Diksarmil Gabungan Tahun 2022 Ditutup, 43 Anggota Baru Menwa Sultra Resmi Dilantik

Reporter : Ode Fazril
Editor: Slamet

Kendari, Objektif.id- Sebanyak 43 peserta di lantik menjadi anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Sulawesi Tenggara dalam upacara penutupan Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) Gabungan ke-XXX yang bertempat di halaman Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) pada Jum’at, 14 Oktober 2022.

Diksarmil gabungan Kali ini diikuti oleh 7 perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tenggara, diantaranya Unusra, Universitas Halu Oleo (UHO), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), dan dua kampus lainnya yang berasal dari Kota Raha.

Diksarmil ini berlangsung selama 12 hari yang dilaksanakan di dua tempat, yakni di kampus UHO dan kemudian dilanjutkan di Yonif 725 Waroagi. Adapun Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari mengirimkan 8 pesertanya untuk mengikuti pendidikan ini.

Komandan Satuan Menwa 242 Jihad Chakti IAIN Kendari, Taufik Hidayat mengucapkan selamat kepada remaja anggota baru yang telah menyelesaikan pendidikan

“Selamat kepada remaja Menwa atau anggota baru yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan dasar gabungan angkatan ke-XXX” katanya kepada Objektif.id.

Dia juga mengatakan bahwa masih banyak pendidikan yang harus dilalui oleh para anggota dari Menwa, yang berguna untuk meningkatkan kualitas mereka sebagai seorang Resimen Mahasiswa.

“Di dalam menwa masih banyak pendidikan-pendidikan lanjutan yang dapat menunjang karir serta untuk menambah ilmu dalam kelembagaan,” sambungnya.

Taufik Hidayat berharap kepada pihak kampus IAIN Kendari agar bisa selalu berkolaborasi dengan Menwa untuk bisa menjaga kondusifitas keamanan di dalam kampus IAIN Kendari sendiri.

“Saya mengharapkan kepada pihak birokrasi agar menwa dapat selalu berkolaborasi terutama dalam hal menjaga stabilitas dan keamanan dalam area kampus IAIN Kendari.” Harapnya.

HMPS PGMI IAIN Kendari Gelar Bina Akrab dan Bakti Sosial

Reporter : Julia Indah Karina
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS-PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Bina Akrab dan Bakti Sosial yang dilaksanakan di Pantai Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada 8-9 Oktober 2022.

Peserta pada kegiatan ini berjumlah 100 orang yang merupakan mahasiswa baru dari Prodi PGMI, selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh pengurus HMPS, mahasiswa, para alumni juga Kepala Prodi (Kaprodi) PGMI dengan mengusung tema “Membina Keakraban Menuju Mahasiswa PGMI Yang Berkarakter”.

Ketua panitia kegiatan, Faturrahman mengatakan tujuan diangkatnya tema tersebut yaitu diharapkan untuk mahasiswa PGMI angkatan 2022 mampu menjadi mahasiswa yang mempunyai karakter mahasiswa yang sesungguhnya.

“Maksud dari tema tersebut yakni bina akrab angkatan 2022 ini di harapkan mampu mewujudkan mahasiswa PGMI yang mempunyai karakter sebagaimana karakter mahasiswa yang sesungguhnya” katanya saat dihubungi objektif.id, 8 Oktober 2022.

Selain itu dia juga mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan bakti sosial di pantai Nambo ini bisa membuat para mahasiswa dan juga masyarakat sekitar sadar akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat.

“Harapan saya semoga terlaksananya bakti sosial masyarakat di lingkungan nambo akan sadar bahwasannya bakti sosial sangat penting dalam lingkungan,serta di terapkannya rasa cinta kasih terhadap lingkungan sekitar, saling menolong dan peduli sesama satu sama lain” sambungnya.

Ketua HMPS PGMI, Muhammad Hisbullah juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi seluruh elemen yang ada di prodi PGMI agar bisa berdampak baik kedepannya.

