Lembaga Pemerhati Kebijakan Kampus Menggelar Aksi Ceremonial Untuk Maba

Kendari, PersKampusbiru.com – Lembaga Pemerhati Kebijakan Kampus menggelar aksi demonstrasi bertajuk Ceremonial untuk menyambut Mahasiswa baru angkatan 2021 di pelataran gedung terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Senin (13/09/2021).

Selain sebagai Ceremonial, aksi ini juga digelar untuk menuntut para pimpinan kampus untuk mengontrol dengan baik kinerja yang dilakukan oleh Organisasi Kemahasiswaan yang ada didalam kampus.

Jendral Lapangan. Taichi mengatakan bahwa, aksi ini adalah awal untuk mewujudkan tuntutan mereka terkait bagaimana kinerja para pucuk pimpinan kampus.

“Aksi ini akan ada aksi lanjutan untuk mewujudkan tuntutan kami, karena banyak informasi yang kami dapatkan terkait kinerja-kinerja yang dilakukan oleh para pucuk pimpinan kemahasiswaan dalam hal ini yaitu Warek 3 dan Pimpinan Organisasi yang ada didalam kampus ini” kata Taichi saat ditemui Wartawan perskampusbiru.com.

Taichi meminta agar Warek 3 selaku bidang Kemahasiswaan, mengawasi dengan sungguh-sungguh kinerja dari Organisasi kampus.

“Saya meminta kepada Warek 3 untuk mengawal baik-baik terkait kinerja daripada Sema dan Dema, sehingga Organisasi-Organisasi tersebut kinerjanya bisa berjalan sesuai regulasi yang ada” harapnya.

Salah satu massa aksi, Masyur juga berharap kepada pucuk pimpinan kampus untuk lebih serius dalam mengemban tugas dan melakukan pengawasan terhadap Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan jika mereka memang bertekad untuk bertansformasi menjadi UIN.

“Saya berharap kepada pucuk pimpinan kampus jangan hanya menggaungkan cita-cita untuk menjadi UIN atau juga hanya berharap dipuji tapi kurang persoalan untuk bisa di puji, tetapi saya meminta mereka untuk lebih serius dalam mengemban tugas dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan, sehingga cita-cita untuk menjadi UIN ini bukan hanya sebatas angan-angan saja.” Tukasnya.

Reporter: Renaldi Rausan
Editor 
: Ai

UKK Mahiscita Gelar Upacara Pelepasan Peserta Dikdas Angkatan ke-XXVI

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati 

Kendari, PersKampusbiru.com – Unit Kegiatan Khusus Mahasiswa Islam Pencita Alam (UKK Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, gelar upacara seremonial sekaligus pelepasan peserta Pendidikan Dasar (Dikdas) angkatan XXVI di Pelataran Gedung Rektorat IANI Kendari, senin (13/9/2021).

Ketua Panitia Dikdas angkatan XXVI Mahiscita IAIN Kendari, Muh. Syah Futra H. mengatakan tema yang diangkat pada Dikdas ini “Membentuk kader pencinta alam melalui petualangan yang tangguh berani disiplin dan beriman”.

“Tema yang diangkat pada pendidikan dasar angkatan XXVI kali ini yaitu, membentuk kader pencinta alam melalui petualangan yang tangguh berani disiplin dan beriman,” ucap Muh. Syah Futra saat menyampaikan laporan dalam upacara.

Menurut Muh. Syah Futra H bahwa, untuk membentuk kader mahasiswa islam pecinta alam yang tangguh perlu adanya petualang.

“Dalam membentuk suatu kader pencinta alam itu kita memerlukan suatu petualangan. Kepetualangan itu kita perlu tangguh, tangguh kepada semuah aspek yang ada di alam. Kita juga harus berani mengambil suatu keputusan ketika kita telah dihadapkan dengan alam liar,” tuturnya. 

Sementara itu, Pembina UKK Mahiscita IAIN Kendari, Dr. Muh. Iksan Ma.g mengatakan, kita sebagai manusia harus menjaga dan memelihara alam itu sama halnya dengan kita menjaga saudara kita sendiri.

