Mahasiswa MBS Kelas B IAIN Kendari Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan

Kendari, objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari program studi Manajemen Bisnis Syariah (MBS) yang tergabung dalam kelas B semester 2, gelar kegiatan berbagi Takjil di bulan yang penuh berkah ini untuk masyarakat yang kurang mampu di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam kegiatan ini, takjil yang diberikan sebanyak 100 kotak yang dilakukan sepanjang jalan baruga hingga Tugu Religi Sultra atau dikenal dengan tugu Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) sekitar pukul 16:30-17.40 WITA.

Ketua tingkat MBS kelas B semester 2, Sahrul Sabri, mengatakan ramadhan merupakan bulan yang penuh akan cinta dan keberkahan untuk berbagi bersama.

“Berbagi takjil merupakan momen terbaik yang dapat memberi manfaat pada sesama terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata Sahrul, Sabtu (30/3/2024)

Sementara itu, penanggung jawab kegiatan, Fadillah Sri Adeliya Mislan Hawai, mengungkapkan dana dari kegiatan berbagi takjil bersumber dari iuran kelas perminggu selama satu semester.

“Dana yang terkumpul dari hasil iuran kurang lebih Rp 750.000,” ungkapnya

Lanjut, Menurut Fadillah, kegiatan ini sebagai bentuk kekompakan dan rasa syukur kepada Allah atas semua kenikmatan dan rahmat yang diberikan untuk menjalankan ibadah Ramadhan dengan suasana yang begitu indah dan damai.

“Semoga ini merupakan langkah awal dan bukan akhir dalam meningkatkan rasa kepedulian antara sesama manusia sehingga bisa dilaksanakan secara terus-menerus,” pungkasnya

 

Penulis: Rani
Editor: Harpan Pajar

Partai Amanat Mahasiswa IAIN Kendari Diisukan Telah Dibubarkan, Ini Penjelasan Presiden Partai 

Kendari, objektif.id – Beredar isu di media sosial (medsos), Partai Amanat Mahasiswa (PANTAS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari telah resmi dinonaktifkan atau dibubarkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Objektif.id pembubaran Partai Politik Mahasiswa tersebut di unggah oleh salah satu Dewan Pendiri Organisasi (DPO) Partai Pantas pada akun Instagram permana ifann Selasa, (19/3) lalu.

Dalam unggahannya dia menuliskan, selaku Dewan Pendiri Organisasi memohon maaf kepada seluruh kader yang masih berharap Partai ini digunakan dalam pemilihan mahasiswa (PEMILMA).

Namun, berdasarkan keputusan Rapat Istimewa, DPO dan beberapa pengurus Partai memutuskan bahwa partai yang menjadi wadah aspirasi mahasiswa secara resmi tidak boleh digunakan atau berpotensi dibubarkan.

Menurutnya, saat ini partai yang telah melahirkan banyak ketua-ketua lembaga kemahasiswaan sudah tidak layak digunakan dengan alasan berbagai hal.

Sebagai penutup, dia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kader dan simpatisan yang selama ini telah memilih dan mengawal jalannya demokrasi di lingkup Kampus IAIN Kendari.

Sementara itu, Presiden Partai Pantas, Danang Saputra saat dikonfirmasi objektif.id melalui via whatsApp pada Kamis (21/3/24) malam. Membenarkan adanya informasi tersebut.

Danang mengatakan, secara struktural partai, peran DPO Partai mempunyai andil besar di dalam Kelahiran Partai tersebut. Sehingga yang menyangkut dengan konsekuensi logis, keberlangsungan partai dan bahkan pembubaran partai merupakan hak prerogatif dari DPO Partai.

Dalam pengambilan kebijakan, tentunya mereka sudah terlebih dulu mempertimbangkan hal-hal yang kemudian akan di putuskan. Tanpa terkecuali, membubarkan Partai ini.

“Yang saya maksud adalah melalui pandangan yang secara subjektif mereka amati bahwa, partai ini sudah tidak layak untuk dijadikan kendaraan Politik pada Kontestasi Pemilma,” ujarnya

Lanjut Danang, hal itu disebabkan karena ada beberapa oknum kader Partai sudah tidak sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita Partai untuk menjadi wadah aspirasi mahasiswa.

Namun, saat ditanya soal alasan pembubaran partai, ia secara tidak langsung menjelaskan, sebab hal tersebut sifatnya sensitif.

“Maka saya secara Pribadi tidak akan mungkin menerangkan secara lebih komprehensif perihal dinamika yang terjadi,” bebernya

Sebagai salah satu kader, lanjut Mantan Mentri Pergerakan Dewan Eksekitif Mahasiswa IAIN Kendari Periode 2022-2023 itu mengaku, tidak menginginkan adanya pembubaran partai tersebut.

