Setelah Gagal “Dipalak” Kampus, Wisudawan IAIN Kendari Diusir Saat Hadiri Kegiatan Wisuda

Kendari, Objektif.id– Entah apa yang dipikirkan oleh pihak kampus IAIN Kendari sehingga mengusir salah satu wisudawan Fakultas Syariah Program Studi Hukum Tata Negara, Andi, saat hendak mengikuti acara wisuda ke-XII IAIN  di salah satu hotel yang berada di kota Kendari, Selasa (28/11/2023), sekira pukul 07.40 Wita.

Andi mengaku jika dirinya tidak diizinkan untuk masuk kedalam hotel karena dia belum melunasi uang wisuda sesuai dengan surat edaran nomor: 0012/In.23/FS.2/HM.00.11.2023 yang ditandatangani oleh Wakil Dekan II Fakultas Syariah, Mahruddin.

Dalam surat edaran tersebut, para calon wisudawan dibebankan membayar uang wisuda senilai Rp 450.000 yang dialokasikan untuk pembayaran baju wisuda dan toga senilai Rp 350.000, sumbangan alumni Rp 50.000, dan dokumentasi Rp 50.000.

Melihat jumlah yang ditetapkan pihak fakultas terlalu tinggi, Andi berinisiatif untuk meminjam baju wisuda dan toga kepada alumni dengan maksud mengurangi biaya pembayaran wisuda dan hanya membayar iuran alumni dan dokumentasi kepada pihak koperasi kampus.

“Kemarin siang saya ketemu dengan pihak koperasi, rencananya saya hanya mau bayar uang iuran alumni dan dokumentasi saja, senilai Rp 100.000. Tapi, pihak koperasi menolak dengan alasan bahwa itu sudah menjadi kebijakan kampus, jika S1 membayar Rp 450.000 dan untuk S2 senilai Rp 600.000,” ungkap Andi.

Setelah “diusir”, ia berusaha meminjam uang agar bisa melunasi uang wisuda untuk mendapatkan undangan dari pihak fakultas.

“Pas tadi di gedung ndak bisa masuk, saya langsung pinjam uang untuk ambil undangan di fakultas. Tapi, ruang Tata Usaha (TU) tutup sekitar jam 08.30 Wita,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil DEKAN II Fakultas Syariah, Mahruddin mengatakan, pembayaran baju wisuda dan toga, sumbangan alumni, dan dokumentasi, itu merupakan kebijakan dari kantor pusat, bukan dari pihak Fakultas.

“Saya sempat tanyakan juga itu, bahwa di Fakultas Ushuluddin Aadab dan Dakwah (FUAD) bisa pinjam toga. Tapi, saya dijawabkan, tidak ada yang pinjam semuanya harus beli,” tutur Mahruddin kepada Objektif.id via WhatsApp pada Senin (27/11/2023).

Penulis: Hajar
Editor: Melvi Widya

Ketua Senat dan Pengagumnya

Objektif.id – Jahar Angkasa Seorang Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa atau senat kampus. Laki-laki itu adalah sosok mahasiswa teladan. Sebagai ketua senat Jahar terkenal karena kepiawaiannya dalam berlagak aneh dan agak kritis sehingga mengundang orang dalam memberikan argumen banyak tentang dia.

Selain itu, Jahar juga menjadikan Gedung Ormawa sebagai salah satu tempat rumah keduanya di kampus sekaligus tempat belajarnya. Ia bahkan sesekali tidak pulang ke rumah dalam beberapa minggu terakhir, karena menghabiskan waktunya di kampus bersama beberapa teman-teman Ormawa yang juga ikut terlibat dalam kegiatan kampus.

Jahar adalah mahasiswa dari prodi Biologi Fakultas Keguruan Universitas Pancasila. Sebagai seorang senat memang tidak sesibuk anggota BEM. Akan tetapi, tetap saja menjadi mahasiswa merangkap anak organisasi bukanlah hal yang mudah. Jahar dituntut untuk bisa mendedikasikan dirinya menjadi mahasiswa yang dapat memberikan contoh baik oleh mahasiswa lainnya. Beberapa kali menjadi pengisi seminar kemahasiswaan juga perwakilan kampus untuk beberapa urusan.

Selain sibuk dengan kuliahnya dan kegiatan kampus. Jahar juga punya teman dekat yang namanya Mia. Mia adalah mahasiswi dari prodi Ekonomi dan Bisnis. Jarang ada yang tau kedekatan mereka. Mereka memiliki hubungan yang cukup akrab walaupun, selama ini Jahar jarang mengajaknya jalan. Mia sendiri adalah junior Jahar di kampus. Awal perjumpaan mereka terbilang cukup berkesan. Saat itu Mia yang merupakan mahasiswi baru  mengikuti serangkaian kegiatan ospek universitas, yang mana Jahar menjadi salah satu panitia pengawas yang mendampingi BEM dalam menjalankan program kerjanya, Pengenalan Lingkungan Kampus atau ospek.

Ketika itu Mia yang sedang duduk di taman menunggu temannya dan kebetulan Jahar lewat sambil menyapa kepada salah satu mahasiswi yang tidak lain adalah Mia. Pada saat itu juga mereka mengobrol satu sama lain. Namun siapa sangka, itu adalah awal dari segalanya.

Sejak kenal dengan Mia, Jahar memang sering dibantu dalam hal apapun, termasuk dalam mengerjakan tugas, begitu juga dengan Mia, karena mereka memiliki hobi yang sama. Mia punya hobi membaca dan sering kali Mia membaca buku-buku milik Jahar, dari situlah mereka saling membantu satu sama lain. Apalagi sekarang ini Mia sementara sedang mendaftar dalam tahap seleksi pertukaran mahasiswa di Thailand. Meskipun, pengumumannya belum keluar. Ia tampak masih bisa tersenyum tipis walau masih ada sesuatu yang mengganjal di kepalanya yang membuatnya gelisah sejak beberapa hari kemarin.

