Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Kendari Raih Mendali Emas Pada Olimpiade Sains Nasional

Reporter : Elsa Alfionita

Editor : Syafira Damayanty

Kendari, Objektif.id – Isma Hamid, Mahasiswa Institut Agama Islam Negari (IAIN) Kendari, Program Studi (Prodi) Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK), berhasil meraih medali emas pada ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional Pemuda Indonesia (OSPI).

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 300 orang peserta dari seluruh Indonesia, yang dilaksanakan secara online pada Selasa, 2 November 2022.

Isma mengungkapkan perasaannya bahwa dia tidak menyangka berhasil meraih mendali emas dari sekian banyak peserta yang mengikuti kegiatan ini.

“Saya sungguh tidak menyangka dari 300 lebih peserta dari seluruh Indonesia saya berhasil meraih medali emas. Perasaan saya campur aduk antara kaget, senang dan bangga,” ungkapnya.

Mahasiswi semester 5 ini mengatakan sebelum mengikuti kegiatan ini, dia harus mempersiapkan diri dan mental yang kuat untuk mengikuti lomba Olimpiade tersebut.

“Saya langsung mempersiapkan diri dan mental yang kuat, soalnya ini pertama kalinya saya mengikuti lomba setelah lulus dari SMA,” Sambungnya.

Dia juga mengatakan bahwa penyebab dia bisa mengikuti kegiatan ini bermula karena ajakan dari teman-temannya.

“Saya awalnya Tidak ada niat khusus sebenarnya mengikuti kegiatan ini, namun dikarena ajakan teman, sekaligus ingin menguji mental,” katanya.

Isma berharap agar kedepannya lebih banyak lagi mahasiswa yang mau mengikuti kegiatan seperti ini dan bisa berprestasi di event serupa.

“harapan saya untuk kedepannya agar bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang berprestasi pasca event ini,” Harapnya.

Berawal Dari Ajakan Teman, Mahasiswi IAIN Kendari Sukses Raih Medali Emas Pada Lomba Sains Nasional 

Kendari, Objektif.id – Ade Putri, salah satu Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, berhasil meraih mendali emas pada ajang Olimpiade Sains Nasional Pemuda Indonesia.

Kegiatan ini diselenggarakan secara online oleh Pusat Kejuaraan Sains Nasional (Puksanas) pada tanggal 23 Oktober 2022.

Dia berpartisipasi pada bidang lomba Matematika dan bersaing dengan peserta yang berasal dari seluruh perguruan tinggi se- Indonesia yang merupakan partisipan dari lomba tersebut.

Saat dijumpai tim Objektif.id, mahasiswa semester tujuh itu mengaku senang dan tidak sangka bisa mendapatkan medali emas, dikarenakan dia mengikuti lomba tersebut berdasarkan ajakan teman.

“Sebenarnya kalau untuk Ikut lomba ini karena teman ku ajak bisa di bilang Iseng-iseng, kalau adik kelas atau junior ku mereka sepertinya ada bimbingan khusus kalau yang ikut lomba begitu dikasih bimbingan, saya mengikuti lomba ini Iseng-iseng nda nyangka juga bisa dapat” ucapnya kepada tim Objektif.id

Dia juga menjelaskan bahwa sistem yang berlaku dalam lomba yang diikutinya ini adalah rens nilai. Orang yang mendapatkan rens nilai 90-100 otomatis akan mendapatkan medali emas.

“Untuk sistem lombanya Ini yang mendapatkan medali emas bukan hanya satu orang karena menggunakan sistem Rens Nilai dengan patokan nilai 90 sampai 100 maka akan mendapat medali emas, jadi yang mendapatkan medali Emas ini bukan hanya satu orang saja, bisa lebih Tergantung dari Nilai yang didapat” Sambungnya

Dia juga berharap semangat mengikuti lomba seperti ini bisa menular kepada teman-temannya dan tidak takut untuk mencoba.

“Harapan saya semoga teman-teman yang lain Khususnya untuk junior ku bisa semangat untuk ikut lomba untuk berprestasi jangan takut untuk mencoba jangan takut untuk gagal” Tutupnya.

