Arsip Kategori: BERITA
Dinilai Salah Fungsi, Rektor IAIN Kendari Mengurusi Peminjaman Bosara
Reporter: Rizal Saputra
Editor: Elfirawati
Objektif.id, KENDARI – Beberapa Lembaga Kemahaswaan Internal yang ada di lingkup kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sesalkan sikap birokrasi yang mempersulit kegiatan kemahasiswaan.
Hal itu menuai kritikan dari beberapa lembaga kemahasiswaan baik dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN, Senat Mahasiswa (SEMA) hingga Beberapa Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di bawah naungan kampus IAIN Kendari.
Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut, Sarman mengatakan, banyak kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan lembaga kemahasiswaan kurang mendapatkan dukungan dari pihak birokrasi.
”Banyak lembaga kemahasiswaan yang kemudian tidak pernah didukung dan tidak pernah dihadiri kegiatannya,” kata Sarman saat menyampaikan orasi di kegiatan aksi Deklarasi, rabu, (10/11/2021).
Tidak hanya itu, proses peminjaman baik itu gedung, mobil, alat pengeras suara hingga bosara pun dipersulit.
“Ketika kita meminta hak tidak pernah untuk dikabulkan oleh pimpinan. Kita dipersulit persoalan peminjaman, ada beberapa syarat yang kemudian harus dipenuhi yang saya rasa itu konyol,” lanjutnya.
Sementara itu, Iwan Husain selaku pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) mengatakan, birokrasi hari ini sedang mengalami perlambatan kinerja adiministrasi.
“Baiknya Rektor hari ini tidak mengurusi hal-hal adiminstrasi yang berbentuk pinjaman,” kata Iwan Husain. Selasa, (9/11/2021).
Sementara itu, Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) M. Ilham Pranata, menyayangkan sikap birokrasi hari ini seakan mempersulit langkah-langkah yang dilakukan lembaga kemahasiswaan dalam melaksanakan kegiatan.
“Jika proses peminjaman dipersulit itu sangat disayangkan, sebab dapat menghambat kegiatan yang akan diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan itu sendiri,” kata M. Ilham saat di hubungi via whatsap. Rabu, (10/11/2021).
Lanjut Ilham, seharusnya pihak birokrasi hari ini mendukung bukan mempersulit kegiatan lembaga kemahasiswa hari ini.
“Seharusnya pihak birokrasi mempermudah proses peminjaman yang diajukan oleh lembaga kemahasiswaan baik itu UKK manupun UKM itu sendiri,” tuturnya.
Refleksi Hari Pahlawan, KBM IAIN Kendari Menilai Pihak Birokrasi Tidak Mensuport Lembaga Kemahasiswaan
Reporter : Al-Izar
Editor :Elfirawati
Objektif.id Kendari — Memperingati Hari Pahlawan Nasional Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar aksi deklarasi dengan bertemakan “Selebrasi Mahasiswa Terhadap Hari Pahlawan” Rabu, (10/11/2021).
Akan tetapi, dalam deklarasi tersebut, para mahasiswa(i) IAIN Kendari tidak ikut turut andil dalam memeriahkan hari pahlawan tersebut. Bahkan, pihak birokrasi sendiri tidak ikut untuk memperingati.
Seperti yang dikatakan Sarman, selaku Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari dalam orasinya bahwa seharusnya mahasiswa IAIN Kendari berada di garda terdepan.
“Seharusnya, mahasiswa IAIN Kendari berada di garda terdepan untuk kemudian memperingati hari pahlawan ini. Namun, lebih sial lagi pimpinan kampus tidak mendukung dan mensuport kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan IAIN kendari,” jelas Sarman.
Lanjut Sarman, ia menilai bahwa Rektor IAIN Kendari selalu beralasan tidak jelas dan tidak rasional. Bahkan, Rektor selalu memilih kegiatan apa yang harus ia hadiri.
“Hari ini kita melihat kegiatan Dema IAIN Kendari tak satupun pimpinan yang kemudian menghadiri upacara memperingati hari pahlawan tak satupun pimpinan kampus menghadiri kegiatan Dema IAIN Kendari,” lanjut Sarman.
Ia juga mengatakan, bahwa beberapa kegiatan Rektor IAIN Kendari selalu hadir, akan tetapi kegiatan internal kampus yang bersentuhan langsung dengan Rektor tak pernah dihadiri.
