Kontingen IAIN Kendari Cetak Prestasi, Boyong 8 Medali di POROS INTIM 

Kendari, Objektif id – Kontingen IAIN Kendari berhasil menorehkan prestasi dengan membawa pulang delapan medali dari 11 cabang lomba di Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni Indonesia Timur (POROS INTIM) ke-III PTKIN se-Indonesia Timur.

Warek III IAIN Kendari, Sitti Fauziah mengatakan, bahwa perolehan medali tersebut diumumkan saat penutupan POROS INTIM ke-III di auditorium UIN Mataram, Nusa Tenggara Barat.

“Alhamdulillah, para mahasiswa kita berhasil meraih delapan medali dengan dua medali emas, tiga medali perak, dan tiga medali perunggu,” Kata Fauziah. Rabu, (10/7/2024)

Ia juga, menjelaskan bahwa dua kategori kompetisi, yaitu musabaqah hifzhil qur’an 20 juz putra dan karya tulis ilmiah putra, berhasil meraih medali emas. Tiga cabang kompetisi lainnya, yaitu musabaqah tilawatil quran putra, pop solo islami putri, dan musabaqah hifzhil qur’an 10 juz putri, menghasilkan medali perak.

Adapun, medali perunggu berhasil di bawa pulang dari kompetisi musabaqah tilawatil quran putri, pop solo islami putra, dan musabaqah qira’atul qutub putra.

Lanjut, Fauziah mengungkapkan, cabang lomba musabaqah hifzhil qur’an dan karya tulis ilmiah menunjukkan keunggulan IAIN Kendari dalam hafalan Al-Qur’an.

“Hal ini dapat memperkuat reputasi kampus kita sebagai kampus Islam negeri yang unggul di kawasan bumi Anoa,” pungkasnya

Di sisi lain, pada kategori lomba yaitu, musabaqah hifzhil qur’an 10 juz putra dan kaligrafi putra memperoleh juara harapan.

 

Penulis: Novasari
Editor: Redaksi

Wakil Ketua II SEMA IAIN Kendari Soroti Dugaan Penyimpangan Dana Desa di Tinakin Laut

Kendari, Objektif.id – Wakil Ketua II Senat Mahasiswa IAIN Kendari, Muh. Alhafizh, menyoroti tindakan masyarakat yang melakukan penyegelan terhadap kantor desa Tinakin Laut, kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Menurutnya, tindakan penyegelan ini dilakukan sebagai bentuk kritik masyarakat atas dugaan penyalahgunaan dana desa yang dilakukan oleh aparatur desa.

“Penyalahgunaan dana desa bertentangan dengan hukum karena melanggar Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2014, apabila terbukti adanya penyalahgunaan dana desa, pihak yang bertanggung jawab dikenai sanksi sesuai hukum yang berlaku,” Kata Alhafizh. Selasa, (10/7/2024)

Ia juga menekankan kepada pemerintah desa untuk transparansi dan akuntabilitas terkait penggunaan dana desa kepada masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan. Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

“Kepercayaan bagaikan perekat yang mengikat pemerintah dan masyarakat untuk menjaga efektivitas hukum dan ketertiban sosial, oleh karena itu, Pemerintah desa perlu membuka saluran komunikasi yang efektif kepada masyarakat,” ungkapnya

Lanjut, Alhafizh meminta kepada Pemda Banggai Laut untuk tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek pengelolaan keuangan desa.

“Bupati Banggai Laut harus mengevaluasi kinerja pemerintah desa untuk memastikan bahwa dana desa digunakan dengan tepat sasaran buat kepentingan masyarakat,” tegasnya

Selain itu, ia juga berharap pemerintah daerah dan desa harus menjunjung tinggi supremasi hukum demi terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

“Dengan adanya kerjasama dan transparansi, serta akuntabilitas oleh para aparatur daerah dan desa maka, kabupaten Banggai Laut dapat membangun desa-desa yang maju dan sejahtera,” pungkasnya

Sebagi informasi, dikutip dari cyber-nasional.com bahwa masyarakat desa Tinakin Laut telah melakukan aksi unjuk rasa sebanyak lima kali berturut-turut sejak 2013-sekarang terkait dugaan penyelewengan anggaran DD dan ADD sebesar Rp420 juta yang dilakukan oleh kepala desa Tinakin Laut.

