Nggak Ada Manfaatnya, Apakah Kampus Masih Memaksakan Kuliah Online?

(Ilustrasi kuliah online. Foto: Radar Bojonegoro)

Mengawali tulisan ini, penulis mengajak pembaca mereview kembali bagaimana wabah COVID-19 menguasai dunia tak terkecuali indonesia, hampir 2 tahun  sejak hidupnya wabah ini yang kemudian berbagai negara dari belahan dunia mencari solusi dari problem ini. Terlepas dari itu pemerintah indonesia sebagai kuasa-kuasa yang hari ini berkuasa menggunakan kekuasaanya untuk membentuk kebijakan atau aturan yang katanya menstabilkan kondisi negara di era pandemi, dari kebijakan PSBB, PSBB Transisi sampai PPKM level pedas sampai terpedas. Yang mempengaruhi berbagai sektor dari ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya, terkhusus dunia pendidikan siswa dan mahasiswa dipaksa melaksanakan pembelajaran atau kuliah online atau yang kita sapa Dalam Jaringan (DARING) Sebagai delik atas kekuasaan. Dalam prosesnya masih banyak pra mahasiswa baru yang bertanya Apa itu kampus ? apa urgensinya kuliah? 

Kampus

       Kampus dari bahasa Latin campus yang berarti “lapangan luas”, “tegal”. Dalam pengertian modern, kampus berarti, sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas atau perguruan tinggi. Bisa pula berarti sebuah cabang daripada universitas sendiri.

Kuliah

        Kuliah adalah kegiatan belajar-mengajar di jenjang pendidikan tinggiTujuan kuliah sendiri adalah bagaimana Membentuk karakter dan mengembangkan diri, Membuka wawasan dan memperluas pengetahuan, Meningkatkan keterampilan yang bermanfaat dan Memperoleh relasi sebanyak-banyaknya.

       Namun faktanya tidak demikian, kampus hanyalah lahan bisnis tanaman yang menghasilkan bagi yang menanamnya, bagaiamana tidak mahasiswa telah membayar spp atas tagihan kewajiban, lantas apakah haknya terpenuhi secara penuh? Saya rasa tidak salah satunya kebijakan kuliah Daring dari manifestasi aturan yang berkuasa, mencerdaskan atau membodohi, silahkan simpulkan sendiri. Dosen hari ini tak lebih dari penceramah yang hanya di berargumentasi bukan lagi media diskusi, sebut saja dosen A, memfasilitasi link untuk masuk media sosial hanya untuk mengugurkan kewajiban. Mahasiswa yang tak mengikuti aturan dianggap tak hadir yang melawan dianggap tak sopan. Dear Dosen, sesungguhnya kita bukanlah robot yang digerakan dengan remot ataupun budak yang harus diadili dengan dalih mengajari.

Baca Juga: Surat Cinta Untuk MaBa

        Sejarah peradaban indonesia mencatat bagaiamana awal mula pergerakan mahasiswa tanah air era 1908 dengan didirikanya organisasi budi utomo yang dibentuk atas asas sistem kolonialisme Belanda yang menurut mereka sudah selayaknya dilawan dan rakyat harus dibebaskan dari bentuk penguasaan terhadap sumber daya alam yang dilakukan oleh penjajah terhadap bangsa ini. Begitupula tahun 1998 silam, mahasiswa bergerak membawa satu niat abadi bagaimana kemudian turunya sebuah rezim yang dianggap otoriter dan akhirnya soeharto turun tahta. Hal diatas adalah sepenggal kisah masa lalu yang mungkin bisa terjadi di masa ini? Jika kita mampu berfikir bahwa bukan aturan yang membatasi pikiran yang tapi pola pikir yang mengkerdilkan cara pikir.

        Akhir kata Penulis ingin mengajak umat mahasiswa agar kiranya ditengah kebijakan kuliah online fasilitas yang dihasilkan dari evolusi zaman yang kemudian merubah kontruksi berfikir yang kolot menjadi modern kiranya menjadi alat 1000 manfaat dalam pengembangan otak manusia, bukan hanya kampus sebagai media berfikir, bahwa masih banyak alat merubah pola pikir  dari membaca buku, diskusi dan berselancar dalam dunia fiksi.

 Penulis: A.M

UKM-Pers Gelar Diskusi Flim Dokumenter

(Suasana nonton bersama flim dokumenter “semes7a)

Reporter : Rinaldi
Editor : Rizal Saputra

Kendari, PersKampusBiru.com – Pentingnya menjaga ekosistem alam. Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) gelar diskusi flim dokumenter, jumat (27/8/202).

Kegiatan diskusi flim dokumenter yang berjudul “SEMES7A” di laksanakan di pelataran kantor UKM-Pers, dimulai pukul 20. 00 – 23-00 WITA.

