Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar pertunjukan seni teatrikal di pelataran gedung terpadu IAIN Kendari pada Kamis 6 Oktober 2022.
Pertunjukan teaterikal ini mengangkat judul “Skakmat”, yang kemudian pertunjukan ini ditonton oleh puluhan mahasiswa dan juga dosen, mereka terlihat begitu menikmati pertunjukan teaterikal dari UKM Seni ini.
Dewan Pengkaderan (DPK) UKM Seni IAIN Kendari, Sarman mengatakan tujuan diadakannya teatrikal seni ini adalah sebagai bentuk kritik terhadap pihak kampus agar mereka tidak selalu mengintervensi hal-hal yang dilakukan oleh para mahasiswanya, terkhususnya para seniman kampus.
“Jadi kita ingin mengkritisi pihak birokrasi agar kiranya tidak membatasi dan tidak mengintervensi pergerakan-pergerakan Seniman karna kita Seniman itu bebas jadi kita ingin memberikan contoh bahwasanya antara Seniman dan birokrasi itu memang harus sejalan, harus berkolaborasi bukan menjadi musuh dan kritikannya ya jangan terlalu jauh mengintervensi,” Kata Sarman kepada Objektif.id.
Dia juga mengatakan bahwa aktor-aktor yang berperan pada seni teatrikal ini merupakan para angkatan baru dari UKM Seni IAIN Kendari.
“Kemudian kalau aktor nya itu rata-rata dari Angkatan 23 atau kader baru anggota muda itu kisaran 30 orang yang ikut, jadi ada yang berperan jadi pihak birokrasi dan ada yang berperan jadi seniman,” sambungnya.
Sarman berharap setelah tersampaikan krtikan melalui teatrikal seni ini, maka kedepannya pihak kampus tidak lagi mencampuri dan membatasi pergerakan yang dilakukan oleh para pelaku seni di IAIN Kendari.
“Harapan kami itu kritikan-kritikan yang telah kami sampaikan di indahkan terkait masalah tidak terlalu jauhnya intervensi tidak terlalu jauhnya membatasi pergerakan-pergerakan karna kita seniman bebas, apapun yang kami lakukan selama itu kami menjunjung tinggi yang namanya kesenian itu tidak boleh dibatasi.” Harapnya.
Kendari objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd temui mahasiswa yang menggelar unjuk rassa pada Selasa 4 Oktober 2022 di depan Rektorat IAIN Kendari.
Pantauan media di lokasi, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd menemui massa aksi pukul 17.00 wita.
Massa aksi meminta untuk melakukan hearing secara autdoor di pelataran rektorat IAIN Kendari, akan tetapi kondisi fisik Rektor kurang baik, akhirnya hearing diputuskan di laksanakan di Aula Mini Perpustakaan.
Saat menemui massa aksi, Rektor IAIN Kendari mengungkapkan alasannya baru menemui mahasiswa dikarenakan ada kegiatan di Jakarta.
“Saya ke Jakarta bukan untuk berleha-leha bersantai-santai. Sebagai mentornya pak Kepala Biro dan itu ada surat resmi,” ungkapnya, Selasa 4 Oktober 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor menerima bebrapa poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa dengan cacatan tidak melanggar aturan.
“Kalau orang islam mengatakan insya Allah, kalau orang nonmuslim mengatakan pasti,” ucap ucapnya saat berdiskusi bersama massa aksi.
“Sepanjang bisa dibijaksanai saya akan keluarkan kebijakan asal tidak melanggar aturan,” sambungnya.
Untuk diketahui, tuntutan massa aksi yang disepakati saat melakukan hearing yaitu:
Menaikkan anggaran UKK-UKM Se-IAIN kendari (Terlampir) sebanyak 20 juta per unit lembaga, serta SEMA Institut sebanyak 50 juta dan DEMA Institut sebanyak 70 juta, pada penganggaran tahun 2023 hingga seterusnya.