Reporter : Fitriani
Editor : Asrina

Mahasiswa KKN IAIN Kendari di Bombana, Buatkan Website Desa

Reporter: Slamet Fadillah

Bombana, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2022 posko 112 buatkan laman website Desa Lebo Ea, Kecamatan Poleang Tengah, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pembuatan laman website ini bertujuan sebagai sarana informasi dari agar proses perluasan informasinya dapat diakses dengan lebih mudah baik oleh warga desa maupun luar desa sekalipun.

Koordinator Desa (Kordes) Lebo Ea, Defri Zainun mengatakan bahwa pembuatan laman website ini merupakan permintaan langsung dari perangkat desa dan dia berharap hal ini dapat mempermudah dan mempercepat perluasan informasi disini.

“Faktor utama kami membuat ini yaitu karena keinginan perangkat desa untuk memiliki sarana informasi, salah satunya blogspot yang kami buat ini, harapnya hal ini bisa mempercepat dan mempermudah perangkat desa dalam menyampaikan informasi yang terkait dengan desa Lebo Ea” Jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Lebo Ea, Riswan mengatakan, bahwa pembuatan website ini sebagai upaya dalam transparansi pengelolaan di desa dan merupakan instruksi dari Kabupaten.

“Pembuatan website ini sebenarnya sesuai instruksi dari kabupaten, sebagai transparansi di desa baik pengelolaan keuangan maupun pengelolaan kegiatan, dan ini memudahkan juga pihak kabupaten supaya tidak terjun langsung kelapangan dalam hal pengawasan” katanya, Senin (25/7/2022).

Dia juga bersyukur bahwa mahasiswa KKN di desa Lebo Ea bisa membantu dalam pembuatan website di desa ini, dikarenakan minimnya pengetahuan disini terkait hal itu, maka baru saat ini bisa terealisasikan.

“Ini sebenarnya sangat membantu kami di desa, karena minimnya pengetahuan kami di bidang ini, jadi kami sangat bersyukur ketika ade-ade bisa bantu, Alhamdulillah hari ini kami punya. Karena di desa-desa lain juga sepertinya susah mau membuat seperti ini.” Sambungnya.

Riswan mengatakan bahwa pembuatan laman website desa ini bisa menjadi faktor penunjang identitas desa, dan bisa meningkatkan dari desa berkembang menjadi desa maju dan mandiri

“Ini juga salah satu faktor menambah bagaimana meningkatkan identitas desa kita, bahwa dari desa berkembang, selanjutnya bisa menjadi desa maju dan mandiri, website ini salah satu penunjang juga sebenarnya” tukasnya.

 

Belum Lama Berbisnis,  Nitasari Owner Sambel Pedas Original Banyak Bergabung Kegiatan UMKM Sultra 

Kendari, Objektif.id – Seorang Mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengembangkan bisnis sambel pedas original, Kamis, (14/07/2022).

Nitasari selaku owner sambel pedas original mengatakan bisnis yang jalankan belum lama namun sudah banyak diketahui oleh masyarakat Kota Kendari.

“Awal mula saya menjual sambel ini bulan mei tahun 2022 jadi masih baru-baru sekali, jelang dua bulan bisnis saya ini sudah banyak yang tahu dan sudah bisa ikut di Eskpo nya Bank Indonesia dan UMKM yang lama,” ujarnya.

Lanjutnya yang menjadi alasan ia membuat bisnis Sambel Pedas original ini adalah karena berdasarkan Hobi, serta kecintaan terhadap makanan pedas dan pengalamannya.

“Karna yang pertama hobi saya memasak, yang kedua faforit saya makan sambel pedas,berdasarkanpengalaman saya dari sambel-sambel yang pernah saya cicipi yang menjual di kota kendari dan rasa sambel mereka itu pedas manis dan lebih mencolok ke rasa manisnya karena itu saya termotivasi membuat dan menjual sambel yang level nya pedas, yang sesuai namanya sambel pedas original sehingga itu yang menjadi alasan bagi saya untuk menjual sambel,” tuturnya.