Karena sudah dari dulu, ia sangat ingin mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri. Alasannya, karena ingin mencari suasana baru. Dan kebetulan kampus membuka pendaftaran bagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin mengikuti program tersebut dengan berbagai persyaratan seperti IPK dan sudah lulus IELTS.

Alhamdulillah dia berhasil mendaftar dalam program tersebut. Begitupun juga dengan Jahar. Ia juga mendapat tugas dari pihak kampus untuk mengikuti kegiatan kampus diluar kota. Mereka akan sama-sama tidak saling bertemu untuk beberapa bulan ke depan akibat studi yang harus mereka laksanakan masing-masing.

Perpisahan akan mungkin memisahkan kita, tetapi jarak dan waktu akan selalu ada untuk kita bertemu kembali. Ketika kita sibuk meraba perasaan, mempertanyakan apakah itu cinta atau sekedar rasa nyaman, saat itulah kita tidak pernah tahu, kehilangan mungkin saja sedang berada dekat dengan kita.

Penulis: Nining Hastuti

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

UKK-UKM Meminta Pihak Kampus Memfasilitasi Gedung PKM Dengan Semestinya

Kendari, Objektif.id – Gedung Pusat kegiatan Mahasiswa (PKM) Institut Agama Islam Negeri Kendari yang berada di lantai 2 senantiasa digunakan oleh para UKK-UKM maupun para lembaga kemahasiswaan lainnya untuk melakukan kegiatan.

Beberapa bulan lalu, pihak kampus telah memberikan fasilitas baru untuk ditempatkan di gedung PKM Lt.2 berupa kursi, meja, dan kipas angin gantung. Namun ternyata fasilitas yang diberikan tersebut sayangnya masih sangat kurang untuk menunjang kegiatan para lembaga kemahasiswaan, belum lagi persoalan kebersihan dimana, sampah-sampah bekas kegiatan dibiarkan berserakan di depan pintu.

Oleh karena itu, sebagai suara perwakilan dari lembaga kemahasiswaan para UKK-UKM meminta pihak kampus untuk menyediakan fasilitas selayaknya.

1. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKM-Olahraga) Aldiansyah.

“Infocus bisa di tambahkan ruangannya bisa di perbaiki, ada tukang bersih bersih/OB agar ruangan bersih dan nyaman,” tuturnya saat ditemui oleh Objektif.id Selasa, (14/11/2023).

2. Ketua Unit Kegiatan Khusus Mahiscita (UKK-Mahiscita) Muh Ipul. 

“Biar kami merasa puas, diadakannya infocus karena tidak semua kelembagaan punya infocus, mic bisa lebih bagus lagi dari sebelumnya, meja, sofa, mimbar dan alat-alat untuk membersihkan kerena kegiatan-kegiatan kampus ini bukan hanya diperuntukkan untuk kampus ini saja, tetapi juga orang kita juga malu ketika fasilitas yang ada di gedung PKM belum lengkap,” ucapnya saat ditemui oleh Objektif.id Rabu, (15/11/2023).

3. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa (UKM-Bahasa) Nurfaidah. 

“Kita kemarin itu pengalaman kekurangan meja, pada saat kami melakukan wawancara penerima anggota baru jika bisa perbanyak mejanya,” ucapnya saat ditemui langsung oleh Objektif.id Rabu, (15/11/2023).

4. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa kewirausahaan (UKM-Kewirausahaan) Al Faijal. 

“Ada beberapa yang kurang, kursinya kurang banyak, bisa diadakan infocus karena saya merasa di Aula PKM itu tidak ada infocus,” tuturnya saat ditemui oleh objektif.id Rabu, (15/11/2023).

5. Ketua Dansat Menwa IAIN Kendari (UKK-Menwa) La Ode Muh. Fazril. 

“Bisa diadakan AC biar ruangannya lebih steril, dan meja penunjang Ceremonial maupun kursi, penerangan juga harus disiapkan karena beberapa kali kami buat kegiatan itu tidak elok, kami pernah mengundang pemateri untuk mengisi acara rasanya kurang layak, seharusnya para tamu seperti ini minimal mereka menggunakan sofa,” bebernya saat ditemui oleh Objektif. id Kamis, (16/11/2023).

6. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Muh. Idris Sabrin. 

“Harus diadakannya toilet, AC, lampu juga jaringan wifi nya harus memadai agar koneksi internet nya lancar apa lagi kita ini IAIN menuju UIN harusnya fasilitas seperti ini sudah memadai,” tutupnya saat ditemui langsung oleh Objektif.id Selasa, (21/11/2023).

Penulis: Nurhawati

Editor: Melvi Widya

Sinopsis Film Hamka dan Siti Raham Vol. 2, Perjuangan Yang Pilu dan Kisah Cinta Begitu Menguatkan

Objekti.id – “Allah ciptakan 100 bahagia kasih sayang, 99 bagian disimpan disisi Nya. Hanya satu bagian yang turun ke dunia. Dari satu bagian itu, semua mahluk berkasih sayang. Dan dari satu bagian itu, Allah kirimkan Ummi untuk Ayah,” ~ Buya Hamka.

Hamka & Siti Raham vol.2 merupakan film yang menceritakan kisah lanjutan Buya Hamka Vol. 1 tentang perjuangan Hamka mempertahankan kemerdekaan, difitnah dan dipenjarakan sahabatnya, hingga kisah cintanya yang begitu menguatkan.

Film ini, diproduksi oleh Falcon Pictures dan disutradarai oleh Fajar Bustomi. Adapun aktor dalam film ini, dibintangi Vino G Bastian (Buya Hamka) dan Laudya Cynthia Bella (Siti Raham) sebagai pemeran utamanya serta aktor-aktor lainnya.