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari 
Editor: Redaksi

Semarak 1 Muharram di 5 Posko KKN IAIN Kendari Mola Raya

Wakatobi , Objektif.id – 5 posko Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler IAIN Kendari, memperingati 1 Muharram 1446 H dengan tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah Menuju Generasi Gemilang” di masjid Qaryatul Bahri desa Mola Utara, kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi.

Ke lima posko tersebut berasal dari Mola Utara, Mola Selatan, Mola Samaturu, Mola Bahari, dan Mola Nelayan Bhakti serta dihadiri oleh seluruh masyarakat dan kepala desa se-Mola Raya

Ketua Panitia, Muhammad Ikhsan Arrijal mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas para mahasiswa KKN untuk menggelar kegiatan besar.

“Kami ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa mahasiswa yang di tempatkan di lima desa Mola Raya ini bisa saling bekerja sama dan menghasilkan kegiatan yang lebih besar  dan pada puncak acaranya kami mengadakan lomba tema keagamaan bagi masyarakat desa,” Kata Ikhsan. Senin, (8/7/2024)

Dia juga berharap, kedepannya para mahasiswa KKN se-Mola Raya dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama dan meninggalkan kesan positif yang akan selalu dikenang setelah kembali ke kampus,” pungkasnya

 

 

Penulis: Nini Sasmitha
Editor: Redaksi

Polemik Beasiswa Konawe: HIPMAKAP Desak Pemda Tinjau Ulang Kebijakan

Kendari, Objektif.id – Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe terkait penyaluran beasiswa bagi mahasiswa asal Konawe yang berkuliah di Jakarta menuai protes dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Kapoiala (HIPMAKAP). Senin, (8/7/2024)

Ketua Umum HIPMAKAP, Madan Kurniawan, menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan tersebut yang dinilai diskriminatif.

“Kebijakan ini sangat tidak adil bagi kami yang juga berstatus sebagai mahasiswa asal Konawe. Kami yang berkuliah di Kendari seolah diabaikan oleh pemerintah daerah, padahal kami sama-sama berasal dari sana,” Kata Madan. pada Sabtu, (6/7)

Ia menekankan bahwa Pemda Konawe dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe harus memperlakukan semua mahasiswa sama rata tanpa memandang tempat mereka menempuh pendidikan.

“Kami ingin mendapatkan kesempatan yang sama seperti mahasiswa lain, mengingat wilayah kami memiliki perusahaan mega industri yang berkontribusi besar terhadap APBD Kabupaten Konawe, sayangnya kami tidak merasakan manfaatnya sama sekali,” ungkapnya

Selain itu, Madan juga mengkritik penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan yang merugikan mahasiswa di Kendari.

“Untuk itu, kami mohon kepada Bupati Konawe tidak memandang sebelah mata mahasiswa Konawe di Kendari, terutama yang berada pada sekitar perusahaan, kami juga berhak mendapatkan perhatian khusus terhadap sumber daya di wilayah kami,” tegasnya.

Terakhir, Ia meminta adanya perubahan kebijakan yang lebih inklusif dan adil, serta perlu adanya perhatian yang setara bagi seluruh mahasiswa asal Konawe.

“Kami adalah bagian dari Kabupaten Konawe dan berhak mendapatkan perlakuan yang setara,” pungkasnya

 

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari 
Editor: Redaksi

Mahasiswa KKN IAIN Kendari Meriahkan 1 Muharram 1446 H dengan Kegiatan Islami

Wakatobi, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Posko 07 adakan kegiatan islamiah.

Kegiatan yang diadakan di masjid Ikhwatun Hasanah desa Wapia-Pia, kecamatan Wangi-Wangi, kabupaten Wakatobi itu mengangkat tema “Semangat Tahun Baru Islam, Mari Membangun Kebersamaan dan Ukhwuah Islamiyah”. Pada Minggu (7/7/2024).

Ketua Panitia, Faidurrahman mengatakan, kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten yang bukan hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga dapat mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKN dan Masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan warisan budaya umat Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi dan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi serta mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa KKN IAIN Kendari dengan masyarakat Desa Wapia-pia,” ungkapnya

Sementara itu, Kepala Desa Wapia-Pia Handri mengatakan, bahwa kegiatan islami seperti ini sudah sepatutnya dilakukan pada bulan Muharam ini.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan itu, dan berharap bisa menjadi pembelajaran bagi generasi-generasi Z desanya.

