BI Sultra Bahas Sistem QRIS Prespektif Hukum Islam Pada Mahasiswa IAIN Kendari

Repoter : Resga
Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bahas QRIS sebagai alat pembayaran digital dalam perspektif hukum ekonomi islam (Muamalah) pada Talk Show Genbi Festival Budaya di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Jum’at 30 September 2022.

Kegiatan yang digagas oleh Genbi Komisariat IAIN Kendari dengan mengusung tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0” tersebut diikuti ratusan mahasiswa IAIN Kendari.

Menajer Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Sultra, Taufik dalam pemaparannya mengatakan QRIS sebagai alat pembayaran digital (Non Tunai) jika dilihat dari sudut pandang muamalah lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya.

“Efisiensi, biaya, tenaga dan waktu. Semua pengguna QRIS ini bisa mendapatkan manfaatnya. Pemerintah misalnya, itu bisa mencegah kebocoran, mencegah korupsi, memastikan bahwa pendapatan negara langsung masuk ke rekening negara,” bebernya.

Didunia usaha misalnya, lanjut Taufik, pelaku usaha yang sudah menggunakan QRIS tidak perlu khawatir akan risiko dalam perputaran uang, sebab hasil usahanya langsung masuk di rekening para pemilik usaha.

Menurutnya, hal itu bisa mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian, penyalahgunaan anggaran sehingga pelaku usaha dapat fokus pada usahanya dan pada pelayanan terhadap customer.

“Di dunia usaha juga demikian, tidak perlu khawatir misalnya terhadap penyelewengan uang oleh orang yang menjaga tempat usahanya karena uang yang diterima langsung masuk di rekening usaha secara non tunai. Ini dapat mencegah orang dari berpikir negatif” bebernya.

Lanjut Taufik, jika dilihat dari sudut pandang agama Islam maka QRIS ini berpotensi menghadirkan kebiasaan baik bagi masyarakat.

“Jadi kalau dilihat dari prespektif agama Islam, QRIS ini sangat besar manfaatnya. Karena manfaat yang besar tersebut maka ini bisa jadi muamalah yang baik yang jika dikembangkan akan bisa menjadi kebiasaan dan budaya yang baik,” ungkapnya.

Ketua Genbi Komisariat IAIN Kendari Dina Nur Halizah berharap, malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.

“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan.” Tukasnya.

Genbi Sultra IAIN Kendari Gelar Festival Budaya

Reporter : Muhammad Arya

Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id- Generasi Baru Indonesia (GENBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan Festival Budaya di Auditorium IAIN Kendari pada Jum’at 30 September 2022.

Kegiatan ini merupakan program kerja utama Genbi komisariat IAIN Kendari dengan mengangkat tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0”.

Ketua Genbi komisariat IAIN Kendari, Dina Nur Halizah mengatakan bahwa tujuan di adakannya Festival Budaya ini yaitu untuk memperkenalkan Budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada Masyarakat.

“Kita ingin memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada masyarakat kota Kendari” Katanya saat di temui Objektif.id, Jum’at, 30 September 2022.

Dia juga mengatakan bahwa target dari di adakannya kegiatan Festival budaya ini bukan hanya untuk lingkup masyarakat kampus IAIN Kendari tetapi juga untuk siswa siswi se-Kota Kendari.

“Target kami juga bukan hanya masyarakat di dalam kampus IAIN Kendari itu ada juga dari siswa siswi sekota Kendari dan bukan hanya budaya saja untuk tujuan nya karena selaras juga dengan program dari Pemda digitalisasi kota” Sambungnya.

Dia berharap malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.

“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan” Tukasnya.

SEMA FATIK IAIN Kendari Gelar Training Legislatif Mahasiswa

Repoter : Syafira

Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menyelenggarakan kegiatan Training Legislatif Mahasiswa digedung Auditorium IAIN Kendari, Rabu 28 September 2022.

Kegiatan yang mengusung teman ‘Sentralisasi Peran Lembaga Legislatif Sebagai Penentu Arah Politik Indonesia’ ini diikuti 84 peserta dan perwakilan HMPS se-FATIK.

Ketua Panitia, Alam Jaya mengatakan alasan mengangkat tema ini agar mahasiswa bisa mengetahui makna sentralisasi dan arah perpolitikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.

“Sentralisasi ini adalah pengaturan kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri sesuai dengan undang-undang. Nah jadi di harapkan dilembaga mahasiswa ini dikhususnya lembaga legislatif ini menjadi penentu arah politik indonesia,” ungkapnya.

Sementara Ketua Sema FTIK, Nur Saputri mengatakan, diselenggarakan kegiatan ini agar mahasiswa mendapatkan ilmu baru dan membuat mahasiswa lebih mengetahui dunia Legislatif baik didalam maupun diluar kampus.