Ketua Umum UKM-Pers M. Ilham Pranata mengatakan, tujuan diakan diskusi flim ini, agar dapat mengambil hikma dari flim semensta yang ditayangkan.

“Adapun tujuan dengan di adakan diskusi film ini yaitu agar teman2 dapat mengambil pelajaran dam hikmah dari film semesta ini,” kata M Ilham, jumat, (27/8/2021).

Pemantik dalam diskusi flim dokumenter Muh. Sulhijah mengatakan, ada tiga poin penting yang bisa kita ambil dari flim dokumenter ini.

“Pertama, indonesia dengan berbagai Suku Budaya dan Agama, punya cara atau metode masing-masing untuk menjaga alam. Kedua, menjaga alam tudak musti harus persoalan yanag besara dulu, minimal tidak pada hal-hal yang kecil. ketiga hutan adalah ibu sedangkan air adalah darah, karna hutan adalah ibu air adalah dara maka harus kita jaga,” ungkap M. Sulhijah saap memulai diskusi jumat,  (27/8/2021).

Muh. Sulhijah melajutkan, “untuk menjaga alam tidak musti dari hal-hal yang besar saja akan tetapi hal-hal yang kecil juga perlu”.

Dia berharap diskususi-diskusi seperti ini harus tetap dilaksanakan. “Diskusi seperti ini akan menjadi hal yang kemudian kita istikomakkan, mungkin seminggu sekali atau dua minggu sekali itu penting,” harap Muh Sulhijah.

Di akhir dia berpesan diskusi ini tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi harus sampai pada tahap implementasi.

“Untuk pengurus UKM-Pers bahwa diskusi ini tidak hanya berhenti di sini tetapi harus sampai pada taham implementasi, minimal kita tidak membuang sampah semabarang” tutup.

Hanya Coretan

(Muh.Aksan.  foto:Istimewa)

Oleh : M.A


Ketika mulut..

Tak dapat lagi berkata – kata

Tak mau lagi keluarkan suara

Disini… hanya disini ku merasa

Bisa kutuangkannya menjadi kata

 

Sekali lagi,

Hanya disini

Baca Juga: Agustua Dari Sudut Pandang Yang Berbeda

Aku meratap

Melihat dinding

Menatap lampu

Memohon petunjuk

Tentang suka yang kadang menyejukkan hati

Tentang duka yang menyesakkan dada

Dan disini…

Hanya jemari ini

Yang mampu menemani

Menekan tombol demi tombol

Tuk merangkai kata – kata

Menyampaikan isi hati  yang ku pendam.

Surat Cinta Untuk MaBa

 

Penulis : MS

Tidak terasa semenjak covid 19 melanda dunia, lingkungan kampus dan kemahasiswaan telah melahirkan 2 generasi, kita istilahkan saja dengan generasi online atau generasi daring.

Tentu ini unik, kenapa penulis katakan unik sebab berbeda dari generasi sebelumnya yang terlahir dengan metode offline. Lantas pertanyaannya apa sih yang membedakan generasi online dan generasi offline?

Penulis bisa mengatakan bahwa yang membedakan hanyalah terletak pada metode sehingga secara substansi tidak ada yang bisa di lebihkan. Maka poin pentingnya adalah penulis berusaha menekankan bagaimana pentingnya suatu proses mau seperti apapun caranya sebab di setiap proses di situ terdapat nilai yang nilai itu tidak bisa di ganti oleh nominal.

Pembaca yang budiman, melalui tulisan ini penulis ingin menyapa para calon calon pemimpin bangsa (genersi online) selamat datang, selamat menjadi mahasiswa. Ini bukan persoalan status kawan tapi ini persoalan tanggung jawab sebab di atas pundak kawan kawan terdapat jutaan harapan, harapan siapa? Harapan orang tua, harapan keluarga dan harapan masyarakat yang ada di sekeliling kita.

Menjadi mahasiswa bukan hanya semata mata kita mengenyam pendidikan dan berakhir pada gelar sarjana tetapi kenyataanya lebih dari itu, kita di tekankan menjadi manusia yang responsive dalam artian peka terhadap situasi yang ada, kita di tekankan untuk tau diri dan sadar diri sehingga rasa tanggung jawab itu bisa lahir dari diri kita.

Salah satu cara untuk melahirkan rasa tanggung jawab itu adalah dengan berorganisasi, kenapa organisasi begitu penting? Sebab organisasi adalah ikhtiar membentuk karakter diri dalam artian gerakan kualitas diri, mahasiswa merupakan agent of change yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menjalankan amanah tersebut mahasiswa dituntut lebih aktif serta kritis dalam menghadapi sesuatu.