Dalam trailernya, Hamka menyampaikan dakwahnya guna menyatukan ulama dan militer Indonesia di Sumatra Utara. Gerakan itu dilakukan Hamka untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia agar Belanda tidak lagi menginjak-injak harga diri bangsa ini, khususnya kepada kaum muslim.

Ditengah perjuangan Hamka, penonton juga akan disuguhkan seorang wanita yang sangat setia mendampinginya yaitu Siti Raham. Dia merawat Hamka dengan penuh rasa cinta, serta menjaga harga diri Hamka didepan semua orang.

Walaupun, cobaan datang silih berganti menimpanya. Terlihat bagaimana juga suka, duka, pahit, dan manisnya hubungan Hamka dan Siti Raham, yang tetap kuat meskipun mereka menghadapi banyak kesulitan. Ditambah, dia harus ditahan oleh pihak yang berwajib, karena dianggap penghianat oleh bangsa.

Namun, kesulitan-kesulitan itu tidak membuat Hamka rapuh dan terpuruk, karena cintanya untuk Raham dan pada agama menguatkan hari-harinya.

Apakah yang membuat Hamka harus ditahan di penjara? ataukah karena politik, teman bisa jadi lawan? dan bagaimana nasib cintanya Buya Hamka dan Siti Raham?

Semuanya akan terjawab dalam “HAMKA & SITI RAHAM Vol. 2” yang akan tayang mulai 21 Desember 2023, di seluruh Bioskop Indonesia.

Penulis: Andika

Editor: Melvi Widya

Love Silent

Objektif.id – Sudah dua tahun lamanya Helena memendam rasa kepada Ketua OSIS di sekolahnya. Setiap kali melihatnya, hatinya selalu berdebar-debar. Pandangan matanya hanya selalu tertuju pada si Ketos itu. Meskipun begitu, ia tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya.

Nama Ketos tersebut adalah Alex seorang yang tampan dan populer di sekolah. Selain menjabat sebagai Ketos Alex juga merupakan salah satu anggota tim basket sekolah dimana timnya dari generasi ke generasi selalu menyandang juara 1 baik tingkat regional maupun nasional.

Suatu hari, entah roh apa yang merasuki Helena hari itu ia bertekad untuk mengungkapkan perasaannya melalui surat yang telah ia tulis semalam suntuk. Ia pun melangkahkan kaki jenjangnya ke taman belakang sekolah karena biasanya taman tersebut dijadikan tempat istirahat Alex setiap habis latihan basket.

Sesampainya di taman, Helena mengedarkan pandangannya dan kemudian menemukan Alex yang sedang membaca buku di salah satu bangku taman. Dengan hati yang berdebar ia pun melangkahkan kakinya menuju ke arah Alex.

Setelah sampai ke hadapan Alex, Helena langsung menyodorkan suratnya. Menyadari ada seseorang di depannya Alex pun mengangkat kepalanya melihat sosok perempuan yang sedang menyodorkan seberkas surat. Sambil tersenyum ramah Alex menerima surat tersebut.

Melihat suratnya diterima tak terhitung seberapa senang perasaan Helena, dengan malu-malu Helena langsung membalikkan badan berniat untuk pergi. Namun, yang tidak disangka tangannya malah ditahan oleh Alex ia kira Alex ingin mengatakan sesuatu padanya ternyata tanpa diduga ketika ia berbalik sebilah pisau langsung hinggap di perutnya.

Alex si psikopat itu terus menghujamkan pisau tajamnya ke perut Helena hingga ia merasakan mules yang menyakitkan. Helena tak pernah terpikirkan bahwa ungkapan perasaannya dibalas dengan yang lebih parah ketimbang penolakan yaitu ia harus meregang nyawa di tangan orang yang ia sukai.

TAMAT

Penulis: Tesa Ayu Sri Natari

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Rantau

Objektif.id – Sekilas perjalananku yang lelah ada rindu yang menggebu di hati terpancar aroma yang penuh perjuangkan tentang mimpi yang harus tergapai

Akulah si anak rantau Aku datang dari negeri yang jauh hanya sekedar untuk menuntut ilmu, walau banyak rintangan dan derita harus ku hadapi

Kau tak akan pernah tau seberat apa perjuangan anak rantau Aku berjalan sendiri dengan pikirin yang lelah, merindukan sebuah keluarga yang jauh, dan senyuman yang selalu tersentuh di masa kecilku.

Ya senyum ibu dan ayah tercinta, bu apa kabar kau yang jauh, Aku rindu masakanmu dengan tangan yang renta, Aku rindu suara halus mu yang berbisik di telingaku.

Ayah Aku masih mengingat nasehatmu, di mana dulu pernah kau bilang, nak selalu kuatlah kamu menjalani kehidupan yang berat karena tak selamanya kau berada di samping kami, dan sekarang aku telah tau semua jawabannya

Hidup di tanah rantau, tak akan sama hidup di negeri sendiri, inilah perjalananku di tanah rantau, yang penuh derita dan beban pikiran, Atas nama rindu Aku serahkan kepada sang pencipta, semoga perjuanganku di tanah rantau akan membawa berkah di masa depan.

Penulis: La Muliyono

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Mengenal Sadio Mane’ Pesepakbola Handal Dari Senegal Pilih Hamburkan Harta Untuk Kemanusiaan

Objektif.id – Sadio Mane’ merupakan pesepakbola profesional terbaik asal Afrika. Ia telah menorehkan karir gemilang sehingga namanya di kenal dunia.

Inspirasi Sadio Mane’ untuk menjadi pesepakbola berawal dari kegembiraannya ketika mengetahui negaranya melaju ke perempat final piala dunia 2002. Sejak saat itu, ia memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pesepakbola yang handal suatu hari nanti.