“Tujuan training legislatif ini kan  menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih paham lagi mengenai dunia legislatif, baik kelegislatifan secara dasar dikampus maupun diluar kampus,” katanya saat dihubungi objektif.id.

Ia berharap, mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan legislatif bisa menjadi generasi milenial yang memiliki pola pikir yang objektif serta mampu menjalankan tugasnya sebagai agen pengontrol.

“Harapan saya kedepannya bagaimana agar generasi-generasi milenial yang turut serta dalam kegiatan ini bisa mengkritisi dan memiliki pola pikir yang kritis mengenai apa itu legislatif dan bagaimana mereka juga bisa mengetahui legislatif didalam dan diluar kampus,” harapnya.

Tambah Wawasan dan Cakrawala Mahasiswa Angkatan 2022, IAIN Kendari Gelar Sosialisasi Beasiswa dan Student Mobility Program

Reporter: Andika

Editor: Slamet Fadillah

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Sosialisasi Beasiswa dan Student Mobility Program di gedung Auditorium IAIN Kendari, pada Senin 26 September 2022.

Kegiatan ini di mulai dari pukul 10.00 – 12.00 Wita dan diikuti oleh 300 peserta yang mana merupakan para mahasiswa baru angkatan 2022.

Kepala Bagian (Kabag) Akademik Kemahasiswaan, Amin Nasir mengatakan tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan informasi tentang beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dan belum mendapatkan beasiswa.

“Jadi, sasarannya kita disini bagi mahasiswa yang belum mendapatkan beasiswa dan mahasiswa yang kurang mampu”, katanya saat ditemui objektif.id.

Dia juga mengatakan bahwasanya di IAIN Kendari ini terdapat 14 macam beasiswa yang ada, baik itu beasiswa yang disediakan dari pihak kampus sendiri maupun kerjasama dengan beberapa instansi dan juga pemerintah daerah.

“Ada Beasiswa BI, Beasiswa Tahfidz, Beasiswa Prestasi, Beasiswa KIP, Beasiswa PLN, Beasiswa Prodi keislaman, Beasiswa Pemda: Sultra Cerdas, Bombana, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Wakatobi, Konawe selatan, dan Morowali”, sambungnya.

Perwakilan Kantor Urusan Internasional (KUI) IAIN Kendari, Muh. Kurniawan Rachman membeberkan tujuan kegiatan Mobility Program yaitu membuka wawasan dan cakrawala pemahaman para mahasiswa agar nantinya bisa bersaing ke tingkat yang lebih luas.

“Dalam kegiatan ini Mahasiswa diajarkan bagaimana berkompetisi secara global dan internasionaI”, bebernya.

Sementara itu Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Husain Insawan berharap supaya kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan berkelanjutan, karena itu juga berdampak pada reputasi perguruan tinggi dan juga sangat di butuhkan untuk akreditasi lembaga.

“Kegiatan seperti ini kita harus dorong ke depan kalau perlu setelah kegiatan student Mobility program yg laksanakan diluar negeri kita bisa mengajak Perguruan tinggi yang di luar negeri datang ke kampus kita supaya ada timbal-balik antara perguruan tinggi”, tukasnya.

Tren Mahasiswa Kupu-Kupu dan Mahasiswa Kura-Kura

Penulis : Muh Iqbal Ramadhan

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri dari Sekolah tinggi, Akademi, Institut, Politeknik dan yang paling umum adalah Universitas. Tentunya kata maha yang melekat pada mahasiswa memiliki kata arti tertinggi.

Dewasa ini, kerap kali kita mendengar beberapa istilah dalam dunia kampus, terutama di kampus kita tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Memang sering diartikan sebagai bahan lelucon, tetapi ini sangat penting untuk langkah awal kita sebagai mahasiswa menentukan nasib bersama-sama.

Kata yang sering muncul didalam kampus adalah mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Tentu ini merupakan sebuah sarkas (sindiran) bagi mahasiswa yang memilih jalur rebahan tanpa memikirkan pengembangan dirinya.

Sudah banyak senior yang mengatakan, jika kita datang hanya belajar dikelas saja dan langsung pulang, sama halnya menyia-nyiakan waktu. Sebagian besar mahasiswa pulang setelah perkuliahan akibat faktor kecepean karena jadwal mata kuliah yang padat.

Padahal, jika kita maksimalkan waktu para mahasiswa bisa bersantai diperpustakaan sembari membaca literasi, berupa buku, jurnal, artikel, majalah dinding,dan lain sebagainya.

Selain itu, alasan mahasiswa selalu pulang setelah perkuliahan karena banyak tugas dan merasa jenuh dikampus. Tentunya hal ini, dapat teratasi jika kita bijak mengambil kesempatan, seperti membuat ruang diskusi, menambah relasi, dan membuat lingkaran pertemanan dalam menyelesaikan tugas bersama-sama.

