Mempertanyakan Eksistensi SEMA IAIN Kendari, Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi Demonstrasi

Kendari, Objektif.id– Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar aksi demonstrasi di depan sekretariat Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari pada Kamis, 15 Desember 2022.

Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus, Anggi Sugiantara, yang juga merupakan partisipan dari Aliansi Mahasiswa Bersatu mengatakan bahwa aksi ini digelar untuk mempertanyakan kinerja dari SEMA IAIN Kendari yang dinilai tidak berfungsi dengan baik walaupun di tunjang fasilitas yang lengkap.

“Jadi, kita turun kemudian mempertanyakan eksistensi daripada kinerja SEMA I yang diketuai oleh Wahyudin Wahid, yang mana struktur organisasinya ada, sekretariatnya ada, kemudian fasilitasnya ada dan semua itu diberikan untuk kemudian di fungsionalkan pengembangan kepengamanan mahasiswa dalam hal ini sebagai controlling Sema-Sema Fakultas,” Katanya.

Dia juga mempertanyakan kejelasan anggaran yang diberikan pihak kampus kepada SEMA IAIN Kendari, karena mereka menilai sampai menjelang akhir masa jabatannya, kinerja SEMA masih belum jelas terlihat.

“Tidak lama lagi kita akan mendekati Pemilma, dan sampai sekarang dengan belum ada kinerjanya pertanyaan saya anggaran yang dikucurkan birokrasi kepada SEMA itu dikemanakan begitu, itu harus dipertanyakan kejelasannya kalau perlu kita tampilkan daripada RAB nya mana sini kita bicarakan,” sambungnya.

Anggi Sugiantara juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan implementasi dari salah satu fungsi mahasiswa yaitu sebagai agent of control, dan dengan tujuan agar SEMA IAIN Kendari bisa berfungsi dan berjalan dengan baik, sehingga tidak lalai dalam menjalankan kewajibannya.

“Maka tugas kita sebagai mahasiswa agent of control, itu juga harus turun bagaimana mengingatkan saudara-saudara kita, mungkin saudara-saudara yang berada di SEMA ini khilaf atau mungkin terlena oleh jabatan, olehnya itu kepedulian kita mengingatkan agar kemudian tidak berdampak berkelanjutan dan juga untuk memberikan pelajaran kepada mereka bahwa jabatan dan uang yang dikucurkan oleh birokrasi itu memiliki pertanggung jawaban yang nanti akan dipertanggungjawabkan pada akhir periode yang disebut dengan LPJ.” Tukasnya.

Reporter: Tesa ASN
Editor: Slamet 

Ketua Di Atas Ketua?

Objektif.id – “Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati”. Ya, itulah kata seorang sastrawan terkemuka yang pernah dimiliki Indonesia bahkan dunia sekalipun. Sengaja aku dahului tulisan ini dengan kutipan kalimat eyang Pramoedya Ananta Toer, sebab secara sadar diharapkan agar supaya arah tanggung jawab mereka yang memiliki otoritas pada sebuah institusi tertentu memang harus penuh dengan penghayatan utuh atas ketulusan melaksanakan amanah, bukan kemudian penuh tipu daya disertai pencitraan yang dengan bangga masih berkoar-koar perihal semua kalangan mempunyai kesempatan yang sama dalam sistem demokrasi. Dasar omong kosong, apakah tuan-tuan ketua ini tidak malu? _Nda munafik ka begitu kanda?_ bicara di atas kaki sendiri tapi dalam pelukan orang lain.

Ironis jika pikiran itu terkungkung oleh pihak eksternal dengan kepicikan yang dijadikannya senjata utama, serta kedermawanan palsu yang menjadi tamengnya. Musti kita akui kepemimpinan hari ini sedari kampus telah begitu jauh – amat mundur dari segala tugas tanggung jawabnya sebagai manusia dan peran fungsinya mahasiswa. Dalam hal mengingatkan, kita akan menyeret para ketua lembaga kemahasiswaan disalah satu kampus dengan banyaknya anomali yang sengaja dibiarkan mengakar dan tumbuh berkembang secara terus-menerus. Ternyata isu perpanjangan jabatan serta penundaan pemilu bukan hanya terjadi di tingkat para elit negeri ini, yang implikasinya sampai merembet ke dalam kampus. Bahkan bukan hanya sekedar isu melainkan benar-benar terjadi.

