KPUM IAIN Kendari Periode 2022-2023 Resmi Dibentuk, Al-Izar: Mari Bersama Sukseskan Pesta Demokrasi

Kendari, Objektif id- Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Rapat Paripurna pembentukan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN Kendari periode 2022-2023 pada Kamis, 29 Desember 2022.

Dari pantauan Objektif.Id, rapat tersebut dibuka pada Pukul 17.33 WITA dan dihadiri oleh sejumlah delegasi dari unsur Senat Mahasiswa Institut, Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut, serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lingkup IAIN Kendari dan menetapkan Al-Izar sebagai ketua KPUM terpilih.

Ketua SEMA IAIN Kendari, Wahyudin Wahid mengatakan bahwa delegasi tersebut merupakan respon dari DEMA-I dan UKM se-IAIN Kendari terhadap surat yang diedarkan oleh SEMA IAIN Kendari.

“Untuk mekanismenya sendiri, sebelumnya kami sudah menyurat ke masing-masing lembaga untuk mengirimkan delegasi dalam rapat pembentukan KPUM sekaligus delegasi tersebut menjadi fungsionaris KPUM IAIN Kendari periode 2022-2023,” katanya kepada Objektif.id.

Dia juga menambahkan bahwa rapat tersebut digelar dengan tujuan memenuhi hak-hak demokrasi mahasiswa.

“Yang pertama bahwa rapat paripurna ini bertujuan untuk membentuk KPUM yang nantinya akan bekerja sebagai pelaksana pesta demokrasi mahasiswa atau sering kita sebut pemilihan umum mahasiswa sekaligus dengan pemilihan Ketua KPUM itu sendiri,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia berharap ketua KPUM terpilih mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik, jujur, sesuai dengan mekanisme yang ada serta tidak bertentangan dengan aturan-aturan pemilihan umum mahasiswa.

“Harapan saya kepada ketua KPUM yang terpilih, mudah-mudahan bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik, jujur, sesuai dengan mekanisme yang ada dan juga tidak bertentangan dengan KBM IAIN Kendari. Serta harus bersifat objektif, dan dapat melaksanakan pemilihan umum mahasiswa IAIN Kendari dengan aman dan damai,” harapnya.

Ketua KPUM IAIN Kendari 2022-2023, Al-Izar juga berharap kepada seluruh anggota KPUM IAIN Kendari agar bisa bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi mendatang.

“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh anggota KPUM Karena telah mempercayakan saya untuk mengemban amanah sebagai ketua dan yang saya harapkan tentunya kepada seluruh anggota Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa untuk bersama-sama kita menyukseskan pesta demokrasi di IAIN Kendari,” pungkasnya.

Reporter: Asrina
Editor: Slamet

Antara Ilmu Dan Adab

Objektif.id – Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Sedangkan Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Para ahli bahasa juga kebanyakan menyebutkan bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala sesuatu.

Jika ilmu tidaklah beriringan dgn adab maka kepintaran pun tidak ada artinya.

Ilmu bisa saja menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak didampingi dengan adab.

Kita juga harus memahami peran penting menanamkan adab pada proses pengembangan karakter mahasiswa yang baik, karena di era saat ini adab dan karakter mulai pudar oleh perkembangan zaman. Banyak mahasiswa yang mengabaikan betapa pentingnya adab dan karakter dalam dunia pendidikan.

Mengutip dari buku Antologi Hadist Tarbawi oleh Tejo Waskito, adab sangat diperlukan dalam dunia pendidikan terutama bagi mahasiswa agar ia mampu memahami, menerapkan dan mengimplementasikan hal positif dan menjadi pribadi yang baik.

kita bisa menyimpulkan bahwasanya mempunyai sedikit adab itu lebih penting dan dibutuhkan daripada mempunyai banyak ilmu pengetahuan. Karena orang yang berilmu belum tentu beradab, tetapi jika orang yang memiliki adab sudah pasti berilmu. Dan tingkatan adab lebih tinggi dari ilmu.

Penulis: Ikram
Editor: Redaksi

Orangtua Diatas Ayah dan Ibu

“Teruntuk kakeku”

Eksistensimu membuat cucu atau cici mu sangat bersyukur memilikimu. Engkaulah orang tua diatas ayah dan ibuku, akan tetapi rasa cinta cucumu ini menjadi refleksi bahwa kamu lah orangtua yang sangat berpengaruh di keluarga besar kami, meskipun kami tau engkau tegas dalam hal merawat anak dan cucumu, akan tetapi rasa cintamu besar kepada kami.

Tanpa kakek, mungkin ayah tidak akan pernah ada, dan tanpa kakek pula ayah tidak akan bisa sehebat seperti sekarang. Kakek telah merawat ayah dengan cara terbaik, ayahpun sudah merawatku dengan cara terbaik pula, dan kini giliranku untuk memberikan hasil terbaik yang dapat membuatnya bahagia.

Cintamu yang tulus telah membuatku menjadi pribadi yang penuh kasih, sejujurnya sangat berarti bagi kehidupanku, banyak yang tidak mampu aku dapatkan dari apa yang aku rasakan dari luar sana yang tak mampu kubalas karena sungguh besar rasa sayangmu yang mungkin tidak akan ternilai oleh apapun.

Tidak ada penyakit yang lebih kuat dari cinta, lebih besar dari hidup, dan lebih lama dari keyakinanmu. Saya sangat sedih mendengar kabar tentang dirimu mengirimkan harapan sepenuh hati agar kamu segera pulih sepenuhnya.