Pada awalnya keputusan Sadio Mane’ untuk menjadi seorang pesepakbola ditentang oleh kedua orang tuanya. Sebab, menurut mereka seorang pemain bola tidak akan sukses dan hanya membuang-buang waktu saja.

Mereka lebih menginginkan Sadio Mane’ menjadi seorang guru. Namun, setelah melihat usaha dan kerja kerasnya serta bantuan dari sang paman, akhirnya merekapun setuju akan keputusan Sadio Mane’.

Pesepakbola asal Senegal ini memulai kariernya pada 2011 bersama club Menz di Prancis. Kemudian, ia pindah ke FC Red Bull Salzburg pada tahun 2012. Dilanjutkan pada 2014 ia bergabung dengan Southampton dan pada 2016 ia bergabung dengan Liverpool FC.

Hingga pada Rabu, 2 Agustus 2023 ia menjadi pendatang baru dan diperkenalkan sebagai Penggawa Anyar, pada club Arab Saudi, Al-Nassr.

Sepanjang kariernya, pemain yang lahir di Sedhiou, Senegal, pada 10 April 1992, itu telah mencetak 38 gol dalam 99 kali permainan sejak tahun 2012. Sehingga, saat ini ia dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan kedua dalam penampilan sepanjang masa di negaranya.

Ia juga telah memenangkan beberapa penghargaan dan pengakuan sepanjang kariernya, termasuk Sejumlah gelar bergengsi seperti trofi Liga Champions, gelar juara Liga Inggris, hingga Sepatu Emas Liga Premier pada musim 2018-2019.

Mane’ adalah seorang Muslim yang dikenal dengan jiwa yang religius yang kental akan agamanya. Ia tidak hanya menjalankan ibadah wajib saja, ia bahkan pernah tertangkap kamera sedang membersihkan toilet masjid yang terletak di Mulgrave Street, Liverpool.

Meski punya gaji selangit, dan mampu menyuruh orang untuk mengerjakannya, ia tak sungkan turun tangan langsung membantu petugas lain yang membersihkan toilet masjid.

Mane’ juga di kabarkan menghabiskan gajinya untuk pembangunan kampungnya agar lebih modern dan memiliki banyak fasilitas. Diantaranya, ia membangun Rumah Sakit pertama di Bambaly dengan nilai Rp 8 miliar dan juga membangun sekolah dan supermarket di desanya.

Tidak berhenti disitu saja,  dia juga menyumbangkan 70 pounds atau Rp 1,3 juta kepada setiap anggota keluarganya setiap bulan, membangun pom bensin, menyediakan internet 4G, dan mendirikan kantor pos untuk 2000 penduduk yang tinggal di sana.

Penulis : Maharani

Editor : Muh. Akmal Firdaus Ridwan

HMPS MD IAIN Kendari Tunjukkan Fungsi Lain Masjid Melalui Seminar Manajemen Kemasjidan

Kendari, Objektif.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Dakwah (MD) IAIN Kendari menyelenggarakan kegiatan seminar Manajemen Kemasjidan di gedung PKM lt. 2 sekitar pukul 08.00 WITA pada Sabtu (18/11/2023).

Kegiatan ini di ikuti langsung oleh mahasiswa Manajemen Dakwah dan beberapa delegasi tiap-tiap prodi yang ada di IAIN Kendari serta delegasi dari Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK).

Seminar dengan tema “Membangun Sumber Daya Manusia yang Profesional Dalam Mengembangkan Manajemen Kemasjidan di Era Digital” ini merupakan kegiatan utama dari HMPS Manajemen Dakwah.

Ketua umum HMPS Manajemen Dakwah, Abdullah Nurrahmansyah Taridala, mengatakan seminar ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman bahwa masjid itu bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah melainkan tempat multi fungsi.

“Seminar manajemen kemasjidan ini dilaksanakan agar memberikan pemahaman bahwa mesjid itu bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah semata, melainkan berbagai ilmu pengetahuan tentang keagamaan,” ucapnya.

Sementara itu, presiden mahasiswa IAIN Kendari Ashabul Akram, mengapresiasi kegiatan yang di adakan oleh HMPS Manajemen Dakwah ini. Sebab, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman mesjid itu bukan hanya tempat shalat melainkan tempat kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Sangat mengapresiasi kegiatan yang di laksanakan oleh pengurus periode 2023-2024 ini. Sebab, dengan adanya seminar ini bisa memberikan pemahaman bahwa masjid itu bukan hanya tempat sebagai shalat saja, tetapi juga tempat kegiatan-kegiatan keagamaan,” ungkapnya.

Dia juga berharap kepada HMPS Manajemen Dakwah agar semua pengurus selalu bersinergi hingga akhir periode.

“Harapan saya bahwa HMPS Manajemen Dakwah ini selalu bersinergi antar semua pengurus sampai akhir masa periode dan kegiatan seperti ini harus diadakan mengingat bahwa background Fakultas Fuad itu sendiri adalah dakwah,” pungkasnya.

Penulis: Nini Sasmitha

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Menginspirasi! Karena Kecintaan kepada Anak-Anak, Mahasiswi Ini Jadi Guru Les Privat

Kendari, Objektif.id – Dua mahasiswi cantik asal Institut Agama Islam Negeri Kendari, Novi Arlianti Amir (19) dan Melvina Nurcahyani (19), membuka jasa les privat bagi anak TK maupun SD, untuk membantu orang tua dalam mendidik anaknya.

Mahasiswi yang sekarang duduk di semester tiga ini telah membuka jasa les privat ini sekitar tiga bulan  yang dapat dibilang masih tergolong sangat kecil karena baru memulai.

Ketgam: Novi (sebelah kanan) bersama rekannya Melvina (sebelah kir). Foto: Ist.

