HMPS IQT Gelar Seminar Nasional, Upaya Membangun Toleransi Dalam Beragama

Reporter : Andika

Editor :  Slamet Fadilah

Objektif.id, Kendari– Upaya membangun toleransi dalam beragama, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” pada, Jumat (19/11/2021).

Dari pantauan wartawan Objektif.id di lokasi, kegiatan dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada pukul 13.00-16.00 WITA. Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut terdiri dari Dr. Ahmad Zain Samoto, MA, M.Pd, Dr. H. Lukman Arake, Lc., MA, Dr. H Abdul Muiz., M.Th.I. dan moderator oleh Dr. H. Danial, Lc., M. Th.I.

Ketua HMPS IQT, Abdul Rahman mengatakan, setiap individu pasti punya pandangan yang berbeda tentang moderasi terkhusus dalam ilmu Al-Quran.

“Kalau kita berbicara persoalan moderasi, saya rasa setiap individu memiliki definisi berbeda  tentang moderasi itu sendiri apa lagi dalam hal ilmu agama,” kata Abdul saat diwawancarai Jumat (19/11/2021).

Menurut Abdul Rahman, dengan didatangkan beberapa narasumber, tentunya akan mempermudah memahami moderasi itu sendiri.

“Dengan didatangkan para pakar-pakar, baik itu masalah hukum, masalah kaidah dan lainnya. Di situ telah dijelaskan bagaimana itu moderasi apabila dilihat dari sudut pandang ter khusus Ilmu Al-Quran dan Tafsir,” ungkapnya.

Seharusnya, dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ilmu Agama, penafsiran-penafsiran ayat-ayat Al-Quran itu harus memiliki pembimbing.

“Jika ingin mempelajari ilmu-ilmu yang berbaur dengan masalah penafsiran atau pun yang berbaur dengan hukum atau kaidah itu harus ada yang membimbing, harus ada yang mengarahkan kita,” tegasnya.

Untuk menghindari hal-hal yang berbahaya yang tidak diinginkan dalam penafsiran ilmu agama, Abdul Rahman menegaskan.

“Jangan hanya karena kita membaca sebuah artikel atau buku lantas kita langsung bisa menyimpulkan atau menafsirkan hal itu, padahal secara tidak langsung apa yang kita simpul kan itu belum tentu benar apalagi dalam hal ilmu agama,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ainun Al Addawiyah, mengatakan seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” ini bagus di konsumsi oleh mahasiswa.

”Seminar ini sangat bagus terutama di kalangan mahasiswa/i ilmu Al-Qur’an dan Tafsir karena seminar ini masih berkesinambungan dengan beberapa pelajaran kami dan wawasan kami, karena kami bergerak di Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di mana penafsiran-penafsiran atau hadis-hadis itu hidup beri ringan.” Ungkapnya.

 

 

Menambah Generasi Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam Mengadakan Latihan Dasar Peradilan Semu

Reporter : Al-izar
Editor : Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam (LPS-HI) Fakultas Syari’ah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan Latihan Dasar Peradilan Semu (LPDS). Jum’at, (19/11/2021).

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari itu, 19-21 November 2021 yang dilaksanakan di Lab Peradilan Semu dan Desa Ambololi Kec, Konda Kab, Konawe Selatan. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Generasi yang Berpengetahuan Radikal, Beradab, Berjiwa Sosial yang Berlandaskan Hukum Islam”

Laode Darmanto selaku Ketua Panita, mengungkapkan alasan mereka mengangkat tema tersebut, karena kurangnya para mahasiswa yang berfikir secara radikal atau ke akar-akarnya dan mendalam untuk memahami keilmuan hukumnya. Dan juga masih ada beberapa mahasiswa yang kurang beradab dan agar dapat berjiwa sosial yang berlandaskan hukum Islam.

“Berangkat dari pengalaman ketika meninjau kualitas pemahaman mahasiswa syariah bahwasanya, masih banyak yang belum mengakar atau radikal memahami keilmuan hukumnya dan masih banyak mahasiswa yang kurang beradab,” ungkapnya.

Sementara itu, Pembina LPSH-HI, Asrianto Zainal mengatakan, dengan berproses di LPS-HI ini bisa dapat menjalankan perannya dan dapat mewujudkan mimpinya sebagai mahasiswa fakultas syariah.

“Anda bisa menyalakan peran-peran anda, yang kemudian hari mungkin Allah mewujudkan mimpi-mimpi anda, baik kemudian menjadi hakim, menjadi polisi, atau kemudian menjadi pengacara,” kata Asrianto dalam sambutannya.

Tidak hanya itu, dia juga berharap dengan adanya LPS-HI ini bisa melahirkan mahasiswa yang ahli dalam bidang hukum.

“Betul-betul kita berharap LPS ini bisa menghadirkan sosok-sosok yuris yang bukan, punya kapasitas interpol yang baik tetapi juga integritas yang baik,” harapnya.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum LPS-HI Jeklin dermawan, berharap kepada mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mengikuti latihan dasar agar dapat menyelesaikannya sampai akhir.

“Saya berharap kepada setiap adik-adik yang mengikuti rekrutmen ini setiap tahapnya diselesaikan semua,” harap Jeklin.