Semoga Tuhan menganugrahi dirimu dengan kekuatan dan kesabaran untuk melawan penyakit dan memenangkannya.

Penulis: Ikram

Dilema Asmara : Cinta Atau Obsesi

Objektif.id – Di zaman sekarang ini atau kita sebut saja masa the end game, tentunya kita tidak asing dengan para kaum muda-mudi yang sedang dimabuk asmara. Mulai dari para remaja hingga anak-anak pun sudah mulai merasakan yang namanya asmara. Hebat sekali bukan? tentu hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan sosial media yang tidak dibatasi oleh umur.

Dapat dikatakan pikiran kaum muda masih sangat tidak stabil (labil). Di saat ingin menjalin hubungan mereka cenderung mengatakan “memilikinya adalah anugerah atas cinta”. Untuk definisi cinta sendiri sebenarnya tak dapat dideskripsikan seperti apa itu cinta?; what is the Love? bisa jadi apa yang dimaksudkan dari kutipan tersebut hanyalah sebuah perasaan obsesi semata. Kelabilanlah yang membuat kaum muda ini bertindak nekat atas pasangannya, dimulai dari sebuah ancaman hingga berujung aksi pembunuhan.

Berdasarkan laporan World Healt Organisation (WHO) Global Health Estimates, di tahun 2016 lalu, memperkirakan jumlah kematian terdapat sekitar 793.000 jiwa di seluruh dunia, dan bunuh diri menjadi penyumbang 1,4 persen serta berada di rangking ke-18 penyebab kematian terbanyak. Di indonesia sendiri, dalam kasus pembunuhan terutamanya di kalangan remaja dilansir dari catatan Komisi Nasional (Komnas) perempuan di tahun 2020, sekiranya ada 92 kasus pembunuhan terhadap pacar dan 47 kasus pembunuhan terhadap mantan pacar.

Masih banyak lagi peristiwa seperti ini terjadi pada hubungan asmara kaum muda di dunia hanya tidak terekspos saja. Berawal dari kata “Putus” hingga menjadi sebuah kasus. Sungguh sangat miris dan dahsyat sekali gelombang asmara ini memporak-porandakan hati, pikiran dan jiwa para kaum muda sehingga mereka tak dapat berpikir dengan jernih dan matang.

Teruntuk kalangan muda-mudi Indonesia sekaligus generasi penerus bangsa, patutlah kita tidak termakan arus gelombang asmara, karena jika mengikuti arus tersebut yang ada kita hanya akan kehilangan akal sehat dan membuat mental kita lemah. Persoalan asmara cinta dan lain sebagainya biarlah jadi urusan belakang. Biarkan pikiran, hati, dan jiwa kita terlebih dahulu stabil. Karena bahkan orang dewasa pun masih banyak ditemukan kelabilan dalam dirinya akibat asmara, apalagi kita yang masih muda.

Fokuslah terlebih dahulu pada pendidikan dengan mengasah ilmu pengetahuan serta minat dan bakat yang dimiliki agar berguna di masa depan yang tentunya menguntungkan diri sendiri dan orang disekitar kita. jadi, ayo kita sama-sama mengembangkan diri menjadi lebih baik. Perasaan Asmara memang indah sekaligus juga mengerikan jika tidak diselingi dengan akal sehat.

happy new year!!!

Penulis : Tesa ASN
Editor: Redaksi

“Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri Kendari dan merupakan kader aktif UKM Pers IAIN Kendari angkatan 22”

18 Peserta Memperkenalkan Produknya Dalam Festival Kewirausahaan

Kendari, Objektif.id– Kegiatan festival Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diisi dengan seminar dan penampilan produk dari 18 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulawesi Tenggara (Sultra). Rabu, 28 Desember 2022.

Dalam penampilan produk tersebut menghadirkan dewan juri diantaranya adalah Ketua Forum UMKM-IKM SULTRA, Dr. H. Abdul Hakim S.E.,MS, Owner Toko UBFI, Irawati, serta Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PB HIPTI, Meiyanti S.IP.

Salah satu peserta yang merupakan mahasiswa IAIN Kendari, Nila Asriani menampilkan produk olahan pangan “Abon Kalandue Kendari” mengaku produk ini berasal dari kerang Kalandue kemudian diolah menjadi Abon bersama kedua temannya Andriani Tenri dan Magfira. Produk ini mulanya berawal dari sebuah tugas mata kuliah, kemudian menjadi sebuah inovasi yang sebelumnya tidak pernah ada menjadi ada.

“Saat itu saya dan kedua teman saya itu berbincang mengenai kerang-kerangan terutama Kalandue yang di masyarakat itu hanya dimasak biasa kemudian kami berfikir mengelola Kalandue ini menjadi produk yang tak pernah ada sebelumnya dan bisa tahan lama yaitu Abon,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa proses pembuatan Kerang Kalandue ini menjadi abon butuh proses yang sangat lama karena semakin lama dan kering abon itu maka semakin bagus kualitasnya. Dibalik proses yang panjang tersebut menyimpan sebuah cerita yang menarik dan seru terlebih produk tersebut dibuat oleh 3 orang.

“Kita Sebenarnya Sangat Senang karena buatnya ini kan bertiga jadi seru, mulai dari belanja semua dilakukan bersama dan tidak baiknya karena ada tiga orang jadi dalam prosesnya itu ada saja perdebatan,” Sambungnya.

