Kendari, Objektif.Id– Dalam rangka meningkatkan minat baca Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan IAIN kendari menyelenggarakan pameran perpustakaan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-28 Oktober 2022 dengan judul “Pameran Perpustakaan Berbasis Influsi Sosial” yang diselenggarakan tepat disamping gedung perpustakaan IAIN Kendari.
Ketua Umum Student Literacy Center (SLC), Anggi Sugiantara mengatakan kegiatan ini tidak hanya memamerkan buku semata tapi juga terdapat bazar makanan, perkenalan sistem pelayanan dalam peminjaman buku menggunakan aplikasi dan juga diadakan dialog bazar pameran.
“Dalam kegiatan ini memamerkan buku-buku UPT perpus, bazar makanan, sistem pelayanan dalam peminjaman buku menggunakan aplikasi, yang lebih menariknya lagi dari hari pertama kami melaksanakan yang namanya dialog bazar pameran,” katanya kepada Objektif.id.
Anggi juga mengakatakan tujuan diadakannya pameran ini adalah sebagai upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca mahasiswa khususnya untuk mahasiswa IAIN Kendari.
“Tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat dan daya baca mahasiswa khususnya IAIN Kendari” sambungnya.
Dalam kegiatan ini turut berpartisipasi juga mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang turut antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, sebanyak 80 mahasiswa UHO datang meramaikan pameran yang diadakan di IAIN Kendari.
Salah satu mahasiswa UHO, Aswan mengatakan mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang bagus karena bisa mendorong minat baca para mahasiswa ke depannya.
“Kegiatan ini sangat bagus di adakan karena dapat memotivasi dan menambah minat mahasiswa untuk membaca dan menambah wawasan mulai dari ilmu ekonomi, bisnis dan sosial” ujarnya.
Kendari, Objektif.Id – Dalam rangka memperingati hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2022, civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar upacara bendera pada Senin, 24 Oktober 2022.
Upacara yang bertemakan “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” ini diselenggarakan di Pelataran Gedung Rektorat IAIN Kendari dan di pimpin langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd.
Dalam sambutannya, dia mengajak seluruh pihak untuk ikut serta merayakan hari santri ini, karena hari santri bukan hanya milik santri saja, tetapi juga milik masyarakat Indonesia secara umum.
“Peringatan hari santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air ini, maka dari itu saya mengajak kita semua masyarakat Indonesia apapun latar belakangnya, untuk ikut serta merayakan hari santri” ucap Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd.
Wakil Rektor III IAIN Kendari, Dr. H. Herman, M.Pd.I mengatakan, upacara ini dihadiri oleh para dosen, pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasantri Ma’had Al Jamiah dan juga mahasiswa IAIN Kendari lainnya.
“Yang hadir dalam upacara tadi ada dosen, dekan, pengurus lembaga kemahasiswaan, mahasiswa yang tergabung dari mahasantri Ma’had Al Jamiah, mahasiswa penerima KIP maupun mahasiswa lainnya” jelasnya.
Dia juga mengatakan tujuan diadakannya upacara hari santri ini adalah untuk memperat tali persaudaraan di lingkup kampus IAIN Kendari dan juga menghargai jasa para pahlawan nasional yang telah gugur.
“Tujuan diadakan upacara hari santri ini untuk dapat mempererat ukuwah islamiah kemudian menjunjung tinggi dan menghargai jasa-jasa para jihad yang membela Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan berasaskan Pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia ” Tukasnya.
Kendari, Objektif.Id – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Menggelar kegiatan diskusi film dan mimbar bebas yang dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) pada tanggal 22 Oktober 2022.
Kegiatan ini mengusung tema “Kubur Kabar Kabur”, dan diikuti oleh puluhan anggota UKM-Pers, mahasiswa sekota Kendari, serta UKK dan UKM lingkup IAIN Kendari.
Ketua Panitia kegiatan, Akmal Firdaus mengatakan tujuan diadakannya kegiatan diskusi film ini adalah agar bisa mengedukasi anggota muda UKM-Pers agar bisa menjadi perhatian masyarakat tentang kasus-kasus kekerasan yang masih sering terjadi.
