Temu Sapa Tadris Biologi, WADEK-I Berikan Tantangan.

 

Ketgam: Foto bersama mahasiswa dan alumni. 


Reporter: Opik

Kendari,
perskampusbiru.com-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi adakan temu sapa Tadris Biologi di Auditorium IAIN Kendari, yang dihadiri oleh alumni dan mahasiwa aktif Program Studi Biologi. Sabtu, 27 Februari 2021 

Wadek I dalam sambutannya menyampaikan tantangan kepada mahasiswa Tadris Biologi agar dapat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan dalam membuat Nata Decoco dan Nata Desagu.

“Hal ini sesuai dengan permintaan masyarakat disana yang disampaikan kepada kami untuk kiranya masyarakat diberikan semacam pelatihan untuk mengolah salah satu sumber daya alam yang ada disana berupa pohon sagu yang banyak. selain itu, hal tersebut juga dapat menjadi sumbangsih mahasiswa untuk kepentingan akreditasi prodi.” ungkap Wakil Dekan Satu Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Dr. Jumardin La Fua S.Si., M.Si dalam sambutannya.

Ketgam: Penyampaian materi oleh Kaprodi Tadris Biologi, Rosmini S.Si., M.pd., dan Wadek-I, Dr. Jumardin La Fua S.Si., M.Si

Hal tersebut selaras dengan tujuan kegiatan yang dihadiri 45 peserta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa dan alumni ini dilaksanakan, yaitu untuk menjalin silaturahmi mahasiswa dan para alumni agar dapat berkontribusi terhadap kemajuan program studi kedepannya.

“Kami melibatkan seluruh mahasiswa aktif dan juga alumni mulai dari angkatan 2015 hingga 2020, yang tujuannya adalah untuk menjalin silaturahmi dan memberikan pemahaman-pemahaman terhadap mahasiswa maupun alumni tentang bagaimana peran mereka untuk akreditasi prodi.” Jelas Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi yang akrab disapa Miftah saat diwawancarai (Minggu, 28 Februari 2021).

Ketgam: Ketua HMPS biologi, Miftahurrizqo saat membawakan sambutannya. 

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Biologi, Miftah kepada perskampusbiru.com menambahkan bahwa untuk menjawab tantangan dari Wadek I tersebut maka kami akan membentuk kepanitiaan dalam satu minggu kedepan untuk eksekusi kegiatan tersebut. Hal ini sebagaimana yang disepakati oleh forum saat sesi diskusi dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya panitia yang akan melakukan komunikasi dan juga koordinasi dengan dosen bahkan masayarakat disana untuk skema kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kegiatan yang bertemakan Peran Alumni dan Mahasiswa Tadris Biologi Dalam Memajukan Program Studi Yang Unggul, Inovatif, Berwawasan Global Dan Berkarakter Islami ini dimulai pada pukul 08.00 WITA dan dibuka langsung oleh Ketua Prodi Tadris Biologi, Rosmini S.Si., M.Pd., dilanjutkan penyampaian materi  dan diskusi hingga pukul 15.30 WITA.

Tanggapi Memorandum I, Buyung: Kami Telah Menjalankan Tugas Dan Fungsi Sebagai Lembaga Eksekutif

(Gambar: Buyung Muh. Rantau) 

Reporter : Muh. Hisbullah 

Editor : Cut Tari 

Kendari, perskampusbiru.com – Presiden Mahasiswa (Presma) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari akhirnya memberikan tanggapan terkait Memorandum I yang dikeluarkan Senat Mahasiswa (SEMA) terhadap dirinya. 

Buyung Muh. Rantau selaku, Presiden Mahasiswa (Presma) mengatakan, bahwa  yang menjadi tuntutan dari UK-Kopma terkait penganggaran dan indikasi pelemahan gerakan penyelesaian kasus dugaan pelecehan di IAIN Kendari yang membuat dirinya mendapat memorandum I hanyalah persoalan miskomunikasi.

“Menanggapi memorandum, ini hanyalah miskomunikasi dan kami rasa perlu ketua UK-Kopma dan SEMA untuk kita sama-sama audiensi kepada WAREK III agar mendapatkan penjelasan yang lebih jelas,” kata Buyung saat  ditemui di kantor Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Selasa, (29/12/2020). 

Buyung juga mengatakan, bahwa pihak DEMA bukannya tidak mengawal penganggaran UK-Kopma yang tertahan. 

“Kalau berbicara tentang proses, kami sudah berusaha agar dana UK-Kopma dicairkan. Akan tetapi, lagi-lagi karena alasan SK yang dikumpul terlambat akhirnya membuat penganggaran itu tidak menemui titik terang,” tambah Buyung. 

Adapun terkait indikasi pelemahan gerakan, Buyung menerangkan, bahwa mereka memilih melakukan Audiensi untuk mengevaluasi kinerja dari dewan kode etik dan itu membuahkan hasil yang dirasa cukup memuaskan. 

“Melihat kinerja dari dewan kode etik yang masih fokus dalam hal penyelesaiannya kasus dugaan pelecehan, kami akhirnya memilih untuk melakukan audiensi dan kami rasa jawaban dari dewan kode etik itu cukup memuaskan, dalam hal ini pemutusan hubungan kerja dosen yang bersangkutan,” terang Buyung. 

Lanjutnya, Buyung mengungkapkan,  bahwa langkah selanjutnya yang akan DEMA ambil terkait memorandum adalah  dengan memediasikan bersama Warek III yang akan diikuti oleh DEMA-I bersama UK-Kopma dan SEMA-I. Sementara itu, waktu mediasi tersebut masih didiskusikan. 

“Kita akan memediasikan bersama Warek III yang akan diikuti oleh DEMA-I, UK-Kopma dan SEMA-I,” ungkap Buyung. 

