Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa IAIN Kendari Gelar Demonstrasi

Reporter : Renaldi Rausan
Editor : Slamet Fadilah

Kendari, Objektif.id – Puluhan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melakukan aksi demonstrasi terkait penolakan terhadap rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Kamis, 1 September 2022.

Aksi ini di gelar di gerbang batas kota Kendari – Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan aksi ini juga mengakibatkan  lalu lintas di sekitaran gerbang harus di alihkan.

Jendral lapangan, Danang Saputra mengatakan bahwa aksi yang di gelar hari ini hanya menyoal terkait kenaikan harga BBM dan tidak ada kepentingan lainnya.

“Pada dasarnya tuntutan yang kami bangun pada pagi ini hanya satu yaitu menolak kenaikan BBM, di luar pada itu tidak ada dan tuntutan ini akan kami aspiraskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),”  katanya.

Dia berharap kepada pihak-pihak yang mempunyai andil dalam kenaikan harga BBM ini, agar lebih mempertimbangkan keputusan tersebut karena akan berdampak buruk bagi masyarakat.

“Menaikan harga BBM bukan solusi, bahkan cenderung menyensarakan masyarakat. jadi saya berharap kepada pihak-pihak yang berwenang terkait hal ini untuk lebih memilah lagi keputusannya,” harapnya.

Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan berharap bahwa rencana kenaikan harga BBM ini hanya sekedar wacana, apabila hal ini benar terjadi maka mahasiswa akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.

“Semoga wacana ini hanya sekedar wacana, apabila pemerintah sampai melaksanakannya, yakin dan percaya seluruh mahasiswa IAIN Kendari akan menggelar unjuk rasa yang lebih besar dari pada ini,” tukasnya.

Pamerkan 60 Produk Unggulan, IAIN Kendari Adakan Expo Hasil KKN

 

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat

Editor : Al-izar

 

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan EXPO, guna memamerkan sejumlah produk mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Rabu, 31 Agustus 2022.

 

KKN EXPO itu mengangkat tema “Mengabdi dan Berkarya dari Desa, Wujudkan Indonesia Maju” kegiatan bertempat di gedung Auditorium IAIN kendari itu langsung oleh Warek I IAIN kendari, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Ketua Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Kendari, Kepala LP2M IAIN Pare-pare, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) provinsi Sulawesi Tenggara, Dosen Pembimbing KKN, Dan Seluruh Mahasiswa KKN 2022.

 

Kepala LP2M, Abdul Gaffar Mengatakan, Kegiatan ini bertujuan untuk Memperlihatkan dan mempresentasikan hasil produk KKN juga menjadi penghargaan Bagi mereka yang telah Melaksanakan KKN 2022.

 

“Kegiatan KKN EXPO ini nantinya Mahasiswa yang telah melakukan KKN dapat Memperlihatkan dan mempresentasikan hasil produknya baik itu melalui video juga berupa bahan jadi serta dapat menjadi penghargaan bagi mereka supaya terlihat oleh masyarakat, “ungkapnya.

 

Abdul Gaffar Menambahkan, produk yang dinilai paling inovatif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan masyarakat akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui program pengabdian oleh LP2M IAIN Kendari.

 

“Jadi ada penilaian dari Dispenda dan nanti kita ingin sekali produk-produk yang memang memungkinkan untuk di tindak lanjuti dalam bentuk bantuan pengabdian, maka kami akan memberikan kesempatan untuk mengajukan proposal supaya mendapatkan bantuan dana pengabdian tersebut, ” lanjutnya.

 

Dia berharap dengan diadakannya KKN Expo ini maka dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa baik itu dari sisi inovasinya dan memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya juga muncul Keterlibatan masyarakat dalam pengolahan nya.

 

“Jadi harapannya itu agar terbangun kreativitas dari sisi inovasinya, memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya nanti dan hadir berbagai keterlibatan masyarakat dalam pengolahan nya, ” harapnya.

 

Warek I IAIN Kendari, Husain Insawan, menyebutkan bahwa terdapat 60 produk Usaha Mikro dan Kecil yang dikembangkan oleh peserta KKN. Contoh nya ada kripik kulit pisang, kripik pohon pisang, gula-gula dari kelapa, abon ikan, Teh daun kelor, produk kecantikan dan masih banyak lagi. Pengembangan produk ini terbagi secara merata pada empat kabupaten di Sulawesi Tenggara yang menjadi tempat lokasi KKN yaitu Konawe Kepulauan, Wakatobi, Bombana dan Konawe Utara.

 

“Saya sangat mengapresiasi Kegiatan ini yang mana sangat bagus untuk pengembangan mahasiswa dan baru pertama kali ini diadakan, Nah sempat saya survai tadi ada sekitar 60 produk yg di sajikan, ada kuliner, jamu, produk kecantikan, pupuk organik dan lain sebagainya yang pengembangannya terbagi secara merata pada empat kabupaten di Sulawesi Tenggara yang menjadi tempat lokasi KKN tahun 2022”, tutupnya.

