Jadi Lulusan Terbaik IAIN Kendari, Ini Tips Fika Nurul Fadilla

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali meluluskan para wisudawan yang berkualitas dan mempuni sebagai generasi penerus bangsa.

Salah satunya Fika Nurul Fadilla mahasiswa yang berhasil lulus dengan IPK 3.92 lama studi 3 Tahun 7 bulan sehingga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.

Fika Nurul Fadilla dinobatkan sebagai lulusan terbaik pada acara wisuda ke IX Program Sarjana dan Magister Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari pada Rabu 13 Juli 2022 di salah satu hotel di Kendari.

Fika Nurul Fadilla merupakan mahasiswa Program Studi Tradis Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Kendari angkatan 2018.

Saat ditemui Objektif.id, ia mengaku, tidak menyangka bakal dinobatkan jadi wisudawan terbaik. Sebab selama menjalani kuliahnya ia tidak pernah berharap jadi lulusan terbaik.

“Alhamdulilah saya hepi sekali karna menjadi wisudawan terbaik, alhamdulilah,” ucapnya saat ditemui usai prosesi wisuda, Rabu 13 Juli 2022.

Perempuan yang sering disapa Fika ini mengaku, sempat tidak percaya dinobatkan jadi lulusan terbaik pada acara wisuda ke IX IAIN Kendari ini.

“Bukan ekspestasi saya jadi wisudawan terbaik. Karna saya berpikir dari ratusan wisudawan atau wisudawati saya sudah pesimis tapi alhamdulilah dipercayakan untuk wisudawati terbaik,” beber wanita kelahiran Sukamukti, Kec Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, 19 Agustus 1999 ini.

Dia juga mengaku, selama kuliah dirinya disibukan dengan kegiatan organisasi namun tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.

“Kalau organisasi itu ada eksternal dan internal. Kalau organisasi eksternal itu ada Sultra Island Care & Kawan Inspirasi Kendari, dimana organisasi ini adalah pengabdian pada masyarakat, dimana saya juga hobi mengajar. jadi kalau hari sabtu dan minggunya saya menyempatkan untuk ikut dalam pengabdian kepada masyarakat,” benernya.

Kalau organisasi internal kampus, kata Fika dirinya bergabung di Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) dan UKM Bahasa IAIN Kendari, namun semejak proser tahapan penyusunan skripsi dirinya kurang berkontribusi pada organisasi tersebut.

“Saya anggota UKM-Pers dab juga anggota UKM Bahasa IAIN Kendari. Tapi semejak saya mulai menyusun skripsi saya tidak terlalu aktif karna saya mau fokus untuk menyelesaikan studi saya,” lanjutnya.

Menurutnya, Hal utama yang harus dipegang oleh mahasiswa, khususnya mereka yang berjuang menyelesaikan tugas akhir adalah usaha.

“Kalau tips sebenarnya harus usaha dan dekat sama dosen pembimbing,” tuturnya.

Usai menamatkan pendididikan di IAIN Kendari, Fika bercerita jika dirinya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri.

“Kalau untuk rencana kuliah, tempatnya belum pasti dimana, hanya untuk saat ini saya masih persiapan tes beasiswa Fulbright (Beasiswa Kuliah S2 di luar Negeri) tapi tahun ini insyaAllah mau persiapan untuk tes toefl,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Sholichin yang mendengarkan keinginan anaknya Fika Nurul Fadilla yang ingin melanjutkan kulianya di jenjang S2 dirinya akan mendukung.

“InsyaAllah kalau orang tua sehat siap lah untuk fika kedepannya. Adapun dia mau kuliah dimana biarlah dia yang menentukan yang penting terbaik untuk dia. Kita sebagai orang tua tetap dukung,” ucap Sholichin.

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Amirulah

 

Pertama Kali, Pawai 1001 Obor di Kecamatan Wawonii Timur

Wawonii, Objektif.Id – Menyambut hari raya idul adha 1443 H, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari se-Kecamatan Wawonii Timur bekerja sama mengadakan pawai obor keliling, Sabtu, (9/7/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan ba’da sholat isya yang dimana barisan pawai dilepas dengan rute awal di Masjid Babul Jannah melewati 4 desa yang dimulai dari kelurahan Munse, lalu menuju Desa Lapulu, kemudian Desa Laiwo Jaya, dan Desa Munse Indah lalu kembali kerute awal sebagai garis finish pawai obor yakni Masjid Babul Jannah.

Pengurus Masjid Babul Jannah, Amin, mengatakan bahwa ada suasana baru dalam perayaan hari raya Idul Adha tahun ini dibandingkan dengan hari raya-hari raya sebelumnya.

“Yakni, pawai obor keliling yang digagaskan oleh mahasiswa KKN IAIN Kendari angkatan VIII yang terdiri dari peserta KKN dari 4 posko yakni posko 136, 137, 138 dan 139 yang berada di Kelurahan Munse, Desa Munse, Desa Laiwo Jaya dan Desa Lapulu,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, salah satu mahasiswa KKN asal IAIN Kendari, Sultan Ahmad Fauzan, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyemarakkan desa dalam menyambut Idul Adha, 1443 H.