“Ini salah satu bentuk contoh pembelajaran bagi para generasi Z yang berada di Desa Wapia-pia Kecamatan Wangi- Wangi.” pungkasnya

 

Penulis: Al
Editor: Redaksi

HMI Komisariat Abu Ubaid IAIN Kendari Gelar Dialog Kritis, Soroti Kesenjangan Integritas dan Tantangan Harmonisasi Kampus

Kendari, objektif.id – HMI Komisariat Abu Ubaid, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar dialog progresif dengan tema “Independensi Perjuangan Mahasiswa Keharusan Universal Melawan Arogansi dan Komersialisasi dilingkungan Pendidikan”.

Kegiatan ini dilaksanakan di pelataran FEBI IAIN Kendari dengan menghadirkan provokator aktivis. pada Jum’at, (05/7/2024)

Ketua HMI Komisariat Abu Ubaid, Fahmi Ilman mengatakan dialog tersebut berangkat dari adanya kesenjangan integritas di antara lembaga kemahasiswaan, institusi kampus, serta dosen dan mahasiswa di IAIN Kendari.

“Ada beberapa peristiwa yang terjadi di lingkungan kampus IAIN Kendari yang menggambarkan kesenjangan itu, dan tentu hal ini sangat disayangkan serta menjadi PR kita bersama sebagai,” Kata Fahmi saat diwawancarai melalui via WhatsApp.

Fahmi, juga berharap agar integritas kampus IAIN Kendari dapat diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang kokoh dalam ukhuwah islamiyah, serta mampu diimplementasikan oleh seluruh mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.

Selanjutnya, Aktivis mahasiswa IAIN Kendari, Wahyudin Wahid mengungkapkan, bahwa civitas akademika kampus tidak kritis terhadap isu-isu yang merugikan banyak orang. Dia menyoroti bahwa orientasi dosen dan kampus saat ini lebih fokus pada percepatan akreditasi dan reputasi institusi daripada pengembangan pemikiran kritis mahasiswa.

“Lingkungan kampus, terdiri dari dosen dan mahasiswa yang mana dituntut untuk berpikir kritis ironisnya malah kebalikannya karena telah terjebak iming-iming dan doktrin dosen sehingga mereka terkungkung dalam ketakutan untuk menyuarakan pendapat,” ungkapnya

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya mahasiswa kritis terhadap budaya dan nilai kampus. Dan menegaskan bahwa Al-Qur’an dan hadits adalah sumber kebenaran utama dalam civitas akademika.

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Mahasiswa IAIN Kendari, Ibnu Qoyyim menuturkan bahwa lembaga kemahasiswaan baik ditingkat fakultas maupun institut berperan penting dalam mengatasi kendala mahasiswa.

“Jika di masa depan kalian menemukan kendala di fakultas atau institut, ikuti alur penyelesaian yang tepat, laporkan kepada lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas terlebih dahulu, Jika tidak terselesaikan, baru beralih ke tingkat institut, Namun, kalau tidak mendapatkan solusi apapun bahkan melalui jalur alternatif maka bakar saja ini kampus,” tuturnya

Sementara itu, Koordinator BEM Se-Sultra, Ashabul Akram, membeberkan Pemantapan teknis di IAIN Kendari menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan institusi dan pentingnya kepemilikan barang dan jasa oleh kampus untuk mendukung keberlangsungan operasional kampus.

“Dalam pembahasan teknis IAIN Kendari, pemantapan fasilitas seperti aula menjadi sorotan utama, perlu digarisbawahi bahwa tanggung jawab pemantapan ini terletak pada pemerintah, jadi ini menunjukkan adanya dua aspek penting dalam pembahasan teknis, yaitu substantif dan administratif,” bebernya

Di sisi lain, Ketua Umum Oasis Sultra, Danang Saputra menjelaskan harmonisasi kampus menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan politik dan rekonsiliasi antar faksi. Dia juga menggarisbawahi pentingnya membangun solidaritas sosial untuk memperkuat ikatan emosional dalam tatanan sosial kampus.

“Kampus ini dapat dianalogikan sebagai miniatur masyarakat negara, di mana seluruh elemen, termasuk mahasiswa, profesor, dan dosen, saling berinteraksi dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan akademik yang harmonis,” tutupnya.