Jeklin menjelaskan ketika para peserta ini lulus sebagai anggota LPS-HI, para pengurus akan menyediakan berbagai macam materi teori. Maupun praktek dan semoga para calon anggota itu mempunyai antusias tinggi. agar dapat mengikuti setiap materi yang diberikan.

Dema Fatik, Gelar Turnamen Futsal Sebagai Ajang Silaturahmi Mahasiswa

Reporter: Slamet Fadillah

Editor : Muh Aksan

Objektif.id Kendari – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (Fatik) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Menyelenggarakan Tournament Futsal Dema Fatik Cup 2021 yang diselenggarakan di Gedung Olahraga (Gor) IAIN Kendari pada tanggal 12-14 November 2021.

Tournament ini diikuti sebanyak 29 tim dari berbagai Program Studi (Prodi) yang ada di IAIN Kendari. Adapun tema dari kegiatan ini yaitu “Dari Sportifitas Menuju Solidaritas”.

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Harits mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan prodi-prodi yang ada di IAIN Kendari dan bisa digunakan sebagai tempat untuk menyalurkan hobi para mahasiswa di olahraga futsal.

“Tujuan pertama kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan prodi-prodi yang ada di Fatik dan umumnya yang ada di IAIN Kendari, yabg kedua kita bertujuan untuk meningkatkan semangat selain di akademik agar mahasiswa bisa menyalurkan bakatnya di bidang ekstrakulikuler terutama di olahraga futsal” katanya Harits saat di temui, Jumat (12/11/2021).

Dia juga berharap dengan diadakannya kegiatan ini maka bisa untuk mempersatukan seluruh mahasiswa IAIN Kendari lewat olahraga.

“Harapan saya lewat kegiatan ini para mahasiswa bisa bersatu dan saling mengenal walaupun berbeda-beda prodi, dan tidak tercipta kubu-kubu dikalangan mahasiswa” Harapnya.

Ketua Dema Fatik, Amin Syafaat juga berharap kegiatan ini bisa mendapatkan respon yang positif dari mahasiswa dan akan terus berlanjut kedepannya.

“Saya berharap jika nantinya para mahasiswa memberikan respon positif terkait kegiatan ini, artinya dalam kegiatan ini banyak mahasiswa yang begitu antusias, insyaallah kedepannya kami akan mengadakan event-event berikutnya dan mungkin lebih besar lagi daripada ini” tukasnya.

Racana Sultan Qaimuddin IAIN Kendari Tampil Memukau dengan Pakaian Adat Muna Pada PWN PTK XV

Reporter: Elfirawati A. T. S

Editor: Rizal Saputra

Objektif.Id, Kendari – Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) se-Indonesia XV digelar di Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan perkemahan tersebut berpusat di Jakabaring Sport City, pada kegiatan itu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah yang akan berlangsung selama selama lima hari, 10-14 November 2021.

Perkemahan Wirakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega berbentuk perkemahan besar dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Pada kegiatan ini, kontingen Pramuka Racana Sultan Qaimuddin IAIN Kendari turut berpartisipasi sebagai peserta PWN-PTK XV 2021. Perkemahan itu berlangsung secara Luar Jaringan (Luring) dan Dalam Jaringan (Daring). Dimana dalam pelaksaan kegiatan daring bertempat di Bumi Perkemahan, depan perpustakaan IAIN Kendari.

Dalam pelaksanaan perkemahan, Kontingen Dr. H. Herman M, Pd dan Pembina Pendamping Aminuddin, MA dan Raehang, M.Pd turut mendampingi anggota pramuka IAIN Kendari selama perkemahan berlangsung. Dilansir dari http://iainkendari.ac.id perkemahan wirakarya itu diawali dengan upacara adat dengan mengangkat tema “Bhineka Tunggal Ika” bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Rabu, (10/11/2021).

Pada kesempatan itu, Racana IAIN Kendari menggunakan pakaian adat Muna nuansa kuning yang tampil unik dan memukau pada kesempatan menampilkan pakaian adat dari daerah masing-masing.

Pimpinan Kontingen yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III IAIN Kendari mengatakan, kegiatan nasional yang dilaksanakan dua tahun sekali ini menjadi sarana bagi anggota pramuka untuk menampilkan kreatifitas dalam memamerkan budaya lokal di samping kegiatan bakti sosial yang menjadi roh dari kegiatan kepanduan.

“Mereka mendapat kesempatan untuk memaksimalkan semua potensi yang ada di dalam dirinya untuk menjadi generasi yang mandiri, kreatif, dan menumbuhkan sikap inklusif, menerima perbedaan serta mengimlementasikan unsur moderasi beragama sesuai tema yang diusung dalam kegiatan PWN,” paparnya.

Ketua Racana IAIN Kendari, Muhammad Sabri mengatakan, bahwa kegiatan PWN PTK ini bukan hanya kegiatan kepramukaan saja akan tetapi, banyak jenis-jenis kegiatannya baik bakti sosial dan pengenalan budaya di nusantara.

“Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi seluruh anggota pramuka Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) se-Indonesia. Jadi, kita bisa saling sharing bagaimana pandangan pramuka serta arah pramuka kedepannya,” tuturnya saat di hubungi via whatsap. Kamis, (11/12/2021).

Sabri juga membeberkan, bahwa dalam kegiatan PWN-PTK Ke-XV tahun 2021 ini ada banyak sekali jenis-jenis kegiatan di dalamnya.

“Ada kegiatan bakti rumah ibadah, pelatihan safe from harm, kegiatan jumpa tokoh, kegiatan penampilan video pentas seni, kegiatan tour di wisata Palembang, serta ada beberapa forum termasuk forum Ketua Dewan PTK se-Indonesia, forum Pembina PTK se-Indonesia Serta forum Warek III PTK se-Indonesia,” bebernya.

Dilansir dari pendis.kemenag.go.id Muhammad Ali Ramdhani, selaku Jenderal Direktur Pendidikan Islam-Kementerian Agama RI mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk mengisi generasi muda dengan kegiatan berwawasan kebangsaan, skill yang bermanfaat, dan moderasi beragama.

“Acara ini diharapkan dapat memperkuat wawasan kebangsaan dan terdapat konten moderasi beragama,” kata Ramdhani.

Perkemahan wirakarya itu akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dengan dihadiri Gubernur Sumatera Selatan dan turut memberikan sambutannya pada hari Kamis, 11 November 2021 di Jakabaring Sport Center (JSC) Kota Palembang.
Kegiatan pembukaan ini pula turut dihadiri 55 Rektor/Ketua, Wakil Rektor/Ketua III UIN/IAIN/STAIN se Indonesia, pejabat dan pelaksana dari Kementerian Agama RI. Pembukaan termasuk Rektor IAIN Kendari Prof, Dr, Faiah Binti Awad, M.Pd.

Dalam penyelenggaraan PWN PTK 2021 ini dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan secara ketat. Adapun tes antigen, tes polymerase chain reaction atau PCR serta prokes lainnya juga harus wajib dijalankan oleh seluruh peserta perkemahan wirakarya nasional.

Peringati Hari Pahlawan, DEMA IAIN Kendari Gelar Aksi Deklarasi

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati

Objektif.id Kendari – Upaya mengingat kembali perjuangan para pahlawan, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Aksi Deklarasi dengan tema “Selebrasi Mahasiswa Terhadap Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021).

Aksi tersebut berlansung pada pukul 08.00 – 10.00 Wita di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari dan diikuti oleh ratusan mahasiswa(i) IAIN Kendari.

Ketua DEMA I, Buyung M. Rantau mengatakan, hari Pahlawan merupakan hari yang cukup penting dalam sejarah Indonesia.

”Menurut kami hari Pahlawan itu adalah hari terpenting,” kata Buyung. Rabu, (10/11/2021).

Menurutnya, dengan adanya aksi deklarasi kali ini bisa menghidupkan kembali semangat-semangat perjuangan yang telah redup.

“Merefleksi kembali, menghidupkan kembali gairah-gairah kepahlawanan, karna sejatinya kita sebagai kaum pemuda tentu kita punya semangat pahlawan dalam diri kita. Karna selama ini kita disibukan aktifitas perkuliahan,” tuturnya.

Ia berharap kedepannya, melalui aksi deklarasi ini bisa lahir pahlawan-pahlawan penerus bangsa.

“Saya berharap kedepannya ada orang-orang yang seperti itu lagi dan saya yakin mereka akan terus berlipat ganda,” harap Buyung.

Harpan Fajar salah-satu mahasiswa IAIN Kendari, mengapresiasi apa yang dilakukan DEMA Institut hari ini. Menurutnya, aksi deklarasi hari ini bentuk perhatian terhada problematika yang dihadapai bangsa hari ini.

“Apa yang kemudian dilakukan Dewan Eksekutif Mahasiswa hari ini adalah bentuk perhatian mereka bahwa mereka sadar bagaimana problem-problem kebangsaan kita hari ini terutama pada pada generasi bangsa kita hari ini,” tutur Harpan.

Menurut Harpan, di era globalisasi sekarang ini kita perlu untuk mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini.

“Karena ini juga sebagai pengingat untuk teman-teman yang mungkin di dalam keadaan teknologi yang semakin memadai, tapi kita juga mengingat bahwa perlu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan kita,” ungkap Harpan.

Lanjutnya, ia mengatakan, bahwa seharusnya dalam momentum seperti ini adalah langkah awal menuju Indonesia yang lebih maju.

“Tetapi dalam momentum 10 november seharusnya kita menciptakan ulang indonesia yang lebih progresif,” tutupnya.

Dinilai Salah Fungsi, Rektor IAIN Kendari Mengurusi Peminjaman Bosara

Reporter: Rizal Saputra
Editor: Elfirawati

Objektif.id, KENDARI – Beberapa Lembaga Kemahaswaan Internal yang ada di lingkup kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sesalkan sikap birokrasi yang mempersulit kegiatan kemahasiswaan.

Hal itu menuai kritikan dari beberapa lembaga kemahasiswaan baik dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN, Senat Mahasiswa (SEMA) hingga Beberapa Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di bawah naungan kampus IAIN Kendari.

Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut, Sarman mengatakan, banyak kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan lembaga kemahasiswaan kurang mendapatkan dukungan dari pihak birokrasi.

”Banyak lembaga kemahasiswaan yang kemudian tidak pernah didukung dan tidak pernah dihadiri kegiatannya,” kata Sarman saat menyampaikan orasi di kegiatan aksi Deklarasi, rabu, (10/11/2021).

Tidak hanya itu, proses peminjaman baik itu gedung, mobil, alat pengeras suara hingga bosara pun dipersulit.

“Ketika kita meminta hak tidak pernah untuk dikabulkan oleh pimpinan. Kita dipersulit persoalan peminjaman, ada beberapa syarat yang kemudian harus dipenuhi yang saya rasa itu konyol,” lanjutnya.

Sementara itu, Iwan Husain selaku pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) mengatakan, birokrasi hari ini sedang mengalami perlambatan kinerja adiministrasi.

“Baiknya Rektor hari ini tidak mengurusi hal-hal adiminstrasi yang berbentuk pinjaman,” kata Iwan Husain. Selasa, (9/11/2021).

Sementara itu, Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) M. Ilham Pranata, menyayangkan sikap birokrasi hari ini seakan mempersulit langkah-langkah yang dilakukan lembaga kemahasiswaan dalam melaksanakan kegiatan.

“Jika proses peminjaman dipersulit itu sangat disayangkan, sebab dapat menghambat kegiatan yang akan diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan itu sendiri,” kata M. Ilham saat di hubungi via whatsap. Rabu, (10/11/2021).

Lanjut Ilham, seharusnya pihak birokrasi hari ini mendukung bukan mempersulit kegiatan lembaga kemahasiswa hari ini.

“Seharusnya pihak birokrasi mempermudah proses peminjaman yang diajukan oleh lembaga kemahasiswaan baik itu UKK manupun UKM itu sendiri,” tuturnya.

Refleksi Hari Pahlawan, KBM IAIN Kendari Menilai Pihak Birokrasi Tidak Mensuport Lembaga Kemahasiswaan

Reporter : Al-Izar
Editor :Elfirawati

Objektif.id Kendari — Memperingati Hari Pahlawan Nasional Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar aksi deklarasi dengan bertemakan “Selebrasi Mahasiswa Terhadap Hari Pahlawan” Rabu, (10/11/2021).

Akan tetapi, dalam deklarasi tersebut, para mahasiswa(i) IAIN Kendari tidak ikut turut andil dalam memeriahkan hari pahlawan tersebut. Bahkan, pihak birokrasi sendiri tidak ikut untuk memperingati.

Seperti yang dikatakan Sarman, selaku Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari dalam orasinya bahwa seharusnya mahasiswa IAIN Kendari berada di garda terdepan.

“Seharusnya, mahasiswa IAIN Kendari berada di garda terdepan untuk kemudian memperingati hari pahlawan ini. Namun, lebih sial lagi pimpinan kampus tidak mendukung dan mensuport kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan IAIN kendari,” jelas Sarman.

Lanjut Sarman, ia menilai bahwa Rektor IAIN Kendari selalu beralasan tidak jelas dan tidak rasional. Bahkan, Rektor selalu memilih kegiatan apa yang harus ia hadiri.

“Hari ini kita melihat kegiatan Dema IAIN Kendari tak satupun pimpinan yang kemudian menghadiri upacara memperingati hari pahlawan tak satupun pimpinan kampus menghadiri kegiatan Dema IAIN Kendari,” lanjut Sarman.

Ia juga mengatakan, bahwa beberapa kegiatan Rektor IAIN Kendari selalu hadir, akan tetapi kegiatan internal kampus yang bersentuhan langsung dengan Rektor tak pernah dihadiri.

“Apakah ini yang dikatakan pimpinan yang kemudian mengayomi mahasiswanya? Namun, kita lihat hari ini Rektor IAIN Kendari memilih kegiatan apa yang akan dihadiri,” sambungnya.

Di akhir orasinya, Sarman mengatakan, bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) harusnya selalu didukung.

“Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) harusnya didukung,” tutup Sarman diakhir orasinya.

Sementara itu, Buyung Muh. Rantau, selaku Ketua Dema IAIN Kendari mengatakan, di hari yang begitu penting ini pemuda dan mahasiswa bahkan pihak birokrasi yang menduduki suatu jabatan tidak merespon sama sekali segala kegiatan kemahasiswaan.

“Dan bagi orang-orang tua yang sekarang menduduki jabatan kondisional di IAIN Kendari tidak punya respon dan tidak merespon segala kegiatan kemahasiswaan yang kami lakukan terkhusus pada hari ini,” kata Buyung

Lanjut Buyung, dia menyarankan kepada pihak birokrasi untuk sekali-kali menengok ke PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) bahwa banyaknya sekarang masalah antara lembaga mahasiswa terhadap pihak birokrasi.

“Saya Menyarankan kepada pihak birokrasi sekali-kali jalan-jalan ke PKM untuk ngopi bersama agar keluhan lembagaan mahasiswa dapat di dengarkan, bahwa banyaknya problem lembaga mahasiswa dan birokrasi,” tutupnya.