Renovasi Ruangan Telat, Ini Tanggapan Pihak Fakultas!

Reporter : Hajar
Editor : Redaksi

Kendari, Objektif.id – Renovasi ruang perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang terlambat menjadikan proses perkuliahan menjadi tidak efektif.

Pasalnya banyak dari pihak civitas akademika FEBI terhambat dalam menjalankan proses perkuliahan karena tidak adanya ruangan.

Dari informasi yang didapatkan awak media objektif.id awalnya pihak kontraktor menyanggupi untuk menyelesaikan proyek sebelum waktu perkuliahan semester ganjil tahun 2022 dimulai.

Menanggapi hal tersebut, pihak FEBI telah melakukan antisipasi agar civitas akademika FEBI IAIN Kendari tetap dapat menjalankan perkuliahan.

“Pihak FEBI telah menyurat ke Pascasarjana untuk meminjam gedung perkuliahan sementara waktu, selama satu bulan sambil menunggu selesainya proses renovasi”, ucap Dekan FEBI, Rusding Mohaling, Selasa, 30 Agustus 2022.

Keterlambatan pembangunan ini disebabkan juga oleh tukang yang menangani pekerjaan sangat minim serta pengelolaan penganggaran infrastruktur masih terpusat sepenuhnya dipihak rektorat IAIN Kendari.

“Dari hasil pantauan kami di fakultas pengerjaan ruang kelas ini hanya dikerjakan beberapa tukang, dan idealnya angggaran pembangunan itu dikelola langsung saja oleh pihak fakultas supaya bisa menentukan sendiri kapan harus melakukan penataan infrastruktur agar tidak terjadi hal seperti sekarang, dimana mahasiswa menumpuk sedang ruang perkuliahannya belum tersedia,” tambahnya.

Untuk diketahui, renovasi gedung perkuliahan Febi berlangsung sejak akhir juli hingga sekarang. Padahal perbaikan gedung sudah disodorkan ke rektorat sebelum mahasiswa baru tahun 2022 masuk, bahkan jauh sebelum itu.

Maba Keluhkan Fasilitas Infrastruktur dan Critical Thinking Lembaga Kemahasiswaan

Reporter : Hajar
Editor : Redaksi

Kendari, Objektif.id – Polemik terlambatnya renovasi ruang perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengundang sejumlah reaksi dari berbagai kalangan. Tanggapan itu salah satunya datang dari seorang Mahasiswa Baru (Maba).

“Setelah dikukuhkan sebagai mahasiswa pasca Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kendari 2022, tentu saya berharap pemenuhan hak akademik mahasiswa bisa terwujud,” ucap MT, Selasa, 30 Agustus 2022.

Proses renovasi ruang perkuliahan FEBI IAIN Kendari.

Seyogyanya kampus harus memenuhi segala fasilitas perkuliahan sebab orientasi pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) salah satunya diperuntukkan juga untuk menunjang ketersediaan kebutuhan mahasiswa dalam proses belajarnya.

“Kami sudah bayar UKT pas mau masuk kampus, tiba kita ingin kuliah, gedungnya belum disediakan,” lanjutnya.

Ia juga sempat mempertanyakan tentang fungsi Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema)  FEBI Maupun Institut terkait fungsi pengawasan dan critical thinking terhadap seluruh aktivitas kegiatan birokrasi kampus.

“Sangat disesalkan ketika ada keluhan mahasiswa seperti ini tidak ada lembaga kemahasiswaan yang kawal, masa didepannya ji maba jago bicara baru dibirokrasi takut,” tutupnya.

Sebagai tambahan informasi bahwa renovasi tersebut tidak memiliki papan proyek yang menjelaskan secara gamblang masa pengerjaan hingga rincian penganggaran.

Sampai berita ini terbit, masing-masing lembaga kemahasiswaan  FEBI ataupun Institut sedang tidak ada di kantornya untuk dimintai keterangan terkait anomali pembangunan gedung perkuliahan.

Tingkatkan Skill Mahasiswa, Lab Mini Bank Syariah FEBI Adakan Workshop SBDP

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat

Editor      : Objektif

Kendari, Objektif.id – Lab Mini Bank Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Workshop Students Banking Development Program (SBDP) yang dilaksanakan di Aula Mini IAIN Kendari, Senin 29 Agustus 2022.

Workshop ini akan berlangsung selama dua hari 29-30 Agustus 2022 yang diisi oleh narasumber asal UIN Alauddin Makassar dan Micro Staff BSI cabang Kendari.

Kepala Lab Mini Bank Syariah, Muljibir Rahman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan mahasiswa Sebagai Officers Development Program (ODP) Yang memiliki kemampuan dan Skill yang bagus.

“Di dalam workshop ini menambah Kemampuan dan skill mahasiswa yang nantinya dapat menjadi ODP,” ungkapnya.

Dia berharap dengan diadakannya workshop ini mahasiswa nantinya bisa menjadi pemimpin di cabang-cabang perbankan.