“Apakah ini yang dikatakan pimpinan yang kemudian mengayomi mahasiswanya? Namun, kita lihat hari ini Rektor IAIN Kendari memilih kegiatan apa yang akan dihadiri,” sambungnya.
Di akhir orasinya, Sarman mengatakan, bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) harusnya selalu didukung.
“Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) harusnya didukung,” tutup Sarman diakhir orasinya.
Sementara itu, Buyung Muh. Rantau, selaku Ketua Dema IAIN Kendari mengatakan, di hari yang begitu penting ini pemuda dan mahasiswa bahkan pihak birokrasi yang menduduki suatu jabatan tidak merespon sama sekali segala kegiatan kemahasiswaan.
“Dan bagi orang-orang tua yang sekarang menduduki jabatan kondisional di IAIN Kendari tidak punya respon dan tidak merespon segala kegiatan kemahasiswaan yang kami lakukan terkhusus pada hari ini,” kata Buyung
Lanjut Buyung, dia menyarankan kepada pihak birokrasi untuk sekali-kali menengok ke PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) bahwa banyaknya sekarang masalah antara lembaga mahasiswa terhadap pihak birokrasi.
“Saya Menyarankan kepada pihak birokrasi sekali-kali jalan-jalan ke PKM untuk ngopi bersama agar keluhan lembagaan mahasiswa dapat di dengarkan, bahwa banyaknya problem lembaga mahasiswa dan birokrasi,” tutupnya.
SEMA IAIN Kendari, Bentuk Karakter Pemimpin Melalui Sekolah Legislatif
Reporter : Muh Aksan
Editor : Elfirawati
Objektif.Id, KENDARI – Demi meningkatkan pemahaman fungsi legislatif kepada Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari mengadakan Sekolah Legislatif 2021 di Gedung Auditorium dan Pantai Toronipa. Sabtu, (6/11/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 -7 November 2021 dan diikuti oleh 100 peserta dari lingkup Mahasiswa IAIN Kendari dengan mengangkat tema ”Melahirkan Legislator Mahasiswa yang Kompeten serta Paham Tugas dan Fungsi Secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs (Sustainable Development Goals)”.
Muflih Ukhrawi Nasri selaku Ketua Panitia mengatakan dalam sambutannya, tujuan diadakannya kegiatan ini agar mahasiswa terkhusus angkatan 2020 dan 2021 agar paham akan tugas dan fungsi Secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs.
“Untuk melahirkan pemimpin masa depan agar paham tugas dan fungsi secara Konstitusi dalam Menyongsong SDGs,”ungkapnya
Lanjutnya Muflih mengungkapkan, kegiatan ini diadakan karena melihat mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang belum paham akan fungsi SEMA-I. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh pemateri yang sangat luar biasa dan mempunyai kapabilitas di bidangnya masing-masing.
“Berhubung adik-adik mulai awal perkuliahan mereka melaksanakan perkulihan secara online. Jadi, kita sepakat bahwa adik-adik belum terlalu paham tugas dan fungsi sema-I atau legislatif ini. Adapun pemateri yang diundang pertama H. Abdurrahman Shaleh, S.H., M.Si selaku Ketua DPRD Prov. Sultra, kedua Muhammad Amsyar S.Sos.I selaku Ketua DPD KNPI Sultra, ketiga Dr. H. Lukman Abunawas, SH., M.H., M.Si selaku Wakil Gubernur Sultra yang diwakili oleh staff beliau, keempat Ir. Hugua selaku Anggota DPR-RI,” ungkapnya.
Selaras dengan hal itu, Sarman Al Ausy selaku ketua SEMA-I menjelaskan, bahwa masalah pemahaman kelembagaan di IAIN Kendari masih sangat kurang.
“Karena melihat potensi yang ada di IAIN Kendari dan melihat dari kukurangan juga masih banyak mahasiswa IAIN Kendari khususnya mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang masuknya di IAIN Kendari ataupun PBAK itu melalui jalur online. Jadi, terkait masalah pemahaman kelembagaan IAIN Kendari itu masih sangat kurang khususnya tugas dan fungsi legislatif itu sendiri makanya, kami berinisiatif menyelenggarakan sekolah legislatif,” jelasnya.
Sarman berharap besar bahwa setelah diadakannya kegiatan ini mahasiswa dapat aktualisasikan di lapangan.
“Dan mungkin nantinya teman-teman yang akan jadi pemimpin, menjadi Ketua Senat, Ketua Dema dan juga seluruh ketua-ketua yang ada di IAIN Kendari pastinya harus mempelajari, harus mengetahui seperti apa fungsi kelembagaan itu sendiri,” harap Sarman.