Selain itu, peserta dari UMKM, Miftah Udin yang mempresentasikan proyek lembaga jasa les private, menjelaskan bahwa jasa tersebut sudah berjalan 6 bulan yang berawal dari keresahannya melihat problema dunia pendidikan di indonesia dan juga permintaan masyarakat yang semakin banyak akan jasa guru mengajar pribadi sehingga memotivasinya untuk membentuk sebuah lembaga private sendiri yang dinamai “Main Private” dan telah menghasilkan tentor sebanyak 12 orang hingga saat ini.

“Karena banyaknya permintaan yang membutuhkan guru private kemudian saya melihat banyak problem mengenai dunia pendidikan sehingga saya buat lembaga private bernama Main Private,” Jelasnya.

Dia juga berharap dengan adanya lembaga private ini dapat meningkatkan prestasi dan kualitas belajar dari para pelajar terkhususnya di Kota Kendari dan juga untuk membuka peluang kerja bagi para mahasiswa dan fresh graduate.

“Main Private punya harapan agar bisa menjadi lembaga private yang terus meningkatkan prestasi dan kualitas belajar anak-anak di kota Kendari dan terus membuka lapangan pekerjaan baik bagi mahasiswa maupun Fresh Graduate,” Harapnya.

Reporter : Tesa ASN
Editor : Asrina

Upaya Membangun Jiwa Entrepreneur, UKM Kewirausahaan IAIN Kendari Gelar Festival Kewirausahaan

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Festival Kewirausahaan dengan tema “Membangun Jiwa Entrepreneur Dengan Upaya Menciptakan Peluang Bisnis Di Era Modern” pada Rabu (28/12/2022).

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Srikandi Jl. Di Panjaitan No. 339, Lepo-Lepo, Kendari, ini  menghadirkan beberapa pemateri diantaranya adalah Ketua Umum Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI), Rusmin Abdul Gani, S.E, Ketua Forum UMKM-IKM Sultra, Dr. H. Abdul Hakim S.E.,MS, serta Ketua HIPMI BPC Konawe Selatan, Dirga Mubarak.

Ketua Panitia Kegiatan, Arjun Fadrianto mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk landasan motivasi para generasi muda bangsa dalam menciptakan sebuah karya yang inovatif dan kreatif.

“Bagaimana anak-anak muda bisa menciptakan inovasi yang kreatif di era sekarang yang serba canggih dan memadai, nah dengan adanya teknologi tersebut kita sebagai anak muda bangsa inovasi apa yang harus kita buat,” Katanya.

Ketua Umum UKM Kewirausahaan IAIN Kendari, Mahda Firani menuturkan bahwa kegiatan ini adalah sebagai langkah untuk melatih dan mengembangkan jiwa berwirausaha generasi muda, tak terkecuali para mahasiswa.

“Sesuai dengan tema kita yaitu untuk melatih jiwa kewirausahawan kita supaya lebih mandiri dan dapat mengembangkan kemampuan untuk berwirausaha,” Tuturnya.

Selain itu, Pembina UKM Kewirausahaan, Ahmad Zainul berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para usahawan muda dalam upaya untuk menciptakan ruang kewirausahaan.

“Dengan event ini untuk membantu teman-teman calon usahawan muda dalam hal ini mahasiswa untuk menjembatangi terciptanya ruang-ruang didalamnya,” Pungkasnya.

Hari Bahasa Arab Sedunia, HMPS PBA IAIN Kendari Gelar Pawai Busyro

Kendari, Objektif.id – Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar pawai pada Senin, 26 Desember 2022.

Kegiatan pawai kali ini mengangkat tema “Pawai Busyro” yang berarti pawai kabar gembira yang diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi PBA, dengan mengambil rute keliling kampus dan berakhir di Gedung Pasca Sarjana IAIN Kendari.

Wakil ketua HMPS PBA, Muhammad Audi Afandi, mengatakan tujuan diadakan pawai tersebut untuk menunjukkan eksistensi mahasiswa program studi PBA di mata masyrakat sekaligus dijadikan wahana positif akan arti persatuan dan kesatuan.

“Kami juga ingin memberikan wahana positif ke masyarakat tentang makna persatuan dan kesatuan,” ucapnya.

Selain itu, selaras dengan tema yang diangkat, dia mengharapkan kabar gembira dapat tersampaikan lewat pawai ini kepada semua orang serta dapat memotivasi masyarakat untuk mempelajari Bahasa Arab terkhususnya kepada umat muslim se-Indonesia.

“Kami berharap dengan adanya pawai ini bisa memotivasi masyarakat untuk mempelajari Bahasa Arab, apa lagi kita di Indonesia mayoritas muslim maka wajib untuk tau Bahasa Arab,”Harapnya

Sementara itu, Ayu Tri Wahyuni yang merupakan salah satu peserta pawai mengatakan bahwa dia merasa senang mengikuti pawai tersebut, selain memperkenalkan budaya Bahasa Arab di masyarakat, pawai ini juga dijadikan ajang silaturahmi antara junior dan senior di program studi PBA.

“Menurut saya pawai ini bagus, kita dapat melihat budaya pakaian arab yang dipergunakan senior-senior sekaligus dengan adanya pawai ini kita dapat menjalin tali silaturahmi antara junior dan senior,” Pungkasnya.

Reporter : Tesa ASN
Editor : Asrina

UKK Mahiscita IAIN Kendari Sukses Gelar Mubes Ke-XXV

Kendari, Objektif.id Unit Kegiatan Khusus (UKK) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-XXV pada 23-24 Desember 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota dari UKK Mahiscita IAIN Kendari dan dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lantai 2 IAIN Kendari.