Novi mengungkapkan, dalam proses mengajar seorang anak terdapat berbagai kesulitan yang mereka dapatkan, misalnya  anak yang mudah bosan, tidak fokus, ditambah anak zaman sekarang yang kehidupannya hanya seputar tentang gadget.

“Tantangan utama bagi kami adalah mengatasi kebosanan dan distraksi anak-anak. Kami perlu memahami karakter mereka, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, dan menciptakan media serta alat pembelajaran menarik untuk mempertahankan minat mereka. Terlebih lagi, tantangan terberat nya adalah menghadapi distraksi dari gadget,” tutur Novi pada objektif.id  melalui via WhatsApp, pada Jumat (17/11/2023).

Selain itu, Melvina juga menambahkan, untuk mengatasi kesulitan yang ada mereka menawarkan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan pastinya disukai oleh anak-anak.

“Jadi untuk menghilangkan rasa bosan dari anak-anak, ada beragam cara. Misalnya, dalam belajar, kita sediakan konsep belajar sambil bermain untuk melatih gerak motorik dan sensorik anak,” ungkap Melvina.

Lebih lanjut, mereka juga menciptakan media pembelajaran yang menarik minat anak-anak, menjadikan pembelajaran tidak hanya menyenangkan dalam bayangan, tetapi juga dalam praktiknya. Menurut mereka, Pembelajaran menjadi lebih fokus dan intensif dengan satu atau dua murid per-sesi, serta memastikan setiap anak mendapatkan perhatian penuh.

Meskipun jurusan Ekonomi Syariah, Novi dan Melvina melihat peluang dalam membuka usaha les privat. Menurut mereka, les privat adalah bidang jasa yang minim modal. Berbeda dengan usaha produk yang memerlukan biaya besar, les privat memberikan kesempatan untuk meningkatkan wawasan melalui layanan pendidikan.

Biaya les privat yang mereka tawarkan juga terjangkau, berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 80.000 per pertemuan. Dengan demikian, mereka memastikan layanan mereka dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat.

Novi dan Melvina berharap usaha les privat mereka tidak hanya membantu orang tua dalam mendidik anak-anak, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi setiap murid. Dengan pendekatan kreatif dan fokus pada kebutuhan individual, keduanya menghadirkan alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Penulis: Rachma Alya Ramadhan

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Sering Menjadi Tempat Refreshing Mahasiswa KKN, Yuk Kunjungi Wisata Air Panas Desa Wungkolo

Objektif. id – Konawe Kepulauan (Konkep) merupakan salah satu daerah di sulawesi tenggara (Sultra) yang dianugerahi berbagai objek wisata. Salah satunya adalah wisata di desa Wungkolo Raya kecamatan wawonii selatan.

Desa Wungkolo merupakan salah satu desa yang mempunyai wisata beragam, mulai dari wisata mangrove, persawahan, bukit, puncak penyesalan (camping area), pohon pinus, air terjun pendek, goa, air panas serta danau. Sehingga layak jika dikatakan Wungkolo Raya diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.

Di air panas Desa Wungkolo terdapat sebuah kawasan belerang yang masih aktif. Sungai dan sumur yang terdapat di tempat ini semua mengeluarkan hawa panas dan bau belerang.

Sepanjang perjalanan Anda akan melihat lingkar Pulau Wawonii, karena posisi air panas ini berada ditengah tengah Pulau Wawonii.

Untuk mencapai tempat ini, Anda harus dipandu warga setempat, posisinya yang berada ditengah hutan menjadikan lokasi ini sulit ditemukan.

Menurut ketua Himpunan Pemuda Pelajar Wungkolo Raya, Irwansyah sekaligus pengurus dewan pimpinan daerah Explore Sultra Konkep menjelaskan bahwa potensi wisata yang terletak di desa Wungkolo merupakan wisata yang sangat indah, jarak yang harus di tempuh para wisatawan dari pusat desa kurang lebih 8 kilometer dan membutuhkan waktu 2-3 jam jika berjalan kaki.

“Apalagi jika para wisatawan melakukan kunjungan di air panas yang di mana bingkai wisata air panas ini membentuk hati, dan harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilo meter”, ucapnya saat di wawancarai secara online, Minggu (12/11/2023).

Irwan juga mengharapkan dukungan dari berbagai macam stakeholder khususnya pemerintah daerah, untuk bersama sama dalam memanfaatkan potensi wisata yang ada di Desa Wungkolo Raya.

“Apabila wisata ini dapat di manfaatkan dengan baik maka kedepannya Pulau Wawonii dikenal dengan keindahan akan potensi wisatanya”, sambungnya.

Sementara itu salah satu pengunjung wisata air panas Desa Wungkolo Hendrawan, mengatakan bahwa wisata air panas ini memiliki pemandangan yang indah dan lokasi yang masih cukup asri.

“Menurut saya, pemandangan air panas sangat bagus, lokasinya masih asri, sehingga membuat setiap pengunjung merasa sejuk ketika berada di sana, rasanya sangat tidak puas kalau tidak melakukan camping di puncak, sangat banyak yang perlu disaksikan keindahan alam Konawe Kepulauan ini, contohnya kita juga dapat menikmati air terjun, dan danau yang belum bisa di ukur kedalamannya yang berada di tengah gunung”, ungkapnya saat di wawancarai secara online, Rabu (15/11/2023).

Hendra juga mengharapkan dukungan dari pihak pemerintah daerah maupun pemerintah desa, agar kiranya memperhatikan kondisi wisata tersebut.

“Melihat kondisi air panas saat ini sangat perlu di perhatikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah desa untuk menjadikan air panas menjadi bagus, sehingga warga Konkep bangga untuk mempromosikan wisata tersebut. Adapun kekurangan dari wisata air panas itu adalah akses menuju kesana masih belum bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat”, tutupnya.