Sebelum menutup wawancara, Buyung  menegaskan bahwa semenjak dilantik, DEMA IAIN Kendari merasa telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga Eksekutif. 

“Semenjak habis dilantik, kami dari DEMA telah menjalankan tugas dan fungsi kami sebagai lembaga eksekutif dengan sebaik-baiknya dan ketika ada hambatan seperti ini, tolong jangan katakan DEMA tidak menjalankan fungsinya. Mari kita sama-sama mengambil pelajaran dan saling melengkapi,” tutupnya, Buyung.

Senator Mahasiswa Layangkan Surat Teguran Untuk Presma

 

(Gambar : Surat Momerandum I)

Reproter : Ilham

Editor : Hisbullah 

Kendari, perskampusbiru.com— Presiden Mahasiswa (Presma) atau Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menerima surat teguran (Memorandum I) dari lembaga legislatif mahasiswa, dalam hal ini Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN KENDARI pada hari Minggu, (27/12/2020). 

Memorandum I tersebut dilayangkan sebagai peringatan agar Presiden Mahasiswa (Presma)  tidak lalai dalam menjalankan tupoksinya sebagai Lembaga Eksekutif Mahasiswa.

Sarman Al Ausy selaku ketua SEMA mengatakan, bahwa ada beberapa poin yang telah dilanggar oleh Presiden Mahasiswa (Presma). 

“Terkait pemberian Memorandum I, ada beberapa poin yang kami nilai Presiden Mahasiswa telah melanggar tugas dan fungsinya sebagai lembaga eksekutif,” ujar Sarman ketika ditemui dikantor Senat,  Senin (28/12/2020). 

Lanjutnya, Sarman membeberkan  poin pelanggaran yang dilakukan Presiden Mahasiswa . Adapun poin yang dimaksud adalah KBM-IAIN Kendari Bab VI pasal 46 ayat 4 dan 8, tentang hak dan kewajiban DEMA I. 

“Dalam KBM, jelas dia melanggar BAB VI pasal 46 ayat 4 dan 8, tentang hak dan kewajiban DEMA I. Dia tidak mampu menaungi lembaga UKM yang di mana kita tahu itu adalah tugasnya.  Bahkan,  kasus dugaan pelecehan yang ada di IAIN Kendari  kami menilai ada upaya pelemahan gerakan ataupun proses penyelesaian,” beber Sarman. 

Sebelum SEMA IAIN Kendari melayangkan surat teguran (Memorandum I), UK-Kopma telah lebih dulu melayangkan surat aduan kepada SEMA IAIN Kendari terkait penganggaran dengan nomor surat 03/KB/PH-SK/UK-KOPMA/IAIN/XII/2020. Akan tetapi, Riska selaku Ketua Kopma mengatakan, bahwa DEMA tidak ada tanggapan lebih lanjut serta tidak ada respon terkait hal tersebut. 

“Setelah saya naik ke Rektorat dan mengurus, tapi tidak ditanggapi lebih lanjut oleh DEMA dan respon mereka tidak ada. Bahkan, saya telfon-telfon terus tidak diangkat dan mereka tidak kasih solusi apapun,” kata Riska. 

Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi dari Presiden Mahasiswa (Presma)  terkait surat teguran (Memorandum I) dari SEMA IAIN Kendari.

Tagih Janji, Mahasiswa Demo Presma

(gambar: audiensi bersama Warek III)

Reporter : Al-Izhar 

Editor : M. Akhsan

Kendari, perskampusbiru.com— Beberapa mahasiswa melakukan aksi demonstrasi untuk menagih janji di depan kantor Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Senin, (28/12/2020).

Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa yang berjumlah 7 orang itu merupakan upaya menagih janji terhadap Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I)  sebagai lembaga eksekutor tertinggi di lingkup IAIN kendari yang sebelumnya telah berjanji akan mengawal kasus pelecehan yang melibatkan oknum dosen dan mahasiswi hingga tuntas. 

Salah satu masa aksi Arfan mengungkapkan, bahwa Dewan Eksekutif Mahasiswa seharusnya mengawal pergerakan teman-teman mahasiswa dalam menyelesaikan kasus pelecehan yang melibatkan oknum dosen dan juga mahasiswi yang terjadi sejak satu bulan yang lalu. 

“Dalam prosesnya, selama ini kami turun tanpa dikawal oleh DEMA I, kami sudah koordinasi kepada DEMA I namun jawabnya silahkan saja kalau mau demo,” ungkap Arfan.

Arfan juga mengungkapkan, bahwa Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA–I)  yang sebelumnya berada di garis terdepan dalam mengawal kasus pelecehan kini seperti tidak ada tindakan lebih lanjut. 

“Sebelumnya kami solid, banyak yang turun aksi termasuk Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut juga berada digaris terdepan. Namun makin ke sini makin tenggelam seperti tidak ada tindak lanjutnya,” tambah Arfan. 

Sementara itu, ketika ditemui oleh masa aksi Buyung sebagai Presiden Mahasiswa menyampaikan, bahwa selama ini pihaknya presure kasus ini melalui jalur mediasi bersama beberapa pihak terkait yang menangani kasus tersebut. 

“Dari hasil mediasi itu kita mendapatkan informasi dari keputusan Dewan Kode Etik yang dibentuk di Fakultas, bahwa oknum terduga telah diberikan sanksi berupa pemberhentian. Namun hasil kerja Dewan Kode Etik tersebut selanjutnya diserahkan kepada pimpinan di Institut untuk ditindak lanjuti,” jelas Buyung saat audiensi  bersama masa aksi.

Selanjutnya, Herman selaku, Warek III mengatakan, bahwa sampai hari ini tidak ada permohonan untuk melakukan banding dari oknum terduga. Sementara kesempatan untuk melakukan banding telah berakhir pada hari Jumat, 25 Desember 2020. 

“Hal ini menunjukan bahwa tidak ada keberatan dari oknum yang terduga atas keputusan dewan kode etik di fakultas,” kata Warek III saat ditemui di ruangannya.