“Dalam islam itu ada dua ayat, ada yang disebut ayat Qauliyah dan ayat kauniyah. Yang difirmankan kepada tuhan itulah yang sementara ini kita pake,” tuturnya.

Menurut dia, ayat Qauliayah itu yang diciptakan, manusia alam itu ayat Qauliyah. Jadi kita ini ayat tuhan, alam pun ayat tuhan. Kenapa anda kemudian berjibaku untuk memelihara alam itu karna kita secara positif bersaudara dengan alam.

“kalau tidak percaya buka surat attin, kenapa ketika tuhan sudah bersumpah demi alam lalu kemudian ayat ke empat berbicara persolana penciptaan manusia yang sempurnah, itu artinya secara hakiki kita punya hubungan atau persaaudaran denga alam,” paparnya.

Di akhir Ketua Panitia Dikdas angkatan XXVI Mahiscita IAIN Kendari, Muh. Syah Futra H, berharap UKK Mahiscita lebih baik lagi.

“Kedepannya semoga kelembagaan ini selalu sukses jaya selalu,” harapnya.

Untuk diketahui, kegiatan Dikdas angkatan ke-XXVI dilaksanakan di Desa Wolasi Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada 13-19 September 2021.

 

Berkarya dengan Bahagia Ala Seniman Kampus

Kemerdekaan adalah hak semua bangsa ungkapan ini merupakan salahsatu redaksi yang terdapat dalam UUD Negara RI 1945. Saya kira itu cukup keren dalam membakar semangat perjuangan pada waktu itu. Tetapi tidak sekeren para penikmat malam yang menghabiskan waktunya hanya bercermin dengan layar kaca handponenya, benar mereka adalah mahasiswa kebanggaan Negara yang rutinitasnya hanya menghabiskan waktunya bermain game online menghabiskan uang orang tuanya untuk membeli paket internet. Hobynya tidur subuh bangun sore sungguh sosok teladan yang membanggakan.

Tapi terserahlah asal kau bahagia seperti judul lagu band armada. Ia bahagia, saya kira bahagia juga itu kemerdekaan seperti halnya yang saya tulis ini sebagai wujud ekspresi kebahagian saya. Bahagia itu penting bahkan Buya Hamka pun dalam bukunya Tasawuf Modern itu membahas tentang kebahagiaan. Sederhananya bahagia itu bersyukur dan ikhlas dengan eksistensi diri tanpa harus terbebani oleh entitas lain.

Bagaimana malam minggu kalian? Semoga bahagia dan baik baik saja, tak semendung langit di sore hari. Seolah olah semesta sedang bersekongkol dengan para jomblo di seantero negeri.

Tapi ada yang menarik di malam minggu kali ini sebab ada beberapa mahasiswa kampus yang menggelegar pentas seni mereka menamakannya malam sejuta seni semoga saja mereka ini bukan para jomblo yang sedang bersekongkol dengan semesta yang sekedar untuk mengisi malam mingguanya agar terkesan produktif.

Mereka mengangkat tema berkarya dengan bahagia menarik sih ya. Walaupun kesan penampilannya seolah olah ada unsur gerakan pertobatan secara berjamaah. Sebagai mahasiwa yang cukup sesepuh di kampus yang juga tergabung dalam organisasi Seni tersebut cukup kagumlah dengan kreatifitas mahasiswa generasi sekarang trobosannya tidak bisa ditebak tetapi memang pada prinsipnya doktrin untuk berkarya itu penting sebab itu membentuk kemandirian dalam mengekspresikan diri,

Saya pernah membaca salah satu buku yang membahas tentang seniman tapi lupa sih judul bukunya apa yang jelasnya di dalam buku tersebut ia membahas bahwa seniman itu sama dengan tuhan memang terkesan lumayan ekstrim sih ia menjelaskan bahwa seniman dan tuhan itu kesamaanya sama sama mampu melahirkan ralitasnya sendiri. Ya dalam hal ini saya sepakat tetapi pada kadar yang berbeda, saya tidak mau membahas terkait kesamaan antara seniman dan tuhan teralu jauh karena kajiannya berat coy, serius!! bahkan beratnya melebihi menyelesaikan skripsi.