“Menjalin silaturahmi antar masyarakat dan sesama peserta KKN dalam berbagai posko dalam lingkup Kecamatan Wawonii Timur serta membangun rasa antusias masyarakat terutama remaja dan kanak-kanak dalam menghidupkan desa dengan kegiatan berbasis keagamaan,” tuturnya.

Masyarakat sangat antusias dan bersemangat dalam megikuti dan menyaksikan kegiatan tersebut, terutama remaja dan kanak-kanak yang merindukan suasana dan momen-momen kebersamaan seperti ini.

Kordinator Desa (Kordes) KKN Posko 139,Kelurahan Munse, Abdul Qodir Jailani, berharap kegiatan ini tetap diadakan dalam penyambutan Idul Fitri maupun Idul Adha di tahun-tahun berikutnya.

Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan aman dengan pengawalan dari para pengurus masjid dan pihak keamanan dari kecamatan Wawonii Timur.

Repoter : Dwi Riskawati

Editor: Redaksi

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Di Desa Lapulu  Turut Andil Dalam Penyaluran BLT

Konkep, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lapulu Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten  Konawe Kepulauan (Konkep) bersinegi dengan Pemerintah Desa (Pemdas) salurkan Bantuan Lansung Tunai (BLT), <span;>Sabtu (09/07/2022).

BLT yang berjumlah Rp. 300.000 per kepala keluarga dan di terima tiga bulan sekali. BLT tersebut juga merupakan program pemerintah.

Selviana salah satu mahasiswa KKN posko 136, mengatakan 58 Kepala keluarga yang menerima langsung bantuan tersebut.

“Sebanyak 58 Kepala Keluarga di Desa Lapulu menerima bantuan dan penyalurannya itu dilaksanakan di kantor desa Lapulu.” Ucapnya saat di hubungi melalui via WhatsApp.

Penyerahan bantuan langsung tunai itu di serahkan secara simbolis oleh aparat desa dan di bantu oleh para mahasiswa KKN.

Ia juga berharap dengan adanya bantuan tersebut masyarakat setempat bisa memberikan manfaat bagi setiap kepala keluarga yang mendapatkan bantuan tersebut.

“Harapannya, semoga melalui penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk kedepannya,” harapnya.

Reporter : Al-izar
Editor : Redaksi

Jilid Dua Draf RKUHP: Karya Anak Negeri Yang Mengebiri Ruang Berekspresi 

Objektif.id – Naskah Draf Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) terbaru telah disodorkan Pemerintah melalui Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Republik Indonesia (RI) Edward Omar Sharif Hiariej pada rapat bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (6/7/2022).

“Pemerintah secara resmi telah menyerahkan draf KUHP, bukan sekedar revisi tetapi juga mengandung pembaharuan,” ujar Albert Aries selaku perwakilan pemerintah dalam forum Indonesia Lawyers Club (ILC) Jumat (8/7/2022).

Anggota Tim Sosialisasi RKUHP Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) ini juga menjelaskan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi dalam penyerahan draf RKUHP ke DPR-RI  bahwa sudah ada perbedaan yang sangat mendasar antara versi 2019 dengan yang baru diserahkan.

“Draf terbaru yang diserahkan pemerintah ke DPR telah dilakukan sejumlah reformulasi, penambahan penjelasan, serta pengurangan ancaman pidana, agar KUHP kita tidak punitif dan juga memastikan referensi dan sinkronisasi antar pasal supaya meminimalisir tempo dan rujukan yang tidak tepat,” terangnya.

Meski demikian, lanjut Albert Aries, pembahasan draf RKUHP ini banyak menuai kontroversi dari berbagai kalangan terutama oleh mahasiswa, salah satu yang mereka soroti terkait demokratisasi draf tersebut. Sebab, mereka menganggap masih ada pasal-pasal yang mengebiri kebebasan berekspresi masyarakat sipil.

Di forum yang sama, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria Utomo mengatakan, draf RKUHP yang disodorkan tersebut terdapat apologi pemerintah didalamnya.

“Kami melihat disini misalnya pasal 273 yang dipindah ke pasal 256, apa kemudian argumentasi pemindahan pasal tersebut atau jangan-jangan karena pasal 273 ini sudah tertangkap basah oleh mahasiswa ada dalam pasal pidana perizinan,”  ucapnya.

Menurutnya, draf RKUHP pada pasal 256 sudah dikurangi 6 bulan tidak menjiwai spirit reformasi dan demokrasi bahkan bertolak belakang dengan Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 1998 pasal 10.

“Walaupun hukuman pidana yang diatur dalam pasal 256 sudah dikurangi 6 bulan ini tentu tidak sejalan dengan semangat Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 1998 misalnya pemberian sanksi pada pasal 10,” tuturnya.

Dikutip dari www.dpr.go.id Sabtu (9/6/2022) bunyi pasal 256 dalam draf RKUHP terbaru sebagai berikut.

“Setiap Orang yang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada yang berwenang mengadakan pawai, unjuk rasa, atau demonstrasi di jalan umum atau tempat umum yang mengakibatkan terganggunya kepentingan umum, menimbulkan keonaran, atau huru-hara dalam masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) Bulan ataupidana denda paling banyak kategori II,” bunyi pasal 256.