Merealisasikan permohonan sarana dan prasarana yang telah digunakan oleh masing-masing unit lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari, sebelum pergantian Rektor IAIN Kendari.
Mencopot dan mengganti Kasubak umum IAIN Kendari dalam waktu satu bulan dan Revisi pedoman umum kemahasiswaan IAIN Kendari, kemudian melibatkan lembaga kemahasiswaan dalam proses penggodokan tersebut, dalam waktu 1 minggu.
Di tempat yang sama Jendral Lapangan (Jenlap) Aksi, Danang Saputra menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal hal-hal yang menjadi keperluan mahasiswa.
“Tentunya kami akan terus mengawal sampai tuntutan kami benar-benar direalisasikan sesuai dengan kesepakan,” tegasnya.
Danang menegaskan, pihaknya akan kembali menggelar aksi yang lebih besar apabila apa yang menjadi kesepakatan tak kunjung direalisasikan.
“Kalau tidak terealisasi seperti kesepakan maka kami akan lakukan aksi yang lebih besar, dan akan konsolidasi lebih besar,” tutupnya.
Kendari, Objektif.id – Demonstrasi merupakan pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebagai bentuk dari penyampaian pendapat di muka umum, unjuk rasa atau demonstrasi merupakan hak legal warga negara yang dijamin negara. Pasal 28 UUD 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang,”
Selain itu, ada juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,”
Tak hanya itu, sebagai hak asasi manusia, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tentu juga tercantum dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,”
Merujuk pada Senin, 3-4 Oktober 2022 aksi demonstrasi dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Dalam demonstrasi yang dilaksanakan aksi segel Gedung Rektorat hingga ambil alih Kampus IAIN Kendari sempat dilakukan. Aksi demonstrasi itu menarik perhatian banyak pihak. Banyak yang pro, tak sedikit pula yang kontra.
1. Ananda Echa Saputri, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2022
Saya setuju mengenai demonstrasi karena mahasiswa memiliki hak suara menyampaikan aspirasi. Aksi demonstrasi juga sebagai sarana penyampaian keluhan agar tidak dipandang sebelah mata.
2. Sultan Fatahillah, Fakultas Syariah (FASYA) 2022
Aksi demonstrasi sebenarnya sangat bagus selagi mempunyai dampak positif kepada sesama. Menurut saya demonstrasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menuntut hak suatu kelompok.
3. Khoirunnisa, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021.
Saya kurang setuju dengan kegiatan atau aksi demonstrasi. Namun, saya tidak menyalahkan orang-orang yang melakukan demonstrasi yang menyampaikan aspirasinya, karena setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Saya yakin, dalam demonstrasi memiliki maksud baik di dalamnya. Walaupun demikian, jika masih bisa dibicarakan dengan baik melalui musyawarah kenapa harus menggelar demonstrasi.
Selain itu, menurut saya sisi negatif dari demonstrasi yakni menimbulkan pro dan kontra serta tidak sedikit yang merasa terganggu dengan suara-suara terikan massa aksi.
4. Zakir Munawar, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 2021
Saya sepakat dan setuju terkait aksi demonstrasi. Menurut saya aksi demonstrasi merupakan salah satu langkah atau cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita.
5. Novia Pandayana, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) 2020.
Terkait demonstrasi tidak semua dari kita punya kepedulian terhadap sesama. Kebanyakan dari kita lebih suka belajar tekun-lulus-kerja- dan hidupbahagia’. Itu tak salah, tapi jelas lebih tak salah lagi teman-teman kita yang punya kepedulian sosial itu, yang memikirkan bagaimana perasaan korban penggusuran tanah atau pembantaian orang utan misalnya.
Mereka ini tidak menjadi hipokrit dengan menutup mata atas kenyataan pahit di sekeliling. Dan at least mereka berbuat sesuatu. Berdemontrasilah sesuai tujuan yang jelas tanpa melakukan tindakan yang anarkis, membuat ricuh dan merusak fasilitas-fasilitas yang seharusnya dirawat dan dijaga dengan baik.
