAIN Kendari Mola Raya

Wakatobi , Objektif.id – 5 posko Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler IAIN Kendari, memperingati 1 Muharram 1446 H dengan tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah Menuju Generasi Gemilang” di masjid Qaryatul Bahri desa Mola Utara, kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi.

Ke lima posko tersebut berasal dari Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Bahari, dan Mola Nelayan Bhakti serta dihadiri oleh seluruh masyarakat dan kepala desa se-Mola Raya

Ketua Panitia, Muhammad Ikhsan Arrijal mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas para mahasiswa KKN untuk menggelar kegiatan besar.

“Kami ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa yang di tempatkan di lima desa Mola Raya ini bisa saling bekerja sama dan menghasilkan kegiatan yang lebih besar  dan pada puncak acaranya kami mengadakan lomba tema keagamaan bagi masyarakat desa,” Kata Ikhsan. Senin, (8/7/2024)

Dia juga berharap, kedepannya para mahasiswa KKN se-Mola Raya dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama dan meninggalkan kesan positif yang akan selalu dikenang setelah kembali ke kampus,” pungkasnya

 

 

Penulis: Nini Sasmitha
Editor: Redaksi

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Meriahkan 1 Muharram 1446 H dengan Kegiatan Islami

Wakatobi, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Posko 07 adakan kegiatan islamiah.

Kegiatan yang diadakan di masjid Ikhwatun Hasanah desa Wapia-Pia, kecamatan Wangi-Wangi, kabupaten Wakatobi itu mengangkat tema “Semangat Tahun Baru Islam, Mari Membangun Kebersamaan dan Ukhwuah Islamiyah”. Pada Minggu (7/7/2024).

Ketua Panitia, Faidurrahman mengatakan, kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten yang bukan hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKN dan Masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan warisan budaya umat Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi dan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi serta mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa KKN IAIN Kendari dengan masyarakat Desa Wapia-pia,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Desa Wapia-Pia Handri mengatakan, bahwa kegiatan islami seperti ini sudah sepatutnya dilakukan pada bulan Muharam ini.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan itu, dan berharap bisa menjadi pembelajaran bagi generasi-generasi Z desanya.

“Ini salah satu bentuk contoh pembelajaran bagi para generasi Z yang berada di Desa Wapia-pia Kecamatan Wangi- Wangi.” pungkasnya

 

Penulis: Al
Editor: Redaksi

Manfaatkan Moment HUT RI ke 77, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar Lomba Untuk Tingkatkan Solidaritas dan Pemahaman Agama

Reporter : Elsa Alfionita
Editor : RS

Wakatobi, Objektif.id – Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia RI ke 77 Tahun tidak terlepas dari berbagai macam bentuk perayaan. Perayaan HUT RI Ke 77 tersebut pada umumnya dikemas dengan berbagai macam perlombaan.

Salah satunya perlombaan yang gelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Isntitut Agama Islam (IAIN) Kendari di Desa Mola Samaturu, Kecamatan Wangi- Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan yang sudah berlansung sejak 12 Agustus dan akan berakhir pada 14 Agustus 2022 itu melibatkan anak-anak hingga  orang dewasa dengan tujuan untuk membangun solidaritas serta membentuk jiwa spiritual masyarakat setempat.

Irmawati Arfah selaku Kordinator Desa (Kordes) Mola Samaturu, menuturkan pada kegiatan tersebut berbagai macam jenis perlombaan yang diperlombakan diantaranya.

Lomba Adzan, Hafalan Ayat Al-Qur’an, Fashion show. Balap Kelereng, Balap Karung, Bola Gotong, Tarik Tambang, Makan Kerupuk dan Dance.

“Diadakannya berbagai lomba tersebut agar masyarakat lebih percaya diri, solidaritasnya makin ditingkatkan kemudian untuk lomba keagamaannya,  bisa membangkitkan jiwa spritualnya masyarakat disini, bagaiman untuk menanamkan tentang pemahaman agamaa di Desa ini,” tutur Irmawati Arfah saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Jumat 12 Agustus 2022.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Desa Mola Samaturu, Enci mengaku mengapresiasi kegiatan yang gelar mahasiswa KKN IAIN Kendari tersebut, sebab dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan solidaritas dan nilai-nilai agama.

“Apalagi di keagamaan, mengingat kondisi lingkungan disini sangat minim tentang spritual. Diharapkan setelah adanya lomba-lomba ini masyarakat disini bisa lebih belajar pemahaman  tentang nilai keagamaan dan solidaritas,” harapnya.

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Terlibat Aktif Membantu Penyaluran BLT Desa Liyamawi

Reporter: Hajar

Editor: Rizal

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Liyamawi, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, bersinergi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dalam menyalurkan Bantua Lansung Tunai (BLT) kepada masyarakat, Kamis 7 Juli 2022 lalu.

Koordinator Desa (Kordes) Posko 32  Nur Saputri A. T. N mengatakan, keterlibatan mahasiswa dalam menyalurkan BLT kepada masyarakat adalah bentuk dukungan terhadap program pemerinta setempat.

“Keterlibatan kami sebagai mahasiswa dalam kegiatan ini berangkat dari kesadaran kolektif untuk memberikan konstribusi yang nyata kepada masyarakat sekaligus bekerja secara kooperatif dengan mendukung program Pemerintah setempat,” Ucap Nur Saputri A. T. N saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp Kamis 7 Juli 2022 lalu.

Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Liyamawi Said Ansharullah mengatakan, dengan adanya mahasiswa KKN IAIN Kendari ini sangat membantu program dan kerja-kerja aparat desa Liyamawi, salah satunya penyaluran BLT kepada masyarakat.

Pencairan BLT yang disalurkan pada bulan Juli 2022 ini kini masuk tahapan yang ke dua. Sebelumnya pencairan BLT tahap pertama sudah disalurkan pada Mei 2022 lalu.

“Penyaluran BLT sebelum hari raya Idul Adha ini sudah masuk tahap kedua, sedangkan tahap pertama itu sudah kami salurkan beberapa bulan yang lalu sebelum lebaran Idul Fitri,” kata Said.

Ia menerangkan, BLT yang bersumber dari Dana Desa ini, diperuntukkan untuk mereka yang Lanjut Usia (Lansia) Fakir miskin, dan anak yatim piatu.

“Sasaran untuk penerima BLT ada 8 kriteria, Tetapi untuk di desa Liyamawi  kami fokuskan  kepada Lanjut usia (Lansia), anak fakir miskin dan anak yatim piatu,” terangnya.

“Sedangkan nominal BLT juga sudah ditentukan per satu bulan Rp. 300.000, tapi untuk tahap pencairan BLT ini dengan jangka waktu 3 bulan maka masyarakat menerima langsung senilai Rp. 900.000,” lanjutnya.

Selaku aparat Desa ia juga berharap agar proses KKN adik-adik mahasiswa IAIN Kendari di desa Liyamawi bisa memberikan kesan yang di kenang masyarakat.

“Saya sangat berharap mahasiswa yang KKN di desa ini bisa membuat program kerja yang orientasinya sangat produktif untuk pengembangan desa, dengan tidak meninggalkan kesan yang buruk terhadap masyarakat apa lagi kalau mempermalukan nama kampusnya”, Tutupnya.

Untuk diketahui, mahasiswa yang berpartisipasi membantu penyaluran BLT adalah Nur Saputri A.T.N, Vera Sari, Nurul Hikmah, Gustira, Frensi Wulan, Enjeling, Farida, Vidma Aprilia dan Ahmad yamin. Beberapa mahasiswa tersebut berasal dari berbagai macam fakultas yang ada di IAIN Kendari, namun perbedaan itu tidak menyurutkan solidaritas mereka.

Mengenal Karia’a, Cara Masyarakat Wakatobi Mempererat Silaturahmi

Objektif.id – Wakatobi tidak hanya terkenal dengan keindahan wisata lautnya saja, tetapi di Wakatobi juga kaya akan seni tradisi dan kebudayaan salah satunya adalah tradisi khitanan atau masyarkat di Wakatobi menyebutnya Karia’a (sunatan).

Karia’a (Sunatan) merupakan tradisi yang masih kental dan dilakoni masyarakat Wakatobi khususnya di Desa Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Biasanya, tradisi ini sering dilakukan oleh masarakat Wakatobi saat selesai merayakan hari raya Idul fitri dan Idul Adha yang berlansung selama dua hari.

“Karia’a ini bisa dilakukan kapan saja tetapi biasanya diadakan ketika selesai Lebaran Idul Fitri atau Idul Adha,” Ungkap Wa Bida salah seorang warga di Wakatobi 4 Mei 2022.

Tidak hanya itu, tradisi ini juga digunakan masyarakat Wakatobi sebagai momentum  mempererat tali silaturahmi antara keluarga, kerabat, tetangga. Karna selain tetangga yang hadir, saudara yang jauhpun ataupun yang berada di luar kota turut diundang untuk memeriahkan acara ini.

Karia’a ini adalah sebuah tradisi yang sangat unik yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh adat dan agama yang ada di wakatobi.

Tradisi karia’a ini ditujukan kepada para gadis-gadis yang beranjak dewasa (Kalambe) dan kepada seorang laki-laki (Anamoane).

Bagi perempuan akan menghias dan mempercantik dirinya serta memakai pakaian adat dan tanda pungo (hiasan kepala). Setelah menghias diri mereka akan di pikul (Lemba) menggunakan tandu (Kansoda) kemudian dipikul (arak) keliling kampung.

Sedangkan untuk laki-lakinya setelah memakai pakai adat mereka akan berjalan dan berlari-lari kecil (Lengko) sambil memutar-mutar sapu tangan yang mereka pegang serta mengikuti para tokoh adat dan agama.

Ketika diarak keliling kampung para ibu-ibu akan berjalan mengikuti rombongan
kansoda dan Lengko sambil makanjara dan kadandio (menyanyikan lagu daerah wanci) dengan penuh semangat dan gembira.

“Kadandio dan makanjara itu sudah dilakukan dari dulu karena rasa senang mereka sebagai orang tua bahwa anaknya sudah kalambe dan anamoane”.
Ucap sufiati salah seorang warga Wakatobi.

Dari pantauan Objektif.id di lokasi, 4 Mei 2022, Suasana pada saat karia’a ini sangat meriah bahkan hampir seluruh masyarakat yang ada di Wangi-wangi turut beraprtisipasi dalam memeriahkan tradisi tersebut.

Reporter : Azliza Editor : Rizal