Style Sexy Alluring Menjamur di Kampus IAIN Kendari

Kendari objektif.id – Beberapa mahasiswi merasa tidak percaya diri untuk ke kampus dengan style yang tidak mengikuti trend sekarang. Gaya penampilan yang dipilih seorang mahasiswi juga dapat dikatakan sebagai cerminan tentang sifat, karakteristik, kepribadian dan juga selera dari mahaiswi tersebut.

Style sexy alluring, misalnya, style yang identik dengan kesan agresif dan juga sensual ini banyak diikuti oleh para mahasiswi. Mahasiswi yang menyukai gaya berpakaian ini cenderung orang yang senang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

Oleh karena itu, busana dengan tipe stretch dan press bodi biasanya lebih dipilih oleh mereka yang menyukai style sexy alluring. Untuk itu jangan heran jika anda menemukan model berbapakaian seperti ini di kampus.

Untuk pemilihan warnanya, penyuka gaya berpakaian tersebut biasanya menggunakan tipe warna yang gelap dan mewah. Misalnya warna-warna seperti gold, hitam, ungu, merah dan lain sebagainya.

Di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, style sexy alluring yang mengarah pada style ala kebarat-baratan ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Gaya berpakaian ala kebarat-baratan itu menarik banyak perhatian oleh mahasiswi lainya. Ada yang pro namun tidak sedikit yang kontra.

“Kita dianjurkan untuk menutup bukan membungkus,” kata Santi (nama disamarkan) salah satu mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kepada objektif.id pada Senin (2/10/2023).

Kata Santi, beberapa mahasiswi yang di kampus yang saat ini tempat ia menimba ilmu agama sudah tidak memperlakukan budaya Indonesia, melainkan sudah mengadopsi budaya kebarat-baratan yang diperlihatkan dengan cara mereka berpakaian.

Padahal jika ditelisik kampus IAIN Kendari ini merupakan kampus agama. Kampus yang memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral serta, kampus yang menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlak al karimah.

“Inikan kampus agama tidak bisa pake rok terbela apalagi ketat. Hal itu tidak mencerminkan kampus institut, dan itu termasuk kode etik karena kita ini datang bukan fashion show, kita datang menuntut ilmu yang berkah, untuk mendapat keberkahan tersebut harus dengan cara yang sopan,” ujarnya.

Menurut Santi, seharusnya para mahasiswi yang kerap mengenakan style sexy alluring itu, bisa menempatkan dirinya saat memakai pakaian ketat itu.

“Seharusnya mereka tau menempatkan diri, di mana mereka harus berpakaian ketat, dan di mana mereka harus berpakaian tertutup,” tuturnya.

Nurlia mahasiswi Hukum Ekonomi Syariah hal tersebut tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari, seharusnya kampus Islam itu pakaiannya lebih sopan dan tidak ketat ,dan mereka seharusnya tau menepatkan diri mereka di mana harus berpakaian seperti itu.

“Untuk itu kalau belum bisa berpakaian yang bagus mulai sekarang harus di ubah dan biasakan karena ini sudah menjadi pilihan mereka,” ucap Nurlia.

Dwi Nurhalimah mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah mengatakan gaya berpakaian ketat, mengumbar lekuk tubuh dan memamerkan aurat itu tidak mencerminkan mahasiswi IAIN Kendari.

“Saya pribadi tidak sepakat, karena kita itu kuliah di Institut Agama Islam Negeri Kendari. Tentunya kita sebagai mahasiswa islam, kita kan sudah diajari untuk menutup aurat,” ujar Dwi Nurhalimah, Selasa (3/10/2023).

“Apa yang kita pakai atau apa yang kita gunakan itu mencerminkan bagaimana diri kita. jadi selayaknya kita sebagai wanita muslimah bagaimanalah kita berpakaian sesuai dengan aturan,” sambungnya.

Rektor IAIN Kendari Husain Insawan saat dikonfirmasi awak media mengenai cara berpakaian style yang identik dengan kesan agresif itu, dirinya mengatakan bahwa itu tergantung cara pandang saja.