Tetapi, mahasiswa tipe ini sering kali cepat menyelesaikan studi perkuliahan dikampus karena mereka fokus kearah tujuannya tanpa menyibukkan diri dikampus.

Selain itu, istilah kedua yang kerap kali kita dengar yaitu mahasiswa Kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Tentunya, mahasiswa tipe ini adalah mereka yang menghabiskan waktu dan tenaganya dengan berorganisasi dan berlembaga.

Dalam ruang lingkup kampus, tipe mahasiswa kura-kura ini memang tidak sebanyak tipe mahasiwa lainnya. Tetapi, merekalah yang sering membuat kegiatan,event,dan menyuarakan aspirasi mahasiswa dengan baik dan sukses. Tidak sedikit juga, dari mahasiwa kura-kura ini sukses keluar daerah untuk mewakili kampus dalam sebuah kegiatan, seperti seminar, perlombaan olahraga ataupun seni.

Selain itu, mahasiswa tipe ini pasti memiliki pengalaman yang begitu banyak, baik itu dalam manajemen waktu, leadership (kepemimpinan), administrasi dan lain-lain. Tetapi, kebanyakan dari mahasiswa kura-kura ini sering terlambat penyelesaian studi perkuliahannya,akibat tidak bisa membagi waktunya dalam keseharian.

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa haruslah selektif dalam memilih masa depan kalian.Arah masa depan mahasiswa saat ini, ada ditangan kalian sendiri.

Ayo,kalian tipe mahasiswa Kupu-kupu atau Kura-kura nih?

Tulis komen dibawah yah!

 

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, juga Anggota aktif Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers).

Upaya Membentuk Karakter Pemimpin Yang Berkualitas, HMPS Biologi Laksanakan LKM dan Bina Akrab 

Reporter: Rio Arman Sangga

Editor: Slamet 

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Biologi menyelenggarakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) Sekaligus dirangkaikan dengan bina akrab untuk mahasiswa baru angkatan 2022 di wisata permandian Boro-Boro pada tanggal 23-25 September 2022.

Selain di ikuti oleh mahasiswa baru dan pengurus HMPS Tadris Biologi, kegiatan ini juga diikuti oleh beberap alumni yang turut berpartisipasi.

Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta, dengan rincian 1 laki-laki dan 16 perempuan dan mengusung tema “Membangun Solidaritas dan Membentuk Karakter Kepemimpinan Yang Bertanggung Jawab Serta Berwawasan Luas”.

Ketua panitia kegiatan, Rusdiawan mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menanamkan pada mahasiswa baru Tadris Biologi agar mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan berkualitas.

“Tujuannya yang pertama yaitu untuk membentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa baru agar dapat menghadapi tantangan perkembangan zaman dan dapat mencetuskan pemimpin yang bertanggung jawab serta memiliki wawasan yang luas” katanya saat dihubungi objektif.id

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini juga di harapkan bisa menjadi wadah yang baik bagi mahasiswa Tadris Biologi untuk bersilaturahmi antara semua angkatan.

“Kami ingin menjaga hubungan baik antar semua angkatan dan menjaga keharmonisasian hubungan mahasiswa Tadris Biologi.” Sanbungnya.

Selain itu dia berharap setelah mengikuti kegiatan ini, para mahasiswa baru bisa lebih percaya diri dalam menyampaikan aspirasi sebagai dasar menjadi calon pemimpin yang berkualitas nantinya.

“Harapan saya yaitu Mahasiswa bisa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.” Harapnya.

Upaya Merajut Ukhuwah Islamiah, HMPS PAI IAIN Kendari Gelar Bina Akrab

Reporter : Andi Tendri P.
Editor: Slamet

Konawe, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan bina akrab bersama mahasiswa baru di Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, pada tanggal 24-25 September 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus HMPS PAI dan juga Mahasiswa baru angkatan 2022 dengan mengangkat tema “Membina Keakraban Mahasiswa PAI yang Cerdas dan Berakhlatul Kharimah”.

Ketua panitia kegiatan, Asruddin mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu agar mahasiswa program studi PAI bisa menjalin ukhuwah islamiah antar mahasiswa baru dan beberapa angkatan sebelumnya, agar tidak ada sekat-sekat antar angkatan.

“Kalau untuk tujuan itu sendiri berangkat dari judulnya yaitu pertama dengan adanya bina akrab ini kita bisa menjalin ukhuwah islamiah antar sesama angkatan, kemudian yang baru-baru ini yang kami adakan berupaya sehingga tidak ada sekat sekat antara angkatan 2022 yang baru masuk ke kampus dengan angkatan 2021 dan juga angkatan 2020,” Katanya saat di hubungi Objektif.id, Minggu 25 September 2022.

Dia juga berharap agar nantinya mahasiswa PAI bisa terus menjaga kekompakan dan kesolidan antar sesama, walaupun dengan jumlah mahasiswa di Program Studi ini yang begitu banyaknya.