“Tujuan diadakannya kegiatan diskusi film ini untuk mengedukasi kami anggota muda UKM-Pers IAIN Kendari angkatan 22, agar bisa menjadi perhatian masyarakat umum karena jurnalis punya peranan penting bagi masyarakat, namun terkadang sangat rentan terhadap kekerasan”. ungkapnya.
Dia juga berharap dengan adanya kegiatan ini seluruh anggota UKM-Pers IAIN kendari bisa lebih solid terkhususnya anggota muda UKM-Pers IAIN Kendari.
“Harapan saya Semoga dengan adanya kegiatan ini kami anggota muda UKM-Pers IAIN Kendari bisa lebih solid dan ini bisa menjadi pembelajaran bagi kami. Agar supaya kegiatan kegiatan selanjutnya kami bisa lebih baik lagi” Harapnya.
Ketua umum UKM-Pers IAIN Kendari, Arini Triana Suci Ramadhani juga berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjalin tali silaturahmi dan kekeluargaan antar UKM-Pers dan lembaga lainnya.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat terjalinnya tali silaturahmi antara ukm pers dan lembaga-lembaga yang lain ataupun kekeluargaan di dalam UKM-Pers semakin erat dengan di adakannya kegiatan ini.” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMPS-KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan kelas fotografi yang dilaksanakan di Lab. KPI lantai tiga, Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah (FUAD) pada tanggal 22 Oktober 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan dan juga melibatkan para pengurus HMPS KPI dengan mengusung tema “Level Up Your Fotografi Skill To Capture a Bigger Moment,”.
Ketua bidang minat dan bakat HMPS KPI, Muhammad Mursidiq M. mengatakan tujuan diangkatnya tema kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan skill fotografi para mahasiswa.
“Tujuan diangkatnya tema itu untuk meningkatkan skill fotografi para mahasiswa sehingga di harapkan mereka bisa menangkap moment-moment langka atau moment besar,” katanya saat ditemui Objektif.id.
Dia berharap agar mahasiswa baru terkhususnya mahasiswa KPI bisa mendapatkan dasar-dasar ilmu fotografi dari diadakannya kelas fotografi ini.
“Harapan saya setelah mengikuti kelas fotografi diharapkan mahasiswa sudah tau dasar-dasar dari fotografi terkhusus mahasiswa KPI karena di semester atas pasti akan mendapat mata kuliah fotografi yang dimana setidaknya mereka sudah tau dari mengikuti kelas ini ” Harapnya.
Ketua umum HMPS KPI, Ulfah Ghoziah Tsabitah juga berharap agar mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini terkhususnya mahasiswa KPI dapat mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan fotografi sehingga dapat mengimplementasikan di dunia kerja nantinya.
“Saya berharap dapat mengaktualisasikan minat bakat mahasiswa yang mengikuti kelas fotografi ini khususnya mahasiswa KPI, serta dapat mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan fotografi, sehingga dapat di implementasikan di dunia kerja nantinya dan dapat membagi ilmunya ke orang lain, sebab kegiatan kelas fotografi ini tidak akan hanya berhenti di sini saja, namun kami juga akan mengadakan praktik fotografi.” Tukasnya.
Ibu… Engkau malaikat tak bersayap
Yang Tuhan turunkan untukku
Doamu Mengiringi di setiap langkah kakiku
Dalam meniti ilmu dan pendidikanku.
Ibu… Engkau manusia paling tangguh Sedikitpun tak pernah mengeluh Dalam merawat dan membesarkanku.
Engkau menjadi ibu juga menjadi ayah demi aku
Dalam membesarkan dan mencari nafkah untukku
Dalam kesendirianmu membesarkanku
Tak pernah sedikitpun kedua telinga ini mendengar keluhanmu
Ibu… Engkau malaikat tak bersayap
yang dikirimkan Tuhan untukku.
