Pembukaan Expo dan Porseni IAIN Kendari Dimeriahkan Ratusan Peserta dari Berbagai Sekolah

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi menggelar Expo dan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) pada Jumat, 8/11/2024. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag, dan akan berlangsung selama tiga hari.

Sebanyak 651 peserta dari 51 sekolah di Kota Kendari turut berpartisipasi dalam Expo dan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di IAIN Kendari. Peserta-peserta ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk Pondok Pesantren, Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ketua panitia Expo dan Porseni, Dr. Sitti Fauziah, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III IAIN Kendari, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mempererat silaturahmi antar pelajar di seluruh Sulawesi Tenggara. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana bagi IAIN Kendari untuk memperkenalkan kampusnya kepada para peserta.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang silaturahmi antar siswa Madrasah Aliyah dan SMA se-Sulawesi Tenggara, sekaligus untuk menarik minat mereka bergabung di IAIN Kendari”, ujarnya.

Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag, mengungkapkan harapannya agar Expo dan Porseni ini dapat menjadi agenda tahunan. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk dilaksanakan secara rutin, terutama saat momentum peringatan Hari Santri dan Dies Natalis.

Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag., juga menekankan bahwa acara seperti ini tidak hanya memperkuat relasi antara pelajar dan institusi pendidikan di Sulawesi Tenggara, tetapi juga meningkatkan daya tarik IAIN Kendari sebagai kampus yang aktif dalam pembinaan seni dan olahraga, sehingga menarik minat lebih banyak calon mahasiswa di masa mendatang.

“Harapan ke depannya, acara ini akan menjadi kalender rutin IAIN Kendari. Selama ada Hari Santri dan Dies Natalis, kami akan terus melaksanakan kegiatan ini”, ungkapnya.

Expo dan Porseni IAIN Kendari diharapkan tidak sekedar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelajar untuk saling mengenal, berinteraksi, dan mengembangkan bakat di bidang seni dan olahraga.

Reporter: Ilma Yusni/Anggota Muda
Editor: Andi Tendri

Jelang Hari Santri, IAIN Kendari Bakal Adakan EXPO Kemah Santri

Kendari, Objektif.id – Menjelang peringatan Hari Santri Institut Agama Islam Negeri Kendari bakal menyelenggarakan Expo Karya Inovasi, Porseni, dan Kemah Santri di gedung pelataran terpadu. Pada tanggal 22-26 Oktober 2023 mendatang.

Kegiatan ini, akan diikuti oleh sebanyak 30 pondok pesantren penerima bantuan inkubasi dan 109 SMA/MA se-Sulawesi Tenggara.

Wakil Rektor III IAIN Kendari Sitti Fauziah mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari edaran Dirjen Pendidikan Islam, dan seluruh PTKIN se-Indonesia menjadi host acara kegiatan tersebut.

“Kegiatan kita ada tiga, ada Expo, kemah, dan Porseni dari masing-masing peserta, dengan hadirnya SMA/MA juga disitu kita akan akomodasi supaya IAIN semakin banyak dikenal,” tutur Fauziah pada, senin (16/10).

Lanjut Fauziah, dia berharap kegiatan tersebut berjalan lancar hingga akhir serta melalui ajang sosialisasi dapat mendongkrak minat masuk mahasiswa ke IAIN Kendari.

“Kami selaku pimpinan tentunya mengharapkan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses, tak lupa juga karena kegiatan ini juga merupakan ajang sosialisasi Kendari semoga minat masuk di IAIN Kendari dapat mencapai 2.000 karena progresnya itu lebih besar di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan,” pungkasnya.

Penulis: Rahma
Editor: Melvi Widya

Suarakan Resolusi Jihad, Renungkan Diri Kenang Sejarah 22 Oktober

Objektif.id – Hari Santri diadakan untuk memperingati perjuangan kaum kiai dan santri untuk mengingat, mengenang, dan menghargai kaum santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia.

Hal inilah yang akan menjadi refleksi untuk kita semua dalam mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren, yang akan menyadarkan kita bahwa di zaman modern sekarang ini perlunya kita berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa dan negara tercinta.