Penulis: Nurhawati

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Dialog Interaktif Mukernas PPMI Soroti Isu Keberagaman

Makassar, Objektif.id– Kegiatan Mukernas PPMI XV gelar dialog interaktif dengan mengangkat tema keberagaman di gedung pertemuan alumni UnHas pada Jumat, (17/11/2023).

Kegiatan ini, melibatkan peserta dari berbagai perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers se-Indonesia sekaligus juga menghadirkan narasumber nasional Yuni Pulungan dari organisasi Serikat jurnalis untuk keberagaman (SeJuK).

Dalam diskusi tersebut, Yuni menyampaikan bahwa isu keberagaman sangat penting untuk dibicarakan secara serius apalagi di negara seperti Indonesia yang heterogen. karena praktek-praktek di lapangan masih banyak terjadi orang yang tidak bisa menerima perbedaan.

“Jadi sebenarnya isu keberagaman terkhusus di negara kita sangat penting dibahas tentang bagaimana orang lain bisa menerima perbedaan agar tidak terjadi situasi yang buruk kepada orang-orang yang identitasnya rentan tidak mendapat ruang nyaman dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan kalau pers mahasiswa harus mengambil peran besar dalam peliputan soal isu keberagaman karena posisinya jauh lebih fleksibel dibanding Pers profesional. Pers kampus ini adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat krusial karna mereka secara kesibukan masih leluasa, dan punya semangat untuk belajar dalam hal ini menulis isu yang sensitif seperti isu keberagaman.

Di tempat yang sama ketua umum LPM Equilibrium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Madha (UGM) Hayfaza Nayottama Auliarachim, mengatakan jika materi diskusi isu keberagaman sangat menarik perspektif yang bisa menjadi bekal untuk pers mahasiswa melakukan liputan kepada orang-orang yang marginalisasi, kekerasan seksual, dan rasisme.

Ia berharap semoga peserta yang hadir pada kegiatan Mukernas PPMI bisa menerapkan apa yang telah di diskusikan bersama dengan narasumber dan pers mahasiswa lainnya.

“teman-teman yang datang semua disini terutama pas balik ke LPM masing-masing bisa mencoba terapkan, saya yakin yang pers kita itu bisa benar-benar praktis buat nangkap isu marginalisasi yang ada di sekitar kita dan isu-isu keberagaman,” pungkasnya.

Penulis: Kusmawati

Editor: Melvi widya

Menjamurnya Gaya Hidup Hedon di Kalangan Mahasiswa

Objektif.id– Sekarang ini gaya hidup hedonisme kian menjamur di kalangan anak muda. Terutama dikalangan mahasiswa yang identik dengan foya-foya, membeli barang-barang mewah, dan selalu ingin jadi pusat perhatian. Kebiasaan ini muncul karena tuntutan pergaulan dan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Sehingga, semakin berkembang pula penerapan gaya hidup hedonisme dikalangan mahasiswa.

Apabila mereka tidak memiliki kendali yang baik terhadap diri sendiri, itulah yang menyebabkan mahasiswa cenderung mengalami krisis pencarian jati diri, sehingga sering merasa cemas dan tidak puas terhadap apa yang dimilikinya apabila tidak mengikuti trend perkembangan zaman dan akhirnya masuk dalam pergaulan hedonisme.

Menurut KBBI gaya hidup hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Berbicara tentang gaya hidup, pasti semua orang menganut hal tersebut, tetapi yang membedakan adalah tingkatannya, di mana masalah inilah yang banyak meracuni mahasiswa sekarang, gaya hidup hedonisme yang terkadang melampaui batas dengan dalih mencari kesenangan hidup, tanpa di sadari sifat tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Berkaitan dengan gaya hedonisme mahasiswa, cenderung mengarah ke sesuatu yang bersifat negatif seperti:

Membeli Barang-Barang Mewah

Anak muda sekarang cenderung membeli barang-barang mewah yang disenangi tanpa peduli harga dan kegunaannya seperti pakaian, perhiasan, makanan hingga alat elektronik yang terkadang barang-barang tersebut hanya untuk mengikuti trend milenial dan dalih supaya mereka mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya.

Senang Menghabiskan Waktu di Luar Rumah

Anak muda bergaya hidup hedonisme lebih senang menghabiskan waktunya di luar rumah, hura-hura, menggemari dunia malam dan terjebak pergaulan bebas, yang dapat membawa dampak buruk jangka panjang seperti; jarang mengikuti proses perkuliahan, berkurangnya minat belajar, kemerosotan moral, dan tidak menghargai orang tua.

Berusaha Untuk Menjadi Pusat Perhatian

Anak muda bergaya hidup hedonisme seringkali lebih senang menjadi pusat perhatian, mereka ingin diakui keberadaannya dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, tidak peduli butuh atau tidak, penting atau tidak asalkan nafsunya terpenuhi.

Menjadi Sosok Yang Tidak Bertanggung Jawab

Anak muda bergaya hidup hedonisme cenderung hanya mementingkan kesenangan pribadinya mengabaikan hal hal lain yang ada disekitarnya dan tidak terlibat aksi sosialisasi yang ada di masyarakat.

Menjadi Sosok Yang Jauh dari Agama

Mereka lebih mengutamakan kesenangan duniawi dari pada hal-hal rohani. Sebab gaya hidup hedonisme sering kali bertentangan dengan ajaran agama misalnya mengumbar aurat, berfoya-foya hingga berzina.

Namun, apakah hedonisme selalu berdampak negatif? Tidak juga, hedonisme sebenarnya kadang kala juga membawa dampak positif, seperti mengajak kita untuk menikmati kehidupan dengan bersenang-senang, agar kita tidak selalu dalam keadaan sedih bahkan tertekan, tapi tidak dapat dipungkiri hedonisme menjadi salah satu gaya hidup paling tidak sehat baik bagi mental maupun finansial.