Beliau melanjutkan bahwa dalam mazhab fiqih ada juga banyak pandangan yang berbeda-beda mengenai cara berpakaian. Beda cara pandang mazhab Maliki demikian pula cara pandang mazhab Hanafi.

“Hanafi jauh lebih berat ketimbang maliki, sehingga kalaupun mereka menggunakan pakaian perspektif Maliki itu kurang pas, jadi dia (mahasiswi) mungkin dia menggunakan mazhab Hanafi.

Saat ditanya soal aturan kode etik mahasiswa mengenai larangan menggunakan pakaian ketat hingga lekuk tubuhnya menonjol, dirinya mengatakan itu fungsi lembaga kemahasiswaan yang sering berinteraksi dengan para mahasiswi.

“Harusnya mensosialisasikan peraturan tata tertib kemahasiswaan yang berlaku bagi mahasiswa IAIN. Itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk melakukan sosialisasi itu dan menjadi tanggung jawab bersama,” bebernya.

Penulis: Novasari
Editor: Rizal Saputra

Peringati Maulid Nabi 1445 H, Rektor IAIN Kendari : Perilaku Nabi Harus Kita Teladani

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Baitul Hikmah IAIN Kendari,

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Baitul Hikmah IAIN Kendari, Jumat, (29/9/23).

Peringatan maulid ini dihadiri para mahasiswa, staf, dosen, hingga pejabat tinggi di lingkungan kampus IAIN Kendari dan Dewan Pengarah Majelis Ulama Indonesi (MUI) Sulawesi Tenggara Jakri Napu.

Rektor IAIN Kendari Husain Insawan mengatakan, pada peringatan maulid ini ada dua hikmah sebagai pelajaran yang bisa diambil dari kepribadian Rasulullah Saw. yang patut di contohi.

“Kita akan meneladan nabi dari perkataannya, sifatnya, perbuatannya, sikapnya dan seterusnya. Itu yang pertama,” bebernya.

Hikmah yang ke dua, lanjut mantan Wakil Rektor masa bakti 2019 – 2023 ini mengatakan, dengan adanya maulid ini akan semakin mempererat ukhuwah islamiyah secara internal lingkup IAIN Kendari.

Baik itu pimpinan dan civitas akademika, dosen dan mahasiswa, pimpinan dan mahasiswa dan mahasiswa sesama mahasiswa.

“Itu yang saya kira dua hal yang mungkin kita bisa ambil hikmahnya meneladani nabi,” bebernya.

Reporter: Yandi Pebriansah
Editor: Muh Akmal Firdaus

Bawa Nama Kampus ke Tingkat Nasional, Mahiscita IAIN Kendari Tak Diberikan Suport

Diduga tidak mendapatkan sokongan dana dari kampus, empat anggota Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) IAIN Kendari disinyalir nekat pinjam dana dari teman.

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) IAIN Kendari membawa nama kampus dalam mengikuti kegiatan nasional di Kota Surabaya sejak 24 September sampai 02 Oktober 2023. Ironinya, keberangkatan tersebut tidak disokong dana dari pihak birokrasi sehingga harus meminjam dana dari pihak luar kampus.

Badan Pendidikan dan Latihan (Badik) Mahiscita IAIN Kendari, Mr Syarif Hidayatullah menyebutkan nama-nama empat orang anggota Mahiscita yang mengikuti kegiatan Muktamar dan Kenal Medan (MKM) ke XI PTKIN se Indonesia, yakni Muh. Syahputra Hadrat, Abdul Rahman, Aldiansyah dan Irfan Kurniawan.

Syarif mengaku, empat anggota Mahiscita yang mengikuti kegiatan Muktamar Kenal Medan (MKM) ke XI PTKIN se Indonesia tersebut, berangkat menggunakan dana yang diperoleh dari rekan-rekan serta beberapa senior mereka. Hal itu dilakukan karna pihak birokrasi IAIN Kendari disinyalir tidak memberikan dana sepeserpun untuk keberangkatan mereka.