“Diharapkan dengan bertambahnya wawasan dan skill mahasiswa ini nantinya dapat menjadi pemimpin di cabang-cabang perbankan di kemudian hari,” harapnya.

Dekan FEBI, Rusdin Muhalling, juga mengatakan bahwa pelaksanaan workshop SBDP ini sangat berguna untuk melatih kemampuan dan skill mahasiswa untuk menghadapi era digitalisasi yang sekarang ini.

“Iya, kegiatan workshop ini sangat bagus, karena kemampuan dan skill mahasiswa bisa bertambah yang mana sekarang ini kita sedang berada di era digitalisasi”, tutup nya.

Menunda Kenaikan Harga BBM adalah Langkah yang Tepat

Penulis : Muhamad Ifan Permana

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia di sibukkan dengan isu rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang di prediksi kenaikan harga BBM ini akan berlaku pekan depan. Rencana kenaikan BBM ini dinilai dapat meningkatkan APBN karena beban APBN berkurang yang selama ini menanggung BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar yang mengakitbatkan beban subsidi dan kompensansi mengalami obesitas pada tahun 2022 menembus angka Rp. 502,4 Triliun. Anggaran tersebut merupakan total anggaran subsidi untuk BBM, LPG dan Listrik.

Presiden Jokowi Dodo mengatakan, semua harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasikan dampaknya yang dapat menyebabkan kurangnya daya beli masyarakat, mengurangi konsumsi masyarakat, kenaikan inflasi dan bisa menurunkan  perekonomian. Sebelumnya Menteri koordinator dan investasi luhut binsar panjaitan memberi signal bahwa masyarakat harus siap-siap dengan kenaikan bbm bersubsidi jenis pertalite dan solar dan menunggu keputusan presiden pekan depan karena sudah tidak dapat ditanggung oleh APBN.

Sedangkan menurut Menteri keungan sri mulyani mengatakan bahwa anggaran Rp. 502. 4 triliun yang dipersiapkan untuk alokasi anggaran subsidi minyak dan kompensasi energi pada tahun 2022 telah habis. Nilai tersebut sudah membengkak dari anggaran semula yaitu hanya sebesar Rp. 152, 1 Triliun. Diimana anggaran tersebut akan terus bertambah hingga akhir tahun. Karena mulanya pemerintah mengasumsikan rata-rata harga minyak mentah indonesia (ICP/Indonesian Crude Price) sebesar 100 dollar AS/Barel. Namun realisisnya sudah mencapai di level 105 dollar AS/ barel.

Sri mulyani juga menuturkan BBM subsidi jenis pertalite anggaran subsidi sebesar Rp. 93,5 Trilun dimana anggaran tersebut 86 % dinikmati oleh rumah tangga mampu atau orang kaya sedangkan orang miskin atau kendaraan bermotor hanya dikisaran 20 %. Jadi hampir 60 triliun anggaran subsidi dihabiskan oleh orang mampu sisanya untuk golongan tidak mampu. Lanjut, Menurut Menteri keuangan Alokasi anggaran subsibdi BBM jenis Solar sebesar Rp. 149 Triliun dimana 89 % di pakai dunia usaha dan 11 % oleh rumah tangga. Dan dari 11 % rumah tangga yang menggunakan  bahan bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi sebanyak 95 % adalah orang mampu. Dari anggaran Sebesar Rp. 149 Trilun hanya 5% yang digunakan untuk rumah tangga kurang mampu.

Jadi dari data dan pernayatan  diatas APBN yang anggarannya mencapai ratusan triliun rupiah guna subsidi energi  bahan bakar minyak faktanya cenderung dinikmati mayoritas masyarakat kalangan menengah keatas dan hanya sebagian kecil di dinikmati langsung oleh masyarakat menengah kebawah.

Adapun alasan utama pemerintah rencana menaikan bahan bakar minyak (BBM) disebabkan  karena 1. Distribusi bbm bersubdi jenis pertalite dan solar tidak tepat sasaran 2. Harga minyak dunia yang mengalami Fluktuatif 3. Kurs Rupiah yang mengalami Depresiasi terhadap Dollar AS.

Perlukah BBM Naik ?

Menyoal  rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar saat ini belum tepat karena melihat situasi dan kondisi pasca covid 19 seharusnya pemerintah berfokus terhadap pemulihan perekonomian tanpa memberi opsi dengan menaikan harga BBM bersubsidi atau mencari solusi lain dengan berbagai alternatif. Entah, dengan mengeluarkan regulasi pembatasan volume untuk kendaraan roda empat atau bahan bakar minyak jenis pertalite hanya diperuntukkan untuk kendaraan bermotor dan angkutan umum ketimbang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite. Sedangkan untuk BBM Subsidi jenis Solar pemerintah mengevaluasi pertamina mengapa sebanyak 95% solar dinikmati orang kaya. Apakah ada kerjasama sepihak atau ada oknum yang bermain sehingga alokasi bbm Subsidi jenis solar bisa tepat sasaran.