Pengkajian melalui regulasi lembaga kemahasiswaan seyogyanya ada beberapa ketua lembaga yang dicopot dari jabatannya. Semisal salah satu contoh kasus ketika dari ketua-ketua yang menjabat telah hilang status kemahasiswaannya maka ia sudah harus diganti. Masih teramat banyak lagi masalah yang terjadi dalam kampus itu terkhusus ditataran lembaga kemahasiswaan politiknya.

Sejatinya para ketua lembaga kemahasiswaan di kampus tersebut baik yang berkasus maupun tidak sudah harus tergantikan lewat proses penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa. Disinilah letak kekeliruannya, sebab ketua lembaga tertinggi mahasiswa (katanya) belum melakukan pembentukan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM). Jangankan proses pembentukannya, dibicarakan bersama teman-teman mahasiswa saja tidak. Dengan peristiwa semacam ini timbul pertanyaan apakah ada “ketua di atas ketua”? Pertanyaan itu muncul indikatornya sederhana, kalau memang ketua tertinggi lembaga kemahasiswaan mengapa tidak berani mengambil sikap. Wajar kalau didemo karena diragukan independensinya.

Jangan takut untuk melawan pada mereka yang mencoba mengintervensi kemerdekaan berpikir serta kesadaran nurani anda. Aku yakin, organisasi ataupun yang mendidik itu baik belum tentu yang didik akan menjadi baik apa lagi yang didikannya tidak baik.

Mengkhawatirkan apa bila pola kaderisasi masih terjebak pada dogmatisme senioritas dengan basis kebenaran mutlak, itu artinya bukan mengkader tapi menternak. _”Kita nda mau ka kanda tes rasa yang ada mango-mangonya? Masa mau rasa vanilla terus”._ Saat ini perlu upaya rekonstruksi metode selain dari yang sudah ada itu. Kaku, konservatif, cenderung mengkerdilkan. Ingat ucap Sutan Syahrir Tum ” Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis. Temporer dan karena itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa hanya akan terasa sakit, tersesat dan merusak pergerakan”.

Sampailah ke penghujung tulisan ini, saatnya mengistirahatkan tubuh dan semua yang sedang berkecamuk dalam kepala. Sebab perjuangan membutuhkan tenaga dan pikiran bukan wakanda dengan segala arahan-arahan kolonialismenya. Hati-hati semua bisa kena.

Penulis : Hajar
Editor: Redaksi

SEMA FEBI IAIN Kendari Gelar Dialog Publik

Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Dialog Publik di Aula Mini FEBI IAIN Kendari pada Senin (12/12/2022).

Dialog Publik kali ini mengangkat tema “Indonesia Economic Outlook 2022” yang menghadirkan dua dosen FEBI IAIN Kendari sebagai  narasumber yaitu Abdul Wahid Mangkito S.Si.,M.EI dan Lestari Daswan S.M.,M.M.

Ketua panitia kegiatan, Sultan menjelaskan bahwa tujuan diadakan kegiatan Dialog Publik ini tidak lain untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan Mahasiswa terkhususnya di bidang ekonomi.

“Tujuannya yaitu untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan kepada Mahasiswa khususnya di bidang ekonomi bahwasanya kita harus mengetahui keadaan ekonomi kita pada saat ini dan solusi apa yang harus kita perbuat untuk kedepannya,” Jelasnya.

Dia juga mengatakan, dengan diadakannya Dialog Publik ini dapat dijadikan rujukan untuk menghadapi resesi ekonomi di tahun 2023 nanti.

“Apa lagi yang katanya kita akan menghadapi resesi ekonomi pada tahun 2023 maka dengan adanya dialog ini dapat memberikan gambaran bagi kita semua dengan apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi problem tersebut,” Sambungnya.

Selaras dengan itu, Ketua SEMA FEBI IAIN Kendari, Raodatul Jannah berharap kegiatan tersebut dapat menambah wawasan dan membuka pikiran Mahasiswa terkait kondisi perekonomian indonesia dan juga untuk menghadapi resesi ekonomi di tahun 2023.

“Saya berharap dengan diadakannya dialog publik ini bisa menambah wawasan peserta terkait kondisi perekonomian indonesia saat ini dan prediksi resesi ekonomi di tahun 2023 yang kemudian bisa menghasilkan pikiran dan tindakan agar bisa survive di dunia ekonomi,” Harapnya.

