Toraja, Objektif.id – Bangun toleransi antara umat beragama, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara di Lembang Pakala Kecamatan Mangkendek Kabupaten Tanah Toraja Sulawesi Selatan gandeng Umat Kristen bumingkan toleransi dalam beragama.
Koordinator Desa (Kordes) posko 17 Nafar Saputra mengatakan, hal ini dilakukan untuk merangkul masyarakat guna merawat persatuan dalam kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) ini.
“Kami lakukan itu sebagai wujud toleransi kami terhadap teman-teman yang beragama Nasrani,” ucap Nafar Saputra saat menyampaikan pidato di Gereja Jemat Tando-tando, Minggu (16/7/2023).
Sebagai langkah awal, kata Nafar Saputra, pihaknya sudah menyiapkan beberapa program kerja (proker) yang bisa diterima oleh semua masyarakat baik itu yang muslim maupun yang non muslim yang ada di wilayah tersebut.
“Progres kami kedepan itu kami akan melakukan berbagai kegiatan yang bisa merangkul semua pihak baik itu yang beragama Islam maupun mereka yang tidak beragama Islam yang ada di Toraja terkhusus di Lembang Pakala” terangnya.
Dirinya berharap, kehadiran mahasiswa KKN IAIN Kendari selama 45 hari di Desa Lembaga Pakala bisa memberikan manfaat dan menjadi penguat diantara banyak perbedaan di tanah Toraja.
“Harapan saya terkhusus kepada teman-teman saya yang sedang mengikuti program KKN marilah kita memberikan pengabdian yang terbaik tehadap tanah Toraja. Jangan sampai kita menjadi pemicu terjadinya perselisihan disini” harapnya.
Untuk diketahui, mayoritas masyarakat suku Toraja menganut agama Kristen namun sebagian masih ada yang memegang agama asli mereka yang disebut Aluk Tadolo dan ada juga yang menganut agama Islam.
Bombana, Objektif.id- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wumbubangka posko 112, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, menyelenggarakan seminar Program Kerja (Proker) di balai desa Wumbubangka pada Jum’at, (14/7/2023).
Dalam seminar proker ini, salah satu rencana kegiatan inti yang akan dilaksanakan adalah akan berkerjasama dengan karang taruna dan masyarakat dalam menyelenggarakan pekan olahraga desa dan pawai obor memperingati HUT RI Ke-78.
Koordinator Desa (Kordes) Wumbubangka, Mustadil Haq, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan di desa ini, untuk itu mahasiswa KKN IAIN Kendari berupaya untuk turut andil dalam menyukseskannya.
“Karena Desa Wumbubangka setiap tahunnya melaksanakan kegiatan pekan olahraga desa dan pawai obor pada malam puncak di malam 17 Agustus, maka saya bersama teman-teman KKN melalui proker yang sudah kami susun akan bersinergi bersama masyarakat agar dapat mengsukseskan lomba pekan olahraga desa tersebut,” katanya.
Selain itu dia juga berharap rencana program kerja yang telah mereka buat bisa diterima dengan baik dan bisa memberikan manfaat untuk warga desa Wumbubangka.
“Saya sangat berharap agar kiranya masyarakat dan karang taruna Desa Wumbubangka dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa KKN untuk ikut menyukseskan pekan olahraga desa yang akan di laksanakan, dan selain itu ada beberapa proker lain yang tidak kalah pentingnya, sehingga saya berharap agar semua proker yang telah kami susun dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ungkapnya.
Kepala Desa Wumbubangka, Karman juga berharap mahasiswa KKN di desanya membawa diri dengan baik dalam bermasyarakat dan proker yang direncanakan bisa bermanfaat di desa ini.
“Saya berharap Mahasiwa KKN IAIN Kendari dapat berbaur dengan baik bersama masyarakat Desa Wumbubangka, juga melalui proker yang sudah disusun dapat membantu Desa Wumbubangka terutama untuk pekan olahraga desa yang akan dilaksanakan ini,” harapnya.
Bombana, Objektif.Id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Posko 114 Desa Watu Mentade, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, sukses melaksanakan seminar Program Kerja (Proker) yang diselenggarakan di balai Desa Watu Mentade pada Jum’at, (14/7/2023).
Koordinator Desa (Kordes) Watu Mentade, Abdul Haris mengatakan pelaksanaan seminar proker ini bertujuan sebagai langkah awal dari program kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN ini.