Sementara isi narasi UU No. 2 Tahun 1998 pasal 15 “Pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum di bubarkan apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, pasal 9 ayat (2) dan (3), serta pasal 10 dan 11”.

Hal Inilah, kata Bayu yang kemudian dianggap oleh teman-teman mahasiswa tidak pararel dengan pasal 256 RKUHP terkait semangat reformasi dan demokrasinya yaitu ihwal pemberian sanksi terhadap pelanggar pasal 10, yang dinilai Mengebiri ruang Berekspresi.

Laporan : Hajar

RTH Di Desa Lebo Ea Jadi Idola Warga se-Kecamatan Poleang Tengah untuk Berolahraga

Reporter: Slamet Fadillah
Editor : Rizal

Bombana, Objektif.id – Lebo Ea merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Poleang Tengah, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Desa Lebo Ea yang mayoritas penduduknya suku Bugis ini terletak sedikit jauh dari keramaian, jarak dari jalan poros utama sampa ke Desa ini kurang lebih sejauh 6 km, dengan akses jalan yang kurang memadai.

Akan tetapi di balik semua itu, Desa Lebo Ea memiliki beberapa aset unggulan salah satunya yaitu Ruang Terbuka Hijau (RTH).

RTH Lebo Ea merupakan suatu tempat yang di dalamnya terdapat lapangan futsal, lapangan bola volly dan lapangan sepak takraw, selain itu juga terdapat tempat untuk para warga bersantai dan duduk-duduk.

Kepala Desa (Kades) Lebo Ea Arsyad, mengatakan alasan di dirikannya RTH ini yaitu merupakan salah satu visi misinya dan permintaan dari masyarakat terkhususnya anak muda yang menginginkan sarana olahraga.

“Lapangan Ini dibuat merupakan visi misi saya dan permintaan dari anak muda disini yg menginginkan sarana olahraga. Biasa dulu anak-anak untuk main futsal mereka turun jauh di Boepinang, itupun hanya beberapa bermain menit saja di karenakan jauh dan harus main bergantian dan membayar,” kata Arsyad Jumat 8 Juli 2022 .

Lanjut Arsyad, dengan adanya sarana olahraga ini, tidak hanya menegmbangkan potensi bakat olah raga yang ada di Desa tersebut, melainkan bisa juga bermanfaat oleh masyarakat di luar dari Desa Lebo Ea sendiri.

“Lapangan disini juga biasa dipakai bermain oleh masyarakat dari desa luar selain Lebo Ea, karena di kecamatan Poleang Tengah hanya Lebo Ea saja yang ada,” sambungnya.

Arsyad berharap dengan adanya sarana ini bisa bermanfaat untuk anak-anak di kampung ini dalam berolahraga dan bisa membuat olahraga menyatu di kampung ini.

“Tujuan di buatnya lapangan adalah untuk sarana olahraga anak-anak di kampung sini, dan bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” harapnya.

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Terlibat Aktif Membantu Penyaluran BLT Desa Liyamawi

Reporter: Hajar

Editor: Rizal

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Liyamawi, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, bersinergi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dalam menyalurkan Bantua Lansung Tunai (BLT) kepada masyarakat, Kamis 7 Juli 2022 lalu.

Koordinator Desa (Kordes) Posko 32  Nur Saputri A. T. N mengatakan, keterlibatan mahasiswa dalam menyalurkan BLT kepada masyarakat adalah bentuk dukungan terhadap program pemerinta setempat.

“Keterlibatan kami sebagai mahasiswa dalam kegiatan ini berangkat dari kesadaran kolektif untuk memberikan konstribusi yang nyata kepada masyarakat sekaligus bekerja secara kooperatif dengan mendukung program Pemerintah setempat,” Ucap Nur Saputri A. T. N saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp Kamis 7 Juli 2022 lalu.

Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Liyamawi Said Ansharullah mengatakan, dengan adanya mahasiswa KKN IAIN Kendari ini sangat membantu program dan kerja-kerja aparat desa Liyamawi, salah satunya penyaluran BLT kepada masyarakat.

Pencairan BLT yang disalurkan pada bulan Juli 2022 ini kini masuk tahapan yang ke dua. Sebelumnya pencairan BLT tahap pertama sudah disalurkan pada Mei 2022 lalu.

“Penyaluran BLT sebelum hari raya Idul Adha ini sudah masuk tahap kedua, sedangkan tahap pertama itu sudah kami salurkan beberapa bulan yang lalu sebelum lebaran Idul Fitri,” kata Said.

Ia menerangkan, BLT yang bersumber dari Dana Desa ini, diperuntukkan untuk mereka yang Lanjut Usia (Lansia) Fakir miskin, dan anak yatim piatu.

“Sasaran untuk penerima BLT ada 8 kriteria, Tetapi untuk di desa Liyamawi  kami fokuskan  kepada Lanjut usia (Lansia), anak fakir miskin dan anak yatim piatu,” terangnya.

