Lakukan Latihan Militer di Yonif 725, Menwa IAIN Kendari Siap Bentuk Generasi Tangguh

Kendari, Objektif.id – Resimen Mahasiswa (Menwa) IAIN Kendari, menggelar Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) yang ke XXIII dalam upaya untuk melahirkan regenerasi tangguh yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat.

 

Pada kegiatan yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 7-11 Oktober 2024 di Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi, Kecamatan Andolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusung tema, “Regenerasi dalam organisasi untuk mencapai prestasi dan membentuk inovasi menuju revolusi” yang diikuti 11 orang peserta dari berbagai program studi.

 

Komandan Satuan (Dansat) Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari, Desrin Sihu, mengatakan bahwa tema tersebut diharapkan mampu melahirkan perubahan dan pembaharuan dengan memberikan berbagai macam pelatihan selama Pendidikan.

 

“Yaitu Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Penghormatan Militer (PPM),Taktik Tempur (TIKPUR), Kesehatan Lapangan, Kompas pagi dan malam serta menembak, ” katanya.

 

Desrin menjelaskan bahwa pendidikan tahun ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari secara mandiri dengan berkoordinasi langsung serta berkolaborasi dari pihak Batalion Yonif 725 Waroagi.

 

“Pendidikan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya diadakan Diksarmil gabungan yang diikuti oleh beberapa kampus yang ada di Sulawesi Tenggara.” Ujarnya.

 

Kata Desrin Sihu, Diksarmil mandiri ini merupakan kegiatan tahunan serta wujud komitmen Menwa IAIN Kendari dalam melahirkan menwa muda yang Tangguh.

 

“Untuk mencapai prestasi Menwa butuh regenerasi diberbagai bidang, misalnya tahun ini kami berencana untuk mengadakan program bela diri karate untuk skala IAIN. agar kedepannya dapat mengikuti event-event agar dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas para anggotanya” bebernya.

 

Senada dengan itu , Ketua Steering Committee Diksarmil, Irfan Dwi Putra, mengharapkan Diksarmil kali ini sebagai awal yang baik dalam menjalin Kerjasama dengan Yonif 725 Waroagi. Dalam Pendidikan dan pelatihan demi terciptanya warga yang sadar akan masa depan bangsa dan negara.

 

“dengan berkolaborasi bersama Yonif 725 dan dukungan serta pembinaan penuh dari Pak Prof. Husain Insawan selaku Rektor sekaligus Pembina atau senior Menwa. Pelatihan ini dapat mencetak kader yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat,” jelasnya.

 

Reporter: Wahida

Editor : Redaksi

IAIN Kendari Ajak Mahasiswa Baru Eksplorasi Kampus dengan AI

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri Kendari menggelar Pra Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (Pra-PBAK) di Ballroom Multimedia selama 2 hari dari tanggal 15 – 16 Agustus 2024.

Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa baru diajak untuk mengenal lebih dekat teknologi Artificial Intelligence (AI) melalui platform Metaverse yang dapat diakses melalui aplikasi spiral yang tersedia di Play Store dan App Store.

Koordinator Seksi Acara, Lily Ulfia menyampaikan, bahwa penerapan AI dalam PBAK tahun ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan inovasi teknologi dalam pembelajaran.

“Mahasiswa kita harus bisa beradaptasi dengan AI, sebagai sarana dan alternatif pembelajaran yang memudahkan kita meraih cita-cita dalam dunia pendidikan,” Ujarnya

Ia juga menjelaskan bahwa program ini, merupakan hasil kerja sama dengan Cyber University Muhammadiyah Yogyakarta dalam mengembangkan Peta Virtual yang memudahkan penjelajahan kampus secara virtual selama PBAK.

Sejalan dengan itu, kordinator lapangan (Korlap) La Ode Juhardin menuturkan Pra-PBAK ini dilakukan agar mahasiswa baru lebih mempersiapkan diri untuk memanfaatkan AI tidak hanya dibangku perkuliahan tetapi juga lembaga internal maupun eksternal kampus.

“Saya ingin kegiatan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa baru untuk berorganisasi agar tidak hanya memperoleh nilai akademis tetapi juga ilmu pengetahuan non-akademis untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” pungkasnya

 

Penulis: Wahida
Editor: Redaksi 

VIRAL : Video Tukang Cukur Bacok Pelanggan Bikin Bulu Kuduk Merinding

Objektif.id – lagi-lagi kasus karena masalah sepele menggegerkan warganet. Terdapat sebuah video beredar di berbagai platform media sosial yang menayangkan Aksi nekat seorang tukang cukur membacok pelanggannya di Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kejadian tersebut bermula pada Kamis lalu, (8/8/2024) saat Pelaku AW (44 tahun) tersulut emosi karena hasil potongan rambutnya dikomplain oleh korban AG (29) akibat tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Ketidakpuasan akan hasil potongan rambut menjadi pemicu tragedi yang memilukan. Korban, yang merasa diabaikan, nekat meminta pertanggungjawaban pelaku. Namun, alih-alih mendapatkan solusi, korban justru dihadapkan pada tindakan brutal oleh pelaku.

Akibat dari peristiwa mengenaskan tersebut, AG mengalami luka bacok yang sangat parah. Terutama di bagian dada kanan yang membutuhkan 13 jahitan dan kaki kiri yang memerlukan 18 jahitan. Tragisnya, kelingking kanannya putus dalam insiden tersebut. Hingga kini, ia masih berjuang untuk pulih di RSUD Morowali.

Kasat Reskrim Polres Morowali Iptu Agus Salim mengatakan, bahwa pertikaian tersebut sempat dihentikan oleh warga sekitar, tetapi karena pelaku masih kesal kemudian memutuskan untuk mengambil parang lalu mengejar korban sampai di pinggir jalan dan membacoknya secara brutal.