Salah satu peserta Ayu Rahmadani membeberkan, ketertarikannya mengapa ia mengikuti kegiatan tersebut.
“saya tertarik ikut begini untuk membuka wawasan. Sebagai mahasiswa tidak hanya di akademik pasti di luar perkuliahan karena 25% persen dari materi yang kita dapat ada dibangku perkuliahan sedangkan 75% itu dari luar atau dari kehidupan kita masing-masing,”bebernya.
Guna Meningkatkan Pemahaman Wawasan Kebangsaan, IAIN Kendari Adakan Workshop Kepada Mahasiswa Bidik Misi
Reporter: Andi Ardian Dwi Rahmat
Editor : Elfirawati
Objektif.Id, KENDARI – Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan kepada mahasiswa penerima bidik misi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan Workshop dengan mengangkat tema “Peningkatan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa Bidik Misi IAIN Kendari” di Gedung Auditorium. Sabtu, (30/10/2021).
Workshop tersebut merupakan rangakaian program pembinaan kepada mahasiswa penerima bidik misi tahun 2020. Kegiatan itu diikuti sebanyak 175 peserta yang terdiri dari mahasiswa penerima Bidik Misi tahun 2020.
Ketua Panitia Amin Nasir, mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa penerima Bidik Misi terkait wawasan kebangsaan.
“Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa khususnya penerima bidik misi terkait dengan wawasan kebangsaan Yang mana sekarang ini kita tau bahwa mahasiswa saat ini perlu dibina terkait wawasan kebangsaan,” katanya.
Amin juga membeberkan bahwa dalam pelaksanaan workshop tersebut di hadiri oleh tiga pemateri yang sangat luar biasa dan mempunyai kapabilitas di bidangnya masing-masing.
“Pemateri yang di undang pertama AKBP Dr. Sutadi, S.Pd, M.pd dari polda sulawesi tenggara(sultra), kedua Dr. Abdul Halim Momo, M.Si ia adalah ketua Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI), ketiga pak Kh. Muslim yang merupakan ketua forum komunikasi penanggulangan terorisme dan juga ketua Nahdatul ulama (NU)sultra,” bebernya.
Ia juga berharap agar ke depannya kegiatan-kegiatan tersebut dapat terus terlaksana.
“Saya berharap kegiatan semacam ini terus kita lakukan, tapi ini juga terkait dengan anggaran, kalau anggaran tersedia Insya Allah akan dilaksanakan dan ada di dalam juknis bahwa penerima bidik misi itu memang harus ada pembinaan dan kami berkewajiban membina mahasiswa sampai delapan semester,” pungkasnya.
BPPO Mahiscita Sebut Birokrasi Kampus IAIN Kendari Kurang Merespon Kegiatan Kemahasiswaan
Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar
Objektif.Id, KENDARI – Badan Pertimbangan dan Penyelamat Organisasi Mahasiswa Islam Pencinta Alam (BPPO Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menilai Birokrasi kampus kurang merespon kegiatan kemahasiswaan.
Mahasiswa dan Birokrasi Kampus merupakan dua pihak yang tidak dapat dipisahkan. Bisa dikatakan seperti itu karena salah satu penyebabnya, adalah saling keterbutuhan diantara keduanya, tak lain adalah karena masalah akademik dan juga kemahasiswaan.
BPPO Mahiscita, Iqbal Manrudda mengatakan meski diundang untuk membuka kegiatan Milad Mahiscita yang Ke-23 tahun, nampak tak ada salah satu respon dari pihak birokrasi.
“Mungkin karna mata saya agak sedikit rabun, tapi saya tidak melihat tanda-tanda kehadiran birokrasi,” ungkapnya saat menyamkpaikan sambutan di Milad Mahiscita IAIN Kendari, Jum’at (29/10/2021).
Menurutnya, Birokrasi Kampus IAIN Kendari sebagai pelindung dan penasehat organisasi Internal Kampus, dan pihak kampus juga adalah orang pertama yang harus mendukung disetiap kegiatan lembaga kemahasiswaan.
“Birokrasi Kampus IAIN Kendari dan selayaknya sebagai pelindung, penasehat semua organisasi dalam lingkup kampus IAIN Kendari ini, mesti selayaknya hadir bersama-sama kita malam ini,” tuturnya.