“Saya berharap agar silaturahmi tetap terjaga dan bisa membina keakraban mahasiswa baru dan senior maupun alumni, sehingga tercipta interaksi yang baik. Dengan adanya interaksi yang baik, dengan itu pula karakter dapat terbangun” tukasnya.

Curhat Mahasiswi IAIN Kendari, Soal Pelarangan Cadar

Repoter : Tesa Ayu
Editor : Rizal Saputra

Kendari, Objektif.id – Dua mahasiswi bercadar di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak siap mengikuti perkuliahan. Namun antusiasme mereka harus berakhir kekecewaan sebab salah satu oknum dosen menolak mereka ada di kelas karena tidak melepas cadar.

Sebut saja Nisa (Nama disamarkan) salah satu mahasiswi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Kendari, ia mengaku insiden itu sempat terjadi pada saat memasuki awal perkuliahan semester lima. Larangan menggunakan cadar tersebut disampaikan salah satu Dosen yang hendak melakukan kontrak perkuliahan.

“Beliau bilang, kalau dimata kuliah ku kalian harus lepas cadar, tidak apa-apa pakai masker. Tapi intinya tidak boleh pakai cadar,” tutur Nisa menirukan ucapan salah satu  dosen. Selasa, (27/9/2022) pekan lalu kepada Objektif.id.

Kendati demikian, Nisa mengaku perasaan sakit hati dan kecewa apalagi dosen yang melarang menggunakan cadar pun tidak memberikan alasan apapun terkait larangan cadar. Mahasiswi yang mengikuti perkuliahan tercengang dengan ucapan dosen tersebut.

“Perasaan sangat sakit sekali. Kita juga dalam hati bertanya-tanya kenapa beliau larang, apakah penglihatan beliau terhadap cadar itu terganggu atau bagaimana? Karena beliau tidak pernah memberikan alasan kenapa dilarang pakai cadar,” tanya Nisa dalam hati.

Sebagai mahasiswi, lanjut Nisa hanya mengikuti apa yang diutarakan dosen tersebut. sebab beliau memegang jabatan penting dikampus IAIN Kendari.

“Jadi kita sebagai mahasiswi hanya dapat mengikuti apa yang beliau katakan, karena beliau dalam kampus paling tinggi jabatannya. Dan masalah perasan, jujur sedih karna dosen yang kita anggap apalagi dia yang memimpin kampus ternyata pikirannya seperti itu,” lanjutnya.

Selain Nisa, hal serupa juga dirasakan mahasiswi lainnya sebut saja Nanda (Nama samaran) ia mengaku sedih atas larangan tersebut, ditambah lagi dosen yang yang melarang menggunakan cadar tidak memberikan alasan apapun tentang larangan menggunakan cadar.

“Awalnya sih sedih, baru kita juga tidak diberitahu alasannya kenapa,” kata Nanda kepada objektif.id, Selasa (27/9/2022) yang lalu.

Bagi Nanda, IAIN Kendari yang ditetapkan peringkat keempat kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik se-Indonesia tidak pantas melarang mahasiswinya menggunakan cadar.

“Seandainya jika Kampus umum mungkin wajar, tapi inikan Kampus islam, yang dimana kampus islam yang ada sunah dan wajib untuk cadar sendiri. Diakan sunah (Cadar) kenapa harus dilarang.” kata Nanda kepada objektif.id.

Kritik Persoalan Intervensi Birokrasi, UKM Seni IAIN Kendari Gelar Teatrikal

Reporter : Nurwahyudilla
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar pertunjukan seni teatrikal di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari pada Kamis 6 Oktober 2022.

Pertunjukan teaterikal ini mengangkat judul “Skakmat”, yang kemudian pertunjukan ini ditonton oleh puluhan mahasiswa dan juga dosen, mereka terlihat begitu menikmati pertunjukan teaterikal dari UKM Seni ini.

Dewan Pengkaderan (DPK) UKM Seni IAIN Kendari, Sarman mengatakan tujuan diadakannya teatrikal seni ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap pihak kampus agar mereka tidak selalu mengintervensi hal-hal yang dilakukan oleh para mahasiswanya, terkhususnya para seniman kampus.