“Terjadi aksi kejar kejaran dipinggir jalan, hingga korban terjatuh dan ditebas secara membabi buta oleh pelaku,” ungkap iptu Agus dikutip dari VIVA.co.id

Agus juga menambahkan bahwa usai melakukan aksi kejinya pelaku melarikan diri dan masih dalam upaya pengejaran oleh pihak kepolisian

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan informasi sesegera mungkin apabila ada yang mengetahui keberadaan pelaku,” pungkasnya

Selain itu, banyak warganet murka dan mengecam tindakan pelaku. Mereka menganggap bahwa permasalahan tersebut tidak sepantasnya diperbesarkan hingga nyaris menghilang nyawa seseorang. Namun, tidak sedikit juga yang menjadi takut akan meningkatnya kekerasan di masyarakat serta khawatir akan keselamatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

@Aris_K_182, di luar nalar sekali! tangkap dan penjarakan sangat berbahaya sekali orang yg kaya gini!…dikutip dari laman X a.k.a Twitter 

@yhaterus, Dunia kenapa sih? Kok makin buat takut (emoticon sedih)…dikutip dari laman X a.k.a Twitter 

 

Penulis: Wahida
Editor: Redaksi

VIRAL : Video Anarkis Oknum Dosen UNY Terhadap Mahasiswa Saat Orasi, Pelaku Beri Klarifikasi Mengejutkan

Objektif.id – Miris, oknum dosen yang harusnya jadi panutan bagi mahasiswanya, justru viral di media sosial. Setelah beredarnya video yang memperlihatkan tindakan tidak terpujinya dengan menyerang mahasiswa saat melakukan orasi. pada Selasa, (6/8/2024).

Dalam video live tersebut, yang diunggah oleh Akun Instagram (IG) @gardabiru.uny terlihat sekumpulan mahasiswa Negeri Yogyakarta (UNY) yang sedang berorasi terkait pesan terbuka kepada para Maba mengenai gerakan mahasiswa dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024.

Melalui video yang beredar, saat salah satu mahasiswi yang sedang menyampaikan orasinya, tiba-tiba terjadi aksi anarkis yang kabarnya dilakukan oleh Arwan Nur Ramadhan, selaku dosen di Departemen Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY sendiri.

Dugaan lain menyebutkan, bahwa Arwan juga melakukan kekerasan fisik berupa pencekikan salah satu mahasiswa yakni, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNY Farras Raihan, telah memicu kerusuhan.

Farras memaparkan bahwa orasi yang dilakukannya merupakan kegiatan tahunan untuk menyampaikan kepada mahasiswa baru mengenai orasi kebangsaan agar menjadi garda terdepan untuk menyuarakan ketidakadilan dalam kampus.

“Mirisnya aksi yang kami lakukan mendapatkan sikap anarkis dari berbagai pihak termasuk oknum dosen yang melakukan kekerasan fisik kepada saya dan teman saya”, ungkapnya

Adapun, dalam keterangannya, Arwan menyangkal isi video yang beredar luas di media sosial. Ia menegaskan bahwa sebenarnya mahasiswa-lah yang bersikeras ingin menyampaikan orasinya, meskipun pihak keamanan dan panitia sudah melarang. Situasi ini kemudian memicu aksi dorong-mendorong antara kedua belah pihak.

“Video tersebut telah dipotong potong, kesannya pihak Kami yang mengintimidasi, memiting, padahal kami hanya ingin mengambil megaphone,” jelasnya dikutip dari detikjogja

Meskipun telah melakukan klarifikasi namun, perilakunya tetap mendapatkan cuitan dari netizen.

@tikaalfani, Selamat menikmati wajah UNY yang sesungguhnya… dikutip dari laman Instagram 

@/rgantas, Sekarang, BEM sampai dilarang terlibat di PKKMB. Berujung dengan epilog bengis ini. Maksudku, ayolah. Berubah! Pendekatan kek gini cuma bakal nyiram bensin & nyulut masalah ini kian besar & kian viral. Kasus ini cuma mempertebal rentetan rasa malu dari nama kampus yang kadang sulit diperbaiki… dikutip dari laman X a.k.a Twitter 

 

Penulis: Wahida
Editor: Redaksi

VIRAL : Tersangka Pembunuhan Ronald Tannur Divonis Bebas, Netizen Kecam Sang Hakim Banjiri Tagar ‘Matinya Keadilan’ di Medsos

Objektif.id – Kasus penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Gregorius Ronald Tannur (GRT) anak mantan anggota DPR RI partai PKB, Edward Tannur ini, menuai banyak cuitan pedas dari netizen. Pasalnya setelah bebas tanpa syarat oleh ketua majelis hakim Erintuah Damanik, Ronald kini dinyatakan telah keluar dari Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo pada Rabu (24/7/ 2024).

” Benar GRT telah resmi dikeluarkan, hal ini tertuang dalam Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor: 454/Pid.B/2024/PN.Sby Tanggal 24 Juli 2024,” ungkap Karutan I Surabaya, Wahyu Hendrajati, dilansir dari detikNews.

Sebelumnya GRT dilaporkan terlibat Kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap pacarnya, Dini Sera Afriyanti (DSA) di tempat karaoke di Surabaya, Jawa Timur pada 4 Oktober 2023. Sebelum DSA meregang nyawa Keduanya sempat menghabiskan waktu berkaraoke bersama teman temannya dan menenggak minuman beralkohol.

Berdasarkan hasil forensik tim RSUD dr Soetomo ditemukan banyak luka pada jenazah DSA. Diantaranya pendarahan organ dalam akibat benda tumpul, patah tulang hingga memar di bagian kepala,leher dada, dan perut.

Dari hasil autopsi, penyelidikan serta sejumlah bukti dari rekaman CCTV tersebut, GRT dijatuhkan pasal berlapis Ia didakwa telah melanggar Pasal 338 KUHP, Pasal 351 ayat (3) KUHP serta Pasal 359 KUHP dan 351 ayat (1) KUHP.