Organisasi merupakan tempat untuk mengasah berbagai hal termasuk dua hal diatas. Dalam berorganisasi kita akan terasah maupun terlatih dalam suatu kebersamaan dengan orang lain dengan melupakan masing-masing ego yang dimiliki setiap orang. Sejatinya organisasi merupakan suatu yang sangat sulit dipisahkan dengan mahasiswa yang sedang belajar didalam maupun di luar kampus. Organisasi merupakan elemen sangat penting sebagai alat penunjang mahasiswa saat mereka sedang berproses.

Berorganisasi menuntun kita dapat mengetahui dunia kampus lebih luas. Dalam berorganisasi seseorang di bentuk mentalnya. Jika kita sudah punya mental, maka kita akan dipermudah untuk melanjutkan perjalanan organisasi di tahap selanjutnya. Berbeda dengan orang yang tidak pernah mengikuti organisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup kecil pun dia tidak sanggup untuk menyalaurkan pendapatnya. Oleh karena itu organisasi dianggap sangat penting bagi mahasiswa.

Ingat kawan kawan tidak ada orang yang besar di Negara ini tanpa melalui proses dalam berorganisasi sebab di organisasi juga mengajarkan kita tentang ilmu kepemimpinan, menajeman, administrasi dan ilmu – ilmu yang mempu menujang kualitas diri kita. Sehingga kuliah tanpa beroganisasi itu ibaratkan memakan sayur tanpa garam rasanya akan hambar tidak ada sensasi dan kenikmatan di dalamnya. Dan pada akhirnya menjadi mahasiswa hukumnya wajib untuk berorganisasi.

Tentang Dosen

Secara definisi dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yang artinya dosen adalah guru sekaligus mitra diskusi dalam proses perkuliahan sehingga keharmonisan antara dosen dan mahasiswa harus di utamakan.

Antara dosen dan mahasiswa tidak ada yang lebih tinggi darajatnya kedua – duanya sama, dosen tidak akan dikatakan dosen kalau tidak memiliki mahasiswa begitupun sebaliknya mahasiswa tidak ada gunanya kuliah kalau tidak memiliki dosen, sehingga dosen harus menyayangi mahasiswanya dan mahasiswa harus menghargai dosennya. Dan dosen juga itu bukan tuhan yang setiap perkataanya itu adalah mutlak kebenaran sehingga sebagai mahasiswa harus pandai – pandai memfilter setiap perkataan dosen kalau dia salah maka sampaikan bahwa itu salah begitupun sebaliknya karena ruang akademik adalah arena pertarungan intektual baik itu antara dosen dan mahasiswa maupun antara mahasiswa dan sesama mahasiswa.

Kawan dunia kampus adalah mimbar akademik maka aktualisasi diri dalam lingkungan kampus itu sangatlah penting. Kita harus kristis terhadap persoalan – persoalan kampus apa lagi itu yang menyangkut mahasiswa. Terkadang kita sering menemukan dosen yang mempersulit mahasiswa, sulit untuk di hubungi, gemar memarahi dan memberikan nilai yang tidak wajar maka dosen seperti itu harus di ingatkan sebab tindakan seperti itu adalah upaya merusak keharmonisan antara dosen dan mahasiswa. Jadi kawan jangan takut sama dosen.

Bersahabat dengan Senior

Sebagai mahasiwa baru mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata senior. Iya senior, walaupun penulis yakin bahwa belum semua mahasiswa baru tahun ini sudah mengenal senior – seniornya. Senior itu kejam, senior itu sombong, senior itu jutek, senior itu suka marah – marah dan mungkin itu yang ada di kepala kalian, tapi tenang kawan senior tidak semengirikan itu walaupun mungkin bias jadi ada tetapi itu hanya segelintir orang saja.

Senior dan junior merupakan hubungan yang tidak bisa di pisahkan ia mengkristal secara emosional dengan berbagai macam alasan dan latar belakang. Senior tidak akan pernah ada tanpa ada junior begitupun junior ia tidak akan ada tanpa ada senior maka jangan menganggap senior secara berlebihan.

Pada prinsipnya senior adalah seseorang yang lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan sehingga secara sederhana senior itu adalah sahabat dalam berdiskusi untuk mengetahui lebih jauh terkait dunia kampus dan dunia kemahasiswaan maka sebagai mahasiswa baru jangan merasa takut ataupun sungkan untuk bersahabat dengan senior.

Dan pada akhirnya sebagai penutup dari tulisan ini penulis ingin menekankan satu hal kepada adik adik mahasiswa baru bahwa kalian adalah orang – orang yang di pilih atas dasar restu Tuhan untuk dapat dan bisa merasakan nikmatnya pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi maka pesannya adalah bersyukurlah sebab masih banyak saudara – saudara kita yang ingin merasakan nikmatnya melanjutkan pendidikan sampai kejenjang perguruan tinggi tetapi apalah daya Tuhan masih berkehendak lain.