“Jadi kita ingin mengkritisi pihak birokrasi agar kiranya tidak membatasi dan tidak mengintervensi pergerakan-pergerakan Seniman karna kita Seniman itu bebas jadi kita ingin memberikan contoh bahwasanya antara Seniman dan birokrasi itu memang harus sejalan, harus berkolaborasi bukan menjadi musuh dan kritikannya ya jangan terlalu jauh mengintervensi,” Kata Sarman kepada Objektif.id.

Dia juga mengatakan bahwa aktor-aktor yang berperan pada seni teatrikal ini merupakan para angkatan baru dari UKM Seni IAIN Kendari.

“Kemudian kalau aktor nya itu rata-rata dari Angkatan 23 atau kader baru anggota muda itu kisaran 30 orang yang ikut, jadi ada yang berperan jadi pihak birokrasi dan ada yang berperan jadi seniman,” sambungnya.

Sarman berharap setelah tersampaikan krtikan melalui teatrikal seni ini, maka kedepannya pihak kampus tidak lagi mencampuri dan membatasi pergerakan yang dilakukan oleh para pelaku seni di IAIN Kendari.

“Harapan kami itu kritikan-kritikan yang telah kami sampaikan di indahkan terkait masalah tidak terlalu jauhnya intervensi tidak terlalu jauhnya membatasi pergerakan-pergerakan karna kita seniman bebas, apapun yang kami lakukan selama itu kami menjunjung tinggi yang namanya kesenian itu tidak boleh dibatasi.” Harapnya.

Rektor IAIN Kendari Indahkan Empat Tuntutan Massa Aksi

Reporter: Andi Roihan
Editor: Al Izar

Kendari objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari  Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd temui mahasiswa yang menggelar unjuk rassa pada Selasa 4 Oktober 2022 di depan Rektorat IAIN Kendari.

Pantauan media di lokasi, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd menemui massa aksi pukul 17.00 wita.

Massa aksi meminta untuk melakukan hearing secara autdoor di pelataran rektorat IAIN Kendari, akan tetapi kondisi fisik Rektor kurang baik, akhirnya hearing diputuskan di laksanakan di Aula Mini Perpustakaan.

Saat menemui massa aksi, Rektor IAIN Kendari mengungkapkan alasannya baru menemui mahasiswa dikarenakan ada kegiatan di Jakarta.

“Saya ke Jakarta bukan untuk berleha-leha bersantai-santai. Sebagai mentornya pak Kepala Biro dan itu ada surat resmi,”  ungkapnya, Selasa 4 Oktober 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor menerima bebrapa poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa dengan cacatan tidak melanggar aturan.

“Kalau orang islam mengatakan insya Allah, kalau orang nonmuslim mengatakan pasti,” ucap ucapnya saat berdiskusi bersama massa aksi.

“Sepanjang bisa dibijaksanai saya akan keluarkan kebijakan asal tidak melanggar aturan,” sambungnya.

Untuk diketahui, tuntutan massa aksi yang disepakati saat melakukan hearing yaitu:

Menaikkan anggaran UKK-UKM Se-IAIN kendari (Terlampir) sebanyak 20 juta per unit lembaga, serta SEMA Institut sebanyak 50 juta dan DEMA Institut sebanyak 70 juta, pada penganggaran tahun 2023 hingga seterusnya.

Merealisasikan permohonan sarana dan prasarana yang telah digunakan oleh masing-masing unit lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari, sebelum pergantian Rektor IAIN Kendari.

Mencopot dan mengganti Kasubak umum IAIN Kendari dalam waktu satu bulan dan Revisi pedoman umum kemahasiswaan IAIN Kendari, kemudian melibatkan lembaga kemahasiswaan dalam proses penggodokan tersebut, dalam waktu 1 minggu.

Di tempat yang sama Jendral Lapangan (Jenlap) Aksi, Danang Saputra menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal hal-hal yang menjadi keperluan mahasiswa.