Hari Santri Nasional ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober yang memiliki arti dan makna mendalam bagi kalangan santri itu sendiri, karena perjuangan yang mereka lalui membutuhkan pengorbanan dan waktu yang tidak singkat.

Asal Usul Hari Santri

Sejarah ini, dimulai pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy’ari yang menjabat sebagai Rais Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan resolusi jihad melawan aksi penjajahan di Surabaya, Jawa Timur yang bertujuan untuk merebut Indonesia, membangun Indonesia, dan mempertahankan NKRI.

Selanjutnya, para ulama melakukan pertemuan yang bertujuan untuk mengambil langkah tegas dalam menyikapi tentara Belanda yang berupaya kembali menguasai tanah air. Serta melahirkan resolusi jihad yang disepakati di Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945, lalu menyebar luaskannya ke masyarakat sekitar.

Dalam fatwanya, KH Hasyim Asy’ari menyatakan dengan tegas bahwa hukum membela negara adalah fardu ain dan melawan penjajah adalah jihad serta siapapun yang zalim terhadap negara berhak mati. Resolusi ini disampaikan pada tanggal 17 September 1945 yang mana membawa dampak besar dan membakar semangat para santri untuk mempertahankan Indonesia.

Dilansir dari detiknews.com pada tanggal 15 Oktober 2015 Presiden Joko Widodo dalam surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 2015. Bahwa setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri keputusan ini ditetapkan di masjid Istiqlal, Jakarta.

Peran Santri di Masa Sekarang

Peringatan Hari Santri 2023 mengusung tema Jihad Santri, Jayakan Negeri. Memiliki makna untuk mengajak para santri dalam upaya membangun kejayaan negeri dengan semangat intelektual para santri di era digitalisasi.

Di zaman modern seperti sekarang kita dihadapkan dengan tantangan digitalisasi dimana jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran senjata, tetapi melalui perjuangan intelektual yang harus kita sambut dengan penuh semangat. Kita dapat menjadi milenial yang tidak hanya berprestasi dibidang akademik, tetapi juga mampu menyebarkan ajaran agama melalui perkembangan teknologi.

Menurut kemenag RI dilansir dari situs resmi kemanag.co.id bahwa, Kemenag menerbitkan surat edaran menteri agama tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri No. SE 10 Tahun 2023 pada tanggal 11 Oktober 2023. Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pemangku kepentingan, pesantren, santri, dan masyarakat selama pelaksanaan kegiatan hari santri.

Penulis: Wahida
Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

IAIN Kendari Gelar Upacara Peringatan Hari Santri

Reporter : Asrina
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.Id – Dalam rangka memperingati hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2022, civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar upacara bendera pada Senin, 24 Oktober 2022.

Upacara yang bertemakan “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” ini diselenggarakan di Pelataran Gedung Rektorat IAIN Kendari dan di pimpin langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd.

Dalam sambutannya, dia mengajak seluruh pihak untuk ikut serta merayakan hari santri ini, karena hari santri bukan hanya milik santri saja, tetapi juga milik masyarakat Indonesia secara umum.

“Peringatan hari santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air ini, maka dari itu saya mengajak kita semua masyarakat Indonesia apapun latar belakangnya, untuk ikut serta merayakan hari santri” ucap Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd.

Wakil Rektor III IAIN Kendari, Dr. H. Herman, M.Pd.I mengatakan, upacara ini dihadiri oleh para dosen, pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasantri Ma’had Al Jamiah dan juga mahasiswa IAIN Kendari lainnya.

“Yang hadir dalam upacara tadi ada dosen, dekan, pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasiswa yang tergabung dari  mahasantri  Ma’had Al Jamiah, mahasiswa penerima KIP maupun mahasiswa lainnya” jelasnya.

Dia juga mengatakan tujuan diadakannya upacara hari santri ini adalah untuk memperat tali persaudaraan di lingkup kampus IAIN Kendari dan juga menghargai jasa para pahlawan nasional yang telah gugur.

“Tujuan diadakan upacara hari santri ini untuk dapat mempererat ukuwah islamiah kemudian menjunjung tinggi dan menghargai jasa-jasa para jihad yang membela Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan berasaskan Pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia ” Tukasnya.