“Secara pribadi tentunya saya tidak menginginkan demikian, itu yang perlu di catat. Karena mengapa, sebagai Partai yang Notabenenya berstatus Partai Besar, tiba-tiba diperhadapkan dengan isu itu, sungguh sangat disayangkan,” pungkasnya

Untuk diketahui, Partai Amanat Mahasiswa didirikan oleh Muh. Ifan Permana dan Muhammad Ivansyah pada tanggal 4 Februari 2019. Hingga saat ini  usia partai tersebut telah mencapai  5 tahun.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi Widya

Pelatihan Holistik Jurnalis Muda di Kendari: Meningkatkan Keamanan dan Kesejahteraan Jurnalis Dalam Era Digital

Kendari, objektif.id – Pelatihan Holistik Jurnalis Muda, sebuah program pelatihan yang di inisiasi oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), baru-baru ini diselenggarakan di Kendari. Pelatihan ini digelar di Rupa Co-Working Space & Office, pada Sabtu (09/03/2024)

Pelatihan ini, berfokus pada tiga aspek utama: keamanan fisik, digital, dan psikososial, yang semuanya penting dalam lingkungan kerja jurnalis saat ini.

Penyelenggara pelatihan dari PPMN, Rosniawanti, menggarisbawahi pentingnya pelatihan ini dalam membantu jurnalis muda untuk memahami dan menavigasi tantangan kerja mereka.

“Kita bekerja bukan hanya mempengaruhi aspek resikonya di aspek fisik saja, tapi juga tantangannya adalah soal di aspek keamanan atau digital security-nya dan aspek psikososial nya, tiga hal ini aspek fisik, aspek digital, kemudian psikososial itu punya keterkaitan satu sama lain karena soal fisik yang hari ini kita mendapati data untuk angka kekerasan yang paling mendominasi itu adalah kekerasan fisik yaitu ada 89 kasus nya,” ungkap Rosniawanti.

Lanjut, Rosniawanti menjelaskan, Pelatihan ini membahas berbagai isu, mulai dari kekerasan fisik dan digital hingga dampak psikososial dari bekerja sebagai jurnalis. Peserta diajarkan bagaimana mengidentifikasi dan meminimalisir resiko, serta bagaimana menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial mereka.

Seorang cek seker atau pemeriksa fakta di tempo.com, Zaenal Ishaq, mengatakan bahwa pentingnya keamanan digital dalam pekerjaan sebagai jurnalis, karena sebagian besar bekerja di platform digital.

“Bekerja di platform yang berbasis digital (internet) paling tidak sebelum serangan itu terjadi kita sudah mempunyai pengetahuan dasar, setidaknya untuk mengamankan diri mulai dari hal-hal dasar seperti bagaimana mengamankan email, dan media sosial. Ancaman sekarang, kita tau ada ancaman fisik, kekerasan fisik, ada ancaman psikis tapi dalam beberapa tahun ini yang menonjol, kasus kekerasan terhadap jurnalis itu adalah melalui platform digital,” jelas Zaenal.

Zaenal mencatat beberapa kasus serangan digital terhadap jurnalis, termasuk doksin yang dialami oleh jurnalis di Liputan 6 dan Tempo, serta serangan terhadap jurnalis di Narasi, dan dia juga berharap jurnalis dapat melindungi diri dari kasus kekerasan digital.

“Kita tidak mau kasus-kasus seperti ini terus berulang sehingga saya berharap jurnalis perlu membentengi diri dalam hal keamanan,” tutupnya.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi widya

Tak Kunjung Berikan Sanksi Kepada Pelaku Pengrusakan Fasilitas, Wakil Ketua II SEMA IAIN Kendari Nilai Birokrasi Pilih Kasih

Kendari, Objektif.id – Setahun sudah telah terjadi peristiwa yang menghebohkan warga Kampus IAIN Kendari akibat aksi demonstrasi yang dilakukan oleh dua Parpolma menyebabkan kaca pintu rektorat pecah.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua II SEMA IAIN Kendari, Masyhur, berpendapat bahwa pihak birokrasi cenderung pilih kasih dalam memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku pengrusakan fasilitas Rektorat.

“Birokrasi seharusnya tidak pilih kasih dalam menegakkan aturan, apabila ada mahasiswa yang melanggar kode etik, seharusnya birokrasi bertindak lebih tegas lagi jangan ada yang diberikan sanksi ada yang tidak,” Kata Masyhur, Rabu (6/3/2024)

Lanjut, Masyhur mengungkapkan, kasus yang telah cukup lama tersebut hingga kini tidak kunjung diberikan kejelasan dari pihak birokrasi.

“Seharusnya birokrasi tidak menutup mata mengenai persoalan ini, juga semestinya sudah diproses tanpa perlu lagi desakan dari mahasiswa,” sambungnya

Ia juga berharap, Rektor IAIN Kendari segera menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di dalam kampus maupun saat peristiwa tersebut hingga selesai.