Herman juga mengatakan, bahwa ketika yang bersangkutan tidak ada banding, maka perkara telah selesai. 

“Ketika ini tidak ada banding dari yang bersangkutan, maka perkara selesai karena yang bersangkutan tidak keberatan dengan keputusan dewan kode etik di fakultas,” tambah Warek III yang akrab disapa ustadz Herman itu.

Sementara itu sampai berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi dari Dekan Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan terkait dengan keputusan yang dikeluarkan melalui Dewan Kode Etik.

Sebanyak 204 Mahasiswa IAIN Kendari, Lulus Berkas Penerimaan Beasiswa KIP Kuliah

 
(Gambar: KIP Kuliah. Sumber: quipper.com)

Reporter : Rhytna 
Editor : Cut Tari 
KENDARI, SKB — Sebanyak 204 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari lulus berkas penerimaan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
Diketahui bahwa berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, maka di tahun ini  Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) resmi berganti nama menjadi  Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. 
Hal ini pula ikut berdampak pada sistem seleksi dan juga persyaratan penerima beasiswa KIP kuliah. Adapun salah-satu perubahan sistem seleksi tersebut adalah bahwa penerima KIP kuliah rupanya, harus merupakan penerima KIP saat siswa masih duduk di bangku MA/SMA sederajat. 
Sementara itu, diketahui bahwa pendaftar calon beasiswa KIP kuliah IAIN Kendari adalah sebanyak 256 mahasiswa (i) akan tetapi, pada tahap seleksi berkas hanya terdapat 204 mahasiswa (i) yang dapat maju ke tahap selanjutnya yaitu, tahap wawancara yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 pukul 07:30 sampai selesai. 
Herman, selaku Warek III mengatakan, bahwa kuota yang akan diambil untuk penerima beasiswa KIP kuliah tahun ini adalah sebanyak 175 orang. 
“175 orang,” kata Herman. Saat diwawancarai awak suarakampusbiru via Whatsapp. Selasa, (20/10/2020). 
Sementara itu, Tommy Patra yang merupakan bagian akademik mengungkapkan, bahwa proses wawancara yang akan dilakukan nanti adalah secara virtual. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19. 
“Berhubung dengan keadaan yang tidak kondusif yaitu, adanya wabah virus covid-19. Semua peserta tidak berasal dari Kendari dan sangat disayangkan kepada semua maba, didatangkan ke kampus IAIN Kendari,  hanya untuk wawancara dan setelah itu kembali lagi ke daerah masing-masing. Belum resiko bertemu banyak orang sewaktu perjalanan di kapal atau pada angkutan umum,” ungkap Tommy. 
Firdani yang merupakan mahasiswi asal SMAN 1 Kontunaga, jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah IAIN Kendari menuturkan bahwa dirinya sangat bersyukur, karena satu tahap berhasil dirinya lewati. 
“Alhamdulillah saya bersyukur sekali, karena satu tahap sudah berhasil saya lewati, tetapi masih ada lagi tahap selanjutnya yang harus saya lewati yaitu, wawancara,” tuturnya. 
Firdani berharap, bahwa semoga tahap wawancara berjalan dengan lancar dan dirinya pula sangat berharap besar bisa lulus KIP kuliah. 
“Dan yang paling penting saya berharap bisa lulus KIP kuliah, agar saya dapat kuliah tanpa membebankan orang tua saya, karena saya termasuk mahasiswa yang  kurang mampu apalagi saat ini orang tua saya yakni, Ayah saya sering sakit-sakitan,” harapnya, Firdani.

Menangkan Pemilma Dema IAIN Kendari, Ini Kata Buyung

(Gambar : Buyung M. Rantau, Ketua Dema IAIN kendari) 

Reporter : Rizal
Editor : Etos
KENDARISKB – Buyung M. Rantau terpilih sebagai Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)  Kendari periode 2020/2021.
Diketahui bahwa Buyung M. Rantau merupakan ketua Partai Persatuan Lintas Mahasiswa (Pelita) bersama Partai Amanat Mahasiswa melakukan koalisi di arena Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) pada tanggal 15 Oktober 2020. 
Saat diwawancarai awak Suarakampusbiru via telepon, Buyung M. Rantau, selaku Ketua Dema IAIN Kendari mengatakan, bahwa dirinya merasa lega karena dirinya tak hanya bekerja sendiri namun, ada teman-teman tim di baliknya. 
“Begitupun dengan pendukung partai Pelita yang berkoalisi dengan Partai Amanat Mahasiswa (Pantas) yang di sebut koalisi pentas akal sehat, karena masih banyak pendukung yang masih setia mendukung dan memilih kami,” jelas Buyung. Sabtu, (17/10/2020).
Buyung juga mengatakan, bahwa langkah pertama yang akan dirinya lakukan bersama pihak Dema adalah membuat tim kerja untuk bisa membangun komunikasi yang baik dan dapat merembukan program kerja untuk ke depannya. 
“Dan juga berhubung sekarang masih dalam masa pandemi, maka kita akan melakukan prosesnya dalam webinar-webinar dan membuat kegiatan yang sifatnya solid untuk seluruh mahasiswa IAIN Kendari,” tambah Buyung. 
Buyung mengungkapkan, bahwa progres yang akan dilakukan ke depannya adalah menjadi garda terdepan. 
“Progres untuk ke depannya yaitu, kami harus menjadi garda terdepan untuk merangkul dan bekerja sama dengan koalisi agar sama-sama merangkul untuk membangun lembaga kemahasiswaan dan membangun IAIN Kendari menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Buyung. 
Selain itu, Buyung menuturkan visi misi utama dirinya menjadi Ketua Dema IAIN Kendari adalah menjadikan lembaga kemahasiswaan baik Dema Institut maupun di Dema Fakultas dan maupun semua lembaga-lembaga kemahasiswaan. 
“Agar menjadi pemimpin yang kompak, menjadi wadah aspirasi, menjadi penyambung lidah bagi seluruh mahasiswa IAIN Kendari dan juga menjadi wadah yang menciptakan pemimpin-pemimpin yang bisa berproses yang baik dan menjadi pemimpin yang Sidiq dan Fatanah,” tutur Buyung. 
Selanjutnya, Buyung berharap besar di periode dirinya menjabat sebagai Ketua Dema IAIN Kendari adalah untuk ke depannya bisa saling merangkul dan tetap solid. 
“Karena dalam kepemimpinan itu tidak selamanya, seorang pemimpin yang bekerja sendiri,  tapi setiap pekerjaan pemimpin itu harus ada bantuan dari rakyatnya.  Kedua, sebagai wadah aspirasi seluruh mahasiswa kemudian menjadikan lembaga kemahasiswaan ini menjadi penyambung lidah dari mahasiswa yang lainnya, karena kami adalah perwakilan dari semua suara mahasiswa IAIN Kendari,” tutupnya. Buyung.