Iqbal menambahkan bahwa hal seperti ini tidak akan menurunkan semangat, tetapi ini adalah motivasi buat kita agar lebih semangat lagi mengembangkan organisasi.
“Ini bukan berarti membuat turun semangat kita dalam membangun organisasi, tapi ini adalah motivasi buat kita. Semoga kedepannya organisasi yang kita cintai ini mempunyai taring, mempunyai gigi yang tajam, mempunyai kekuatan yang besar. Maka Insya Allah jangankan birokrasi kampus yang hanya lingkup kampus IAIN Kendari saja, tapi presiden Republik Indonesia ini bisa turut adil bersama-sama kita,” tambahnya.
Diakhir sambutanya, Iqbal berharap untuk ke depannya kader-kader Mahiscita tetap semangat dan kreatif, agar kedepannya kegiatan berikutnya bisa direspon oleh pihak birokrasi.
“Satu pesan buat kita semua jangan pernah berpikir bahwa organisasi yang kita cintai ini, hanya berdiam diri tanpa berpikir dan berbuat. Tapi justru jika kita diam dengan perlakuan yang kita rasakan sampai malam ini, untuk membuat sebuah inovasi, agar kedepan kegiatan yang kita selenggarakan setidaknya, birokrasi merespon dan bisa hadir bersama-sama” harap Iqbal Manrudda salah satu alumni Fakultas Syariah IAIN Kendari.
Upaya Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Melalui Film Dokumenter “Diam dan Dengarkan”
Reporter : Wahyudin Wahid
Editor : Al-izar
Objektif.id, KENDARI – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers UKM-Pers Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melalui kegiatan Kemah Literasi, menggelar diskusi film dokumenter Diam dan Dengarkan. Kendari, (15/10/2021).
Kegiatan diskusi film dokumenter tersebut dilaksanakan di lapangan Gedung Olahraga IAIN Kendari, pukul 21.00 – 00.30 WITA.
Muh. Sulhijah selaku pemantik mengatakan, film ini bercerita tentang sejarah umat manusia kemudian masa depan umat manusia serta hubungan manusia dengan alam.
“Jadi, di awal film kita disuguhkan dengan sejarah umat manusia, mulai dari sapiens kemudain menuju homo deus sebagai proses ikhtiar manusia dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam”. Ungkap muh. Sulhijah saat memulai diskusi. Jum’at, (15/10/2021)
Menurutnya, dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, maka tentu ada ekosistem lain yang tergadaikan.
“Tanpa kita sadari, dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia maka merupakan suatu keniscayaan bahwa ada salah satu ekosistem yang tergadaikan, contohnya penambangan batu bara sebagai salah satu bahan utama pembuatan baterai smartphone. Yang artinya, ekosistem yang tergadaikan dalam hal ini adalah Hutan. Oleh karena itu, manusia sebagai konsumen mempunyai tanggung jawab untuk selalu melestarikan alam”. lanjutnya.
Selain itu, slamet fadilah sebagai salah satu peserta diskusi mengatakan, secara substansi ada satu poin penting yaitu, manusia dan alam adalah dua ekosistem yang seharusnya saling menguntungkan.
“Secara substansi general dari film yang telah kita saksikan bersama, saya melihat ada satu poin penting yaitu harus adanya simbiosis mutualisme antara manusia dengan alam. Artinya ketika dua ekosistem ini saling menguntungkan maka akan terjadi kestabilan didalam kehidupan” ungkapnya.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Kendari, Bantah Tuduhan Pemalsuan Tanda Tangan Yang Dialamatkan Kepadanya
Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfira Wati
Objektif.id, KENDARI – Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. berikan klarifikasi atas tudingan pemalsuan tanda tangan yang dialamatkan kepadanya melalui media online, Jumat, (15/10/2021).
Dekan Fakultas Syariah mengaku tidak membenarkan tuduhan melakukan pemalsuan tanda tangan tersebut.
“Selama ini kami tidak melihat, bahkan tidak mengetahui adanya pemalsuan itu dan kalau praduga-praduga itu dari luar, kami mohon buktinya itu tunjukan sama kami. Saya yakin pemalsuan itu tidak ada,” kata Ipandang, kepada objiktif.id.
Lanjutnya, ketika pengambilan keputusan ditingkat fakultas, terlebih dahulu dirapatkan bersama.
“Ada refisi anggaran, itu pasti saya panggil semua karena putusan itu berdasarkan hasil rapat,” lanjutnya.