“Saya berharap karena kami kan prodi PAI ini prodi yang terbesar dikampus walaupun jumlahnya banyak dengan adanya bina akrab ini kita bisa menambah kekompakan, kesolidan jadi walaupun mahasiswanya banyak tetapi tetap solid dan kompak”. harapnya.

Ketua HMPS PAI, Alfin Khoir juga berharap agar para mahasiswa baru bisa menerapkan hal-hal baik yang mereka dapatkan di kegiatan ini untuk kehidupan mereka sebagai mahasiswa kedepannya.

“Harapan saya peserta bina akrab ini dapat mengimplementasikan atau dapat menindak lanjuti apa-apa yg mereka dapatkan di kegiatan bina akrab sehingga menjadi mahasiswa-mahasiswa yang berkepribadian berakhlakul kharimah” tukasnya.

KPI IAIN Kendari Jalin Keakraban Dengan Mahasiswa Baru

Reporter : Nini Sasmitha
Editor : AI

Konsel, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses gelar kegiatan Bina Akrab bersama mahasiswa baru angkatan 2022, Program Studi (Prodi) KPI, Minggu 25 September 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan di Agrowisata California Cialam, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut mengusung tema ‘Menumbuhkan Keakraban dan Mempererat Solidaritas menuju Mahasiswa KPI yang Berkarakter dan Bertanggung jawab’.

Pantauan Objektif.id di lokasi kegiatan ini  di hadiri langsung oleh Ketua HMPS KPI Ulfah Ghoziah Tsabitah beserta jajarannya , Direktur komvistik Defri Zainun beserta jajarannya dan mahasiswa baru Prodi KPI angkatan 2022.

Ketua Panitia Julia Indah Karina mengatakan dengan adanya Bina Akrab ini nantinya keluarga besar  Komunikasi dan Penyiaran Islam agar tetap terjaga rasa kesolidaritasannya .

“Harapan pribadi dari saya yaitu bagaimana nantinya kita menumbuhkan rasa solidaritas dan kekeluargaan sesama warga KPI,” ungkapnya.

Selain itu dia juga menginginkan seluruh mahasiswa baru KPI  yang bertanggung jawab, kompeten dan berkarakter.

Hal senada juga disampaikan Ketua HMPS KPI Ulfah Ghoziah Tsabitah, ia mengatakan agar mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam dapat menjadi orang yang lebih bertanggung jawab atas sikapnya.

“Seluruh mahasiswa KPI bisa lebih dekat & solid dalam segala aspek kegiatan di Himpunan Mahasiswa KPI IAIN Kendari, agar tidak ada lagi sekat yang ada dalam prodi KPI IAIN Kendari, terkhusus bagi Mahasiswa Baru KPI angkatan 2022,” bebernya.

Selain itu, Lanjut Ulfah Ghoziah Tsabitah melalui kegiatan ini mahasiswa baru yang mengikuti Bina Akrab ini dapat mengetahui adab terhadap dosen maupun yang lebih tua, serta dapat memfilter sikap-sikap kurang baik dan dapat mengubah sikap tersebut menjadi sikap yang lebih membangun & bertanggung jawab atas sikapnya tersebut.

Abdi salah satu peserta mengaku, setelah mengikuti Bina Akrab bisa lebih akrab dengan rekan-rekan seangkatatannya bakhan kakak kelas Prodi KPI.

“Setelah saya mengikuti kegiatan bina akrab ini saya  dapat mengenali beberapa senior senior dan lebih dekat kepada teman teman saya dan saya rasa dengan adanya kegiatan bina akrab ini dapat memperkuat tali persaudaraan kepada senior dan junior di jurusan KPI,” ujar Abdi.

Jadi Pemateri LKM Fuad, Anggota DPRD Konkep Apresiasi Kinerja Kelembagaan

Editor: Akmal

Reporter: Arya

Kendari, Objektif.id, – Latih kepemimpinan mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Fuad) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM).

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni 23 s/d 25 September 2022, bertempat di Gedung Auditorium IAIN Kendari dan Wisata California, Kecamatan Konda, Konawe Selatan.

Ketua Panitia, Fazril mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk melatih kepemimpinan mahasiswa Fuad IAIN Kendari sehingga mampu menjadi pemimpin kelak.

“LKM itu sendiri yakni, untuk melatih kepemimpinan dan menciptakan karakter mahasiswa Fuad untuk kepempimpinan yang lebih baik,” kata Fazril. Jum’at, (23/9/2022).

Sementara itu, Dr. Muh. Iksan S.Ag M.Ag selaku, Wadek III Fuad menuturkan tanggapannya terkait diadakannya kegiatan tersebut.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dema Fuad karena ini adalah upaya untuk kemudian menanamkan nilai-nilai kepemimpinan”, ungkapnya.