SEMA IAIN Kendari, Bentuk Karakter Pemimpin Melalui Sekolah Legislatif

Reporter  : Muh Aksan

Editor       : Elfirawati

Objektif.Id, KENDARI – Demi meningkatkan pemahaman fungsi legislatif kepada Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari mengadakan Sekolah Legislatif 2021 di Gedung Auditorium dan Pantai Toronipa. Sabtu, (6/11/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 -7 November 2021 dan diikuti oleh 100 peserta dari lingkup Mahasiswa IAIN Kendari  dengan mengangkat tema ”Melahirkan Legislator Mahasiswa yang Kompeten serta Paham Tugas dan Fungsi Secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals)”.

Muflih Ukhrawi Nasri selaku Ketua Panitia mengatakan dalam sambutannya, tujuan diadakannya kegiatan ini agar mahasiswa terkhusus angkatan 2020 dan 2021 agar paham akan tugas dan fungsi Secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs.

“Untuk melahirkan pemimpin masa depan agar  paham tugas dan fungsi secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs,”ungkapnya

Lanjutnya Muflih mengungkapkan, kegiatan ini diadakan karena melihat mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang belum paham akan fungsi SEMA-I. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh pemateri yang sangat luar biasa dan mempunyai kapabilitas di bidangnya masing-masing.

“Berhubung adik-adik mulai awal perkuliahan mereka melaksanakan perkulihan secara online. Jadi, kita sepakat bahwa adik-adik belum terlalu paham tugas dan fungsi sema-I atau legislatif ini. Adapun pemateri yang diundang pertama H. Abdurrahman Shaleh, S.H., M.Si selaku Ketua DPRD Prov. Sultra, kedua Muhammad Amsyar S.Sos.I selaku Ketua DPD KNPI Sultra, ketiga  Dr. H. Lukman Abunawas, SH., M.H., M.Si selaku Wakil Gubernur Sultra yang diwakili oleh staff beliau, keempat Ir. Hugua selaku Anggota DPR-RI,” ungkapnya.

Selaras dengan hal itu, Sarman Al Ausy selaku ketua SEMA-I menjelaskan, bahwa masalah pemahaman kelembagaan di IAIN Kendari masih sangat kurang.

“Karena melihat potensi yang ada di IAIN Kendari dan melihat dari kukurangan juga masih banyak mahasiswa IAIN Kendari khususnya mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang masuknya di IAIN Kendari ataupun PBAK itu melalui jalur online. Jadi, terkait masalah pemahaman kelembagaan IAIN Kendari itu masih sangat kurang  khususnya tugas dan fungsi legislatif itu sendiri makanya, kami berinisiatif menyelenggarakan sekolah legislatif,” jelasnya.

Sarman  berharap besar bahwa setelah diadakannya kegiatan ini mahasiswa dapat aktualisasikan di lapangan.

“Dan mungkin nantinya teman-teman yang akan jadi pemimpin, menjadi Ketua Senat, Ketua Dema dan juga seluruh ketua-ketua yang ada di IAIN Kendari pastinya harus mempelajari, harus mengetahui seperti apa fungsi kelembagaan itu sendiri,” harap Sarman.

Salah satu peserta Ayu Rahmadani membeberkan, ketertarikannya mengapa ia mengikuti kegiatan tersebut.

“saya tertarik ikut begini untuk membuka wawasan. Sebagai mahasiswa tidak hanya di akademik pasti di luar perkuliahan karena 25% persen dari materi yang kita dapat ada dibangku perkuliahan sedangkan 75% itu dari luar atau dari kehidupan kita masing-masing,”bebernya.

Guna Meningkatkan Pemahaman Wawasan Kebangsaan, IAIN Kendari Adakan Workshop Kepada Mahasiswa Bidik Misi

Reporter: Andi Ardian Dwi Rahmat

Editor : Elfirawati

Objektif.Id, KENDARI – Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan kepada mahasiswa penerima bidik misi.  Institut  Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan Workshop dengan mengangkat tema  “Peningkatan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa Bidik Misi IAIN Kendari” di Gedung Auditorium. Sabtu, (30/10/2021).

Workshop tersebut merupakan rangakaian program pembinaan kepada mahasiswa penerima bidik misi tahun 2020. Kegiatan itu  diikuti sebanyak 175 peserta yang terdiri dari mahasiswa penerima Bidik Misi tahun 2020.

Ketua Panitia Amin Nasir, mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa penerima Bidik Misi terkait wawasan kebangsaan.

“Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa khususnya penerima bidik misi terkait dengan wawasan kebangsaan Yang mana sekarang ini kita tau bahwa mahasiswa saat ini perlu dibina terkait wawasan kebangsaan,” katanya.

Amin juga membeberkan bahwa dalam pelaksanaan workshop tersebut di hadiri oleh tiga pemateri yang sangat luar biasa dan mempunyai kapabilitas di bidangnya masing-masing.

“Pemateri yang di undang pertama AKBP Dr. Sutadi, S.Pd, M.pd dari polda sulawesi tenggara(sultra), kedua Dr. Abdul Halim Momo, M.Si ia adalah ketua Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI), ketiga pak Kh. Muslim yang merupakan ketua forum komunikasi penanggulangan terorisme dan juga ketua Nahdatul ulama (NU)sultra,” bebernya.