Ketidakmampuan pemerintah menelaah masyarakat yang layak dan tidak layak mendapatkan bbm bersubsidi  menyebabkan  APBN subsidi energi mengalami obesitas karena menanggung beban subsudi  Bahan bakar yang tidak tepat sasaran. Selanjutnya skema sasaran subsidi tidak tepat karena kurangnya pengawasan terhadap bahan bakar minyak jenis pertalite dan Rentannya kebocoran bahan bakar jenis solar skala besar, seperti pada sektor Perkebunan, Pertambangan maupun Industri Nikel.

Rencana menaikan harga BBM bersubsidi yang di canangkan pada pekan depan. Maka Sudah sangat jelas akan berdampak terhadap daya beli masyarakat berkurang. Tidak menuntut kemungkinan akan megakibatkan Inflasi dalam kurun waktu yang cukup lama dan juga akan mengakibatkan  harga bahan pokok lain melonjak. Sehingga gejolak ekonomi di kalangan masyarakat tak terbendung. dan juga, jika ini terjadi maka penolakan tentang kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi tak terhindarkan. Karena pemerintah dinilai tidak kafabel mengelolah keuangan Negara.

Selain itu, dalih fluktuasi harga minyak mentah dunia terus melonjak dan juga depresiasi nilai KURS Rupiah Terhadap Dollar AS. Alasan pemerintah ini sangat Absurd sebab alasan utama pemerintah ini dinilai tidak tepat jika opsinya harus menaikan harga BBM bersubsidi Sedangkan Masih banyak mega proyek infrastruktur yang sedang berjalan bahkan akan berjalan seperti Ibukota Negara Baru (IKN) mengapa agenda ini tidak ditunda dulu.

Oleh Karena itu, Kebijakan pemerintah ini wajar mendapat banyak reaksi dari masyakarakat. Karena tidak adanya sosilasiasi dan keputusan ini dianggap final. Sisa menunggu Perpres dan Keputusan Presiden. Sehingga usulan menaikan harga BBM dipastikan akan mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan, Karena tidak adanya alternatif lain dan juga tidak adanya proses redistribusi yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah seharusnya menunda terlebih dahulu sembari mengkaji lebih dalam tentang kebijakan yang akan di buat dan resiko apa yang akan ditimbulkan  Sembari menemukan formula yang tepat.

Senioritas dan Kebebasan Berekspresi

Dunia kampus adalah dunia yang tidak hanya diperhadapkan dengan gedung-gedung mewah dan tinggi, tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya dan berbagai aksi demonstrasi yang turut meramaikan kampusnya, diluar dari itu kampus adalah ruang imajinasi, ekspresi diri dan tempat melatih diri karena nantinya mahasiswa diperhadapkan dengan wacana-wacana sosial untuk dipertanggung jawabkan ke masyarakat kelak.

Senior, banyak berpandangan Senior adalah orang yang mendahului kita, orang yang merasakan manis pahitnya dunia kampus, dan lazimnya senior dengan penokohanya dikenal memiliki tingkat keilmuan yang lebih tinggi.

Bak reinkarnasi Majelis Ulama Indonesia setiap perkataan senior adalah fatwa yang harus dijalankan dan diikuti, momen Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) kita melihat realitas senior menampakan wajah garang dari selongsong peluru eksistensi dan ketampanan yang dipertontonkan dihadapan kami para mahasiswa baru melalui pendekatan pendekatan yang humanis ekstrimis, mereka dengan gamblang mengatakan bahwa senior tidak pernah salah.

Dalam proses masuk Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) masih saja mencampuri keputusan junior dengan mengikuti standarisasi Kelayakanya, belum lagi wacana wacana sosial yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dibangun melibatkan juniornya sebagai bahan bakar yang bisa tersulut api kapan saja, dapat kita pahami bersama bahwa senior yang baik adalah mereka yang memberi bebas tapi terbatas, bukan terbatas dan tidak memberi bebas.

Akhir kata dari penulis, untuk kita yang merdeka, merdeka sebagaimana kita adalah kata yang bebas bertebaran dimana-mana.

Ditulis Oleh :
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Perbankan Syariah

Kenali Potensi Mahasiswa, Fuad IAIN Kendari Gelar Klinik Mahasiswa

Reporter: Farid Ahmad
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar klinik mahasiswa bertajuk “Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa” yang dilaksanakan di Aula Mini IAIN Kendari, Rabu, 24 Agustus 2022.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, Kepala Program Studi (Kaprodi), dosen dan seluruh mahasiswa baru di lingkup Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Ketua panitia, Aminudin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri minat dan bakat mahasiswa sekaligus pengenalan program studi.

Ketua Panitia Aminudin S.Ag, MA,

“Di dalam klinik akademik mengidentifikasi atau penelusuran minat bakat mahasiswa dan pengenalan tentang Keprodian,” ungkapnya.

Dia berharap dengan diadakannya kegiatan ini, mahasiswa nantinya bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan pihak kampus untuk mengembangkan minat dan bakat yang mereka miliki.