“Tentunya kami akan terus mengawal sampai tuntutan kami benar-benar direalisasikan sesuai dengan kesepakan,” tegasnya.

Danang menegaskan, pihaknya akan kembali menggelar aksi yang lebih besar apabila apa yang menjadi kesepakatan tak kunjung direalisasikan.

“Kalau tidak terealisasi seperti kesepakan maka kami akan lakukan aksi yang lebih besar, dan akan konsolidasi lebih besar,” tutupnya.

Massa Aksi KBM IAIN Kendari Boikot dan Ambil Alih Gedung Rektorat

Repoter : Yuni

Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari masih melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat.

Dari pantauan Objektif.id, Selasa 4 Oktober 2022 sekira pukul 14.00 Wita, massa aksi memboikot dan mengambil alih Gedung Rektorat. Mereka silih berganti berorasi menyampaikan tuntutan untuk segera dipenuhi oleh pimpinan atau Rektor IAIN Kendari.

“Hari ini kita akan buktikan, kepada seluruh oknum-oknum birokrasi yang selalu memandang sebelah mata lembaga kemahasiswaan,” teriak Korlap Aksi dalam orasinya.

Beberapa massa aksi juga membakar ban. Nampak, Gedung Rektorat IAIN Kendari diselimuti asap hitam. Beberapa spanduk pemboikotan juga dipasang tepat di atas pintu utama Gedung Rektorat. Diantaranya, spanduk yang bertuliskan Rektorat sarang pencitraan, pembohong, copot Kasubag Umum, dikuasai KBM IAIN Kendari, hingga Rektor penuh gimik.

Nampak depan Rektorat IAIN Kendari, Foto: Ist

“Kita menyegel kampus ini sampai Rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan massa aksi,” tegas Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan.

Sebelumnya, Senin, 3 Oktober 2022, KBM IAIN Kendari melakukan aksi demontrasi hingga bermalam di Pelataran Gedung Rektorat. Hal itu sebagai buntut kekecewaan massa aksi yang tak kunjung ditemui Rektor untuk memenuhi tuntutan massa aksi.

Massa aksi meminta kenaikan anggaran terhadap lembaga kemahasiswaan lingkup IAIN Kendari, juga meminta revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan. Serta meminta Kasubag Umum, Sakri dicopot dari jabatannya akibat pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.

Hingga berita ini diterbitkan, demonstrasi masih berlangsung. Nampak, massa aksi terus membakar ban hingga bergantian berorasi menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

Ketgam : Rektorat IAIN Kendari diselimuti asap hitam, Foto : Ist

 

Rektorat IAIN Kendari Disegel Mahasiswa, Tenaga Staf Mandek Kerja

Repoter : Tesa Akmal

Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Segel Rektorat gegara Rektor IAIN Kendari tidak temui masa aksi. Akibatnya puluhan tenaga staf Bidang Umum dan tenaga Staf Bidang Akademi berhenti kerja, Selasa 4 Oktober 2022.

Pantauan di lokasi, masa aksi menyegel Rektorat sekitar pukul 11.00 wita, terlihat puluhan tenaga staf Rektorat IAIN Kendari meninggalkan ruangan kerja.

Jendral Lapangan (Jenlap) mengatakan, rektorat yang disegel oleh mahasiswa adalah bentuk kekecewaan terhadap Rektor IAIN Kendari yang sampai saat ini belum menemui masa aksi.

“Sudah dua hari berturut-turut belum menemui kami, padahal janjinya kemarin hari ini beliau mau menemui kami, tapi apa tidak muncul sampai saat ini, makanya kami baikot Rektorat,” beber Danang.

Ia menegaskan, jika hari ini Rektor IAIN Kendari belum menemui masa aksi pihaknya akan menyegel sampai tuntutan yang dibawa mahasiswa di indahkan oleh Rektor IAIN Kendari.