Jasamu tak dapat kubayar
Meski aku menggendong dirimu dihadapan Ka’bah.
Ibu… Terima kasihku tak pernah cukup untuk menebus kebaikan, kasih sayang, dan ketulusanmu
Tak pernah bisa kubayar dan kugantikan dengan apapun.
Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.
Kendari, Objektif.id – Pengurus Majelis Wilayah Forum Alumni HMI-Wati (MW Forhati) Sulawesi Tenggara (Sultra) masa bakti 2022 – 2027 bakal dilantik di Sekertariat HMI Cabang Kendari pada 19 Oktober 2022 mendatang.
Ketua Panitia, Irma Irayanti mengungkapkan, pelantikan tersebut merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Wilayah (Muswil) Forhati Sultra ke – VI yang digelar pada (3/9/2022) lalu.
“Majelis Wilayah Forum Alumni HMI,-Wati Sultra periode 2022-2027 rencana akan dilantik pada tanggal 19 Oktober 2022 oleh Koordinator Majelis Nasional Forhati Ir. Hj. Hanifah Husein,” ungkap Irma Irayanti Senin 17 Oktober 2022.
Selain pelantikan, lanjut Dosen Pendidikan Kewarga Negaraan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari itu mengaku, pada momentum tersebut juga akan dirangkaikan dengan Rapat Kerja (Raker) Kepengurusan.
“MW Forhati Sultra juga akan melaksanaka rapat kerja. Adapun tema kegiatan adalah Bersinergi Mewujudkan Perempuan Berkarakter dan Berdaya Saing,” lanjut Irma Irayanti.
Untuk diketahui, pada Muswil Forhati Sultra pada tanggal 3 September 2022 terpilih sebagai presidium Waode Rulia,SP, Asyriani,S.Pt,M.Si, Rahmawati Azi,S.Pd, MA, Ir. Masfarida,MT dan Yulianti D,S.Sos, MM.
Konawe, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) Institut agama Islam negeri (IAIN) Kendari melaksanakan kegiatan Bina Akrab di Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 15 Oktober 2022.
Kegiatan yang mengangkat tema “Mengeratkan Tali Persaudaraan Demi Terciptanya Mahasiswa (i) PIAUD Yang Berakhlak, Berkarakter dan menjunjung Tinggi Solidaritas” ini diikuti peserta yang berasal dari angkatan 2022 yang berjumlah 22 orang, angkatan 2019 dan Pengurus HMPS PIAUD.
Ketua HMPS PIAUD Khaerati Rahma mengangkat, bina akrab ini adalah salah satu upaya membangun keakraban dan kesolidaritasan antara sesama mahasiswa PIAUD sebab mereka dari sekolah dan daerah yang berbeda-beda.
“Semoga dapat menjalin keakraban antara senior dan junior Prodi PIAUD, juga yang paling penting menjaga keakraban antara mereka angkatan 2022 karena mengingat mereka dari sekolah dan daerah yang berbeda-beda,” ucap Khaerati Rahma saat dikonfirmasi Tim Objektif.id Minggu 16 Oktober 2022.
Nur Muliya Jaya selaku Ketua Panitia berharap agar peserta bina akrab PIAUD dapat mengenal dan menghargai seluruh senior piaud maupun sebaliknya.
“Harapan saya peserta mendapatkan pengalaman baru dan dapat mengenal seluruh senior PIAUD serta peserta dapat belajar menghargai senior maupun sebaliknya,” harapnya.
Sementara itu, Abzah Dwi Yujiarsih salah satu peserta bina akrab PIAUD juga berharap, setelah mengikuti kegiatan bina akrab ini dia dapat memperkuat keakraban dengan teman seangkatannya maupun senior-senior yang tergabung di dalam program studi PIAUD ini.
“Saya juga berharap bisa lebih akrab dengan kakak kakak senior dengan adanya rasa kekeluargaan antara senior dan junior,” demikian ungkapnya.
Kendari, Objektif.id- Sebanyak 43 peserta di lantik menjadi anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Sulawesi Tenggara dalam upacara penutupan Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) Gabungan ke-XXX yang bertempat di halaman Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) pada Jum’at, 14 Oktober 2022.