“Seminar Program kerja ini bertujuan sebagai jalan untuk kami melakukan kegiatan KKN sehingga dapat memudahkan kami dalam menjalankan program kerja ini,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat memberikan respon yang baik dan mendukung penuh terhadap program kerja yang direncanakan mahasiswa KKN IAIN Kendari di desa ini.
“Alhamdulillah masyarakat mendukung penuh terhadap program yang telah kami susun sehingga kami mahasiswa KKN IAIN Kendari sangat bersemangat karena dukungan tersebut,” sambungnya.
Di samping itu, sekretaris desa Watu Mentade, Husain Efendi mengapresiasi kegiatan ini karena sebagai langkah awal untuk menciptakan komunikasi yang baik antara mahasiswa KKN dan pemerintah desa serta transparansi rencana program kerja kepada masyarakat.
“Kegiatan ini cukup bagus supaya diawal ada komunikasi dengan pemerintah setempat terkait hal-hal yang akan di lakukan adik-adik KKN supaya program kerjanya nampak dan dapat di selaraskan dengan program kerja yang ada di desa,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar nantinya mahasiswa KKN IAIN Kendari di Desa Watu Mentade dapat memberikan kesan positif kepada masyarakat selama berada di desa ini.
“Saya berharap semoga anak-anak KKN dapat memberikan kesan yang baik dan semoga kedepannya akan ada lagi anak KKN dari IAIN Kendari yang di tempatkan di desa ini,” harapnya.
Bombana, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 115 Desa Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, menyelenggarakan Seminar Program Kerja (Proker) pada Jum’at, 14 Juli 2023.
Seminar Proker ini diselenggarakan di balai Desa Lantowua dan juga dirangkaikan dengan pembahasan persiapan lomba Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang akan dilaksanakan di desa tersebut dengan mengusung tema “Bersama Masyarakat Sukseskan Lomba Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan”.
Untuk diketahui bahwa Desa Lantowua terpilih menjadi perwakilan dari Kecamatan Rarowatu Utara untuk mengikuti lomba PHBS di tingkat Kabupaten Bombana.
Koordinator Desa (Kordes) Lantowua, Nur Muslimin Rias mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan karena melihat kepentingan masyarakat Desa Lantowua yang saat ini sedang persiapan menghadapi lomba PHBS, sehingga proker yang di rencanakan akan lebih fokus pada aspek lingkungan guna turut menyukseskan kegiatan tersebut.
“Karena Desa Lantowua menjadi perwakilan Kecamatan Rarowatu Utara untuk Lomba PHBS, maka saya bersama teman-teman KKN melalui proker yang sudah kami susun akan bersinergi bersama masyarakat agar dapat mengsukseskan Lomba PHBS ini dan berharap desa Lantowua keluar sebagai pemenang,” ungkapnya.
Selain itu dia juga berharap kepada masyarakat Desa Lantowua untuk selalu peduli terhadap lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat secara konsisten kedepannya.
“Saya sangat berharap agar kiranya masyarakat tidak hanya memperhatikan lingkungan pada saat lomba saja, tetap tetap konsisten menerapkan perilaku hidup bersih sehat walaupun lomba PHBS tersebut sudah berakhir nantinya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lantowua, Irwan juga berharap kepada mahasiswa KKN IAIN Kendari agar bisa bersosialisasi dengan baik bersama masyarakat dan ikut berkontribusi dalam menyukseskan lomba PHBS mendatang.
“Saya berharap Mahasiwa KKN IAIN Kendari dapat berbaur dengan baik bersama masyarakat Desa Lantowua, juga melalui proker yang sudah disusun dapat membantu Desa Lantowua terutama untuk lomba PHBS yang akan dilaksanakan ini,” pungkasnya.
Objektif.id – Marketplace guru adalah sebuah konsep yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia.
Konsep ini bertujuan untuk membuat sebuah database atau pangkalan data yang berisi semua guru yang boleh mengajar dan bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia.
Dengan demikian, sekolah-sekolah dapat merekrut guru kapan saja sesuai dengan formasi yang ditentukan oleh pemerintah pusat, konsep ini diharapkan menjadi solusi permanen yang akan diimplementasikan pada tahun 2024.
Namun, konsep marketplace guru ini tidak lepas dari pro dan kontra, terutama bagi mahasiswa yang menempuh kuliah di jurusan pendidikan, yang memang akan disiapkan untuk menjadi seorang guru.
