Dicari! Hilangnya Presma IAIN Kendari

Objektif.id – Sejatinya dunia kemahasiswaan itu ibaratnya miniatur Negara di mana dalam proses pembentukan karakter terdapat Lembaga kemahasiswaan baik itu dalam orientasi Legislatif (SEMA) dan orientasi Eksekutif (DEMA), yang memiliki peran penting dalam proses pembentukan karakter tersebut. Dalam konteks organisasi eksekutif memiliki peran penting sebagai implementator terkhusus dalam mengawal aspirasi mahasiswa. Presiden mahasiswa sejatinya icon ideal sebagai representasi kampus bukan hanya dalam ruang lingkup internal kampus tetapi juga dalam lingkup eksternal kampus. Sehingga berwibawah atau tidaknya suatu kampus itu tergantung dari pembawaan presiden mahasiswanya. Maka penting bagi seorang presiden mahasiwa memang benar benar harus aktif dan progresif dalam melaksanakan tanggung jawabnya bukan malah sebaliknya. 

Ada istilah yang mengatakan bahwa pemuda adalah ujung tombak suatu zaman maksudnya di sini baik dan buruknya suatu zaman tergantung dari sikap pemuda itu sendiri maka tentunya berkenaan dengan ini sikap pemuda sangat menentukan masa depan suatu bangsa. Begitupun halnya dengan dunia lembaga kemahasiswaan yang merupakan regenerasi pemimpin bangsa yang tentunya di masa depan merekalah yang diharapakan akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini. Sehingga tolak ukur regenerasi kepemimpinan di masa depan salah satunya adalah bagaimana melihat kinerja para pemimpin lembaga kemahasiswaan hari ini.

Jika berbicara persoalan lembaga kemahasiswaan saya cenderung merujuk pada kinerja ketua DEMA IAIN Kendari. Soalnya sudah terlalu lama bersikap hening dan tenang. 

Apa kabar Pak Presma? sudah terlalu lama saya tidak mendengar kabar tentang anda. Apakah anda baik-baik saja?  Kantormu kini sudah dipenuhi oleh ribuan butiran debu dan berbagai macam spesies sampah hingga telah terbangunnya dinasti laba laba. Bukankah itu secara tersirat sebagai bentuk pengkudetaan? Alangkah kurang ajarnya laba-laba itu ya!. Ataukah mungkin laba laba itu lebih mengerti peran dari seorang Persiden Mahasiswa atau Presiden Mahasiswa yang tidak mengerti akan perannya? Jujur kawan fenomena ini mengisyaratkan suatu bentuk ketidak becusan seorang presiden mahasiswa sebagai tambuk pimpinan tertinggi lembaga kemahasiswaan. Inikan lucu dan konyol bagaimana mau hadir dalam mengawal aspirasi mahasiswa mengelolah internalnya sendiri saja tidak becus. Apakah sesulit itu menjadi presiden mahasiswa? kalau memang seperti itu alangkah bijaksananya kalau anda mengundurkan diri saja!

Bukankah saat terpilihnya anda sebagai presiden mahasiswa itu menggabarkan bahwa anda adalah representasi keterwakilan ribuan mahasiswa IAIN Kendari. Pertanyaannya apa yang anda wakilkan selama ini? Jujur saja kami sudah muak dengan sikap anda dan saya percaya salah satu musibah di masa pandemi adalah terpilihnya anda sebagai presiden mahasiswa.  Ingat pak presma setiap amanah yang di berikan itu akan di mintai pertanggung jawaban di hadapan Tuhan saya kira anda paham persoalan itu. memangnya anda tidak takut kelak nanti akan di siksa oleh Tuhan karena menjadi presiden mahasiswa yang tidak bertanggung jawab?

Oh ya! bagaimana kabar tentang alokasi kuota internet bagi mahasiswa yang sedang kuliah online? Saya yakin pasti anda tidak tau. Bagaimana sikap anda juga terkait kewajiban vaksin untuk mahasiswa yang akan kuliah offline? Saya yakin anda binggung mau bersikap seperti apa. Oh ya hampir lupa bagaimana anggaran DIPA yang jumlahnya sebanyak 60 juta yang katanya LPJ (laporan pertanggung jawaban )nya yang sudah di terima di birokrasi kok saya nggak dapat maanfaatnya sama sekali, itu di apakan saja? Kalau alasannya buat seminar di dalam hotel dengan menghadirkan Warek 3 dan anda sendiri yang menjadi narasumber saya rasa tidak akan sebanyak itu anggarannya bahkan anak kecilpun tau kalau penggunaan anggarannya tidak realistis ataukan jangan jangan sekalian anda tanam saham di hotel itu?. 

Bagaimana bisnis lancar? Oh iya, dengar-dengar  mau ada pencairan anggaran lagi. Rencana mau bisnis apa lagi yang mau di buat? Ya kalau bisa sekali kali bisnis kucing juga minimal tidak kalau tidak untung pahalanya dapat kan lumayan untuk investasi akhirat.

Tidak usahlah anda berbicara persoalan negara yang lebih luas seperti Jokowi The King Off Liff Service yang di cetuskan oleh BEM UI karena saya tau anda pasti takut atau gerakan vaksinasi yang di lakukan oleh BEM UHO karena saya tau juga anda pasti gugup. Tidak usah itu, terlalu berat buat anda cukup eksistensi dan kontribusi anda yang kami butuhkan yang berdampak bagi kami mahasiswa itu saja sudah cukup. Jangan karena alasan pandemi anda menjadikan jabatan presiden mahasiswa sebagai ajang arogansi dan mengisi kurikulum vitai saja, jujur kawan itu menjijikan. 

Melalui tulisan ini saya sebagai mahasiswa IAIN Kendari yang aktif berkecimpung dalam dunia organisasi menyampaikan Mosi tidak percaya lagi dengan Presiden Mahasiswa IAIN Kendari sejak detik ini. Sebagai mahasiswa yang waras dengan pertimbangan secara realistis saya menyampaikan bahwa Presiden Mahasiswa IAIN Kendari sudah tidak layak lagi memimpin lembaga kemahasiswaan di lingkup IAIN Kendari. Penegasannya sederhana apa karya anda? Prestasi anda? Apa kontribusi anda? Yang tentunya bagian dari pada mengawal hak hak dan aspirasi mahasiswa sehingga dasar kami untuk melegitimasi anda itu jelas.

Berhenti berpura pura amnesia karena itu akan semakin memperburuk citra anda jika anda masih merasa memiliki tanggung jawab besar persoalan kemahasiswaan saatnya mulai berbenah tetapi jika itu sudah di luar dari kemampuan anda maka mengundurkan diri itu adalah pilihan yang tepat.