Menurutnya, tuduhan pemalsuan ini, telah mencemarkan nama baik IAIN Kendari.
“Pencemaran nama baik itu, sudah masuk memalsukan tanda tangan. Ini Institut ini yang dicemarkan bukan cuma fakultas syariah,” uangkapnya.
Dia juga sesalkan atas kinerjanya oknum dosen yang merasa dipalsukan tanda tangannya tersebut, seakan tidak mendukung IAIN Kendari menuju UIN.
“Cuman karena dia kan jarang di fakultas, kita rapat paling lima menit lari lagi. Kamu tau sendiri kita akreditasi sampai jam tiga subuh. Mana dia, nda pernah nongol,” bebernya.
Tidak hanya itu, ketidak terbukaan dosen yang bersangkutan jika ada pemalsuan dalam tanda tangannya.
“Yang saya selalkan selama ini pihak yang bersangkutan tidak pernah menyampaikan kepada kami bahwa terjadi pemalsuan tanda tangannya,” sesalnya.
Sementara itu, Kasubak Adiministrasi Umum dan Keuangan Fakultas Syariah, La Ringga mengatakan kalau untuk pemalsuan tanda tangan wakil dekan itu tidak benar adanya.
“Kalau pemalsuan tanda tangan tidak ada, kalaupun ada tanda tangan wakil dekan itu kami sampaikan, kami koordinasikan, bahwa ada yang mau ditanda-tangan, Setiap kali kami hubungi dia datang sekalian dia paraf,” ungkapnya.
Lanjutnya, seharusnya kalau ada informasi seperti ini pastikan terlebih dahulu kejelasannya informasinya.
“Seharusnya kalau ada seperti ini di konfirmasi dulu, yang lebih tepatnya dibawakan datanya supaya jelas,” lanjut
“Kalaupun ada pemalsuan tanda tangan itu, kami juga bingung dari mana asalnya, siapa yang palsukan tanda tangannya. Hanya ini kan langsung beredar informasinya.
Menurutnya, hal itu secara tidak langsung merusak sendiri medianya.
“Secara tidak lansung sudah merusak citra lembaganya atau medianya sendiri,” tutupnya.
Pengurus LPS HI Fakultas Syariah, Resmi Dilantik
Reporter : Andika
Editor : Omo
Kendari, Objektif.id – Dalam meningkatkan kualitas kader Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam (LPS HI) menyelenggarakan Pelantikan dan Rapat Kerjar di Laboratorium Peradilan Semu, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Kendari. Selasa, (5/10/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 sampai dengan 6 Oktober 2021 dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas Kader Yang Produktik Dalam Mengembangkan LPS HI”.
Puspita selaku ketua panitia mengatakan, bahwa dalam mengembangkan LPS HI sebagai langka awal dalam meningkatatkan kualitas kader yang produktif.
“Perlunya meningkatkan kualitas kader yang produktif sehingga bisa berdiskusi dan lain sebagainya untuk kemudian dengan bekal kader yang berkualitas sehingga mampu mengembang LPS HI ini menjadi lembaga yang lebih baik kedepannya,” kata Puspita.
Senada dengan itu Ketua LPS HI Fakultas Syariah Jeklin Dermawan, mengatakan dalam sambutannya, Bahwa, dalam kegiatan ini semoga menjadi langkah awal yang kemudian akan mengkualitas kita sebagai mahasiswa dan kemudian mengkualitaskan kita sebagai kader-kader dari LPS HI Fukultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.
“Semoga seluruh pengurus dan anggota dapat bekerja sebagai satu sistem yang saling melengkapi,” kata jekling
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Dekan III (WADEK III) Fakultas Syariah
Asrianto zainal, S.H, M.Hum. Berharap, dengan adanya LPS HI ini bisa membuat mahasiswa Fakultas Syariah mahir dalam bidang hukum karena meraka akan dibina dalam lembaga ini.
“Dengan adanya LPS HI ini para mahasiswa Syariah akan mahir berpraktek di pengadilan, karena nantinya mereka akan dibimbing oleh pembina-pembina yang lahir dibidangnya,” harapnya.
Tanggapi Inventaris Hilang, DEMA: Tidak Hilang, Hanya Diamankan
Reporter : Rainan
KENDARI Objektif.id – Dewan Eksekutif (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari membantah bahwa inventaris DEMA hilang. Inventaris tersebut tidak hilang tapi diamankan. Sabtu, (02/10/2021)
Sekretaris Jenderal DEMA IAIN Kendari, Syarif Hidayatulah menerangkan bahwa dirinya mengamankan komputer dikarenakan Sekretariat DEMA sudah tidak aman.