Jelang Dua Bulan Perkuliahan, IAIN Kendari Tak Kunjung Distribusikan Bantuan Paket Data Internet Mahasiswa

(Ilustrasi. Sumber : Cyberthreat.id)
Reporter : Aprilia 
Editor : Cut Tari 
KENDARI, SKB — Menjelang dua bulan perkuliahan daring, sampai saat ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari belum juga mendistribusikan paket data internet bagi seluruh mahasiswa(i).  
Pada tanggal 28 September 2020 lalu, pihak kampus IAIN Kendari mengumumkan akan memberikan bantuan paket data internet kepada mahasiswa. Akan tetapi, sampai saat ini paket data belum juga terealisasi. 
Warek II IAIN Kendari, Batmang mengatakan bahwa pemberian paket data untuk mahasiswa masih dalam proses.
“Sudah dalam proses,” ungkap Batmang saat diwawancarai oleh awak suarakampusbiru. Rabu, (14/10/2020) 
Hal ini cukup disayangkan oleh sekian banyak mahasiswa karena seyogyanya paket data internet tersebut telah didistribusikan sejak perkuliahan dimulai, pasca PBAK Daring tanggal 7 s/d 8 September 2020. Namun hingga hari ini paket data internet tersebut belum juga diterima oleh mahasiswa. 
Salah-satu keluhan muncul dari mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), NU mengatakan bahwa seharusnya penyaluran paket data telah di realisasikan sejak bulan september lalu sesuai apa yang dikatakan oleh Kemendikbud. 
“Sesuai yang dikatakan oleh kemendikbud mengenai penyaluran paket data seharusnya sudah dilakukan sejak september dan berlaku hingga desember. Namun, hari ini sudah masuk pertengahan bulan Oktober, tapi tidak ada info mengenai kapan disalurkan paket data tersebut dari kampus,” ucapnya. 
NU berharap paket data internet segera direalisasikan bulan oktober ini sebab perkuliahan yang dilangsungkan banyak menguras paket data internet mahasiswa.
“Bagi mahasiswa termasuk saya sendiri, sangat berharap agar paket data segera di realisasikan oktober ini juga, sebab banyak mahasiswa yang mengeluh dengan kuliah online terkait paket data. Terlebih kuliah online kebanyakan menggunakan via zoom yang bisa menguras banyak paket data,” ungkapnya. 
NU juga menginginkan agar pihak institut lebih peka terhadap keluhan mahasiswanya. 
“Semoga kedepannya lebih cepat tanggap respon terkait info atau hal-hal apapun itu,” tutupnya, NU.

Sarman Al Ausy Terpilih Sebagai Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kendari

 

(Sarman) 

 

Editor : Cut Tari

KENDARI, SKB — Sarman Al Ausy terpilih sebagai Ketua SEMA  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari periode 2020/2021.

Penetapan Ketua SEMA I tersebut digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) pada saat Kongres Senat Mahasiswa Institut (SEMA I) di Aula FEBI IAIN Kendari.

Saat diwawancarai awak suarakampusbiru via Whatsapp, Sarman Al Ausy, selaku Ketua SEMA I mengatakan bahwa dirinya merasa amanah dan tanggung jawabnya bertambah dan merupakan suatu kebanggan bagi dirinya sebagai anak kampung yang dianggap kecil bahkan, tidak tahu apa-apa bisa memimpin ribuan mahasiswa.

“Tetapi dengan terpilihnya saya sebagai ketua SEMA adalah berkat dukungan dan kepercayaan teman-teman mahasiswa, intinya saya sangat bangga atas pencapaian ini, tapi ini bukan akhir dari perjuangan saya tetapi awal di mana saya harus berjuang dan menjalankan amanah,” jelas Sarman. Selasa, (6/10/2020).

Sarman juga mengatakan, bahwa langkah pertama yang akan ia ambil adalah rancangan terkait pembahasan KBM IAIN Kendari.

“Kalau langkah pertama untuk masih rancangan terkait pembahasan KBM IAIN Kendari,” tambahnya.

Sarman mengungkapkan, bahwa progres yang akan ia lakukan kedepannya adalah akan memperbaiki kelembagaan yang ada di IAIN Kendari.

“Insya allah saya akan memperbaiki kelembagaan yang ada di IAIN kendari terkhusus AD/ART KBM IAIN kendari dan beberapa lembaga yang sampai hari masih ngambang dan belum jelas legalitasnya,  akan menonaktifkan kembali rutinitas dalam lembaga kemahasiswaan yang sempat vakum,” ungkapnya.

Selain itu, Sarman menuturkan visi utama dirinya menjadi ketua Senat Mahasiswa adalah mewujudkan Senat Mahasiswa IAIN Kendari sebagai  organisasi mahasiswa yang profesional dalam membangun dan mengayomi.