Reporter: Tesa ASN
Editor : Asrina

HMPS ESY IAIN Kendari Gelar Kegiatan Diskusi Peluang Ekonomi Kreatif Bagi Generasi Milenial

Kendari, Objektif.Id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah (HMPS-ESY) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Focus Group Discussion di Aula Mini IAIN Kendari pada Kamis, 5 Desember 2022.

Kegiatan yang mengangkat tema “Peluang Ekonomi Kreatif Bagi Generasi Milenial” ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Sarlan Lario, S.E selaku direktur Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) dan juga Muh. Imran, S.E, M.Ak yang merupakan dosen FEBI IAIN Kendari.

Ketua panitia kegiatan, Hikmawati menjelaskan bahwa tujuan diadakan kegiata Focus Group Discussion ini tidak lain untuk memberi motivasi kepada mahasiswa IAIN Kendari terutama yang berasal dari FEBI agar dapat membangun bisnis ekonomi secara kreatif dan inovatif.

“Tujuan di adakan kegiatan Focus Group Discussion bermaksud agar generasi atau mahasiswa khususnya lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini bisa lebih kreatif dan inovatif  lagi dalam membuat suatu bisnis ekonomi,” jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang berasal dari lingkup IAIN Kendari.

“Jadi kepanitiaan yang terlibat dalam kegiatan diskusi ini kurang lebih 15 orang mungkin, terus kalau dari peserta yang ikut serta juga kurang lebih 50 orang yang hadir dalam kegiatan ini, ” sambungnya.

Selanjutnya dia juga berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu baik untuk peserta maupun panitia yang ikut andil dalam kegiatan ini.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa bermanfaat dan menjadi sumber ilmu bagi peserta dan juga kepanitiaan yang hadir dalam kegiatan tadi,” Harapnya.

Penulis : Muh Arfan Sangga
Editor: Asrina

Ada Apa Dengan Begal?

Objektif.id – Begal merupakan salah satu tindak kejahatan kriminal  jalanan yang mengancam, membajak, merampas/mencuri, serta membunuh orang tidak bersalah yang ditemuinya. pembegal biasanya beraksi pada tengah malam hari sementara di siang hari di tempat-tempat yang sepi dan aksinya selalu dilakukan bertim baik itu dua orang maupun lebih dari itu sudah selayaknya pemain sepak bola.

Para begal ini sudah sangat meresahkan masyarakat sehingga membuat sebagian orang takut untuk keluar rumah pada malam hari dan tak sedikitpun juga orang masih berani untuk keluar malam entah karena kebutuhan mendesak ataupun hal-hal lainnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data statistik kriminalitas di Indonesia salah satunya melalui pendekatan ruang lingkup kewilayahan tercatat dalam kurun waktu tahun 2011-2018, jenis kejadian pencurian merupakan kejahatan yang paling banyak terjadi pada Desa/Kelurahan di Indonesia Jumlahnya mencapai lebih dari >36%-45%. Melalui pendekatan survei korban dalam periode tahun 2019-2020 tercatat korban yang berhasil melaporkan tindak kejahatan kepada pihak hukum masih relatif rendah. Pada tahun 2019 persentasenya sebesar 22,19% kemudian di tahun 2020 mengalami peningkatan sedikit menjadi 23,46%.

Dari sekian banyak pelaku Pembegalan yang disiarkan di media baik itu melalui internet ataupun berita di Tv. Sangat disayangkan bahwa pelakunya masih remaja di bawah umur hal ini tak terlepas dari pergaulan mereka yang salah arah. Jadi, tak mengherankan para pelaku begal yang ditangkap akan menangis dan meminta ampun layaknya balita yang ketahuan merusak barang orang tuanya. Karena pikiran mereka dicekoki Ajaran menganggap pegang senjata dan melakukan kejahatan adalah hal yang keren. Namun, nyatanya mental mereka masih sangatlah lemah untuk berhadapan langsung kepada aparat hukum.

Pembahasan tentang begal ini tak akan pernah habisnya layaknya sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang mencapai ribuan episode. Teruntuk para orang tua diluar sana mulai sejak dini ajarilah anak-anak kalian tentang pemahaman akan kehidupan sebenarnya dibalik dinding rumah. Karena, hidup bukan hanya tentang sisi terangnya saja sebaliknya hidup juga ada sisi gelapnya.