Diksarmil gabungan Kali ini diikuti oleh 7 perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, diantaranya Unusra, Universitas Halu Oleo (UHO), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), dan dua kampus lainnya yang berasal dari Kota Raha.
Diksarmil ini berlangsung selama 12 hari yang dilaksanakan di dua tempat, yakni di kampus UHO dan kemudian dilanjutkan di Yonif 725 Waroagi. Adapun Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari mengirimkan 8 pesertanya untuk mengikuti pendidikan ini.
Komandan Satuan Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari, Taufik Hidayat mengucapkan selamat kepada remaja anggota baru yang telah menyelesaikan pendidikan
“Selamat kepada remaja Menwa atau anggota baru yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan dasar gabungan angkatan ke-XXX” katanya kepada Objektif.id.
Dia juga mengatakan bahwa masih banyak pendidikan yang harus dilalui oleh para anggota dari Menwa, yang berguna untuk meningkatkan kualitas mereka sebagai seorang Resimen Mahasiswa.
“Di dalam menwa masih banyak pendidikan-pendidikan lanjutan yang dapat menunjang karir serta untuk menambah ilmu dalam kelembagaan,” sambungnya.
Taufik Hidayat berharap kepada pihak kampus IAIN Kendari agar bisa selalu berkolaborasi dengan Menwa untuk bisa menjaga kondusifitas keamanan di dalam kampus IAIN Kendari sendiri.
“Saya mengharapkan kepada pihak birokrasi agar menwa dapat selalu berkolaborasi terutama dalam hal menjaga stabilitas dan keamanan dalam area kampus IAIN Kendari.” Harapnya.
Konsel, Objektif.id- Organisasi Akademisi Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggara (OASIS SULTRA) sukses menyelenggarakan Pendidikan Dasar (DIKDAS) angkatan ke-VI di wisata permandian Boro-boro, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada 7-9 Oktober 2022.
Dikdas ini diikuti oleh 41 peserta yang terdiri dari 18 laki-laki dan 23 perempuan, kegiatan ini juga melibatkan para pengurus dan juga anggota dari Oasis Sultra dengan mengusung tema “Menumbuhkan Kesadaran Kritis Dalam Menjawab Tantangan Era Globalisasi”.
Ketua panitia kegiatan, Muhammad Adriansyah mengatakan tujuan diangkatnya tema kegiatan tersebut adalah untuk membangkitkan nalar kritis dari mahasiswa dan kepekaan terhadap problematika kehidupan yang ada disekitarnya.
“Tujuan diangkatnya tema itu bagaimana pengembangan nalar maupun secara pengetahuan mahasiswa dalam kritisasi segala kebijakan-kebijakan publik diera-era sekarang, karena kita melihat banyaknya disrupsi atau kejanggalan, problematika, konflik yang ada ditataran nasional maupun daerah apalagi dalam lingkungan kampus yang ada di Sulawesi Tenggara, sehingga ada kesadaran kritis mahasiswa,” katanya.
Dia juga berharap agar nantinya angkatan ke-VI dari Oasis Sultra ini bisa menerapkan apa yang telah mereka dapatkan di pendidikan dasar dan nantinya mereka bisa menjadi kader yang berkualitas kedepannya.
“Harapannya agar anggota angkatan ini dapat mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan merealisasikan apa yang mereka terima dipendidikan dasar ini. Mulai dari pembinaan secara materil, secara teoritis, secara pengalaman, secara mental, secara solidaritas, dan secara persaudaraan. Serta paling penting calon anggota Oasis ini mampu berpublik speaking, berdebat, berdialog, beretorika dan kaya akan pengetahuan.” Harapnya.
Senada dengan itu Ketua Umum Oasis Sultra, Sarman Al-Ausy juga berharap dari angkatan baru ini bisa lahir mahasiswa yang kritis dan juga bisa berkontribusi dalam pengembangan dan kemajuan organisasi.