Salahsatu senior pernah mengatakan bahwa seni adalah sebagai media perlawanan terhadap realitas sosial ia menceritakan pada pertengahan abad ke 19 masehi ada seseorang yang berkebangsaan belanda namanya Eduar Dawes Deker menulis sebuah buku novel yang berjudul Max Havelaar buku tersebut berisi tentang penyelewengan bupati dan kepala residen pada system taman paksa yang berlaku di Hindia Belanda dan kritik tersebut mengunggah hati para kaum humanis di Belanda untuk melakukan protes terhadap kerajaan belanda dan 10 tahun setelah novel itu terbit Belanda menghapuskan system kerja paksa di Indonesia.

Kemudian kita kenal juga R.A Kartini dengan bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi tentang kumpulan surat Kartini dengan sahabat penanya yang belakangan diketahui adalah seseorang yang berkebangsaan Belanda. Di dalam surat tersebut berisi terkait gagasannya tentang kekangan system feodalisme dan kolonialisme yang tentunya menghabat kemajuan bangsa pribumi. Ia juga mencantumkan gagasannya bagaimana seharusnya peran perempuan dalam kehidupan tatanan sosial yang kita kenal sampai hari ini dengan istilah emansipasi wanita.

Ada juga Ismail Marzuki yang mewujudkan integrasi melalui seni dan sastra di usianya yang baru beranjak 17 tahun ia telah berhasil menciptakan lagu pertamanya yang berjudul “O Sarinah” pada tahun 1936″. Ia adalah sosok yang menjauhkan diri dari lagu lagu barat dan kemudian fokus menciptakan lagu lagunya sendiri dan lagu – lagu yang ia ciptakan sangat di warnai oleh semangat kecintaanya terhadap tanah air.

Dan yang terakhir senior itu juga menceritakan kisah perjuangan Wiji Thukul, ia menceritakan bahwa Wiji Thukul bukan hanya seorang aktivis tetapi juga sebagai penulis puisi perjuangan. Yang khas dari sosok Wiji Thukul bahwa ia bukannya menulis puisi tentang protes, melainkan sosoknya menjadi represntasi akan protes itu sendiri. Karena itu jangan heran kalau puisinya gampang melebur dalam setiap aksi momen pergolakan dan berbagai aksi protes.

Nahasnya pada tahun 1998 Wiji Thukul menghilang dan hilangnya secara resmi di umumkan secara resmi oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada tahun 2000.

Kontras mengatakan bahwa hilangnya Wiji Thukul sekitan tahun 1998 karena di duga oleh aktivitas politik yang di lakukukan Wiji Thukul sendiri dan saat itu bertepatan dengan operasi represif Rezim Orde Baru dalam rangka upaya pembersihan aktifitas politik yang bertentangan dengan Rezim Orde Baru. Dan sejak saat di nyatakan hilang saat ini keberadaan Wiji Thukul masih misteri apakah ia masih hidup atau sudah tiada.

Sebagai mahasiswa yang mengangumi coretan tanganya saya sangat terkesimah ketika pertama kali membaca tulisannya di dalam buku Bangkitlah Gerakan Mahasiswa yang di tulis oleh Eko Prasetyo. Di dalam buku tersebut terdapat satu puisi yang berjudul “Ucapkan Kata – katamu” pada bait terakhir berbunyi “Jika kau menghaba pada ketakutan kita akan memperpanjang barisan perbudakan” yang kemudia puisi tersebut mengsugesti saya tentang bagaimana cara saya bersikap dan bertindak.

Sehingga pada prinsipnya secara historis seni memiliki peran yang saya nilai cukup besar dalam proses perjuangan pada masa masa perjuangan bangsa kita, dan Berkarya dengan Bahagia adalah wujud perjuangan.

Berkarya dengan Bahagia adalah wujud kemerdekaan diri. Ia! seperti kamu! Kamu juga wujud karya yang katanya ayah pidi baiq kita adalah karya kedua orang tua kita yang di selundupkan dari surga di kamar pengantin. Ya tanpa harus di jelaskan saya kira kamu sudah paham maksud dari itu.

Berkarya dengan Bahagia adalah wujud perlawanan. Ia! Perlawanan terhadap penindasan diri pada sikap yang tidak produktif sebab sikap yang pasif adalah wujud penjajahan diri.