Ia dinilai terbukti dalam dakwaan pertama yakni Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman pidana 12 tahun penjara serta membayar ganti rugi pada pihak keluarga korban sebesar Rp 263 juta subsider dan kurungan 6 bulan penjara.

Namun mirisnya dalam sidang putusan tersebut, Majelis hakim PN Surabaya memaparkan bahwa DSA meregang nyawa karena minuman beralkohol, bukan karena penganiayaan yang dilakukan oleh GRT.

” Sidang telah memutuskan bahwa tidak adanya bukti kuat GRT bersalah atas kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap DSA,” ungkap Erintuah Damanik dikutip dari CNN Indonesia.

Hakim memerintahkan jaksa untuk membebaskan GRT dari tahanan karena dinilai masih memberikan pertolongan dengan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan dimasa kritisnya.

Usut punya usut pada kasus yang ditangani oleh majelis hakim Erintuah Damanik bersama Mangapul, dan Heru Hanindyo, ini bukan pertama kalinya memberikan vonis kontroversial, diantaranya:

Vonis Bebas Terdakwa Penipuan dan Pencucian Uang Lily Yunita senilai Rp 47,1 miliar, dalam putusannya pada 2 Februari 2022 di Pengadilan Negeri Surabaya, Erintuah menyatakan bahwa meskipun Lily terbukti bersalah, perbuatannya bukan tindak pidana. Walhasil, Mahkamah Agung (MA) mengajukan tindak kasasi menganulir putusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya nomor 1213/Pid.B/2021/PN SBY tertanggal 2 Februari 2022. Lily Yunita kemudian dijatuhkan pidana penjara selama enam tahun.

Kemudian, Vonis bebas oleh Majelis Hakim kepada Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan AKP Bambang Sidik Achmadi. Mereka awalnya divonis bebas dalam tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas. Klaim Majelis Hakim bahwa tembakan gas air mata yang mengarah ke tribun penonton merupakan akibat terpaan angin. Namun, pada akhirnya Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan kasasi vonis 2 tahun penjara kepada mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan 2,5 tahun penjara kepada eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.

Selanjutnya, Vonis Bebas Mantan Bupati Tapanuli Tengah, Sukran Jamilan Tanjung, yang dituduh menipu pengusaha Yosua Marudut Tua Habeahan sebesar Rp 450 juta, Jaksa menuntut Sukran tiga tahun penjara, namun Erintuah menyatakan bahwa Sukran tidak terbukti secara sah melakukan penipuan dalam sidang yang digelar 5 Maret 2019 di Pengadilan Negeri Medan.

Putusan bebas ini memicu pertanyaan besar dan kekecewaan mendalam dari berbagai pihak, mereka mendesak agar pemerintah dan penegak hukum dapat lebih serius dan meninjau kembali mengenai penegakan hukum di Indonesia yang di nilai semakin lemah dan tak masuk akal yang dapat memicu semakin banyaknya kasus serupa yang terjadi.

@–UsmanGumanthy Keadilan jadi barang sukar, ketika hukum hanya tegak pada yang bayar. 
#matinyakeadilan #hukummelemah
#GakSengaja #indonesiakacau Dikutip dari laman X a.k.a Twitter. 

@Hanz1843454 HAKIM ADALAH WAKIL TUHAN DI BUMI” Mirisnya banyak terjadi Palu Sang “WAKIL TUHAN” tidak mampu memberi rasa keadilan seadil adilnya …..#MatinyaKeadilan Dikutip dari laman X a.k.a Twitter. 

 

Penulis: Wahida
Editor: Redaksi

Kolaborasi Antara Dua Posko, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Sukses Gelar Program Edukasi Pencegahan Narkoba

Sawa, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri Kendari posko 66 Desa Laimeo lakukan kolaborasi dengan posko 67 Desa Ulu Sawa sukses mengadakan kegiatan seminar nasional di Aula SMA Negeri 1 Sawa, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara. Kamis, (26/7/2024)

Kegiatan yang mengusung tema “Generasi Muda Berprestasi dan Berkarakter Tanpa Narkoba” ini mendatangkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tenggara, Jafar B. Aman, S.Psi beserta 4 orang anggotanya, dan Kordinator Kecamatan Sawa, As’Sidiq, serta dihadiri oleh para siswa-siswi SMA negeri 1 Sawa.

Ketua Panitia, Muh. Jefryansah mengatakan, bahwa seminar ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sawa, tentang pentingnya penanganan serta pencegahan obat-obatan terlarang tidak hanya dilingkungan pendidikan tetapi juga dilingkungan masyarakat.

“Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan, untuk menanggapi keadaan darurat penggunaan obat-obatan terlarang khususnya pada ruang lingkup pendidikan yang rawan sekali,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sawa, Adam, menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena telah bersedia hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Adik-adik Mahasiswa KKN Reguler IAIN Kendari.

“Sungguh suatu kehormatan bagi kami, akan kedatangan Pak jafar untuk memberikan materi secara langsung kepada anak didik kami,” tuturnya

Adam juga, berharap, agar kerjasama yang baik ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi sekolah dan masyarakat.

“Kehadiran mahasiswa KKN ini menjadi tonggak sejarah baru bagi sekolah kami,” pungkasnya

 

Penulis: Wahida
Editor: Andi Tendri

Viral: Bucin Fatal, Mahasiswi UNG Gadaikan 11 Laptop Teman Demi Kebutuhan Hedonisme Pacar

Objektif.id – Nasib malang, seorang mahasiswi berinisial NPP alias Nazli Putri Pratomo (21) dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) harus mendekam di balik jeruji besi akibat menggadaikan 11 laptop milik teman sekampusnya.

Sebelumnya, mahasiswi jurusan Ilmu hukum yang akan memasuki semester 5 ini, melakukan aksinya untuk memenuhi kebutuhan hedonisme pacarnya yang terlilit hutang serta terlibat judi online (Judol).

Modus yang dilakukan pelaku yaitu berpura-pura meminjam laptop temannya dengan alasan untuk mengerjakan tugas kuliah yang belum selesai.

Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Ade Permana didampingi Kapolsek Dungingi Ipda Roy Y memaparkan Aksi penipuan ini terungkap karena salah satu korban, melaporkan kehilangan laptopnya ke pihak kepolisian di Mapolsek Dungingi Gorontalo, Setelah tidak sengaja melihat tersangka menggadaikan laptop disebuah toko elektronik.

“Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata ada sebelas laptop yang digadaikan, dengan hasil gadai menyentuh 60 juta rupiah,” ungkap KBP Ade, dikutip dari KOMPAS.tv

Sementara itu, tersangka mengaku melakukan hal tersebut karena sering mendapat ancaman dari sang pacar beserta rekan dari pacarnya.

“Semua uangnya untuk punya pacar saya, bahkan tiap jalan saya yang kasih uang 200-300 ribu setiap hari,” terangnya, pada konferensi Pers Aula Polresta Gorontalo, Senin (22/7/2024)

Tersangka diketahui telah melakukan perbuatannya sejak bulan Mei-Juni 2024, dan diperkirakan sudah mencapai Rp70 juta uang yang ia berikan ke pacarnya.

Akibat perbuatannya, tersangka pun kini harus mendekam di ruang tahanan Polsek Dungingi dengan dijerat pasal 372 Jo 64 KUHP pidana ancaman 4 tahun penjara.

Selain itu, akibat ke-viralannya, sejumlah warganet mengecam tindakan yang dilakukannya dan tak jarang memberikan komentar-komentar pedas.

@Bambang18041954, Demikian berat dan mahal nya cinta. Sampai ke penjara cinta itu dibawa… Dikutip dari laman X a.k.a Twitter. 

@shda_agatha_, Mbaknya cantik, tapi ga kuasa dimanfaatkan oleh penjudi. Memang cinta itu bener-benar buta ya, bahkan bisa menjerumuskan mbaknya ke sel penjara. Besok-besok, kalau cari pacar jangan cuma dari tampang ok langsung klepek-klepek mbak, atau keliatan mewah aja awalnya langsung meleleh, cari tau pekerjaannya bisa diandalkan ga untuk masa depan kelak. Soalnya, kalau udah terlanjur main hati, bakalan sulit lepas… Dikutip dari laman X a.k.a Twitter

 

Penulis: Wahida
Editor: Redaksi

IAIN Kendari Gas Pol! 17 Peserta Siap Berlaga di POROS INTIM 2024

Kendari, objektif.id– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar upacara pelepasan 17 peserta Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni (POROS) ke-3 Se PTKIN Indonesia Timur (INTIM) Tahun 2024 di Gedung Aula Mini Perpustakaan Pada Rabu, (3/7/2024).

Kegiatan ini, dihadiri oleh Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Husain Insawan, M. Ag., Warek III Dr. Sitti Fauziah M., M.Pd serta 30 kontingen yang terdiri dari 13 orang Panitia dan 17 orang peserta lomba dari berbagai jurusan.

Pada kegiatan tersebut, kontingen IAIN Kendari mengikuti 11 cabang lomba diantaranya, Tenis Meja, Badminton, Catur Klasik, karya Tulis Ilmiah Alquran dan Hadits, Musabaqah tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), Musabaqoh Qira’atul Qutub (MQK), Kaligrafi, Pop Solo Islami, Pidato Tausiyah serta Debat Konstitusi yang berlangsung selama 6 hari di UIN Mataram, dari tanggal 4 – 9 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan, mengungkapkan bahwa, POROS Intim ini merupakan kali ketiga bagi IAIN Kendari. Di dua penyelenggaraan sebelumnya, IAIN Kendari telah menunjukkan performa gemilang dengan meraih gelar juara umum kedua di Makassar.

“Jadi saya berharap, kali ini mahasiswa mahasiswi kita bisa memaksimalkan usahanya dan kembali menorehkan prestasi yang gemilang bahkan lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Warek III IAIN Kendari, Sitti Fauziah menjelaskan, seluruh kontingen telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan berbagai cabang lomba yang diharapkan mendapat juara serta membawa nama IAIN Kendari semakin di kancah nasional.

“Insya Allah dengan motto Sosoito, (sportif, solid, inovatif, tangguh dan objektif) lomba kali ini dapat menjadi peluang bagi kita untuk mengukir prestasi di Tingkat Indonesia timur,” pungkasnya

Sebagai informasi, nama-nama yang akan mengukir prestasi pada POROS INTIM 2024 tersebut yakni, Khairul Fadli, Reski, Akbar, Eksa Cahya Kurniawan, Muh. Aksan, Ahmad, Haslinda, Muh. Alfa Rizki, Mutmainah, Faizal, Syihabul Millah, Muh. Ainul Yaqin, Taufiq Hermansyah, Rahayu Rizkiana, Agustina Amanda Putri, Akmal Arna, dan Nur Aini Putri Gaffar.

Penulis : Wahida 
Editor: Redaksi

Gelar Pelatihan, IAIN Kendari Komitmen Wujudkan Kampus Bebas Kekerasan Seksual

Kendari, Objektif.id – Kekerasan seksual merupakan perilaku merendahkan seseorang, baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik dan kerap terjadi dimana saja. Kampus yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk menuntut ilmu, nyatanya tidak terlepas dari berbagai perilaku kekerasan seksual.

Menanggapi hal tersebut, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Kendari. Menggelar pelatihan bertajuk “Pendampingan Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus ” di gedung Aula Mini IAIN Kendari yang telah berlangsung sejak tanggal 19-20 Juni 2024.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber. Pertama, Komisioner Komnas Perempuan jakarta Prof. Hj. Alimatul qibtiyah, M.Si., MA., Ph.D dan kedua, Konsultan kesehatan Reproduksi Gender dan Pendidikan Dr. Sartiah Yusran, M.Ed., Ph.D serta diikuti oleh seluruh mahasiswa IAIN Kendari.