Ia  juga berharap agar  ke depannya  kegiatan-kegiatan tersebut dapat terus terlaksana.

“Saya berharap kegiatan semacam ini terus kita lakukan, tapi ini juga terkait dengan anggaran, kalau anggaran tersedia Insya Allah akan dilaksanakan dan ada di dalam juknis bahwa penerima bidik misi itu memang harus ada pembinaan dan kami berkewajiban membina mahasiswa sampai delapan semester,” pungkasnya.

BPPO Mahiscita Sebut Birokrasi Kampus IAIN Kendari Kurang Merespon Kegiatan Kemahasiswaan

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Al-Izar

Objektif.Id, KENDARI Badan Pertimbangan dan Penyelamat Organisasi Mahasiswa Islam Pencinta Alam (BPPO Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menilai Birokrasi kampus kurang merespon kegiatan kemahasiswaan.

Mahasiswa dan Birokrasi Kampus merupakan dua pihak yang tidak dapat dipisahkan. Bisa dikatakan seperti itu karena salah satu penyebabnya, adalah saling keterbutuhan diantara keduanya, tak lain adalah karena masalah akademik dan juga kemahasiswaan.

BPPO Mahiscita, Iqbal Manrudda mengatakan meski diundang untuk membuka kegiatan Milad Mahiscita yang Ke-23 tahun, nampak tak ada salah satu respon dari pihak birokrasi.

“Mungkin karna mata saya agak sedikit rabun, tapi saya tidak melihat tanda-tanda kehadiran birokrasi,” ungkapnya saat menyamkpaikan sambutan di Milad Mahiscita IAIN Kendari, Jum’at (29/10/2021).

BPPO Mahiscita IAIN Kendari, Iqbal Manrudda

Menurutnya, Birokrasi Kampus IAIN Kendari sebagai pelindung dan penasehat organisasi Internal Kampus, dan pihak kampus juga adalah orang pertama yang harus mendukung disetiap kegiatan lembaga kemahasiswaan.

“Birokrasi Kampus IAIN Kendari dan selayaknya sebagai pelindung, penasehat semua organisasi dalam lingkup kampus IAIN Kendari ini, mesti selayaknya hadir bersama-sama kita malam ini,” tuturnya.

Iqbal menambahkan bahwa hal seperti ini tidak akan menurunkan semangat, tetapi ini adalah motivasi buat kita agar lebih semangat lagi mengembangkan organisasi.

“Ini bukan berarti membuat turun semangat kita dalam membangun organisasi, tapi ini adalah motivasi buat kita. Semoga kedepannya organisasi yang kita cintai ini mempunyai taring, mempunyai gigi yang tajam, mempunyai kekuatan yang besar. Maka Insya Allah jangankan birokrasi kampus yang hanya lingkup kampus IAIN Kendari saja, tapi presiden Republik Indonesia ini bisa turut adil bersama-sama kita,” tambahnya.

Diakhir sambutanya, Iqbal berharap untuk ke depannya kader-kader Mahiscita tetap semangat dan kreatif, agar kedepannya kegiatan berikutnya bisa direspon oleh pihak birokrasi.

“Satu pesan buat kita semua jangan pernah berpikir bahwa organisasi yang kita cintai ini, hanya berdiam diri tanpa berpikir dan berbuat. Tapi justru jika kita diam dengan perlakuan yang kita rasakan sampai malam ini, untuk membuat sebuah inovasi, agar kedepan kegiatan yang kita selenggarakan setidaknya, birokrasi merespon dan bisa hadir bersama-sama” harap Iqbal Manrudda salah satu alumni Fakultas Syariah IAIN Kendari.

Upaya Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Melalui Film Dokumenter “Diam dan Dengarkan”

Reporter : Wahyudin Wahid
Editor : Al-izar

Objektif.id, KENDARI – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers UKM-Pers Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melalui kegiatan Kemah Literasi, menggelar diskusi film dokumenter Diam dan Dengarkan. Kendari, (15/10/2021).

Kegiatan diskusi film dokumenter  tersebut dilaksanakan di lapangan Gedung Olahraga IAIN Kendari, pukul 21.00 – 00.30 WITA.

Muh. Sulhijah selaku pemantik mengatakan, film ini bercerita tentang sejarah umat manusia kemudian masa depan umat manusia serta hubungan manusia dengan alam.

“Jadi, di awal film kita disuguhkan dengan sejarah umat manusia, mulai dari sapiens kemudain menuju homo deus sebagai proses ikhtiar manusia dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam”. Ungkap muh. Sulhijah saat memulai diskusi. Jum’at, (15/10/2021)

Menurutnya, dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, maka tentu ada ekosistem lain yang tergadaikan.

“Tanpa kita sadari, dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia maka merupakan suatu keniscayaan bahwa ada salah satu ekosistem yang tergadaikan, contohnya penambangan batu bara sebagai salah satu bahan utama pembuatan baterai smartphone. Yang artinya, ekosistem yang tergadaikan dalam hal ini adalah Hutan. Oleh karena itu, manusia sebagai konsumen mempunyai tanggung jawab untuk selalu melestarikan alam”. lanjutnya.