“Jika pihak rektorat belum datang hingga saat ini maka tidak menutup kemungkinan ruangan Rektor, Warek I, Warek II dan Warek III serta unsur pimpinan yang ada di gedung rektorat tersebut akan tetap kami segel,” lanjut Korlap.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa  Institut (DEMA I) Hendra Setiawan menegaskan, jika Rektor masih belum menemui masa aksi, massa aksi akan menyegel Kampus secarah menyeluruh.

“Kita menyegel kampus ini sampai rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan kita yang di bawa hari ini,” tegas Hendra.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi digelar KBM IAIN Kendari berlansung sejak Senin 3 oktober kemarin di Gedung Rektorat namun tuntutannya belum di indahkan oleh Pihak Birokrasi.

Massa aksi menuntut kenaikan anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan lembaga kemahasiswaan. Selain itu, massa aksi menuntut revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan.

Massa aksi juga menuntut pencopotan Kasubag Umum IAIN Kendari, Sakri yang dinilai pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.

Kecewa Tuntutan Tidak Ada Kepastian, Ormawa IAIN Kendari Menginap Di Pelataran Rektorat 

Repoter : Ismail
Editor : Rizal  Saputra

Kendari, Objektif.id – Puluhan anggota organisasi kemahasiswaan (Ormawa) lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menginap di pelataran Rektorat, Senin (3/10/2022) malam.

Pantauan Objektif.id, terlihat beberapa mahasiswa sudah membentang tarpal untuk dijadikan alas tidurnya, terlihat beberapa bahan makanan seperti, beras, ikan, sayur dan beberapa perlengkapan alat masak sudah dipersiapkan.

Ketua Umum UKK Mahiscita Wahyu mengatakan, keberadaan mahasiswa di Rektorat ini adalah tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang di Keluarga Basar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari yang tuntutannya belum mendapat kepastian.

“Kita ambil beberapa poin sebagai tuntutan itu belum diterima inilah kebijakan yang diambil oleh lembaga mahasiswa sampai yang menjadi tuntutan kami itu bisa ditindaklanjuti oleh pihak birokrasi,” kata Wahyu saat ditemui awakedia dilokasi, Senin (3/10/2022).

Ia menuturkan, saat berlangsungnya hearing bersama Pimpinan IAIN Kendari yang diwakili oleh Wakil Rektor (Warek) I Husain Insawan, tidak memberikan kejelasan terhadap beberapa poin tuntutan masa aksi.

“Kami kecewa karena tuntutan kami hari ini belum sukses belum ada kebijakan yang jelas untuk jalan keluarnya,” bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua Dewan UKK Racana Rizal mengatakan, keberadaan anggota UKK dan UKM adalah hasil kesepakatan rapat para Ketua-ketua lembaga kemahasiswaan saat mengelar demonstrasi di siang hari tadi.

“Bahwasannya sembari kita menunggu kedatangan bunda Rektor IAIN Kendari, kita sepakat untuk menunggu di gedung rektorat sebagai bukti bahwa mamang kita komitmen dengan tuntutannya kita,” kata Rizal.

Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.

“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini”. Beberny.

Untuk diketahui, terdapat beberapa pion tuntutan saat KBM IAIN Kendari yaitu, Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan. Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.

Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.

“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini,” tegasnya.

Peduli Antar Sesama, HMPS MPI Berbagi Paket Sembako

Reporter: Arnina

Editor: Slamet

Konawe, Objektif.id– Himpunan Mahasiswa Program Studi, Manajemen Pendidikan Islam (HMPS-MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari salurkan paket sembako di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Minggu 2 Oktober 2022.

Kegiatan ini melibatkan seluruh pengurus HMPS dan mahasiswa MPI yang dilaksanakan pada dua tempat di kecamatan Soropia, yakni di desa Telaga Biru dan Kelurahan Toronipa.

Dalam bakti sosial ini, mereka membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan yang ada di dua desa tersebut, yakni logistik berupa beras, Indomie, gula dan juga minyak goreng.