Untuk cara penjualannya sendiri menggunakan sarana Sosial Media dan dijual secara langsung, prodak sambel ini sendiri sudah tersedia dibeberapa tokoh online seperti Toko Pedia dan Shopee.

“Adapun sistem penjualan sambel saya yang pertama saya menjualnya lewat sosial media seperti Instagram, Facebook, dan What’s up,  Toko Pedia, sudah tersedia juga di Shopee karna menurut saya zaman sekarang itu sudah banyak orang-orang yang menggunakan social media, dan  dimana kita harus mengikuti zaman, Kemudian saya menjual di Outlite juga didepan fakultas syariah lama dan ditempat itu banyak mahasiswa yang membeli secara langsung Kemudian saya juga melakukan cara menawarkan,seperti saat ada kegiatan di sela-sela kegiatan itu saya mulai menawarkan kepada teman-teman dan Alhamdulilah setiap ada kegiatan UMKM saya selalu menawarkan disitu dan sudah banyak juga yang membeli dari UMKM Kota Kendari,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa prodak yang di jualnya ini sudah mendapat surat izin edar dari pemerintah, dan proses Halal MUI masih sementara dikerjakan.

“Saat ini sambel pedas original ini sudah mempunyai surat izin edar resmi dari pemerintah dan saat ini proses Halal MUI nya masih sementara di kerjakan,” ungkapnya.

Untuk harganya sendiri perkemasan dijual dengan harga Rp25.000.00 dengan beberapa varian seperti  Blbaby cumi, tuna, paruh, ayam suir, teri  dan lain-lainnya.

Ia juga berharap bisnis yang dijalaninya saat ini bisa terus berkembang dan bisa diekspor keluar kota bahkan keluar negeri.

serta selalu dapat menjaga cita rasa dari sambel pedas original.

“Adapun harapan saya tentang bisnis saya ini tentunya saya menginginkan hal yang baik, semakin maju, semakin banyak pelanggan,semakin terkenal dan bisa mengeskplor keluar kota dan bahkan keluar negeri dan semoga saya selalu jujur dalam penjualan seperti menjaga kefreshan bahan sambel, Kebersihan dan menjaga cita rasa sambel pedas original ini,” tutupnya.

Reporter: Fitriani

Editor : Redaksi

Jadi Lulusan Terbaik IAIN Kendari, Ini Tips Fika Nurul Fadilla

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali meluluskan para wisudawan yang berkualitas dan mempuni sebagai generasi penerus bangsa.

Salah satunya Fika Nurul Fadilla mahasiswa yang berhasil lulus dengan IPK 3.92 lama studi 3 Tahun 7 bulan sehingga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.

Fika Nurul Fadilla dinobatkan sebagai lulusan terbaik pada acara wisuda ke IX Program Sarjana dan Magister Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari pada Rabu 13 Juli 2022 di salah satu hotel di Kendari.

Fika Nurul Fadilla merupakan mahasiswa Program Studi Tradis Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Kendari angkatan 2018.

Saat ditemui Objektif.id, ia mengaku, tidak menyangka bakal dinobatkan jadi wisudawan terbaik. Sebab selama menjalani kuliahnya ia tidak pernah berharap jadi lulusan terbaik.

“Alhamdulilah saya hepi sekali karna menjadi wisudawan terbaik, alhamdulilah,” ucapnya saat ditemui usai prosesi wisuda, Rabu 13 Juli 2022.

Perempuan yang sering disapa Fika ini mengaku, sempat tidak percaya dinobatkan jadi lulusan terbaik pada acara wisuda ke IX IAIN Kendari ini.

“Bukan ekspestasi saya jadi wisudawan terbaik. Karna saya berpikir dari ratusan wisudawan atau wisudawati saya sudah pesimis tapi alhamdulilah dipercayakan untuk wisudawati terbaik,” beber wanita kelahiran Sukamukti, Kec Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, 19 Agustus 1999 ini.

Dia juga mengaku, selama kuliah dirinya disibukan dengan kegiatan organisasi namun tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.

