Seorang Kariawan di Salah satu Perusahaan di Kendari Tewas Tersengat Listrik

Kendari, Objektif.id – Seorang karyawan PT Tunggala Prima Teknik Kendari Suparta Yasa asal warga Desa Pondidaha, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe tewas usai tersengat listrik.

Peristiwa nahas itu terjadi Rabu (2/9/23) pukul 09.00 wita di Jl. Antero Hamra tepatnya di Kali Kadia Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Dimana Suparta Yasa asal bersama Junaidi dan dua rekan kerja dari PT Tunggala Prima Teknik sedang melakukan pengalihan arus listrik.

Junaidi salah satu rekan korban mengatakan, peristiwa itu bermula ketika Suparta Yasa sedang berada di atas tiang listrik sedangkan rekan-rekan memantau dari bawah.

Tiba-tiba tubuh Suparta Yasa gemetar lalu pingsan dengan posisi tergantung, melihat hal itu Junaidi dan rekan kerja lainya langsung melakukan upaya pertolongan.

“Saya langsung naik untuk evakuasi korban, saya tarik tangannya sebisa mungkin supaya lepas dari kabel yang melekat di tangannya,” kata Junaidi Rabu (2/9/23).

Usai disengat listrik, Suparta Yasa langsung dibawah ke Rumah Sakit Korem Kendari untuk dilakukan pertolongan.

“Di sana tadi masih berdenyut nadinya, cuman sampai disini ditangani dokter mulai melemah denyut nadinya,” kata Junaidi salah satu rekan kerja korban.

Pantauan di lokasi, terlihat puluhan rekan kerja Suparta Yasa menyaksikan jenazah korban dibungkus dengan kain batik dimasukan ke mobil jenazah untuk dikebumikan di kampungnya.

Reporter: Omo
Editor : Asrina

Wajib Dibahas, Ini Tiga Rekomendasi Peserta LK III BADKO HMI SULTRA Untuk Kongres HMI Ke-XXXII di Pontianak

Kendari, Objektif.id

Peserta Latihan Kader III (Advance Training) Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sultra merekomendasikan tiga poin krusial untuk dibahas pada kongres Kongres HMI Ke-XXXII Pontianak mendatang.

Rekomendasis pertama adalah soal kebijakan pengesahan Cabang yang harus dirubah dan diberikan ruang kewenangan untuk BADKO HMI dengan beberapa variabel alasannya, sebagai berikut:

1. Banyaknya jumlah cabang HMI di seluruh Indonesia membuat konsen Pengurus Besar HMI hanya terfokus pada pembahasan cabang-cabang yang dualisme sehingga mengesampingkan banyak hal baik program kerja bidang maupun issue issue nasional dan internasional. Maksudnya adalah rekomendasi ini membantu PB HMI untuk mengurangi beban kerja.

2. Formatur Ketua Umum di cabang-cabang pelosok banyak mendapatkan kesulitan dalam mengurus SK Cabang karena harus berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan hasil-hasil konferensi, apalagi Formaturnya yang belum mengetahui lika-liku ibu kota Jakarta ditambah soal finansial yang tidak semua formatur mempunyai kecukupan finansial untuk menetap berbulan-bulan di Jakarta.

3. Berdasarkan pengalaman dan informasi dari PB HMI sendiri, bahwa jika dalam rapat-rapat harian dan presidium yang membahas soal pengesahan cabang, seringkali terjadi konflik (chaos) sesama pengurus besar yang tidak memiliki pandangan yang sama.

4. Pengurus Besar HMI tidak tahu menahu terkait keakuratan informasi konferensi cabang jika terjadi dualisme kepengurusan, sehingga peran BADKO HMI dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan PB HMI yang berkedudukan di tiap-tiap Provinsi, maka dari itu BADKO HMI bisa diusulkan menjadi pengawas jalannya konferensi Cabang agar tidak terjadi lagi dualisme dan mengikuti aturan AD/ART pada konferensi tersebut.