Bagaimana cara mensyukurinya yakni dengan memanfaatkan setiap momen dan peluang yang ada sehingga segala rutinitas yang kita lakukan ada nilai produktifitas di dalamnya. Teruslah maju dan berkembang lebih baik setiap waktunya, nikmatilah setiap prosesnya sebab hasil tidak akan pernah menghianati proses. Kita bukanlah Takemicih (karakter utama dalam serial kartun Tokyo revengers) yang bisa kembali ke masa lalu dan mengubah masa depan.

Penulis adalah mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. 

 

 

             

           

                

UKM-Pers IAIN Kendari Gelar Diskusi Film Bumi Manusia

(Ketgam: suasana nonton bersama di pelataran kantor UKM-Pers. Foto: Amir)

Reporter : Andika
Editor : Muh. Aksan

Kendari, PersKampusBiru.com – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar nonton bersama dan Diskusi Film, sabtu (21/8/2021)

Kegiatan itu dilaksanakan di Taman Literasi UKM-Pers IAIN Kendari, pukul 20:00  hingga pukul 01:35 WITA .

Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Umum UKM -Pers, Al-Izar menyampaikan bahwa, tujuan diadakannya diskusi Flim berjudul Bumi Manusia, iyalah menjadi wadah belajar serta untuk menambah wawasan teman-teman khususnya Anggota UKM-Pers. 

“Tujuan film Bumi Manusia ini, supaya ada media belajar atau diskusi untuk teman-teman Anggota UKM-pers IAIN kendari dalam menambah wawasan,” kata Al-izar minggu, (21/8/2021).  

Pemantik dalam diskusi flim, Dedi Hardianto mengatakan, karakter generasi sekarang ini minat baca bukunya kurang.

“karakter generasi sekarang ini kan sudah malas membaca,” kata dia saat diwawancarai, sabtu (21/8/201).

Lanjut dia dengan menonton dan mendiskusikan flim seperti ini akan lebih baik. Tapi alangkah lebih baaiknya harus membaca bukunya.

“Menonton film itu lalu mendiskusikannya akan lebih mudah ketimbang membaca buku, tapi karena menonton itu akan memotong jalan cerita, jadi supaya lebih tertarik lagi dan bagus lagi kita harus membaca buku juga, jadi harus imbangi antara membaca dan menonton film nya,” tambahnya 

Senada dengan itu, salah satu peserta diskusi flim “Bumi Manusia” Ismail Fathar Makka mengatakan, dalam flim tidak menceritakan full itu artinya sutradara mengarahkan kita untuk membaca bukunya.

“Film ini tidak tuntas itu artinya sutradara menginginkan kita untuk membaca bukunya tersebut”. ungkapnya saat berdisk.

Diakhir Dedi Hardianto selaku pemantik mengharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini harus dilestaraikan apalagi generasi sekarang sudah malas membaca buku.

“Kegiatan begini harus tetap ditumbuhkan dan dilestarikan karena wadah belajar itu ada beberapa macam selain Membaca buku dan juga menonton film.” harapnya.

Agustus Dari Sudut Pandang Berbeda

(Wahyudin Wahid tanah Toraja. Foto: Istimewa)

Oleh : AI

76 tahun sudah indonesia merdeka.

Ya…

Usia yang tak muda bagi sebuah bangsa.

Bangsa yang lahir dari tumpah darah.

Hingga teriakan kata MERDEKA.

76 Tahun sudah indonesia merdeka.

Bayang bayang pejuang masih terasa.

Seiring nyanyian indonesia raya.

Terlukis indah dalam kibaran Sang Saka.

Baca Juga: Katamu, Kita Abadi

  “Tujuh belas Agustus tahun 45

    Itulah hari kemerdekaan kita

    Hari merdeka nusa dan bangsa

    Hari lahirnya bangsa Indonesia”

Binar binar kemerdekaan masih terasa.

Tergambar dengan goresan pena.

Husain Mutahar dalam syairnya.

Kini Agustusku telah berbeda.

Upacara bendera dipagi buta.

Hanya sebatas merayakan saja.

Sedang terlihat di halaman rumah.

Merah putihku dipaksa bergairah.

Karena takut dicibir tetangga.

Kini Agustusku telah berbeda.

Kata mereka kita itu IKA.

Tak perduli Ras dan Bahasa.

Warna kulit yang berbeda.

Sayang hanya semboyan bangsa.

Kini Agustusku telah berbeda.

Kata MERDEKA hanya untuk penguasa.

Dan sedikit bagi penjilat ludah.

Sedang jelata masih terjajah.

Dimanakah sila ke lima ??

Kendari, 17 Agustus 2021

Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-76, UKM-Seni Gelar Pentas Seni

(Penampilan tari kreasi. foto: Rizal Saputra)

Reporter : Rizal Saputra

Editor : Al-Izar 

Kendari, perskampusbiru.com – Dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Gelar Pentas Seni, Selasa (17/8/2021).