“Kalau organisasi itu ada eksternal dan internal. Kalau organisasi eksternal itu ada Sultra Island Care & Kawan Inspirasi Kendari, dimana organisasi ini adalah pengabdian pada masyarakat, dimana saya juga hobi mengajar. jadi kalau hari sabtu dan minggunya saya menyempatkan untuk ikut dalam pengabdian kepada masyarakat,” benernya.

Kalau organisasi internal kampus, kata Fika dirinya bergabung di Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) dan UKM Bahasa IAIN Kendari, namun semejak proser tahapan penyusunan skripsi dirinya kurang berkontribusi pada organisasi tersebut.

“Saya anggota UKM-Pers dab juga anggota UKM Bahasa IAIN Kendari. Tapi semejak saya mulai menyusun skripsi saya tidak terlalu aktif karna saya mau fokus untuk menyelesaikan studi saya,” lanjutnya.

Menurutnya, Hal utama yang harus dipegang oleh mahasiswa, khususnya mereka yang berjuang menyelesaikan tugas akhir adalah usaha.

“Kalau tips sebenarnya harus usaha dan dekat sama dosen pembimbing,” tuturnya.

Usai menamatkan pendididikan di IAIN Kendari, Fika bercerita jika dirinya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri.

“Kalau untuk rencana kuliah, tempatnya belum pasti dimana, hanya untuk saat ini saya masih persiapan tes beasiswa Fulbright (Beasiswa Kuliah S2 di luar Negeri) tapi tahun ini insyaAllah mau persiapan untuk tes toefl,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Sholichin yang mendengarkan keinginan anaknya Fika Nurul Fadilla yang ingin melanjutkan kulianya di jenjang S2 dirinya akan mendukung.

“InsyaAllah kalau orang tua sehat siap lah untuk fika kedepannya. Adapun dia mau kuliah dimana biarlah dia yang menentukan yang penting terbaik untuk dia. Kita sebagai orang tua tetap dukung,” ucap Sholichin.

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Amirulah

 

Tiga Bulan Menderita Luka Bakar, Bocah di Konsel Butuh Dana Pengobatan

Kendari, Objketif.id – Verol bocah berusia 8 tahun asal Desa Pudahoa, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah tiga bulan menderita luka bakar di dekujur tubuhnya.

Verol yang menjalani perawatan selama tiga bulan namun belum sembuhan. Saat ini ia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidurnya dengan kondisi badan dibaluti perban.

Verol kini tinggal bersama pengasuhnya, karena penghasilan orang tua tidak mampu membiayai pengobatan anaknya. Perlu diketahui orang tua Verol bernama Kasrudin dan ibunya bernama Weni yang kesehariannya sebagai petani.

I Putu Suardana yang merawat anak itu menjelaskan, kondisi anak tersebut sangat menghawatirkan. Sebab, setelah tiga bulan lamanya menderita luka bakar, hingga kini belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.

Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat dan pemerintah sekiranya bisa mendonasikan sebagian rezekinya untuk korban.

Dia juga mengaku, harus mengambil alih dalam perawatan anak itu. Sebab, kedua orang tua korban tidak mempunyai dana dalam  pengobatannya.

“Karena anak ini tidak di urus, terpaksa saya ambil alih karena dana mereka yang kurang mampu,” ujar anggota Polsek Mowila itu beberapa hari yang lalu.

Selain itu, kata dia, membantu anak tersebut atas inisiatif sendiri atas panggilan hati untuk merawat anak 8 tahun itu hingga penyembuhan. Tetapi karena dana yang tidak cukup untuk di bawa ke Rumah Sakit, terpaksa harus merawat korban di rumahnya saja.

“Saya hanya bisa bantu dengan semampu saya saja. Hanya bisa membelikan obat dan merawatnya di rumah saja,” imbuhnya.

Adapun kronologis hingga korban Verol mengalami luka bakar. Saat itu, Verol sedang bermain api bersama teman sebayanya menggunakan bensin yang berada di dalam botol. Saat api membesar kemudian botol yang dipengang oleh temannya ikut terbakar.

“Saat itu korban dan temannya berjumlah dua orang sedang bermain api. Kemudian api membesar, di saat itu teman Verol pegang bensin dan ikut sambaran api,” bebernya.