Ketua Panitia kegiatan, Muhtarom mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menggugah empati teman-teman mahasiswa agar selalu peduli dengan lingkungan sekitar yang membutuhkan.

“Tujuan dengan adanya kegiatan bansos ini supaya mahasiswa mempunyai rasa peduli terhadap orang yang membutuhkan, khususnya yang tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat  memenuhi kebutuhannya dengan layak,” kata Muhtarom kepada Objektif.id

Dia berharap apa yang mereka berikan saat ini bisa memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat yang menerimanya.

“Harapannya bansos berupa sembako yang di berikan dapat bermanfaat dan berdampak langsung oleh masyarakat,” Harapnya

Senada dengan itu, Ketua HMPS MPI, Salim Yusrin juga berharap bantuan yang telah di berikan oleh HMPS MPI bisa bermanfaat di masyarakat, dan kedepannya mereka bisa melakukan hal yang sama dan dengan skala yang lebih besar lagi.

“Harapan saya yakni semoga yang kami bagikan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang menerima, semoga ke depannya lebih banyak lagi yang kami berikan kepada masyarakat yang membutuhkan.” Tukasnya.

Dijuluki Ninja Kampus, Mahasiswa Minta Rektor Copot Kasubag Umum IAIN Kendari

Repoter : Rizal
Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id – Kapala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diberi julukan oleh mahasiswa sebagai ninja Kampus.

Julukan tersebut diberikan lantaran Kasubag Umum, Sakri dinilai terlalu mencampuri  aktifitas lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) mahasiswa.

“Kasubag Umum hampir setiap malam dia memantau di PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) jadi mata-mata kah pak,” ucap Sarman Alausy saat menyampaikan orasinya di Gedung Rektorat IAIN Kendari, Senin 3 Oktober 2022.

Tidak hanya itu, lanjut Sarman aturan lembaga kemahasiswa yang merupakan aturan main suatu organisasi juga ikut diintervensi.

“Melarang alumni-alumni untuk berkunjung di sekretariat,” bebernya.

Untuk itu pihaknya meminta Rektor IAIN Kendari Faizah Binti Awad untuk mengganti Kasubag Umum, “Jadi saya minta pada ibu rektor untuk mencopot Kasubag Umum,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) menyebut tindakan Kasubag Umum yang senantiasa mengintai aktifitas lembaga Kemahasiswaan UKK dan UKM seperti Ninja.

“Seperti ninjanya Kampus,” ucap Korlap.

Untuk diketahui aksi demonstrasi yang dilaksanakan mahasiswa yang tergabung dalam KMB IAIN Kendari dengan menuntut Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan.

Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.

Upaya Mempererat Silaturahmi dan Menambah Wawasan, HMPS MPI Adakan Kemah Ilmiah Sekaligus Bina Akrab

Reporter: Arnina

Editor: Slamet

Himpunan Mahasiswa Program Studi, Manajemen Pendidikan Islam (HMPS-MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan Kemah Ilmiah yang sekaligus di rangkaian dengan bina akrab untuk mahasiswa baru angkatan 2022.

Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya, Selain itu kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa aktif, alumni dan dosen-dosen MPI yang dilaksanakan di Pantai Toronipa pada tanggal 30 September – 2 Oktober 2022.

Ketua panitia kegiatan, Muhtarom mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mempererat tali silaturahmi dan solidaritas dari seluruh angkatan mahasiswa di prodi MPI.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa solid di prodi MPI yang pada dasarnya prodi MPI memang ditekankan untuk selalu solid bukan hanya sesama letting, tetapi diharapkan bisa tetap solid kepada semua angkatan,” ungkapnya.

Ketua HMPS MPI, Salim Yusrin mengatakan kegiatan Kemah Ilmiah yang dirangkaikan dengan bina akrab ini merupakan yang pertama kalinya diadakan atas inisiatif dari Kepala Prodi (Kaprodi) MPI itu Sendiri.

“Kegiatan ini di gagas oleh bapak Badarwan M. Pd selaku ketua program studi manajemen pendidikan Islam kemudian diskusikan bersama saya selaku
ketua himpunan mahasiswa program studi manajemen pendidikan Islam,” kata Salim.