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan 
Editor: Redaksi

Sekdes dan BPD Desa Mataiwoi Sambut Mahasiswa KKN IAIN Kendari Dengan Harapan Besar

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islama Negeri (IAIN) Kendari resmi diterima di desa Mataiwoi, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, yang berlangsung di Kantor Kepala Desa. Pada Jumat, (05/07/2024)

Sekretaris Desa, Husran bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut baik kedatangan para mahasiswa KKN di desa Mataiwoi dan siap memfasilitasinya.

“Dalam 45 hari ke depan kami dari pemerintah Desa mataiwoi bersama masyarakat menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh adik-adik untuk membantu dalam berkegiatan di desa kami,” tuturnya

Sekdes Mataiwoi ini, berharap kontribusi yang dilakukan para mahasiswa KKN dapat menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan bagi masyarakat setelah mereka kembali ke perguruan tinggi.

“Dengan komunikasi yang telah terjalin baik dan rasa nyaman yang dirasakan adik-adik di desa kami, harapannya beberapa dari mereka kami mempertimbangkan untuk menetap,” sambungnya

Senada dengan itu, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mataiwoi, Jafar, Merasa bersyukur atas kedatangan mahasiswa KKN yang diharapkan nantinya dapat mendidik dan membina Anak-anak di Desa Mataiwoi.

“Kami sangat bersyukur atas kedatangannya di desa kami, dengan itu masyarakat dapat diberikan penjelasan-penjelasan masalah keagamaan, dan anak-anak kami tolong dibimbing kebetulan adik-adik mahasiswa yang KKN ini berasal dari jurusan Tarbiyah,” pungkasnya

 

Penulis: Fitriani
Editor: Redaksi

IAIN Kendari Gas Pol! 17 Peserta Siap Berlaga di POROS INTIM 2024

Kendari, objektif.id– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar upacara pelepasan 17 peserta Pekan Olahraga, Riset, dan Ornamen Seni (POROS) ke-3 Se PTKIN Indonesia Timur (INTIM) Tahun 2024 di Gedung Aula Mini Perpustakaan Pada Rabu, (3/7/2024).

Kegiatan ini, dihadiri oleh Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Husain Insawan, M. Ag., Warek III Dr. Sitti Fauziah M., M.Pd serta 30 kontingen yang terdiri dari 13 orang Panitia dan 17 orang peserta lomba dari berbagai jurusan.

Pada kegiatan tersebut, kontingen IAIN Kendari mengikuti 11 cabang lomba diantaranya, Tenis Meja, Badminton, Catur Klasik, karya Tulis Ilmiah Alquran dan Hadits, Musabaqah tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), Musabaqoh Qira’atul Qutub (MQK), Kaligrafi, Pop Solo Islami, Pidato Tausiyah serta Debat Konstitusi yang berlangsung selama 6 hari di UIN Mataram, dari tanggal 4 – 9 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan, mengungkapkan bahwa, POROS Intim ini merupakan kali ketiga bagi IAIN Kendari. Di dua penyelenggaraan sebelumnya, IAIN Kendari telah menunjukkan performa gemilang dengan meraih gelar juara umum kedua di Makassar.

“Jadi saya berharap, kali ini mahasiswa mahasiswi kita bisa memaksimalkan usahanya dan kembali menorehkan prestasi yang gemilang bahkan lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Warek III IAIN Kendari, Sitti Fauziah menjelaskan, seluruh kontingen telah dipersiapkan sedemikian rupa dengan berbagai cabang lomba yang diharapkan mendapat juara serta membawa nama IAIN Kendari semakin di kancah nasional.

“Insya Allah dengan motto Sosoito, (sportif, solid, inovatif, tangguh dan objektif) lomba kali ini dapat menjadi peluang bagi kita untuk mengukir prestasi di Tingkat Indonesia timur,” pungkasnya

Sebagai informasi, nama-nama yang akan mengukir prestasi pada POROS INTIM 2024 tersebut yakni, Khairul Fadli, Reski, Akbar, Eksa Cahya Kurniawan, Muh. Aksan, Ahmad, Haslinda, Muh. Alfa Rizki, Mutmainah, Faizal, Syihabul Millah, Muh. Ainul Yaqin, Taufiq Hermansyah, Rahayu Rizkiana, Agustina Amanda Putri, Akmal Arna, dan Nur Aini Putri Gaffar.