“Diharapkan agar mahasiswa dapat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang dapat menunjang minat bakat mahasiswa yang telah di siapkan oleh fakultas dan institut,” harapnya.

Dekan Fuad, Nurdin juga mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan klinik mahasiswa ini berguna untuk pemetaan minat dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa Fuad.

Saat Dekan FUAD IAIN Kendari Dr. Nurdin, S.ag, M.Pd, menyampaikan sambutan.

“Klinik mahasiswa ini dilaksanakan untuk pemetaan bakat minat daripada anak-anak sekalian yang selama ini belum ada yang melihat,” tukasnya.

Cegah Abrasi, Mahasiswa KKN Tiga PTIN di Morowali Tanam 400 Pohon Mangrove

Reporter : Azizah
Editor : Andika

Morowali, Obejktif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, IAIN Parepare dan Universitas Islam Negeri (UIN) KH Acmad Siddiq yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) tanam 400 pohon mangrove.

Pantauan Objektif.id, Senin (22/8/2022) 400 bibit mangrove ini ditaman di pesisir pantai Desa Pulau Tengan ini adalah salah satu upaya mencegah terjadinya pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan pasang surut air laut yang bersifat merusak.

Kordinator Desa (Kordes) Asrullah mengatakan, penanaman mangrove ini menjadi salah satu program kerja KKN Kerjasama Tiga PTIN sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan menjaga lingkungan pesisir pantai dari abrasi serta mencegah bencana alam.

“Ini perencanaan dari awal saat pemaparan program kerja bersama aparat Desa, karena melihat pemukiman warga yang selalu mengalami abrasi,” ucap Asrullah, Senin 22 Agustus 2022.

Ia mengaku, sebelum melakukan penanaman bibit mangrove, masyarakat diberikan edukasi pemahaman seputar mangrove, manfaat, proses penanaman, pemeliharaan dan dampak yang diberikan jika pelestarian mangrove dilakukan.

“Dalam kegiatan ini Masyarakat sangat mendukung dan  ikut berpartisipasi menanam ratusan bibit pohon mangrove, sehingga membanjiri pesisir pantai sampai selesai penanaman,” bebernya.

Dirinya berharap, usai terlaksanannya program ini masyarakat mahami pentingnya menjaga ekosistem hanya dengan menanam dan merawat pohon mangrove, selain itu dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat setempat.

“Dengan terlaksananya program penanaman bibit mangrove oleh mahasiswa KKN kerjasama, dapat melestarikan lingkungan pesisir  dari abrasi serta mencegah bencana alam”. Tutup nya.

Semantara itu, Kepala Dusun Desa Pulau Tengah Asdin berharap, dengan adanyan program penanaman pohon mangrove yang digenjot oleh mahasiswa dari tiga perguruan tinggi Islam bisa memberikan hasil maksimal sesuai dengan harapan.

“Mudamudahan bisa berhasil, supaya bisa dia tahan ombak. Karna disini abrasinya cukup parah apalagi musim Selatan (Angin Selatan),” ucap Asdin.

Sukses Gelar LDK Perdana, Energi Baru Untuk HIPMAL

Reporter : Dila
Editor : Rizal

Konsel, Objektif.id – Himpunan Pemuda Mahasiswa Kecamatan Laeya (HIPMAL) sukses melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) angkatan satu di berlokdi Gelora Beach, Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (20-21 Agustus 2022) ini mengusung tema: Membentuk Sikap dan Etika Kader yang Berjiwa Pemimpin, Responsif, Kompoten, bertanggung jawab serta Sadar akan perannya sebagai pemuda-pemudi Kecamatan Laeya.

Ketua Panitia Heri Danubrata mengatakan, kegiatan ini sudah dicanangkan sejak akhir tahun 2021, dan akhirnya bisa terlaksana pada tahun 2022 dengan bantuan dan kerja sama dari semua pihak yang tergabung dalam Hipmal.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dari dulu sudah kami rancang, dari akhir tahun 2021 dan alhamdulillah tahun 2022 bisa terealisasikan. Ada beberapa kendala dan lain hal, tetapi berkat bantuan dan suport dari teman-teman pengurus, senior-senior Hipmal dan stepholder yang ada di Kec. Laeya akhirnya kegiatan ini bisa berjalan dengan hikmat dan lancar,” ungkapnya, Senin 22 Agustus lalu.

Heri berharap agar kegiatan LDK yang pertama ini dapat menumbuhkan kesadaran tentang betapa pentingnya melakukan pembinaan sejak dini serta menjadikan HIPMAL sebagai wadah yang menampung aspirasi pemuda dan mahasiswa Kecamatan Laeya.

“Harapan saya mewakili teman-teman panitia, kegiatan LDK Hipmal yang pertama ini bisa menjadi contoh untuk pengurus kedepannya bahwa betapa pentingnya melakukan pembinaan sejak dini dan menjadikan Hipmal sebagai wadah yang dapat menampung aspirasi pemuda dan mahasiswa khususnya di Kec. Laeya ini” sambungnya.