Adapun orang yang menganggap dirinya tak diperhatikan tetaplah gunakan akal dan hatimu untuk berpikir kritis dan kedepan akan keadaan sesulit apapun itu. Satu hal yang perlu diingat bahwa tuhan akan selalu ada bersamamu dan memperhatikan dirimu.

Penulis : Tesa ASN
Editor: Redaksi

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kendari Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Kendari, Objektif.id – Banyus, salah satu mahasiswa Pascasarjana IAIN Kendari, berhasil meraih penghargaan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Berdedikasi Jenjang SD Tingkat Nasional  pada momen penganugerahan Guru PAI Berprestasi dan Berdedikasi pada hari guru nasional yang  diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Kamis 24 November 2022.

Pada kegiatan tersebut terdapat 274 partisipan yang melewati seleksi ajang anugerah tingkat nasional ini, yang berasal dari para GPAI TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan Pengawas.

Direktur PAI Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Amrullah  mengatakan bahwa penghargaan ini diberikan kepada para guru didalam lingkup kementerian agama sebagai motivasi untuk terus meningkatkan pemahaman mereka terhadap moderasi beragama, sehingga nantinya hal tersebut dapat dengan mudah diterapkan kepada para peserta didiknya.

“Penghargaan ini sebagai dorongan kepada seluruh guru untuk terus berusaha mengembangkan nilai-nilai agama sesuai bingkai moderasi beragama,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulawesi Tenggara (Sultra), Zainal Mustamin menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian yang telah diraih Banyus dan berharap pencapaian tersebut dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugasnya.

“Saya sangat mengapresiasi ada yang mendapat penghargaan di lingkungan Kementrian Agama. Semoga apa yang didapat pada penganugerahan kemarin dapat diterapkan dalam setiap tugas yang diembannya,” ujarnya.

Sementara itu, Banyus mengatakan dirinya sangat bersyukur dengan prestasi yang telah diraih dan percaya bahwa guru PAI di Sulawesi Tenggara juga bisa memberikan dampak yang besar dalam skala nasional.

“Pastinya saya bersyukur sekali dengan pencapaian ini. Melalui pencapaian ini saya percaya bahwa Guru PAI Sultra juga telah mampu memberikan kontribusi besar bagi bangsa,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp.

Reporter : Asrina
Editor : Slamet

Ada Kompor Dibalik Konten

Objektif.id – Di zaman serba teknologi ini kita sudah tak asing lagi dengan yang namanya seorang Content Creator yang menyebarkan sebuah informasi di berbagai platform media sosial seperti Instagram,Facebook,Twitter dan TIktok yang paling sering banyak menjadi penyedia informasi dari mancanegara.

Adapun konten-konten yang mereka bagikan biasanya berkaitan dengan suatu keadaan atau peristiwa yang sedang terjadi maupun pada masa lampau. Konten tersebut juga menyajikan suatu hal yang menimbulkan perspektif publik yang beraneka macam baik itu positif maupun negatif terhadap hal tersebut. Di sepanjang tahun 2021 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendeteksi telah terdapat sekitar 650 konten yang memuat radikalisme. Sementara di tahun ini, menjelang pemilu tahun 2024 Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (BAWASLU-RI) telah menerima laporan terkait konten propaganda politik sebanyak 5.103 konten.

Dalam sebuah peristiwa yang tidak mengenakan yang dilakukan sebut saja “Oknum-Oknum”. Melihat hal tersebut para pengonten ini kemudian menyebarkan informasi kepada khalayak umum dengan bumbu-bumbu propaganda. Mereka menyebar informasi atas tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh beberapa “Oknum” malah dibalik dengan mengatasnamakan secara keseluruhan masyarakat ada dalam peristiwa tersebut. Hal ini tentu saja memberikan asumsi publik yang negatif kepada penduduk yang ada dalam suatu kewilayahan yang dimuat dan tentunya akan berdampak dengan memburuknya reputasi Wilayah itu.

Sungguh sangat kasihan para orang-orang tak bersalah ini yang terkena imbasnya dan dicap dengan kata-kata negatif oleh publik hanya karena kesalahan seorang atau beberapa “Oknum” ditambah dengan pengomporan yang dilakukan oleh para pengonten tersebut.