Dilanjutkannya, karena panik dan merasa kepanasan teman korban yang memegang botol itu langsung membuangnya ke pasir yang kebetulan ada VE (8) hingga mengenainya. Akibatnya anak tersebut mengalami luka bakar disekujur tubuhnya.

Laporan : Redaksi

Kisah Haru Guru Honorer di Desa Kramat, Sisihkan Gaji Untuk Penuhi Kelengkapan Latihan Bela Diri

Objektif.id, Maluku – Berbekal ilmu pendidikan dan pengalaman yang didapatkan saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah, melekat kuat di hati guru honorer Muhamad Arif.

Berbekal ilmu itulah, Muhamad Arif yang sehari-harinya bertugas sebagai guru honorer di Sekolah Menegah Pertama (SMP) 5 Taliabu Barat ini, menaruh perhatian khusus pada ilmu bela diri.

Perhatian tersebut, khususnya diberikan kepada anak-anak hingga remaja yang ada di Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Ia melihat banyak anak-anak yang memiliki bakat dibidang olah raga pencaksilat yang perlu dikembangkan. Atas kondisi itu pun membuat hatinya untuk membuat sesuatu.

Dengan niat yang tulus, akhirnya pada awal tahun 2020, dimana dirinya mulai mengumpulkan anak-anak untuk diajarkan beladiri.

Tidak hanya sampai disitu, berbekal ketulusan niat tersebut, Guru honorer tersebut rela menjual kendaran pribadinya yang sehari-hari ia gunakan untuk mengantarnya ke sekolah untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk latihan, seperti Kostum, Pecing, Kuns dan Skipin.

Visi dari pada Tapak Suci Putra Muhamadiya Desa Kramat ini adalah
meinginkan masyarakat setempat  khususnya generasi muda penerus bangsa itu sehat secara fisik dan mental.

“Niat dan tujuannya hanya untuk mengembangkan prestasi keterampilannya anak-anak,” kata Muhamad Arif.

Sedangkan untuk misinya menanamkan pembinaan sejak usia remaja melalui Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat.

Dengan kehadiran perguruan tapak suci ini, pola pengajaran yang dilakukan non formal terasa formal walaupun belum memiliki legalitas dari pemerintah Daerah.

Awal mula didirikan perguruan Tapak Suci  ini, mulai dilirik masyarakat setempat bahkan beberapa orang dewasa mau bergabung pada perguruan yang dibentuk oleh alumni Universitas Muhamadiyah Luwuk tahun 2021 tersebut.

Ia mengaku aktivitas dari perguruan Tapak Suci Muhamadiyah ini sempat terhenti awal Sebtember tahun 2020. Hal itu terjadi karna pada saat itu Muhamad Arif yang masih berstastus mahasiswa akan menyelesaikan studinya di salah satu kampus ternama yang ada di Sulawesi Tengah.

Meski demikian, saat menyandang gelar sebagai Sarjana Pendidikan (SPd) Anak-anak didiknya kembali dirangkul untuk bisa kembali berlatih di perguruam Tapak Suci Mumadiyah Desa Kramat.

“Alhamdulilah, setelah menyelesaikan studi pada Maret 2021 mulai merangkul kembali anak-anak untuk berlati seperti biasanya,” bebernya.

Pria yang berkulit sawo matang itu mengaku, upah yang ia peroleh sebagai guru honorer disisipkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan saat latihan.

“Kalau cair gajiku, saya belikan perlengkapannya mereka, bahkan saya jual  motorku untuk belikan kostumnya mereka,” ungkap alumni Madrasah Aliya Nurul Ilmi ini.

Guru Kelahiran 15 Februari 1998 menjelaskan, semejak dirinya mendirikan Tapak Suci Muhamadia Desa Kramat yang sudah berjalan Dua Tahun, menyayangkan sikap pememerintah Kabupaten Pulau Taliabu dalam merekrut atlit-atlit belah diri tampa melakukan jalur seleksi.

“Kalau ada kegiatan seperti turnamen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) harus melalui proses selekai,” jelasnya.