Berkarya dengan Bahagia adalah wujud ekspresi diri. Ia! ekspresi tentang keberanian dalam mengambil sikap atas fenomena sosial.

Berkarya dengan Bahagia, Bahagia dengan Berkarya, dan Teruslah Berkarya!.

Penulis: M.S

Diskriminasi Akal Oleh Sang Pencipta

Suasana hening
Untuk malam yang indah,
Lantunan suara angin
Yang seakan-akan
Saling membuat relasi,

Oh… sang kalimat
Yang dibentuk oleh kata,
Hal unik apa yang kalian miliki
Sehingga akal ini sulit
Untuk melahirkan ide
Dalam menggagas mu,

Keterbatasan apakah
Yang dimiliki akalku?
Apakah perlu ku khayalkan
Dirimu sebagai sang penguasa
Agar engkau selalu menuntun akal ku untuk bisa memahami mu…

Oleh: F.A

Rasanya Aku Ingin Berdoa Bersamamu Lagi

Hai..

Apakah kau akan membaca tulisan ini dengan baik? atau kau hanya akan melewatkannya seperti yang biasa kau lakukan setelah kita menjadi ‘dua orang asing’? Terserah itu hakmu. Sejak awal, aku tak pernah ingin mengarahkanmu atau memaksamu melakukan sesuatu yang tidak kau mau.

Kau begitu pandai bergaul dan mandiri, itu adalah kemewahan yang harus kau jaga.

Dimanapun kau berada, kau harus tahu, lagi-lagi aku kehilangan diriku dan harus menulis semua ini untuk memadamkan sebagian tubuhku yang terbakar, juga menguatkan sisi lain hatiku yang melemah.

Kau tentu tahu, aku benci hidup dalam pengulangan. Namun, segala masalah yang terjadi di duniaku tak pernah benar-benar selesai. Selalu terulang, terulang dan terulang.

Dari tujuh miliar manusia yang hidup di bumi, kau adalahl satu-satunya orang yang paling mengerti tentang masalah ini, kau membuat masalahku terdengar tidak remeh dan begitu hidup dan kau menguatkanku dengan caramu dan menuntunku berdoa, itu adalah satu momen terbaik dalam pertumbuhan hatiku.

Hari ini, masalah itu mengambil pikiranku sekali lagi, masalah itu tak pernah selesai. Ia terus tumbuh dan menjadi lebih besar dari sejak terakhir kau menemaniku menghadapinya.

Sekarang, katakan, bagaimana aku bisa terus bertahan dan melawan semua ini?

Jika kau membaca ini, aku ingin berterimakasih. Aku baru menyadari betapa hebatnya kau menguatkanku (dulu) dan betapa baiknya kau mau menyempatkan waktu untuk mendengar, membaca dan menenangkan badai duniaku.

Saat ini, aku benar-benar lelah, aku lupa bagaimana cara bersikap dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapi masalah yang tak pernah selesai ini.

Aku hanya berpikir untuk mematikan ponselku dan mulai berjalan ke sisi dunia yang dingin, menjatuhkan diriku ke dalam segala sesuatu yang begitu abu-abu.

Rasanya Aku Ingin Berdoa Bersamamu Lagi.

Oleh : VVIP

Benci Berbalas Kerinduan

(Istimewa. Foto: A.M)

Mungkin saja hujan bisa berhenti ,
Mungkin saja awan tak lagi cerah,
Dan bisa saja kalbu kembali terusik,
Terusik kan dengan satu ketukan…
Yang membuatnya lupa.

Awan yang cerah kini merenung,
Tak berbicara
Hanya nampak teduh dari sana,
Darinya kejauhan ,
Merasakan angin yang berhembus..
Sampai -sampai bergetar jiwa,
Mencari sebuah titik ketenangan,
Hingga akhirnya
Kenyataan berbicara

Kini keadaan jauh berbeda,
Seakan gelap dalam cahaya,
Mencari kehangatan dalam api,

Yahhh ..
Sungguh rasa yang sangat aneh
Ketika akhirnya
Benci ku berbalas kerinduan.