Untuk itulah Warga Internet (Netizen) sebagai penggiat sosial media jangan mudah termakan dengan isu propaganda yang tersebar di berbagai platform media sosial yang ada. Perlu adanya sifat mengkritisi sebuah informasi yang tersebar jangan hanya karena ramai diperbincangkan di media sosial kemudian mengambil kesimpulan sendiri, biasa apa yang sedang ramai itu belum tentu fakta yang sebenarnya. Cerdas dan cermatlah dalam berinternet.

Penulis : Tesa ASN
Editor: Redaksi

Mengusung Tema Keberagaman, UKM Bahasa IAIN Kendari Rayakan Milad Yang Ke 5 Tahun

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari rayakan milad yang ke-5 tahun yang dilaksanakan di gedung Auditorium IAIN Kendari dengan mengusung tema “Wonderland”, pada Sabtu, 20 November 2022.

Tema yang diusung pada milad tahun ini terinspirasi dari banyaknya ragam bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, terbukti dari berbagai macam baju adat yang digunakan oleh anggota UKM Bahasa disepanjang acara yang  melambangkan keberagaman suku dan bahasa.

Sekertaris panitia kegiatan, Defi Anriani menjelaskan untuk kegiatan milad kali ini, terdapat beberapa rangkaian kegiatan pendukung yang di selenggarakan setiap Minggu menuju acara puncak, seperti kegiatan by plastik, ayo dolanan, maupun kegiatan Talkshow.

“Dan milad ini melewati berbagai tahap, dari tahap by plastik, ayo dolanan, dan talkshow, itu memerlukan banyak sekali rutinitas yang tiap mingguan, untuk mencapai berhasilnya kegiatan hari ini” jelasnya.

Selanjutnya dia juga berharap melalui tema yang diangkat pada kegiatan ini dapat membuat orang-orang paham bahwasanya bahasa bukan hanya sebagai penguasaan ilmu, melainkan juga sebagai media dalam bersosialisasi.

“Nah disini kita ingin menunjukkan sama orang-orang bahwa bahasa itu tidak hanya untuk penguasaan ilmu tapi untuk sosialisasi juga kepada orang lain” sambungnya.

Ketua umum UKM Bahasa IAIN Kendari, Maya Amalia Syakina berharap agar UKM Bahasa kedepannya memiliki anggota yang berkualitas serta berprestasi yang kelak mampu membanggakan kampus IAIN Kendari.

“Untuk harapanya semoga UKM bahasa lebih baik kedepannya, lebih berkualitas dan memiliki anggota yang lebih berprestasi dan juga tentunya bisa membanggakan IAIN Kendari sebagai rumah utama dari UKM bahasa” harapnya.

Reporter : Putri Patricia
Editor : Asrina 

Dampak Kericuhan Demonstrasi Terkait Pembangunan Asrama Mahasiswa, Kini Berujung Ke Kantor Polisi

Kendari, Objektif.id – Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari pada Rabu, 23 November lalu, kini berlanjut pada pelaporan di Polsek Baruga.

Presma IAIN Kendari, Hendra Setiawan mengatakan setelah kejadian tindak represif yang dilakukan keamanan kampus dan mengeluarkan perkataan yang tidak senonoh kepada para mahasiswa pada aksi tersebut yang mereka anggap sebagai penghinaan.

“Setelah kejadian tindak represif keamanan kampus dan juga mengeluarkan kata yang tak senonoh di kampus PTKIN satu-satunya di provinsi Sultra ini membuat teman-teman masa aksi dan saya sebagai pimpinan mahasiswa merasa keberatan dan kami laporkan sebagai penghinaan,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan pihak kampus harus segera memutuskan kontrak dengan pihak penyedia jasa yakni PT. Satya Perkasa Mandiri, karena mereka menilai hal ini mencoreng nama baik IAIN Kendari.

“Saya selaku presiden mahasiswa meminta kepada Ibunda Rektor tercinta untuk sesegara mungkin memutuskan kontrak dengan pihak penyedia jasa yakni PT. Satya Perkasa Mandiri, karna mencoreng nama baik kampus” tuturnya

Hendra juga mengecam kepada oknum yang terlibat dalam proses pembangunan asrama mahasiswa IAIN Kendari untuk tidak bermain-main, dan meninjau kembali dokumen yang dinilai cacat administrasi, agar bisa sesuai dengan standar prosedural yang ada.