Hal tersebut juga ditanggapi oleh salah satu alumni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Kendari, Iwan Husein yang mengatakan bahwa sebelum pemerintah akan benar-benar menjalankan program ini, mereka juga harus memikirkan nasib mahasiswa jurusan pendidikan dan para guru yang berada di daerah tertinggal yang akan terdampak dengan adanya kebijakan ini.
“Saya pikir ketika program ini kemudian dijalankan pemerintah pusat harus memikirkan nasib mahasiswa yang baru lulus dijurusan pendidikan, dan guru guru yang dipelosok daerah 3T jaringan sangat sulit mereka dapatkan, otomatis mereka tidak akan terdata di sistem aplikasi tersebut,” katanya saat ditemui objektif.id.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa program ini bisa saja menurunkan wibawa dan marwah dari seorang guru yang seharusnya menjadi profesi yang mulia.
“Disisi lain wibawa guru dan kehormatan akan hilang, sebab guru akan berusaha mencari langganan sekolah mana yang akan kerjasama dengan guru, mestinya berharap guru ini dijaga kewibawaannya dan kehormatannya yang selama ini guru masih dipandang kelas terendah dalam staritifikasi sosial masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Iwan Husein juga mengatakan bahwa program ini mendapat respon yang kurang baik dari masyarakat dikarenakan mereka menganggap bahwa dalam kebijakan ini, para guru diperlakukan seperti barang jual beli.
“Sebagian masyarakat menanggapi secara negatif dimana mereka menganggap dengan hadirnya kebijakan ini guru dianggap hampir sama dengan barang aplikasi atau bahan perjual belian,” tambahnya.
Di samping itu, salah satu alumni PGMI IAIN Kendari lainnya, Muhammad Fajar yang juga mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) berpendapat bahwa kebijakan ini akan berdampak positif terhadap pihak sekolah, namun akan cukup menyulitkan untuk para guru honorer dan mahasiswa jurusan pendidikan yang baru lulus.
“Untuk pro akan lebih memudahkan para pemangku kepentingan sekolah untuk mencari SDM guru untuk mengisi formasi yang dibutuhkan. Untuk kontranya kemungkinan saja banyak guru honorer dan mahasiswa lulusan S1 yang belum bisa tercover untuk masuk dalam disistem marketplace karena di prioritaskan ialah PPPK dan mahasiswa PPG,” pungkasnya.
Konsel, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 45 Desa Ombu-Ombu Jaya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Program Kerja (Proker) sekaligus perkenalan mahasiswa KKN pada Selasa, (11/07/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Ombu-Ombu Jaya dan dihadiri oleh Kepala Desa beserta aparat desa lainnya.
Koordinator Desa (Kordes) Ombu-Ombu Jaya, Elsa Alfionita mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar terbentuk koneksi yang baik antara mahasiswa KKN dan warga desa untuk memperlancar pelaksanaan program kerja yang akan dilakukan nantinya.
“Kerjasama antar semua pihak dalam hal ini sangat kami harapkan, sehingga program kami nanti dapat berjalan dengan baik dan maksimal, serta kami sangat menyadari sebaik apapun program kerja kami pasti memiliki kekurangan. Oleh karenanya, kritik dan saran sangat kami harapkan, sebagai masukan bagi kami, agar kami bisa menjadi lebih baik,” katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa masyarakat Desa Ombu-Ombu Jaya sangat antusias dan memberikan sambutan yang baik terhadap hadirnya mahasiswa KKN IAIN Kendari.
“Tanggapan masyarakat dan aparat desa yang ada menyambut dan menerima kami dengan sangat baik dan ramah, disamping itu pula mereka sangat bersyukur jika ada anak KKN yang hadir di tengah masyarakat karena desa ini dari dulu menjadi langganan KKN dari kampus yang ada di Sulawesi Tenggara,” sambungnya.
Elsa Alfionita berharap, program kerja yang nantinya akan terlaksana dapat memberikan dampak positif terhadap warga desa dan mahasiswa KKN.
“Insya Allah kami berharap program kerja yang kami buat dapat bermanfaat bagi masyarakat desa ini pada umumya dan pembelajaran bagi kami pada khususnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ombu-Ombu Jaya, Purwo juga berharap mahasiswa KKN di desa ini bisa memperlihatkan perilaku yang baik dan juga menerapkan ilmu yang bermanfaat bagi warga desa.