Oleh: A.M

Terjebak Dalam Rasa

 

(Istimewa. Foto: A.M)

Saat aku memutuskan mencintaimu,
Aku kan memilih menjauh,
Bukan karena tak cinta,
Hanya saja..
Aku ingin menjagamu
Menjagamu dari perasaan yang mungkin saja menjebak,
Perasaanku terlalu dalam,
Untuk jiwaku yang begitu lemah,

Aku sadari,
Mungkin saja kan melukai mu,
Namun sungguh,
Aku letih,
Membawa rindu sendirian,
Di sini,
Bertemankan sepi..

Terjebak dalam rasa
Yang seharusnya tak ada,
Neraka begitu panas,
Berat tuk melaluinya,
Diriku yang lemah
Tak bisa aku menentang
Akan rasa yang datang,
Kupanjatkan doa
Padanya maha cinta
Agar dipertemukannya kita
Dalam kehalalan yang indah.

Oleh : A.M

Kompas Yang Rusak

Oleh A.M

Suara gemuruh dari kegelapan malam

Dingin yang menusuk tulang

Bintang yang nampak redup

Bulan yang perlahan menghilang

Heiii…

Di mana Aku???

Di mana kalian??

Di mana mereka???

Ku berjalan ke tepi barat

Ku tersesat tak menentu

Ku berjalan ke tepi timur

Ku terasing tak dikenal

IAIN Kendari Bakal Gelar Vaksinasi Tahap Satu Gelombang Ke-III


(Tugu IAIN Kendari. Foto: Ist)

Reporter: Elfirawati

Editor: Rizal Saputra

Kendari, PersKampusBiru.com Institiut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal gelar kembali vaksinasi tahap satu Gelombang ke II. pada 13 September 2021 mendatang.

Hal itu, disampaikan oleh Wakil Rektor III, Dr. H. Herman, M.Pd.I  ia mengatakan, pada tanggal 13 September 2021 akan dilaksanakan vaksinasi tahap satu gelombang ke-II, di Aula Mini Perpustakaaan IAIN Kendari.

“Rencana hari senin depan ini pada tanggal 13 september di Aula Mini Perpustakaaan” uangkap Wakil Rektor III, rabu (9/9/2021).

Mahasiswa IAIN Kendari Gelar Aksi Tolak Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Utama Kuliah Tatap Muka


(Ketgam: Suasana hearing masa aksi bersama masa aksi. Foto: Rizal)

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Belasan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Melawan (Kawan) mengelar aksi damai dengan berbagai tuntutan kepada pihak Birokrasi Kampus.

Dari pantauan PersKampusBiru.com, demonstrasi yang digelar Kawan tersebut dilakukan di Pelataran Gedung Terpadu IAIN Kendari hingga menuju ke Gedung Rektorat, Kamis, 9 September 2021.

Belasan mahasiswa itu menutut dengan adanya pendistribusian paket kuota internet bagi mahasiswa yang mengikuti proses perkulihan online. Selain itu, vaksinasi jangan jadikan sebagai syarat utama kuliah tatap muka, dan ketiga Pihak Birokrasi dapat mengevaluasi kinerja lembaga kemahasiswaan.

Jendral lapangan, Harpan Fajar mengatakan bahwa pihak kampus kini menjadikan sertifikat vaksin menjadi syarat bagi mahasiswa untuk melaksanakan perkuliahan secara tatap muka. Sehingga hal tersebut menua kritik dari kalangan mahasiswa.

”Kemudian persoalan vaksinasi yang baru-baru ini telah diadakan oleh pihak IAIN Kendari bersama Polda Sultra menuai kritik dari pihak mahasiswa, sebab pihak kampus menjadikan vaksinasi sebagai syarat wajib bagi mahasiswa agar bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” ucap Harpan saat melakukan hearing bersama Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.

Menurut mahasiwa semester tiga ini, bahwa vaksinasi bukanlah syarat wajib bagi peserta didik untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Kecuali tenaga pendidik, sebagai mana instruksi Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim ketika rapat kerja bersama komisi X DPR-RI.