“Sedangkan nominal BLT juga sudah ditentukan per satu bulan Rp. 300.000, tapi untuk tahap pencairan BLT ini dengan jangka waktu 3 bulan maka masyarakat menerima langsung senilai Rp. 900.000,” lanjutnya.

Selaku aparat Desa ia juga berharap agar proses KKN adik-adik mahasiswa IAIN Kendari di desa Liyamawi bisa memberikan kesan yang di kenang masyarakat.

“Saya sangat berharap mahasiswa yang KKN di desa ini bisa membuat program kerja yang orientasinya sangat produktif untuk pengembangan desa, dengan tidak meninggalkan kesan yang buruk terhadap masyarakat apa lagi kalau mempermalukan nama kampusnya”, Tutupnya.

Untuk diketahui, mahasiswa yang berpartisipasi membantu penyaluran BLT adalah Nur Saputri A.T.N, Vera Sari, Nurul Hikmah, Gustira, Frensi Wulan, Enjeling, Farida, Vidma Aprilia dan Ahmad yamin. Beberapa mahasiswa tersebut berasal dari berbagai macam fakultas yang ada di IAIN Kendari, namun perbedaan itu tidak menyurutkan solidaritas mereka.

Aparat Desa Sukarela Jaya, Sambut Ramah Mahasiswa KKN IAIN kendari Posko 126

Reporter :Fazril
Editor: Izar

Kendari, Objektif.id – Kepala Desa (Kades) Sukarela Jaya menerima secara langsung kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Jum’at, (8/7/2022).

Penerimaan dan pengenalan mahasiswa KKN IAIN Kendari yang berjumlah 7 orang mahasiswa tergabung dari beberapa fakultas dari berbagai Program Studi (Prodi) itu, disambut dengan ramah oleh aparat desa serta para tokoh adat dan tokoh agama setempat.

Kepala Desa Sukarela jaya, Samaga, berharap agar mahasiswa KKN bisa betah selama melakukan rutinitas KKN serta bisa menghadirkan inovasi dan terobosan baru.

“Sekiranya mahasiswa KKN IAIN Kendari dapat betah berada di Desa Sukarela Jaya selama 44 hari kedepannya,” ucapnya, Jum’at (8/7/2022).

Pemdes Bulumanai Siap Fasilitasi Mahasiswa KKN IAIN Kendari

Reporter: Ningsi Safitri

Editor: Redaksi

Kendari, Objektif.Id – Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Desa Bulumanai, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana laksanakan silaturahmi bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Bulumanai, Jum’at, (8/7/2022).

Silaturahmi itu dilaksanakan guna saling kenal-mengenal dan menjalin hubungan yang harmonis antara mahasiswa KKN IAIN bersama Pemdes Desa Bulumanai.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Bulumanai, Kamaruddin, A.Ma, menyampaikan harapannya kepada mahasiswa KKN IAIN Kendari agar dapat saling bersinergi membangun dan meninggalkan kesan yang baik selama ber-KKN.

“Harapan saya mahasiswa KKN dapat bekerja dengan baik agar meninggalkan kesan baik dan saya juga berharap aparat lain seperti pak dusun dan rekannya dapat mendukung,” ucapnya, Jum’at, (8/7/2022).

Lebih lanjut, Pemdes dan Aparat Desa Bulumanai mengatakan siap memfasilitasi mahasiswa selama melakukan KKN.

Ditempat yang sama, Ningsi Safitri, salah satu mahasiswa KKN asal IAIN Kendari, meminta agar pihak Pemdes Bulumanai dapat memberikan bimbingan, arahan selama ber-KKN.

“Kami semua juga berharap pak apabila ada kekeliruan dalam proses pembelajaran kami agar ditegur untuk menjadi evaluasi bagi kami,” pintanya.

Adapun angota KKN IAIN Kendari Desa Bulumanai berjumlah 7 orang diantaranya, Apriawan program studi Perbankan Syariah, Asri Ainun program studi Ilmu Qur’an dan Tafsir, Ningsih Safitri program studi Ekonomi Syariah, Ilmayanti program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Rahmi Fadilah Program studi Pendidikan Bahasa Arab dan A’inul Pitri program studi pendidikan. Selanjutnya akan mengapdikan diri di Desa Bulumanai selama 45 hari ke depan.

Terima Mahasiswa KKN IAIN Kendari, Camat Wawonii Tenggara Himbau Pemdes Fasilitasi

Reporter: Fazril

Editor: Redaksi

Kendari, Objektif.id – Camat Wawonii Tenggara menyambut dan menerima secara resmi ratusan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) asal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, kamis, (7/7/2022).

Penerimaan mahasiswa KKN tersebut dilaksanakan di balai Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan.

Wakil Rektor I IAIN Kendari, Dr. Husein Insawan, M.Ag, mengantar langsung mahasiswa KKN IAIN kendari, dan berpesan kepada para mahasiswa untuk bisa berkolaborasi dan menjaga nama baik almamater kampus selama berada di lokasi KKN.

“Mahasiswa KKN agar senantiasa menjaga nama baik almamater kampus,” ucapnya, Kamis, (7/72022).