Dia juga berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mempererat rasa persaudaraan bagi seluruh unsur yang ada di prodi MPI, baik itu dari kalangan mahasiswa, alumni dan juga dosen.

“Semoga kegiatan ini bisa membuat kita saling mengakrabkan diri kepada teman-teman mahasiswa baru, silaturahmi dan mempererat hubungan kekeluargaan, karena kegiatan ini bukan hanya khusus mahasiswa baru akan tetapi seluruh mahasiswa aktif prodi MPI, dan bahkan kegiatan ini juga kami undang alumni dan dosen-dosen MPI karna memang kegiatan ini bahkan di hadiri oleh senior yang lulus jadi alumni pada tahun 2009 paling bawah,” Harapnya

Salah satu peserta kegiatan, Fitri Agustriani mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesan yang baik buat dirinya, selain itu dia juga bisa mendapatkan pengetahuan baru di tempat ini.

“Kesan yang saya dapatkan dari kegiatan ini itu sangat baik sekali, karena kegiatan kemah ilmiah ini ada ilmu yang saya belum pernah dapat kemudian saya dapatkan disini, dan semoga bisa bermanfaat kedepannya.” Tukasnya.

160 Mahasiswa FUAD Ikuti Pelatihan Life Skill

Repoter : Nining Hastuti
Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Sebanyak 160 mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut agama Islam Negeri (IAIN) Kendari ikuti Latihan Skill Kemahasiswaan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari, Sabtu 1 Oktober 2022.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari 1-2 Oktober tersebut, merupakan program kerja dari empat Program Studi (Prodi) yakni Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT), Manajemen Dakwah (MD) dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).

Ketua Panitia Laode Man Sapdar MM mengatakan, pelatihan yang digagas empat program studi adalah upaya untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.

“Adapun tujuannya, sebagaimana untuk membekali Mahasiswa dengan ilmu serta sikap kewirausahaan yang diharapkan dapat berguna dimasa depan ketika menghadapi dunia kerja. “Sambungnya,” bebernya.

Dirinya berharap, para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini dapat menyimak pemaparan dari narasumber.

“Dan untuk Adik-adik mahasiswa, semoga dapat memetik ilmu sebanyak-banyaknya kepada narasumber-narasumber yang tentunya telah menggeluti bidangnya,” Harapnya.

BI Sultra Bahas Sistem QRIS Prespektif Hukum Islam Pada Mahasiswa IAIN Kendari

Repoter : Resga
Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bahas QRIS sebagai alat pembayaran digital dalam perspektif hukum ekonomi islam (Muamalah) pada Talk Show Genbi Festival Budaya di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Jum’at 30 September 2022.

Kegiatan yang digagas oleh Genbi Komisariat IAIN Kendari dengan mengusung tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0” tersebut diikuti ratusan mahasiswa IAIN Kendari.

Menajer Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Sultra, Taufik dalam pemaparannya mengatakan QRIS sebagai alat pembayaran digital (Non Tunai) jika dilihat dari sudut pandang muamalah lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya.

“Efisiensi, biaya, tenaga dan waktu. Semua pengguna QRIS ini bisa mendapatkan manfaatnya. Pemerintah misalnya, itu bisa mencegah kebocoran, mencegah korupsi, memastikan bahwa pendapatan negara langsung masuk ke rekening negara,” bebernya.

Didunia usaha misalnya, lanjut Taufik, pelaku usaha yang sudah menggunakan QRIS tidak perlu khawatir akan risiko dalam perputaran uang, sebab hasil usahanya langsung masuk di rekening para pemilik usaha.

Menurutnya, hal itu bisa mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian, penyalahgunaan anggaran sehingga pelaku usaha dapat fokus pada usahanya dan pada pelayanan terhadap customer.