Memilih gaya hidup memang hak setiap individu, tetapi alangkah lebih baik apabila kita menjalani hidup dengan sederhana memprioritaskan hal-hal penting dan berarti membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan membawa manfaat. Memperoleh kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sederhana. Kebahagiaan bukan melulu tentang harta dan kemewahan, tapi berasal dari sesuatu yang kecil dan disyukuri dengan sepenuh hati.

Penulis: Wahida

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Mafia Penimbunan BBM Bersubsidi Merajalela di Wawonii, BEM Hukum IAIN Kendari Akan Lapor ke Polda Sultra

Kendari, Objektif.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum IAIN Kendari Erlan, akan melaporkan para mafia penimbun bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite di SPBU Desa Teporoko, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) ke Polda Sultra.

Kata Erlan, persoalan penimbunan BBM bersubsidi jenis Pertalite ini sudah lama terjadi dan sudah sering kali diperingatan untuk tidak melakukan penimbunan dengan menjual enceran jergen apalagi dengan jumlah yang sangat berlebihan. Sehingga hal tersebut menjadi polemik yang belum usai sampai pada saat ini.

Lebih jauh, mahasiswa Hukum Tata Negara itu membeberkan bahwa subsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa publik yang tujuannya untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya secara luas termasuk, salah satu sektor yang sampai saat ini mendapatkan subsidi dari pemerintah adalah BBM jenis Pertalite.

Terlepas dari segala dilema pemberlakuannya karena kadang dianggap tidak tepat sasaran. Namun kebijakan tersebut disambut baik oleh masyarakat di Indonesia khusus masyarakat Roko-Roko Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (WAWONII) karena dengan adanya subsidi maka menjadikannya “lebih murah”.

“Akan tetapi, realita yang ada tidak sesuai dengan yang seharusnya. Dimana setiap kali saya dan masyarakat ingin mengisi BBM di Pertamina tersebut, yakni di Desa Teporoko selalunya habis padahal diketahui stok minyak selalu masuk. Kemudian lagi ada stok BBM yang di khususkan untuk para nelayan, malah diperjualbelikan juga ke masyarakat umum lainnya.” jelas ERLAN, Kamis (16/11/2023).

Tidak hanya itu, lanjut Erlan ada beberapa masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan yang memiliki kartu BBM juga mengeluhkan hal tersebut. Bagaimana tidak para nelayan tersebut ketika mengantri BBM terkadang tidak kebagian, bahkan ketika pergi mengisi sesekali langsung di suruh pulang oleh petugas SPBU dengan alasan BBM bersubsidi tersebut sudah habis.

“Bahkan ada beberapa masyarakat mengeluh, sudah punya Kartu Nelayan tetapi tidak dapat bagian, bahkan ketika pergi mengisi sesekali langsung di suruh pulang dengan alasan sudah habis,” bebernya.

Dari imformasi yang dihimpun dari salah satu warga setempat inisial FI mengungkapkan para oknum mafia bbm bersubsidi itu, bukanlah warga setempat melainkan warga yang diduga berasal dari daerah lain.

Tetapi ada oknum yang didugaan mafia bbm subsidi tersebut adalah masyarakat diluar daripada Roko-Roko raya yang dapat di kategorikan sebagai penimbun bbm yang tadinya digunakan untuk kesehariannya malah ditimbun dan memperjualbelikannya dalam bentuk eceran maupun dalam bentuk jerigen yang telah mendapat jaringan tertentu dengan harga yang jauh berbeda.

“Pun di ketahui juga SPBU Roko-Roko raya ini, kebanyakan tutup daripada bukanya. Adapun membuka penjualan jam 8 pagi-Jam 5 Sore, yang tadinya habis dalam 1 bulan atau 3 minggu sja. Tetapi, Terkadang hanya 2-3 hari saja sdh habis. Bahkan terkadang pula di buka jam 8 pagi satu jam kedepan tepatnya jam 9 sudah habis. Pertanyaan kok dengan waktu sejam BBM jenis pertalite dengan kapasitas sekian Ton bisa cepat habis. Kan janggal,” urainya.

Imbasnya, masyarakat yang ingin menggunakan sehari-hari baik yang nelayan atau yang petani tidak mendapatkan lagi. Artinya, penyalurannya tidak lagi tepat sasaran dan merugikan masyarakat serta Ada Dugaan Perbuatan pelanggaran Hukum sebagaimana di atur dalam peraturan BPH MIGAS, No. 6 Tahun 2015.

Dan memang jika masyarakat ingin menjadi sub penyalur dari BBM subsidi tersebut, tentu ada syarat yakni tertuang dalam Peraturan BPH Migas, disitu secara jelas dan rinci disebutkan syarat-syaratnya.

Namun berdasarkan survei, masyarakat tersebut belum ada yang punya izin resmi sehingga bisa dikatakan bahwa yang mereka lakukan adalah ilegal. Tentu hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika pihak SPBU Pertamina tidak membiarkan hal tersebut. Bisa di ambil kesimpulan dugaannya adalah adanya kerja sama antara para oknum dan penanggung jawab SPBU Pertamina yang di maksud.

“Saya sudah komunikasi dengan salah satu pegawai SPBU tersebut, mempertanyakan adanya kejanggalan dalam penyaluran BBM subsidi jenis pertalite ini. Setelah saya analis hal ini diduga keras ada permainan antara penimbun atau mafia dengan pihak penanggung jawab SPBU yaitu sangat di duga keras di lakukan oleh oknum pengawas lapangan SPBU.