Semestinya anda harus merasa malu sebab eksistensi anda saat ini memberikan contoh yang buruk untuk generasi selanjutnya. Distorsi dan kemandulan kreatifitas yang saat ini menggrogoti anda adalah penyakit akut yang harus segera anda sadari karena itu hanya akan berdampak pada pandangan public dalam menilai kualitas anda.

Note:

Al-Izar adalah mahasiswa aktif IAIN Kendari angkatan 2019 aktif sebagai pegiat literasi dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ibnu Rusyd Fakultas Syariah IAIN Kendari.

Penulis: Al-Izar
Editor: Rizal

 

Lembaga Pemerhati Kebijakan Kampus Menggelar Aksi Ceremonial Untuk Maba

Kendari, PersKampusbiru.com – Lembaga Pemerhati Kebijakan Kampus menggelar aksi demonstrasi bertajuk Ceremonial untuk menyambut Mahasiswa baru angkatan 2021 di pelataran gedung terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Senin (13/09/2021).

Selain sebagai Ceremonial, aksi ini juga digelar untuk menuntut para pimpinan kampus untuk mengontrol dengan baik kinerja yang dilakukan oleh Organisasi Kemahasiswaan yang ada didalam kampus.

Jendral Lapangan. Taichi mengatakan bahwa, aksi ini adalah awal untuk mewujudkan tuntutan mereka terkait bagaimana kinerja para pucuk pimpinan kampus.

“Aksi ini akan ada aksi lanjutan untuk mewujudkan tuntutan kami, karena banyak informasi yang kami dapatkan terkait kinerja-kinerja yang dilakukan oleh para pucuk pimpinan kemahasiswaan dalam hal ini yaitu Warek 3 dan Pimpinan Organisasi yang ada didalam kampus ini” kata Taichi saat ditemui Wartawan perskampusbiru.com.

Taichi meminta agar Warek 3 selaku bidang Kemahasiswaan, mengawasi dengan sungguh-sungguh kinerja dari Organisasi kampus.

“Saya meminta kepada Warek 3 untuk mengawal baik-baik terkait kinerja daripada Sema dan Dema, sehingga Organisasi-Organisasi tersebut kinerjanya bisa berjalan sesuai regulasi yang ada” harapnya.

Salah satu massa aksi, Masyur juga berharap kepada pucuk pimpinan kampus untuk lebih serius dalam mengemban tugas dan melakukan pengawasan terhadap Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan jika mereka memang bertekad untuk bertansformasi menjadi UIN.

“Saya berharap kepada pucuk pimpinan kampus jangan hanya menggaungkan cita-cita untuk menjadi UIN atau juga hanya berharap dipuji tapi kurang persoalan untuk bisa di puji, tetapi saya meminta mereka untuk lebih serius dalam mengemban tugas dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga-Lembaga Kemahasiswaan, sehingga cita-cita untuk menjadi UIN ini bukan hanya sebatas angan-angan saja.” Tukasnya.

Reporter: Renaldi Rausan
Editor 
: Ai

UKK Mahiscita Gelar Upacara Pelepasan Peserta Dikdas Angkatan ke-XXVI

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati 

Kendari, PersKampusbiru.com – Unit Kegiatan Khusus Mahasiswa Islam Pencita Alam (UKK Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, gelar upacara seremonial sekaligus pelepasan peserta Pendidikan Dasar (Dikdas) angkatan XXVI di Pelataran Gedung Rektorat IANI Kendari, senin (13/9/2021).

Ketua Panitia Dikdas angkatan XXVI Mahiscita IAIN Kendari, Muh. Syah Futra H. mengatakan tema yang diangkat pada Dikdas ini “Membentuk kader pencinta alam melalui petualangan yang tangguh berani disiplin dan beriman”.

“Tema yang diangkat pada pendidikan dasar angkatan XXVI kali ini yaitu, membentuk kader pencinta alam melalui petualangan yang tangguh berani disiplin dan beriman,” ucap Muh. Syah Futra saat menyampaikan laporan dalam upacara.

Menurut Muh. Syah Futra H bahwa, untuk membentuk kader mahasiswa islam pecinta alam yang tangguh perlu adanya petualang.

“Dalam membentuk suatu kader pencinta alam itu kita memerlukan suatu petualangan. Kepetualangan itu kita perlu tangguh, tangguh kepada semuah aspek yang ada di alam. Kita juga harus berani mengambil suatu keputusan ketika kita telah dihadapkan dengan alam liar,” tuturnya. 

Sementara itu, Pembina UKK Mahiscita IAIN Kendari, Dr. Muh. Iksan Ma.g mengatakan, kita sebagai manusia harus menjaga dan memelihara alam itu sama halnya dengan kita menjaga saudara kita sendiri.

“Dalam islam itu ada dua ayat, ada yang disebut ayat Qauliyah dan ayat kauniyah. Yang difirmankan kepada tuhan itulah yang sementara ini kita pake,” tuturnya.

Menurut dia, ayat Qauliayah itu yang diciptakan, manusia alam itu ayat Qauliyah. Jadi kita ini ayat tuhan, alam pun ayat tuhan. Kenapa anda kemudian berjibaku untuk memelihara alam itu karna kita secara positif bersaudara dengan alam.

“kalau tidak percaya buka surat attin, kenapa ketika tuhan sudah bersumpah demi alam lalu kemudian ayat ke empat berbicara persolana penciptaan manusia yang sempurnah, itu artinya secara hakiki kita punya hubungan atau persaaudaran denga alam,” paparnya.

Di akhir Ketua Panitia Dikdas angkatan XXVI Mahiscita IAIN Kendari, Muh. Syah Futra H, berharap UKK Mahiscita lebih baik lagi.

“Kedepannya semoga kelembagaan ini selalu sukses jaya selalu,” harapnya.

Untuk diketahui, kegiatan Dikdas angkatan ke-XXVI dilaksanakan di Desa Wolasi Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada 13-19 September 2021.

 

IAIN Kendari Bersama Polda Sultra Gelar Vaksinasi Tahap I Gelombang II, Mahasiswa Jadi Sasaran

 

Reporter : Rizal Saputra
Editor : Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melaksanakan vaksinasi tahap pertama gelombang II bagi mahasiswa IAIN Kendari dan masyarakat sekitar, Selasa, (7/9/2021).

Kegiatan itu dilakukan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada pukul 08.00-17.00 Wita, dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 yang begitu ketat.

Supervisor Gerai III Polda Sultra, Dr. Rima Anggraini Asbar mengatakan jenis vaksin yang diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat berupa jenis sinovac dengan persediaan vaksin 1000 dosis.

“Jenis vaksin yang diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat adalah jenis sinovac, sasaran awal itu 400. Setelah saya koordinasi dengan denga pak Amari ternyata yang mendaftar itu 870 orang. Jadi setelah saya Tanya kembali, kira-kira tembus anggka 1000 nda ini pak? inysAllah bisa. Jadi kami bawa vaksin 1000 dosis,” kata Dr. Rima Anggraini Asbar, selasa (7/9/2021).