“Saya berharap agar kedatangan KKN dari IAIN kendari dapat membawa akhlak yang baik dan dapat mengimplementasikan ilmu internal dan non internal bagi masyarakat setempat,” pungkasnya.
Konsel, Objektif.id – Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan seluruh mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat secara lansung serta sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan di suatu kampus.
Pengabdian kepada masyarakat juga dilaksanakan oleh kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Pada 7 Juli 2023 lalu telah melepaskan 1116 mahasiswa di beberapa lokasi yakni Kabupaten Konawe Utara (Konut) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Bombana mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian tersebut.
Kegiatan pengabdian itu sendiri dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M). KKN yang dilaksanakan ada 3 macam, yaitu ada KKN Reguler, KKN Nusantara Moderasi Beragama, dan KKN Kolabarasi, seluruh kegiatan yang dilaksanakan mulai pemberangkatan tanggal 7 juli hingga penarikan 30 Agustus 2023 mendatang.
Seperti halnya yang dilakukan mahasiswa KKN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 124 yang ada di Desa Moramo Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin, (10/7/2023).
Muh Iqbal Ramadhan, selaku Koordinator Desa (Kordes) mengatakan tindakan pengabdian yang dilakukan di Moramo akan dilaksanakan secara baik dan diawali dengan kegiatan observasi desa kurang lebih selama seminggu.
“In syaa allah kami akan melaksanakan tindakan pengabdian masyarakat ini dengan nawaitu yang baik dan kami akan melakukan observasi desa dulu selama seminggu, setelah itu merancang proker” Katanya, Senin (10/07/2023).
Rahman, selaku Kepala Desa Moramo, menuturkan bahwa di desa yang beliau pimpin memiliki berbagai macam potensi yang dimiliki antara lain persawahan, perkebunan, dan potensi kelapa yang banyak.
“Aset desa kami ini ada beberapa yang menjadi potensi, yaitu ada persawahan, perkebunan, dan kelapa yang melimpah ruah, saya juga memiliki lahan untuk di lestarikan menjadi olahan, tentunya bisa kalian maksimalkan menjadi proker yang akan diselesaikan” Katanya, Senin (10/07/2023).
Kendari, Objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag memantau langsung pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) jalur mandiri lokal tahap satu di Gedung Lab Komputer IAIN Kendari pada Senin, (10/7/2023).
Dalam pantauannya, Rektor IAIN Kendari meninjau langsung ruangan tempat lokasi pelaksanan ujian dan juga berinteraksi dengan beberapa peserta ujian dan juga menyapa panitia pengawas ujian.
“Perhatikan baik-baik soalnya sebelum menjawab,” pesannya saat menyapa salah satu peserta ujian.
Selain itu ia juga mengatakan, pelaksanaan UM-PTKIN jalur mandiri tahap satu ini digelar selama dua hari yang diikuti sebanyak 459 calon mahasiswa baru yang telah dinyatakan lulus pada tahap seleksi berkas.
“Ujian penerimaan mahasiswa baru untuk jalur mandiri ini, kita laksanakan mulai hari tanggal 10 sampai 11 Juli 2023. Setelah itu akan diumumkan hasilnya pada 12 Juli 2023 lalu dilakukan pendaftaran ulang oleh calon mahasiswa yang dinyatakan lulus,” ungkapnya.
Orang nomor satu di IAIN Kendari itu berharap, usaha serta doa dari para calon mahasiswa baru yang mengikuti UM-PTKIN jalur mandiri ini bisa membuahkan hasil yang maksimal.
“Saya berharap peserta yang mengikuti tes ini pasingretnya terpenuhi supaya bisa lulus semua,” harapnya.
Salah satu peserta ujian, Nova Sari juga berharap bisa diterima menjadi salah satu mahasiswa di Kampus IAIN Kendari.
“Mudah-mudahan dari 45 nomor bisa benar semua supaya saya diterima jadi mahasiswa di kampus Ini,” harapnya.
Untuk diketahui, setelah pelaksanaan Ujian Mandiri Lokal Tahap I, IAIN Kendari akan membuka pendaftaran Ujian Mandiri tahap II mulai tanggal 13 Juli 2023 mendatang.
Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Periode 2023-2024 secara resmi dilantik langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag, pada Senin, (10/7/2023).
Dalam Sambutannya, Rektor IAIN Kendari Ini berpesan kepada pengurus SEMA dan DEMA IAIN Kendari yang baru saja terlantik agar melakukan upgrading terhadap para anggotanya sebagai upaya peningkatan pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab yang mereka miliki.