Ketua UKK Mahiscita terpilih, Adrianto mengatakan bahwa terpilihnya dia sebagai ketua umum merupakan hal yang biasa, karena setiap anggota dari organisasi wajib untuk menjalankan amanah yang telah diberikan kepadanya dengan baik.

“Ini tentu hal yang sudah biasa karena kita itu di organisasi sudah diberi tanggung jawab mau tidak mau harus kita jalani apa yang harus dipikul dalam beban organisasi,” katanya.

Dia juga berharap nantinya bisa terus melanjutkan program-program kerja yang tertunda dari kepengurusan sebelumnya dan bisa membuat UKK Mahiscita IAIN Kendari lebih maju dan berkembang lagi.

“Setalah terpilih saya berencana melanjutkan progres yang tertunda dan menjadikan organisasi lebih berkembang dan harapan pribadi saya ialah membesarkan nama organisasi,” harapnya.

Salah satu pembina UKK Mahiscita IAIN Kendari, Ikbal Manrudda juga berharap agar ketua yang baru bisa bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan roda kepengurusan kedepannya.

“Harapan terhadap ketua baru yang pertama sudah jelas kita bagaimana memperbaiki kinerja lebih baik daripada yang kemarin, terus mempertahankan apa yang menjadi komitmen seluruh anggota dalam kepengurusan kedepan dan yang ketiga bagaimana saling bekerja sama dengan  pihak lembaga baik internal maupun eksternal kampus agar silaturahim terjaga.” Pungkasnya.

Reporter: Ikram, Mulyono
Editor: Slamet

Upaya Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa, UKM-Pers IAIN Kendari Gelar Kemah Literasi

Kendari, Objektif.id Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Kemah Literasi di Pelataran Gedung Perpustakaan IAIN Kendari pada Jum’at, 23 Desember 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari internal UKM-Pers IAIN Kendari sendiri dan juga para mahasiswa lingkup IAIN Kendari, dan dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 23-24 Desember 2022.

Ketua Panitia Kegiatan, Muh. Arfan Sangga mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan edukasi terkait dunia literasi di era globalisasi dengan perluasan informasi begitu yang cepat seperti sekarang ini.

“Pada era Globalisasi ini, dimana penyebaran informasi yang sudah tidak mempunyai batas baik itu informasi real maupun informasi hoax yang sudah berkembang dikalangan anak-anak maupun orang dewasa, penyebaran informasi tanpa pemfilteran yang menyebabkan kemunduran dalam upaya mencerdaskan bangsa,” Katanya.

Selain itu, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Arini Triani Suci Ramadhani berharap, kegiatan ini bisa menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi antar internal UKM-Pers IAIN Kendari dengan lembaga-lembaga lainnya dan juga mahasiswa lingkup IAIN Kendari secara umum .

“Semoga kegiatan ini bisa jadi ajang silaturahmi setelah selesainya ini kegiatan silaturahminya antara UKM-Pers dengan mahasiswa IAIN yang bukan dari bagian UKM-Pers itu sendiri itu semakin erat begitu juga dengan UKK UKM dengan lembaga-lembaga kampus yang lainnya,” Harapnya.

Dewan Pembina UKM-Pers IAIN Kendari, Dedi Hardianto juga berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar dilaksanakan saja, akan tetapi nantinya bisa untuk melahirkan para mahasiswa yang memiliki pemahaman yang berkualitas terkait dunia literasi.

“Saya harap kegiatan ini bisa menghadirkan output yang bagus dan berharap ini bukan kegiatan yang hanya menggugurkan kewajiban mudah-mudahan bisa melahirkan kader-kader literasi yang berkualitas kedepannya,” Pungkasnya.

Reporter: Tesa ASN
Editor: Slamet

Dampak Positif Adanya Pasar Persaingan Sempurna

Objektif.id – Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat mobilitas sempurna yang di dalamnya terdapat penjual dan pembeli yang mempunyai pengetahuan terkait kondisi yang mempengaruhi harga didalam pasaran.

Pasar persaingan sempurna disebut juga sebagai jenis pasar yang sangat ideal bagi penjual dan pembeli karena di anggap dapat menjamin terwujudnya efisiensi pasar, selain jumlah penjual dan pembeli yang banyak terdapat juga produk yang di jual bermacam-macam dan sebagainya yang sama. “Dikutip dari e- modul IPS Kemdikbud oleh Dhyana Ainur Amalia, M.Pd dan Faiz Damayanti”, dalam pasar persaingan sempurna harga pasar dinilai stabil karena berapapun harga yg ditetapkan tidak mempengaruhi jumlah barang yang di beli atau di tawarkan.

Adapun ciri dari pasar persaingan sempurna yakni :

1. Banyaknya penjual dan pembeli, penjual dan pembeli dalam hal ini tidak bisa mempengaruhi pasar. jika penjual menawarkan harga yang rendah dalam usahanya maka ia akan rugi, dan jika harga terlalu tinggi maka akan sulit menemukan pembeli.

2.Bersifat homogen, artinya barang atau lainnya yang dijual terlihat identik/ sama.

3. Adanya faktor bebas bergerak baik penjual dan pembeli, ini terjadi karena tidak ada aturan yang menghalanginya.

4. Mengetahui kondisi pasar, artinya segala sesuatu dalam pasar itu baik tempat, harga, ataupun lainnya telah diketahui dengan baik agar tercipta persaingan yang sempurna.