Dia juga mengungkapkan sasaran vaksinasi gelombang II kali ini adalah mahasiswa tapi bisa juga masyarakat umun yang ada di sekitaran kampus IAIN Kendari.

“Sasaran awalnya mahasiswa di sini, karna untuk percepatan pembelajaran tatap muka disini. Tapi, kami juga tidak bisa menolak mayarakat atau warga sekitar seperti dosen atau mahasiswa yang punya adik atau kakak atau keluarganya silahkan dibawah,” ungakapnya.

Senada, Ketua Tim Kerja Vaksinasi IAIN Kendari, Amari, M.AP mengatakan, sasaran vaksinasi tahap pertama gelombang ke II ini mahasiswa dan maysrakat sekitar.

“Sasarannya itu mahasiswa tetapi, juga boleh diikuti oleh masyarakat”

Untuk diketahui vaksinasi tahap pertama gelombang I dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada senin 6 september 2021.

 

Sinopsis Film Dokumenter Semesta

 

 

(Flim dokumenter Semeta. Foto: Kompas.com)

 

Penulis : Slamet Fadillah

Film Semesta (SEMES7A) adalah film dokumenter berdurasi 90 menit yang menceritakan kisah orang-orang pegiat lingkungan dengan berbagai latar belakang yang berbeda dari 7 daerah di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Marauke.

Film ini adalah keluaran rumah produksi Tanakhir Film yang di sutradarai oleh Chairun Nissa,dengan produser Nicolas Saputra dan Mandy Marahimin. Film ini dirilis pada Desember 2018 di Festival Film Indonesia dan pada 30 Januari 2020 rilis di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Baca Juga: Nggak Ada Manfaatnya, Apakah Kampus Masih Memaksankan Kuliah Online?

7 cerita di dalam film ini adalah  tokoh dan juga orang-orang disekitarnya yang mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap keseimbangan dan pelestarian alam, tidak harus dalam skala yang besar tetapi mereka memulai dari hal-hal kecil disekitarnya. Yang menjadi menarik adalah cara yang mereka gunakan dalam melakukan hal itu berbeda-beda sesuai dengan asal daerah masing-masing, ada yang di latar belakangi oleh Agama, budaya turun temurun, ilmu pengetahuan, kesadaran diri dan hal-hal yang lainnya.

Bali

Tjokorda Raka Kerthyasa, tokoh dari Bali menceritakan tentang hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap tahun, yaitu hari raya Nyepi. Dia mengatakan hari raya Nyepi sangat erat kaitannya dengan manusia dan alam secara universal.

Pada saat hari raya Nyepi, masyarakat di Bali tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas apapun dan bahkan tidak menyalakan listrik selama 24 jam dan dampaknya adalah alam bisa mengadakan pembenahan diri, walaupun hanya satu hari tapi dampak yang dirasakan itu sangat luar biasa terhadap lingkungan dengan menghemat 30.000 ton karbon bagi atmosfer bumi dan mengurangi emisi harian di Bali hingga sepertiga.

Sungai Utik, Kalimantan Barat

Jauh dari kota besar dan kehidupan yang modern  menjadikan masyarakat di Sungai Utik sangat menggantungkan hidupnya pada alam, akan tetapi hal tersebut tidak lantas membuat mereka semena-mena mengeksploitasi alam di sekitarnya. Mereka sangat memiliki kesadaran dalam menjaga keseimbangan alam, karena itu merupakan tradisi atau warisan turun temurun dari leluhur yang masih di pertahankan.

Agustinus Pius Inam, tokoh di dalam film tersebut yang juga masyarakat asli Sungai Utik menceritakan, apapun yang ada di hutan itu adalah milik mereka mulai dari obat-obatan, makanan, air dan kebutuhan lainnya sudah disediakan oleh alam.

Pohon-pohon di daerah itu tidak diperbolehkan untuk ditebang sembarangan, dan masyarakan hanya di perbolehkan untuk menebang 3 pohon dalam setahun. Itulah bukti bahwa kepercayaan leluhur tetap mereka pertahankan, jika tidak maka semua budaya dan tradisi akan hilang, termasuk menjaga hutan. Karena itulah masyarakat adat seperti mereka adalah harapan terbesar sebagai pelindung hutan di Kalimantan.

Bea Muring, Nusa Tenggara Timur

Menuju ke NTB dengan tokoh di film ini yaitu Romo Marselus Hasan, dia menceritakan bahwa pada awalnya di daerah Bea Muring itu tidak memiliki listrik dan hanya mengandalkan mesin generator. Akan tetapi karena setiap malam itu kurang lebih terdapat 50 mesin generator, maka itu akan menimbulkan sebuah polusi.

Pada akhirnya mereka menemukan solusi yang ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan aliran arus sungai besar di daerah tersebut dan mereka membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Yang mengesankan dari sikap masyarakat di daerah ini adalah ketika terjadi kerusakan pada PLTMH itu karena banjir, merekas secara swadaya memperbaikinya tanpa menunggu atau mengharapkan bantuan dari pihak manapun, itu artinya mereka mau mengubah nasib mereka dengan usaha sendiri.

Dan alasan mengapa mereka sangat menfokuskan pada pengembangan PLTMH ini karena supaya masyarakat menjadi semakin memiliki kesadaran untuk terus menjaga lingkungan, khusunya menjaga mata air sebagai energi utama PLTMH itu.

Kapatcol, Papua Barat

Tokoh film di daerah ini adalah seorang perempuan bernama Almina Kacili, dia bersama kelompok perempuan di daerah Kapatcol berusaha melestarikan kembali sumber daya laut di daerah itu yang akhir-akhir ini semakin berkurang karena eksploitasi yang berlebihan bahkan dilakukan oleh masyarakat di luar Kapatcol yang juga mengakibatkan rusaknya terumbu karang dan hal negative lainnya.

Pada akhirnya Almina Kacili dan Kelompoknya memutuskan melakukan “Sasi” selama 6 bulan di wilayah laut yang memang menjadi hak mereka. Sasi sendiri adalah adat masyarakat bagian Indonesia timur yang melarang siapapun mengambil hasil laut di daerah tertentu dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Manfaat dari Sasi ini juga adalah untuk menghindari eksploitasi berlebihan pada sumber daya laut dan memberikan kesempatan untuk biota laut beregenerasi sehingga mereka akan tetap lestari di wilayah itu.

Pameu, Aceh

Pada bagian ini menceritakan tentang sekelompok gajah Sumatra yang sering memasuki pemukiman masyarakat bahkan membuat masyarakat ketakutan, namun tidak membuat masyarakat di situ marah ataupun sampai berbuat anarkis terhadap gajah.