Penulis : Wahida 
Editor: Redaksi

Presma IAIN kendari Akan Demo Berjilid-jilid Usai Terjadi Arogansi dan Premanisme Dosen dilingkungan Pendidikan

Kendari, Objektif.id – Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari periode 2024-2025 Ibnu Qoyim Al Jauziah, soroti tindakan premanisme dan sikap arogansi oknum dosen terhadap mahasiswa, merespon peristiwa demikian dirinya akan menggelar aksi secara berkelanjutan sampai kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dilingkungan Pendidikan.

Hal tersebut ia sampaikan usai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Harpan Pajar, yang sekaligus Ketua Sema IAIN Kendari periode 2023-2024, menjadi korban atas peristiwa itu.

Menurutnya dosen yang notabenenya sebagai tenaga pengajar dan sekaligus orang tua di kampus seharusnya menjadi teladan untuk memberikan contoh yang yang baik kepada para mahasiswa, bukan malah sebaliknya.

“Kalau dosen sebagai orang tua seharusnya dapat menjadi teladan dalam mengayomi anaknya atas setiap permasalahan bukan malah memperlihatkan aksi kriminalitas yang tidak identik sebagai pendidik,” tuturnya dengan nada kesal.

Ia juga mengatakan bahwa dosen jangan hanya selalu mengintimidasi mahasiswa dengan narasi-narasi agar mengedepankan etika, kemudian memanfaatkan dalil tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.

“Soal etika jangan hanya kepada mahasiswa, dosen juga harus beretika terhadap mahasiswa, jangan ingin dihargai tapi mengebiri hak mahasiswa dalam kebebasan menyatakan pendapat”, tambahnya.

Olehnya itu, sebagai Presma yang merupakan instrumen perjuangan mahasiswa maka ia sangat kecewa atas tindakan tidak beretika yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut, sehingga ia mendesak pimpinan kampus untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak lagi terjadi.

“Untuk itu saya sebagai representasi mahasiswa dengan ini meminta kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut terlalu lama dan tidak boleh lagi terulang cara-cara preman seperti itu terjadi di kampus IAIN Kendari,” tegasnya.

Reporter: Febry
Editor: Melvi Widya

Dualisme Kepemimpinan, Eks Ketua HMPS PGMI Rahmat : Nanti Kita Urus Secara Keluarga

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Kendari periode 2023 – 2024 diduga memiliki dua kepemimpinan.

Hal itu ditandai dengan tersebarnya pamflet ucapan selamat di media sosial whatsApp organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah kepada Firkhad Hadi Saputra sebagai ketua HMPS PGMI periode 2024 – 2025.

Sementara itu, pada akun Instagram dema_iainkendari juga mengucapkan selamat kepada kepada orang yang berbeda yakni Muh. Yogi Alfajri atas terpilihnya sebagai ketua HMPS PGMI periode 2024 – 2025.

Dari informasi yang dihimpun tim Objektif.id, dua kepemimpinan HMPS PGMI itu bermula pada saat MUBES yang digelar di Aula FTIK IAIN Kendari pada Kamis (27/6) lalu. Dengan dua calon Ketua HMPS yakni Firkhad Hadi Saputra dan Muh. Yogi Alfajri.

Pada Mubes tersebut Firkhad Hadi Saputra memperoleh 37 suara, sementara Muh. Yogi Alfajri memperoleh 33 suara. Namun, dari pihak pengurus HMPS PGMI sebelumnya menolak hasil perhitungan mubes tersebut.

Hal itu dikarenakan terdapat indikasi kecurangan sehingga, mereka kembali mengadakan musyawarah besar di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai 2. Pada Jumat, (28/6) kemarin. Dari hasil Mubes tersebut Muh. Yogi Alfajri terpilih sebagai ketua HMPS PGMI PGMI Periode 2024 – 2025.

Saat diwawancarai tim objektif.id, Sabtu, (29/6) Muh. Yogi Alfajri membenarkan adanya isu dualisme tersebut, Dia juga membeberkan peristiwa dibalik kecurangan tersebut karena, adanya intervensi dari peserta forum yang sudah menjadi Alumni IAIN Kendari.

“Salah satu pertimbangan logisnya adalah bahwa di dalam musyawarah tersebut banyak mendapatkan intervensi dari alumni, mahasiswa di luar dari prodi PGMI, bahkan ada peserta forum yang belum berstatus mahasiswa, yang kemudian itu merusak marwah forum musyawarah” ungkapnya

Sementara itu, Demisioner Ketua HMPS PGMI periode 2023 – 2024, Rahmat mengatakan peristiwa dualisme tersebut akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

“Apapun masalah yang terjadi dalam himpunan saya insyaallah biarkan kami atasi secara kekeluargaan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku akan mengadakan rapat bersama SEMA dan DEMA fakultas Fatik terkait pemecahan masalah tersebut.