6. Asmaul Hasana Dwi Adianti, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2019
Saya sepakat karena demonstrasi merupakan hal yang lumrah dalam iklim demokrasi di sebuah negara. Demonstrasi adalah bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang dilindungi oleh undang-undang. Oleh sebab itu selagi masih dalam koridor yang ditentukan undang-undang. Yah,. sah-sah saja.
7. Anri Agasi, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2019
Soal aksi demonstrasi, saya sepakat. Selagi aksi demonstrasi dilakukan dengan tujuan yang baik dan kepentingan bersama bukan karena kepentingan pribadi.
8. Fredi Muhtar Lutfi, Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) 2018
Aksi demonstrasi sudah sepatutnya dilakukan oleh mahasiswa jika ada hal-hal yang tidak benar atau ada hak-hak yang tidak dipenuhi.
Saya sangat sepakat, tapi dalam tanda kutip sebelum aksi dilakukan ada langkah-langkah musyawarah yang mesti ditempuh. Ketika tidak menghadirkan solusi maka jalur demonstrasi harus dipakai untuk menuntut hak.
Kendari, Objektif.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari masih melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat.
Dari pantauan Objektif.id, Selasa 4 Oktober 2022 sekira pukul 14.00 Wita, massa aksi memboikot dan mengambil alih Gedung Rektorat. Mereka silih berganti berorasi menyampaikan tuntutan untuk segera dipenuhi oleh pimpinan atau Rektor IAIN Kendari.
“Hari ini kita akan buktikan, kepada seluruh oknum-oknum birokrasi yang selalu memandang sebelah mata lembaga kemahasiswaan,” teriak Korlap Aksi dalam orasinya.
Beberapa massa aksi juga membakar ban. Nampak, Gedung Rektorat IAIN Kendari diselimuti asap hitam. Beberapa spanduk pemboikotan juga dipasang tepat di atas pintu utama Gedung Rektorat. Diantaranya, spanduk yang bertuliskan Rektorat sarang pencitraan, pembohong, copot Kasubag Umum, dikuasai KBM IAIN Kendari, hingga Rektor penuh gimik.
Nampak depan Rektorat IAIN Kendari, Foto: Ist
“Kita menyegel kampus ini sampai Rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan massa aksi,” tegas Ketua Dema IAIN Kendari, Hendra Setiawan.
Sebelumnya, Senin, 3 Oktober 2022, KBM IAIN Kendari melakukan aksi demontrasi hingga bermalam di Pelataran Gedung Rektorat. Hal itu sebagai buntut kekecewaan massa aksi yang tak kunjung ditemui Rektor untuk memenuhi tuntutan massa aksi.
Massa aksi meminta kenaikan anggaran terhadap lembaga kemahasiswaan lingkup IAIN Kendari, juga meminta revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan. Serta meminta Kasubag Umum, Sakri dicopot dari jabatannya akibat pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.
Hingga berita ini diterbitkan, demonstrasi masih berlangsung. Nampak, massa aksi terus membakar ban hingga bergantian berorasi menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.
Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Segel Rektorat gegara Rektor IAIN Kendari tidak temui masa aksi. Akibatnya puluhan tenaga staf Bidang Umum dan tenaga Staf Bidang Akademi berhenti kerja, Selasa 4 Oktober 2022.
Pantauan di lokasi, masa aksi menyegel Rektorat sekitar pukul 11.00 wita, terlihat puluhan tenaga staf Rektorat IAIN Kendari meninggalkan ruangan kerja.
Jendral Lapangan (Jenlap) mengatakan, rektorat yang disegel oleh mahasiswa adalah bentuk kekecewaan terhadap Rektor IAIN Kendari yang sampai saat ini belum menemui masa aksi.