M. Yusuf sebagai tokoh didalam film ini menjelaskan bahwa manusia tidak harus menyalahkan seekor gajah karena merusak pemukiman, tetapi manusia harus berfikir bahwa pasti sedang ada yang salah dengan kondisi alam sebagai tempat habitat gajah dan rusaknya alam itu sendiri karena ulah manusia, karena baik prilaku manusia terhadap alam, maka akan baik juga alam membalasnya, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu betapa pentingnya kita sebagai manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam.

Imogiri, Yogyakarta

Tokoh film di daerah Imogiri ini adalah Iskandar Waworuntu, dia adalah seseorang yang sangat menekankan “Thayyib” di dalam hidupnya. Thayyib sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti baik dan mulia. Itu berarti Iskandar Waworuntu sangat berlandaskan ajaran agama Islam di dalam menjalani hidupnya,

Oleh jarena itu dia dan keluarganya menjalankan pelatihan permakultur, yaitu sebuah model pertanian uang meniru ekosistem alami, pelatihan ini menekankan hubungan antara manusia dengan alam. Dan artinya dalam prosesnya sangat ramah lingkungan tetapi juga bisa bermanfaat untuk manusia, dengan model bercocok tanam seperti ini yang ramah lingkungan dan berpihak kepada alam, maka akan lebih bermanfaat walaupun masih dalam skala yang kecil.

Jakarta

Yang terakhir adalah kota Jakarta, dan tokoh di dalam film ini adalah seorang wanita bernama Soraya Cassandra bersama suaminya yang membuat Kebun Kumara untuk mengarap sayuran organic.

Kendala membuat hal seperti ini di kota besar Jakarta adalah sulitnya mencari lahan yang ideal, namun dengan niat menjadikan lahan itu menjadi hijau, lestari dan tempat pendidikan maka itu bukan menjadi sebuah kendala bagi Soraya.

Pada akhirnya terciptalah sebuah Kebun Kumara ini, selain untuk menghasilkan sayur-sayuran organic, kehadiran kebun hijau di tengah tengah kota urban seperti Jakarta merupakan sebuah hal yang positif tentunya dan berharap semakin banyak yang melakukan itu untuk membuat perubahan iklim menjadi lebih baik.

 

 

 

Mahasiswa KKN On Campus Adakan Wibinar Literasi Artikel Ilmiah

 

(Ketgam, suasana web seminar literasi artikel ilmiah via zoom. Foto: Ist)

Reporter : Slamet Fadillah
Editor : Elfirawati

Kendari, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) On Campus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 mengadakan Web Seminar (Webinar) literasi artikel ilmiah series pertama via zoom meeting yang diikuti oleh 67 peserta pada hari Sabtu, (7/8/2021).

Webinar ini diadakan dalam rangka program kerja KKN On Campus IAIN Kendari tahun 2021 dengan tema “Mengenal Literasi Artikel Ilmiah di Kalangan Mahasiswa IAIN Kendari” dengan menghadirkan narasumber Dr. Fahmi Gunawan S.S., M.Hum. yang juga merupakan dosen IAIN Kendari, editor buku, reviewer jurnal nasional dan internasional.

Adapun KKN On Campus adalah KKN yang dilakukan di lingkungan kampus dan sekitarnya. KKN on campus  ini diikuti oleh mahasiswa yang tidak bisa bepergian ke tempat yang jauh karena terkendala sakit ataupun hal sejenisnya.

Jeklin Dermawan, selaku koordinator dan juga ketua panitia webinar mengatakan, alasan diadakannya kegiatan ini adalah karena masih banyak mahasiswa yang belum memahami betul apa itu karya tulis ilmiah.

“Karena pada kenyataannya masih banyak mahasiswa khususnya IAIN Kendari yang belum memahami secara komplit apa itu karya tulis ilmiah, seperti artikel, makalah, skripsi dan lainnya, serta bagaimana cara mengkonstruksikan secara baik dan benar tanpa adanya copy paste,” kata Jeklin saat sambutan virtual via zoom meeting.

“Sering kita jumpai atau alami, dalam menyusun karya tulis ilmiah kadang kita masih mengalami kendala dan akhirnya sering kita melakukan copy paste, dimana seharusnya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk menciptakan hal baru,” sambungnya.

Lanjutnya, Jeklin berharap dengan terselenggaranya webinar series pertama ini, mahasiswa partisipan dapat memahami mengenai literasi artikel ilmiah.

“Saya berharap mahasiswa partisipan dapat lebih memahami mengenai literasi artikel ilmiah dan juga untuk series berikutnya, saya punya harapan agar mahasiswa yang mengikuti webinar ini dapat tertolong dalam memahami dan mengkonstruksi karya tulis ilmiah dengan baik dan benar,” harapnya.

Dr. Jumardin La Fua S.SI., M.Si, selaku dosen pembimbing mahasiswa KKN On Campus juga berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk peningkatan kemampuan  mahasiswa tentang literasi artikel ilmiah secara mendalam.

“Saya berharap kegiatan ini bisa membantu tingkat pemahaman adik-adik dalam hal penguasaan terhadap konsep literasi artikel ilmiah, berikutnya mampu menumbuhkan nuansa-nuansa akademik di lingkungan kampus  dan juga yang paling penting adalah bisa menumbuhkan budaya literasi,” tutupnya.

Antisipasi Abrasi, Mahasiswa Dan Warga Tebongeano Tanam Pohon Bakau

 

(Suasana penanaman pohon bakau, Foto: Ist)

Reporter: Sultan

Editor: Rizal Saputra

KOLAKA, PersKampusBiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari  melaksanakan Baksos dan Reboisasi, bersama warga di Desa Tebongeano Kecamatan Lambia Kabupaten Kolaka, rabu (4/8/2021).

Kegiatan ini melibatkan Mahasiswa KKN Sekecamatan Lambai dan Masyarakat Desa Tebongeano.

Jamil selaku Koordinator lapangan posko 44 Desa Tebongeano mengatakan, dalam proses pelaksaanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.

“Alhamdulillah, proses pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari pengambilan bibit sampai pelaksanaan penanaman. Tidak ada kendala dalam proses tersebut karena masyarakat juga ikut turun langsung membantu kami,” kata jamil, kamis kepada media, (5/8/2021).

Jamil berharap dengan adanya kegiatan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.

“saya Berharap semoga dengan kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, begitupun dengan kami Mahasiswa KKN angkatan VII IAIN KENDARI Kecamatan Lambai mampu melaksanakan Tri Darma perguruan Tinggi,”.

Untuk diketahui, sebelum kegiatan ini dilaksanakan observasi lapangan dan wawancara ke aparat Desa sudah terlebi dahulu kami lakukan.