“Komputer itu saya amankan dan atas persetujuan Ketua DEMA karena pintu sekretariat mudah terbuka, kuncinya hilang,” ungkap Syarif.
Baca Juga: Lama Pasif, Inventaris Lenyap Tanpa Jejak
Hal ini dibenarkan oleh Ketua DEMA IAIN Kendari, Buyung M Rantau, Ia mengatakan bahwa sekretariat DEMA beberapa kali di bobol orang dan barang-barang didalamnya sengaja di hamburkan dan dikotori.
“Sekretariat itu selalu bersih dan terkunci. Sekitar bulan 7 ada keanehan, kursi hilang (komputer masih ada), ada yang sengaja buang air kencing di situ, dan ada noda-noda dilantai,” terang Buyung M Rantau.
Ia kemudian menambahkan, setelah dibersihkan sekretariat dikunci kembali karena masih pandemi, akan tetapi beberapa minggu kemudian pintu sekretariat terbuka, kunci dan gemboknya hilang. Maka dari itu Sekjen DEMA berinisiatif untuk mengamankan komputer dan itu atas persetujuannya.
“Bukan hilang atau dicuri tapi komputer diamankan oleh Sekjen dan sebelumnya sudah konfirmasi ke saya,” ujar Buyung.
Terakhir Ia menekankan bahwa kepengurusan Dema masih aktif dan berkegiatan.
“Sekretariat kosong bukan berarti kepengurusan mati,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan perskampusbiru.com sampai berita ini diterbitkan kondisi Sekretariat DEMA telah dibersihkan dengan inventaris lengkap didalamnya dan pintu terkunci.
HMI Se-Komisariat IAIN Kendari Gelar Maperca
(Foto bersama usai kegiatan Maperca. Foto: Muh. Aksan) |
Reporter : Muh. Aksan
Editor : Rizal Saputra
Kendari, Objektif.id –Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Se-Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) di gedung PKM Lantai II. Sabtu, (2/10/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2021 dan diikuti oleh 20 peserta ini mengangkat tema “Melahirkan pemimpin berkualitas dalam menjawab tantangan zaman melalui rahim HMI.”.
Ketua panitia Ibnu Qayyim mengatakan, bahwa Tujuan dari tema ini adalah membuka ruang atau rumah kedua kepada mahasiswa.
“Bahwa kami membuka ruang atau rumah kedua buat teman-teman mahasiswa yang ingin bergelut di himpunan mahasiswa islam. Agar calon anggota ini bisa menjawab tantangan zaman dan problematika saat ini,” ucapnya.
Senada dengan itu, Iwan Husein selaku Ketua Umum komisariat Al-Ghazali mengatakan, tiga poin penting pada kegiatan maperca ini.
“Pertama, Ini sebenarnya terobosan awal yang kita lakukan di IAIN Kendari selama ini HMI di IAIN Kendari belum pernah melaksanakan yang namanya maperca. Padahal, dalam konstitusi jelas bahwa maperca itu harus dilaksanakan setiap komisariat. Kedua, Maperca ini adalah ajang untuk konsolidasi kepada adik-adik seluruh jurusan dan fakultas harus kita rangkul untuk memperkenalkan organisasi sejatinya penting sebagai penunjang akademis dikampus. Ketiga, untuk menyelamatkan adik-adik yang selama ini mereka belajar daring dan mempunyai banyak-banyak kelemahan pembelajaran daring tersebut untuk mengasah potensi mereka kita harus rangkul di maperca ini,” ucapnya.
Ia Juga berharap kegiatan maperca ini Tetap konsisten dan komitmen untuk mengembalikan tujuan mereka menuntut ilmu.
“Tetap konsisten, komitmen mengembalikan tujuan dari mereka belajar di kampus untuk bisa menuntut ilmu dalam hal ini bisa berbicara karna kuliah pada esensinya itu bisa berbicara nah untuk bisa berbicara kita harus berproses diorganisasi,” pungkasnya.
Lama Pasif, Inventaris Lenyap Tanpa Jejak
Tampak bagian dalam Sekertariat DEMA IAIN Kendari |
Reporter : Rainan
KENDARI – Sekretariat Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kini kosong melompong yang tersisa hanya lemari, meja, dan kursi yang sudah tidak terurus. Jum’at, (01/10/2021).