5. Kebebasan dalam pengambilan keputusan, artinya tidak ada campur tangan untuk penentuan harga termasuk pemerintah.

6. Produsen bebas keluar masuk pasar, artinya perusahaan yang mampu memproduksi barang dapat keluar masuk secara bebas dalam industri, tidak ada yang dapat menahannya. Setiap perusahaan juga bebas keluar dari pasar jika diinginkan.

Ada beberapa efek positif dari pasar persaingan sempurna yaitu:

1. ​Dalam hal harga, murni terbentuk karena mekanisme harga. Harga barang yang telah terbentuk sebelumnya tidak ada pengaruh dari pemerintah/ asosiasi produsen.

2. ​Dalam jangka panjang, akan terjadi harga yang menguntungkan konsumen. Ini terjadi karena pembiayaan nya dari biaya rata- rata minimum, sehingga bisa menghasilkan produksi yang bermutu dengan biaya yang rendah.

3.​Tidak memerlukan iklan/advertensi, karena barang yang di jual baik itu harga maupun kualitas yang cenderung sama.

Sebuah pasar yang tercipta secara sempurna adalah impian setiap orang, dengan demikian bisa terbentuk harga keseimbangan yang telah disepakati antara pihak penjual dan pembeli. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nations disebutkan bahwa semua perusahaan dan rumah tangga dalam pasar telah diatur oleh satu kekuatan besar yang invisible. Selain itu mobilitas, harga pasar, dan penggunaan sumber daya harus relatif fleksibel.

Penulis: Akbar Muliadi
Editor: Redaksi

Sisi-sisi Kelam Negara Kita

Objektif.id – Manusia adalah makhluk sosial yang bertempat tinggal di suatu kewilayahan yang disebut dengan Negara. Menurut Prof. Miriam Budiardjo, Negara merupakan organisasi yang ada di suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap suatu golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut. Dibalik kemakmuran dari sebuah negara pasti memiliki cerita kelam tersendiri yaitu, sebagai berikut.

Kesenjangan Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok namun, di dalam negara nyatanya terbagi dalam dua kubu satunya berada di kelompok orang-orang terpandang dan satunya lagi berada di kelompok orang-orang tersisihkan.

Dapat kita lihat sendiri terdapat celah yang besar dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat kelas atas selalunya dipandang baik dimata dunia sebaliknya, masyarakat kelas bawah dipandang buruk di mata dunia. Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF) dilihat dari pendapatan perkapita negara (PDB) adapun negara termiskin di dunia mayoritas berada di benua Afrika. Cuman data yang ada namun gerakan sosial itu tak ada jikalaupun ada hanya segelintir orang saja yang peduli dari milyaran manusia di dunia ini dengan betul akan nasib penduduk dari negara tersebut. Hal ini terjadi tak jauh dari permainan politik. Indonesia yang merupakan negara dengan tingkat toleransi yang tinggi namun, pada kenyataannya tidak demikian orang-orang kelas atas selalu dipermudah urusannya entah itu dalam dunia pekerjaan ataupun dalam dunia pendidikan. Lebih disayangkan juga para kalangan kelas atas ini menganggap bahwa kalangan kelas bawah adalah beban negara yang hidup karena hasil subsidi.

Kekuasaan Oligarki

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu. Adapun Negara yang memakai sistem pemerintahan oligarki yaitu; Rusia, Cina, Iran, Korea Utara dan lain-lain.

Indonesia adalah negara yang sistem pemerintahannya bersifat demokrasi namun, berbanding terbalik dengan fakta dilapangan yang mana pemerintahan indonesia sama halnya dengan pemerintahan oligarki. hal ini telah terbuktikan sejak masa pemerintahan Ir. Soekarno lebih tepatnya di era Demokrasi Terpimpin, menuju pada masa pemerintahan Ir. Soeharto dengan membentuk sistem pemerintahan oligarki yang bersifat otoriter, dan sekarang berlanjut lagi di era reformasi dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang sudah jauh dari kodratnya artinya segala aturan/kebijakan yang dibentuk telah menyeleweng dari Pancasila dan UUD 1945. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pancasila dan UUD 1945 sejatinya adalah patokan daripada aturan/kebijakan/hukum itu sendiri.

Di penghujung Bab terakhir ini, keadilan di dunia ini telah dirusak oleh para oknum Oligarki dan parahnya lagi rakyat pun juga ikut rusak karena tingkah masa bodo masyarakat akan sebuah kebijakan/aturan yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan. Selain itu juga, meskipun telah menyadari hal janggal tersebut namun, tak ada sedikitpun gerakan persatuan yang dilakukan oleh masyarakat untuk sebuah perubahan yang hakiki.

Penulis : Tesa ASN
Editor: Redaksi

Eksistensi Ekonomi Islam dalam Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Objektif.id – Secara kontekstual, industri keuangan syariah memang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman serta sudah menjadi kewajiban sejarahnya untuk lahir dan tumbuh menjadi sistem keuangan yang alternatif-solutif. Untuk merealisasikan hal ini bukanlah hal yang mudah, banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh industri keuangan syariah ke depan nanti. industri keuangan syariah baik bank maupun bukan bank saat ini ini masih dalam tahap awal evolusinya. Walaupun tingkat pertumbuhannya begitu cepat, sejauh ini baru posisi ceruk kecil disektor keuangan di negeri-negeri muslim, apalagi sektor keuangan internasional. Meskipun terdapat sejumlah kesulitan, gerakan islamisasi perbankan berjalan dengan baik. Kemajuan yang mencapai selama seperempat abad terakhir ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bank syariah sampai pada tahun 2015 telah mengalami keadaan yang sangat pesat. Secara kuantitatif, perkembangan bank syariah tersebut dapat dilihat dari jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berprinsip syariah dan dari sisi volume usaha.

Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktivitasnya. Bidang ekonomi merupakan tempat asal sekularisasi terutama dalam sektor-sektor perokonomian yang sedang dibentuk oleh proses-proses kapitalistik dan industrialisasi. Bank umum didefinisikan sebagai institusi keuangan berorientasi laba, untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi, karena diizinkan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum tersebut juga sebagai lembaga keuangan depositori, berbeda dengan bank syariah yang menggunakan mudharabah dan wadiah.

Berdasarkan rekomendasi baik dari Lokakarya Majelis Ulama Indonesia tentang Bunga Bank dan Perbankan maupun hasil Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia sekaligus dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan yang memuat ketentuan dalam pasal 1 angka 12 yaitu diperbolehkannya kegiatan operasional perbankan yang berbasiskan bagi hasil. Kehadiran Bank Syariah yang pertama yaitu PT Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 merupakan awal sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia dimana dalam menjalankan kegiatan operasionalnya berkewajiban untuk memadukan nilai-nilai dan penormaan dalam syariat Islam ke dalam transaksi kegiatan ekonomi yang menuju kesejahteraan bagi masyarakat banyak. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan operasional perbankan tidak hanya untuk tujuan bisnis semata, yang berupa keuntungan materil, tetapi juga mengejar kebahagiaan di akhirat. Untuk tujuan itu, Bank Syariah dalam melakukan kegiatan operasional perbankan tidak hanya mendasarkan pada ketentuan perbankan pada umumnya tetapi juga mendasarkan kepada ketentuan syariah. Bank syariah harus patuh pada prinsip-prinsip syariah yang terimplementasikan mulai dari pendirian sampai dengan operasional.

Peranan agama di Indonesia memiliki andil yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dinyatakan secara jelas dalam pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Salah satunya adalah peran perbankan syariah yang memiliki tujuan pembangunan nasional Indonesia untuk mencapai terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi yang berlandaskan nilai keadilan, kebersamaan, dan kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syariah. Kondisi Perbankan di Indonesia mengalami tren untuk pergeseran preferensi investasi dari konvensional ke saham Syariah sejak krisis keuangan. Mulai dari krisis keuangan Asia tahun 1997-1998 dan krisis keuangan global 2006-2009. Kehadiran Perbankan syariah menjadi pelengkap sistem perbankan konvensional yang telah ada sebelumnya.

Perkembangan Bank Syariah di Indonesia sampai pada Tahun 2015 telah mengalami tren penurunan dikarenakan komitmen pemerintah masih dilihat kurang, minimnya sosialisasi tentang perbankan syariah serta tingkat literasi dan inklusi masih kurang. Untuk menghadapi hal tersebut perlu kiranya dilakukan upaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Islam dan Perbankan Syariah pada khususnya melalui regulasi yang tidak membatasi peran serta masyarakat, masifikasi gerakan pengenalan Perbankan Syariah dan membangun kepercayaan terhadap masyarakat dengan mengedepankan ketaatan terhadap Syariah. Sampai dengan Tahun 2015 terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Secara keseluruhan jaringan kantor Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berjumlah 2.881 Kantor.

Penulis : Hajar
Editor: Redaksi

“Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari dan merupakan anggota UKM-PERS IAIN Kendari”

Teori Dasar Ekonomi Syariah

Objektif.id – Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di lhami oleh nilai-nilai Islam. Sejauh mengenai masalah pokok kekurangan, hampir tidak terdapat perbedaan apapun antara ilmu ekonomi islam dan ilmu ekonomi modern. Andaipun ada perbedaan itu terletak pada sifat dan volumenya ( Mannam;1993 dalam Nasution Dkk 2010) itulah sebabnya mengapa perbedaan pokok antara kedua sistem ilmu ekonomi dapat dikemukakan dengan memperhatikan penanganan masalah pilihan.

Berikut ini merupakan pengertian tentang ekonomi islam yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam:

a. M. Akhram Kan “ Ilmu ekonomi islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerjasama dengan partisipasi.

b. M. Umer Chapra “ Ilmu ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya tanpa batas yang berada pada koridor yang mengcu pada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.

c. Kursyid Ahmad “ islamic ecnomic is a systematic effort to thy to understand the economics problem and mans behaviour in relation to the problem from an islamic perspectice”. Menurut Ahmad ilmu ekonomi islam  adalah sebuah usaha sistematis utuk memahami masalah- masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional dalam perspektif islam.

Konsep dasar islam adalah tauhid atau meng-Esa-kan Allah, tauhid si bidang ekonomi berarti menempatakan Allah sebagai sang maha pemilik yang selalu hadir dalam setiap nafas kehidupan manusia muslim.

Oleh karena itu senber hukum yang di gunakan dalam ekonomi syariah adalah :

1. Alquranul Karim dalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum ekonomi Islam yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki, meluruskan dan membimbing Umat manusia kepada jalan yang benar.

2.Hadis dan Sunnah. Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam Alquran tidak terperinci secara lengkap tentang hukum ekonomi tersebut

3.Ijma’ adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan konsensus baik dari masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang tidak terlepas dari Alquran dan Hadis.

4.Ijtihad atau Qiyas. Ijtihad merupakan usaha meneruskan setiap usaha untuk menemukan sedikit banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat. Sedangkan qiyasadalah pendapat yang merupakan alat pokok ijtihad yang dihasilkan melalui penalaran analogi.