Dari pantauan perskampusbiru.com di lokasi, Kegiatan mulai dilakukan 20:30 sampai  22:00 WITA, dengan beragam tampilan-tampilan diantaranya Musikalisasi Puisi, Tari Kreasi, Mix Berkibarlah Benderaku, Penayangan Video Visual, Puisi Musikal, Pembacaan Puisi, Penayangan Vidoe Karya dan Video Dukumenter Perjalanan UKM-Seni.  

Ketua Pelaksana Kegiatan Aditia Furqansyah mengatakan, Tema yang diangkat dalam kegiatan Pentas seni ini iyalah “Merdeka Berkarya” Kegiatan ini, kita konsepkan untuk mengenang para pahlawan yang telah memperjuangkan Indonesia. 

“Kita konsep untuk mengenang para pahlawan yang telah memperjuangkan Indonesia,” kata Aditia Furqansyah saat ditemui wartawan kampusbiru.com

Lanjut dia, Tidak hanya itu Pentas Seni kali ini sebagai bentuk kritikan kami atas beberapa kebijakan-kebijakan Pemerintah selama 76 tahun Indonesia merdeka. 

“Untuk mengkritik beberapa kebijakan-kebijakan Pemetintah selama 76 tahun merdeka,” ungkapnya.

Di akhir Aditia Furqansya berharap dengan adanya kegiatan pentas seni kali ini bisa membangun sprit anak muda agar selalu berkarya.

“Beberapa karya-karya kami yang telah kami tampilkan bisa merefleksi  terus membangun spirit untuk anak-anak muda agar selalu berkarya” harap Aditia Furqansya.

IAIN Kendari Buka Tahap Dua Pembayaran UKT

(Gedung terpadu IAIN Kendari. Foto: istimewa)

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Al-Izar

Kendari, PersKampusBiru.com – setelah berakhir hari ini 13 Agustus 2021, pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari buka kembali Pembayara UKT tahap II, 18 sampai 28 Agustus 2021.

Hal itu dilakukan karena masih banyak mahasiswa yang belum melakukan pembayaran UKT.

“Namun setelah dipresentasi masih sekitar 30% mahasiswa yang belum menyelesaikan pembayaran SPP/UKT atau terlambat bayar” dikutip dari surat Wakil Rektor II, nomor: 0002/R.2/HM.00/08/2021, perihal Penyampaian Pembayaran UKT Mahasiswa. Jumat (13/08/2021).

Lebih lanjut, Pembayaran SPP/UKT Tahap II dimulai pada tanggal 18 sampai dengan 28 Agustus 2021 pada Bank Syariah Indonesia (BSI) Kendari.

Alwan Aprilianto salah satu mahasiswa IAIN Kendari yang terlambat membayar UKT merasa bersyukur atas perpanjangan pembayaran UKT Tahap Dua ini.

“Alhamdulilah masih ada perpanjangan,” ugkap Alwan saat diwawancarai lewat via telepon, jumat 13 Agustus 2021.

Lanjut Alwan Aprilianto dia mengatakan kalau tidak apa perpanjangan pembayaran UKT kemungkinan besar urusan-urusan kita dikampus akan tertunda, apalagi mahasiswa semester akhir.

“Syukurlah, Kalau tidak ada perpanjangan mungkin segala kegiatan dikampus pasti akan tertunda apalagi untuk mahasiswa semester akhir.” Kata Alwan.

Info Terkait Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) Online

(Pamflet PBAK VIRTUAL. Foto: Ist)


Reporter: Al-Izar

Editor: Rizal 

Kendari,Perskampusbiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari akan melaksanakan pengenalan budaya akademik (PBAK) secara virtual atau online.

PBAK online tersebut akan di mulai dari tanggal 13-15 Agustus 2021 dengan tema.

“Membentuk akademisi unggul, moderat, dan empati untuk kemanusiaan,” waktu pelaksanaan PBAK online 07:30 Wita di via zoom dan live streaming di YouTube.

Sebelum pelaksanaan PBAK online mahasiswa baru (Maba) di harapkan untuk mengisi pendaftaran terlebih dahulu. di https://bit.ly/RegPBAK2021.

Yang dimana pendaftarannya dari 9-12 Agustus 2021.

Untuk informasi lebih lanjut mungkin bisa menghubungi

Tommy  (085331019999)

Rahma (085241519281)

Ermida (081241200121)

Novi (082187714300).

Mahasiswa IAIN Kendari Gelar Unjuk Rasa Tolak PBAK Online

 

(Suasana demonstrasi dipelataran Rektorat. Foto: Al-Izar)

Reporter : Rizal Saputra

Editor : Al-Izar

Kendari,Perskampusbirum.com- Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam konsorsium mahasiswa menggugat, kembali melakukan aksi demonstrasi menolak pelaksanaan PBAK secara online, selasa (10/8/2021).

Aksi yang dilakukan di depan auditorium itu berlangsung dari pukul 08:00 hingga 10:00 WITA.