“Serta dapat melaksanakan fungsinya sebagai aspiratif yang kritis guna membentuk generasi muda yang unggul. Dan merangkul lembaga UKK dan UKM dalam pengembangan lembaga kemahasiswaan yang lebih baik,” tutur Sarman.

Selanjutnya, Sarman berharap besar di periode dirinya menjabat sebagai Ketua Sema IAIN Kendari adalah mengembalikan marwah lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari.

“Harapan terbesar di periode saya tidak lain dan tidak bukan kembalinya marwah lembaga kemahasiswaan IAIN kendari dan saya akan usahakan memgadakan kongres dalam pembahasan dan penetapan beberapa aturan serta pegalutas beberapa lembaga,” tutupnya, Sarman.

Partai Pandawa Tuntut KPUM Gelar Pemilihan Ulang

 

(Dendi Aditya, Ketua Partai PANDAWA) 

Reporter : Cut Tari 

Editor : Rain

KENDARI, SKB — Partai Pandawa menuntut Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) untuk menggelar ulang Pemilihan Sema Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. 

Setelah KPUM menetapkan hasil perolehan suara pemilihan Sema I dan Sema F pada tanggal 30 September 2020, diketahui bahwa terdapat dua Partai Politik Mahasiswa (Parpolma) yang tidak dapat maju pada pemilihan Dema yakni, Partai Serikat Mahasiswa Islam (Pasmi) dan Partai Pergerakan Demokrasi Mahasiswa Merdeka (Pandawa). 

Hal itu dikarenakan karena pada perolehan hasil suara pemilihan Sema kedua partai tersebut tidak dapat memenuhi presidential resolt, sehingga tidak dapat maju pada pemilihan Dema. 

Hal tersebut yang kemudian membuat partai pandawa menuntut agar diadakanya pemilihan ulang. Dendi Aditia, selaku Ketua Partai Pandawa mengatakan, bahwa yang menjadi tolak ukur partai pandawa melakukan penuntutan terhadap KPUM agar diadakannya pemilihan Sema kembali karena pada pemilihan Sema banyak sekali keganjilan yang terjadi serta pihak KPUM dan PANWAS pun tidak membuat sebuah keputusan tegas. 

“Jikalau kami melihat mengenai pemilihan sema kemarin tentunya, banyak ke ganjilan, karena mulai dari pembajakan hak suara mahasiswa dan representase pemilihan kedua yang tidak sesuai dari ekspetasi dan KPUM dan PANWAS pun kami menilai tidak membuat suatu keputusan yang tegas terhadap ke ganjilan kemarin dan kemudian merugikan beberapa partai lainnya,” ungkapnya, saat diwawancarai awak Suarakampusbiru. Jum’at, (2/10/2020)

Dendi Aditia pun angkat bicara terkait langkah yang akan ditempuhnya untuk maju ke pemilihan Dema. 

“Jadi jikalau kami berkaca dari pemilihan sema kemarin, kami belum menyatakan sikap mengenai berpartisipasi terhadap pemilihan dema atau tidak karna kami masih menganalisa dan mengkaji mengenai pemilihan sema kemarin,” jelasnya. 

Dendi Aditia juga mengatakan, bahwa sebenarnya Partai Pandawa telah  melayangkan surat gugatan terkait hasil sidang dan perolehan suara pada pemilihan Sema. 

“Kalau surat Gugatan kita sudah pernah kami layangkan tapi pihak KPUM sendiri seperti menghindar,” ungkap  Dendi. 

Dendi membeberkan jika pada saat Partai Pandawa akan melayangkan surat gugatan pihak KPUM tidak sedang berada di sekretariat.

“Sewaktu kemarin akan melayangkan surat gugatan untuk melakukan pemilihan ulang pihak KPUM tidak ada di sekretariatnya,” bebernya. 

Dendi juga menuturkan, jika pihaknya akan kembali melayangkan surat gugatan terhadap KPUM dan jika hal tersebut tidak mendapat titik terang, maka partai pandawa akan melakukan aksi demostrasi. 

“Dan kami akan kembali lagi melayangkan surat gugatan terhadap KPUM dan jikalau tak ada solusi kami akan menggelar aksi demonstrasi untuk kemudian membatalkan Pemilihan Umum Mahasiswa IAIN Kendari ditunda sampai tahun 2021,” tutur Dendi. 

Dendi  juga menegaskan, jika pengadaan pemilihan ulang tidak diindahkan, maka Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) IAIN Kendari tahun 2020 harus diundurkan sampai tahun 2021. 

“Yang jelasnya mengenai pengadaan pemilihan ulang kembali, jikalau itu tidak diindahkan maka pemilihan umum IAIN Kendari tahun 2020 harus di undur sampai tahun 2021 atau dalam artian pemilihan umum ini dilaksanakan sampai perkulihan ini normal seperti biasa lagi,” tutupnya, Dendi.

Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada tanggapan sama sekali dari pihak Partai Pasmi terkait pemilihan Dema yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat oleh KPUM IAIN Kendari.

Mahasiswi IAIN Kendari Menerima Penghargaan dari Bank Muamalat

Kendari, Objektif. id – Nur Wulan Sari merupakan salah-satu penerima penghargaan dari Bank Muamalat Cabang Kendari. Wulan seorang Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, jurusan Perbankan Syariah semester VII.

Ia yang disapa akrab Wulan mendapat penghargaan urutan kedua diantara sepuluh peserta magang. Ia mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan karena dirinya telah meraih nasabah terbanyak selama sebulan magang. Hadiah tersebut berupa sertifikat dan uang tunai.