Apresiasi atas dilaksanakanya kegiatan ini tak hanya datang dari Wadek III Fuad IAIN Kendari, Arman S.Pd.I yang merupakan mantan Presma STAIN Kendari periode 2012-2013 sekaligus anggota DPRD Konawe Kepulauan turut memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini.

“Saya sangat apresiasi karena memang kegiatan ini sangat membantu baik itu internal kepengurusan maupun mahasiswa di IAIN Kendari dalam peningkatan kapasitas maupun kualitas mahasiswa kita karena memang dalam sebuah organisasi ini untuk perlu ada pembekalan yang kita lakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa setelah diadakannya kegiatan ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan serta mempersiapkan diri sebagai seorang calon pemimpin kedepannya.

“Kita akan selesai dan akan menjadi salah satu tridarma perguruan tinggi lapisan pengabdian. Yang akhirnya kita berbicara tentang pengabdian masyarakat. Sekira harapan saya dengan materi-materi tadi yang telah disampaikan mudah-mudahan menjadi bekal teman-teman berproses di dunia kampus kemudian setelah selesai nanti kelak akan menjadi sarjana seperti itu”, ujarnya.

KPI IAIN Kendari Kukuhkan Komvistik Angkatan Pertama

Reporter: Julia Indah Karina
Editor: Slamet F.

Kendari, Objektif.id – Komunitas Visual dan Jurnalistik (Komvistik) dari Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan pengukuhan anggota angkatan pertama yang diselenggarakan di Pantai Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada tanggal 23 September 2022.

Kegiatan ini  dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus dari Komvistik dengan meresmikan 11 peserta menjadi anggota baru dari Komvistik dengan mengusung tema “Menuai Potensi Komunitas yang Solid dan Kreatif”.

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Syahlan Said mengatakan alasan diadakannya kegiatan ini yaitu bertujuan agar para pengurus bisa menggali potensi dari angkatan pertama ini dan dengan tujuan nantinya bisa membangkitkan nama Komvistik.

“Maksud dari tema tersebut adalah bagaimana kita menggali potensi yang ada ditingkatan 1 ini,  kita ajarkan mereka, kita menuai potensinya dalam berkomunikasi. Nah kita munculkan ke kreatifan mereka seperti membangkitkan nama komfistik itu sendiri,” katanya saat di temui Objektif.id, Jum’at 23 September 2022.

Dia juga berharap nantinya para anggota baru bisa aktif bersama-sama dalam berkomunitas dan kedepannya bisa mengembangkan bakat hingga melahirkan penyiar yang berkualitas dibidangnya masing-masing.

“Saya menginginkan keaktifan anggota dalam membangun komunikasi kita bersama serta untuk melahirkan bakat-bakat atau calon-calon para penyiar jurnalistik ataupun fotografi,” harapnya.

Direktur Komvistik, Defri Zainun juga berharap angkatan pertama ini dapat berkarya dan menciptakan solidaritas dengan tujuan untuk berposes bersama-sama dan pihak pengurus siap membantu dan memfasilitasi proses belajar para anggota baru ini.

“Harapan pribadi dari kami ialah bagaimana nantinya angkatan 1 dapat beradaptasi dan mampu bereksperimen dalam hal berkarya yang dimana tujuan bergabungnya mereka tiada lain untuk berproses, Kami akan selalu mengupayakan memfasilitasi dan juga memudahkan proses belajar anggota komunitas.” Tukasnya.

Membakar Semangat Bermahasiswa, FEBI IAIN Kendari Gelar LKM 

Reporter: Arfan Melvi
Editor: Slamet

Kendari, objektif.id – sebanyak 125 orang mahasiswa baru (Maba) mengikuti Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang di selenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islami (FEBI) pada Jum’at 23 September 2022.

Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh Program Studi (Prodi) yang ada di Febi, yakni Prodi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah dan Manajemen Bisnis Syariah.

Tempat dilaksanakannya kegiatan ini yaitu di pantai Nambo, kecamatan Abeli, kota Kendari, Sulawesi tenggara (Sultra) dengan mengangkat tema “Menapis Semangat Mahasiswa Dalam Kolaborasi Keakraban”.

Ketua panitia kegiatan, Alif Abdi Rahman mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk bisa membakar semangat mahasiswa baru agar mau berproses Juga di luar kelas perkuliahan dan tidak seperti dua angkatan sebelumnya yang di nilai redup dalam hal tersebut.

“Seperti yang kita ketahui bahwa mahasiswa saat ini itu perlu di isi bagaimana kemudian semangat nya dalam bermahasiswa karena kita melihat kebelakang bahwa di angkatan 20 dan 21 itu sama-sama kita lihat dalam semangat bermahasiswa dalam ikut kelembagaan itu sangat kurang” katanya.

Dia berharap setelah mengikuti kegiatan ini, para mahasiswa baru Febi bisa semangat dalam berproses sebagai mahasiswa, yakni dengan mengikuti organisasi baik itu di lingkup internal maupun eksternal kampus.