“Yang berangkat ini menggunakan dana pribadi, dan kreatifitasnya dari anggota,” kata Syarif kepada Objektif.id, Senin (25/9/23).

Lanjut Syarif, dirinya kecewa dengan sikap birokrasi kampus yang dinilai tidak mendukung keberangkatan empat anggota Mahiscita untuk mengikuti kegiatan nasional tersebut, padahal menurutnya mahasiswa yang dikirim itu hadir untuk mewakili nama IAIN Kendari dengan tujuan mengharumkan nama kampus.

Dia menambahkan, idealnya kampus semestinya mendukung setiap lembaga kemahasiswaan, baik itu UKM maupun UKK yang membawa nama kampus dalam setiap kegiatan-kegiatan regional maupun nasional.

“Kami dari pihak Mahiscita IAIN Kendari sangat merasa kurang terhadap anggaran yang telah di sediakan di kampus yakni dana dipa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Kendari, Fauziah membantah jika dana Dipa yang diberikan dari kampus tidak cukup. Sebab, Menurutnya dana yang diberikan kepada setiap lembaga kemahasiswaan internal kampus sudah maksimal.

“Informasinya tidak seperti itu, dana Dipa yang diberikan itu sudah maksimal,” bantah Fauziah.

 

Repoter : Siti Maharani
Editor: Wahyudin Wahid

KBM IAIN Kendari Gelar Doa Bersama Peringati Kematian Yusuf dan Randi

Kendari, Objektif.id – Peringati empat tahun kematian Yusuf dan Randi, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar doa bersama di Pelataran Gedung Terpadu IAIN Kendari, Selasa (26/9/23).

Pantauan Objektif.id, terlihat puluhan mahasiswa melakukan beberapa rangkaian kegiatan, yang diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mujahid. Setelah itu dilanjutkan dengan yasinan dan ditutup dengan tausiah singkat tentang kematian yang disampaikan oleh Ketua Rumah Qur’an (RQM) Mahasiswa IAIN Kendari Suwardi Wijaya.

“Ya Allah, ampunilah dia (Yusuf dan Randi) kasihilah dia, berilah dia kekuatan, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran,” tutur Mujahid dalam doanya.

Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari Arpan mengatakan, doa bersama ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar teman-teman Lembaga Kemahasiswaan, juga sebagai spirit religius untuk tidak menghilangkan identitas sebagai mahasiswa IAIN Kendari.

“Doa bersama ini kita lakukan untuk mengirimkan doa terhadap almarhum Randi dan Yusuf yang sampai hari ini belum mendapat keadilan dari pihak kepolisian,” kata Arpan.

Dirinya berharap peristiwa yang dialami dua mahasiswa Universitas Halu Oleo itu tidak terulang kembali pada generasi-generasi selanjutnya.

“Harapannya kedepan generasi-generasi selanjutnya kita tidak ingin kan lagi ada korban dari teman teman mahasiswa maupun masyarakat secara umum,” harapnya.

Untuk diketahui, sebelum menggelar doa bersama mahasiswa yang tergabung dalam KBM IAIN Kendari telah melakukan aksi demonstrasi di Gerbang Batas Kota Kendari –  Konawe Selatan.

Dalam aksi itu terdapat empat tuntutan yaitu, meminta Kapolda sultra untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang melakukan pelanggaran HAM, meminta Kapolda Sultra harus transparansi terkait kasus Randi dan Yusuf.

Pihaknya juga meminta Kapolda Sultra agar segera menuntaskan kasus- kasus pelanggaran HAM dan mengevaluasi kinerja kapolda Sultra mengenai pelanggaran HAM.

Reporter : Asran

Editor : Melvi Widya

 

Dikdas UKM Seni IAIN Kendari Rekrut 49 Anggota Baru 

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari laksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Dikdas) ke-24 di Pantai Cikal, Desa Lalombona, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.