“Sehubungan dengan pelantikan ini kami dari jajaran Rektor IAIN Kendari berharap bahwa selesai pelantikan ini, para pengurus lembaga bisa melakukan upgrading pelatihan pengawalan agar bisa mengetahui fungsi dan tanggung jawab pengurus kelembagaan baik itu Senat Mahasiswa maupun Dewan Eksekutif mahasiswa,” katanya.
Selain itu dia juga berharap kepada para pengurus lembaga kemahasiswaan yang baru ini untuk bisa terus belajar terhadap aturan-aturan lembaga dan bisa berkolaborasi dengan pihak birokrasi IAIN Kendari untuk menciptakan lembaga kemahasiswaan yang lebih baik lagi.
“Jangan malu untuk belajar jangan malu untuk mempelajari terkait dengan aturan-aturan lembaga kemahasiswaan,
oleh karena itu kami selaku pimpinan Rektor IAIN Kendari berharap bahwa kedepan nanti kita akan berkolaborasi mewujudkan lembaga kemahasiswaan yang maju dan keren,” harapnya.
Ketua DEMA IAIN Kendari terpilih, Ashabul Akram mengatakan dirinya akan memprioritaskan hak-hak mahasiswa serta pengawalan terhadap aspirasi para mahasiswa dan peningkatan partisipasi mahasiswa terhadap kelembagaan dan oraganisasi di kampus IAIN Kendari.
“Yang menjadi target saya itu pertama memperjuangkan kepentingan mahasiswa yang nantinya kalau ada aspirasi mahasiswa yang ingin di sampaikan bahwasanya kita akan mengawal adanya aspirasi tersebut sampai pada Rektor IAIN Kendari, yang kedua meningkatkan partisipasi mahasiswa artinya sekarang banyak mahasiswa yang apatis terhadap organisasi atau lembaga maka dari itu setelah ini dibarengi dengan kawan-kawan kita bersinergi membangun iklim bermahasiswa yang baik serta meningkatkan transparansi artinya didalam semua kegiatan DEMA terkait anggaran semua harus jelas,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga berharap agar lembaga kemahasiswaan dan pihak birokrasi IAIN Kendari bisa bersama-sama bersinergi dalam membangun kampus IAIN Kendari untuk berkembang lebih baik.
“Harapan saya ingin bahwa semua pengurus lembaga dan pimpinan Institut bersama-sama membangun kampus tercinta kita untuk menuju IAIN yang transdisipliner,” pungkasnya.
Kendari, Objektif.id – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan pelatihan Desain Grafis dan World Environment Day dengan tema “Mengembangkan Kreativitas Desain Grafis dan Menciptakan Lingkungan yang Sehat di Era Digital” yang diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tanggal 24-25 Juni 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Mini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kendari dan Kolam Retensi Boulevard, dengan memiliki beberapa rangkaian kegiatan diantaranya yaitu sosialisasi QRIS, pelatihan desain grafis, lomba desain grafis dan juga aksi membersihkan lingkungan bersama para peserta.
Ketua Umum GenBI Sultra Komisariat IAIN Kendari, Alif Ahdi Rohman mengungkapkan bahwa, tujuan diadakan kegiatan ini yaitu agar mahasiswa dapat belajar terkait dengan desain grafis dan juga mahasiswa dapat memahami mengenai cara penggunaan QRIS yang merupakan alternatif pembayaran digital dari Bank Indonesia.
“Saya harapkan output dari kegiatan ini yaitu para peserta dapat mengambil pelajaran, ilmu serta membuka cakrawala pemahaman dari para peserta terkait pelatihan desain grafis karena akan menambah poin plus bagi diri sendiri atau usaha yang kita jalani dan di masa yang akan datang. Sosialisasi QRIS saya harapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan terkait dengan penggunaan QRIS ke merchant-merchant yang ada disekitar kita,” katanya.
Selain itu, Wakil Dekan III FEBI IAIN Kendari, Sodiman, juga berharap kepada para peserta agar ilmu yang didapatkan pada kegiatan kali ini dapat di implementasikan dengan baik sehingga bisa bermanfaat kedepannya.