“Sebelum Kami Mengangkat proker tersebut, kami mahasiswa KKN Posko 44 Tebongeano melaksanakan observasi lapangan dan wawancara kebeberapa aparat Desa, kemudian kami mendapatkan Salah satu permasalahan dan keresahan masyarakat yaitu terjadinya abrasi, suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Sehingga kami sepakat untuk melakukan BAKSOS DAN REBOISASI penanaman pohon Bakau dengan tujuan menghentikan proses abrasi,” ungkap Jamil selaku koordinator Lapangak posko posko 44 kepada perskampusbiru.com

Waktu Kegiatan Poros INTIM Belum Ada Kejelasan, IAIN Kendari Tetap Akan Adakan Seleksi Untuk Persiapan

(Gambar logo POROS INTIM. Foto: washilah.com)

 

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat
Editor : Al-izar

Kendari, Perskampusbiru.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan tahap seleksi dan memilih mahasiswa(i) terbaik untuk mengikuti kegiatan POROS INTIM II PTKIN tahun 2021 yang akan dilaksanakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo sulawesi utara pada bulan september tahun 2021.

Kegiatan poros intim II PTKIN merupakan Pekan Olahraga Riset Ornamen dan Seni Indonesia Timur ke dua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam negeri.

Akan tetapi pelaksanaan kegiatan tersebut belum sepenuhnya akan di laksanakan di bulan september ini, dikarenakan gorontalo merupakan zona merah. Namun akan tetap dilaksanakan seleksi untuk persiapan.

Herman selaku penanggung jawab mengatakan, Kegiatan tersebut untuk mempersiapkan Keikutsertaan dalam pelaksanaan poros intim II ptkin yang di gelar setiap dua tahun sekali.

“Untuk memperoleh siapa yang terbaik maka itulah yang akan menjadi pemenang dan nantinya dapat mewakili IAIN kendari untuk berpartisipasi dalam kegiatan poros intim II ptkin,” kata herman Saat di temui wartawan perskampusbiru.com (Senin,2/8/2021).

Ia menambahkan, mahasiswa(i) yang dapat mengikuti seleksi tersebut harus yang memiliki KTM (Kartu Tanda Mahasiswa).

“Jadi yang dilihat disini itu mahasiswa(i) aktif yang dapat kita tandai dengan cara Mempunyai Kartu tanda mahasiswa,” tambahnya

Lanjut Herman ia sangat mengharapkan kepada calon mahasiswa(i) yang nantinya akan mengikuti kegiatan tersebut.

“saya berharap nantinya mahasiswa(i) yang terpilih mengikuti kegiatan ini dapat pulang membawa medali emas(dapat juara) bukan cuma berpartisipasi saja nah oleh karenanya kita adakan seleksi untuk memilih yang terbaik,” harapnya

Adapun cabang lomba yang akan dilakukan penyeleksian yaitu berjumlah tiga cabang, diantaranya ialah bidang olahraga, bidang riset dan bidang seni. Dalam pelaksanaan seleksi nantinya akan dilakukan secara online, namun ada juga yang dilakukan secara offline dengan memperketat protokol kesehatan.

Pendaftaran peserta sudah di mulai sejak tanggal 28 juli – 10 agustus 2021. Kemudian pada tanggal 11 – 12 agustus 2021 akan dilakukan verifikasi berkas dan persiapan seleksi oleh tim masing-masing bidang. Selanjutnya, pada tanggal 13 – 18 agustus 2021 diselenggarakan seleksi oleh para tim penyeleksi.

Perlu di ketahui informasi ini sudah tertuang dalam surat pengumuman kementrian agama republik Indonesia institut agama Islam negeri Kendari NO : 0580/In.23/R.3/HM.00/07/2021.

 

Mahasiswa KKN Reguler IAIN Kendari Melakukan Bakti Sosial

 

(Suasana bakti sosial di Desa Woiso kec. Lambai. Foto. Ist)

Reporter: Andika 
Editor: Al-Izar

KOLAKA, perskampusbiru.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2021 melaksanakan kerja bakti sosial dan bersih bersih di Desa Woise Kecamatan Lambai Kabupaten Kolaka Utara, jum’at (30/7/2021).

Bambang Ekalaya selaku koordinator desa Woise mengatakan Bakti sosial yang dilakukan pada pukul 08:30 Wita – selesai. ini bertujuan Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya kebersihan. 

“Dalam kegiatan ini mahasiswa juga melakukan penanaman tanaman terong dan cabai di polibag,” Kata Bambang telepon (30/07/2021).

Selain itu, di kecamatan lambai yang terdiri dari desa yaitu Desa Woise, Woitombo,Lambai, Latawaro, Raoda,Tebongeano, dan La Pasi Pasi.

Dan Sebelumnya  kegiatan bakti sosial ini sudah dilaksanakan di berapa-rapa desa yang diantaranya desa Latawaro, Woitombo, Tebongeano.

Sarman selaku koordinator kecamatan, berharap bahwa dengan program kerja ini, dapat memberikan edukasi positif kepada masyarakat dan semoga kecamatan lambai bisa menjadi kecamatan yang indah dan tentram.

“Karena pada dasarnya kegiatan ini sebagai edukasi kami kepada masyarakat di kecamatan Lambai,” ucap sarman.

Lanjut ketua Sema(i) tersebut, semoga dengan kegiatan ini juga bisa menjadi motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan.

Di dalam kegiatan tersebut juga diikuti oleh aparat desa, masyarakat setempat dan semua mahasiswa KKN IAIN Kendari yang ada di kecamatan Lambai.

Berdasarkan pantauan, kepala desa serta aparat, dan masyarakatnya memberikan respon yang baik.

Untuk di ketahui Kegiatan ini merupakan program kerja kecamatan yang dilaksanakan di  Desa Woise, Desa Woitombo, Desa Lambai, Desa Latawaro, Desa Raoda, Desa Tebongeano danDesa La Pasi Pasi. 

Secerah Harapan Di Bawah Timbunan Penderitaan

 

(Harpan Pajar. Foto: Istimewa)

Sulawesi Tenggara, sebuah pulau bagian tenggara Sulawesi diantara 18.306 pulau dalam wilayah geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kaya akan adat istiadat budaya, potensi sumber manusia yang mumpuni, dan sumber daya alam yang begitu melimpah sehingga menjadi salah satu tempat strategis bahkan surganya para investor melakukan investasi. Beribu kota, Kendari terletak tak jauh dari kampung halamanku Desa Lalonggombu, Kecamatan Andoolo, Konawe Selatan.

Ada sesuatu yang kontras terlihat disana. Sebelum memasuki Kendari, kita akan disuguhi pemandangan pemukiman kumuh di sepanjang jalan. Kemudian pemandangan itu berubah menjadi rumah-rumah besar dan gedung setengah pencakar langit. Situasinya begitu senjang. Cara termudah melihat kesenjangan dari provinsi berkembang adalah dengan melihat ibu kotanya atau setidaknya daerah-daerah yang menjadi sentral industrial.