Kapus Studi Gender dan Anak, Nur Hasanah Safei, M.Pd mengatakan, pelatihan ini sangat perlu dilakukan melihat semakin marak terjadinya kasus kekerasan seksual.

“Semoga dengan pelatihan ini, mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran bagaimana cara menangani peristiwa pelecehan seksual,” ungkapnya Kamis, (20/6/2024)

Komisioner Komnas Perempuan Jakarta, Alimatul menjelaskan, Sejak disahkannya UU No. 12 Tahun 2022 mengenai Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Sebaliknya kasus kekerasan seksual masih banyak terjadi bahkan dalam 2 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup drastis.

“Menjadi perhatian utama pimpinan untuk segara membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual atau Satgas PPKS agar para korban memiliki tempat yang tepat untuk melapor,” jelasnya

Alimatul juga menegaskan, edukasi pendidikan seksual harus menyentuh semua lapisan masyarakat untuk meminimalisasi terjadinya kekerasan seksual.

Sementara itu, Konsultan Kesehatan Reproduksi Gender, Sartiah berpendapat, bahwa kemanusiaan era sekarang telah mengalami degradasi oleh karena itu, penanganan dan pencegahan kekerasan seksual sangat penting dan harus diterapkan sedini mungkin.

“Kita akan kehilangan generasi berkualitas dimasa depan kalau kekerasan seksual ini dibiarkan,” pungkasnya

 

Penulis: Wahida
Editor: Tesa Ayu

Beban Psikologis Modern, Penyebab Fenomena Bunuh Diri Akibat Stres

Objektif.id – Pada masa pertumbuhan pentingnya menjaga kesehatan mental adalah satu hal yang harus menjadi bahan perhatian. Mengapa?

Karena, lingkungan yang semakin kompleks dan penuh tekanan cenderung menggiring seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau akrab disebut sebagai stres. Penyebab stres bisa sangat beragam dan dapat menimpa siapapun mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai reaksi yang terjadi pada tubuh saat kita mengalami stres bisa bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Keadaan ini, dapat kita kendalikan dengan menjaga mental kita tetap stabil.

Lantas apa sih sebenarnya stres itu? 

Stres adalah suatu bentuk tekanan fisik dan psikologis yang muncul saat menghadapi kondisi yang terasa berbahaya. Mudahnya, stres adalah cara tubuh memberikan tanggapan atas ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul. Saat merasakan adanya ancaman, sistem saraf akan memberikan respons dengan cara merilis aliran hormon kortisol dan adrenalin. Kedua jenis hormon ini bisa memicu munculnya reaksi pada tubuh, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat, otot tubuh terasa menegang, nafas memburu, dan tekanan darah yang mengalami peningkatan.

Istilah stress ini semakin akrab di kalangan masyarakat. Sebab, munculnya fenomena kasus bunuh diri terutama pada kalangan anak muda, karena mengalami gangguan kesehatan mental atau stres yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan stres:

Tuntutan Pekerjaan 

Beban kerja yang berat dan deadline yang padat adalah salah satu penyebab munculnya stres. Sebab, tuntutan pekerjaan yang harus selesai tepat waktu menyebabkan seseorang kurang tidur atau insomnia. Kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji dapat mengganggu stabilitas tubuh, hal itulah kadangkala menimbulkan masalah psikis karena tidak memperhatikan kondisi fisik yang kelelahan sehingga menimbulkan gejala awal penyebab stres.

Masalah Finansial 

Di zaman modern seperti sekarang, kesulitan keuangan atau ketidakpastian ekonomi dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Sebab, kemajuan pertumbuhan ekonomi yang kian meningkat pesat, sehingga masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah terkadang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal dan perawatan kesehatan.

Peningkatan harga barang dan layanan, dapat membuat biaya hidup meningkat dan menimbulkan finansial stres.

Hubungan Percintaan

Salah satu penyebab yang paling banyak adalah hubungan asmara yang dapat memicu masalah mental seperti stres. Sebab, di zaman sekarang hubungan asmara juga telah menjangkiti anak dibawah umur, yang mana mereka belum tau mana benar dan mana salah, sehingga berpotensi menyebabkan hubungan yang tidak sehat seperti, hubungan toxic, putus cinta, kekerasan, terjerat pergaulan seks bebas dan paling parah adalah munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Tuntutan keluarga

Keluarga adalah rumah pertama yang seharusnya melindungi anak dari kejamnya dunia. Namun, seringkali tuntutan dan harapan keluarga yang menyebabkan gangguan mental pada anak karena mengharapkan kesuksesan karir, akademik bahkan pasangan sesuai dengan apa yang mereka mau, tanpa memahami keinginan dan pilihan apa yang mereka harapkan. Maka dari itu, pentingnya pendekatan orang tua dan anak membangun komunikasi yang sehat agar dapat mencegah stress yang disebabkan oleh tuntutan yang berlebihan.

Lingkungan sosial

Sebagai makhluk sosial, tentunya sebagian waktu kita akan habis untuk bersosialisasi. Namun, lingkungan yang kurang baik dapat meningkatkan resiko terjadinya stres. Kehidupan sosial yang relatif maju memicu adanya perbedaan strata sosial. Sehingga, orang bersikap hanya kepada kelompoknya masing-masing.

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuannya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan susah mengendalikan diri dan pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Kesehatan mental sangat penting karena akan mempengaruhi bagaimana kita berperilaku. Oleh karena itu, jagalah kesehatan mental karena dalam tubuh yang sehat terdapat Jiwa yang kuat.

Penulis: Wahida

Editor: Melvi Widya

Menjamurnya Gaya Hidup Hedon di Kalangan Mahasiswa

Objektif.id– Sekarang ini gaya hidup hedonisme kian menjamur di kalangan anak muda. Terutama dikalangan mahasiswa yang identik dengan foya-foya, membeli barang-barang mewah, dan selalu ingin jadi pusat perhatian. Kebiasaan ini muncul karena tuntutan pergaulan dan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Sehingga, semakin berkembang pula penerapan gaya hidup hedonisme dikalangan mahasiswa.