“Di dunia usaha juga demikian, tidak perlu khawatir misalnya terhadap penyelewengan uang oleh orang yang menjaga tempat usahanya karena uang yang diterima langsung masuk di rekening usaha secara non tunai. Ini dapat mencegah orang dari berpikir negatif” bebernya.

Lanjut Taufik, jika dilihat dari sudut pandang agama Islam maka QRIS ini berpotensi menghadirkan kebiasaan baik bagi masyarakat.

“Jadi kalau dilihat dari prespektif agama Islam, QRIS ini sangat besar manfaatnya. Karena manfaat yang besar tersebut maka ini bisa jadi muamalah yang baik yang jika dikembangkan akan bisa menjadi kebiasaan dan budaya yang baik,” ungkapnya.

Ketua Genbi Komisariat IAIN Kendari Dina Nur Halizah berharap, malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.

“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan.” Tukasnya.

Genbi Sultra IAIN Kendari Gelar Festival Budaya

Reporter : Muhammad Arya

Editor : Slamet

Kendari, Objektif.id- Generasi Baru Indonesia (GENBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan Festival Budaya di Auditorium IAIN Kendari pada Jum’at 30 September 2022.

Kegiatan ini merupakan program kerja utama Genbi komisariat IAIN Kendari dengan mengangkat tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0”.

Ketua Genbi komisariat IAIN Kendari, Dina Nur Halizah mengatakan bahwa tujuan di adakannya Festival Budaya ini yaitu untuk memperkenalkan Budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada Masyarakat.

“Kita ingin memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada masyarakat kota Kendari” Katanya saat di temui Objektif.id, Jum’at, 30 September 2022.

Dia juga mengatakan bahwa target dari di adakannya kegiatan Festival budaya ini bukan hanya untuk lingkup masyarakat kampus IAIN Kendari tetapi juga untuk siswa siswi se-Kota Kendari.

“Target kami juga bukan hanya masyarakat di dalam kampus IAIN Kendari itu ada juga dari siswa siswi sekota Kendari dan bukan hanya budaya saja untuk tujuan nya karena selaras juga dengan program dari Pemda digitalisasi kota” Sambungnya.

Dia berharap malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.

“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan” Tukasnya.

SEMA FATIK IAIN Kendari Gelar Training Legislatif Mahasiswa

Repoter : Syafira

Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menyelenggarakan kegiatan Training Legislatif Mahasiswa digedung Auditorium IAIN Kendari, Rabu 28 September 2022.

Kegiatan yang mengusung teman ‘Sentralisasi Peran Lembaga Legislatif Sebagai Penentu Arah Politik Indonesia’ ini diikuti 84 peserta dan perwakilan HMPS se-FATIK.

Ketua Panitia, Alam Jaya mengatakan alasan mengangkat tema ini agar mahasiswa bisa mengetahui makna sentralisasi dan arah perpolitikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.

“Sentralisasi ini adalah pengaturan kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri sesuai dengan undang-undang. Nah jadi di harapkan dilembaga mahasiswa ini dikhususnya lembaga legislatif ini menjadi penentu arah politik indonesia,” ungkapnya.

Sementara Ketua Sema FTIK, Nur Saputri mengatakan, diselenggarakan kegiatan ini agar mahasiswa mendapatkan ilmu baru dan membuat mahasiswa lebih mengetahui dunia Legislatif baik didalam maupun diluar kampus.

“Tujuan training legislatif ini kan  menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih paham lagi mengenai dunia legislatif, baik kelegislatifan secara dasar dikampus maupun diluar kampus,” katanya saat dihubungi objektif.id.

Ia berharap, mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan legislatif bisa menjadi generasi milenial yang memiliki pola pikir yang objektif serta mampu menjalankan tugasnya sebagai agen pengontrol.

“Harapan saya kedepannya bagaimana agar generasi-generasi milenial yang turut serta dalam kegiatan ini bisa mengkritisi dan memiliki pola pikir yang kritis mengenai apa itu legislatif dan bagaimana mereka juga bisa mengetahui legislatif didalam dan diluar kampus,” harapnya.