Menurut kesaksian Harpan Fajar yang merupakan salah satu pengurus UKM Olahraga dan berkantor tepat disamping sekertariat DEMA tersebut mengatakan bahwa kepengurusan DEMA IAIN Kendari sejak lama memang sudah tidak aktif, sekretariat DEMA IAIN Kendari sudah lama tidak digunakan, setiap orang bebas keluar masuk sekretariat hingga kemudian inventaris didalamnya hilang diambil orang.
“Kemarin itu pernah inventaris tidak ada tetapi mungkin karena sempat ada kabar mau diangkat isu hilangnya (inventaris), maka dikembalikan sekitar dua minggu lalu sampai ada yang kerja administrasi di sini (sekretariat dema) tapi beberapa hari setelahnya, hilang kembali itu komputer sampai sekarang,” terang Harpan Fajar, Sekretaris Umum UKM-Olahraga.
Baca Juga : Dicari! Hilangnya Presma IAIN Kendari
Hal ini serupa dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum UKK Menwa bahwa kepengurusan DEMA sudah tidak aktif dan inventaris di dalam sekretariat itu sudah tidak ada.
“Pokoknya saya datang itu sudah tidak ada mi itu komputer,” ujar Taufik Hidayat.
Tampak luar Sekertariat DEMA IAIN Kendari |
Dilain sisi, Wakil Ketua DEMA IAIN Kendari mengatakan bahwa Ia tidak tahu menahu bagaimana hilangnya inventaris tersebut.
“Saya tidak tahu, tanpa adanya kabar, tiba-tiba saya datang berkantor sudah tidak ada alat (komputer, printer, stempel dll), di grup pengurus juga tidak ada yang membahasnya” terang Hendra Setiawan, Wakil Ketua Dema IAIN Kendari.
Menanggapi hal ini, Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kendari, menyatakan bahwa hilangnya inventaris tersebut merupakan pelanggaran yang bahkan telah diketahui oleh pihak SPI. Selanjutnya, pihaknya akan menyurati Warek III IAIN Kendari untuk segera menindak Dema IAIN Kendari.
“Dengan data dan bukti yang ada itu (DEMA) bisa diberikan sanksi yang sebanding,” ucap Sarman.
Sampai berita ini diterbitkan, Buyung M Rantau selaku Ketua DEMA IAIN Kendari belum bersedia memberi tanggapan.
Sultra Darurat HAM! Mahasiswa IAIN Kendari Inginkan 26 September Jadi Hari Nasional
(Suasana demonstrasi di pelataran Kampus IAIN ) |
Reporter : Renaldi
Editor : Rizal Saputra
Kendari, PerskampusBiru.com – Peringati tewasnya Yusuf dan Randi 26 September 2019 silam, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang tergabung dalam Koalisi Mahasiwa Melawan (Kawan) gelar aksi damai dengan berbagai tuntutan, Senin (27/9/2021).
Demonstrasi yang digelar Koalisi Mahasiswa Melawan (Kawan) tersebut, dilakukan di pelantaran Gedung Terpadu IAIN Kendari hingga menuju ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).
Koordinator Lapangan (Korlap) Abdan dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan yaitu: Pertama, Mendesak polda untuk segera menguak siapa dalang dari pembunuhan tersebut. Kedua, kami menuntut kepada bapak DPR bahwa tanggal 26 September ini harus menjadi peringatan nasional yang setara dengan matinya munir. Ketiga, Polda dan Polri harus menjaga kaptimnas dalam mengawal demokrasi.
Di tempat yang sama Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Al-Gazali, Iwan Husain mengatakan, tujuan dari gerakan yang kami bagun hari ini menuntut keadilan atas wafatnya saudara kami Yusuf dan Randi, yang sampai hari ini belun ada kejelasan.
“hari ini, kita memperingati hari tertembaknya Yusuf dan Randy itu adalah matinya keadilan di negeri ini. Maka yg kami lakukan gerakan ini bukan hanya untuk sekedar berteriak tapi untuk menuntut keadilan sampai hari ini siapakah dalang pembunuhan 26 september,” kata Iwan, senin (27/9/2021).
Menurutnya, Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara hari ini darurat akan Hak Asasi Manusia sebap kebebasan berpendapat didalam Republik Indonesia itu tidak di jamin lagi dalam UUD.