“Rektor Seharusnya tak boleh takut dengan siapapun yang melanggar aturan, kami berharap Rektor IAIN Kendari segera menyelesaikan hal tersebut secara tuntas, sampai saat ini kami menduga birokrasi cenderung membiarkan kasus ini padahal jelas bahwa perbuatan ini harus diberikan sanksi,” pungkasnya

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari
Editor: Melvi Widya

Art Exhibition, UKM-Seni IAIN dan Perupa Kendari Berkarya Bersama Munculkan Ruang Kreatif di Sultra 

Kendari, objektif.id – UKM-seni IAIN Kendari berkolaborasi dengan kelompok perupa Kendari mengadakan pameran lukisan di gedung PKM Lt.2 IAIN Kendari sejak tanggal 5-7 Maret 2024.

Kegiatan yang mengusung tema “Simbiosis Mutualisme” menampilkan 50 ragam jenis lukisan oleh para anak-anak kesenian dan dihadiri beberapa mahasiswa dari kampus lain serta tamu dari Komite dan Kebudayaan Nusantara (KSBN) Sultra.

Salah satu kelompok Perupa Kendari, Ikbal Saidin Akbar, mengatakan alasan dibalik terciptanya tema “Simbiosis Mutualisme” tersebut berangkat dari keresahan mereka akan kerja-kerja seni rupa di kota Kendari yang masih secara individu.

“Lewat tema ini, semoga bisa menjadi semangat dan bisa menjadi kekuatan untuk kita bisa terus bersama-sama memecahkan masalah karena saya rasa jika dilakukan bersama prosesnya itu akan lebih kreatif karena banyak gagasan yang masuk,” Kata Ikbal, Selasa (5/3/2024)

Ikbal juga menuturkan, kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada pameran lukisan, seperti pada hari kedua mereka mengadakan Art Talk atau acara diskusi bersama dengan para seniman masterpiece Sultra, bedah karya. Pada hari ketiga atau malam puncak mereka akan menampilkan beberapa pertunjukan mulai dari tarian, pembacaan puisi, musik, teater, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan kesenian lainnya.

Sementara itu, KSBN Sultra, Sidin Lauka, mengapresiasi kegiatan tersebut, karena menurutnya giat-giat kesenian yang mulai pudar di Sulawesi Tenggara dapat ditanggulangi melalui acara kolaborasi karya tersebut.

“Dari karya-karya saya lihat ini luar biasa secara keseluruhan tinggal bagaimana teman-teman ini bisa berkolaborasi lagi dengan teman-teman perupa diluar, misalnya sama-sama melihat sejauh mana tingkat perkembangan kualitas karya-karya seni satu sama lain, hal ini tak lain dan tak bukan untuk menghadirkan kembali role-mode kesenian di Sultra seperti di tahun 80-an hingga 90-an,” tuturnya

Di sisi lain, salah satu tamu mahasiswa dari UHO Kendari, Harun Zulfikar Ramadhan memberikan pendapatnya pada salah satu lukisan di pameran tersebut berjudul “Terlelap Dunia” berhasil menyentuh dirinya.

“Saya terkesan pada lukisan itu karena seakan memberikan makna kita terlalu nyaman dengan dunia ini namun, kita tidak tahu apa yang terjadi dan akan menimpa kita di akhirat nanti,” pungkasnya

Ketgam: Harun Zulfikar Ramadhan tengah mengamati lukisan “Terlelap Dunia”. Foto: Ali/Objektif.id

 

Penulis: Muh. Ali Mufti
Editor: Melvi Widya

HUT Ke-27 KPI IAIN Kendari Intens Visualisasikan Fotografi dan Videografi melalui KPI Fest

Kendari, objektif.id – Sebagai program kerja unggulan, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) bekerja sama dengan Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, menggelar KPI FEST di pelataran kampus IAIN Kendari, dari sejak tanggal 4-5 Maret 2024.

Acara ini, mengusung tema “Berkarya dengan Lensa Mendunia”, yang berfokus pada ekspresi visual melalui fotografi dan videografi, bukan hanya sekedar mengabadikan momen atau keindahan dunia, tetapi juga merupakan cara untuk mengekspresikan pandangan, tulisan, perasaan, atau pesan secara visual.

Ketua HMPS KPI IAIN Kendari, Nini Sasmita, mengatakan bahwa KPI FEST ini merupakan perayaan ulang tahun prodi KPI ke-27, yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat para pelajar dalam berkarya.

“Acara ini berfungsi untuk meningkatkan motivasi dan semangat berkarya, sekaligus mensosialisasikan program studi komunikasi dan penyiaran Islam kepada siswa-siswi MA, SMK, dan SMA,” Kata Sasmita, Selasa (5/3/2024)

Lanjut Sasmita berujar dengan adanya KPI FEST, maka diingatkan kembali bahwa setiap momen memiliki cerita dan keindahan tersendiri yang layak untuk diabadikan dan dibagikan kepada dunia.

Sasmita juga berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan Serta bisa menjadi ladang pengembangan minat dan bakat untuk para mahasiswa maupun pelajar dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam.

“Kegiatan KPI FEST ini diharapkan dapat terus diselenggarakan tiap tahunnya bahkan lebih meriah lagi dan tentunya lebih seru,” pungkasnya

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan
Editor: Melvi Widya