“Bahkan di dalam surat keputusan 4 menteri dan surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam terkait proses pembelajaran tatap muka tidak ada satu katapun di dalam surat tersebut mengatakan bahwa vaksinasi menjadi syarat wajib peserta didik untuk mengikuti pembelajaran tatap muka” tuturnya.

Tak hanya itu, pihak Rektorat IAIN Kendari juga harus segera merealisasikan paket kuota internet sesuai dengan ketetapan dan pernyataan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas ketika menjadi narasumber webinar peresmian lanjutan bantuan kuota.

“Bahwa dalam menunjang sistem pembelajaran secara online terlebih lagi di masa Covid-19 maka Kementerian Agama mengalokasikan anggaran sebesar Rp 479 miliar untuk mendukung kebutuhan bantuan paket kuota internet peserta didik dan tenaga pendidik selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November,” paparnya.

Sehingga, hal itulah yang membuat landasan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi, karena seharusnya pendistibusian paket kuota itu telah berjalan mengingat waktu penyalurannya dari bulan September hingga November.

“Tetapi sampai hari ini sudah mau memasuki pertengahan bulan September belum juga ada SMS yang membuat mahasiswa tersenyum,” ujarnya.

Semantara itu, Wakil Rektor, III Dr. Herman, M.Pd.I mengatakan bahwa sesuai dengan surat edaran dari dirjen, bisa di sesuikan dengan kondisi wilayahnya untuk melaksanakan perkulihan dengan tatap muka dan adapun tetap terlaksananya perkulihan Offline itu tergantung dengan dosen masing-masing.

“Bahwa surat edaran dengan dirjen itu, kita melihat dari kondisi wilayah masing-masing. Kalau level satu dua itu boleh tatap muka 50 persen. Kalau level tiga dan empat bisah melaksanakan kuliah tatap muka 25 persen, tatapi lagi-lagi kalau ini terlaksana ini tergantung dari dosennya juga,” kata Herman saat di temui oleh masa aksi.

Lanjut Herman, terkait permasalahan di wajibkannya vaksin untuk para mahasiswa, ia mengatakan bahwa di surat edaran tidak adan namanya kewajiban, jika ada mahasiwa yang tidak mau vaksin silahkan.

“Kita sudah aplod pengumuman pendaftaran vaksin itu, dengan tidak ada namanya suatu kewajiban, terserah anda kalau merasa bahwa tidak ada masalah ji kalau sya nda divaksin ya silahkan” ujarnya

“Kaitannya dengan perkukiahan Waktu itu kita rapat bersama dosen-dosen yang bersangkutan, kalau umpanya anak-anak belum vaksin ya terserah dosennya apakah mau memasukan kalian kuliah didalam ruangan  atau tidak itu tergantung hak otoritas dosen yang bersangkutan  dosen masing-masing,” lanjutnya.

Lebih lanjut, terkait permasalan kuota internet ia mengatakan, itu sudah di tanggani oleh Rektor dan tinggal menunggu saja untuk pendistribuaannya.

“Kebetulan kemarin sudah ditandatangani oleh Rektor dan sudah dikirim. Sekarang tinggal kita menunggu pendistribusian dari dirjen. Kalau dulu anggaranyakan di transfer direkeningnya kita, sekarang langsung, jadi kalau untuk sekarang mereka hanya minta nomor hp dari fakultas yang valid dan mereka yang akan transfer langsung,” tutupnya.

 

 

 

  

Menanti

(Suasana keheningan malam. Foto: m.teen.co.id)

Oleh A.M

Melihat malam

Jauh dari pelupuk mata

Mendekapnya dalam doa

Kemudian tersadar ..

Bulir air mata terjatuh

 

Ada apa dengan malam?

Mungkin kah ku sesali?

Sebuah rasa yang mati

dalam penantian yang tak berujung,

 

Malamku meninggalkan ku

Aku dipatahkan

Oleh sebuah penantian,

Penantian panjang

Yang akhirnya jeda

Oleh. A.M

Baca jugaKeheningan Malam 

IAIN Kendari Bersama Polda Sultra Gelar Vaksinasi Tahap I Gelombang II, Mahasiswa Jadi Sasaran

 

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melaksanakan vaksinasi tahap pertama gelombang II bagi mahasiswa IAIN Kendari dan masyarakat sekitar, Selasa, (7/9/2021).