Di tempat yang sama, Camat Wawonii Tenggara, Iskandar, menyampaikan harapan kepada para mahasiswa KKN agar bisa bersinergi dan bersama-sama meningkatkan dan memajukan Kecamatan Wawonii Tenggara.

“Semoga dengan kehadiran adik-adik ini
dapat menambah kemajuan desa kami,” ucap Camat Wawonii.

Lebih lanjut, Camat Wawonii Tenggara menghimbau kepada pemerintah desa agar dapat memfasilitasi mahasiswa KKN dalam menjalankan programnya dengan maksimal.

“Fasilitasi para mahasiswa, agar anak-anak kita ini dapat membina untuk mendidik anak-anak dan dewasa,” pungkasnya.

Selanjutnya mahasiswa KKN ini akan mengabdi kepada masyarakat Wawonii selama 45 hari kedepan.

Pemerintah Kecamatan Andowia Gandeng Mahasiswa KKN IAIN Kendari Sukseskan Hut RI Ke-77

Reporter : Ai

Editor: Rizal

Konut, Objektif.id – Pemerintah Kecamatan Andowia gandeng mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam (IAIN) Kendari, pada pembentukan panitia Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-77.

Dari pantauan Objektif.id di lokasi, Kamis 7 Juli 2022, rapat pembentukan panitia berlangsung di Balai Kelurahan Andowi, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut) yang dihadiri Kapolisisan Sektor (Kapolsek) Andowia, Komandan Rayon Militer 1417-08 Asera serta Pemerintah Daerah Kecamatan Andowia.

Camat Andowia Hasrat Hasan mengatakan, panda momentum HUT RI ke-77 akan dirangkaikan dengan beberapa perlombaan  seperti, olah raga, kesenian dan lomba keagamaan.

“Secara kebetulan juga mahasiswa punya program untuk lomba keagamaan, Alhamdulillah di kepanitiaan ini menyepakati bahwa lomba keagamaan akan sama-sama dibackup oleh mahasiswa kita,” kata Hasrat Hasan.

Sementara itu,  Ketua Pelaksana Kegiatan Syafaat berharap, keterlibatan mahasiwa IAIN Kendari didalam unsur kepanitiaan dapat memberikan wawasan berorganisasi kepada masyarakat dan membantu untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

“Jadi harapan kita adalah untuk dapat menyukseskan kegiatan ini serta dapat juga menambah wawasan berorganisasi masyarakat masyarakat kita terutama Desa desa yang mereka dampingi” harapnya.

Ditempat yang sama, Koordinator Kecamatan (Korcam) KKN Reguler Tematik IAIN Kendari Angkatan VIII tahun 2022 Wahyudin Wahid, menegaskan bahwa, keterlibatan Mahasiswa KKN dalam unsur kepanitiaan merupakan upaya untuk membuka ruang aktualisasi kepada teman teman mahasiswa.

“Sebelumnya kita telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah Kecamatan Andowia agar kemudian teman teman yang melaksanakan KKN di kecamatan ini bisa dibukakan ruang aktualisasi dalam kegiatan kegiatan kecamatan yang kemudian dipertegas dan disepakati dalam rapat tadi,” tegasnya.

Untuk diketahui, pelaksaan kegiatan akan akan berlangsung selama enam hari, terhitung sejak tanggal 11-17 agustus 2022 di Lapangan sepak bola Kelurahan Andowia.

BI Sultra Sosialisasikan Penggunaan QRIS Pada Mahasiswa IAIN Kendari

Kendari, Objektif.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Sulawisi Tenggara (Sultra) Sosialisasikan Sultra Expo tahun 2022, Sultra Ecofest, Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR) dan Sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard (Qris) kepada mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Pantauan Objektif.id, Selasa 6 Juli 2022 Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 13.00 – selesai, bertempatan di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kendari.

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Doni Septadijaya mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untu memeberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang Kode QR yang kini dikembangkan oleh bank Indonesia.

“Pengamanan Qris ini memang kedepannya bahwa Indonesia akan mengarahkan transaksi di Indonesia yaitu, barang non tunai oleh Qris untuk melakukan riset pada hari ini di satu sisi kita juga tetap harus menjaga mencintai Indonesia gitu,” kata Doni Septadijaya.

Menurutnya, dengan hadirnya inovasi program CBPR ini, mahasiswa punya peranana penting dalam mencegah peredaran uang palsu kepada masyarakat.

“Melalui program CBPR sehingga masyarakat itu bukan hanya tahu bagaimana cara untuk membedakan uang palsu dan rupiah yang asli, tapi dalam masyarakat bisa ikut serta dalam menjaga keberhasilan,” ujarnya.

Selai itu, ecofest bertujuan untuk membumikan isu-isu hangat yang ini sudah menjadi isu inti global perubahan Indonesia juga menjadi presiden segi 21 tentang ekonomi hijau dan kegiatan berkelanjutan.

“Sedangkan bagi kami peran mahasiswa sebagai yang akan melanjutkan estafet membangun bangsa sangat penting oleh karena dalam membumikan itu dikemas upaya berharap dapat turut serta dalam pembangunan indonesia yang hijau dan juga berada di depan hari,” lanjut Taufik.