“Maka dengan harapan kami untuk menapis semangat mahasiswa sehingga bisa masuk dalam lembaga-lembaga kemahasiswaan terkhusus lembaga-lembaga internal maupun eksternal di dalam kampus,” harapnya.

Ketua Dema Febi, Jefriansyah juga berharap bahwa kegiatan ini bisa membentuk mental para mahasiswa baru dan bisa melahirkan bibit-bibit pemimpin yang berkualitas dari Fakultas ini untuk lingkup internal kampus kedepannya.

“Harapan pertama semoga dengan adanya kegiatan ini kualitas dan mental teman-teman mahasiswa baru semakin terbentuk lagi, terus sebagai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang terkenal dengan kepemimpinan nya itu menjadi harapan saya juga agar kiranya bibit-bibit kepemimpinan khususnya bagian internal IAIN Kendari itu banyak yang lahir dari rahim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islami.” Tukasnya.

Bina Keberagaman UKM Bahasa IAIN Kendari Gelar Pesona

Reporter: Muh. Iqbal Ramadhan
Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan Pendidikan Sukses Organisasi (Pesona) pada tanggal 23-25 September 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Bintang Samudera, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe dan diikuti oleh 64 peserta yang terdiri dari 18 laki-laki dan dan 46 perempuan, dengan mengusung tema “Wonderland UKM-Bahasa”.

Ketua umum UKM Bahasa, Maya Amalia Syakina mengatakan alasan diangkatnya tema ini yaitu mengharapkan agar para peserta dapat menghargai keberagaman yang ada ditengah kehidupan yang heterogen.

“Tema tersebut diusung dengan maksud menghargai keberagaman yang ada. Berhubung anggota baru yang mendaftar di kegiatan ini berasal dari berbagai macam suku dan daerah, maka kami mengangkat tema terkait keberagaman untuk kegiatan Pesona ini” katanya saat dihubungi Objektif.id, Jum’at 23 September 2022.

Dia juga mengatakan seluruh peserta pendidikan ini sudah melewati beberapa tahap seleksi yang di berikan oleh panitia dari UKM Bahasa sendiri, hingga akhirnya mereka sampai pada tahap ini.

“Untuk proses pendaftarannya terdiri atas beberapa tahap. Pertama, setiap peserta wajib mengunggah vidio tanggapan terkait isu yang kami berikan melalui akun instagram ukm bahasa sebagai persyaratan untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu wawancara. Setelah itu Kami juga melakukan tes pemetaan BTQ untuk setiap peserta” sambungnya.

Dia juga berharap kedepannya para anggota baru bisa mendapatkan pengalaman berharga ketika bergabung menjadi anggota UKM Bahasa dan bisa bermanfaat untuk kehidupan mereka sebagai mahasiswa.

“Selaku ketua umum, saya pribadi mengaharapkan agar para anggota baru bisa mendapat banyak pengalaman positif selama mereka bergabung bersama kami di Ukm Bahasa. Saya juga berharap agar UKM Bahasa bisa mewarnai kehidupan para anggota baru selama menjadi mahasiswa.” Harapnya.

Dituding Sebagai Pemicu Dualisme HMPS, KPUM Amirullah : Wadek III FASYAH Tidak Paham Regulasi Pemilma

Reporter : Al-Izar
Editor : Redaksi

Kendari, Objektif.id – Demisioner Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Amirullah sebut tuduhan Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Syariah (FASYAH) Asrianto Zainal yang dialamatkan kepadanya tidak melalui pengkajian mendalam.

Amirullah mengatakan, tudingan kelalaian menjalankan tugas yang disampaikan Wadek III Fasya Asrianto Zainal itu tidak memahami regulasi Pemilihan Umum Mahasiswa dan Undang-undang Pemilma.

“Wadek III Syariah ini tidak paham terkait regulasi pemilihan ataupun belum membaca terkait dengan undang-undang Pemilma itu sendiri,” kata Amirullah, Jumat 23 September 2022.

Ia membeberkan, sebelum polemik dua kepemimpinan yang terjadi di Fakultas Syariah, pihaknya sudah menentukan jadwal Mubes Prodi, sesuai dengan aturan yang berlaku, bahwa pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dilaksanakan dengan musyawarah besar (Mubes) Program Studi (Prodi) .

“Sebelumnya kami sudah menentukan waktu Mubes-Prodi ini tapi justru dari pihak Sema dan Dema Fakultas itu tidak mengakui hasil dari mubes itu,” bebernya.

Akan tetapi pihak Sema dan Dema Fasya malah mengambil langkah sendiri yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

“Pihak dari Sema, Dema mengambil inisiatif sendiri di luar dari KBM itu sendiri dengan menunjuk langsung ketua HMPS di Tiga Prodi yang ada di Fasya ini kemudian tidak sesuai dengan aturan KBM, yang dimana dalam aturan itu bahwa pemilihan ketua HMPS dilaksanakan dalam mubes-prodi dengan waktu yang telah di tentukan,” ungkapnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, KBM Fasya yang menjadi dasar penunjukan langsung Ketua HMPS, tidak mengakui akan adanya dan tidak pernah melihat langsung KBM itu.