Apabila mereka tidak memiliki kendali yang baik terhadap diri sendiri, itulah yang menyebabkan mahasiswa cenderung mengalami krisis pencarian jati diri, sehingga sering merasa cemas dan tidak puas terhadap apa yang dimilikinya apabila tidak mengikuti trend perkembangan zaman dan akhirnya masuk dalam pergaulan hedonisme.

Menurut KBBI gaya hidup hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Berbicara tentang gaya hidup, pasti semua orang menganut hal tersebut, tetapi yang membedakan adalah tingkatannya, di mana masalah inilah yang banyak meracuni mahasiswa sekarang, gaya hidup hedonisme yang terkadang melampaui batas dengan dalih mencari kesenangan hidup, tanpa di sadari sifat tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berkaitan dengan gaya hedonisme mahasiswa, cenderung mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif seperti:

Membeli Barang-Barang Mewah

Anak muda sekarang cenderung membeli barang-barang mewah yang disenangi tanpa peduli harga dan kegunaannya seperti pakaian, perhiasan, makanan hingga alat elektronik yang terkadang barang-barang tersebut hanya untuk mengikuti trend milenial dan dalih supaya mereka mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya.

Senang Menghabiskan Waktu di Luar Rumah

Anak muda bergaya hidup hedonisme lebih senang menghabiskan waktunya di luar rumah, hura-hura, menggemari dunia malam dan terjebak pergaulan bebas, yang dapat membawa dampak buruk jangka panjang seperti; jarang mengikuti proses perkuliahan, berkurangnya minat belajar, kemerosotan moral, dan tidak menghargai orang tua.

Berusaha Untuk Menjadi Pusat Perhatian

Anak muda bergaya hidup hedonisme seringkali lebih senang menjadi pusat perhatian, mereka ingin diakui keberadaannya dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, tidak peduli butuh atau tidak, penting atau tidak asalkan nafsunya terpenuhi.

Menjadi Sosok Yang Tidak Bertanggung Jawab

Anak muda bergaya hidup hedonisme cenderung hanya mementingkan kesenangan pribadinya mengabaikan hal hal lain yang ada disekitarnya dan tidak terlibat aksi sosialisasi yang ada di masyarakat.

Menjadi Sosok Yang Jauh dari Agama

Mereka lebih mengutamakan kesenangan duniawi dari pada hal-hal rohani. Sebab gaya hidup hedonisme sering kali bertentangan dengan ajaran agama misalnya mengumbar aurat, berfoya-foya hingga berzina.

Namun, apakah hedonisme selalu berdampak negatif? Tidak juga, hedonisme sebenarnya kadang kala juga membawa dampak positif, seperti mengajak kita untuk menikmati kehidupan dengan bersenang-senang, agar kita tidak selalu dalam keadaan sedih bahkan tertekan, tapi tidak dapat dipungkiri hedonisme menjadi salah satu gaya hidup paling tidak sehat baik bagi mental maupun finansial.

Memilih gaya hidup memang hak setiap individu, tetapi alangkah lebih baik apabila kita menjalani hidup dengan sederhana memprioritaskan hal-hal penting dan berarti membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan membawa manfaat. Memperoleh kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sederhana. Kebahagiaan bukan melulu tentang harta dan kemewahan, tapi berasal dari sesuatu yang kecil dan disyukuri dengan sepenuh hati.

Penulis: Wahida

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Buka Kegiatan Hari Santri di IAIN Kendari, Ini Pesan PJ Gubernur Sultra

Kendari, Objektif.id – Buka kegiatan Hari Santri Nasional di Kampus IAIN Kendari, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto beri pesan lanjutkan perjuangan para ulama untuk memerangi kebodohan.

Dalam amanatnya PJ. Gubernur Andap mengatakan bahwa kedepannya bangsa Indonesia membutuhkan santriwan dan santriwati untuk terus menjaga keutuhan NKRI, memerangi kebodohan dan terus mengikuti perkembangan zaman dalam lingkup menuntaskan resolusi jihad.

“Mari para santriwan dan santriwati kita sama-sama saling mengajak dan mengingatkan untuk berbuat kebaikan berikan kebanggaan kepada pondok pesantren, keluarga, bangsa, dan negara,” kata Andap, Minggu (22/10/2023).

Andap juga menambahkan, kegiatan peringatan hari santri ini dilaksanakan untuk menjaga kebersamaan dan membangun persaudaraan yang baik untuk menumbuhkan kemandirian.

“Pesan saya sederhana saja, kita sebagai generasi penerus mari sama-sama menjaga apa yang telah diperjuangkan pendahulu kita,” ungkapnya.

Sementara itu, rektor IAIN Kendari Husain Insawan memaparkan perayaan hari santri berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang mana, kegiatan ini diisi oleh pameran dari hasil karya para mahasiswa.

“Tujuannya adalah untuk memamerkan atau mempublikasikan hasil-hasil kreativitas dan inovasi yang dibuat oleh santri, siswa dan mahasiswa serta untuk mendapatkan bibit unggul di bidang seni dan olahraga,” sambungnya.

Disisi lain, salah satu peserta Muh. Syukri dari pondok pesantren Nusantara Beriman mengungkapkan bahwa perayaan hari santri ini adalah bentuk rasa hormat mengenang para sosok pahlawan. Yakni, para ulama dan santri demi mempertahankan kedaulatan Nusantara.

“Perjuangan mereka harus kita peringati. Kenapa, karena mereka mau mengorbankan jiwa dan raga mereka agar bisa merebut kembali Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, PJ. Gubernur memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp50 juta untuk masjid Baitul Hikmah IAIN Kendari.

Untuk diketahui, kegiatan hari santri akan berlangsung selama lima hari dimulai sejak 22 – 26 Oktober. Dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 30 pondok pesantren penerima bantuan inkubasi dan 109 sekolah tingkat SMP dan SMA yang ada di Sultra.