Dikdas kali ini dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 21 September sampai 24 September 2023 dengan mengusung tema “Metamorfosa” yang diikuti sebanyak 49 orang Mahasiswa Aktif IAIN Kendari.

Ketua Umum UKM Seni, Muhammad Idris Sabrin mengatakan tujuan dilaksanakan Dikdas ini yaitu berfokus pada sumber daya manusianya dimana mereka ingin merekrut anggota baru yang memiliki bakat di bidang kesenian agar mereka bisa mengembangkan bakatnya lebih dalam lagi di UKM Seni

“Dikdas ini bagaimana kita menghadirkan anggota yang penuh dengan bakat serta loyalitas bagaimana dia mencintai sekretnya dulu, ketika kita sudah mencintai sekretnya kita apa yang ingin kita cari di UKM seni ini insyaallah bisa kita dapat dan bisa kita laksanakan khususnya di bidang kesenian”. Kata Muhammad Idris Adril, Selasa 26 September 2023.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya menginginkan dengan hadirnya anggota baru ini kinerja kepengurusan dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga kelak mampu untuk bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Insyaallah nanti ada kegiatan LSW (Lingkar Seni Walesea) yang akan diadakan di lombok, insyaallah kalau ada kita akan mengirim anggota lagi untuk kesana kebetulan kemarin juga sempat di Gorontalo” Bebernya.

Sebagai langkah awal pihaknya akan memfokuskan tiap-tiap anggota agar lebih mendalami atau mengembangkan bakat di bidang masing-masing.

“Kita di sini UKM Seni hanya membuka ruang bagaimana teman-teman anggota bisa mengembangkan lagi bakatnya di bidang kesenian. Baik itu di musik, di gitar, di teater, dan puisi” Tutupnya.

Reporter: Kusma dan Rahma

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Mahasiswa Minta Fasilitas di Ruang Hijau, Kabag Umum IAIN Kendari: ‘Tergantung Pimpinan’

Kendari, Objektif.id – Ruang hijau yang terbentang dari gedung perpustakaan hingga gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kerap dikunjungi para mahasiswa.

Pantauan Objektif.id, puluhan mahasiswa mengunjungi ruang hijau ini saat waktu pergantian mata kuliah sekira pukul 10.00 Wita, waktu istirahat pukul 12.00-13.00 Wita, dan sore hari sekira pukul 15.00 Wita hingga waktu magrib.

Tujuan para mahasiswa pun beragam, ada yang sekedar ingin menghabiskan waktu luang, mengerjakan tugas kuliah, rapat-rapat organisasi, serta sekedar bersenda gurau bersama teman kuliah.

Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Ilham saat mengunjungi ruang hijau ini mengaku, memilih nangkring di tempat ini karena alasan kenyamanan. Menurutnya ruang hijau ini menawarkan sensasi kesejukan sehingga sangat pantas dijadikan tempat untuk menghabiskan waktu luang.

“Kalau di Fakultas saya rasa kurang enak, apalagi kan sementara ada pembangunan gedung baru,” tutur Ilham saat ditemui Objektif.id,  Rabu, (6/9/23).

Selain Ilham, Lia juga membeberkan alasannya memilih mengunjungi ruang hijau ini saat waktu luang. Menurutnya, vibes yang dia rasakan saat nongkrong di ruang hijau IAIN Kendari ini bisa membuka pikiran sehingga banyak mendapat inspirasi.

Meski demikian, para mahasiswa yang ditemui Objektif.id dalan satu lingkaran diskusi di sekitar ruang hijau IAIN Kendari, meminta pihak kampus untuk memberikan perhatian khusus kepada ruang hijau ini dalam hal penataan dan pengadaan fasilitas-fasilitas untuk menunjang kenyamanan mahasiswa saat berada di tempat ini.

Kepala Bagian (Kabag) Umum IAIN Kendari, Amari, saat dikonfirmasi Objektif.id mengatakan, pihaknya telah memikirkan hal tersebut. Namun, belum mendapat anggaran dari pimpinan kampus IAIN Kendari. “Mau di apa, kita hanya bergantung,” ungkap Amari kepada Objektif.id.