“Dan saya juga sangat mengecam seluruh oknum yang ingin bermain-main dalam proses pembangunan Rusunawa IAIN Kendari, karna seperti yang kita ketahui bahwa tidak adanya transparansi penggelolaan bahkan dokumen yang mahasiswa dapat itu kami anggap sangat cacat. Untuk itu saya mendesak suluruh stakeholder yang berkaitan dengan pembagunan Rusunawa untuk meninjau ulang kembali dokumen dan merelevankan apa yang terjadi dilapangan,” pungkasnya.

Dia menghimbau kepada seluruh mahasiswa dan juga masyarakat yang terdampak akibat pembangunan untuk sama-sama menyuarakan permasalahan tersebut.

“Saya juga menghimbau kepada seluruh Mahasiswa dan juga Masyarakat yang terdampak akibat pembangunan untuk sama-sama nantinya menyuarakan atas kekeliruan pembangunan tersebut.” imbaunya.

Dia juga meminta kepada pihak kontraktor pembangunan yang mereka anggap sudah mengetahui kejanggalan yang terjadi untuk segera menghentikan proses pembangunan asrama mahasiswa IAIN Kendari tersebut.

“Terkhusus kontraktor pembangunan yang telah mengetahui kejanggalan pembangunan tersebut akan tetapi tetap melakukan proses pembangunan, agar segera menghentikan proses pembangunan atau akan mendapatkan kosekuensinya tersendiri.” Tukasnya.

Reporter: Fitri
Editor : Slamet 

Upaya Mengedukasi Tentang Lembaga Legislatif Mahasiswa, Sema Fuad IAIN Kendari Gelar Seminar

Kendari, Objektif.id – Dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai lembaga legislatif, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan seminar legislatif yang bertemakan “Peran Mahasiswa dan Lembaga Legislatif dalam Pengambilan Kebijakan Publik” pada Kamis, 24 November 2022

Kegiatan yang digelar di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Imanuddin S.Pd selaku Wakil Ketua DPRD Konawe Kepulauan dan Irhas Saputra S.Pd yang merupakan Ketua Sema IAIN Kendari Periode 2019-2020.

Ketua Sema FUAD, Wahyudi menjelaskan bahwa tujuan diadakan seminar ini agar dapat memberikan penguatan kepada para peserta terkait peran mahasiswa dan lembaga legislatif dalam pengambilan kebijakan publik.

“Kegiatan ini perlu untuk memberikan penguatan kepada kita bahwa selain lembaga legislatif mahasiswa juga memegang peranan pada pengambilan kebijakan  publik dalam hal ini dapat memengaruhi walaupun bukan pada forum resmi” ungkapnya.

Selaras dengan itu, ketua panitia kegiatan, Riska Ariani menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk menguatkan salah satu peran mahasiswa sebagai agen of control.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menguatkan kembali salah satu peran mahasiswa yaitu sebagai agen of control dalam masyarakat” tuturnya.

Dia juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta yang hadir.

“Harapan kami terlaksananya kegiatan ini yaitu dapat memberikan manfaat kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa FUAD terkait peran mahasiswa sebagai salah satu agen of control.” Harapnya.

Reporter : Fitrah Ardiansyah
Editor: Asrina

HMPS PAI IAIN Kendari Gelar Liga Futsal Antar Angkatan

Kendari, Objektif.id -Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan Liga Futsal yang diikuti oleh tim-tim yang berasal dari seluruh angkatan di program studi PAI IAIN Kendari pada Rabu, 23 November 2022.

Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) IAIN Kendari dan diikuti oleh tim-tim yang berasal dari PAI angkatan 2017 sampai 2022.

Ketua HMPS PAI IAIN Kendari, Alfin Khoir mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk membantu pengumpulan dana dalam kegiatan pengabdian masyarakat HMPS PAI di bulan Desember.

“Jadi sebenarnya tujuannya adalah untuk membantu pendanaan dikegiatan pengabdian masyarakat yang insyaallah akan diagendakan pada bulan Desember nanti,” katanya.

Selain itu dia juga mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar seluruh angkatan di prodi PAI IAIN Kendari.

“Tujuan lainnya juga untuk menjaga rasa kekeluargaan mahasiswa PAI antar Angkatan atau senior dan junior,” sambungnya.

Alfin juga berharap selain menjadi tempat untuk bersilaturahmi, kegiatan ini juga bisa menjadi wadah untuk pengembangan bakat mahasiswa di prodi PAI IAIN Kendari.