Penulis:Wahida

Editor: Melvi Widya

Suarakan Resolusi Jihad, Renungkan Diri Kenang Sejarah 22 Oktober

Objektif.id – Hari Santri diadakan untuk memperingati perjuangan kaum kiai dan santri untuk mengingat, mengenang, dan menghargai kaum santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia.

Hal inilah yang akan menjadi refleksi untuk kita semua dalam mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren, yang akan menyadarkan kita bahwa di zaman modern sekarang ini perlunya kita berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa dan negara tercinta.

Hari Santri Nasional ditetapkan setiap tanggal 22 Oktober yang memiliki arti dan makna mendalam bagi kalangan santri itu sendiri, karena perjuangan yang mereka lalui membutuhkan pengorbanan dan waktu yang tidak singkat.

Asal Usul Hari Santri

Sejarah ini, dimulai pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy’ari yang menjabat sebagai Rais Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan resolusi jihad melawan aksi penjajahan di Surabaya, Jawa Timur yang bertujuan untuk merebut Indonesia, membangun Indonesia, dan mempertahankan NKRI.

Selanjutnya, para ulama melakukan pertemuan yang bertujuan untuk mengambil langkah tegas dalam menyikapi tentara Belanda yang berupaya kembali menguasai tanah air. Serta melahirkan resolusi jihad yang disepakati di Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945, lalu menyebar luaskannya ke masyarakat sekitar.

Dalam fatwanya, KH Hasyim Asy’ari menyatakan dengan tegas bahwa hukum membela negara adalah fardu ain dan melawan penjajah adalah jihad serta siapapun yang zalim terhadap negara berhak mati. Resolusi ini disampaikan pada tanggal 17 September 1945 yang mana membawa dampak besar dan membakar semangat para santri untuk mempertahankan Indonesia.

Dilansir dari detiknews.com pada tanggal 15 Oktober 2015 Presiden Joko Widodo dalam surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 2015. Bahwa setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri keputusan ini ditetapkan di masjid Istiqlal, Jakarta.

Peran Santri di Masa Sekarang

Peringatan Hari Santri 2023 mengusung tema Jihad Santri, Jayakan Negeri. Memiliki makna untuk mengajak para santri dalam upaya membangun kejayaan negeri dengan semangat intelektual para santri di era digitalisasi.

Di zaman modern seperti sekarang kita dihadapkan dengan tantangan digitalisasi dimana jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran senjata, tetapi melalui perjuangan intelektual yang harus kita sambut dengan penuh semangat. Kita dapat menjadi milenial yang tidak hanya berprestasi dibidang akademik, tetapi juga mampu menyebarkan ajaran agama melalui perkembangan teknologi.

Menurut kemenag RI dilansir dari situs resmi kemanag.co.id bahwa, Kemenag menerbitkan surat edaran menteri agama tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri No. SE 10 Tahun 2023 pada tanggal 11 Oktober 2023. Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pemangku kepentingan, pesantren, santri, dan masyarakat selama pelaksanaan kegiatan hari santri.

Penulis: Wahida
Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Air Mata di Ujung Sajadah

Objektif.id – Film “Air Mata di Ujung Sajadah” yang disutradarai oleh Key Mangunsong, merupakan salah satu film Indonesia terbaru dengan mengusung tema drama keluarga yang mampu menguras air mata melalui topik yang diangkat yakni tentang pengorbanan, keikhlasan,dan arti keluarga sesungguhnya.

Film ini akan membawa penonton ke dalam kisah yang mengharukan terhadap pilihan, yaitu antara memilih cinta dan kasih sayang atau memilih menjadi ibu asuh dan ibu kandung.

Melalui penayangan perdananya pada tanggal 7 September 2023, menceritakan seorang ibu bernama Aqilla yang ditinggalkan suaminya karena kecelakaan dan melahirkan seorang bayi laki-laki dari pernikahannya yang tidak direstui oleh ibunya Halimah. Halimah yang tidak merestui pernikahan anaknya lantas berbohong kepada Aqilla bahwa bayi yang dilahirkannya meninggal. Namun yang terjadi sebenarnya bahwa ia memberikan cucunya pada sang kariawan Arif dan Yumna, mereka adalah pasangan yang sudah lama menikah namun belum memiliki anak.

Setelah itu Aqilla kemudian memutuskan meniti karier di Eropa dengan menghabiskan waktunya disana yang penuh rasa kesepian akibat masa lalu.
Memasuki tahun ke tujuh sejak saat ia ke Eropa, Halimah tiba- tiba jatuh sakit. Sehingga hal itu yang membuat Aqila kembali menuju Indonesia, Sesampainya di Solo ia kaget dengan apa yang disampaikan ibunya, Halimah mengungkapkan bahwa Putra kandungnya masih hidup yang diberi nama Baskara dan selama ini dibesarkan oleh Arif dan Yumna.

Mengetahui putra sulungnya masih hidup, Aqilla kembali menumbuhkan harapan dan masa depannya. ia ingin menjalani hari-harinya bersama Baskara. Namun rencana mengembalikan anaknya ternyata tidak semudah itu, Ia mengalami dilema besar karena keberadaan Arif dan Yumna yang telah merawat anaknya dengan sepenuh hati serta tidak pernah pamrih layaknya orang tua kandung. Hal itulah yang membuat Aqilla tak enak hati.

Tidak hanya Aqilla, kegundahan juga muncul di hati Arif dan Yumna. Mereka merasa bersalah jika bersikukuh mempertahankan satu-satunya kebahagiaan Aqilla. Tetapi disisi lain mereka juga tidak sanggup kehilangan Baskara yang sudah dianggap seperti anak sendiri yang dibesarkan tulus dan penuh dengan cinta.

Ditengah keresahan serta kebimbangan yang bergejolak, mereka tetap mencari solusi terbaik untuk berusaha menekan keegoisan masing-masing. bahwa apa yang didapatkan didunia hanya sebuah titipin dari Allah tugas kita hanya merawat, mengasihi dan menyayangi.