Reporter: Akmal
Editor: Ai

DWP IAIN Kendari Hadirkan Dr. Marcelo dari New York Bahas Pentingnya Kesehatan anak 

Kendari, Objektif.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri Kendari (IAIN) gelar Sosialisasi Kesehatan, bersama Dr. Marcelo Gareca., M.D., FACTP., FIDSA dari Guthrie Clinic, New York.

Kegiatan sosialisasi ini di mulai pada pukul 09.00 WITA dengan mengangkat tema “The state of Children’s Health In Indonesia, A Review of the 2020 UNICEF Report” di Aula Perpustakaan IAIN Kendari. Selasa, (12/09/2023).

Dalam pembukaannya, Marcelo Gareca mengatakan stunting itu sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat dari kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan berada dibawah standar.

Selain itu, lanjut Marcelo Gareca, dia menerangkan bahwa umur 5 tahun merupakan usia yang sangat produktif untuk mengetahui atau mencegah stunting pada anak-anak yang kekurangan Imunisi.

“Jadi untuk melakukan pencegahan pada anak-anak yang terkena stunting, sebaiknya dilakukan sebelum mencapai umur 5 tahun”, beber Marcelo Gareca, Selasa (12/9/2023).

Untuk itu, dirinya berharap informasi yang di berikan bisa betul-betul diterima karena ini merupakan salah satu topik yang sangat penting untuk diketahui bersama.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita, Satmawati Insawan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan keadaan kesehatan anak-anak kita ke depannya.

“Dalam acara sosialisasi ini kita akan mendapatkan berbagai informasi yang berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang kesehatan anak”, katanya.

Wakil Rektor II, Nurdin sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang di selenggarakan DWP IAIN Kendari karena bisa menghadirkan dokter spesialis kanker dari Guthrie Clinic, New York.

“Kegiatan ini sangat penting sekali, patut kita syukuri bisa kedatangan dokter spesialis yang akan membahas pentingnya memahami kesehatan anak di Indonesia khusus nya bagi ibu-ibu di Sulawesi Tenggara, pungkasnya”.

Reporter: Andika
Editor: Rizal

Pamerkan Kerajinan Tangan Dari Kerang, Mahasiswa KKN Kerjasama Desa Labengki Raih Juara 1

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa KKN Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Sulawesi di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sukses meraih juara pertama pada kegiatan KKN Expo yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, pada Minggu, 3 September 2023.

Kerajinan yang berasal dari kerang yang hanya terdapat di Desa Labengki ini  merupakan inovasi baru yang di buat oleh Mahasiswa KKN Kerjasama Desa labengki yang direncanakan akan terus dikembangkan hingga menjadi ciri khas dari Desa tersebut sehingga dapat menjadi cendramata bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Labengki.

Fitri, salah satu mahasiswa KKN Kerjasama asal IAIN Kendari mengatakan dalam pembuatan kerajinan tersebut, dibutuhkan waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, mulai dari awal hingga tahap akhir kerajinan ini. Hal itu disebabkan karena tiap sisi dari kerajinan tersebut harus dikerjakan secara bertahap.

“Dalam proses pembuatan butuh  waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, karena melalui begitu banyak proses mulai dari proses  susun kerangnya di satu sisi terlebih dahulu. Setelah kering, disusun pasir yang sudah dicampur dengan lem, Terus dikeringkan lagi. Setelah itu, lanjut ke sisi yang lain,” kata Fitri saat ditemui Objektif.id

Selaras dengan itu, Sulfikar salah satu dewan juri dari perwakilan asesor manajemen mutu industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari mengaku terpukau dengan kerajinan yang di tampilkan oleh KKN Kerjasama dan mengharapkan produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat di pasarkan.