Ilham salah satu masa aksi mengatakan dalam orasinya bahwa PBAK tahun 2020 kemarin tidak ada output yang didapatkan  bagi para mahasiswa apa lagi untuk Maba tahun 2021

“Kami mahasiswa angkatan 2020 yang melaksanakan PBAK online Tidak ada output sama sekali yang kami dapatkan Apa lagi mahasiswa baru untuk tahun ini,” kata Ilham dalam orasinya.

Sementara itu, Ashabul Akram selaku penanggung jawab aksi mengatakan, berapa alasan mereka menolak pengenalan budaya akademik secara online di antaranya mahasiswa tidak akan mendapatkan output bagi mahasiswa dan PBAK tidak akan terlaksana secara efisien seperti tahun 2020.

“Alasan pertama PBAK secara online tidak mendapatkan output terhadap mahasiswa angkatan 2021 yang kedua PBAK secara online tidak bisa terlaksana secara efisien kita bisa melihat di tahun 2020 ada live streaming di YouTube bahwa diksi atau narasi yang di keluarkan komentar yang di keluarkan oleh mahasiswa baru sama sekali tidak etis tidak mencerminkan sebagai mahasiswa” kata ashabul saat di temui wartawan perskampusbiru.com.

Lanjut Ashabul dia menilai bahwa kegiatan aktivitas yang di lakukan oleh rektor IAIN Kendari itu tidak secara online melainkan secara offline, yang seharusnya di lakukan secara online seperti surat keputusan rektor IAIN Kendari.

Baca Juga: Mahasiswa IAIN Kendari Demo Tolak Perkuliahan Secara Online Dimasa Pandemi

“Sesuai dari keputusan dari rektor IAIN Kendari bahwa seluruh kegiatan aktivitas yang di laksanakan di institut agama Islam negeri IAIN Kendari dilaksanakan secara online namun nyatanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh rektor IAIN Kendari bisa kita lihat sendiri secara fakta dan nyata bahwa mereka melaksanakan secara offline,” Tambahnya.

Masa aksi lain Afdal mengatakan kenapa tidak mengadakan PBAK offline secara fakultas atau prodi kalau memang tidak bisa secara institut.

“Kalau tidak bisa melakukan PBAK offline secara institut maka kenapa tidak secara fakultas, kalau memang tidak bisa secara fakultas, kenapa tidak secara prodi”. kata Afdal.

Mahasiswa IAIN Kendari Demo Tolak Perkuliahan Secara Online Dimasa Pandemi


(Suasana demonstrasi di depan Rektorat. Foto: Rizal)

Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar

Kendari, perskampusbiru.com – Beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Kebijakan Kampus, gelar demonstrasi menolak perkuliahan secara Offline dimasa pandemi COVID-19, selasa (10/8/2021).

Dari pantauan perskampusbiru.com di lokasi, Masa aksi mulai berdemonstrasi pukul 09:00 hingga 12:30 Wita. di pelataran gedung terpadu hingga ke gedung rektorat IAIN Kendari.

Fahril Asyiraf Aknur selaku Koordinator Lapangan (KORLAP) satu mengatakan, aturan dari pemerintah, pelaksanaan perkuliahan harus dilaksanakan secara Daring dengan menggunakan media-media yang tersedia.

“Perintah dari pemerintah itu sendiri bahkan dari Rektor itu sendiri, kuliah secara online, menggunakan media-media untuk menunjang kuliah online itu sendiri,” kata korlap satu saat menyampaikan orasinya.


Hal itu berbanding terbalik dengan yang terjadi di lapangan, faktanya masih ada oknum dosen yang melaksanakan perkuliahan secara offline.

“Tapi faktanya di lapangan itu ada kemudian dosen yang melaksanakan perkuliahan secara offline,” lanjutnya.

Senada dengan Fahril Asyiraf Aknur.

Muhammad Masyu Masa selaku KORLAP dua mengatakan, Kementerian Agama tidak pernah mengizinkan perkuliahan dilaksanakan secara offline.

“IAIN Kendari berada dibawah naungan Kementeran Agama, dan Kementrian Agama tidak pernah mengeluarkan atau mengizinkan perkuliahan secara offline,” ungkapnya.

Dia juga mempertanyakan aktifitas perkuliahan yang dilaksanakan secara blended campuran online dan ofline.
“Minggu lalu kita kuliah secara online, satu minggu kedepannya kulian secara offline. Apa dasarnya hingga dosen-dosen melakukan hal tersebut”. Tanya Muhamad Mansyur Masa saat melakukan hearing kepada warek satu dan tiga.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Lebijakan Kampus.