Sulawesi Tenggara tampak sebuah kota yang gelisah dalam bangunan yang rapuh. Rumah-rumah warganya begitu senjang. Ada yang hanya terbuat dari bambu dianyam sudah tak layak pakai, tapi ada yang tinggi menjulang membelah langit. Jika kita memasuki rongga-rongga perkampungan kumuhnya, Sulawesi Tenggara, serupa muara dari sungai yang baru saja dilanda banjir bandang. Kumuh dan tak terurus, tempat menumpuknya segala sisa-sisa barang dan manusia yang diseret banjir dari perkampungan-perkampungan pedesaan bumi anoaku.

Orang-orangnya hiper agresif mereka saling sikut demi sesuap nasi, itu adalah sebuah preferensi sebagai bentuk defensif untuk bertahan hidup melewati kemelaratan dan dan penderitaan oleh angkara murka penguasa. Jika suatu saat terjadi konfrontasi yang besar aku tidak tahu apakah tubuh kecilku ini bisa selamat dari sana. Haruskah konflik antar saudara sebangsa dibenarkan untuk tujuan tertentu, katakanlah itu keadilan ? Jika pun boleh, apakah ia harus berbentuk perang ?

Sementara itu, jika kita melihat kantung-kantung kemewahan ditengah-tengahnya, Sulawesi tenggara adalah sebuah ballroom untuk pesta bersama gadis-gadis seksi dengan kue-kue dan minuman mahal. Percakapan gelak tawa, dentingan suara gelas, dan jeritan suara gadis yang mencapai puncak klimaksnya di atas kasur empuk, menyembunyikan suara-suara tangisan kemiskinan di luar sana. Hamparan karpetnya pun menyembunyikan butiran debu yang terinjak-injak dan tak kasat mata di bawahnya. Debu itu adalah aku dan orang-orang yang bukan bagian dari pesta itu.

Memasuki ruangan tersebut, bekal rekaman kemiskinan desa telah mengasingkanku. Aku tahu karena kakakku yang mempunyai teman para investor asing kadang mengajakku ke acara-acara perusahaannya. Olehnya aku sering diajak mengikuti pesta orang-orang “beradab” itu. Akupun dikenalkan terhadap kolega teman kakakku, Mereka terbata-bata bicara dalam bahasa tanpa kebohongan, dan aku tak tahu satu kosa kata pun yang diucapkan, mereka gagal meyakinkanku untuk menyukai permainan mereka.

Aku bukan anti asing, karena banyak juga pahlawanku adalah orang asing seperti yang berada di buku 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Lagi-lagi bayangan sahabat-sahabat kecilku yang tak bisa sekolah di TK mengejar-ngejarku. Sebuah kutukan Cartesian masih melekat pada dunia pendidikan kami semua tanpa kami menyadarinya. Sialnya, pemerintah yang suka memberi perintah itupun tak kunjung berbuat apapun untuk menolong mereka. Mungkin menjadi sedikit saja seperti pahlawan-pahlawan dibuku 100 tokoh dunia itu, rasanya tidak terlalu buruk untuk anak – anak dipelosok pedesaan yang tanpa dosa menjadi korban dari keserakahan penguasa.

Mencampur-campur secuil terhadap Seokarno, sepotong Tan Malaka, Seutas Marx, maupun sepenggal Thomas Jefferson sudah cukuplah untuk bisa membagi-bagi “wikoro” (olahan makanan yang terbuat dari ubi hutan) untuk anak-anak desa agar tidak mati kelaparan karena kemiskinan. Mungkin aku juga perlu mencampurkan mereka semua adonan newton, Einstein, Marie currie dan Thomas Edison untuk memastikan sains fisika dan kimia bermanfaat bagi anak-anak dusun itu.

Entah bagaimana mimpi-mimpi itu akan terjadi. Penguasa tidak pernah menginginkan matahari kembar di atas langit kekuasaannya. Selama berkuasa, dia tidak akan pernah membiarkan para oposisi hidup. Orang-orang yang selalu mengkritik pemerintah (mengancam popularitasnya), penguasa cenderung akan menyingkirkan dengan cara-cara tidak demokratis bahkan berujung tragis.

Hei! penguasa yang dilegitimasi secara konstitusional oleh rakyat  Bumi anoa. Tegakkan hukum diatas sumpahmu, lihat itu banyak raut petani yang tak lagi tersenyum lega. Apa kau dengar? jangan tutup telingamu, jangan kau pejamkan matamu. Apa kabar tanah kelahiranku, yang penuh dengan intrik, banyak drama layaknya sinetron berepisode lama.

Lihat itu banyak parade penganggur yang tampak murung, suara yang kalian kantongi seolah mati tertimbun kubur. Ada sampah diatas sumpah, mereka bersantai sambil memegang lembaran, berseragam elegan dengan atribut pemerintah, memoles citra melemahkan kepekaan.

Pemangku jabatan, inikah hadiah dari kotak kardus bergembok baja? Bagaimana nasib jelata. Sudahlah anggarkan saja untuk bangun ibukota, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat. Jangan bicara perihal kemakmuran, lihat disana ada kerusuhan sebab nasi mereka telah dicuri. Kemana perikemanusiaan adil dan beradab, Kemana ? Ditengah bencana rela begadang demi agenda pengusaha. Entah mengapa kelakuan mereka tak lebih dari anak TK. Jago retorika dan pandai bersandiwara. Bangsa sudah merdeka mengapa larut dalam sistem berduka.

Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara cenderung masih berkonotasi terhadap pengaturan yang bernuansa kekuasaan bukan pelayanan. Dalam buku teori dan analisis politik pemerintahan yang ditulis oleh inu kencana syafiie mengatakan bahwa Antara kekuasaan dan pelayanan harus diseimbangkan. Pelayanan yang tidak baik dan benar akan beresiko dekadensi moral sedangkan kekuasaan yang sewenang-wenang akan beresiko tirani. Sehingga bisa kita terjemahkan bahwa Pelayanan hendaknya memiliki unsur yaitu membuat masyarakat semakin puas, mutunya semakin membaik, lapangan kerja semakin terbuka lebar, dan estimasi pengerjaan administrasi publik yang efektif. Kekuasaan hendaknya ditujukan bagi pengaturan pemerintah, yang pada hakikatnya bertugas sebagai pengajak kebaikan dan mencegah terjadinya kebatilan. Untuk itulah ada berbagai departemen dan lembaga non departemen di bawah eksekutif. Seperti polisi, kejaksaan (untuk antisipasi keburukan) dan semacamnya. Sedangkan transmigrasi, sosial, agama, pendidikan (untuk mengarahkan rakyat kearah kebaikan), dan masih banyak lagi lembaga yang sangat berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas ketertiban masyarakat.