“Saya lagi magang di Bank Muamalat kemudian saya dapat penghargaan sebagai peserta magang urutan kedua tertinggi yang telah meraih nasabah terbanyak di antara peserta magang selama sebulan. Jadi, saya dapat penghargaan juara ke-2 dari Bank Muamalat,” ungkap Wulan, saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (1/10/20)

Wulan juga mengatakan bahwa sebelum magang di Bank Muamalat dirinya terlebih dahulu melewati beberapa serangkaian seleksi agar terpilih sebagai peserta magang.

“Jadi, magangnya itu melalui beberapa tahap ada test berkas dan test wawancara. Nah, setelah itu terpilihmi 10 peserta magang, 4 termaksud saya merupakan mahasiswa IAIN Kendari,” tambahnya.

Wulan mengungkapkan bahwa, tujuan diberikan penghargaan tersebut adalah untuk mengapresiasi tingkat kerja peserta magang.

“Salah satu tujuan diberikan penghargaan itu untuk mengapresiasi tingkat kerja peserta magang dan menambah  semangat kerja para peserta magang,” ungkap Wulan.

Wulan menuturkan bahwa salah-satu motivasi yang membuat dirinya mengikuti magang adalah untuk menambah pengetahuan, merasakan langsung suasana kerja di dunia perbankan dan menambah link.

“Motivasiku, pertama untuk menambah pengetahuan, apalagi di dunia perbankan yang sesuai dengan jurusanku yaitu, Perbankan Syariah kemudian untuk dapat merasakan bagaimana rasaya terjun langsung di dunia perbankan, kemudian untuk menambah networking dan relasinya bisa lebih luas. Biar nanti tidak kaget dengan dunia pekerjaan, karena banyak pengalaman, maka banyak pelajaran yang akan kita dapatkan,” tuturnya.

Sebelum menutup wawancara Wulan berpesan ketika ingin memulai hal-hal baik tidak perlu takut untuk mencoba.

“Jangan takut untuk mencoba, karena rejeki tidak ada yang tau, terus berproses perbanyak pengalaman, karena dari pengalaman akan banyak pembelajaran yang akan kita dapatkan dan teman kita akan bertambah, dengan teman yang bertambah maka rejekinya kita makin terbuka,” tutup Wulan.

Reporter : Cut Tari

Editor : Adhe Meri

Koalisi Raksasa di Arena Pemilma IAIN Kendari 2020

 Reporter : Aprillia

Editor : Rain

KENDARI, SKB – Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) IAIN Kendari menjadi sorotan mahasiswa dalam beberapa pekan terakhir ini.

Berbagai spekulasi politik yang muncul meningkatkan suhu politik mahasiswa di IAIN Kendari. Salah satu isu yang muncul terkait kabar koalisi Partai Persatuan Lintas Mahasiswa (Pelita) dan Partai Amanat Mahasiswa (Pantas).

Sebelum KPUM IAIN Kendari menetapkan hasil Pemilma SEMA I dan F pada tanggal 29 September 2020. Dikabarkan bahwa Partai Persatuan Lintas Mahasiswa (Pelita) di wakili oleh Sekretarisnya telah datang untuk melamar Partai Amanat Mahasiswa (Pantas) .

“Perihal berkoalisi itu memang seperti itu adanya, historisnya itu pada tanggal 27 teman-teman Pelita di wakili sekretarisnya menyampaikan niat baiknya untuk berkoalisi bersama kami meskipun memang posisinya kalau kita lihat suara mereka lebih unggul dari pada kita tapi mereka datang untuk berkoalisi bersama kami dan dengan beberapa pertimbangan tentunya diskusi yang alot juga sehingga pada tanggal 29 September 2020 kemarin kami bersepakat untuk berkoalisi dalam Pemilihan Mahasiswa ini” ucap Taufik Hidayat, Ketua Umum Partai Amanat Mahasiswa. Kendari,Rabu,(30/09/2020)

Disamping itu pula Taufik Hidayat selaku Ketua Umum Partai Amanat Mahasiswa dengan berbagai pertimbangan mengharapkan dengan adanya keputusan untuk berkoalisi ini dapat saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang di rugikan.

“Yang menjadi pertimbangan adalah ketika kita memutuskan untuk menerima tawaran koalisi adalah tentu bicara masalah pembagian artinya kenapa kita saling bersepakat karena keputusan yang kita bangun itu saling menguntungkan tidak ada yang di rugikan dalam hal ini begitu sehingga kami memutuskan untuk sama-sama bersepakat untuk kemudian berkoalisi bersama.” ucap Taufik Hidayat.

“Kemudian harapan saya kedepannya semoga dengan koalisi ini kita bisa saling mempererat silaturahmi dan juga untuk saling mendukung saling mendorong untuk kemajuan Lembaga Kemahasiswaan yang lebih baik lagi tentunya mungkin itu saja dari saya. Singkatnya bagitulah.”tutupnya Taufik Hidayat.

Saat di konfirmasi pada tanggal 1 Oktober 2020, Partai Pelita membenarkan bahwa dengan berbagai pertimbangan serta diskusi yang di lakukan bersama Partai Amanat Mahasiswa (Pantas) kemudian sepakat untuk berkoalisi dalam Pemilihan Mahasiswa.

Riska Yunilda, Dari Insecure Kini Menjadi Juara

Kendari, Objektif.id – Insecure merupakan keadaan di mana seseorang kurang percaya diri atau cemas terhadap diri sendiri.

Perasaan insecure bisa berdampak buruk jika perasaan tersebut mendominasi karena bisa menurunkan rasa percaya diri, hingga merasa terus menerus  membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Akan tetapi, perasaan insecure juga bisa berdampak positif bilamana perasaan insecure tersebut tidak berlarut-larut. Karena bisa memacu diri sendiri untuk selalu berusaha, berjuang dan mengembangkan diri sendiri.

Siapa sangka, Riska Yunilda atau akrab disapa Riska itu merupakan mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari semester VII. Membuktikan bahwa perasaan insecure bisa dirubah menjadi insecure yang berdampak positif terhadap diri sendiri.