Menurutnya, sebelum melaksanakan turnamen POPDA O2SN itu harus ada proses seleksi, sehingga petarung yang di utus untuk ikut seleksi benar-benar teruji.

“Tidak ada proses seleksi, mau tau atau tidak yang penting orang dekat lansung direkrut saja,” tutur mantan juara 1 Koni Cup Kabupaten Banggi tahun 2017.

Lanjut Muhamad Arif, hal itu terjadi bukan tanpa sebab, menurutnya tidak adanya perguruan di kabupaten ini sehingga pemerintah memutuskan menggunakan langka tersebut.

“Kenapa begitu, karna waktu itu perguruan belum ada,” lanjutnya.

Dirinya berharap, agar atlit pencak silat ini diperhatikan, baik itu usia dini maupun  dewasa.

Laporan: Rizal Saputra

Berawal Dari Iseng, Putri Meraih Juara Terbaik Dua

Reporter : Asrinawati Aziza
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Nur Saputri Ayu Tia Ningsih, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, berhasil meraih juara terbaik ke dua dalam lomba pesan singkat Anti Korupsi Tingkat Perguruan Tinggi se Kota Kendari.

Lomba pesan singkat yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kota Kendari itu bukan hanya diikuti oleh mahasiswa saja. Bahkan peserta lomba juga berasal dari sekolah menengah untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia.

Nur Saputri mengatakan, bahwa dalam mengikuti lomba tersebut berawal dari iseng. Namun justru keisengan itu mengantarkan menjadi juara terbaik kedua.

“Hanya iseng-iseng saja. Lomba yang saya ikuti untuk perguruan tinggi,” ucap mahasiswa Program Studi Tadris Matematika itu, Selasa, 14 Desember 2021.

Putri juga mengaku hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menyelesaikan pesan singkat tersebut.

“Sebenarnya ndak lama. Tidak cukupji satu hari belajar sendiri, karena rasa kebosanan, langsung ikut-ikut saja,” ujarnya.

Putri mengungkapkan pesan singkat yang berhasil menarik perhatian juri hingga mengantarkannya menjadi juara terbaik dua yakni dengan pesan kekuasaan.

“Dan materi tidaklah bisa membuat orang korupsi sebab yang membatasi seseorang untuk berlaku jahat itu adalah nilai dan moral yang di yakini orang tersebut,” pungkas Putri membacakan pesan singkatnya.

Mahasiswi IAIN Kendari Menerima Penghargaan dari Bank Muamalat

Kendari, Objektif. id – Nur Wulan Sari merupakan salah-satu penerima penghargaan dari Bank Muamalat Cabang Kendari. Wulan seorang Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, jurusan Perbankan Syariah semester VII.

Ia yang disapa akrab Wulan mendapat penghargaan urutan kedua diantara sepuluh peserta magang. Ia mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan karena dirinya telah meraih nasabah terbanyak selama sebulan magang. Hadiah tersebut berupa sertifikat dan uang tunai.

“Saya lagi magang di Bank Muamalat kemudian saya dapat penghargaan sebagai peserta magang urutan kedua tertinggi yang telah meraih nasabah terbanyak di antara peserta magang selama sebulan. Jadi, saya dapat penghargaan juara ke-2 dari Bank Muamalat,” ungkap Wulan, saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (1/10/20)

Wulan juga mengatakan bahwa sebelum magang di Bank Muamalat dirinya terlebih dahulu melewati beberapa serangkaian seleksi agar terpilih sebagai peserta magang.

“Jadi, magangnya itu melalui beberapa tahap ada test berkas dan test wawancara. Nah, setelah itu terpilihmi 10 peserta magang, 4 termaksud saya merupakan mahasiswa IAIN Kendari,” tambahnya.

Wulan mengungkapkan bahwa, tujuan diberikan penghargaan tersebut adalah untuk mengapresiasi tingkat kerja peserta magang.

“Salah satu tujuan diberikan penghargaan itu untuk mengapresiasi tingkat kerja peserta magang dan menambah  semangat kerja para peserta magang,” ungkap Wulan.