5.Istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang lainnya dan telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab (Atika, 2015).

Tujuan akhir ekonomi syariah adalah sebagaimana tujuan dari syariah islam itu sendiri (maqashid asy syari’ah),yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah) inilah  kebahagiaan hakiki yang diinginkan oleh setiap manusia,bukan kebahagiaan semu yang sering kali pada akhirnya justru melahirkan penderitaan dan kesengsaraan (Misanam Dkk, 2008). Secara rinci tujuan ekonomi  adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia yang merupakan tujuan utama dari syariat Islam(mashlahah al ibad), karenanya juga merupakan tujuan ekonomi Islam.

2. Ekonomi Islam tidak hanya berorientasi ntuk pembangunan fisik material dari individu, masyarakat dan negara saja,tetapi juga memperhatikan pembangunan aspek-aspek lain yang juga merupakan elemen penting bagi kehidupan yang sejahtera dan bahagia.

3. Mewujudkan keseimbangan dunia dan akhirat akan menjamin terciptanya kesejahteraan yang kekal dan abadi.

4. Untuk meningkatkan kesejahteraan material sekaligus meningkatkan kesejahteraan spiritual.

Karakteristik Ekonomi Syariah:

Ada beberapa hal yang mendorong perlunya mempelajari karakteristik ekonomi islam (Yafie,2003,27 dalam Nasution Dkk, 2010):

1. Meluruskan kekeliruan pandangan yang menialai ekonomi kapitalis ( memberi penghargaan terhadap prinsip hak milik) dan sosialisasi(memberikan penghargaan terhadap persamaan dan keadilan) tidak bertentangan dengan metode ekonomi islam

2. Membantu para ekonom muslim yang telah berkecimpung dalam teori ekonomi konvensional dalam memahami ekonomi islam.

Ada beberapa karakteristik ekonomi islam sebagaimana disebutkan dalam Al-mawsu’ah wa al-analiyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:

1. Harta kepunyaan Allah dan Manusia merupakan khalifah atas harta Karakteristik pertama ini terdiri dari dua bagian yaitu :  pertama, semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik(kepunyaan Allah) Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 284:

لِّلَّهِ ما فِي السَّمَاواتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِن تُبْدُواْ مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللّهُ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ -٢٨٤-

Artinya:  Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Ekonomi terikat dengan Akidah,Syariah(Hukum), dan Moral

Hubungan ekonomi islam dengan akidah dan syariah memungkinkan aktifitas ekonomi dalam islam menjadi ibadah.

3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan

4. Ekonomi islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan umum.

5. Kebebasan individu dijamin dalam islam. Idividu-individu  dalam perekonomian islam diberikan kebebasan untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan.

6. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian.

7. Bimbingan kosumsi. Dalam al quran bimbingan konsumsi Allah berfirman dalam QS. Al-a’raf ayat 31:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ -٣١-

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

8. Petunjuk investasi. Ada lima kriteria yang sesuai dengan islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu :

a. Proyek yang baik menurt islam

b. Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.

c. Memberantas kekafiran, memperbaiki pedapatan, dan kejayaan.

d. Memelihara dan menumbuh kembangkan harta.

e. Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

9. Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi islam mengenai harta yang tidak terdapat pada perekonomian lain.

10. Larangan riba, Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang normal yaitu sebagai fasilitas transaksi dan alat penilaian barang.

Prinsip atau nilai sebagai landasan dan dasar pengembangan ekonomi Islam terdiri dari 5 (lima) nilai universal, yaitu: tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintahan), dan ma’ad (hasil). Kelima nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proposisi-proposisi dan teori-teori ekonomi Islam.

Rincian dari nilai-nilai universal ekonomi Islam tersebut dapat dijelaskan serta dipaparkan sebagai berikut (Muhammad dan Karim, 1999: 22 Adinugraha, 2013):

1. Tauhid (Keesaan Tuhan)

2. ‘Adl (Keadilan)

3. Nubuwwah (Kenabian)

4. Khilafah (Pemerintahan)

5. Ma’ad (Hasil)

Penulis: Hidayatullah
Editor: Redaksi

“Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Kendari”

Mempertanyakan Eksistensi SEMA IAIN Kendari, Aliansi Mahasiswa Gelar Aksi Demonstrasi

Kendari, Objektif.id– Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar aksi demonstrasi di depan sekretariat Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari pada Kamis, 15 Desember 2022.

Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus, Anggi Sugiantara, yang juga merupakan partisipan dari Aliansi Mahasiswa Bersatu mengatakan bahwa aksi ini digelar untuk mempertanyakan kinerja dari SEMA IAIN Kendari yang dinilai tidak berfungsi dengan baik walaupun di tunjang fasilitas yang lengkap.

“Jadi, kita turun kemudian mempertanyakan eksistensi daripada kinerja SEMA I yang diketuai oleh Wahyudin Wahid, yang mana struktur organisasinya ada, sekretariatnya ada, kemudian fasilitasnya ada dan semua itu diberikan untuk kemudian di fungsionalkan pengembangan kepengamanan mahasiswa dalam hal ini sebagai controlling Sema-Sema Fakultas,” Katanya.

Dia juga mempertanyakan kejelasan anggaran yang diberikan pihak kampus kepada SEMA IAIN Kendari, karena mereka menilai sampai menjelang akhir masa jabatannya, kinerja SEMA masih belum jelas terlihat.