“Harapannya kita ingin melahirkan akademisi-akademisi yang kritis, progresif, dan bisa melanjutkan serta bisa membantu dalam hal mencapai tujuan organisasi. Semoga anggota Oasis Sultra angkatan ke-VI ini loyal dan aktif dalam mengembangkan organisasi, utamanya aktif dan terlibat disetiap kegiatan Oasis.” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS-PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Bina Akrab dan Bakti Sosial yang dilaksanakan di Pantai Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada 8-9 Oktober 2022.
Peserta pada kegiatan ini berjumlah 100 orang yang merupakan mahasiswa baru dari Prodi PGMI, selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh pengurus HMPS, mahasiswa, para alumni juga Kepala Prodi (Kaprodi) PGMI dengan mengusung tema “Membina Keakraban Menuju Mahasiswa PGMI Yang Berkarakter”.
Ketua panitia kegiatan, Faturrahman mengatakan tujuan diangkatnya tema tersebut yaitu diharapkan untuk mahasiswa PGMI angkatan 2022 mampu menjadi mahasiswa yang mempunyai karakter mahasiswa yang sesungguhnya.
“Maksud dari tema tersebut yakni bina akrab angkatan 2022 ini di harapkan mampu mewujudkan mahasiswa PGMI yang mempunyai karakter sebagaimana karakter mahasiswa yang sesungguhnya” katanya saat dihubungi objektif.id, 8 Oktober 2022.
Selain itu dia juga mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan bakti sosial di pantai Nambo ini bisa membuat para mahasiswa dan juga masyarakat sekitar sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat.
“Harapan saya semoga terlaksananya bakti sosial masyarakat di lingkungan nambo akan sadar bahwasannya bakti sosial sangat penting dalam lingkungan,serta di terapkannya rasa cinta kasih terhadap lingkungan sekitar, saling menolong dan peduli sesama satu sama lain” sambungnya.
Ketua HMPS PGMI, Muhammad Hisbullah juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi seluruh elemen yang ada di prodi PGMI agar bisa berdampak baik kedepannya.
“Saya berharap agar silaturahmi tetap terjaga dan bisa membina keakraban mahasiswa baru dan senior maupun alumni, sehingga tercipta interaksi yang baik. Dengan adanya interaksi yang baik, dengan itu pula karakter dapat terbangun” tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Dua mahasiswi bercadar di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak siap mengikuti perkuliahan. Namun antusiasme mereka harus berakhir kekecewaan sebab salah satu oknum dosen menolak mereka ada di kelas karena tidak melepas cadar.
Sebut saja Nisa (Nama disamarkan) salah satu mahasiswi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Kendari, ia mengaku insiden itu sempat terjadi pada saat memasuki awal perkuliahan semester lima. Larangan menggunakan cadar tersebut disampaikan salah satu Dosen yang hendak melakukan kontrak perkuliahan.
“Beliau bilang, kalau dimata kuliah ku kalian harus lepas cadar, tidak apa-apa pakai masker. Tapi intinya tidak boleh pakai cadar,” tutur Nisa menirukan ucapan salah satu dosen. Selasa, (27/9/2022) pekan lalu kepada Objektif.id.
Kendati demikian, Nisa mengaku perasaan sakit hati dan kecewa apalagi dosen yang melarang menggunakan cadar pun tidak memberikan alasan apapun terkait larangan cadar. Mahasiswi yang mengikuti perkuliahan tercengang dengan ucapan dosen tersebut.
“Perasaan sangat sakit sekali. Kita juga dalam hati bertanya-tanya kenapa beliau larang, apakah penglihatan beliau terhadap cadar itu terganggu atau bagaimana? Karena beliau tidak pernah memberikan alasan kenapa dilarang pakai cadar,” tanya Nisa dalam hati.
Sebagai mahasiswi, lanjut Nisa hanya mengikuti apa yang diutarakan dosen tersebut. sebab beliau memegang jabatan penting dikampus IAIN Kendari.
