Kendari, Objektif.id – Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari periode 2024-2025 Ibnu Qoyim Al Jauziah, soroti tindakan premanisme dan sikap arogansi oknum dosen terhadap mahasiswa, merespon peristiwa demikian dirinya akan menggelar aksi secara berkelanjutan sampai kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dilingkungan Pendidikan.
Hal tersebut ia sampaikan usai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Harpan Pajar, yang sekaligus Ketua Sema IAIN Kendari periode 2023-2024, menjadi korban atas peristiwa itu.
Menurutnya dosen yang notabenenya sebagai tenaga pengajar dan sekaligus orang tua di kampus seharusnya menjadi teladan untuk memberikan contoh yang yang baik kepada para mahasiswa, bukan malah sebaliknya.
“Kalau dosen sebagai orang tua seharusnya dapat menjadi teladan dalam mengayomi anaknya atas setiap permasalahan bukan malah memperlihatkan aksi kriminalitas yang tidak identik sebagai pendidik,” tuturnya dengan nada kesal.
Ia juga mengatakan bahwa dosen jangan hanya selalu mengintimidasi mahasiswa dengan narasi-narasi agar mengedepankan etika, kemudian memanfaatkan dalil tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.
“Soal etika jangan hanya kepada mahasiswa, dosen juga harus beretika terhadap mahasiswa, jangan ingin dihargai tapi mengebiri hak mahasiswa dalam kebebasan menyatakan pendapat”, tambahnya.
Olehnya itu, sebagai Presma yang merupakan instrumen perjuangan mahasiswa maka ia sangat kecewa atas tindakan tidak beretika yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut, sehingga ia mendesak pimpinan kampus untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak lagi terjadi.
“Untuk itu saya sebagai representasi mahasiswa dengan ini meminta kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut terlalu lama dan tidak boleh lagi terulang cara-cara preman seperti itu terjadi di kampus IAIN Kendari,” tegasnya.
Reporter: Febry
Editor: Melvi Widya