Selain itu, slamet fadilah sebagai salah satu peserta diskusi mengatakan, secara substansi ada satu poin penting yaitu, manusia dan alam adalah dua ekosistem yang seharusnya saling menguntungkan.

“Secara substansi general dari film yang telah kita saksikan bersama, saya melihat ada satu poin penting yaitu harus adanya simbiosis mutualisme antara manusia dengan alam. Artinya ketika dua ekosistem ini saling menguntungkan maka akan terjadi kestabilan didalam kehidupan” ungkapnya.

Dekan Fakultas Syariah IAIN Kendari, Bantah Tuduhan Pemalsuan Tanda Tangan Yang Dialamatkan Kepadanya

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfira Wati

Objektif.id, KENDARI – Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.  berikan klarifikasi atas tudingan pemalsuan tanda tangan yang dialamatkan kepadanya melalui media online, Jumat, (15/10/2021).

Dekan Fakultas Syariah mengaku tidak membenarkan tuduhan melakukan pemalsuan tanda tangan tersebut.

“Selama ini kami tidak melihat, bahkan tidak mengetahui adanya pemalsuan itu dan kalau praduga-praduga itu dari luar, kami mohon buktinya itu tunjukan sama kami. Saya yakin pemalsuan itu tidak ada,” kata Ipandang, kepada objiktif.id.

Lanjutnya, ketika pengambilan keputusan ditingkat fakultas, terlebih dahulu dirapatkan bersama.

“Ada refisi anggaran, itu pasti saya panggil semua karena putusan itu berdasarkan hasil rapat,” lanjutnya.

Menurutnya, tuduhan pemalsuan ini, telah mencemarkan nama baik IAIN Kendari.

“Pencemaran nama baik itu, sudah masuk memalsukan tanda tangan. Ini Institut ini yang dicemarkan bukan cuma fakultas syariah,” uangkapnya.

Dia juga sesalkan atas  kinerjanya oknum dosen yang merasa dipalsukan tanda tangannya tersebut, seakan tidak mendukung IAIN Kendari menuju UIN.

“Cuman karena dia kan jarang di fakultas, kita rapat paling lima menit lari lagi. Kamu tau sendiri kita akreditasi sampai jam tiga subuh. Mana dia, nda pernah nongol,” bebernya.

Tidak hanya itu, ketidak terbukaan dosen yang bersangkutan jika ada pemalsuan dalam tanda tangannya.

“Yang saya selalkan selama ini pihak yang bersangkutan tidak pernah menyampaikan kepada kami bahwa terjadi pemalsuan tanda tangannya,” sesalnya.

Sementara itu, Kasubak Adiministrasi Umum dan Keuangan Fakultas Syariah, La Ringga mengatakan kalau untuk pemalsuan tanda tangan wakil dekan itu tidak benar adanya.

“Kalau pemalsuan tanda tangan tidak ada, kalaupun ada tanda tangan wakil dekan itu kami sampaikan, kami koordinasikan, bahwa ada yang mau ditanda-tangan, Setiap kali kami hubungi dia datang sekalian dia paraf,” ungkapnya.

Lanjutnya, seharusnya kalau ada informasi seperti ini pastikan terlebih dahulu kejelasannya informasinya.

“Seharusnya kalau ada seperti ini di konfirmasi dulu, yang lebih tepatnya dibawakan datanya supaya jelas,” lanjut

“Kalaupun ada pemalsuan tanda tangan itu, kami juga bingung dari mana asalnya, siapa yang palsukan tanda tangannya. Hanya ini kan langsung beredar informasinya.

Menurutnya, hal itu secara tidak langsung merusak sendiri medianya.

“Secara tidak lansung sudah merusak citra lembaganya atau medianya sendiri,” tutupnya.

Pengurus LPS HI Fakultas Syariah, Resmi Dilantik

 Reporter : Andika
Editor : Omo

Kendari, Objektif.id – Dalam meningkatkan kualitas kader Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam (LPS HI) menyelenggarakan Pelantikan dan Rapat Kerjar di Laboratorium Peradilan Semu, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Kendari. Selasa, (5/10/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 6 Oktober 2021 dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas Kader  Yang Produktik Dalam Mengembangkan  LPS HI”.

Puspita selaku ketua panitia  mengatakan, bahwa dalam mengembangkan LPS HI sebagai langka  awal dalam meningkatatkan kualitas kader yang produktif.

“Perlunya meningkatkan kualitas kader  yang produktif  sehingga bisa berdiskusi dan lain sebagainya untuk  kemudian dengan bekal kader yang berkualitas  sehingga mampu  mengembang LPS HI ini menjadi lembaga yang lebih baik kedepannya,” kata Puspita.