Wulan menuturkan bahwa salah-satu motivasi yang membuat dirinya mengikuti magang adalah untuk menambah pengetahuan, merasakan langsung suasana kerja di dunia perbankan dan menambah link.

“Motivasiku, pertama untuk menambah pengetahuan, apalagi di dunia perbankan yang sesuai dengan jurusanku yaitu, Perbankan Syariah kemudian untuk dapat merasakan bagaimana rasaya terjun langsung di dunia perbankan, kemudian untuk menambah networking dan relasinya bisa lebih luas. Biar nanti tidak kaget dengan dunia pekerjaan, karena banyak pengalaman, maka banyak pelajaran yang akan kita dapatkan,” tuturnya.

Sebelum menutup wawancara Wulan berpesan ketika ingin memulai hal-hal baik tidak perlu takut untuk mencoba.

“Jangan takut untuk mencoba, karena rejeki tidak ada yang tau, terus berproses perbanyak pengalaman, karena dari pengalaman akan banyak pembelajaran yang akan kita dapatkan dan teman kita akan bertambah, dengan teman yang bertambah maka rejekinya kita makin terbuka,” tutup Wulan.

Reporter : Cut Tari

Editor : Adhe Meri

Riska Yunilda, Dari Insecure Kini Menjadi Juara

Kendari, Objektif.id – Insecure merupakan keadaan di mana seseorang kurang percaya diri atau cemas terhadap diri sendiri.

Perasaan insecure bisa berdampak buruk jika perasaan tersebut mendominasi karena bisa menurunkan rasa percaya diri, hingga merasa terus menerus  membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Akan tetapi, perasaan insecure juga bisa berdampak positif bilamana perasaan insecure tersebut tidak berlarut-larut. Karena bisa memacu diri sendiri untuk selalu berusaha, berjuang dan mengembangkan diri sendiri.

Siapa sangka, Riska Yunilda atau akrab disapa Riska itu merupakan mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari semester VII. Membuktikan bahwa perasaan insecure bisa dirubah menjadi insecure yang berdampak positif terhadap diri sendiri.

Hal tersebut terbukti saat dirinya mengikuti ajang lomba pengusaha milenial skala nasional yang diselenggarakan oleh Muslimah Milenial dan meraih Juara Umum Pertama. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 11-12 September 2020.

Riska mengatakan, bahwa Ia bukan anggota komunitas Muslimah Milenial hanya saja kebetulan saat itu dirinya didaftarkan oleh seniornya untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh komunitas tersebut. Awalnya, Riska sendiri merasa insecure karena harus berhadapan dengan puluhan peserta.

“Sebenarnya, niatnya untuk tambah-tambah ilmu karena di dalamnya, yah anak-anak  milenial yang menginspirasi. Awalnya saya insecure masa iya, saya mau ikut lomba seperti itu. Padahalkan yang daftar banyak. Alhamdulillah dari sekian banyak kegagalan di event-event lomba Allah titipkan juara di situ,” ungkap Riska saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (1/10/2020)

Sementara itu, Riska juga mengatakan, bahwa dirinya bisa menjadi juara karena cerita inspirasi membangun usaha dan Program Kerja (Proker) yang ia masukkan terpilih sampai akhirnya Ia mendapat gelar juara umum.

“Saya sebenarnya mahasiswi semester 7 di tengah sibuk-sibuknya KKN saya masih sempat jualan. Di pagi hari jam 05.00 subuh setelah sholat subuh saya ke pasar setiap pagi saya keliling pasar-pasar yang ada di Konawe Selatan jualan jilbab. Saya tidak urus mau malu atau bagaimana yang penting saya punya dana untuk hidup dan biaya KKN. Alhamdulillah dari cerita saya ternyata bisa jadi proker dan terpilih,” jelasnya.

Sebelum menutup wawancara, Riska berpesan kepada kaum milenial bahwa rasa insecure perlu dalam hal positif agar memiliki acuan dengan melakukan perbandingan diri terhadap orang lain.