Pada momentum tersebut dirinya berhap, mahasiswa yang mengikuti sosialisasi ini bisa memahami serta mengimplementasikan inovasi Bank BI ini serta memberikan konteribusi secara nyta.

“Mahasiswa dapat memahami dan dapat mengamplementasikan CBPR kita bertahan rupiah dan juga dapat terlibat langsung pada penyusunan itu seperti ada essay competition data dapat berkontribusi secara nyata,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Dekan I (Wadek I) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) Dr. Hj. Ummi Kalsum, M.Ag berharap, agar mahasiswa Febi bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan karena ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan akreditas Program Studi dan Fakultas.

“Kami berharap agar mahasiswa Febi dapat mengikuti dan berkontribusi segala kegiatan dari BI dan Empat sosialisai dari BI tersebut, karna ini sebagai peningkatan Akreditasi Prodi dan Fakultas,” Harapnya.

Laporan : Renaldi / Editor : Rizal S

Tiga Bulan Menderita Luka Bakar, Bocah di Konsel Butuh Dana Pengobatan

Kendari, Objketif.id – Verol bocah berusia 8 tahun asal Desa Pudahoa, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah tiga bulan menderita luka bakar di dekujur tubuhnya.

Verol yang menjalani perawatan selama tiga bulan namun belum sembuhan. Saat ini ia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidurnya dengan kondisi badan dibaluti perban.

Verol kini tinggal bersama pengasuhnya, karena penghasilan orang tua tidak mampu membiayai pengobatan anaknya. Perlu diketahui orang tua Verol bernama Kasrudin dan ibunya bernama Weni yang kesehariannya sebagai petani.

I Putu Suardana yang merawat anak itu menjelaskan, kondisi anak tersebut sangat menghawatirkan. Sebab, setelah tiga bulan lamanya menderita luka bakar, hingga kini belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.

Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat dan pemerintah sekiranya bisa mendonasikan sebagian rezekinya untuk korban.

Dia juga mengaku, harus mengambil alih dalam perawatan anak itu. Sebab, kedua orang tua korban tidak mempunyai dana dalam  pengobatannya.

“Karena anak ini tidak di urus, terpaksa saya ambil alih karena dana mereka yang kurang mampu,” ujar anggota Polsek Mowila itu beberapa hari yang lalu.

Selain itu, kata dia, membantu anak tersebut atas inisiatif sendiri atas panggilan hati untuk merawat anak 8 tahun itu hingga penyembuhan. Tetapi karena dana yang tidak cukup untuk di bawa ke Rumah Sakit, terpaksa harus merawat korban di rumahnya saja.

“Saya hanya bisa bantu dengan semampu saya saja. Hanya bisa membelikan obat dan merawatnya di rumah saja,” imbuhnya.

Adapun kronologis hingga korban Verol mengalami luka bakar. Saat itu, Verol sedang bermain api bersama teman sebayanya menggunakan bensin yang berada di dalam botol. Saat api membesar kemudian botol yang dipengang oleh temannya ikut terbakar.

“Saat itu korban dan temannya berjumlah dua orang sedang bermain api. Kemudian api membesar, di saat itu teman Verol pegang bensin dan ikut sambaran api,” bebernya.

Dilanjutkannya, karena panik dan merasa kepanasan teman korban yang memegang botol itu langsung membuangnya ke pasir yang kebetulan ada VE (8) hingga mengenainya. Akibatnya anak tersebut mengalami luka bakar disekujur tubuhnya.

Laporan : Redaksi

Tingkatkan Kreativitas Mahasiswa dalam Menulis, Prodi IAT IAIN Kendari Gelar Kelas Menulis

Kendari, Objektif.id – Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Seminar Nasional Pendampingan Kelas Menulis.

Dari pantauan OBJEKTIF.ID, Sabtu (2/7/2022) Seminar nasional ini digelar secara Offline di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari.

Dalam kegiatan seminar itu, turut menghadirkan Dekan Fakultas Ushuluddin Unifesitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag sebagai narasumber.

Serta mahasiswa Mahasiswa IAT IAIN Kendari  dan mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Kendari.

Dekan FUAD IAIN Kendari Nurdin  mengatakan, kegiatan ini merupakan program dari Prodi IAT  dan kerja sama dengan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Jati Bandung, dalam rangka pendampingan kelas menulis.

“Ini merupakan program dari Prodi IAT  dan kerja sama dengan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung jati Bandung,” Kata Nurdin saat di temui awak media.

Lanjut Nurdin, jika hasil karya tulisan dari mahasiswa bisa masuk pada Sinta II akan dibebaskan dari tugas akhir kuliah yakni skripsi.

“Jika ada tulisan anak-anak mahasiswa saya yang masuk di SINTA 2 itu saya kasih bebas skiripsi, kegiatan ini merupakan cara kita branding dan menerjemahkan mercusuar umat,” ucapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung jati, berharap agar mahasiswa  dapat membentuk kultur dan menumbuhkan literasi serta membuat tulisan yang dapat tembus di Jurnal.