“Bagi mahasiswa, peserta yang sudah dilatih, jangan hanya diteori saja, tetapi ilmu yang sudah didapatkan harus dimanfaatkan. Sebagai kreator desain atau kreator konten contohnya, hingga memberikan nilai ekonomis dari ilmu yang sudah didapatkannya. Dari segi kelembagaan juga dapat memberikan nilai guna dengan mempromosikan lembaganya, ikut serta dalam lomba hingga bisa punya prestasi. Bagi yang benar-benar memanfaatkan ini, tentunya memberikan nilai ekonomi,” harapnya.
Salah satu peserta kegiatan, Muh. Rijal Al-Mahdi mengungkapkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini menjadikannya lebih paham mengenai cara penggunaan QRIS dan juga meningkatkam pengetahuannya mengenai desain grafis.
“Pastinya senang, karena telah banyak menambah wawasan tentang transaksi digital dan pastinya mendapat ilmu baru dalam desain grafis,” pungkasnya.
Kendari, Objektif.id – Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar program Desa Binaan di desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe pada sabtu, (17/7/2023).
Kegiatan ini diawali dengan diadakannya Fokus Grub Discussion (FGD) dan akan dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa mulai dari orang tua maupun anak-anak yang berasal dari 3 dusun yang ada di desa Tapulaga.
Kegiatan ini tidak hanya di ikuti oleh Dosen, Mahasiswa ataupun Masyarakat saja, akan tetapi semua Anggota Pemerintah Desa dan Tokoh-Tokoh Masyarakat yang ada di sana juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kaprodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Dr. Ni’matuz Zuhraj Lc., M.Th.I mengatakan kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang dimiliki ke masyarakat, agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya program studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
“Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk mahasiswa bisa mengimplementasikan ilmunya ke masyarakat dan Desa itu juga bisa merasakan manfaat dari keberadaan program studi” katanya.
Dia juga berharap agar kedepannya mahasiswa mampu melanjutkan kegiatan ini dan mereka juga mampu untuk mengurus kegiatan ini dengan baik.
“Harapan saya kedepannga mahasiswa dapat melanjutkan kegiatan Desa binaan ini, dan mahasiswa juga dapat meng-handle kegiatan tersebut” harapnya
Selain itu, Kepala Desa Tapulaga,
Bapak Marhabang mengungkapkan rasa antusiasmenya dengan adanya kegiatan Desa binaan ini.
“Alhamdulillah dek Saya sebagai perwakilan kepala desa pemerintah masyarakat Tapulaga saya sangat antusias dalam rangka masuknya Desa binaan dari fakultas STAIN apalagi menyangkut di bidang keagamaan yaitu saya ucapkan terima kasih banyak atas partisipasi ibu-ibu dosen apalagi khususnya nanti dari adik-adik mahasiswa saya sangat antusias untuk bekerjasama di desa binaan ini.” Ungkapnya.
Kendari, Objektif.id – Pemilihan umum mahasiswa atau biasa disebut Pemilma adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik di lingkup mahasiswa.
Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari jabatan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema) baik itu tingkat Institut maupun tingkat Fakultas hingga sampai pada pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).
Pemilma juga merupakan salah satu upaya untuk memengaruhi mahasiswa secara persuasif dengan mengandalkan kemampuan retorika, hubungan publik, komunikasi massa.
Tidak hanya itu, terkadang agitasi dan propaganda juga banyak dipakai oleh para kandidat untuk memperoleh suara agar tujuanyan bisa tercapai.
Dalam kontestasi politik, para calon-calon pemimpin lembaga kemahasiswaan kerap kali menawarkan visi misi serta program-program pada masa kampanye. Hal itu dilakukan sebagai daya pemikat agar para mahasiswa mau memberikan hak suara kepadanya.
Di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Pemilihan mahasiswa dilakukan setahun sekali. Pemilihan tersebut diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) yang dibentuk oleh Senat Mahasiswa (SEMA) Institut.
Pada 29 Desember 2022 lalu, Senat Mahasiswa IAIN Kendari secara resmi memilih Al-Izar sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) periode 2022-2023.
Dalam undang-undang Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) BAB IV Pasal 10 poin 1 berbunyi, “PEMILMA diselenggarakan oleh KPUM yang bersifat institusional, tetap dan mandiri”.
Selain itu, KPUM juga Bertanggung jawab atas teselenggaranya Pemilma, hal itu tertuang dalam undang-undang Pemilma BAB IV Pasal 10 poin 4.