Sementara itu,<span;> Khaerul Umam selaku Ketua Umum (Ketum) Hipmal juga berharap agar kegiatan LDK ini bisa menjadi ajang silaturahim sehingga dapat kembali menumbuhkan rasa kekeluargaan antara pemuda(i) Kecamatan Laeya.

“Saya harap momen LDK ini sebagai ajang silaturahim kita semua sesama pemuda mahasiswa Kec. Laeya. Mari kita meriahkan hal-hal yang belum pernah terlaksanakan sebelumnya dan semoga kekeluargaan kita bisa terawat kembali dengan hadirnya kegiatan LDK ini” harapnya.

Wahyudin Wahid Bahas Pentingnya Memahami Sistem Lembaga Legislatif  Kemahasiswaan Pada PBAK IAIN Kendari

 

Kendari, Objektif.id – Ketua Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Wahyudin Wahid didaulat sebagai pemateri Sistem Lembaga Legislatif Kemahasiswaan pada acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) IAIN Kendari Tahun 2022.

Pantauan Objektif.id,  Sabtu (20/8/2022), pemberian materi terbagi kedalam dua sesi, sesi pertama berlansung di Aula Mini dan sesi ke dua  berlansung di Auditorium IAIN Kendari.

Pada momentum itu, Wahyudin Wahid, menjelaskan sistem lembaga legislatif kemahasiswaan tidak terlepas dari aturan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari, KBM juga merupakan produk dari Lembaga Legislatif itu sendiri.

Aturan KBM kata dia, merupakan aturan tertinggi bagi mahasiswa IAIN Kendari, dan yang berhak menjadi anggota KBM adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar di IAIN Kendari.

“Aturan KBM itu merupakan produk dari Lembaga Legislatif itu sendiri, yang dimana KBM merupakan aturan tertinggi bagi mahasiswa IAIN Kendari,” bebernya.

Pada momentum itu, ia menekankan kepada ribuan mahasiswa baru (Maba) bahwa mahasiswa IAIN Kendari harus tunduk dan taat pada aturan KBM.

“Yang namanya mahasiswa ketika kalian masuk di Kampus IAIN Kendari, maka kalian harus tunduk dan patuh terhadap aturan KBM itu sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa baru, Indah Permata Sari, mengaku dekdekan dengan pemaparan materi Sistem Legislatif Tataran Kelembagaan Mahasiswa.

“Tegas sekali saat kakak nya bawa materi, dekdekan tapi keren sekali,” ucap Indah Permata Sari.

Laporan : Rizal Saputra

Sambut Hari Kemerdekaan, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Sukses Gelar KKN Futsal Cup Poleang

Reporter: Slamet Fadillah

Bombana, Objektif.id- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2022 sukses menggelar turnamen KKN Futsal Cup Poleang dalam rangka menyambut hari kemerdekaan republik Indonesia di Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Turnamen ini di selenggarakan oleh Mahasiswa KKN koordinator kecamatan (korcam) Poleang dari tanggal 12-16 Agustus 2022 yang diikuti oleh 16 tim partisipan, yang bertempat lapangan futsal Ruang Terbuka Hijau (RTH) kecamatan Poleang.

Pada partai final mempertemukan antara tim Kt. Wija Kastarib dari Kel. Kastarib melawan Al Ikhlas dari Kel. Boepinang barat, dengan skor akhir 4-3 untuk kemenangan Kt. Wija Kastarib.

Ketua panitia kegiatan, Iksan Muhammad mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, dan telah diikuti oleh tim-tim dari dalam dan luar kecamatan Poleang.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kami gelar guna menyambut hari kemerdekaan negara RI yang ke 77, yang mana kegiatan ini diikuti khususnya oleh seluruh pemuda masyarakat kecamatan poleang dan ada beberapa tim dari luar kecamatan poleang kami libatkan dalam kegiatan ini sebagai tim tamu.” Katanya, Selasa, (16/8/2022)

Dia juga mengatakan di karenakan pada tahun ini kegiatan 17 Agustus di pusatkan di ibukota kabupaten Bombana, dan tidak ada kegiatan di kecamatan, sehingga respon masyarakat terkait hadirnya kegiatan ini begitu antusias.

“Respon Masyarakat sangat senang dengan hadirnya kegiatan ini, yang mana saat ini memang semua kegiatan 17 Agustus itu di pusatkan di ibukota Kabupaten, yaitu di kasipute, sehingga di kecamatan Poleang tidak menggelar kegiatan 17, dan kami mahasiswa KKN menghadirkan kegiatan ini” sambungnya.

Iksan berharap dengan hadirnya kegiatan ini bisa meningkatkan rasa persaudaraan antar warga kecamatan Poleang lewat sarana olahraga.

“Semoga dengan kegiatan yang kami adakan ini mampu meningkatkan rasa persaudaraan dan solidaritas antar masyarakat poleang dengan sportivitas dalam berolahraga sesuai tema kegiatan kami ini.” Harapnya.