“Saya sewaktu di Senat Mahasiswa Institut, tidak pernah melihat KBM Fakultas, saya mantan Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa belum pernah Senat Fakultas memberikan hasil kongres KBM, dan saya kira itu bertentangan dengan KBM induk,” ungkap Mantan Sekretaris Jenderal Sema-I Periode 2021-2022.

Dia menegaskan bahwa, apapun persoalan yang terjadi tentang Ketua HMPS, untuk pemilihannya itu harus dengan Mubes-Prodi karena itu sesuai dengan aturan KBM dan undang-undang Pemilma.

“Poin intinya dia harus Mubes-Prodi, dan Semestinya inisiatif Fakultas diMubeskan, bukan penujukan langsung yang tidak sesuai dengan regulasi,” tegasnya.

Kerap Mengikuti Lomba, Sarana Wall Climbing Mahiscita IAIN Kendari Tidak Memadai 

Reporter : Ismail, Thesa

Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Sarana Wall Climbing yang di peruntukan untuk Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari di nilai sudah tidak layak pakai lagi.

Hal itu di ungkapkan oleh Badan Pendidikan dan Latihan (BADIK) UKK Mahiscita Sabaruddin, ia mengatakan bahwa wall climbing yang saat ini mereka gunakan sudah mengalami kerusakan pada beberapa bagiannya, sehingga di nilai sudah kurang memadai sebagai sarana latihan para anggotanya.

“Seperti yang kita lihat bersama wall climbing kami sudah tidak layak di pakai, karena seharusnya papan multi yang seharusnya sampai di atas sekarang keropos dan sudah jatuh kebawah. Terus selanjutnya mengenai masalah besi-besinya sudah berkarat dan malah sudah banyak yang patah,” kata kepada Objektif.id. Rabu (21/8/2022).

Dia juga mengatakan bahwa Wall Climbing ini sangat penting kegunaannya bagi UKK Mahiscita sebagai sarana untuk meningkatkan skill dan sebagai penunjang mereka dalam melakukan kegiatan

“Sangat penting bagi kami karena sebagai sarana dan prasarananya ukk mahiscita harus ada wall climbing untuk sebagai penunjang di kegiatan yang mau kita laksanakan ,” Sambungnya.

Sejatinya UKK Mahiscita IAIN Kendari sering mengikuti berbagai event wall climbing bahkan hingga di tingkat nasional, namun di karenakan fasilitas latihan yang mereka gunakan tidak memadai, sehingga hasil yang di dapatkan juga tidak memuaskan

“Karena setiap tahun atau setiap bulan sering di adakan lomba bahkan kemarin ada diadakan lomba pesona 1 yang diadakan di bandung kami mengirimkan salah satu anggota kami tetapi sayangnya tidak dapat juara. Karena Kembali lagi terkait fasilitas wall climbing di ukk mahiscita iain kendari tidak memadai,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua UKK Mahiscita Wahyu  mengatakan bahwa pihak UKK Mahiscita telah beberapa kali melakukan komunikasi dengan pihak kampus sebagai upaya untuk terwujudnya pengadaan wall climbing yang baru, namun hingga saat ini masih belum mendapatkan titik terang.

“Terkait dengan komunikasi kami sudah sering, bahkan kami sudah dijanjikan pada tahun 2018 oleh rektor sebelumnya akan di bangun wall climbing yang baru, bahkan kami juga sudah mengajukan proposal terkait pembangunan wall climbing ini. tapi karena pergantian rektor sampai sekarang ini birokrasi tersebut belum ada kabar,” tukasnya.

Dia juga berharap agar pembangunan wall climbing baru bisa terealisasikan, dengan tujuan agar kedepannya UKK Mahiscita IAIN Kendari bisa lebih bersaing dengan berbagai universitas di berbagai macam event yang diikuti.

“Harapan kami dan teman-teman ukk mahiscita wall climbing bisa dibangun kembali dan ukk mahiscita dapat bersaing dengan berbagai universitas maupun institut yang ada di di Indonesia dan Sulawesi tenggara. Dan dapat menjuarai lomba pesona yang akan datang kedepannya.” Harapnya.

Polemik Dualisme HMPS Fasya, Wadek III Asrianto Zainal Sebut Ini Kelalaian KPUM

Repoter : Rizal
Editor : Slamet F

Kendari, Objektif.id – Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Asrianto Zainal membeberkan akar permasalahan polemik dua kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) yang ada di Fasya.

Dia mengatakan bahwa polemik dua kepemimpinan HMPS yang terjadi di Fakultas Syariah ini diakibatkan kelalaian kinerja dari Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) yang Ketuai oleh Amirulah.