Hal tersebut terbukti saat dirinya mengikuti ajang lomba pengusaha milenial skala nasional yang diselenggarakan oleh Muslimah Milenial dan meraih Juara Umum Pertama. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 11-12 September 2020.

Riska mengatakan, bahwa Ia bukan anggota komunitas Muslimah Milenial hanya saja kebetulan saat itu dirinya didaftarkan oleh seniornya untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh komunitas tersebut. Awalnya, Riska sendiri merasa insecure karena harus berhadapan dengan puluhan peserta.

“Sebenarnya, niatnya untuk tambah-tambah ilmu karena di dalamnya, yah anak-anak  milenial yang menginspirasi. Awalnya saya insecure masa iya, saya mau ikut lomba seperti itu. Padahalkan yang daftar banyak. Alhamdulillah dari sekian banyak kegagalan di event-event lomba Allah titipkan juara di situ,” ungkap Riska saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (1/10/2020)

Sementara itu, Riska juga mengatakan, bahwa dirinya bisa menjadi juara karena cerita inspirasi membangun usaha dan Program Kerja (Proker) yang ia masukkan terpilih sampai akhirnya Ia mendapat gelar juara umum.

“Saya sebenarnya mahasiswi semester 7 di tengah sibuk-sibuknya KKN saya masih sempat jualan. Di pagi hari jam 05.00 subuh setelah sholat subuh saya ke pasar setiap pagi saya keliling pasar-pasar yang ada di Konawe Selatan jualan jilbab. Saya tidak urus mau malu atau bagaimana yang penting saya punya dana untuk hidup dan biaya KKN. Alhamdulillah dari cerita saya ternyata bisa jadi proker dan terpilih,” jelasnya.

Sebelum menutup wawancara, Riska berpesan kepada kaum milenial bahwa rasa insecure perlu dalam hal positif agar memiliki acuan dengan melakukan perbandingan diri terhadap orang lain.

“Ketika kita melihat ada teman kita yang juara di setiap event lomba, maka tanamkan dalam hidup kamu bahwa orang lain bisa kenapa kamu tidak bisa, dia bisa karena dia berjuang dan berusaha. Itulah yang akan buat kamu fokus mengembangkan diri dengan hal-hal positif tidak lagi mengucilkan diri sendiri. Setiap manusia Allah akan titipkan kemampuan, rasa insecure itu bisa kita jadikan motivasi atau contoh agar kita bisa menjadi lebih baik lagi,” harap Riska.

Tak lupa, dirinya juga memberikan tips-tips agar tidak selalu merasa insecure dalam hal negatif.

“Tips agar kita tidak selalu merasa insecure dengan negatif, yakin dalam diri bahwa Allah itu maha adil. Jika kita mampu berjuang dan berusaha, maka pasti Allah akan hadiahkan yang terbaik untuk kita, yang terpenting dalam setiap langkah dan harapan jangan lupa doa restu orang tua yang utama,” tutup Riska.

Reporter : Cut Tari
Editor : Rain

KPUM Tetapkan Hasil Sidang Perolehan Suara Pemilihan Sema I dan Sema F

Reporter : Arini Triana S.W.

Editor : Rain

KENDARI, SKB – Setelah melangsungkan Pemilihan Sema pada tanggal 21-22 Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) menetapkan hasil sidang perolehan suara pemilihan Sema I dan Sema F.

Hasil perolehan suara Sema I dan Sema F ditetapkan pada tanggal 30 September 2020 dalam sidang KPUM yang dilangsungkan di kantor KPUM IAIN Kendari.

Disiarkan langsung dari akun facebook Pers IAIN Kendari bahwa sidang penetapan perolehan suara berjalan lancar tanpa ada kendala. Perolehan suara terbanyak diraih oleh Partai Persatuan Lintas Mahasiswa (Pelita) disusul Partai Amanat Mahasiswa (Pantas).

“Perolehan suara terbanyak diraih partai pelita 1259 suara, kemudian disusul oleh partai amanat mahasiswa 962 suara dan selanjutnya dari partai pasmi dengan capaian 419 suara (dan partai Pandawa 29 suara) dengan total pemilih sebanyak 2669 mahasiswa,” ucap Beni Putra Lamanggga, Ketua KPUM IAIN Kendari. Rabu, (30/9/2020)

Seyogyanya setelah penetapan perolehan suara pemilihan Sema maka akan diadakan kongres, akan tetapi karena beberapa hal maka KPUM memutuskan untuk melangsungkan pemilihan Dema terlebih dulu. Dalam pemilihan Dema Institut nantinya, dari total empat partai hanya dua partai yang bisa maju berkontestasi yakin Partai Pelita dan Partai Pantas.

“Dua partai ini mencapai ambang batas yang kemudian mereka akan melanjutkan bekontestasi dalam pemilihan dewan mahasiswa institut,” ujar Beni.

Beni kemudian menutup dengan wawancara dengan harapan seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) Daring IAIN Kendari dapat saling membersamai dan membesarkan nama institut.

“Mari kita saling bersinergi, saling merangkul, saling membersamai, saling membesarkan yang kemudian kita membawa nama IAIN Kendari menjadi lebih baik lagi dalam hal kepemimpinan kelembagan karena mahasiswa tentunya dalam hal ini kepemimpinannya adalah cerminan hari esok dan mendatang,” tutupnya, Beni.

Tiga Kader UKM-Pers IAIN Kendari Turut Andil Sukseskan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online

Kendari, Objektif.id – Tiga kader Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari turut andil dalam menyukseskan kegiatan Seminar Pilkada 2020 dan Pelatihan Jurnalistik Online oleh Telisik.id.

Tiga kader yang dimaksud adalah Muh. Hisbullah, Nur Adha dan Fika Nurul Fadillah. Mereka merupakan delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari yang dikirim untuk menjadi panitia relawan dalam kegiatan yang sukses terselenggara pada tanggal 26 September 2020 di Hotel Claro kemarin.