“Sudah dua hari berturut-turut belum menemui kami, padahal janjinya kemarin hari ini beliau mau menemui kami, tapi apa tidak muncul sampai saat ini, makanya kami baikot Rektorat,” beber Danang.
Ia menegaskan, jika hari ini Rektor IAIN Kendari belum menemui masa aksi pihaknya akan menyegel sampai tuntutan yang dibawa mahasiswa di indahkan oleh Rektor IAIN Kendari.
“Jika pihak rektorat belum datang hingga saat ini maka tidak menutup kemungkinan ruangan Rektor, Warek I, Warek II dan Warek III serta unsur pimpinan yang ada di gedung rektorat tersebut akan tetap kami segel,” lanjut Korlap.
Senada dengan itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA I) Hendra Setiawan menegaskan, jika Rektor masih belum menemui masa aksi, massa aksi akan menyegel Kampus secarah menyeluruh.
“Kita menyegel kampus ini sampai rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan kita yang di bawa hari ini,” tegas Hendra.
Untuk diketahui, aksi demonstrasi digelar KBM IAIN Kendari berlansung sejak Senin 3 oktober kemarin di Gedung Rektorat namun tuntutannya belum di indahkan oleh Pihak Birokrasi.
Massa aksi menuntut kenaikan anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan lembaga kemahasiswaan. Selain itu, massa aksi menuntut revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan.
Massa aksi juga menuntut pencopotan Kasubag Umum IAIN Kendari, Sakri yang dinilai pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.
Kendari, Objektif.id – Puluhan anggota organisasi kemahasiswaan (Ormawa) lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menginap di pelataran Rektorat, Senin (3/10/2022) malam.
Pantauan Objektif.id, terlihat beberapa mahasiswa sudah membentang tarpal untuk dijadikan alas tidurnya, terlihat beberapa bahan makanan seperti, beras, ikan, sayur dan beberapa perlengkapan alat masak sudah dipersiapkan.
Ketua Umum UKK Mahiscita Wahyu mengatakan, keberadaan mahasiswa di Rektorat ini adalah tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang di Keluarga Basar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari yang tuntutannya belum mendapat kepastian.
“Kita ambil beberapa poin sebagai tuntutan itu belum diterima inilah kebijakan yang diambil oleh lembaga mahasiswa sampai yang menjadi tuntutan kami itu bisa ditindaklanjuti oleh pihak birokrasi,” kata Wahyu saat ditemui awakedia dilokasi, Senin (3/10/2022).
Ia menuturkan, saat berlangsungnya hearing bersama Pimpinan IAIN Kendari yang diwakili oleh Wakil Rektor (Warek) I Husain Insawan, tidak memberikan kejelasan terhadap beberapa poin tuntutan masa aksi.
“Kami kecewa karena tuntutan kami hari ini belum sukses belum ada kebijakan yang jelas untuk jalan keluarnya,” bebernya.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan UKK Racana Rizal mengatakan, keberadaan anggota UKK dan UKM adalah hasil kesepakatan rapat para Ketua-ketua lembaga kemahasiswaan saat mengelar demonstrasi di siang hari tadi.
“Bahwasannya sembari kita menunggu kedatangan bunda Rektor IAIN Kendari, kita sepakat untuk menunggu di gedung rektorat sebagai bukti bahwa mamang kita komitmen dengan tuntutannya kita,” kata Rizal.
Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.
“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini”. Beberny.
Untuk diketahui, terdapat beberapa pion tuntutan saat KBM IAIN Kendari yaitu, Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan. Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.
Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.
“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini,” tegasnya.
Konawe, Objektif.id– Himpunan Mahasiswa Program Studi, Manajemen Pendidikan Islam (HMPS-MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari salurkan paket sembako di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Minggu 2 Oktober 2022.