Wakil Rektor I Husain Insawan mejelaskan.
“Surat edaran rektor itu belum dicabut, masih menggunakan sistem Daring. Tetapi perlu diingat bahwa sudah keluar surat keputusan bersama empat menteri yaitu mentri yakni menteri Agama, mentri pendidikan dan kebudayaan, kementria pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi dan kementerian dalam negeri,”

Penyelenggaraan pembelajaran itu bisa saja dilakukan dalam tiga model, yang pertama ada online morni yang kedua ada blended dimana ada sebagian online sebagian offline bakan ada yang offline manakala zonanya itu sudah masuk zona hijau tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan.

Beranjak dari situ kemudian maka sesungguhnya surat edaran dari rektor itu mengalami pelemahan karna surat edaran dari rektor itu keluar pada bulan maret 2020. Sementara surat keputusan bersama keluar pada bulan juli 2020.

Kalau kita pake teori nasih dan mansyu maka sesungguhnya surat edaran rektor itu gugur dengan sendirinya ketika sudah ada aturan yang lebih tinggi yaitu SKB dari ke empat menteri tersebut “Memteri Agama, Kemendikbud, menteri dalam negeri dan menpan RB.

Nah kalau kita mengacu dari peraturan ini maka sesungguhnya apa yang dilakukan dosen itu sepanjang tidak mengakumulasi banyak orang kemudian tetap mematuhi protokol kesehatan saya kira itu sah- sah saja berdasarkan empat mentri ini.

Karnakan rektor itu bawahan dari mentri agama. Kalau disana sudah menggariskan boleh dalam bentuk blendit itu bisa saja tetapi harus menerapkan tiga M, mencuci tangan, Menjaga jarak dan memakai Masker,” jelas Husain Insawan saat melakukan hearing bersama masa aksi.

Mahasiswa Demo Tolak PBAK Offline di IAIN Kendari

 

(Suasana hearing. Foto: Al-Izar)
Reporter: Al-Izar
Editor: Rizal
Kendari, Perskampusbiru.com – Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi permehati kebijakan kampus melakukan aksi demonstrasi, senin (9/8/2021).

Aksi yang dilakukan di pelataran kampus dan  depan gedung rektorat IAIN Kendari itu menuntut tolak PBAK offline 2021.

Setelah sebelumnya pihak kampus mengajukan surat permohonan kepada Satgas kota Kendari untuk meminta kebijakan terkait pelaksanaan PBAK offline

Fharil asyiraf selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa pihak institut agama Islam negeri (IAIN) Kendari tidak peka dalam kondisi saat ini.

“Kami menilai institut agama islam negeri kurang peka seharusnya institut agama Islam negeri ikut berperan khusus dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” kata fharil saat di temui wartawan perskampusbiru.com Senin (9/8/2021).

Lanjut Fharil untuk aksi hari ini untuk mempertanyakan surut permohonan izin PBAK secara offline.

“Sekaligus kita turun hari ini untuk mempertanyakan dan kemudian apapun keputusannya, maupun di terima ataupun di tolak kita tetap konsisten untuk menolak PBAK offline ini,” lanjut Fharil.

Sementara itu, Amin Nasir Selaku panitia Pengenalan Budaya Akademik dam Kemahasiswaan (PBAK) mengatakan,  bawah sejak di buatnya permohonan izin kegiatan, kami tidak membicarakan pelaksanaan PBAK secara ofline.

“Sejak di buat SKnya itu tidak pernah kami membicarakan pelaksanaan PBAK itu secara ofline sama sekali tidak,” kata amin
Saat melakukan hearing dengan massa aksi.

Ia juga membenarkan terkait surat permohonan izin untuk melaksanakan PBAK offline.

“Surat itu betul adanya dan di tandatangani oleh wakil rektor III,” ungkapnya.

Lanjut Amin, ia menambahkan bahwa pelaksanaan PBAK tahun 2021 ini secara online.

“Pelaksanaan PBAK ini bukan offline tapi online di buktikan dengan persiapan-persiapan yang kami lakukan terkait dengan pemateri,” uangkapnya.

Bukan Puisi

 

(Ai. Foto: Istimewa)

Oleh: Ai

Ini tulisan, bukan puisi.

Yaa.. karena aku tidak tahu membuat puisi.

Yang ku tahu hanya menulis agar bait terisi.

Aku tak pandai merangkai kata.

Aku hanya ingin memegang pena.

Lalu menulis apa yang ku rasa.

Tanpa mengganti diksi agar terdengar indah.

Menurutku itu memusingkan.

Karenanya, satu bait pun tak tertulis.

Toh percuma merangkai kata indah.

Jika pembaca tak menganggapnya indah

Ingat!!! 

Ini tulisan, bukan pusisi

Tapi, jika kau menganggapnya puisi.

Maka ini adalah puisi.

kendari 02, Agustus 2021.