Rekomendasi kedua adalah soal kewenangan MPK PB HMI yang harus dikembalikan dalam mengatasi beberapa sengketa dan persoalan yang ada di internal HMI. Alasannya adalah sebagai berikut:

1. Beberapa masalah yang ada di PB HMI dianggap tidak mampu diselesaikan karena seringkali muncul ego sekte dan gerbong yang berbeda-beda.

2. MPK PB HMI dianggap meringankan kerja-kerja PB HMI terkait sengketa dan permasalahan lainnya apalagi menuju kongres masih banyak permasalahan yang belum selesai. Hal itu kemudian agar PB HMI lebih terfokus pada pelaksanaan kongres daripada berlarut-larut dalam pembahasan sengeketa dan permasalahan lainnya.

Rekomendasi ketiga adalah soal materi pada perkaderan yang ada di HMI lebih spesifiknya materi Kepemimpinan Manajemen Organisasi yang ada di HMI.

Karena Organisasi HMI dianggap sebagai organisasi yang menjadi lumbung untuk menyiapkan calon pemimpin-pemimpin bangsa ke depan tetapi justru materi Kepemimpinan yang ada di HMI tidak memiliki acuan yang komprehensif terkait bagaimana Kepemimpinan yang sebenarnya menurut prespektif HMI itu sendiri sehingga perlunya merekomendasikan PB HMI membuat tim penyusun silabus materi Kepemimpinan Manajemen Organisasi yang lebih komprehensif yang terlahir dari pemikiran asli kader HMI.

Tiga rekomendasi tersebut merupakan buah pemikiran dari Kelompok 1 Peserta bidang internal HMI yang dipresentasikan dan dibahas secara objektif di forum LK III (Advance Training) BADKO HMI SULTRA yang digelar sejak 19-26 Agustus 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari.

Berikut nama-nama kelompok 1 bidang internal HMI

1. Enggi Indra Syahputra (Ketua Kelompok asal BADKO SULTRA.

2. Syahrido Alexander asal BADKO JABODETABEKA BANTEN

3. Hendra Amarullah asal BADKO SULTRA

4. Muh. Anugrah Panji Suara asal BADKO SULTRA

5. Asrawan Sumardin asal BADKO JABODETABEKA BANTEN

6. Sarlan Lario asal BADKO SULTRA

7. Nabusfanando asal BADKO SUMBAR

 

Transformasi Energi Fosil Ke Energi Bersih Sebagai Peluang Di Era Mendatang

Penulis : Hendra Setiawan

Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Potensi berdasarkan dari buku Statistik EBTEK terkait energi terbarukan di Indonesia meliputi: Energi surya yang besar, mencapai 207,9 GW. Energi angin: Potensi energi angin di Indonesia mencapai 60,64 GW. Energi air.

Indonesia memiliki potensi energi hidro yang mencapai 94,47 GW..Dan menurut saya Biomassa bisa juga menjadi alternatif sebagai energi baru yang sangat potensial di Indonesia.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya dari penggunaan bahan bakar fosil.

Selain itu, pengembangan sumber energi terbarukan juga dapat membuka peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu terus mendorong pengembangan sumber energi terbarukan melalui kebijakan dan program yang tepat.

Apalagi sekarang dampak energi fosil sudah sangat keliatan dibeberapa kota terkhusus ibu kota Indonesia, energi terbarukan ini merupakan win solusion untuk semua daerah di Indonesia agar mencengah pencemaran lingkungan yang lebih parah untuk masa mendatang.

 

Pemilu 2024: Observe Peran Mahasiswa Sebagai Organ Vital Pemilu, Recovery Democracy Bermartabat

Oleh : Enggi Indra Syahputra

Mahasiswa pada umumnya merupakan seseorang yang sedang melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi baik itu Negeri maupun Swasta.

Pada hakikatnya Mahasiswa Telah dikenal sebagai salah satu elemen Masyarakat Intelektual yang memiliki historia dalam proses perjalanan bangsa Indonesia.