“Jadi kita sebagai mahasiswi hanya dapat mengikuti apa yang beliau katakan, karena beliau dalam kampus paling tinggi jabatannya. Dan masalah perasan, jujur sedih karna dosen yang kita anggap apalagi dia yang memimpin kampus ternyata pikirannya seperti itu,” lanjutnya.
Selain Nisa, hal serupa juga dirasakan mahasiswi lainnya sebut saja Nanda (Nama samaran) ia mengaku sedih atas larangan tersebut, ditambah lagi dosen yang yang melarang menggunakan cadar tidak memberikan alasan apapun tentang larangan menggunakan cadar.
“Awalnya sih sedih, baru kita juga tidak diberitahu alasannya kenapa,” kata Nanda kepada objektif.id, Selasa (27/9/2022) yang lalu.
Bagi Nanda, IAIN Kendari yang ditetapkan peringkat keempat kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik se-Indonesia tidak pantas melarang mahasiswinya menggunakan cadar.
“Seandainya jika Kampus umum mungkin wajar, tapi inikan Kampus islam, yang dimana kampus islam yang ada sunah dan wajib untuk cadar sendiri. Diakan sunah (Cadar) kenapa harus dilarang.” kata Nanda kepada objektif.id.
Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar pertunjukan seni teatrikal di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari pada Kamis 6 Oktober 2022.
Pertunjukan teaterikal ini mengangkat judul “Skakmat”, yang kemudian pertunjukan ini ditonton oleh puluhan mahasiswa dan juga dosen, mereka terlihat begitu menikmati pertunjukan teaterikal dari UKM Seni ini.
Dewan Pengkaderan (DPK) UKM Seni IAIN Kendari, Sarman mengatakan tujuan diadakannya teatrikal seni ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap pihak kampus agar mereka tidak selalu mengintervensi hal-hal yang dilakukan oleh para mahasiswanya, terkhususnya para seniman kampus.
“Jadi kita ingin mengkritisi pihak birokrasi agar kiranya tidak membatasi dan tidak mengintervensi pergerakan-pergerakan Seniman karna kita Seniman itu bebas jadi kita ingin memberikan contoh bahwasanya antara Seniman dan birokrasi itu memang harus sejalan, harus berkolaborasi bukan menjadi musuh dan kritikannya ya jangan terlalu jauh mengintervensi,” Kata Sarman kepada Objektif.id.
Dia juga mengatakan bahwa aktor-aktor yang berperan pada seni teatrikal ini merupakan para angkatan baru dari UKM Seni IAIN Kendari.
“Kemudian kalau aktor nya itu rata-rata dari Angkatan 23 atau kader baru anggota muda itu kisaran 30 orang yang ikut, jadi ada yang berperan jadi pihak birokrasi dan ada yang berperan jadi seniman,” sambungnya.
Sarman berharap setelah tersampaikan krtikan melalui teatrikal seni ini, maka kedepannya pihak kampus tidak lagi mencampuri dan membatasi pergerakan yang dilakukan oleh para pelaku seni di IAIN Kendari.
“Harapan kami itu kritikan-kritikan yang telah kami sampaikan di indahkan terkait masalah tidak terlalu jauhnya intervensi tidak terlalu jauhnya membatasi pergerakan-pergerakan karna kita seniman bebas, apapun yang kami lakukan selama itu kami menjunjung tinggi yang namanya kesenian itu tidak boleh dibatasi.” Harapnya.
Kendari objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd temui mahasiswa yang menggelar unjuk rassa pada Selasa 4 Oktober 2022 di depan Rektorat IAIN Kendari.
Pantauan media di lokasi, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd menemui massa aksi pukul 17.00 wita.
Massa aksi meminta untuk melakukan hearing secara autdoor di pelataran rektorat IAIN Kendari, akan tetapi kondisi fisik Rektor kurang baik, akhirnya hearing diputuskan di laksanakan di Aula Mini Perpustakaan.
Saat menemui massa aksi, Rektor IAIN Kendari mengungkapkan alasannya baru menemui mahasiswa dikarenakan ada kegiatan di Jakarta.