“Saya sangat berharap output dari kegiatan ini bisa menjadi contoh di HMPS-HMPS lain misal terjalinnya ukhuwah sesama prodi dan menjadi agenda yg dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di Prodi PAI.“ Tukasnya.

Reporter: Tesa ASN
Editor: Slamet

Pahit Manisnya Drugs

Objektif.id – Obat-obatan terlarang/Narkoba dalam bahasa inggrisnya sendiri kerap disebut dengan Drugs adalah suatu zat adiktif yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran (Halusinasi) dan juga membuat penggunanya kecanduan kemudian overdosis hingga menyebabkan kematian. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) berdasarkan catatannya menyatakan kenaikan penggunaan narkoba sebanyak 1,95% di tahun 2022 ini.

Di Berbagai media kerap kali ditemukan sejumlah publik figur mulai dari artis,musisi dan komedian yang ditangkap oleh aparat hukum karena kasus Narkoba. Sekiranya tercatat setiap tahunnya selalu ada kasus penyalahgunaan narkoba oleh publik figur ini ambil contoh yang paling boomingnya (Viral) di tahun 2017 ada Ridho Roma, 2018 ada Jennifer dunn, 2019 ada Jefri Nichol, dan 2021 lalu seorang komedian Coki Pardede. Bahkan pada tahun 2022 ini saja sudah ada lagi beritanya entah itu masih sebagai terduga ataupun yang sudah menjadi tersangka.

Tentunya, dalam benak (Pikiran) bertanya-tanya apa sih yang menyebabkan publik figur ini sehingga mengkonsumsi narkoba? Ternyata ditelisik dari pernyataan melalui konferensi pers atau dari pernyataan aparat hukum, para publik figur ini memiliki waktu yang sangat padat dan tidak memiliki kesempatan istirahat sehingga hal tersebut menyebabkan beban pikiran (Stress) dan akhirnya mereka memilih jalan gelap tersebut. Alasan klise yang terus diucapkan berkali-kali itu telah membuat banyak masyarakat kecewa terhadap publik figur itu sendiri. Dibalik itu masih ada orang-orang yang bersimpati dan tetap mensupport (memberi semangat) idola mereka.

Jika ditanya dimana sih para publik figur ini mendapatkan barang haram tersebut? seperti yang kita tahu bahwa pergaulan dalam dunia hiburan itu sangat-sangatlah bebas selaras dengan namanya Dunia Hiburan, dunia yang dimana haram adalah halal dan halal adalah haram. Jadi, mereka punya banyak sekali koneksi akan hal tersebut atau bahkan bisa jadi diri mereka sendiri yang menjadi pengedarnya/bandarnya.

Dibalik hal itu semua kita ambil hikmahnya saja, karena kalau kita mengikuti jejak mereka yang ada kita tidak bisa pulang dari dunia gelap itu kita akan terjebak selamanya dalam kesendirian. Mengkonsumsi Narkoba Bisa dibilang hanya manis di awal saja, setelah menjadi kecanduan disitulah awal mula kalian akan mengalami kepahitan dari obat tersebut. Seberat apapun beban yang dirimu pikul pulanglah kepada tuhanmu, pulanglah kepada keluargamu dan pulanglah kepada orangtuamu.

penulis : Tesa ASN

Menyambut Hari Guru, UKM Bahasa IAIN Kendari Gelar Talkshow Inspiratif

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan Talk Show Inspiratif di Gedung Auditorium IAIN Kendari pada Kamis, 17 November 2022.

Kegiatan ini di gelar dalam rangka memperingati perayaan hari guru yang jatuh pada tanggal 25 November dan sebagai salah satu dari rangkaian milad UKM Bahasa yang ke 5 tahun.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota dari UKM Bahasa IAIN Kendari dan dengan mengangkat tema “Guru, Keren Tau”.

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Ubaidillah mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menyuarakan kepada publik bahwa profesi guru merupakan pekerjaan yang mulia dan tidak kalah dengan pekerjaan lainnya.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah mengkampanyekan bahwa pekerjaan Guru adalah pekerjaan yang mulia. Tak kalah bergengsi dari pegawai-pegawai lainnya,” katanya kepada Objektif.id

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pendorong motivasi bagi para mahasiswa untuk bangga menjadi seorang guru dimasa depan nantinya.

“Atmosfir dari Talkshow Inspiratif diharapkan mampu menjadi pemantik motivasi juga inspirasi agar mahasiswa jauh lebih senang dan bangga menjadi guru di masa depan nanti,” sambungnya.