Sebagai informasi, tim Objektif.id telah berupaya menghubungi pihak kedua, Firkhad Hadi Saputra namun dia tidak dapat dihubungi.

 

 

Akibat Intervensi Alumni di Forum Mubes, HMPS PGMI IAIN Kendari Kini Dualisme

Kendari, Objektif.id – Diduga salah satu alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menjadi penyebab terjadinya dualisme kepemimpinan pada Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) periode 2024 – 2025.

Sebab, pada Musyawarah Besar (MUBES) yang diselenggarakan di Aula FTIK IAIN Kendari pada Kamis (27/6) lalu, ada salah satu alumni inisial LM ikut terlibat dalam pemilihan ketua HMPS PGMI tersebut.

Dari video berdurasi 15 detik itu yang diterima tim objektif.id terlihat alumni tersebut mengenakan pakaian kaos oblong berwarna merah sedang beradu argumen dengan peserta forum lainya.

“Iya, kalian pahami dulu, refresh dulu, kalian sudah makan,” ucapnya didalam video dengan muka cemberut.

Salah satu mahasiswa PGMI, Muh. Yogi Alfajri membenarkan adanya isu dualisme dan juga intervensi dari berbagai pihak yang bukan peserta forum itu.

“Di dalam musyawarah tersebut banyak mendapatkan intervensi dari alumni, mahasiswa di luar dari prodi PGMI, bahkan ada peserta forum yang belum berstatus mahasiswa yang kemudian merusak marwah forum musyawarah, ” Kata Yogi. Sabtu, (29/6/2024).

Diketahui, dua kepemimpinan itu ditandai dengan tersebarnya pamflet ucapan selamat di media sosial whatsApp organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah kepada Firkhad Hadi Saputra sebagai ketua HMPS PGMI periode 2024 – 2025.

Kemudian, pada akun Instagram dema_iainkendari juga mengucapkan selamat kepada kepada orang yang berbeda yakni Muh. Yogi Alfajri atas terpilihnya sebagai ketua HMPS PGMI periode 2024 – 2025.

 

 

Warek lll IAIN Kendari Bekali Ilmu Entrepreneur Bagi Mahasiswa KIP Melalui Workshop Digital Marketing

Kendari, objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Workshop Digital Marketing untuk mahasiswa penerima KIP di gedung Aula mini perpustakaan. Pada Sabtu, (29/6/2024)

Kegiatan ini, mendatangkan dua narasumber terkemuka yang berasal dari Makassar yakni, content creator dan public speaker, Rijal Djamal, S.S.,M.Si.,CPT serta Digital Marketing PT Arrafsyah, Muh. Mujahiddin Amrullah. Workshop ini juga dihadiri oleh 250 mahasiswa penerima KIP tahun 2023.

Warek III IAIN Kendari, Sitti Fauziah, mengungkapkan program ini untuk menanggapi dari hasil data penelitian tahun 2023 yang menunjukkan mayoritas alumni PTKIN bekerja di luar latar belakang keilmuannya.

“Sebagian besar alumni beralih karir menjadi pembuat konten atau pemilik UMKM sukses, menyadari pentingnya pengetahuan pemasaran digital kepada mahasiswa, program ini bertujuan memberikan keterampilan secara mandiri dalam membuat dan memasarkan produk,” tuturnya

Lebih lanjut, dia juga berharap adanya kegiatan tersebut, dapat menjadikan mahasiswa sebagai konten kreator edukatif yang sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kita ingin membekali mahasiswa dengan ilmu enterpreneur yang bersinergi dengan ilmu agama, sehingga ketika alumni nanti dapat menjadi agen perubahan sesungguhnya, memiliki pengetahuan agama serta kewirausahaan,” ungkapnya.

Salah satu peserta mahasiswa KIP, Wahida, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru di luar gelar.

“Workshop seperti ini sangat bermanfaat di adakan karena mahasiswa perlu keterampilan digital marketing untuk menghadapi era digital yang semakin berkembang,” pungkasnya

 

Penulis: Rachma Alya Ramadhan 
Editor: Melvi Widya

Ketua Komisariat Ibnu Rusyd IAIN Kendari Soroti Tindakan Premanisme Oknum Dosen Terhadap Kader HMI

Kendari – Objektif.id, Ketua Umum HMI Komisariat Ibnu Rusyd IAIN Kendari, Al-izar angkat bicara atas perlakuan premanisme oknum dosen terhadap salah satu mahasiswa bernama Harpan Pajar sekaligus kader HMI pada, Jum’at (28/6) kemarin.