“Terkait dari hasil karya mahasiswa ini mereka sangat luar biasa tidak kalah bersaing dari produk UMKM yang ada makanya tadi saya sampaikan itu supaya ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak yang bisa membantu mereka dalam hal ini bisa dijual ke toko-toko ataupun ke pusat oleh-oleh,” ungkapnya.

Penulis : Tessa ASN

UKM-Pers IAIN Kendari Ajak Para Maba Berjuang dan Berkarya Melalui Tulisan

Objektif.id – Teriknya sengatan matahari bukan alasan untuk tidak hadir merayakan momentum suka cita tersebut. Sebanyak 1.379 mahasiswa baru IAIN Kendari tahun 2023 yang mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) harus disambut dengan semangat persaudaran yang penuh cinta dan kasih.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PBAK wajib disambut dengan pengenalan Lembaga Kemahasiswaan. Momentum itu segala rupa kemewahan dan kehebatan harus dipertontonkan dihadapan para Maba dan tidak terkecuali bagi UKM-Pers IAIN Kendari.

Berbagai konsep dan kratifitas dipersiapan agar tampil eksaitet dihadapan para junior. Sebab, momentum tersebut di nilai sakral untuk merebut hati mahasiwa baru bergabung di dalam organisasi.

Pada hari Minggu, 20 Agustus 2023 sekitar pukul 14.00 WITA. Para pengurus dan anggota UKM-Pers IAIN Kendari didampingi oleh Dosen Pembina Irma Irayanti, SH.I., M.Pd, tepat dipelataran gedung kuliah terpadu berlater U menyambut ribuan mahasiswa baru IAIN Kendari.

“UKM-Pers adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup IAIN Kendari,” kata Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika.

Antusias mahasiswa baru menyambut penampilan tersebut, sorotan mata yang penuh dengan kegembiraan seakan menyimpan harapan besar dibalik proses-proses juang yang sedang dijalani.

Seolah-olah hadir sebagai solusi jalan juang dimasa depan, Andika dengan mantap menuturkan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari memiliki prospek kerja yang menjajikan di masa depan.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak di ragukan lagi ketika ingin menekuni dalam bidang jurnalistik,” ucapnya menyakinkan.

Ia mencontohkan telah banyak senior-senior UKM-Pers IAIN Kendari yang telah memiki perusahaan media sendiri, sehingga itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidan jurnalistik.

“Jurnalis adalah kerja-kerja kenabian. Menyampaikan kebenaran dan mengkritisi penguasa yang ugal-ugalan melalui tulisan,” tutur Andika.

Pada akhirnya, Andika mengajak kepada seluruh mahasiswa baru IAIN Kendari untuk bergabung bersama keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari, berkarya dan berjuang bersama.

“Mari adik-adik. Bergabung bersama kami. Kita berjuang dan berkarya bersama. Melakukan kontrol sosial atas setiap penindasan yang terjadi,” pungkasnya.

Penulis : Muh. Arya

UKM-Pers IAIN Kendari Menyapa Maba 2023

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyapa mahasiswa baru pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kendari tahun 2023 yang diselenggarakan di pelataran gedung terpadu. Minggu, (20/9/23).

Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika dalam sambutannya mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di Lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di lingkup kampus IAIN Kendari yaitu berdiri pada 12 Mei 1998,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam keluarga besar UKM-Pers maka untuk prospek kerjanya nanti ketika lulus kuliah sudah tidak diragukan lagi karna banyak alumni jebolan dari UKM-Pers itu sendiri yang sudah memiliki perusahaan media sendiri.

Dia juga menyampaikan kepada para mahasiswa baru tentang manfaat yang akan didapatkan jika nantinya mereka bersedia untuk bergabung menjadi keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari untuk bisa mengenal lebih dalam terkait dunia jurnalistik.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak diragukan lagi ketika mereka ingin menekuni dalam bidang jurnalistik karna ada banyak  alumni jebolan UKM-Pers yang sudah mempunyai perusahaan media sendiri jadi itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidang jurnalistik,” Sambungnya.