Kegiatan itu dilakukan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada pukul 08.00-17.00 Wita, dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 yang begitu ketat.

Supervisor Gerai III Polda Sultra, Dr. Rima Anggraini Asbar mengatakan jenis vaksin yang diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat berupa jenis sinovac dengan persediaan vaksin 1000 dosis.

“Jenis vaksin yang diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat adalah jenis sinovac, sasaran awal itu 400. Setelah saya koordinasi dengan denga pak Amari ternyata yang mendaftar itu 870 orang. Jadi setelah saya Tanya kembali, kira-kira tembus anggka 1000 nda ini pak? inysAllah bisa. Jadi kami bawa vaksin 1000 dosis,” kata Dr. Rima Anggraini Asbar, selasa (7/9/2021).

Dia juga mengungkapkan sasaran vaksinasi gelombang II kali ini adalah mahasiswa tapi bisa juga masyarakat umun yang ada di sekitaran kampus IAIN Kendari.

“Sasaran awalnya mahasiswa di sini, karna untuk percepatan pembelajaran tatap muka disini. Tapi, kami juga tidak bisa menolak mayarakat atau warga sekitar seperti dosen atau mahasiswa yang punya adik atau kakak atau keluarganya silahkan dibawah,” ungakapnya.

Senada, Ketua Tim Kerja Vaksinasi IAIN Kendari, Amari, M.AP mengatakan, sasaran vaksinasi tahap pertama gelombang ke II ini mahasiswa dan maysrakat sekitar.

“Sasarannya itu mahasiswa tetapi, juga boleh diikuti oleh masyarakat”

Untuk diketahui vaksinasi tahap pertama gelombang I dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada senin 6 september 2021.

 

Amalan Agar Mudah Move On

(Ilustrasi doa agar bisa lupakan mantan sumber pangandaran.pikiran-rakyat.com)

Gagal move on adalah istilah yang kerap di gunakan generasi melenial saat ini apa bila belum bisa beranjak atau melupakan mantan kekasih yang dulu di cintainya dan juga mencintai dirinya.

Berbicara soal cinta memang perkara yang rumit sebab itu tanggung jawab hati, bahkan seseorang sulit untuk mengendalikannya tapi cinta itu bukan hal yang datang seenaknya ia hadir karena adanya perhatian dan kasih sayang. Cinta itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, tidak memandang fisik serta tidak memandang status dan jabatan itulah kenapa di sebut cinta itu buta.  Sebab itulah kadang kala kita sering terjebak dan sulit untuk berdamai dengan masa lalu.

Cinta itu sesuatu yang harus di perjuangkan jadi jika kamu belum bisa mencintai pasanganmu maka di situlah letak perjuangan bagaimana kamu bisa memperjuangkan pasanganmu sehingga kalian bisa saling mencintai agar kamu bisa berdamai dengan masa lalu. Terkhusus bagi yang sedang berjuang ta’aruf atau bahkan yang telah berstatus suami istri.

Rasulullah SAW pernah memberikan gambaran terkait hati “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat yang Maha Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah ubahnya sesuai dengan kehendakNya” (HR. Al Tirmidzi).

Maksudnya adalah dari setiap kebimbang hati maka sertakanlah pertolongan dari Dzat yang Maha Rahman Sang pembolak balikan hati yakni Allah SWT.

Dalam hadis lain Rasulullah SAW meriwayatkan “Hati itu ibaratkan satu lembar bulu diatas tanah yang kosong. Ia terombang ambing sehingga mudah terbolak – balik” (HR. Ahmad)

Di lansir dari islam.nu.or.id berikut amalan amalan menurut agama islam agar kita mudah berdamai dengan masa lalu. Rasulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu di berikan keteguhan hati di atas agamaNya.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

(Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika).

Artinya:

“Wahai Dzat yang Maha Membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu” (HR. al Nasa’i)

Setelah berdoa, Rasulullah SAW kemudian menyambungnya dengan doa dari dalam Al-Qur’an:


Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb

 “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi” (Q.S Al – Ilmran : 8).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW berdoa:

Allâhumma, musharrifal qulûb sharrif qulûbanâ ilâ thâ‘atika.

