Pemilihan SEMA Resmi Digelar Hari Ini

Reporter : Cut Tari

Edotor    : Bojes

KENDARI, SKB-Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) Daring Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi digelar hari ini.

Setelah mengalami lima kali kemunduran jadwal pemilma, maka pihak Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM)  resmi menggelar pemilihan Sema pada hari ini.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM memberikan tanggapannya saat ditanyai awak suarakampusbiru via WhatsApp, dirinya mengatakan bahwa pemilihan Sema – I dan Sema – F siap untuk di laksanakan.

“Iya, benar. Sesuai dengan komitmen dan wawancara sebelumnya, bahwa hari  ini  adalah jadwal final dan dimaksimalkan untuk itu sesuai jadwal atas perubahan kelima pemilihan Sema I dan sema F dilaksanakan hari ini,” ungkapnya. Senin, (21/09/2020)

Beny juga menjelaskan bahwa saksi partai untuk memantau jalannya pemilihan hari ini dihadirkan per satu orang utusan dari setiap Partai Politik Mahasiswa (Parpolma).

“Saksi dari parpolma kami hadirkan per satu orang untuk tiap-tiap partai politik mahasiswa. Yang mana pada saat pemilihan berbasis daring berjalan mereka berada dalam satu ruangan bersama dengan kami,” jelasnya.

Beny juga mengatakan, bahwa hari ini waktu pemilihan akan digelar dua kali di jam yang telah ditentukan.

“Adapun waktu pemilihannya yaitu, di mulai dari pukul 08:30 (wita) sampai dengan 10:30 (wita) dan dilanjutkan pada pukul 13:30 (wita) sampai 15:30 (wita),” kata Beny.

Sementara itu, pemilma akan dilanjutkan esok hari yang disesuaikan dengan waktu hari ini. Namun, tentunya dengan melihat presentasi suara di hari pemilihan pertama.

“Apabila presentasi suara pada pemilihan pertama telah mewakili dari jumlah suara keselurahan mahasiswa di tiap-tiap dapil, maka KPUM akan menutup Pemilma Sema Ian sema F dan bilamana belum mencapai, maka hari berikutnya tetap dilaksanakan secara on going sesuai dengan instruksi KPUM,” tutup Beny.

KPUM Undur Kembali Pemilma, Ini Alasannya

Reporter : Cut Tari
Editor : Bojes
KENDARI, SKB — Untuk kelima kalinya, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali mengundur jadwal Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) daring.
Bukan tanpa alasan, pasalnya saat ditanyai awak suarakampusbiru, Beni Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM mengatakan bahwa pihak KPUM bersama pihak birokrasi dan Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) kembali mengundur jadwal pemilma demi kelancaran efektivitas pemilma berbasis daring.
“Berdasarkan hasil dan kesimpulan rapat KPUM  bersama birokrasi dan TIPD  serta demi kelancaran dan efektivitas pemilma berbasis daring ini. Maka kami KPUM  kembali memindahkan jadwal pemilma dan kami finalkan sekaligus memaksimalkan yaitu, pada hari Senin tanggal 21-22 September 2020,” jelasnya. Selasa, (15/09/2020)
Beni juga menyampaikan permohonan maafnya terkait pengunduran jadwal pemilma.
“Untuk itu saya sampaikan dan sekaligus permohonan maaf bahwa jadwal perubahan keempat menyoal pemilma SEMA I dan SEMA F tertanggal 16-17 September 2020,” ungkapnya.
Adapun yang menjadi kendala pengunduran jadwal pemilma dikarenakan dalam sistem belum dipisahkanya pemilihan SEMA – I dan SEMA – F.
“KPUM telah selesai menginput data calon figur dari masing masing Partai. Namun, dalam sistem belum dipisahkan untuk pemilih SEMA I dan SEMA F,” tambahnya.
Beni juga menjelaskan, bahwa dirinya sebenarnya sudah lama menginginkan pemilma segera terlaksana. Bahkan jauh sebelum pandemi covid-19. Namun, karena beberapa kendala harapan itu sukar diwujudkan.
“Maka tentunya saya selaku KPUM mengharapkan kepada seluruh mahasiswa dan pengurus partai politik mahasiswa untuk bersabar mengingat pemilma daring ini tidak segampang buka WA. Telah banyak saya bijaksanai kepada parpolma dan figur terkait dengan beberapa syarat yang saya berikan kebijkan agar bisa berkontestasi, maka fitback nya itu perlu, kita sama sama memaklumi,” tutupnya.

Sendu Rembulan Dibahuku

Karya : Amirullah 

Saat senja iringan musik indah bersahutan nyanyian merdu
Angin sepoi – sepoi meniup pohon bambu nan rimbun
Aku meringkuk di istana sunyi dibalut selimut
Memandangi langit biru dihiasi matahari yang mulai turun
Terdengar isak yang mengganggu suara musik dan nyanyian indahku
Bergumang dadaku, rembulanku menagis di bahuku
Namun senyum dilimpahkan di hadapanku, menutup resah di dadaku
Bulanku nan kokoh terang meredup tertutup kabut
Aku lumpuh oleh gumang dada yang tak menentu
Ujung jariku menggapai bahu yang terus saja tersedu
Tak henti – henti bibirnya berceloteh keluh kesah yang menggunung Ia dihantam gelombang yang tak kunjung surut “tuturnya”
Terangnya seringkali disia-siakan tak tahu terimakasih akan hadirnya
Cobalah menuntunku menikmati terang “Katanya”

Menggetarkan dadaku menjelang lelap di malam itu
Akupun menggugat atas angkuhku dan menghabiskan rintik isak itu disisiku