Semenjak dibentunya pada Desember 2022 lalu hingga kini belum pemilihan Sema dan Dema belum juga terlaksana. Idealnya jika merujuk pada SK Rektor masa kerja KPUM berlansung selama 3 bulan sejak dikeluarkannya SK.
Melihat proses pelaksanaan Pemilma yang terus tertunda, memicu amarah mahasiswa hingga aksi demonstrasi sebagai bentuk protes oleh sejumlah mahasiswa kerap dilakukan.
Akibat tertundanya pemilma juga dirasakan oleh lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) lingkup Kampus IAIN Kendari.
1. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Muh. Idris Sarbin.
Cukup terkendala dibagian administrasi kemarin juga katanya dari pihak birokrasi masalah administrasi penganggaran dana itu harus ada Dema baru dulu, sama juga SK, kemarin kan sempat juga SK nya kita di tunda itu yang membuat administrasi terkendala, mungkin kepada pihak birokrasi agar lebih memperhatikan lagi agar pemilma ini lebih di percepat lagi sehingga lembaga-lembaga yang ada di IAIN Kendari dapat berjalan dengan semestinya.”
Hal tentu itu bisa jadi hambatan khususnya pada anggaran karena pada dasarnya kita organisasi tidak bisa di katakan tidak sepenuhnya bisa berjalan kalau anggaran itu tidak tersalurkan, jadi itu yang memang sangat membuat kita terhalang untuk melakukan kegiatan-kegiatan, harapan saya agar di percepat.
2. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa (UKM-Bahasa) Nurfaidah.
Mengenai tertundanya pemilma tentunya terdapat impact yang dirasakan oleh mahasiswa-mahasiswa ataupun UKK-UKM yang ada di IAIN Kendari, tentunya juga dirasakan UKM-Bahasa.
Dalam hal ini dari kasus pemilma yang sudah lama tertunda, impact yang paling dirasakan oleh UKM-Bahasa mengenai pencairan dana DIPA yang tentunya akan terlambat. Jika presma baru belum terpilih maka TOR juga akan terlambat dalam penerimaannya.
Maka dari itu tentunya mengenai harapan dan himbauan semoga pemilma sgera dilaksanakan dengan penuh dukungan dari teman teman mahasiswa dan berjalan dengan lancar.
3. Dansat Menwa IAIN Kendari La Ode Muh. Fazril
Imbas dari penundaan Pemilma ini kami rasakan sendiri, saya telah audiensi dengan Warek III bahwa ternyata pencairan itu akan dilaksanakan setelah Pemilma dan itu pencairan satu kali bersama SEMA dan DEMA jadi kami UKK dan UKM Ini sifatnya menunggu hasil, jadi harapan kami semoga pemilihan yang akan dilaksanakan Lusa nanti bisa terselesaikan tidak ada lagi kendala walapun ada tetapi itu tidak memutuskan semangat ataupun kinerja dari tupoksi KPUM itu sendiri dan InsyaAllah Pemilma kita berjalan dengan lancar.
4. Pemangku Adat Unit Kegiatan Khusus (UKK) Racana IAIN Kendari Mustadil Hak
Untuk Pemilma sendiri kami dari UKK racana ikut berpartisipasi karena jika belum adanya Dema I terpilih otomatis dana belum bisa di cairkan berimbas kurangnya kegiatan di organisasi dan juga mengenai peminjaman PKM cukup menyusahkan karena meminjam PKM harus melewati ketua Dema I sedangkan sekarang belum ada ketua Dema I yang baru.
5. PLT. Tugas Ketua Unit Kegiatan Khusus Mahiscita (UKK-Mahiscita) IAIN Kendari Muhamad.Ilham
Kalau dari saya itu secara umum dia pengaruhi fasilitas , hanya kalau berbicara soal pribadinya organisasi tidak ada pengaruhnya. Hanya kalau berbicara secara umum ya jelas mulai dari anggaran sampai fasilitas PKM Lantai 2.
Harapannya kalau semisal pemilma itu tertunda artinya jangan tertunda tidak di adakan karena adanya masalah, yang intinya tetap terlaksana mau itu bulan depan atau kapan itu kalau berbicara organisasi.
Kendari, Objektif.id – Aksi demonstrasi yang digelar oleh dua parpolma yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pada 29 Mei lalu hingga mengakibatkan pintu Rektorat rusak kini di Polisikan.