Kegiatan ini melibatkan seluruh pengurus HMPS dan mahasiswa MPI yang dilaksanakan pada dua tempat di kecamatan Soropia, yakni di desa Telaga Biru dan Kelurahan Toronipa.
Dalam bakti sosial ini, mereka membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan yang ada di dua desa tersebut, yakni logistik berupa beras, Indomie, gula dan juga minyak goreng.
Ketua Panitia kegiatan, Muhtarom mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk menggugah empati teman-teman mahasiswa agar selalu peduli dengan lingkungan sekitar yang membutuhkan.
“Tujuan dengan adanya kegiatan bansos ini supaya mahasiswa mempunyai rasa peduli terhadap orang yang membutuhkan, khususnya yang tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan layak,” kata Muhtarom kepada Objektif.id
Dia berharap apa yang mereka berikan saat ini bisa memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat yang menerimanya.
“Harapannya bansos berupa sembako yang di berikan dapat bermanfaat dan berdampak langsung oleh masyarakat,” Harapnya
Senada dengan itu, Ketua HMPS MPI, Salim Yusrin juga berharap bantuan yang telah di berikan oleh HMPS MPI bisa bermanfaat di masyarakat, dan kedepannya mereka bisa melakukan hal yang sama dan dengan skala yang lebih besar lagi.
“Harapan saya yakni semoga yang kami bagikan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang menerima, semoga ke depannya lebih banyak lagi yang kami berikan kepada masyarakat yang membutuhkan.” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Kapala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diberi julukan oleh mahasiswa sebagai ninja Kampus.
Julukan tersebut diberikan lantaran Kasubag Umum, Sakri dinilai terlalu mencampuri aktifitas lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) mahasiswa.
“Kasubag Umum hampir setiap malam dia memantau di PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) jadi mata-mata kah pak,” ucap Sarman Alausy saat menyampaikan orasinya di Gedung Rektorat IAIN Kendari, Senin 3 Oktober 2022.
Tidak hanya itu, lanjut Sarman aturan lembaga kemahasiswa yang merupakan aturan main suatu organisasi juga ikut diintervensi.
“Melarang alumni-alumni untuk berkunjung di sekretariat,” bebernya.
Untuk itu pihaknya meminta Rektor IAIN Kendari Faizah Binti Awad untuk mengganti Kasubag Umum, “Jadi saya minta pada ibu rektor untuk mencopot Kasubag Umum,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) menyebut tindakan Kasubag Umum yang senantiasa mengintai aktifitas lembaga Kemahasiswaan UKK dan UKM seperti Ninja.
“Seperti ninjanya Kampus,” ucap Korlap.
Untuk diketahui aksi demonstrasi yang dilaksanakan mahasiswa yang tergabung dalam KMB IAIN Kendari dengan menuntut Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan.
Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.
Himpunan Mahasiswa Program Studi, Manajemen Pendidikan Islam (HMPS-MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan kegiatan Kemah Ilmiah yang sekaligus di rangkaian dengan bina akrab untuk mahasiswa baru angkatan 2022.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya, Selain itu kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa aktif, alumni dan dosen-dosen MPI yang dilaksanakan di Pantai Toronipa pada tanggal 30 September – 2 Oktober 2022.
Ketua panitia kegiatan, Muhtarom mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mempererat tali silaturahmi dan solidaritas dari seluruh angkatan mahasiswa di prodi MPI.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa solid di prodi MPI yang pada dasarnya prodi MPI memang ditekankan untuk selalu solid bukan hanya sesama letting, tetapi diharapkan bisa tetap solid kepada semua angkatan,” ungkapnya.
Ketua HMPS MPI, Salim Yusrin mengatakan kegiatan Kemah Ilmiah yang dirangkaikan dengan bina akrab ini merupakan yang pertama kalinya diadakan atas inisiatif dari Kepala Prodi (Kaprodi) MPI itu Sendiri.