Koordinator Kecamatan (Korcam) Poleang, Muhammad Arsal juga berharap kegiatan ini bisa berdampak baik dan menimbulkan nilai-nilai positif bagi masyarakat Kecamatan Poleang di bidang olahraga.

“Harapan saya semoga dalam kegiatan yg telah di laksanakan dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat, terutama di wilayah poleang, Sehingga dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat solidaritas serta sportivitas dalam berolahraga.” tukasnya.

Sama-sama Rusak

Penulis: Hajar

Semarak momentum penyambutan Mahasiswa baru (Maba) diseantero kampus idealnya harus dilandasi dengan semangat pemberontakan terhadap pembebasan kebathilan melalui kesadaran nalar kritis. Oleh karena kampus adalah tempat bercokolnya pikiran ilmiah maka nafas perjuangan panjang ribuan pikiran yang berkembang di dalamnya tidak boleh disesaki pada apa yang lazim kita terminologikan “Larut kepada polarisasi konflik pragmatis serta tenggelam atas kejayaan masa lampau para pendahulu” yang acap kali dibangga-banggakan dalam ekspresi euforia semata, sementara itu ada teks sosial yang menuntut mahasiswa untuk sesegera mungkin Secara optimal menggagas ide besar yang futuristis dengan menanggalkan pelbagai hal yang cenderung bersifat epigon.

Mari sejenak Kembali kita review doktrin kaum materialis, bahwa manusia adalah hasil dari lingkungannya dan pendidikannya, dan karena itu manusia yang berubah adalah hasil dari lingkungan yang berbeda juga pola pendidikan yang di ubah, bahkan pendidiknya sendiri membutuhkan pendidikan (Karl Marx & Friedrich Engels). Artinya, mahasiswa dengan banyak metode memperoleh ilmu pengetahuan jangan hanya membebek saja oleh pola pendidikan para pendidik yang memang itu membuat kemunduran berfikir dalam mengembangkan potensi masing-masing individu. Hal demikian juga sangat gamblang ditegaskan oleh Soe Hoek Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran “Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar. Dan murid bukan kerbau”.

Namun sangat mengesalkan apabila penjelasan yang begitu komprehensif yang mengantarkan kita pada peningkatan pikiran kritis dari beraneka literatur termasuk dua paragraf pengantar di atas gagal dipahami sebagian banyak mahasiswa terkhusus tokoh-tokoh kemahasiswaan itu sendiri. Kalau aku (penulis) tidak keliru Saban waktu ada semacam aliansi visioner (katanya) dalam momentum konstalasi politik kampus yang berorientasi terhadap kemajuan peradaban intelektual yang bermutu. Namun ditengah perjalanan, timbul kekacauan yang menyebabkan mereka-mereka yang terafiliasi dalam aliansi tersebut mulai kehilangan arah, sesat, bahkan semakin mundur bukan semakin maju untuk mencapai titik kulminasi yang telah disepakati dan yang ingin dicapai bersama.

Semestinya di situ (Aliansi) tumbuh spirit kuriositas yang progres bahwa hal-hal yang dilakukan itu harus betul-betul berdampak pada peningkatan taraf intelektual yang lebih maju. Tidak lagi kita bicara perihal yang itu-itu saja. Bagaimana mungkin kita ingin maju satu langkah dari yang lain? Sedangkan nalar kritis kita semakin kesini semakin tumpul. Mengapa semakin tumpul, tidak berkembang, pakem disitu-disitu terus? sebab kian hari yang dikritisi oleh mereka yang menjadi elit-elit lembaga politik kemahasiswaan kampus semakin tidak berkualitas Padahal sangat banyak hari ini isu-isu yang sejatinya lebih urgen untuk dinarasikan, dikritisi, dan diberikan solusi, ketimbang urusan receh full pencitraan yang sedang mereka kerjakan sekarang ini. Salah banyak anomali yang terjadi di kampus baru-baru ini Misalnya kasus perubahan nilai dari oknum mahasiswa tanpa persetujuan dosen pengampu mata kuliah, kemudian ada salah satu dekan fakultas yang menolak mahasiswa integ (pindah) ke fakultasnya yang dimana penolakan dekan tersebut bertentangan dengan regulasi yang diatur dalam pedoman akademik kampus, Inikan konyol sangat tidak profesional. Dasar orang-orang tolol yang mati nalar sehatnya.

Katanya cerdas, pemikir, bahkan sedikit lagi mungkin ingin menjadi tuhan yang ketetapannya adalah mutlak. Okelah, kalau indikator itu ingin diklaim tapi sadar diri sedikitlah, Jangan ngotot pujian terhadap sesuatu yang resultannya nol. sehingga yang merasa ditelanjangi melalui tulisan ini, sesekali tolong sampoi juga itu mulut dan sabuni gerak kepongahan diri supaya bersih dari bakteri yang menyebabkan kalian hoby omong kosong dan gerak bodoh. Minimal kalau berucap serta bertindak itu terukur dan tidak ditertawakan.