Ubaidillah juga berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa lebih banyak digelar oleh para mahasiswa sebagai upaya untuk terus mengobarkan semangat kepada para calon guru untuk lebih percaya diri dengan profesi yang akan digelutinya.

“Kami, UKM-Bahasa berhapap berdoa agar kegiatan ini semakin banyak ditiru dan diteruskan oleh mahasiswa lainnya. Dengan demikian, semangat dan motivasi untuk menjadi guru masa depan bisa terjaga.” Harapnya.

Reporter : Muh Iqbal Ramadhan
Editor: Slamet 

Meningkatkan Edukasi Tentang Ekonomi dan Bisnis, FEBI IAIN Kendari Gelar Seminar Nasional 

Reporter: Melvi Widya

Editor: Slamet 

Kendari, Objektif.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan seminar nasional di gedung Auditorium IAIN Kendari pada Sabtu, 12 November 2021.

Seminar nasional ini bertemakan “Kointegrasi Etika Bisnis Dunia dan Ekonomi Bisnis Islam”, dengan menghadirkan pemateri Prof. Nurul Huda yang berasal dari Universitas Yarsi Jakarta dan Prof. August Pradetto yang merupakan tenaga ahli dari Senior Expert Service (SES) Jerman, bidang Riset dan Hubungan Internasional.

Peserta pada kegiatan ini berjumlah 300 orang yang berasal dari internal IAIN Kendari dan beberapa peserta dari eksternal IAIN Kendari, seperti Universitas Halu Oleo (UHO) dan Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra).

Sekretaris panitia kegiatan, Randi Alyadi Saputra mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk memberi edukasi kepada peserta terkait pemahaman ilmu ekonomi dari perspektif Islam dan ekonomi secara umum.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk para peserta bisa memahami etika bisnis dan juga kaitannya dengan ekonomi Islam dan ekonomi konvensional,” katanya.

Dia juga berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman kepada para peserta yang mengikutinya terkait ilmu ekonomi Islam dan ekonomi konvensional.

“Harapan saya dalam kegiatan ini adalah di harapkan para peserta dapat memahami tentang etika bisnis yang ada dalam perspektif konvensional dan juga dalam perspektif Islam.” Harapnya

Pemda Konsel Dituding Tak Transparan Soal Menyalurkan Bantuan Kepada Mahasiswa

Reporter: Arnina

Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id– Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Konawe Selatan (Konsel) di tuding tak transparan soal menyerahkan bantuan biaya pendidikan non ASN kepada mahasiswa asal Konsel Tahun 2022 sebanyak 171 mahasiswa.

Salah satu mahasiswa Konsel, Salim Yusrin mengatakan, penyaluran bantuan pendidikan ini tidak tepat sasaran pasalnya tidak ada informasi yang jelas terkait bantuan ini, termasuk terkait jumlah bantuan yang diberikan.

“Bantuan ini seakan di tutupi sehingga tidak pernah di muncul kan di berita terkait pendaftaran dan lain sebagainya, serta bantuan ini juga berbeda dalam nilai yang di dapatnya, ada yang mendapat kan senilai 5 juta dan ada juga yang mendapatkan 10 juta,” kata mahasiswa asal kecamatan Angata ini.

Dia beranggapan mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut tidak semua berasal dari kalangan orang yang kurang mampu.

“Anehnya ada mahasiswa yang mendapatkan bantuan ini sementara dia kuliah di luar Sulawesi tenggara artinya kalau sudah berbicara di perguruan tinggi diluar Sultra berarti ekonomi dari mahasiswa tersebut sudah memadai,” sambungnya.

Salim juga mengatakan bahwa tidak ada informasi yang jelas terkait adanya beasiswa ini yang dengan tiba-tiba dia melihat tersebar di grup WhatsApp.

“Saya juga kaget tiba tiba melihat informasi yang di share di via grup WhatsApp, pasalnya dia tidak pernah mendengar kabar akan adanya bantuan seperti ini,” ungkapnya.

Selain terkait beasiswa, dia juga mempertanyakan terkait janji bupati Konawe Selatan tentang pengadaan asrama yang belum jelas realisasinya sampai sekarang.

“Saya juga mempertanyakan terkait janji pak Bupati Konsel terkait asrama Konsel sampai hari ini belum ada kejelasannya.” tukasnya.