Ia juga meminta kepada pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, untuk mengevaluasi kinerja tenaga pengajar.

“Saya meminta kepada pimpinan FEBI, dalam hal ini Dekan FEBI untuk mengevaluasi tenaga pengajar di lingkup fakultasnya”. Kata Izar saat ditemui di sekretariat HMI Komisariat se-IAIN Kendari. Pada, Jumat (28/6/2024)

Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN Kendari periode 2022/2023 itu, sangat menyayangkan sikap arogan dan premanisme yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.

“Kejadian tersebut sangat di sayangkan terjadi di IAIN Kendari terlebih lagi itu dilakukan oleh dosen yang merupakan tenaga pendidik, dosen yang seharusnya menjadi mitra belajar dan diskusi Mahasiswa malah melakukan sikap premanisme tentu itu tidak mencerminkan selayaknya pengajar,” Sambungnya

Ia juga menegaskan, bahwa akan terus melakukan aksi demontrasi apabila praktik seperti itu masih terjadi dilingkungan pendidikan terkhusus di IAIN Kendari.

“Apabila tindakan arogan dan premanisme yang terjadi kepada kader HMI tidak segera diselesaikan dan kejadian seperti itu masih akan terulang maka saya akan mengonsolidasi besar-besaran untuk melakukan demonstrasi,” Tegasnya.

Selain itu, Demisioner Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kendari, Harpan Pajar menceritakan kronologi tindakan premanisme yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen terhadap dirinya.

“Awalnya saya tidak menyangka akan disuruh keluar dari ruang perkuliahan hanya karena tidak membawa buku tulis, Saya juga kaget sampai baju saya ditarik (dosen inisial KNS) untuk meninggalkan ruangan, padahal selama ini saya telah mengikuti segala instruksinya, dan sudah sering juga saya masuk kuliah tidak bawa buku, tapi tiba-tiba kejadian tidak mengenakan itu terjadi, saya kira itu tindakan yang tidak adil,” ungkapnya

Setelah dosen tersebut meninggalkan ruangan, Harpan berinisiatif menemui Kaprodi Ekonomi Syariah untuk melakukan klarifikasi karena dia takut nilai akademisnya cacat.

Tetapi ketika akan menemui Kaprodinya dosen inisial IMR yang kebetulan sedang bersama kaprodinya itu tiba-tiba melempar botol mineral kepada Harpan dengan gelagat ingin melakukan sentuhan fisik.

“Saat itu saya sedang mencari kaprodi saya yang kebetulan sedang berada di ruangan rapat fakultas, tetapi saat saya masuk tiba-tiba saya disuruh keluar, setelah itu saya tanya kenapa?, namun setelah pertanyaan tersebut pak IMR langsung melemparkan botol minuman ke arah saya yang untungnya kena pintu, tidak hanya itu, dia (IMR) juga berusaha mendekati saya untuk melakukan kontak fisik,” pungkasnya

 

Penulis: Isar
Editor: Tesa Ayu 

Niat Ingin Mediasi, Eks Ketua SEMA IAIN Kendari malah Dilempar Botol Minuman 

Kendari, Objektif.id – Perseteruan antara Mahasiswa dan oknum Dosen yang dianggap arogan berlanjut hingga Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang baru demisioner, Harpan Pajar mendapat Tindakan premanisme oleh salah satu oknum dosen.

Harpan mengungkapkan bahwa tindakan premanisme itu bermula saat dirinya hendak menemui Kepala Program Studi (Kaprodi) yang saat itu berada di Ruang Rapat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dengan niat ingin membicarakan kejadian saat dirinya diusir dari ruangan perkuliahan, Jumat (28/06/2024).

Saat dia memasuki ruang rapat tersebut, didalam telah ada dosen yang mengusir dirinya dari ruangan Perkuliahan inisial KNS, kaprodi Esy, dan oknum dosen yang melakukan aksi premanisme inisial IMR terhadap dirinya.