Sebagai Kaum Akademisi tentunya sumbangsih dari mahasiswa sangat diperlukan dalam berbagai sektor demi kemajuan dan perkembangan Bangsa.

Sebagaimana mahasiswa dipercaya sebagai Penyambung lidah rakyat yang masih suci,idealis, dan terlepas dari titipan kepentingan diluar harapan rakyat.

Menghadapi memontum Pemilu serentak 2024, banyak fenomena yang tidak biasa terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya. Banyaknya Peran Mahasiswa yang menjadi penggerak calon kepala daerah, telah meluluh lantahkan Eksistensi mahasiswa sebagai agent of Change dan Sosial Of Control, mewakili masyarakat mengontrol dan mengawasi segala bentuk proses dinamika berbangsa dan bernegara, juga kebijakan yang kemudian diambil oleh pemerintah untuk mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik.

Saat ini, Partai politik telah melakukan konsolidasi internal partai. Suasana pemilu kian terasa bahkan menjadi wacana yang begitu hangat untuk diperbincangkan. Suguhan wacana politik pun hadir disetiap media baik itu media mainstream maupun media sosial.

Menjelang pemilu 2024 masyarakat akan disajikan berbagai macam kampanye dengan jualan program pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis dengan seribu nawacita untuk kesejahteraan rakyat. Wacana yang sering kita dengar pada setiap pencalonan baik untuk calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Hal inilah membuat idealisme dan Marwah sebagai mahasiswa sedang diuji. Terbukti banyaknya kontribusi mahasiswa sebagai tim sukses pasangan calon presiden maupun peluncur calon anggota legislatif dibeberapa tingkatan pada 2024 mendatang.

Bukan hal yang tabuh jika para politikus mencoba menggait mahasiswa dan menjadikannya sebagai garda terdepan mensosialisasikan pasangan calon baik dalam media sosial maupun dalam kehidupan nyata, mengingat Mahasiswa adalah salah satu pilar penegak demokrasi yang merupakan pemilih dan memiliki nalar intelektual yang mempuni sehingga peran Mahasiswa tak bisa dianggap remeh dalam mengakomodir massa dan mempengaruhi masyarakat pada umumnya.

Adiktif mahasiswa menjadi peluncur politik bukan lain adalah karena telah terhasut oleh kepentingan kepentingan kelompok tertentu dengan jaminan ketenaran sosial dan menjadi “Sebagai” jika paslonya yang memenangkan pemilu. Terlebih jika ada kepentingan jangka panjang yang mampu menunjang kehidupan mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Mahasiswa harusnya tidak melupakan kultur sebagai kaum intelektual yang wadahnya berada dikampus mengontrol dan mengawasi segala sesuatu dalam kehidupan sosialnya. Bukan keluar dari cita menjadi gerakan politik dan turut andil dalam pusaran kekuasaan. Bagian dari mahasiswa banyak yang menyanyangkan kebanyakan mahasiswa saat ini malah memperkeruh dinamika perpolitikan yang biasa kita lihat dan membaca disosial media.

Tetapi bukan berarti mahasiswa harus apatisme terhadap proses politik seperti pemilihan umum kepala daerah. Sehingga peran yang Menjadi sangat Fundamental bagi mahasiswa dalam pemilu adalah memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik, memberikan pendidikan politik sebagaimana arti kata dan tujuan politik itu sendiri. Dalam menghadapi momentum pemilu nalar kritis dan idealisme mahasiswa menjadi hal yang harus dijaga. Akan tetapi bukan berarti acuh terhadap semua proses politik apalagi harus pesemistis dan Apriori terhadap sistem kekuasaan.

Terlalu banyak a duty and responbility yang melekat dalam indentitas kita sebagai mahasiswa. Sehingga peran yang Menjadi sangat Fundamental bagi mahasiswa dalam pemilu adalah memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik, memberikan pendidikan politik sebagaimana arti kata dan tujuan politik itu sendiri.

Dua lembaga penting dalam pemilu,  yang pertama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sebagai pelaksana penyelenggaraan tahapan pemilu itu sendiri, yang Kedua Badan Pengawasan Pemilu sebagai lembaga yang bertugas melakukan pencegahan, Pengawasan,dan Penindakan.

Tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika kedua lembaga tersebut akan bekerja secara maksimal dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan bijaksana. Bukan tidak mempercayai kinerja dari kedua lembaga tersebut, belajar dari kejadian di masa yang silam banyaknya kasus yang kemudian menyeret sejumlah anggota lembaga tersebut baik dari tingkat Nasional maupun provinsi.

Ada beberapa kasus yang kemudian menjadi rujukan sehingga lembaga mahasiswa tidak boleh absud dari perpolitikan yang terjadi, dengan tugas dan tanggungjawab sebagai agent of Change dan Sosial Of Control. Selain mengawasi dan mengontrol proses politik yang berlangsung, kelompok mahasiswa juga menjadi sentral koeksistensi sosial menghadapi pemilu kali ini guna memperbaiki kualitas demokrasi bangsa Indonesia.

Sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan konstitusi UUD 1945 telah menetapkan bahwa partai politik satu satunya kendaraan menuju lembaga kekuasaan (Politik) sehingga dalam hal ini mahasiswa tidak harus apatis terhadap proses politik yang berlangsung terlebih mendekati moment pemilu serentak. Tetapi pada dasarnya keterlibatan mahasiswa dalam proses politik tanpa menafikan dirinya sebagai kaum intelektual dengan idealisme yang tinggi.

Mahasiswa mempunyai titik istimewa tersindiri demi menyukseskan pemilu. Menjadi kontribusi politik yang nyata jika mahasiswa berperan aktif dalam proses demokrasi yang baik dan bermartabat.

Karena pemilu yang bermartabat akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan seharusnya hal seperti itulah yang Menjadi peran politik mahasiswa.

Mahasiswa juga dikenal sebagai kaum intelektual yang mempunyai nalar kritis sehingga peran mahasiswa dapat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung.

Ada beberapa hal mengapa mahasiswa menjadi Organ Vital dalam pemilu Dalam hal pengawasan. Tentunya Kita harus menyadari bahwa BAWASLU sebagai lembaga pengawas pemilu memiliki keterbatas personil sehingga secara subjektif perlu adanya peran peran mahasiswa yang kemudian berpatisipasi mengawasi pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan berkualitas.

Ditambah luas wilayah pengawasan yang luas di tiap tiap daerah yang melaksanakan pemilu.

Peran yang sangat krusial mahasiswa hingga menjadi Organ Vital dalam pemilu, menyadari banyaknya angka golput pada pemilih milenial. Dari data hasil survey organisasi partisipasi pemilih Joune & Raccord menyebutkan bahwa potensi golput atau tidak memilih pada momentum pemilu 2019 adalah mencapai 40 persen. Sehingga bukan tidak mungkin pada pemilu 2024 ini angka 40 persen tersebut akan semakin bertambah.

Komisioner KPU RI juga mengatakan untuk mengandeng Partisipasi pemilih Milineal dalam pemilu akan bekerja sama dengan berbagai universitas yang ada di Indonesia. Sehingga menjadi peran vital Mahasiswa demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemilu terutama dikalangan Milineal. Dari beberapa persoalan tersebut yang menjadi Rujukan sehingga mahasiswa sebagai organ vital dalam pemilu.

Mahasiswa tetap menjadi kaum akademisi yang mempunyai nalar kritis, memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dan kontrol terhadap kondisi sosial. Memastikan jalannya demokrasi yang baik dan bermartabat.

Dalam momentum Pemilu serentak, Mahasiswa mempunyai kontribusi politik yang nyata tanpa mencederai nilai intelektualnya yaitu dengan membantu mengawasi dan mengontrol jalannya proses demokrasi. Mahasiswa berperan sebagai garda terdepan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemilu guna menghasilkan pemimpin yang terbaik.