Artinya: “Ya Allah, zat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami kepada ketaatan kepada Mu” (HR. Muslim)

Maka bagi kamu yang ingin di teguhkan hatinya oleh Allah SWT akibat godaan rasa cinta kepada orang yang tak pantas di cintai, ada baiknya sering membaca doa di atas.

Pada prinsipnya Rasulullah SAW tidak mengkhususkan doa tersebut pada tujuan itu, tetapi untuk semua hal yang berkenaan dengan hati yang kita sudah tak mampu mengendalikannya, maka perbanyaklah membacanya. Mudah mudah Allah menolong hambaNya yang senantiasa selalu memohon kepadanya, termasuk mengendalikan perasaan hati. Tetap yakinlah kepada Allah, Dzat yang maha membolak balikan hati, sambil terus memohon kepadaNya. Wallahu a’lam


Editor: Redaksi

Keheningan Malam

 

(Suasana hening disepertiga Malam. Foto: google.com)

Oleh: A.M

Tersadar dari sebuah mati kecil
Ternyata itu sebuah panggilan rindu
Hingga ku tersadar
Ternyata aku juga rindu.

Ku bentangkan serban ini
Berusaha tuk mendekap dalam kensunyian
Berdiri tegak laksana gunung
Tuk bertemu dengan sang kekasih.

Tak ingin menjadi salah..
Dalam sebuah hubungan yang memang tak seharusnya ada..
Menjadikannya bungkam dalam segenap perasaan
Memilih diam saat hati berkata ingin
Sungguh…
Bukan salah perasaan.


Duhai pemilik hati
Kuatkan aku untuk waktu yang kau janjikan.

Tingkatkan Kualitas SDM, UKM Pers IAIN Kendari Bersinergi Bersama LPM Aksara Yogyakarta

(Foto bersama Ketua LPM Aksara STAI Pandanaran Yogakarta,
Tengah Ketua LPM Aksara,
 Bersama Ketua Umun  UKM-Pers IAIN Kedari M.Ilham Pranata 
dan pengurus yang lain
) Foto : Dokumentasi Amir

Repoter : Al-izar
Editor : Rizal Saputra

Kendari,PersKampusBiru.com-Ketua Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aksara STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, melakukan kunjugan ke UKM-Pers IAIN kendari kunjungan tersebut disambut baik oleh pengurus dan anggota UKM Pers IAIN Kendari, Kamis (2/9/2021).

Dari analisa wartawan perskampusbiru.com kunjungan tersebut berlangsungsung dari pukul  13 : 30 wita sampai 17 : 30 wita

Iqroma selaku Ketua LPM STAI Sunan Pandanaran Yoyagkarta mengungkapkan alasan kunjugannya untuk saling bersilahturahmi kepada teman-teman pers mahasiswa IAIN Kendari, mebagungun relasi, berdiskusi terkait pengelolaan organisasi dan sekaligus membicarakan tentang pentingnya litersi digital.

“Kunjugan saya saat ini untuk bersilahturahmi dengan teman pers mahasiswa di IAIN Kendari Dan sekaligus membicarakan tentang pentingnya membagun litersi digital di situsi saat ini” ungkapnya

Ia juga sangat berterima kasih karena teman teman pers mahasiswa IAIN Kendari dengan hangat dan penuh antusias

Mahasiswi semester tujuh itu juga berharap hubungan antara LPM Aksara dan UKM Pers IAIN Kendari bisa saling suport khususnya dibidang jurnalistik, literasi dan sastra

“kami berharap kedepannya bisa saling mensuport dan mendukung dalam pengembangkan pers mahasiswa” harapnya

Semantara itu ketua umum UKM-Pers IAIN kendari M. Ilham Pranata sangat mengapresiasi dari kunjungan tersebut sebab kunjungan tersebut di samping menambah relasi baru juga bisa saling meningkatkan kualitas sumber daya manusia

 “bersyukur dan semoga kedepannya bisa terjalin kerjasama sesama pers mahasiswa untuk mengembangkan eksitensi pers mahasiswa dalam lingkup kampus di Indonesia” tuturnya.