Diawal film ini, bisa disaksikan bahwa penulis berusaha untuk menyampaikan pesan jika keikhlasan adalah kunci kebahagiaan yang sesungguhnya, ketika mengalami kesulitan kita tidak boleh mengotori hati nurani dan bersifat egois. Ketabahan Aqilla terhadap kebohongan sang ibu membuat kita belajar bahwa semua akan jauh lebih mudah ketika kita mencoba ikhlas terhadap apa yang sedang kita alami.

Selain dari pada itu, penonton juga disuguhkan adegan mengharukan ketika Aqilla untuk pertama kalinya bertemu sang anak yang berpisah dengan dirinya selama bertahun-tahun, ia memandangi Baskara dengan penuh cinta dan kerinduan. walaupun ia dianggap orang lain oleh darah dagingnya sendiri namun Ketegaran Aqilla membuat kita belajar bahwa seorang ibu rela mengorbankan apapun demi kebahagiaan sang anak.

Dari film ini, kita mendapat pelajaran bahwa kasih sayang muncul tidak hanya karena kita punya hubungan darah, tetapi ketika kita tulus dan menyayangi seseorang maka orang tersebut bisa dapat ketulusan sekaligus merasakan kebaikan kita.

Pada akhirnya semua ibu ingin mewariskan sebuah cerita yang luar biasa kepada anaknya. bahwa kasih sayang seorang ibu tiada batasnya hingga rela mengorbankan kebahagian sendiri demi kebahagiaan anaknya dengan menjadi sosok yang tegar demi melindungi sang anak.

Sutradara: Key Mangunsong
Produser: Ronny Irawan
Ditulis oleh: Nafa Urbach
Skenario: Titien Wattimena
Cerita: Ronny Irawan
Pemeran:
Titi Kamal
Jenny Rachman
Fedi Nuril
Citra Kirana
Penata musik: Andi Rianto
Sinematografer: Ipung Rachmat Syaiful, I.C.S
Penyunting: Kelvin Nugroho
produksi: Beehave Pictures Multi Buana Kreasindo Productions
Tanggal rilis: 7 September 2023
Durasi: 105 menit
Negara: Indonesia
Bahasa: Indonesia

Penulis: Wahida
Editor: Harpan Pajar

Kenang Randi dan Yusuf Pimpinan IAIN Kendari “Anti” Doa Bersama

Kendari, Objektif.id – Pimpinan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melalui Wakil rektor (Warek) III IAIN Kendari, Fauziah enggan melibatkan kampus dalam kegiatan doa bersama untuk mengenang 4 tahun kematian Randi dan Yusuf Kardawi, yang digelar oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari pada Selasa (26/9/2023), beberapa waktu yang lalu.

Hal ini di sampaikan oleh ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Kendari Ashabul Akram kepada Objektif.id. Bahwa, sebelum kegiatan doa bersama ini digelar, pihaknya sempat meminta kepada Warek III untuk turut andil dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Bukannya mendapatkan dukungan, Warek III justru memberikan penolakan terhadap ajakan dari KBM IAIN Kendari ini. Ashabul menilai, langkah yang diambil oleh pimpinan kampus merupakan gambaran sikap apatis kampus terhadap isu-isu kemanusiaan.

“Yang kami lakukan ini aksi kemanusiaan, dukungan yang kami minta juga hanya sebatas ingin menyertakan foto pimpinan kampus dalam gerakan kemanusaan ini,” Kata Ashabul pada (29/9/2023).

Dia menduga, pimpinan kampus takut mendapatkan tekanan dari pihak luar jika terlibat dalam aksi kemanusiaan yang mereka lakukan.

Senada dengan itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari, Harpan Fajar membeberkan bahwa saat hendak melaksanakan doa bersama untuk mengenang kematian Randi dan Yusuf ini, dirinya sempat menghubungi Warek III dengan maksud ingin menyertakan nama mereka di pamflet doa bersama sebagai bentuk dukungan.

“Kami sempat menghubungi pimpinan. Namun jawaban mereka, silahkan saja doa bersama tapi tidak usah libatkan atau pasang nama pimpinan disitu,” mahasiswa yang kerap disapa Hajar itu.

Dengan nada, Kecewa Harpan menyebutkan bahwa pimpinan kampus mendukung tindakan-tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terkhusus yang dialami oleh para mahasiswa karena enggan dilibatkan dalam aksi doa bersama untuk mengenang aktivis Sulawesi Tenggara yang disinyalir mati karena dikriminalisasi oleh pihak kepolisian.

“Kita ingin melihat sampai dimana top leadernya Warek III sebagai pemimpin di bidang kemahasiswaan dan kerjasama IAIN Kendari. Lagi pula, doa bersama yang kami lakukan ini sebagai ikhtiar untuk tidak menghilangkan nilai religiusitas kita sebagai mahasiswa IAIN,” pungkasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya ingin melibatkan unsur pimpinan karna ingin melihat sampai mana top leadernya sebagai pemimpin lagi pula kita mahasiswa IAIN Kendari pesan agama dan nilai religiusitas yang tidak ingin kita hilangkan dalam gerakan kemanusiaan.

Sementara itu, Rektor IAIN Kendari Husain Insawan mengatakan, ketidak terlibatannya unsur pimpinan IAIN Kendari dalam hal ini Wakil Rektor III Fauziah dalam doa bersama yang digelar oleh mahasiswa itu dikarenakan ada agenda penting kampus di luar kota Kendari yang tidak bisa ditinggalkan.

“Sebenarnya bukan menolak, beliau (Fauziah) berada di luar kota bersama dengan pimpinan yang lain sehingga tidak bisa hadir di tempat yang diharapkan hadir oleh mahasiswa,” ucap Husain Insawan, Selasa (3/10/2023).

Penulis: Wahida

Editor: Melvi Widya