Membunuh tuhan Karena Tuhan

Oleh : Wahyudin Wahid

Sebelum kehadiran agama, fenomena tentang kepercayaan yang dianut oleh manusia sangat bervariatif, baik dianut secara individu maupun secara kelompok pada satu wilayah tertentu. Kepercayaan tersebut merupakan warisan leluhur yang kemudian dilakukan secara kontinu sehingga melahirkan tata nilai yang melembaga dalam tradisi masyarakat, salah satunya ialah sakralisasi terhadap pohon, gunung, ataupun benda-benda yang dianggap mempunyai satu kekuatan ghaib untuk mementukan nasib manusia.

Dalam konteks Nilai-Nilai Dasar Kepercayaan (NDP) HMI, Kepercayaan-kepercayaan itu akan menghambat kemajuan sebuah peradaban, sehingga dianggap bertentangan dengan fitrah manusia sebagai khalifah di bumi yang mempunyai value tertinggi diantara entitas makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Maka, sangat tidak logis ketika manusia yang cenderung kepada kebenaran dan kebaikan serta hasrat untuk mencari kebenaran dan keparipurnaan hidup itu menghamba kepada sesama ciptaan Tuhan yang memiliki nilai dibawah manusia itu sendiri.

Pada periode arab pra islam, dimasa jahiliah, penghambaan masyarakat kembali ditujukan kepada berhala-berhala. Berhala-berhala itu mereka anggap mampu untuk menentukan nasib, memberi rejeki, kekuatan, dan pengobatan kepada manusia. Jauh sebelum mereka melakukan itu, Nabi Ibrahim As dalam eksperimen theologisnya telah membantah akan adanya kuasa dari berhala berhala yang disembah oleh masyarakat pada saat itu.

Dalam eksperimen theologis itu, Nabi Ibrahim As telah membuat raja namrud mengakui bahwa berhala tidak mempunyai kuasa untuk menghancurkan berhala lain, apalagi untuk menentukan nasib manusia serta menunjukkan kekuasaan Allah SWT dengan fenomena keluarnya nabi ibrahim dari kobaran api saat hendak dibakar oleh raja namrud.

Melihat kebiasaan masyarakat itu, Rasulullah SAW, merasa gelisah kemudian berkhalwat di Gua Hira selama beberapa hari, kemudian diberikan wahyu hingga perintah menyebarluaskan agama islam.

Proses islamisasi ditandai dengan mengucapkan kalimat syahadat, yakni persaksian bahwa tiada tuhan selan Tuhan (syahadat tauhid) dan persaksian bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah.

Syahadat tauhid, terbagi menjadi dua, yaitu kalimat pengecualian (negasi) dan kalimat penegasan (afirmasi). Kalimat negasi dalam hal ini ialah kata “tidak ada tuhan,” sedangkan kalimat afirmasi ialah kata “selain Allah SWT.

Dalam implementasinya, syahadat mengarahkan manusia untuk kemudian membunuh dan mengharamkan tuhan-tuhan lain dan mengecualikan satu Allah yang merupakan kebenaran mutlaq, asal dari segala asal, sebab dari segala sebab, dan tujuan dari segala kenyataan alam semesta yang luas ini.

Hal tersebut juga sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-An’am (6 : 19), Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَا دَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗ شَهِيْدٌۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗ وَاُ وْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْـقُرْاٰ نُ لِاُ نْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَئِنَّكُمْ لَـتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰى ۗ قُلْ لَّاۤ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ وَّاِنَّنِيْ بَرِيْٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”

Penegasan selanjutnya, terkait mengapa kemudian Rasulullah begitu berani untuk bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT, dijelaskan dalam surah Al-Ikhlas (112 : 1-4):

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

“Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُ

“Allah tempat meminta segala sesuatu.”

لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ

“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Q.S Al-ikhlas (112 : 1-4) isi selanjutnya dijelaskan dalam Q.S Asy-Syura (42 : 11), bahwa mengapa kita sebagai manusia harus membunuh atau meniadakan tuhan-tuhan lain selain Allah SWT, karena secara sosio historis belum ada fakta yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang setara dengan Allah, dengan indikator kesetaraan sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Sehingga sebagai umat muslim, kita dituntut untuk kemudian melepaskan diri dari tuhan-tuhan lain selain Allah SWT. Secara umum, tuhan-tuhan kecil bukan hanya dalam bentuk berhala yang nampak oleh mata, akan tetapi segala bentuk kepercayaan-kepercayaan yang berpotensi menurunkan kadar keimanan kita terhadap Allah SWT, Tetlebih kepada kepercayaan yang didasarkan kepada laqlid semata.

Sebagai penguatan dan penutup dari tulisan ini, kami kami sertakan Q.S Al-Isra’ (17 : 36), Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 36)

Sebagai kesimpulan, bahwa dalam setiap aktifitas yang kita lakukan sebagai umat muslim, baik itu yang berkaitan dengan theologi, humanitas, maupun kosmologi, hendaklah selalu kita sandarkan kepada Allah. Tidak ada pengharapan lain dari apa yang kita lakukan dalam perjalanan menciptakan sejarahinj, selain dari ridha Allah SWT.

Billahitaufiq Wal Hidayah,
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

UKM-Pers IAIN Kendari Ajak Para Maba Berjuang dan Berkarya Melalui Tulisan

Objektif.id – Teriknya sengatan matahari bukan alasan untuk tidak hadir merayakan momentum suka cita tersebut. Sebanyak 1.379 mahasiswa baru IAIN Kendari tahun 2023 yang mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) harus disambut dengan semangat persaudaran yang penuh cinta dan kasih.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PBAK wajib disambut dengan pengenalan Lembaga Kemahasiswaan. Momentum itu segala rupa kemewahan dan kehebatan harus dipertontonkan dihadapan para Maba dan tidak terkecuali bagi UKM-Pers IAIN Kendari.

Berbagai konsep dan kratifitas dipersiapan agar tampil eksaitet dihadapan para junior. Sebab, momentum tersebut di nilai sakral untuk merebut hati mahasiwa baru bergabung di dalam organisasi.

Pada hari Minggu, 20 Agustus 2023 sekitar pukul 14.00 WITA. Para pengurus dan anggota UKM-Pers IAIN Kendari didampingi oleh Dosen Pembina Irma Irayanti, SH.I., M.Pd, tepat dipelataran gedung kuliah terpadu berlater U menyambut ribuan mahasiswa baru IAIN Kendari.

“UKM-Pers adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup IAIN Kendari,” kata Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika.

Antusias mahasiswa baru menyambut penampilan tersebut, sorotan mata yang penuh dengan kegembiraan seakan menyimpan harapan besar dibalik proses-proses juang yang sedang dijalani.

Seolah-olah hadir sebagai solusi jalan juang dimasa depan, Andika dengan mantap menuturkan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari memiliki prospek kerja yang menjajikan di masa depan.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak di ragukan lagi ketika ingin menekuni dalam bidang jurnalistik,” ucapnya menyakinkan.

Ia mencontohkan telah banyak senior-senior UKM-Pers IAIN Kendari yang telah memiki perusahaan media sendiri, sehingga itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidan jurnalistik.

“Jurnalis adalah kerja-kerja kenabian. Menyampaikan kebenaran dan mengkritisi penguasa yang ugal-ugalan melalui tulisan,” tutur Andika.

Pada akhirnya, Andika mengajak kepada seluruh mahasiswa baru IAIN Kendari untuk bergabung bersama keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari, berkarya dan berjuang bersama.

“Mari adik-adik. Bergabung bersama kami. Kita berjuang dan berkarya bersama. Melakukan kontrol sosial atas setiap penindasan yang terjadi,” pungkasnya.

Penulis : Muh. Arya

UKM-Pers IAIN Kendari Menyapa Maba 2023

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyapa mahasiswa baru pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kendari tahun 2023 yang diselenggarakan di pelataran gedung terpadu. Minggu, (20/9/23).

Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika dalam sambutannya mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di Lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers IAIN Kendari merupakan salah satu organisasi tertua yang ada di lingkup kampus IAIN Kendari yaitu berdiri pada 12 Mei 1998,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam keluarga besar UKM-Pers maka untuk prospek kerjanya nanti ketika lulus kuliah sudah tidak diragukan lagi karna banyak alumni jebolan dari UKM-Pers itu sendiri yang sudah memiliki perusahaan media sendiri.

Dia juga menyampaikan kepada para mahasiswa baru tentang manfaat yang akan didapatkan jika nantinya mereka bersedia untuk bergabung menjadi keluarga besar UKM-Pers IAIN Kendari untuk bisa mengenal lebih dalam terkait dunia jurnalistik.

“Kalau masalah prospek kerja ketika adik-adik mahasiswa baru bergabung dalam UKM-Pers maka sudah tidak diragukan lagi ketika mereka ingin menekuni dalam bidang jurnalistik karna ada banyak  alumni jebolan UKM-Pers yang sudah mempunyai perusahaan media sendiri jadi itu adalah salah satu peluang besar ketika mereka menekuni bidang jurnalistik,” Sambungnya.

Andika juga ia juga mengatakan bahwa UKM-Pers IAIN Kendari adalah sebuah wadah yang terus mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa yang berada di lingkup kampus IAIN Kendari.

“UKM-Pers akan selalu ada di garda terdepan dalam hal mengawal dan menyampaikan aspirasi teman-teman mahasiswa baik yang berada dalam lingkungan IAIN Kendari maupun di luar dari IAIN Kendari itu sendiri,” pungkasnya.

Reporter : Arya Saputra

Badko HMI Sultra Komitmen Membangun Kader Pemimpin

Kendari, Objektif.id – Pemuda adalah ujung tombak suatu bangsa. Pemuda adalah tongkat estafet kepemimpinan masa depan bangsa. Kalimat tersebut nilai sepadan apa bila dialamatkan pada kerja-kerja yang dilakukan oleh Pengurus Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Tenggara.

Tak kurang dari 20 peserta dengan perwakilan 11 Badko HMI se Indonesia yang mewakili provinsi masing-masing mampu didatangkan pada kegiatan Latihan Kader III Tingkat Nasional Tahun 2023. “Kita ingin minat perkaderan Sultra itu meningkat,” kata Ketua Badko HMI Sultra Irfan Karim saat ditemui disalah satu hotel di Kendari, Sabtu (20/8/23).

Didalam tradisi HMI Latihan Kader III atau yang sering dikenal Advence Training merupakan proses kaderisasi formal yang terakhir. Setelah melalu Latihan Kader II (Intermediate Training) dan Latihan Kader I (Basic Training).

Kegiatan yang akan berlangsung sampai 28 Agustus 2023 ini, pemuda asal Kabupaten Konawe Utara itu menginginkan para peserta menjadi pribadi yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara.

Kompleksnya dinamika keorganisasian di HMI tentunya dibutuhkan kader-kader yang secara kepemimpinan telah matang. Sehingga mempu memberikan solusi atas setiap problematika keumatan dan kebangsaan.

“Para peserta ini adalah cikal bakal pelanjut dari pada kepengurusan PB HMI,” imbuhnya.

Pentingnya Suport KAHMI

Presiden Jokowi mengklaim HMI sebagai organisasi kemahasiswaan Islam terbesar dan tertua di Indonesia. Tertunya telah memiliki puluhan atau bahkan ratusan ribu alumni yang tersebar dengan berbagai macam profesi.

KAHMI yang merupakan organisasi kekeluargaan alumni HMI dianggap paling memiliki peran sentral dalam mensuport ekosistem proses kaderisasi di HMI.

Salah satu Presidium MW KAHMI Sultra Abdurahman Saleh menilai Latihan Kader III merupakan bentuk kontribisi HMI kepada negeri dengan melahirkan kader pemimpin yang mampu terjun ke masyarakat secara nyata sesuai dengan cita-cita bangsa.

Ia optimis para peserta yang mengikuti kegiatan Latihan Lader III tersebut kedepannya akan menjadi generasi berkualitas penerus estafet kepemimpinan bangsa.