Mahasiswa KKN On Campus Adakan Wibinar Literasi Artikel Ilmiah

 

(Ketgam, suasana web seminar literasi artikel ilmiah via zoom. Foto: Ist)

Reporter : Slamet Fadillah
Editor : Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) On Campus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 mengadakan Web Seminar (Webinar) literasi artikel ilmiah series pertama via zoom meeting yang diikuti oleh 67 peserta pada hari Sabtu, (7/8/2021).

Webinar ini diadakan dalam rangka program kerja KKN On Campus IAIN Kendari tahun 2021 dengan tema “Mengenal Literasi Artikel Ilmiah di Kalangan Mahasiswa IAIN Kendari” dengan menghadirkan narasumber Dr. Fahmi Gunawan S.S., M.Hum. yang juga merupakan dosen IAIN Kendari, editor buku, reviewer jurnal nasional dan internasional.

Adapun KKN On Campus adalah KKN yang dilakukan di lingkungan kampus dan sekitarnya. KKN on campus  ini diikuti oleh mahasiswa yang tidak bisa bepergian ke tempat yang jauh karena terkendala sakit ataupun hal sejenisnya.

Jeklin Dermawan, selaku koordinator dan juga ketua panitia webinar mengatakan, alasan diadakannya kegiatan ini adalah karena masih banyak mahasiswa yang belum memahami betul apa itu karya tulis ilmiah.

“Karena pada kenyataannya masih banyak mahasiswa khususnya IAIN Kendari yang belum memahami secara komplit apa itu karya tulis ilmiah, seperti artikel, makalah, skripsi dan lainnya, serta bagaimana cara mengkonstruksikan secara baik dan benar tanpa adanya copy paste,” kata Jeklin saat sambutan virtual via zoom meeting.

“Sering kita jumpai atau alami, dalam menyusun karya tulis ilmiah kadang kita masih mengalami kendala dan akhirnya sering kita melakukan copy paste, dimana seharusnya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk menciptakan hal baru,” sambungnya.

Lanjutnya, Jeklin berharap dengan terselenggaranya webinar series pertama ini, mahasiswa partisipan dapat memahami mengenai literasi artikel ilmiah.

“Saya berharap mahasiswa partisipan dapat lebih memahami mengenai literasi artikel ilmiah dan juga untuk series berikutnya, saya punya harapan agar mahasiswa yang mengikuti webinar ini dapat tertolong dalam memahami dan mengkonstruksi karya tulis ilmiah dengan baik dan benar,” harapnya.

Dr. Jumardin La Fua S.SI., M.Si, selaku dosen pembimbing mahasiswa KKN On Campus juga berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk peningkatan kemampuan  mahasiswa tentang literasi artikel ilmiah secara mendalam.

“Saya berharap kegiatan ini bisa membantu tingkat pemahaman adik-adik dalam hal penguasaan terhadap konsep literasi artikel ilmiah, berikutnya mampu menumbuhkan nuansa-nuansa akademik di lingkungan kampus  dan juga yang paling penting adalah bisa menumbuhkan budaya literasi,” tutupnya.

Antisipasi Abrasi, Mahasiswa Dan Warga Tebongeano Tanam Pohon Bakau

 

(Suasana penanaman pohon bakau, Foto: Ist)

Reporter: Sultan

Editor: Rizal Saputra

KOLAKA, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari  melaksanakan Baksos dan Reboisasi, bersama warga di Desa Tebongeano Kecamatan Lambia Kabupaten Kolaka, rabu (4/8/2021).

Kegiatan ini melibatkan Mahasiswa KKN Sekecamatan Lambai dan Masyarakat Desa Tebongeano.

Jamil selaku Koordinator lapangan posko 44 Desa Tebongeano mengatakan, dalam proses pelaksaanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.

“Alhamdulillah, proses pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari pengambilan bibit sampai pelaksanaan penanaman. Tidak ada kendala dalam proses tersebut karena masyarakat juga ikut turun langsung membantu kami,” kata jamil, kamis kepada media, (5/8/2021).

Jamil berharap dengan adanya kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.

“saya Berharap semoga dengan kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, begitupun dengan kami Mahasiswa KKN angkatan VII IAIN KENDARI Kecamatan Lambai mampu melaksanakan Tri Darma perguruan Tinggi,”.

Untuk diketahui, sebelum kegiatan ini dilaksanakan observasi lapangan dan wawancara ke aparat Desa sudah terlebi dahulu kami lakukan.

“Sebelum Kami Mengangkat proker tersebut, kami mahasiswa KKN Posko 44 Tebongeano melaksanakan observasi lapangan dan wawancara kebeberapa aparat Desa, kemudian kami mendapatkan Salah satu permasalahan dan keresahan masyarakat yaitu terjadinya abrasi, suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Sehingga kami sepakat untuk melakukan BAKSOS DAN REBOISASI penanaman pohon Bakau dengan tujuan menghentikan proses abrasi,” ungkap Jamil selaku koordinator Lapangak posko posko 44 kepada perskampusbiru.com