“Kegiatan ini di gagas oleh bapak Badarwan M. Pd selaku ketua program studi manajemen pendidikan Islam kemudian diskusikan bersama saya selaku
ketua himpunan mahasiswa program studi manajemen pendidikan Islam,” kata Salim.
Dia juga berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mempererat rasa persaudaraan bagi seluruh unsur yang ada di prodi MPI, baik itu dari kalangan mahasiswa, alumni dan juga dosen.
“Semoga kegiatan ini bisa membuat kita saling mengakrabkan diri kepada teman-teman mahasiswa baru, silaturahmi dan mempererat hubungan kekeluargaan, karena kegiatan ini bukan hanya khusus mahasiswa baru akan tetapi seluruh mahasiswa aktif prodi MPI, dan bahkan kegiatan ini juga kami undang alumni dan dosen-dosen MPI karna memang kegiatan ini bahkan di hadiri oleh senior yang lulus jadi alumni pada tahun 2009 paling bawah,” Harapnya
Salah satu peserta kegiatan, Fitri Agustriani mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesan yang baik buat dirinya, selain itu dia juga bisa mendapatkan pengetahuan baru di tempat ini.
“Kesan yang saya dapatkan dari kegiatan ini itu sangat baik sekali, karena kegiatan kemah ilmiah ini ada ilmu yang saya belum pernah dapat kemudian saya dapatkan disini, dan semoga bisa bermanfaat kedepannya.” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Upaya melestarikan budaya silat tradisional Sulawesi Tenggara (Sultra) Dompet Dhuafa Sultra Luncurkan Program Serambi Budaya, Minggu 2 Oktober 2022 di Hotel Kubah 9, Kota Kendari.
Peresmian program yang rangkaikan dengan Talkshow dan diskusi, dihadiri oleh 80 peserta perwakilan pegiat budaya dari Kota Kendari dan sekitarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kendari, Perwakilan ISPI Sultra, Pegiat Silat Tradisional Sultra.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sultra (DD Sultra) Hassan Afif mengatakan, melalui program Serambi Budaya adalah bentuk komitmen untuk melestarikan warisan leluhur yakni silat tradisional.
“Program terdiri dari Talkshow & Diskusi, Pendampingan Silat di Gunung Jati dan terakhir Festival Silat Sultra yang akan dilaksanakan di awal tahun,” beber Hassan Afif.
Ia mengaku, program Serambi Budaya ini, didedikasikan bagi para pegiat budaya yang ada di Sultra yang konsisten melestarikan budaya melalui silat tradisional.
Sementara itu, Budayawan dan Akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof. Dr. La Niampe, M.Hum, mengapresiasi program Serambi Budaya yang digagas oleh Dompet Dhuafa Sultra.
“Terima kasih Dompet Dhuafa Sultra sudah mengadakan program Serambi Budaya yang sangat luar biasa. Ini yang sangat bermanfaat untuk para pegiat budaya terutama silat di Sultra.” ucapnya.
Kendari, Objektif.id – Sebanyak 160 mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut agama Islam Negeri (IAIN) Kendari ikuti Latihan Skill Kemahasiswaan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari, Sabtu 1 Oktober 2022.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari 1-2 Oktober tersebut, merupakan program kerja dari empat Program Studi (Prodi) yakni Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT), Manajemen Dakwah (MD) dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).
Ketua Panitia Laode Man Sapdar MM mengatakan, pelatihan yang digagas empat program studi adalah upaya untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.
“Adapun tujuannya, sebagaimana untuk membekali Mahasiswa dengan ilmu serta sikap kewirausahaan yang diharapkan dapat berguna dimasa depan ketika menghadapi dunia kerja. “Sambungnya,” bebernya.
Dirinya berharap, para mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini dapat menyimak pemaparan dari narasumber.
“Dan untuk Adik-adik mahasiswa, semoga dapat memetik ilmu sebanyak-banyaknya kepada narasumber-narasumber yang tentunya telah menggeluti bidangnya,” Harapnya.