Seharusnya penguasa tanah lulo hari ini sadar diri dengan anomali dalam pemerintahannya.  penyebab utama sering terjadi konflik vertikal maupun horizontal adalah kesenjangan dan kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin, jadi bukan sama sekali pertentangan antar agama, ras, dan etnis. Ya, walaupun sering digiring menuju isu sara oleh para elit yang mempunyai kepentingan pribadi.

Mangkraknya roda pemerintahan yang sudah tidak sesuai lagi dengan amanat konstitusi dan harapan masyarakat Sulawesi tenggara karena ada indikasi perilaku birokrasi yang impersonal (membedakan orang/pilih kasih). Berdasarkan kekerabatan (koncoisme), sanak keluarga (nepotisme), sehingga memacetkan jalannya pelaksanaan birokrasi yang bersih, disiplin, sistematis, dan hirarkis. Karena muncul pihak yang memotong jalur menuju puncak pimpinan. Munculnya krisis kepercayaan karena eksekutif yang diberi mandat oleh rakyat mengurus pemerintahan tidak bisa mengurus dengan efektif, begitu juga legislatif yang seharusnya mengatur peraturan tidak bisa mengatur. Bahkan terjadi kolusi antara eksekutif dan legislatif dengan pedagang yang dilindungi perdagangannya, korupsi sebagai usaha penggelapan pelaksanaan  uang negara, dekadensi moral para pejabat serta tidak berjalannya hukum sebagaimana mestinya karena pihak yudikatif berada di bawah kontrol eksekutif. Monopoli perdagangan juga terjadi dari anak pejabat Sehingga terjadi penjajahan dari anak negeri terhadap negerinya sendiri, kendati bila pihak asing luar negeri ikut serta membenahi dituding sebagai imperialisme modern yang berdalih liberalisme. Hilangnya unsur pelayanan dan transparansi terhadap masyarakat dari pemerintah sebagai abdi masyarakat karena tingginya harga tiap pengurusan seperti SIM, KTP, dan lain-lain. Lamanya pengerjaan pelayanan publik bagi yang tidak mempunyai uang pelicin. Itulah hal kompleks terjadinya konflik masyarakat.

Aku menyerukan adanya dialog untuk menjamin rasa keadilan dan kesetaraan dalam merawat kebebasan berpendapat hak setiap masyarakat. Tanpa itu semua di Sulawesi tenggara akan terjadi genosida yang hanya akan menambah catatan buruk pemerintah. Kesejahteraan ekonomi rakyat pun harus dijamin dengan cara mengakhiri  monopoli kekuasaan yang berlindung dibalik layar tabir kepalsuan. Cabang-cabang produksi untuk kesejahteraan rakyat harus dikelola oleh pemerintah dengan benar dan bersih, dimana persaingan usaha juga harus dijamin keadilannya, sehingga tidak menimbulkan korupsi yang mengorbankan banyak umat.

Kenapa tidak pemerintah Sulawesi Tenggara bercermin kepada Provinsi tetangganya Sulawesi Tengah dalam menyelesaikan berbagai problem yang memberdayakan sumber manusianya. Pemerintah Sulawesi Tengah melakukan dialog yang sangat signifikan untuk menyadarkan berbagai golongan atau kelompok kemasyarakatan bahwa semua memiliki potensi yang sama besarnya untuk mengalami konflik sosial. Dengan adanya kesadaran tersebut, diharapkan satu dengan lainnya bahu membahu mencegah timbulnya konflik sejak dini yang disebabkan oleh kemiskinan dan keserakahan penguasa. Cara-cara yang terstruktur, konsisten, dan aktif merangkul berbagai kalangan baik masyarakat, aparat kepolisian dan militer, organisasi sosial masyarakat, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, serta organisasi keagamaan, guna mendapatkan masukkan-masukkan dalam setiap upaya pencegahan konflik.

 
Merekalah yang sangat fundamental berada pada ranah akar rumput (grass root) dan memahami akar konflik. Pencegahan konflik dan kesenjangan sosial yang tepat sasaran pada akhirnya akan lebih menjamin rasa keamanan, kenyamanan, juga kesetaraan masyarakat.

Penulis: Harpan Pajar

Jokowi Perpanjang PPKM Lever 4 Hingga 2 Agustus

 

(Presiden Joko Widodo saat menyakpaikan perpanjangn PPKM level 4. Foto: Ist)

Reporter: Rizal Saputra
Editor: Al-Izar


JAKARTA, PersKampusBiru.com– Persiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.

Kebijakan tersebut diambil setelah Presiden dan jajarannya mempertimbangkan dengan beberapa hal, baik aspek kesehatan, aspek ekonomi, hingga dinamika sosial.

“Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi dan dinamika sosial, Saya memutuskan, melanjutkan PPKM level empat dari tanggal 26 juli sampai dengan 2 agustus 2021,” di kutip dari  akun YouTube Sekretariat Presiden, senin (26/7/2021).

Jokowi mengatakan, kita akan melakukan beberapa penyesuaiyan terkait aktifitas dan mobilitas masyarakat yang di lakukan secara bertahap dengan pelaksanaan yang ekstra hati-hati, Salah satunya yang berkaitan dengan pasar rakyat.

“Pasar rakyat yang menjaul sembako sehari-hari diperbolehkan untuk buka seperti biasa dengan protokol kesehatan yang ketat, dan pasar rakyat yang menjual kebutuhan sehari-hari bisa buka dengan kapasitas maksimum 50 persen sampai dengan pukul 15:00,” kata Jokowi.

Ia menjelaskan, pelaku UMKM di izinkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan sampai dengam pukul 21:00.

“Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau toko voucher, pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan dan usaha kecil lainnya yang sejenis di izinkan buka dengan menarapkan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 21:00, yang pengaturannya, teknisnya akan di atur oleh pemerintah daerah,” Jelas Jokowi.

“Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya. Yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka, di izinkan buka dengan protokol kesehatan dengan ketat sampai pukul 21:00 dan maksimum waktu makan bagi setiap pengunjung 20 menit,” lanjut Jokowi

Di akhir Jokowi mengajak seluruh komponen untuk bahumembahu melawan COVID-19 ini.


“saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa bersatu padu dan bahu-membahu melawan Covid-19 ini. Dengan usaha keras kita bersama, Insya Allah kita bisa segera terbebas dari Covid-19 dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” ucap orang nomor satu di Republik ini.

OMG! Jokowi Perpanjang PPKM Darurat

(Jokowi Presiden RI. Foto: Ist

Reporter: Rizal saputra
Editor: Al-Izar

JAKARTA, PersKampusbiru.com – Pemerintah resmi memperpanjang masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli hingga 20 Juli, diperpanjang hingga 25 Juli mendatang.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, selasa (20/7/2021).

Jokowi mengatakan PPKM darurat yang berlaku sejak 3 Juli adalah kebijakan yang tidak bisa dihindari yang harus diambil pemerintah, meskipun sangat-sangat berat.