Wakil Rektor II Prof. Dr. Batmang, S.Ag, M.Pd mengungkapkan, bahwa perusakan yang terjadi saat Mahasiswa yang tergabung dalam aksi demonstrasi tersebut sudah masuk ranah hukum.
“Sudah dilaporkan dipihak yang berwajib (Polda Sultra) pada saat kejadian itu juga, sehingga Intel datang dan langsung lakukan lidik” ungkap Batmang kepada Objektif.id pada Senin, (5/6/2023).
Untuk diketahui, bagi perusakan fasilitas umum diatur dalam pasal 170 KUHP yang mana ancaman pidana paling lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan penjara.
Kendari, Objektif.id – Sanksi berat bakal diberikan terhadap pelaku perusakan yang tergabung dalam aliansi mahasiswa saat menggelar demonstrasi pada hari Senin, 29 Mei 2023 yang berakibat rusaknya pintu rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.
Dari pantauan awak media Senin, 5 Juni 2023, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Serikat Mahasiswa Demokrasi yang mengawal kasus perusakan tersebut melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan pelaku harus diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Jendral Lapangan (Jenlap) Muh. Ardiansyah menegaskan pihak rektorat harus serius mendalami kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan serta memberi sanksi tanpa pandang bulu.
“Rektorat mesti memproses kasus ini dan menyelidiki serta memberi sanksi dengan tidak pilih kasih, siapapun yang terlibat harus mendapatkan hal yang setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya.
Di tempat yang sama ketika pihak objektif.id meminta tanggapan pimpinan rektorat yang diwakili oleh warek II Prof. Dr. Batmang., S.Ag., M.Pd., beliau mengatakan bahwa pemberian sanksi berat tetap akan diproses dan sementara dalam tahapan yang hasilnya akan diputuskan melalui rapat pimpinan.
“Iya, sudah dalam proses. nanti dilihat bukti-bukti lapangan dan keputusannya melalui rapat pimpinan,” ucapnya.
Untuk diketahui, secara normatif perusakan barang-barang milik kampus telah diatur dalam pedoman umum kemahasiswaan dengan kategori pelanggaran berat dalam pasal 15 pada poin 4 dan 7.
“Melakukan perusakan, perampasan dan pencurian barang-barang milik IAIN Kendari, mahasiswa dan orang lain di ingkungan IAIN Kendari” bunyi pasal 15 poin 4
“Merusak dengan sengaja barang barang inventaris milik IAIN Kendari”, bunyi poin 7 pasal 15.
Sementara dalam pedoman umum kemahasiswaan telah diatur juga bagaimana pemberian sanksi terhadap pelanggaran berat, adapun pemberian sanksi sebagai berikut:
1. Mengganti barang yang rusak, dirampas, dan/atau dicuri dan dilakukan skorsing dua semester atau lebih.
2. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa.
3. Pencabutan Gelar Akademik dengan tidak hormat.
4. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila melanggar undang-undang, jika dipandang perlu.
Dengan demikian, Ardiansyah sebagai Jenlap Serikat Mahasiswa Demokrasi berharap agar pelaku mendapat Sanksi sebagaimana regulasi yang telah diatur dalam kampus.
“Semoga para pelaku mendapat Sanksi yang sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan”, harapnya.
Kendari, Objektif.id – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari umumkan pelaksanaan pemilihan Senat Mahasiswa (Sema) Institut dan Sema Fakultas bakal dilaksanakan pada Selasa, (6/6/2023), besok.
“Insya Allah tanggal 6 Juni mendatang pemilihan Sema Institut dan Sema Fakultas akan kita laksanakan,” ucap Ketua KPUM Al-Izar saat dikonfirmasi awak media Minggu 4 Juni 2023.
Untuk persiapan menjelang pemilihan sudah mencapai 90 persen, dimana saat ini pihaknya masih mengupayakan untuk menyelesaikan hal-hal teknis sebagai penunjang dalam pemilihan yang akan datang.
“Jadi, terkait persiapan pemilihan untuk selasa mendatang bisa dibilang sudah 90% dari kami KPUM”, Katanya
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam proses persiapan Pemilma, terdapat beberapa kendala yang terjadi salah satunya yaitu peminjaman ruangan untuk tempat pemungutan suara.
“Tempat pemungutan suara sudah ada beberapa, tetapi kami masih tunggu konfirmasi peminjaman ruangan untuk pemungutan suara karena nantinya akan disesuaikan dengan jadwal perkuliahan di hari selasa nanti,” Pungkasnya