“Bahwa ini sebetulnya dualisme kepemimpinan yang saat ini terjadi di Fakultas Syariah itu diakibatkan oleh kinerja Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) yang gagal menjalankan tugasnya,” kata Asrianto Zainal kepada Objektif.id, Kamis 22 September 2022.

Dimana tiga tugas utama KPUM yakni menyelenggarakan pemilihan Ketua Dema Institut dan Fakultas, mengawal pemilihan Ketua Senat Institut dan Fakultas dan melakukan pemilihan ketua HMPS.

Akan tetapi, KPUM hanya menyelenggarakan pemilihan Ketua Dema dan Sema di Institut dan Fakultas saja, kemudian tidak melakukan pemilihan untuk ketua HMPS, tak terkecuali dengan HMPS yang ada di Fakultas Syariah.

Berdasarkan hal tersebut, maka Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fasya mengambil langkah untuk menetapkan para ketua-ketua HMPS yang ada di Fasya berdasarkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Fakultas.

“Berdasarkan itu kemudian muncul tafsir. Tafsir pertama berdasarkan AD dan ART Fakultas Syariah, nah AD dan ART itu menyatakan ketika kemudian dia gagal menjalankan tugasnya maka kemudian ketua HMPS itu ditunjuk lansung oleh Dema Fakultas,” lanjutnya.

Akan tetapi, proses penetapan ketua HMPS berdasarkan AD dan ART ini cacat prosudural, karna AD dan ART yang menjadi dasar penjukan HMPS tersebut itu tidak pernah tersosialisasi kepada pengurus HMPS sebelumnya.

“Cacat prosudural artinya proses pembentukannya itu tidak menggunakan asas trasnparansi atau asas keterbukaan, karna dia tidak meminta masukan dari pihak-pihak yang kemudian akan diatur dan akan diikat oleh aturan itu. Jadi AD ART itu muncul ketika konflik itu ada, Itu dasar pertimbangannya kenapa kemudian kami tidak mengakui legalitas HMPS karna cacat prosudural,” sambungnya.

Menurutnya, AD dan ART yang menjadi dasar Dema Fasya menentukan ketua HMPS tersebut bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi yakni AD dan ART Institut. Sebab pemilihan ketua HMPS harusnya dilaksanakan melalui Musyawarah Besara (Mubes) dan bukan dengan penunjukan secara lansung.

“Yang kedua kalau kita mengacu pada aturan yang lebih tinggi AD dan ART Institut itu mengatakan bahawa pemilihan HMPS itu harus diselenggarakan melalui mubes. Itu dia bertentangan begitu sampai ke bawah dia malah melakukan penunjukan lansung,” tuturnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, konflik dua kubuh yang terjadi sejak Maret 2022. Pihaknya sudah melakukan berbagi upaya untuk mencari menyelesaikan permasalahan ini, akan terapi masing-masing kubu bersikeras dengan pendapat mereka.

“Kedua bela pihak kami undang bertemulah di Auditorium yang disaksikan lansung oleh Wakil Rektor III, pada saat itu saya tanya apakah kemudian masih pada pendapatnya masing-masing. Mereka katakan, kami tetap berpegang teguh pada pendapat masing-masing. Bahwa yang benar itu adalah kami yang lain itu salah, Sehingga pada saat itu kami mangambil jalan tengah,” ujarnya.

Solusi yang di tawarkan kepada dua pihak yang berseteru ini adalah dengan melaksanakan mubes kembali karna itu lebih demokrat dibandingkan dengan penunjukan lansung, hal itu juga tidak diterima oleh salah satu pihak.

Dengan berbahai macam pertimbangan, kemaslahatan, kebaikan serta mencegah konflik yang akan terjadi diantara mahasiswa Fakultas Syariah, pihak fakultas memutuskan membekukan HMPS periode 2022-2023.

“Untuk mencegah konflik yang pasti terjadi diantara mahasiswa Fakultas Syariah itu kemudian saya mengambil keputusan untuk dibekukan, tetapi waktu itu saya katakan itu tidak titik ketika kemudian Ibu Dekan punya keputusan yang berbeda,” ucapnya.

Sementara itu, lanjut Dosen Hukum Pidana itu mengaku, keputusan yang di ambil untuk membekukan kepengurusan HMPS Fakultas Syariah sudah disepakati oleh Dekan Fakultas Syariah yakni Dr. Hj. Ipandang M.Ag.

“Kata Ibu Dekan, dari pada kemudian terjadi konflik horizontal antara mahasiswa lebih baik tetap mengacu pada keputusan pada saat rapat di Auditorium. Untuk tahun ini kami bekukan, dua kepengurusan tersebut kami tidak akui dari sisi hukum kami sudah timbang-timbang, dari segi kebaikan bersama itu juga kami sudah pikirkan,” tegasnya.