Lanjut Erlan, para penimbun jelas cara menaikan harga BMM agar mendapatkan untung dan Stok BBM cepat habis tampa memikirkan masyarakat setempat yang tentu sangat membutuhkan BMM subsidi jenis pertalite tersebut dengan harga normal atau murah bukan dengan harga Enceran.

Tentu, di satu sisi ada masyarakat yang menghasilkan keuntungan ekonomi, dan di sisi lain ada masyarakat yang dirugikan karena hanya bisa mendapatkan BBM jenis pertalite di eceran saja, disebabkan stok di SPBU resmi sudah di eksekusi oleh oknum-oknum mafia BMM subsidi jenis pertalite itu. Maka Atas Dasar Laporan dari masyarakat dan hasil advokasi di lapangan maka saya akan segera melaporkan ke POLDA-SULTRA Atas dugaan penimbunan BBM subsidi jenis pertalite oleh para Mafia dan di duga juga ada keterlibatan salah satu Oknum pengawas Lapangan SPBU ROKO-ROKO RAYA (Wawonii) ” tutupnya.

Laporan : Rizal

Editor : Redaksi

Guru Besar HKI UIN Suka Khoiruddin Nasution Bahas Isu Kontemporer pada Mahasiswa Syariah IAIN Kendari

Kendari, Objektif.id – Guru Besar Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, M.A bahas isu kontemporer dan kajiannya pada kuliah umum Program Studi HKI Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Kendari di Aula Mini Fasya, pada Kamis (16/11/2023)

Pantauan Objektif.id, kegiatan yang dimulai pukul 16.00 wita itu, diikuti oleh puluhan mahasiswa dan beberapa dosen yang ada di lingkup Fakultas Syariah. Dalam pembahasannya, Guru Besar HKI UIN Suka itu memaparkan isu-isu kontemporer dan kajiannya dengan menggunakan model kajian kombinasi tematik-historis dipadukan dengan interdisipliner dan Multidisipliner.

Kajian tersebut kata Khoiruddin Nasution mencakup, konsep perundang-undangan Indonesia, negara-negara muslim dan konsep konvensional fikih madzhab yang dikombinasikan dengan kajian tematik-historis.

“Untuk memahami masalah itu tidak cukup kalau hanya menggunakan satu tinjauan saja, itu yang selama ini dialami manusia sehingga dia punya kejanggalan. Jadi di bidang itu cocok tapi kadang-kadang dia tidak sinkron dengan yang lain,” kata Khoiruddin Nasution kepada media objektif.id

Dengan kesadaran itu, lanjut Khoiruddin Nasution para ilmuan mencoba untuk menyinkronkan dengan menggunakan kajian tinjauan komprehensif yang tujuannya untuk menentukan keputusan sesuai dengan bidang masalah yang diselesaikan.

Dirinya berharap, mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini dapat memperdalam pemahamannya terhadap kejadian-kejadian terkini, karena dengan cara ini mahasiswa dapat memahami dengan lebih baik.

Senada dengan itu, Dekan Fasya IAIN Kendari Kamaruddin, berharap dengan adanya kuliah umum ini, para mahasiswa mampu menyerap permasalahan-permasalahan dan solusi kontemporer terkait hukum keluarga Islam.

Apalagi dengan adanya perubahan yang terjadi saat ini, dimana selalu saja terdapat permasalahan dalam hukum keluarga Islam yang tiba-tiba muncul dari konteks hukum.

“Dengan adanya kegiatan tadi, mencoba untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa kita agar lebih terbuka dalam memahami konteks isu-isu secara global, karna dengan cara itulah kita bisa mampu membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik terutama dalam menafsirkan, memahami dari berbagai perkembangan-perkembangan yang ada,” harapnya.

Penulis: Rizal Saputra 

Editor: Melvi Widya

Melalui Musyawarah Kerja Nasional XV, PPMI Harap Payung Hukum Persma Terwujud

Makassar, Objektif.id – Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) laksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang ke-XV, di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Kota Makassar,Sulawesi Selatan pada Kamis, (16/11/2023).

Kegiatan Mukernas ini mengusung tema “Jalan Terjal Pers Mahasiswa Melawan Represi di Negara Demokrasi” Yang ikuti oleh sebanyak 30 perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM),Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers. Yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Ketua panitia kegiatan Fawwaz Sabirin mengatakan diadakannya Muskernas ini, adalah buntut dari tidak adanya payung hukum Pers mahasiswa, seperti yang telah terjadi Persma Makassar yang mengalami intervensi akibat pemberitaan.

“Baru-baru ini kejadian teman-teman pers Makassar itu dia diancam hampir dipukul oleh dekan karena tulisannya yang kritis dan dia ini dekannya juga mudah tersinggung,” Kata Fawwaz saat ditemui langsung oleh wartawan Objektif.id.

Sementara itu, Sekjen PPMI Dimas Wahyu Gilang B. selaras dengan tema yang diangkat berpendapat bahwa kondisi Persma saat ini sedang berada dititik yang terjal melalui kompleksnya masalah yang dihadapi.

“Berangkat dari kegiatan teman-teman Persma yang dianggap bermasalah karena kebebasan mimbar akademik belum dijalankan dan peliputan yang tidak mudah didapatkan kadang kita harus melalui jalan di represi terlebih dahulu disinilah PPMI hadir sebagai wadah perlindungan,” tuturnya.

Ia juga berharap setelah Muskernas ada langkah awal untuk menuju kebebasan akademik dalam hal ini kerja-kerja Persma yang tidak lagi di represi.

“Kita mengusahakan langkah kebebasan akademik dari kebebasan akademik kita itulah memperjuangkan bahwa Persma tidak takut lagi di represi saat liputan meskipun langkahnya kecil itu lebih baik daripada tidak sama sekali,” pungkasnya.

Penulis: Fitriani 

Editor: Melvi Widya