Pendalaman kebobrokan dari birokrasi kampus hingga ke lembaga politik kemahasiswaan bukan ihwal yang tabu lagi buat kita. karena ada kebanggaan yang tenang diantara bau keringat yang merebak kuat, seperti kesaksian tak sadar tentang banting tulang mereka untuk menyambung hidup dengan melakukan perbuatan menghilangkan harga dirinya sebagai manusia.

Jika di telisik lebih dalam ternyata birokrasi kampus juga kemungkinan hampir sama rusaknya dengan lembaga politik kemahasiswaan. Sekali lagi jika aku (penulis) keliru tolong diingatkan, Kalau tidak salah kemarin tersebar kabar tentang keadaan ingin berpindah dari institut menuju universitas dan hal itu bagaikan sangat di banggakan tapi rasa-rasanya kebanggaan tersebut didahului duluan dengan iklan pencitraan kampusnya yang sudah jalan namun keadaan yang diinginkan belum ada (terwujud).

Sedikit saran dari penulis untuk satu periode rektor, benahi dulu orang-orang yang menjadi anasir mulai dari rektorat hingga turun ke prodi tentang perbaikan karakter setiap pejabat struktural maupun dosen itu sendiri sebagai tenaga pendidik agar supaya tidak tercipta watak-watak penjilat terhadap pimpinan (bukan pemimpin) institusi birokrat kampus itu sendiri sehingga tercipta suasana saling menghargai antar sesama civitas akademika dalam menjalankan masing-masing peran secara profesional.

Kemudian saran juga terhadap kalian para pejabat lembaga kemahasiswaan (sema-dema) dengan segala rasa perlawanan tidak terhormat tolong mundur saja dari jabatanmu bila tidak mampu menjalankan amanah, apalagi telah melakukan perbuatan yang tidak mencerminkan diri sebagai seorang tokoh mahasiswa.

Mesti di garis bawahi bahwa Perlahan polemik di kampus akan mahasiswa dongkrak ke publik, apa yang dijelaskan ini hanya sebagian kecil saja dari banyak kasus yang terjadi. Tulisan ini hanya berfokus pada rusaknya pelayanan, profesionalitas birokrat kampus, dan oknum tokoh lembaga kemahasiswaan yang berbuat tindakan amoral. Masih banyak ruang-ruang pengikisan etis yang belum penulis sentuh. Nantikan ekspresi mahasiswa mulai dari gerakan melalui media hingga terjun langsung ke lapangan demonstrasi.

Note: kemunduran gerakan intelektual kampus kita beserta oknum mahasiswanya bukan lagi hanya sekedar asumsi melainkan telah menjadi fakta realitas.

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Sukses Gelar Lomba Kemerdekaan, Kades : Energi Baru Tingkatkan Ekonomi Masyarkat

Repoter : Muh. Aksan
Editor : Rizal

Bombana, Objektif.id – Serangkaian Lomba yang digelar mahasiswa yang Kuliah Kerja Nyata (KKN) Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bersama Karang Taruna di Desa Biru, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam rangka menyambut Hari Kememerdekaan ke-77 Republik Indonesia sukses digelar.

Kegiatan yang dimulai sejak 3 Agustus dan berakhir 15 Agustus 2022, dengan beberapa mata lomba yang meliputi Bola Mini, Bola Volly, Balap Karung, Balap Kelereng Makan Kerupuk dan Tinju Angkasa, mendapat respon positif dari masyarakat maupun pemerintah setempat.

Kepala Desa (Kades) Biru Sainal Abidin SH mengapresiasi kegiatan yang telah sukses digelar, sebab dengan hadirnya kegiatan ini, masyarakat setempat bisa terhibur.

“Sebagai Pemerintah Desa, kegiatan ini sangat kami apresiasi, karna dengan adanya kegiatan ini masyarakat kami bisa terhibur,” ucap Sainal Abidin saat ditemuai awak media, Senin 15 Agustus 2022.

Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Sainal Abidin, selain menghibur masyarakat kegiatan ini juga bisa meningkatkan kondisi ekonomi.

“Kegiatan ini juga bisa mendorong serta meningkatkan Ekonomi masyarakat kami,” lanjutnya.

Melihat dampak positif yang dihadirkan dari kegiatan yang diselenggarakan Mahasiswa IAIN Kendari ini, dirinya berharap agar di Tahun 2023 mendatang mahasiswa IAIN Kendari bisa kembali menyelenggarakan KKN di Desa Biru ini.

“Harapan kami sebagai pemerintah Desa biru dengan melihat kegiatan ini bisa berlangsung dengan aman dan sukses harapan kami mudah-mudahan dengan kehadiran kawan kawan mahasiswa bisa kembali mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini lagi,” harapnya.

Ditempat yang sama, Muh. Aksan selaku Ketua Panitia Kegiatan berharap, melalui kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk melahirkan keharmonisan antar para pemuda yang ada di Empat Desa tersebut.

“Saya berharap ajang ini dapat menjadi momen untuk saling mendekatkan hubungan antar satu dengan yang lain, baik itu antar satu desa dengan desa yang lain.” harapnya.