Andika juga ia juga mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers akan selalu ada di garda terdepan dalam hal mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa baik yang berada dalam lingkungan IAIN Kendari maupun di luar dari IAIN Kendari itu sendiri,” pungkasnya.

Reporter : Arya Saputra

Dalam Rangka Mencegah Pernikahan Dini, Mahasiswa KKN, bersama KUA dan Puskesmas Andoolo Gelar Sosialisasi

Konawe Selatan,Objektif.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari se-Kecamatan Andoolo berkolaborasi dengan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Puskesmas Andoolo, menggelar sosialisasi Upaya dan Strategi Pencegahan Pernikahan Usia Dini, Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan. Senin, (14/08/2023)

Kegiatan yang dilaksanakan di masjid Al-akbar Desa Lalobao ini di hadiri oleh siswa-siswi SMP 23 konsel, SMAN 6 Konsel, dan ibu-ibu majlis ta’lim se-kecamatan Andoolo yang berjumlah 60 orang.

Koordinator kecamatan (Korcam) Abdul Rahmat mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap generasi bangsa, agar dapat tercipta masyarakat yang berkualitas dan harmonis

“kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap generasi bangsa sehingga perlu adanya sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini demi terciptanya masyarakat yang berkualitas dan harmonis” katanya

Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai dampak dari pernikahan dini

” jika menilik dari tema semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai dampak dari pernikahan usia dini” harapnya

Selaras dengan itu, Kepala KUA, Saryono S.pd mengatakan bahwa melalui kegiatan ini semoga masyarakat dapat mengetahui tentang beberapa hukum mengenai pernikahan.

“Ada beberapa hukum terkait hukum pernikahan. Ada hukum adat, hukum agama, dan hukum negara. Hukum agama mengatakan seseorang boleh menikah ketika menginjak Akil baligh. Kemudian hukum negara bahwa usia menikah 19 tahun. Untuk menikah harus siap jasmani maupun rohani”. Katanya

Kepala UPTD Puskesmas Andoolo, Sulkarnain SKM., M.kes menjelaskan mengenai dampak buruk dari pernikahan dini yaitu dapat menyebabkan terjadinya stunting di antaranya gizi buruk, sakit, maupun tubuh pendek.

“Saat menikah dini perempuan pada usia remaja umumnya memiliki tingkat psikologi dan organ reproduksi yang belum matang”.

Selain itu, Penyuluh keluarga berencana kecamatan andoolo, Sabar Supriyadin Amd., Komp mengatakan bahwa menurut BKKBN usia ideal untuk menikah bagi perempuan adalah minimal 21 tahun sementara laki-laki minimal 25 tahun

Reporter: melvi widya

KKN IAIN Kendari Sukses Gelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui

Motui.Objektif.Id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 45 Kelurahan Bende, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menggelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 10-12 Agustus 2023.

Kegiatan yang digelar di Mesjid Al-Ikhlas Kelurahan Bende ini dihiasi dengan begitu banyak jenis lomba, mulai dari lomba Adzan,Tartil, Tahfiz, dan juga Lomba Kultum yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa tersebut.

Humas Kecamatan, Yahya mengatakan tujuan dari kegiatan ini jika di tilik dari tema kegiatan yaitu untuk membangun negeri melalui generasi islami yang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak-anak yang berada di kecamatan Motui.

“Tujuan kegiatan ini berdasarkan tema kegiatan yang kami buat membangun negeri melalui generasi islami. Melalui kegiatan ini kami berharap akan terwujudnya generasi islami yang sesuai dengan potensi yang di miliki oleh anak di kecamatan motui.” Katanya

Ia juga mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Lomba Seni Keagaaman ini sebanyak 130 orang pelajar.

“Pesertanya itu sekitaran 130  orang peserta yang terdiri dari siswa SD dan SMP se kecamatan Motui.”

Selanjutnya Ia juga berharap setelah di adakan kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit unggul di kecamatan Motui dalam hal keislaman.