“Ketika kita melihat ada teman kita yang juara di setiap event lomba, maka tanamkan dalam hidup kamu bahwa orang lain bisa kenapa kamu tidak bisa, dia bisa karena dia berjuang dan berusaha. Itulah yang akan buat kamu fokus mengembangkan diri dengan hal-hal positif tidak lagi mengucilkan diri sendiri. Setiap manusia Allah akan titipkan kemampuan, rasa insecure itu bisa kita jadikan motivasi atau contoh agar kita bisa menjadi lebih baik lagi,” harap Riska.

Tak lupa, dirinya juga memberikan tips-tips agar tidak selalu merasa insecure dalam hal negatif.

“Tips agar kita tidak selalu merasa insecure dengan negatif, yakin dalam diri bahwa Allah itu maha adil. Jika kita mampu berjuang dan berusaha, maka pasti Allah akan hadiahkan yang terbaik untuk kita, yang terpenting dalam setiap langkah dan harapan jangan lupa doa restu orang tua yang utama,” tutup Riska.

Reporter : Cut Tari
Editor : Rain

Tiga Kader UKM-Pers IAIN Kendari Turut Andil Sukseskan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online

Kendari, Objektif.id – Tiga kader Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari turut andil dalam menyukseskan kegiatan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online oleh Telisik.id.

Tiga kader yang dimaksud adalah Muh. Hisbullah, Nur Adha dan Fika Nurul Fadillah. Mereka merupakan delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari yang dikirim untuk menjadi panitia relawan dalam kegiatan yang sukses terselenggara pada tanggal 26 September 2020 di Hotel Claro kemarin.

Ketua Panitia kegiatan, Haidir Muhari menerangkan bahwa kinerja dari delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari sangat baik.

“Baik. Partisipasinya mantap,” terangnya sambil mengacungkan jempol. Sabtu, (26/09/2020).

Hal ini senada juga dikatakan oleh Direktur Telisik.Id, Muh. Nasir Idris bahwa kinerja delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari cukup baik, pro aktif serta fokus dalam menyukseskan kegiatan.

“Baik. Pro aktif. Ada yg bertanya. Fokus,” katanya. Minggu, (27/09/2020)

Mengetahui hal ini, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Fitra Waliadin Nur mengaku cukup bangga sebab hal ini mununjukkan bahwa kadernya tuntas dalam tugas yang diamanahkan.

“Saat mendelegasikan mereka otomatis ada nama baik lembaga yang harus dijaga dan mendengar ungkapan dari pihak penyelenggara membuktikan bahwa kader kami tuntas dalam tugas. Kami cukup bangga untuk itu,” ucapnya.

Muh. Hisbullah, satu dari tiga delegasi mengatakan bahwa Ia sangat bersyukur bisa turut andil dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh media nomor satu di Sulawesi Tenggara, Telisik.id.

“Saya juga sangat senang dengan orang-orang hebat media (Telisik.id) yang begitu ramah kepada kami para relawan. Saya berharap masih bisa diberi kesempatan untuk bergabung pada kegiatan selanjutnya,” ucapnya.

Selain itu, Fika Nurul Fadillah menambahkan bahwa kegiatan ini mengajarkannya banyak hal mulai dari kejurnalistikan, menjalin hubungan lembaga dan sebagainya.

“Kegiatan ini memberikan banyak pelajaran kepada saya pribadi, bukan hanya mengenai dunia penulisan/jurnalistik, namun juga bagaimana menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga, bagaimana mengatur kegiatan yang baik, dan sebagainya,” tuturnya.

Selanjutnya, Nur Adha mengucapkan terima kasih kepada UKM-Pers IAIN Kendari dan Telisik.id yang sudah memberikannya amanah dan kepercayaan untuk ikut menyukseskan kegiatan.

“Terima kasih kepada UKM-Pers sudah memberikan amanah kepada saya untuk menjadi salah satu panitia dari kegiatan seminar pilkada dan pelatihan jurnalistik online 2020 yang di adakan telisik id, dan terima kasih juga kepada kakak2 telisik id yang selau memberikan ilmu baru dan mempercayakan untuk bertugas pada saat kegiatan, sukses selalu buat Telisik.Id,” ucapnya.

Reporter : Bojes
Editor : Rain