Kendari, Objektif.id – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bahas QRIS sebagai alat pembayaran digital dalam perspektif hukum ekonomi islam (Muamalah) pada Talk Show Genbi Festival Budaya di Auditorium Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Jum’at 30 September 2022.
Kegiatan yang digagas oleh Genbi Komisariat IAIN Kendari dengan mengusung tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0” tersebut diikuti ratusan mahasiswa IAIN Kendari.
Menajer Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Sultra, Taufik dalam pemaparannya mengatakan QRIS sebagai alat pembayaran digital (Non Tunai) jika dilihat dari sudut pandang muamalah lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya.
“Efisiensi, biaya, tenaga dan waktu. Semua pengguna QRIS ini bisa mendapatkan manfaatnya. Pemerintah misalnya, itu bisa mencegah kebocoran, mencegah korupsi, memastikan bahwa pendapatan negara langsung masuk ke rekening negara,” bebernya.
Didunia usaha misalnya, lanjut Taufik, pelaku usaha yang sudah menggunakan QRIS tidak perlu khawatir akan risiko dalam perputaran uang, sebab hasil usahanya langsung masuk di rekening para pemilik usaha.
Menurutnya, hal itu bisa mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian, penyalahgunaan anggaran sehingga pelaku usaha dapat fokus pada usahanya dan pada pelayanan terhadap customer.
“Di dunia usaha juga demikian, tidak perlu khawatir misalnya terhadap penyelewengan uang oleh orang yang menjaga tempat usahanya karena uang yang diterima langsung masuk di rekening usaha secara non tunai. Ini dapat mencegah orang dari berpikir negatif” bebernya.
Lanjut Taufik, jika dilihat dari sudut pandang agama Islam maka QRIS ini berpotensi menghadirkan kebiasaan baik bagi masyarakat.
“Jadi kalau dilihat dari prespektif agama Islam, QRIS ini sangat besar manfaatnya. Karena manfaat yang besar tersebut maka ini bisa jadi muamalah yang baik yang jika dikembangkan akan bisa menjadi kebiasaan dan budaya yang baik,” ungkapnya.
Ketua Genbi Komisariat IAIN Kendari Dina Nur Halizah berharap, malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.
“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan.” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id- Generasi Baru Indonesia (GENBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyelenggarakan Festival Budaya di Auditorium IAIN Kendari pada Jum’at 30 September 2022.
Kegiatan ini merupakan program kerja utama Genbi komisariat IAIN Kendari dengan mengangkat tema “Melestarikan Budaya Bumi Anoa di Era 4.0”.
Ketua Genbi komisariat IAIN Kendari, Dina Nur Halizah mengatakan bahwa tujuan di adakannya Festival Budaya ini yaitu untuk memperkenalkan Budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada Masyarakat.
“Kita ingin memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Sulawesi Tenggara kepada masyarakat kota Kendari” Katanya saat di temui Objektif.id, Jum’at, 30 September 2022.
Dia juga mengatakan bahwa target dari di adakannya kegiatan Festival budaya ini bukan hanya untuk lingkup masyarakat kampus IAIN Kendari tetapi juga untuk siswa siswi se-Kota Kendari.
“Target kami juga bukan hanya masyarakat di dalam kampus IAIN Kendari itu ada juga dari siswa siswi sekota Kendari dan bukan hanya budaya saja untuk tujuan nya karena selaras juga dengan program dari Pemda digitalisasi kota” Sambungnya.
Dia berharap malalui kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan masyarakat dan terkhusus di kalangan mahasiswa.
“Saya mengharapkan teman teman itu dapat ikut serta dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya, itu yang sangat saya harapkan” Tukasnya.
Kendari, Objektif.id – Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menyelenggarakan kegiatan Training Legislatif Mahasiswa digedung Auditorium IAIN Kendari, Rabu 28 September 2022.