“Saya ke Jakarta bukan untuk berleha-leha bersantai-santai. Sebagai mentornya pak Kepala Biro dan itu ada surat resmi,” ungkapnya, Selasa 4 Oktober 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor menerima bebrapa poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa dengan cacatan tidak melanggar aturan.
“Kalau orang islam mengatakan insya Allah, kalau orang nonmuslim mengatakan pasti,” ucap ucapnya saat berdiskusi bersama massa aksi.
“Sepanjang bisa dibijaksanai saya akan keluarkan kebijakan asal tidak melanggar aturan,” sambungnya.
Untuk diketahui, tuntutan massa aksi yang disepakati saat melakukan hearing yaitu:
Menaikkan anggaran UKK-UKM Se-IAIN kendari (Terlampir) sebanyak 20 juta per unit lembaga, serta SEMA Institut sebanyak 50 juta dan DEMA Institut sebanyak 70 juta, pada penganggaran tahun 2023 hingga seterusnya.
Merealisasikan permohonan sarana dan prasarana yang telah digunakan oleh masing-masing unit lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari, sebelum pergantian Rektor IAIN Kendari.
Mencopot dan mengganti Kasubak umum IAIN Kendari dalam waktu satu bulan dan Revisi pedoman umum kemahasiswaan IAIN Kendari, kemudian melibatkan lembaga kemahasiswaan dalam proses penggodokan tersebut, dalam waktu 1 minggu.
Di tempat yang sama Jendral Lapangan (Jenlap) Aksi, Danang Saputra menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal hal-hal yang menjadi keperluan mahasiswa.
“Tentunya kami akan terus mengawal sampai tuntutan kami benar-benar direalisasikan sesuai dengan kesepakan,” tegasnya.
Danang menegaskan, pihaknya akan kembali menggelar aksi yang lebih besar apabila apa yang menjadi kesepakatan tak kunjung direalisasikan.
“Kalau tidak terealisasi seperti kesepakan maka kami akan lakukan aksi yang lebih besar, dan akan konsolidasi lebih besar,” tutupnya.
Kendari, Objektif.id – Demonstrasi merupakan pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai bentuk dari penyampaian pendapat di muka umum, unjuk rasa atau demonstrasi merupakan hak legal warga negara yang dijamin negara. Pasal 28 UUD 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,”
Selain itu, ada juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,”
Tak hanya itu, sebagai hak asasi manusia, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tentu juga tercantum dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,”
Merujuk pada Senin, 3-4 Oktober 2022 aksi demonstrasi dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Dalam demonstrasi yang dilaksanakan aksi segel Gedung Rektorat hingga ambil alih Kampus IAIN Kendari sempat dilakukan. Aksi demonstrasi itu menarik perhatian banyak pihak. Banyak yang pro, tak sedikit pula yang kontra.
1. Ananda Echa Saputri, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2022
Saya setuju mengenai demonstrasi karena mahasiswa memiliki hak suara menyampaikan aspirasi. Aksi demonstrasi juga sebagai sarana penyampaian keluhan agar tidak dipandang sebelah mata.
2. Sultan Fatahillah, Fakultas Syariah (FASYA) 2022
Aksi demonstrasi sebenarnya sangat bagus selagi mempunyai dampak positif kepada sesama. Menurut saya demonstrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menuntut hak suatu kelompok.
3. Khoirunnisa, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021.
Saya kurang setuju dengan kegiatan atau aksi demonstrasi. Namun, saya tidak menyalahkan orang-orang yang melakukan demonstrasi yang menyampaikan aspirasinya, karena setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Saya yakin, dalam demonstrasi memiliki maksud baik di dalamnya. Walaupun demikian, jika masih bisa dibicarakan dengan baik melalui musyawarah kenapa harus menggelar demonstrasi.
Selain itu, menurut saya sisi negatif dari demonstrasi yakni menimbulkan pro dan kontra serta tidak sedikit yang merasa terganggu dengan suara-suara terikan massa aksi.