“Harapan kami setelah di adakan kegiatan seni keagamaan agar munculnya para bibit-bibit yang unggul dalam hal keislaman untuk melanjutkan nilai-nilai keislamaan setelah kami meninggalkan lokasi KKN.”Tutupnya.

Reporter : Muhammad Arya

Upaya Menciptakan Kepengurusan Kampus Yang Lebih Baik, SEMA dan DEMA IAIN Kendari Menggelar Dialog Publik

Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan Dialog Publik yang digelar di depan gedung rektorat IAIN Kendari. Jum’at (21/7/2023).

Kegiatan tersebut diikuti oleh para mahasiswa dan pengurus lembaga di IAIN Kendari serta menghadirkan dua narasumber yakni Asman Budiman dan Ahmad Nur Cholis, dengan mengangkat tema “Clean and Good University Governance”.

Ketua DEMA IAIN Kendari, Ashabul Arkam mengatakan tujuan diangkatnya tema tersebut pada kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk membantu Rektor dalam menentukan struktur akademik di IAIN Kendari agar bisa diisi oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

“Maksud kami untuk mengangkat tema ini adalah lembaga mahasiswa ingin berupaya membantu pimpinan tertinggi dalam hal ini Rektor baru IAIN Kendari dalam memilih dan mengisi struktur akademik IAIN kendari secara efektif. Artinya orang-orang yang diamanahkan sebagai sivitas akademik kampus adalah orang yang mempuyai rekam jejak yang beringritas dan memiliki etos kerja yang baik serta mampu berintegrasi dan beradaptasi kepada masyarakat mahasiswa,” Katanya.

Dia juga mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mempengaruhi serta menghadirkan pikiran kritis dari para mahasiswa IAIN Kendari.

“Adapun tujuan dari kegiatan dialog tersebut adalah merangsang dan menghadirkan kembali pikiran-pikiran mahasiswa yang sekian lama semakin memudar terutama dalam segi intelektual begitupun akademis,” sambungnya.

Ashabul Arkam berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat menguatkan silaturahmi antara mahasiswa dan sivitas akademika IAIN Kendari serta dapat menjadi ruang yang baik untuk menyalurkan aspirasi para mahasiswa.

“Harapan saya selaku ketua DEMA dengan membuat kegiatan dialog publik ini agar kemudian silaturahim sesama mahasiswa dan sivitas akademik kampus terjalin dengan baik serta aspirasi mahasiswa yang selama ini tidak dapat di sampaikan secara langsung dapat terakomodir dan terselesaikan,” pungkasnya.

Reporter : Fitri
Editor: Melvi Widya

Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gandeng Masyarakat Bersikan Sampah di Pasar Desa Wawoluri

Konawe Utara, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 44 Desa Wawoluri, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara gandeng masyarakat gelar bakti sosial di Pasar Desa Wawoluri Rabu (19/7/2023) pagi.

Koordinator Desa (Kordes) Posko 44 N. W. Al – Ghifari Kadar mengatakan, bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan pasar sekaligus menjalin silaturahmi antara mahasiswa KKN  bersama masyarakat setempat.

“Kegiatan kerja bakti ini adalah salah satu program kerja kami di Desa Wawoluri yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong menolong, sukarela, saling membantu, dan mempunyai sifat kekeluargaan baik antar mahasiswa IAIN Kendari dengan masyarakat Desa Wawoluri” Ungkap N.W. Al-Ghifari Kadar.

Di tempat yang sama, Masnur salah warga Wawoluri mengakui, hadirnya mahasiswa KKN yang berasal dari Kampus IAIN Kendari banyak memberikan kontribusi positif baik di bidang pendidikan, keagamaan maupun dibidang lingkungan.

“Intinya adanya anak-anak KKN IAIN Kendari ini sangat bersinergi dengan masyarakat baik di bidang pendidikan formal maupun keagamaan serta terjalin hubungan baik antara masyarakat dan mahasiswa” Ucapnya.

Reporter : Azliza
Editor : Omo