“Sesudah perkuliahan berhenti, saya menuju ke tempat kaprodi Ekonomi dengan niatan ingin dimediasi oleh beliau, saat masuk di sana telah ada dosen yang menyuruh saya keluar ruangan dan dosen yang bersikap premanisme kepada saya,” bebernya.

Setelah berada didalam, Harpan menyampaikan bahwa dirinya ingin berbicara dengan kaprodi Esy, namun dia langsung diusir oleh KNS. Ketika dirinya dipersilakan keluar ia bertanya mengapa tidak boleh masuk, setelah ia bertanya, kejadian premanisme itu pun terjadi.

“Saya salam dengan sopan baru masuk, pas didalam disuruh keluar habis itu saya tanya kenapa, tapi sehabis bertanya begitu tiba-tiba saya dilempar botol minuman sama pak IMR, untung kena pintu, tidak hanya itu, dia (IMR) juga berusaha meraih posisi saya untuk melakukan kontak fisik, tetapi masih ditahan sama pak kaprodi,” ucapnya.

Atas kejadian premanisme yang menimpa dirinya, ia sangat menyayangkan banyak tuduhan beredar bahwa dirinya yang memulai kekacauan.

“Tuduhan oknum dosen-dosen yang mengatakan bahwa saya menendang pintu saat masuk di dalam ruangan rapat adalah kebohongan publik, silahkan dicek CCTV yang berada di lorong fakultas, bisa juga langsung ditanyakan kepada kaprodi Esy, bahkan ada saksi lain yang menyaksikan saya masuk dengan cara seperti apa,” pungkasnya.

Diketahui, tim Redaksi Objektif.id telah berupaya mengkonfirmasi kejadian ini kepada IMR. Namun, sampai berita ini ditayangkan IMR enggan memberikan jawaban.

 

Penulis: Ai
Editor: Melvi Widya

Parah, Oknum Dosen IAIN Kendari “Larang” Mahasiswa Ikuti Perkuliahan Karena Tidak Bawa Buku Tulis

Kendari, Objektif.id – Seorang mahasiswa bernama Harpan Pajar di Kampus IAIN Kendari Sultra tampak siap mengikuti perkuliahan. Namun, semangatnya harus berakhir dengan kekecewaan sebab salah satu oknum dosen inisial (KNS) mengeluarkan dirinya dari ruangan perkuliahan karena tidak membawa buku tulis.

Peristiwa yang dialami Harpan pada, Jumat (28/06/2024) sekitar Pukul 10.35 Wita itu bermula ketika dirinya hendak mengikuti mata kuliah Etika Bisnis Islam yang merupakan salah satu mata kuliah di jurusan Ekonomi Syariah yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Harpan Pajar yang merupakan Demisioner Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari periode 2023 – 2024 mengaku, menyesalkan tindakan arogansi oknum dosen yang dilakukan pada dirinya. Sebab dirinya tidak menyangka akan disuruh keluar dari ruangan hanya karena tidak membawa buku tulis.

“Saya juga kaget sampai baju saya ditarik untuk meninggalkan ruangan, sementara selama ini semua arahannya sebagai dosen saya turuti, sudah sering saya masuk kuliah tidak bawa buku. Tapi tiba-tiba disuruh keluar hanya karena tak bawa buku tulis, saya kira itu tindakan yang tidak adil”, bebernya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sikap oknum dosen tersebut adalah praktik otoriter, karena oknum dosen tersebut mengatakan bahwa diruang perkuliahan merupakan kelas dosen.

“Dosen yang bersangkutan juga mengatakan bahwa kelas yang ia masuki adalah kelasnya, kalau seperti itu dimana letak demokratisnya. Dan perkataan itu disaksikan oleh mahasiswa lain yang ada di kelas,” ungkapnya.

Aksi oknum dosen tersebut menuai kritik dari Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah, M. Safaruddin Asri. Ia mengatakan, jika perbuatan tersebut bagian dari pembungkaman hak akademik serta ketidakadilan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.

“Tidak masuk akal hanya karena tidak bawa buku baru mau di kasih keluar dari ruang kelas. Tidak adil itu. Apakah tidak bawa buku tulis mahasiswa tidak bisa mendapatkan hak akademiknya. ini kan konyol”, imbuhnya.

Sebelum berita ini diterbitkan, dosen yang bersangkutan telah dihubungi namun dosen tersebut memblokir WhatsApp dari tim Objektif.id yang ingin mengkonfirmasi peristiwa yang terjadi.

 

Penulis: Al-izar
Editor: Melvi Widya