Ketua Panitia kegiatan, Haidir Muhari menerangkan bahwa kinerja dari delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari sangat baik.

“Baik. Partisipasinya mantap,” terangnya sambil mengacungkan jempol. Sabtu, (26/09/2020).

Hal ini senada juga dikatakan oleh Direktur Telisik.Id, Muh. Nasir Idris bahwa kinerja delegasi dari UKM-Pers IAIN Kendari cukup baik, pro aktif serta fokus dalam menyukseskan kegiatan.

“Baik. Pro aktif. Ada yg bertanya. Fokus,” katanya. Minggu, (27/09/2020)

Mengetahui hal ini, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Fitra Waliadin Nur mengaku cukup bangga sebab hal ini mununjukkan bahwa kadernya tuntas dalam tugas yang diamanahkan.

“Saat mendelegasikan mereka otomatis ada nama baik lembaga yang harus dijaga dan mendengar ungkapan dari pihak penyelenggara membuktikan bahwa kader kami tuntas dalam tugas. Kami cukup bangga untuk itu,” ucapnya.

Muh. Hisbullah, satu dari tiga delegasi mengatakan bahwa Ia sangat bersyukur bisa turut andil dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh media nomor satu di Sulawesi Tenggara, Telisik.id.

“Saya juga sangat senang dengan orang-orang hebat media (Telisik.id) yang begitu ramah kepada kami para relawan. Saya berharap masih bisa diberi kesempatan untuk bergabung pada kegiatan selanjutnya,” ucapnya.

Selain itu, Fika Nurul Fadillah menambahkan bahwa kegiatan ini mengajarkannya banyak hal mulai dari kejurnalistikan, menjalin hubungan lembaga dan sebagainya.

“Kegiatan ini memberikan banyak pelajaran kepada saya pribadi, bukan hanya mengenai dunia penulisan/jurnalistik, namun juga bagaimana menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga, bagaimana mengatur kegiatan yang baik, dan sebagainya,” tuturnya.

Selanjutnya, Nur Adha mengucapkan terima kasih kepada UKM-Pers IAIN Kendari dan Telisik.id yang sudah memberikannya amanah dan kepercayaan untuk ikut menyukseskan kegiatan.

“Terima kasih kepada UKM-Pers sudah memberikan amanah kepada saya untuk menjadi salah satu panitia dari kegiatan seminar pilkada dan pelatihan jurnalistik online 2020 yang di adakan telisik id, dan terima kasih juga kepada kakak2 telisik id yang selau memberikan ilmu baru dan mempercayakan untuk bertugas pada saat kegiatan, sukses selalu buat Telisik.Id,” ucapnya.

Reporter : Bojes
Editor : Rain

KPUM IAIN Kendari Diintimidasi Sejumlah OTK

Kendari, Objektif.id – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mendapat intimidasi dari sejumlah Oknum Tak Dikenal (OTK).

Diketahui sejumlah OTK dengan mengenakan masker dan tutup kepala mendatangi Gedung Laboratorium IAIN Kendari yang sedang digunakan untuk melangsungkan pemilma daring dan sempat mengancam penjaga Lab akan merusak alat berupa komputer apabila pemilma tidak dibatalkan.

“Jadi, ceritanya toh kak. Tadi waktu jam istrahat sekitar jam 1 lewat. Sa di lab, sa tiga orang. Nda lama datangmi tiga orang da cari Ka Beny, ‘mana mi ketuanya?’ Terus katanya da ancam itu penjaga lab. Da bilang, kalo tidak dibatalkan ini saya mau kasih rusak alat, da bilang begitu. Untung itu preman da tidak tandai Ka Beny karena tadi katanya Ka Beny da baku papasan ji juga. Tapi nda di tahan, kayanya ini preman orang suruhan,” beber MH saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (24/09/2020)

MH menambahkan bahwa saat hendak pergi sholat, dirinya mendapat pesan singkat dari Ketua KPUM untuk mengamankan diri.

“Dia masuk chatnya Ka Beny di grup, da bilang kalian amankan diri masing-masing mereka banyak ini di belakang. Som pi sholat, tapi pas di pertengahan jalan sa berubah pikiran, sa penasaran, apa mi yang terjadi. Sa kembali mi lagi (di Lab). Sa liat mi orang bicara akhirnya, ditendang itu meja. Pokoknya da (preman) bersih keras ini supaya di batalkan ini pemilma,” tutur MH.

Beny Putra Lamangga, selaku Ketua KPUM angkat bicara terkait hal ini. Dirinya mengatakan, bahwa bukan hanya pihaknya saja yang mendapat ancaman. Namun, Warek III pun turut mendapat ancaman dari OTK.

“Malam kemarin saya dapat kabar angin bahwa akan ada seperti hal itu dan terkonfirmasi bahwa Pak Warek III pun mendapat ancaman melalui via WhatsApp,” ungkap Beny saat ditanyai awak suarakampusbiru. Kamis, (25/09/2020).

Beny menambahkan bahwa pihaknya menduga dalang dari tindakan tidak etik ini adalah parpolma.

“Satu partai yang terindikasi mengancam , namun saya tidak bisa sampai kan secara terang partai nya,” jelas Beny.

Melihat keamanan KPUM dan fasilitas kampus berada dalam bahaya Beni berharap seluruh mahaiswa saling memahami dan saling bekerja sama untuk menyukseskan Pemilma Daring IAIN Kendari.

“Saya perlu sampaikan kepada seluruh mahasiswa bahwa penyelenggaraan ini harus kita saling memahami, karena ketakutan kami adalah keamanan kpum dan itu hal yang paling pokok,” tukasnya, Beni.

Reporter : Rain
Editor : Cut Tari