“Hal yang sangat luar biasa karena biasanya modul yang paling cepat disiapkan dalam 3 hari, nah sekarang ini bahkan hanya  berlangsung  1 hari sudah ada yang berhasil sampai 2 artikel dan yang lainnya  juga menyusul. Luar biasa hebat mahasiswa-mahasiswi  IAIN Kendari,” Kata Wahyudin Darmalaksana.

Report : Farid Ahmad Tomalatea / Editor : Rizal Saputra

Bekali Peserta KKN 2022, Warek III IAIN Kendari : Terapkan Moderasi Beragama

Objektif.id, Kendari – Sebagai persiapan untuk para calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar pembekalan KKN.

Dari pantauan Objektif.id Rabu 29 Juni 2022, prosesi itu digelar di Auditorium IAIN Kendari dengan mengangkat tema “Berkarya dan Mengabdi Dari Desa, Wujudkan Indonesia Maju”.

Pembekalan yang digelar selama 4 hari, dimulai dari tanggal 29 Juni – 2 Juli ini merupakan program unggulan Kampus IAIN Kendari yang digelar setahun sekali.

Ketua Panitia KKN, Abdul Kadir mengatakan, bahwa KKN tahun ini merupakan KKN dengan perserta terbanyak sepanjang sejarah semenjak berdiri sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan kemudian berubah nama menjadi IAIN Kendari.

“KKN tahun 2022 ini merupakan KKN terbesar sepanjang sejarah STAIN dan IAIN, 905 orang perempuan dan 317 laki-laki,” katanya saat membawakan sambutan.

Dia juga mengatakan bahwa KKN IAIN Kendari selama ini mendapat citra yang baik di mata masyarakat, karena KKN IAIN Kendari selalu menimbulkan kesan yang berbeda dibanding dengan KKN kampus lain.

“Selanjutnya yang terpenting apa yang kita bisa bawa ke masyarakat, karena selama ini KKN IAIN Kendari di anggap yang paling akrab dengan masyarakat dan menimbulkan kesan yang berbeda dibanding perguruan tinggi yang lain, karena kita dekat dengan hati masyarakat,” sambungnya.

Dirinya berharap, agar nantinya para peserta KKN bisa menghidupkan masjid-masjid di kampung-kampung dan bisa mendidik generasi muda disana ke hal yang lebih bermanfaat.

“Jika suatu masjid di suatu kampung tidak ada imamnya, kalian bikin imam disitu, ambil generasi muda yang ada disekitar situ, dan latih mereka menjadi da’i-da’i kecil, atau imam-imam dan juga seorang muadzin di setiap masjid-masjid, hidupkan masjid, itu artinya kalian dekat kita dengan masyarakat,” harapnya.

Senada dengan hal itu, Wakil Rektor (Warek) III IAIN Kendari, Herman berharap agar peserta KKN nantinya bisa mengabdikan dirinya untuk Desa dan bisa menerapkan moderasi beragama. selain itu juga peserta bisa menjujung tinggi sikap toleransi dalam beberapa aspek.

“Pesan saya yang pertama yaitu agar kita semua berkarya dan mengabdi untuk desa, yang kedua yaitu kita harus menerapkan moderasi beragama, karena bisa jadi bukan hanya agama Islam yang mendominasi di kampung itu, melainkan juga terdapat agama lain, kita juga harus selalu bisa menerapkan toleransi, baik itu dari aspek agamanya, budayanya, dan juga tradisinya yang bisa saja berbeda-beda,” harapnya.

Untuk diketahui, 1.222 mahasiswa,  akan mengikuti KKN Reguler, KKN maritim, KKN kerjasama, KKN Nusantara, dan KKN Dari Rumah (DR).

Teruntuk KKN Reguler kali ini akan di bagi ke dalam 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, dan Kabupaten Bombana.

Reporter : Slamet Fadilla / Editor : Rizal Saputra

Intrik Politik Etis di Indonesia

Melihat situasi dan kondisi perpolitikan di Indonesia hari ini kian memanas, menuju puncak tahun politik yaitu pada tahun 2024. Mulai dari calon-calon presiden yang akan maju, dapat dipastikan pesta demokrasi Indonesia akan sangat seru, dibanding tahun-tahun politik sebelumnya.

Tidak hanya itu berbagai macam ideologis juga akan bertarung pada pesta politik 2024, dilihat dari latar belakang semua calon, berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari TNI hingga masyarakat sipil akan turut meramaikan pesta demokrasi di tahun tersebut.

Demikian, apakah pembaca sekalian pernah mendengar tentang politik etis? Politik etis atau yang disebut juga dengan politik balas budi, sudah mulai masuk di Indonesia pada masa Hindia Belanda tepatnya sejak 17 September 1907 kemudian di senandungkan oleh salah satu tokoh nasionalis yaitu Amin Rais.

Beliau adalah salah seorang yang sering menggaungkan politik etis di setiap pidato politiknya. Politik etislah mengawali sejarah dimulainya era pergolakan pergerakan nasional yang bermula dari kebijakan tanam paksa.