“Tidak lama lagi kita akan mendekati Pemilma, dan sampai sekarang dengan belum ada kinerjanya pertanyaan saya anggaran yang dikucurkan birokrasi kepada SEMA itu dikemanakan begitu, itu harus dipertanyakan kejelasannya kalau perlu kita tampilkan daripada RAB nya mana sini kita bicarakan,” sambungnya.

Anggi Sugiantara juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan implementasi dari salah satu fungsi mahasiswa yaitu sebagai agent of control, dan dengan tujuan agar SEMA IAIN Kendari bisa berfungsi dan berjalan dengan baik, sehingga tidak lalai dalam menjalankan kewajibannya.

“Maka tugas kita sebagai mahasiswa agent of control, itu juga harus turun bagaimana mengingatkan saudara-saudara kita, mungkin saudara-saudara yang berada di SEMA ini khilaf atau mungkin terlena oleh jabatan, olehnya itu kepedulian kita mengingatkan agar kemudian tidak berdampak berkelanjutan dan juga untuk memberikan pelajaran kepada mereka bahwa jabatan dan uang yang dikucurkan oleh birokrasi itu memiliki pertanggung jawaban yang nanti akan dipertanggungjawabkan pada akhir periode yang disebut dengan LPJ.” Tukasnya.

Reporter: Tesa ASN
Editor: Slamet 

Ketua Di Atas Ketua?

Objektif.id – “Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati”. Ya, itulah kata seorang sastrawan terkemuka yang pernah dimiliki Indonesia bahkan dunia sekalipun. Sengaja aku dahului tulisan ini dengan kutipan kalimat eyang Pramoedya Ananta Toer, sebab secara sadar diharapkan agar supaya arah tanggung jawab mereka yang memiliki otoritas pada sebuah institusi tertentu memang harus penuh dengan penghayatan utuh atas ketulusan melaksanakan amanah, bukan kemudian penuh tipu daya disertai pencitraan yang dengan bangga masih berkoar-koar perihal semua kalangan mempunyai kesempatan yang sama dalam sistem demokrasi. Dasar omong kosong, apakah tuan-tuan ketua ini tidak malu? _Nda munafik ka begitu kanda?_ bicara di atas kaki sendiri tapi dalam pelukan orang lain.

Ironis jika pikiran itu terkungkung oleh pihak eksternal dengan kepicikan yang dijadikannya senjata utama, serta kedermawanan palsu yang menjadi tamengnya. Musti kita akui kepemimpinan hari ini sedari kampus telah begitu jauh – amat mundur dari segala tugas tanggung jawabnya sebagai manusia dan peran fungsinya mahasiswa. Dalam hal mengingatkan, kita akan menyeret para ketua lembaga kemahasiswaan disalah satu kampus dengan banyaknya anomali yang sengaja dibiarkan mengakar dan tumbuh berkembang secara terus-menerus. Ternyata isu perpanjangan jabatan serta penundaan pemilu bukan hanya terjadi di tingkat para elit negeri ini, yang implikasinya sampai merembet ke dalam kampus. Bahkan bukan hanya sekedar isu melainkan benar-benar terjadi.

Pengkajian melalui regulasi lembaga kemahasiswaan seyogyanya ada beberapa ketua lembaga yang dicopot dari jabatannya. Semisal salah satu contoh kasus ketika dari ketua-ketua yang menjabat telah hilang status kemahasiswaannya maka ia sudah harus diganti. Masih teramat banyak lagi masalah yang terjadi dalam kampus itu terkhusus ditataran lembaga kemahasiswaan politiknya.

Sejatinya para ketua lembaga kemahasiswaan di kampus tersebut baik yang berkasus maupun tidak sudah harus tergantikan lewat proses penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa. Disinilah letak kekeliruannya, sebab ketua lembaga tertinggi mahasiswa (katanya) belum melakukan pembentukan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM). Jangankan proses pembentukannya, dibicarakan bersama teman-teman mahasiswa saja tidak. Dengan peristiwa semacam ini timbul pertanyaan apakah ada “ketua di atas ketua”? Pertanyaan itu muncul indikatornya sederhana, kalau memang ketua tertinggi lembaga kemahasiswaan mengapa tidak berani mengambil sikap. Wajar kalau didemo karena diragukan independensinya.

Jangan takut untuk melawan pada mereka yang mencoba mengintervensi kemerdekaan berpikir serta kesadaran nurani anda. Aku yakin, organisasi ataupun yang mendidik itu baik belum tentu yang didik akan menjadi baik apa lagi yang didikannya tidak baik.

Mengkhawatirkan apa bila pola kaderisasi masih terjebak pada dogmatisme senioritas dengan basis kebenaran mutlak, itu artinya bukan mengkader tapi menternak. _”Kita nda mau ka kanda tes rasa yang ada mango-mangonya? Masa mau rasa vanilla terus”._ Saat ini perlu upaya rekonstruksi metode selain dari yang sudah ada itu. Kaku, konservatif, cenderung mengkerdilkan. Ingat ucap Sutan Syahrir Tum ” Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis. Temporer dan karena itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa hanya akan terasa sakit, tersesat dan merusak pergerakan”.

Sampailah ke penghujung tulisan ini, saatnya mengistirahatkan tubuh dan semua yang sedang berkecamuk dalam kepala. Sebab perjuangan membutuhkan tenaga dan pikiran bukan wakanda dengan segala arahan-arahan kolonialismenya. Hati-hati semua bisa kena.

Penulis : Hajar
Editor: Redaksi