Senada dengan itu Ketua LPS HI Fakultas Syariah Jeklin Dermawan, mengatakan dalam sambutannya, Bahwa, dalam kegiatan ini semoga menjadi langkah awal yang kemudian akan mengkualitas kita sebagai mahasiswa dan kemudian  mengkualitaskan kita sebagai kader-kader dari LPS HI Fukultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

“Semoga seluruh pengurus dan anggota dapat bekerja sebagai satu sistem yang saling melengkapi,” kata jekling

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil  Dekan III (WADEK III) Fakultas Syariah
Asrianto zainal, S.H, M.Hum. Berharap,  dengan adanya LPS HI ini bisa membuat mahasiswa Fakultas Syariah mahir dalam bidang hukum karena meraka akan dibina dalam lembaga ini.

“Dengan adanya LPS HI ini para mahasiswa Syariah akan mahir berpraktek di pengadilan, karena nantinya mereka akan dibimbing oleh pembina-pembina yang lahir dibidangnya,” harapnya.

Tanggapi Inventaris Hilang, DEMA: Tidak Hilang, Hanya Diamankan

 

Reporter : Rainan

Editor : Opik

KENDARI Objektif.id – Dewan Eksekutif (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari membantah bahwa inventaris DEMA hilang. Inventaris tersebut tidak hilang tapi diamankan. Sabtu, (02/10/2021)

Sekretaris Jenderal DEMA IAIN Kendari, Syarif Hidayatulah menerangkan bahwa dirinya mengamankan komputer dikarenakan Sekretariat DEMA sudah tidak aman.

“Komputer itu saya amankan dan atas persetujuan Ketua DEMA karena pintu sekretariat mudah terbuka, kuncinya hilang,” ungkap Syarif.

Baca Juga: Lama Pasif, Inventaris Lenyap Tanpa Jejak

Hal ini dibenarkan oleh Ketua DEMA IAIN Kendari, Buyung M Rantau, Ia mengatakan bahwa sekretariat DEMA beberapa kali di bobol orang dan barang-barang didalamnya sengaja di hamburkan dan dikotori.

“Sekretariat itu selalu bersih dan terkunci. Sekitar bulan 7 ada keanehan, kursi hilang (komputer masih ada), ada yang sengaja buang air kencing di situ, dan ada noda-noda dilantai,” terang Buyung M Rantau.

Ia kemudian menambahkan, setelah dibersihkan sekretariat dikunci kembali karena masih pandemi, akan tetapi beberapa minggu kemudian pintu sekretariat terbuka, kunci dan gemboknya hilang. Maka dari itu Sekjen DEMA berinisiatif untuk mengamankan komputer dan itu atas persetujuannya.

“Bukan hilang atau dicuri tapi komputer diamankan oleh Sekjen dan sebelumnya sudah konfirmasi ke saya,” ujar Buyung.

Terakhir Ia menekankan bahwa kepengurusan Dema masih aktif dan berkegiatan.

“Sekretariat kosong bukan berarti kepengurusan mati,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan perskampusbiru.com sampai berita ini diterbitkan kondisi Sekretariat DEMA telah dibersihkan dengan inventaris lengkap didalamnya dan pintu terkunci.

HMI Se-Komisariat IAIN Kendari Gelar Maperca

(Foto bersama usai kegiatan Maperca. Foto: Muh. Aksan)

Reporter : Muh. Aksan
Editor : Rizal Saputra

Kendari, Objektif.id –Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Se-Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) di gedung PKM Lantai II. Sabtu, (2/10/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2021 dan diikuti oleh 20 peserta ini mengangkat tema “Melahirkan pemimpin berkualitas dalam menjawab tantangan zaman melalui rahim HMI.”.

Ketua panitia Ibnu Qayyim mengatakan, bahwa Tujuan dari tema ini adalah membuka ruang atau rumah kedua kepada mahasiswa.

“Bahwa kami membuka ruang atau rumah kedua buat teman-teman mahasiswa yang ingin bergelut di himpunan mahasiswa islam. Agar calon anggota ini bisa menjawab tantangan zaman dan problematika saat ini,” ucapnya.

Senada dengan itu, Iwan Husein selaku Ketua Umum komisariat  Al-Ghazali mengatakan, tiga poin penting pada kegiatan maperca ini.

“Pertama, Ini sebenarnya terobosan awal yang kita lakukan di IAIN Kendari selama ini HMI di IAIN Kendari belum pernah melaksanakan yang namanya maperca. Padahal, dalam konstitusi jelas bahwa maperca itu harus dilaksanakan setiap komisariat. Kedua, Maperca ini adalah ajang untuk konsolidasi kepada adik-adik seluruh jurusan dan fakultas harus kita rangkul untuk memperkenalkan organisasi sejatinya penting sebagai penunjang akademis dikampus. Ketiga, untuk menyelamatkan adik-adik yang selama ini mereka belajar daring dan mempunyai banyak-banyak kelemahan pembelajaran daring tersebut untuk mengasah potensi mereka kita harus rangkul di maperca ini,” ucapnya.

Ia Juga berharap kegiatan maperca ini Tetap konsisten dan komitmen untuk mengembalikan tujuan mereka menuntut ilmu.

“Tetap konsisten, komitmen mengembalikan tujuan dari mereka belajar di kampus untuk bisa menuntut ilmu dalam hal ini bisa berbicara karna kuliah pada esensinya itu bisa berbicara nah untuk bisa berbicara kita harus berproses diorganisasi,” pungkasnya.