“Penegak hukum sejatinya polisi itu adalah mereka yang harus menegakkan UU yang senantiasa mengawal kebebasan berpendapat. Tapi realitas hari ini, mereka selalu membubarkan masa aksi bahkan pada 26 september hari ini, kita memperingati hari tertembaknya Yusuf dan Randy itu adalah matinya keadilan di negeri ini,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Wakil Presma IAIN Kendari Hendra Setiawan menilai Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) sebagai penegak hukum sudah lalai dalam menjalankan tugasnya.
“Aksi ini, Sebagaimana mestinya kita menginginkan hak dan keadilan yaitu untuk teman-teman, Kapolda Sultra karena seperti kita lihat tidak melakukan sebagaimana tugasnya,” ujarnya.
Diakhir Korlap berharap, mahasiswa jangan bersikap masa bodoh terhadap persoalan gerakan yang kami bagun hari ini.
“Harapan saya kepada mahasiswa hari ini, jangan terlalu bersifat apatis ketika ada pergerakan-pergerakan, apa lagi pergerakan yang kami bangun adalah aksi moral aksi kemanusiaan karena pada dasarnya IAIN selalu berada dibagian depan ketika ada masalah-masalah diluar kampus.” Tutupnya.
UKM Seni IAIN Kendari Gelar Malam Sejuta Seni
Reporter : Andika
Kendari, PersKampusBiru.com – Upaya meningkatkan kreativitas anggota, Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Malam Sejuta Seni di Gedung PKM lantai II IAIN Kendari. Sabtu, (25/9/2021).
Baca Juga: Berkarya Dengan Bahagia Ala Seniman Kampus
Kegiatan yang berlangsung pada pukul 20.00 WITA tersebut dengan bangga menampilkan sebanyak empat jenis pentasan di antaranya; teater, musik, tari dan religi.
Ketua Umum UKM-Seni IAIN Kendari, Masalin mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutinitas yang dilaksanakan selama dua minggu satu kali.
“Kegiatan ini merupakan program kerja UKM seni,” ucap Misalin.
Baca Juga: UKM-Pers Gelar Diskusi Film Dokumenter
Lanjut Misalin, malam sejuta seni ini iyalah implementasi dari latihan-latihan dari anggota UKM-Seni itu sendiri.
“Sebagai bentuk implementasi hasil karya dari teman semua. Jadi, apa- apa yang dipelajari, dilatihankan dan malam ini dipentaskan, ” lanjutnya.
Diakhir mahasiswa semester akhir ini, memyampaikan kegiatan Malam Sejuta Seni ini akan kami laksanakan dua minggu sekali.
“Selama untuk kedepannya tidak ada kegiatan besar di UKM-Seni ini, maka Malam Sejuta Seni ini akan kami lakukan dua minggu satu kali” tutupnya
Perlu diketahui bahwa penonton kegiatan tersebut tidak dibatasi akan tetapi, tetap menerapkan protokol kesehatan.
Marak Parkir Liar di luar kampus, SPI IAIN Kendari Himbau Mahasiswa Tertib
(Puluhan kendaraan roda dua parkir liar area luar kampus, Foto : Slamet Fadillah) |
Reporter : Slamet Fadillah
Kendari, perskampusbiru.com – Dampak ditutupnya gerbang di samping masjid Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengakibatkan banyak mahasiswa memarkirkan kendaraan di area luar kampus atau terjadi parkir liar pada rabu, (22/9/2021).
Menanggapi hal tersebut Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Kendari, Aliwar S.Ag, M.Pd. mengatakan bahwa hal tersebut bisa mengganggu lalu lintas.
“Saya kira parkir di luar pagar IAIN itu pastinya bisa mengganggu tertibnya lalu lintas, dan itu perlu penataan,” kata Aliwar Saat dihubungi via telepon.
Dia juga mengatakan, bahwa jika mahasiswa yang memarkirkan kendaraannya di luar area IAIN Kendari tidak mendapatkan jaminan keamanan dari kampus.
“Apabila parkir itu terjadi di dalam wilayah kampus tentunya sudah menjadi tanggung jawab pihak keamanan untuk menertibkan, tapi kalo itu terjadi di luar wilayah kampus, tentunya bukan tanggung jawab kami,” sambungnya.
Terakhir Aliwar menghimbau, untuk para mahasiswa agar tidak memarkirkan kendaraannya di luar kampus.
“Dihimbau kepada para mahasiswa untuk tidak memarkirkan kendaraannya di luar kampus karena kami tidak bisa menjamin keamanan kendaraan mereka.” Tutupnya.