4. Zakir Munawar, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021
Saya sepakat dan setuju terkait aksi demonstrasi. Menurut saya aksi demonstrasi merupakan salah satu langkah atau cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita.
5. Novia Pandayana, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) 2020.
Terkait demonstrasi tidak semua dari kita punya kepedulian terhadap sesama. Kebanyakan dari kita lebih suka belajar tekun-lulus-kerja- dan hidupbahagia’. Itu tak salah, tapi jelas lebih tak salah lagi teman-teman kita yang punya kepedulian sosial itu, yang memikirkan bagaimana perasaan korban penggusuran tanah atau pembantaian orang utan misalnya.
Mereka ini tidak menjadi hipokrit dengan menutup mata atas kenyataan pahit di sekeliling. Dan at least mereka berbuat sesuatu. Berdemontrasilah sesuai tujuan yang jelas tanpa melakukan tindakan yang anarkis, membuat ricuh dan merusak fasilitas-fasilitas yang seharusnya dirawat dan dijaga dengan baik.
6. Asmaul Hasana Dwi Adianti, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2019
Saya sepakat karena demonstrasi merupakan hal yang lumrah dalam iklim demokrasi di sebuah negara. Demonstrasi adalah bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang dilindungi oleh undang-undang. Oleh sebab itu selagi masih dalam koridor yang ditentukan undang-undang. Yah,. sah-sah saja.
7. Anri Agasi, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2019
Soal aksi demonstrasi, saya sepakat. Selagi aksi demonstrasi dilakukan dengan tujuan yang baik dan kepentingan bersama bukan karena kepentingan pribadi.
8. Fredi Muhtar Lutfi, Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2018
Aksi demonstrasi sudah sepatutnya dilakukan oleh mahasiswa jika ada hal-hal yang tidak benar atau ada hak-hak yang tidak dipenuhi.
Saya sangat sepakat, tapi dalam tanda kutip sebelum aksi dilakukan ada langkah-langkah musyawarah yang mesti ditempuh. Ketika tidak menghadirkan solusi maka jalur demonstrasi harus dipakai untuk menuntut hak.
Kendari, Objektif.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari masih melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat.
Dari pantauan Objektif.id, Selasa 4 Oktober 2022 sekira pukul 14.00 Wita, massa aksi memboikot dan mengambil alih Gedung Rektorat. Mereka silih berganti berorasi menyampaikan tuntutan untuk segera dipenuhi oleh pimpinan atau Rektor IAIN Kendari.
“Hari ini kita akan buktikan, kepada seluruh oknum-oknum birokrasi yang selalu memandang sebelah mata lembaga kemahasiswaan,” teriak Korlap Aksi dalam orasinya.
Beberapa massa aksi juga membakar ban. Nampak, Gedung Rektorat IAIN Kendari diselimuti asap hitam. Beberapa spanduk pemboikotan juga dipasang tepat di atas pintu utama Gedung Rektorat. Diantaranya, spanduk yang bertuliskan Rektorat sarang pencitraan, pembohong, copot Kasubag Umum, dikuasai KBM IAIN Kendari, hingga Rektor penuh gimik.
Nampak depan Rektorat IAIN Kendari, Foto: Ist
“Kita menyegel kampus ini sampai Rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan massa aksi,” tegas Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan.
Sebelumnya, Senin, 3 Oktober 2022, KBM IAIN Kendari melakukan aksi demontrasi hingga bermalam di Pelataran Gedung Rektorat. Hal itu sebagai buntut kekecewaan massa aksi yang tak kunjung ditemui Rektor untuk memenuhi tuntutan massa aksi.
Massa aksi meminta kenaikan anggaran terhadap lembaga kemahasiswaan lingkup IAIN Kendari, juga meminta revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan. Serta meminta Kasubag Umum, Sakri dicopot dari jabatannya akibat pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.
Hingga berita ini diterbitkan, demonstrasi masih berlangsung. Nampak, massa aksi terus membakar ban hingga bergantian berorasi menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.