“Penerapan PPKM darurat yang di mulai tanggal 3 Juli yang di mulai 2021 yang lalu adalah kebijakan yang tidak bisa kita hindari, yang harus di ambil pemerintah meskipun itu sangat sangat berat,” kata Jokowi di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).

Lanjut, Jokowi Perpanjangan PPKM darurat itu dilakukan untuk menurunkan penularan COVID-19 dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk pengobatan di rumah sakit, agar layanan kesehatan untuk pasien kritis tidak terganggu.

“Ini dilakukan untuk menurunkan penularan COVID-19 dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk pengobatan di rumah sakit, sehingga tidak membuat lumpuhnya rumah sakit lantaran overkapasitas pasien COVID-19, serta agar layanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kritis lainnya tidak terganggu dan terancam nyawanya,” Lanjut Jokowi.

Jokowi mengakui PPKM darurat berdampak terhadap penurunan penambahan kasus dan bed ratio occupancy (BOR) rumah sakit. Jokowi menyatakan selalu memantau dinamika di lapangan dan mendengar suara masyarakat yang terdampak PPKM darurat ini.

“Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” kata Jokowi.

Lanjut jokowi, usaha di sektor informal akan diperbolehkan dibuka kembali setelah tanggal 26 Juli nanti dengan ketentuan waktu dan kapasitas pengunjung yang akan diatur oleh pemerintah daerah.

“Pasar tradisional yang jual kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan dibuka sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen,” katanya.

Sementara pasar tradisional yang menjual selain kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan dibuka sampai dengan pukul 15.00 dengan kapasitas maksimal 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat yang pengaturannya akan ditetapkan oleh pemerintah daerah,” katanya.

Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau toko voucher, pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, benkel kecil, cucian kendaraan dan usaha kecil lainnya yang sejenis di izinkan buka dengan menarapkan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 21:00, yang pengaturannya, teknisnya akan di atur oleh pemerintah daerah.

Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya. Yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka, di izinkan buka dengan protokol kesehatan dengan ketat sampai pukul 21:00 dan maksimum waktu makan bagi setiap pengunjung 30 menit.

Di akhir, Jokowi mengajak masyarakat untuk bahu-membahu dan bersatu melawan COVID-19 ini.

“Memang ini situasi yang sangat berat, tapi dengan usaha keras bersama insyaallah kita terbebas dari COVID-19 dan kegiatan sosial, kegiatan ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” harap orang nomor satu di Indonesia.

Peduli Korban Longsor Di Konut, HIPPMAKON Salurkan Bantuan Sembako

(Suasana penyerahan bantuan sembako kepada korban di dampingi aparat desa. Foto: Ist)

KONUT, PersKampusBiru.com – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Konda (HIPPMAKON) menyalurkan bantuan kepada korban bencana longsor di Desa Tapunggaeya Kecamatan Molawe, Konawe Utara (Konut), sabtu (17/7/2021).

Ketua HIPPMAKON, Jefriansya mengatakan, sudah sepatutnya kita sebagai manusia harus membantu saudara kita ketika terkena bencana alam.

“Kalau sodara kita terkena musibah begitu  kita harus bantu,” kata Jefriansya saat diwawancarai lewat via telepon. sabtu (17/7/2021).

Lanjut Jefriansyah, Pembagian paket sembako langsung kami berikan kepada korban longsor, berupa Beras, Indomie Gula dan Teh.

“Paket bantuannya cuman sembako. Beras, Indomie, gula, telur,” lanjut Jefriansyah.

Dia juga berharap semoga bantuan ini bisa membantu menutupi kebutuhan saudara-saudara kita yang ada disana.

“Semoga bisa menutupi sesedikit keresahan yang ada disana, karna memang di sana terdampak sekali,” harap Jefriansya.

“Sebenarnya longsor ini pelajaran untuk kita, kalau ada yang iming imingi tambang itu kesejatraan untuk masyarakat nda usa di percaya karna ini mi dampaknya sekarang,” tutup ketua HIPPMAKON.

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Al-Izar

Peduli Palestina, Umat Islam di Kendari Gelar Aksi damai

(Suasana aksi solidaritas bela Palsetina di kendari
Foto:Rizal Saputra)

Repoter : Rizal Saputra

Editor : Elfirawati


PersKampusBiru.com – Ratusan umat islam di Kendari yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas bela Palestina, gelar aksi damai hingga berdoa bersama, di Kendari, senin (24/5/2021).

Dari pantawan PersKampusBiru.com, di lokasi, aksi dimulai dengan jalan kaki dari Stadion Lakidende  hingga Pelataran Taman MTQ, aksi solidaritas yang di lakukan mulai pukul 08:00 sampai 10:00 Wita. 

Koordinator lapangan (Korlap) aksi bela Palestina, Saharuddin mengatakan, aksi ini merupakan bentuk simpati dan pembelaan terhadap muslim Palestina.

“Kita sebagai sesama muslim, bahwa muslim Palestina itu saudara kita. Sehingga sudah selayaknya kita harus peduli dan memberikan pembelaan,” katanya 

“Kita sebagai umat islam tidak bumkam melihat persoalan ini, takbir Allahu Akbar,” tambahnya.

Sementara itu salah satu orator Firdaus Madauna, mengatakan dalam orasinya, 

Luka, kecemasan dan ketakutan yang dirasakan Umat Islam yang ada di Palestina hari ini adalah luka kita.

“tangis saudara kita di Pelestina adalah tangis kita, luka saudara kita di Palestina adalah duka kita bersama, dan kecemasan saudara kita di Palestina adalah kecemasan kita,” kata Firdaus saat menyampaikan orasinya, senin (24/5/2021).

Repoter : Rizal

Editor : Elfirawati

Nahkodai UKM-Bahasa, Saddam Muhammad Optimis Angggota Bakal Kuasai Bahasa Internasional

Ketgam : Saddam Muhammad, Ketua UKM-Bahasa terpilih

Reporter : Rizal Saputra
PersKampusBiru.com – Menahkodai Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa (UKM-Bahasa) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Saddam Muhammad optimis anggota bakal menguasai bahasa nasional dan internasional.
Hal ini dikatakannya usai ditetapkan sebagai Ketua Umum pada Musyawarah Besar ke-IV UKM-Bahasa IAIN Kendari.
“Insya Allah kedepannya UKM-Bahasa akan melahirkan kader-kader yang pandai dengan bahasa asing, bahasa nasional maupun bahasa internasional,” ungkapnya Saddam Muhammad. Sabtu, (28/3/2021).
Demisioner Ketua Umum UKM-Bahasa, Ulwia Hamsi percaya bahwa kepengurusan selanjutnya dapat memainkan perannya dengan sangat baik.
“Saya juga percaya bahwa kepengurusan  pada periode ini (periode 2021) lebih hebat daripada periode sebelumnya,” ujarnya.