Tujuan dan Tokoh Politik Etis

Munculnya kritikan dan kecaman atas tanam paksa pada masa Hindia-Belanda, baik dari pribumi maupun dari kalangan orang Belanda sendiri. Dikutip dari artikel bertajuk “Politik Etis sebagai awal lahirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional” (Baca: kemendikbud), sistem tanam paksa akhirnya dihentikan pada 1863. Meskipun begitu, tanam paksa terlanjur menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Indonesia.

Van Deventer pertama kali mengungkapkan perihal politik etis melalui majalah De Gids pada tahun 1899, desakan terkait ini diterima oleh pemerintah colonial Hindia-Belanda sejak 17 September 1901. Politik Etis pun resmi diberlakukan, beberapa tujuan politik etis ini disanggupkan oleh Van Deventer untuk mengecam Tindakan Belanda pada saat itu dimana Tanam Paksa sudah melanggar Hak Asasi Manusia.

Politik etis berfokus kepada desentralisasi politik, kesejahteraan rakyat dan efisiensi. Terkait isinya, terdapat beberapa program utama yaitu irigasi, edukasi dan emigrasi.

1. Irigasi

Dalam program ini, pemerintaha Hindia Belanda melakukan pembangunan fasilitas untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Sarana dan prasarana guna menyokong aktivitas pertanian serta perkebunan diberikan, meliputi pembuatan waduk, perbaikan sanitasi, jalur transportasi pengangkut hasil tani dan lainnya.

2. Edukasi
Melalui program edukasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upaya mengurangi angka buta huruf masyarakat dilakukan. Selain itu, mulai dilaksanakan pengadaan sekolah kerakyatan. Akan tetapi, berdasarkan penjelasan Suhartono dalam Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945, hanya laki-laki saja yang boleh mengenyam Pendidikan colonial itu, sedangkan perempuan belajar dirumah. (2001:7).

3. Emigrasi

Program Emigrasi diterapkan dalam rangka meratakan kepadatan penduduk di HIndia Belanda atau Indonesia. Pada 1900 saja, Jawa dan Madura telah dihuni pleh 14 Juta jiwa.

Intrik Politik Etis di Indonesia

Awalnya, kebijakan Politik Etis memang terlihat menguntungkan rakyat Indonesia. Akan tetapi, dalam perjalanannya terjadi penyimpangan Politik Balas Budi yang dilakukan oleh orang-orang Belanda. Meskipun terjadi banyak penyelewengan yang menimbulkan dampak negatif, Politik Etis setidaknya juga menghadirkan beberapa dampak positif bagi bangsa Indonesia.

Diterapkannya Politik Etis memicu lahirnya berbagai organisasi pergerakan dan perhimpunan yang bersifat kedaerahan maupun dalam skala luas nasional. Diantaranya adalah Boedi Oetama, Sarekat Islam, Indische Partij, dll.

Program edukasi yang diberikan dalam politik etis melajirkan kaum terpelajar dari kalangan pribumi. Mereka inilah yang kemudian mengawali era pergolakan pergerakan nasional dengan mendirikan berbagai organisasi yang berjuang melalui ideologi pemikiran hingga politik. Hingga pada akhirnya berbagai organisasi ini berganti wujud menjadi partai politik yang turut memperjuangkan dan merintis kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun pada akhirnya di tahun 1942 pola politik etis berakhir di Nusantara akibat kekalahan Belanda oleh jepang dalam perang Asia Timur Raya atau yang di kenal dengan Perang Dunia Ketiga. Tahun 1945, giliran Jepang yang kalah didalam perang Dunia Kedua yang kemudian membuka ruang untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Hingga kini politik etis di Indonesia masih kerap menjadi senjata ideologi yang masih di konsumsi oleh beberapa pemikir ataupun organisasi yang dimana ini sangat berbeda dengan politik praktis yang dalam kandungan katanya bisa dinilai bahwa politik praktis dapat menghalalkan segala cara untuk menuju tujuan politiknya.

Meski demikian pada dasarnya politik kerap kali seperti itu, akan tetapi esensial dan kandungan politik etis ataupun politik balas budi menjunjung tinggi etika kemanusiaan dengan menjadikan kesejahteraan masyarakat umum sebagai pertimbangan awal sebelum mencapai tujuan politik itu sendiri. Dengan demikian selfcontrol politic dapat menjamin kesejahteraan dan mengurangi kemudorotan di pemerintahan juga masyarakat luas. Meski demikian politik balas budi kini banyak disalah artikan oleh para penganut politik etis itu sendiri.

Hegemoni Politik etis perlu untuk disuarakan agar memberikan pemahaman lebih terhadap masyarakat supaya masyarakat melek politik dan memahami cara untuk menanggapi pola perpolitikan, lebih lagi pesta demokrasi 2024 akan segera diselenggarakan apabila konsepsi politik etis ini dapat dipahami dengan baik hal ini akan cenderung mengurangi kecurangan politik kedepannya, karena dalam sejarahnya politik etis atau politik balas budi ini cukup memberikan dampak positif dan juga intrik politik yang baik di Indonesia.

Penulis : Rahmat Risaldi Basir salah satu Mahasiswa Hukum Keluarga Universitas Islam Indonesia.