Kegiatan yang mengusung teman ‘Sentralisasi Peran Lembaga Legislatif Sebagai Penentu Arah Politik Indonesia’ ini diikuti 84 peserta dan perwakilan HMPS se-FATIK.
Ketua Panitia, Alam Jaya mengatakan alasan mengangkat tema ini agar mahasiswa bisa mengetahui makna sentralisasi dan arah perpolitikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.
“Sentralisasi ini adalah pengaturan kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri sesuai dengan undang-undang. Nah jadi di harapkan dilembaga mahasiswa ini dikhususnya lembaga legislatif ini menjadi penentu arah politik indonesia,” ungkapnya.
Sementara Ketua Sema FTIK, Nur Saputri mengatakan, diselenggarakan kegiatan ini agar mahasiswa mendapatkan ilmu baru dan membuat mahasiswa lebih mengetahui dunia Legislatif baik didalam maupun diluar kampus.
“Tujuan training legislatif ini kan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih paham lagi mengenai dunia legislatif, baik kelegislatifan secara dasar dikampus maupun diluar kampus,” katanya saat dihubungi objektif.id.
Ia berharap, mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan legislatif bisa menjadi generasi milenial yang memiliki pola pikir yang objektif serta mampu menjalankan tugasnya sebagai agen pengontrol.
“Harapan saya kedepannya bagaimana agar generasi-generasi milenial yang turut serta dalam kegiatan ini bisa mengkritisi dan memiliki pola pikir yang kritis mengenai apa itu legislatif dan bagaimana mereka juga bisa mengetahui legislatif didalam dan diluar kampus,” harapnya.
Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan Sosialisasi Beasiswa dan Student Mobility Program di gedung Auditorium IAIN Kendari, pada Senin 26 September 2022.
Kegiatan ini di mulai dari pukul 10.00 – 12.00 Wita dan diikuti oleh 300 peserta yang mana merupakan para mahasiswa baru angkatan 2022.
Kepala Bagian (Kabag) Akademik Kemahasiswaan, Amin Nasir mengatakan tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan informasi tentang beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dan belum mendapatkan beasiswa.
“Jadi, sasarannya kita disini bagi mahasiswa yang belum mendapatkan beasiswa dan mahasiswa yang kurang mampu”, katanya saat ditemui objektif.id.
Dia juga mengatakan bahwasanya di IAIN Kendari ini terdapat 14 macam beasiswa yang ada, baik itu beasiswa yang disediakan dari pihak kampus sendiri maupun kerjasama dengan beberapa instansi dan juga pemerintah daerah.
“Ada Beasiswa BI, Beasiswa Tahfidz, Beasiswa Prestasi, Beasiswa KIP, Beasiswa PLN, Beasiswa Prodi keislaman, Beasiswa Pemda: Sultra Cerdas, Bombana, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Wakatobi, Konawe selatan, dan Morowali”, sambungnya.
Perwakilan Kantor Urusan Internasional (KUI) IAIN Kendari, Muh. Kurniawan Rachman membeberkan tujuan kegiatan Mobility Program yaitu membuka wawasan dan cakrawala pemahaman para mahasiswa agar nantinya bisa bersaing ke tingkat yang lebih luas.
“Dalam kegiatan ini Mahasiswa diajarkan bagaimana berkompetisi secara global dan internasionaI”, bebernya.
Sementara itu Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Husain Insawan berharap supaya kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan berkelanjutan, karena itu juga berdampak pada reputasi perguruan tinggi dan juga sangat di butuhkan untuk akreditasi lembaga.
“Kegiatan seperti ini kita harus dorong ke depan kalau perlu setelah kegiatan student Mobility program yg laksanakan diluar negeri kita bisa mengajak Perguruan tinggi yang di luar negeri datang ke kampus kita supaya ada timbal-balik antara perguruan tinggi”, tukasnya.