“Saya kira ini adalah bagian dari persiapan untuk memajukan HMI agar lebih baik. Dan yang ikut juga bisa lebih konpetitif,” tandasnya.

Repoerter : Zul

Editor : Tim Redaksi

Upaya Menciptakan Sinergi Positif di Kecamatan Palangga, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar Dialog Publik 

Konawe Selatan, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan, menyelenggarakan dialog publik dengan mengusung tema “Harmoni Dalam Bercengkrama: Sinergi Pemerintahan, Kepolisian, dan Agama Dalam Membangun Masyarakat Berbudaya”, pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Narasumber yang dihadirkan dalam dialog publik ini diantaranya adalah Dr. Sahlul, SE., M.Si selaku kepala badan pendapatan daerah, Iptu Nyoman Sugiana, SH selaku Kapolsek Kecamatan Palangga, dan Junaida, QH., S.Sos. I., MH Selaku kepala KUA Kecamatan Palangga.

Kegiatan ini diselenggarakan di wisata permandian Apolu Valley dan juga di hadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, aparatur daerah, dan mahasiswa KKN IAIN Kendari se-Kecamatan Palangga.

Mahasiswa KKN Kordinator Kecamatan (Korcam) Palangga, Apriansyah mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membangun kesepahaman dan harmonisasi antara masyarakat dan unsur-unsur pemerintahan yang ada di Kecamatan Palangga.

“Tujuan dari kegiatan dialog publik ini adalah untuk merangsang pemahaman, komunikasi, dan kolaborasi antara pemerintahan, kepolisian, dan agama dalam konteks membangun masyarakat berbudaya. Dialog publik dapat membantu membangun kesepahaman bersama, mengatasi perbedaan, dan mencari solusi bersama untuk meningkatkan harmoni, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Selain itu dia juga berharap agar kedepannya dapat saling tercipta koneksi yang baik dari semua pihak pemangku kepentingan yang ada di Kecamatan Palangga untuk menciptakan lingkungan bermasyarakat yang lebih baik lagi.

“Melalui dialog ini, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi secara positif untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik dan berkembang. Terjalinya kerjasama yang lebih efektif dan harmonis antara pemerintahan, kepolisian, dan agama. Dengan sinergi yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan tingkat keamanan dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks budaya yang beragam,” harapnya.

Di samping itu, Camat Palangga, Muh. Syahrullah mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini bisa untuk menjadi wadah komunikasi yang baik terkait problematika yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.

“Seperti yang di katakan pak dokter bahwa prinsip-prinsip god goverment harus di aplikasikan oleh kita sebagai aparatur pemerintah dan kemudian dari masyarakat juga dengan dialog ini dapat menjadikan ruang-ruang komunikasi untuk membahas terkait masalah-masalah yang sering terjadi di masyarakat baik itu terkait pemerintah, kepolisian maupun agama,” jelasnya.

Selain itu dia juga mengapresiasi mahasiswa KKN IAIN Kendari yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini dan kehadirannya dapat memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat Kecamatan Palangga secara umum.

“Saya selaku Camat Palangga mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan apresiasi kepada adik-adik yang telah sukses dalam melaksanakan kegiatan ini dan banyak apresiasi dari masyarakat setempat bahwasanya mahasiswa KKN IAIN Kendari ini terkhusus di Kecamatan Palangga memiliki pengaruh positif terhadap masyarakat serta tidak ada kegiatan dari adik-adik yang memicu adanya gangguan Kamtibnas yaitu aman, damai dan dalam suasana kekeluargaan,” Tutupnya.

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat

Lurah Asera Optimis Ciptakan Lingkungan Masyarakat Bersih, Indah, Sejahtera dan Berdaya Saing

Konawe Utara, Objektif.id – Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tahun 2023, Aparat Kelurahan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengajak warganya untuk saling bekerjasama dan gotong royong demi terciptanya lingkungan masyarakat yang bersih, indah, sejahtera, dan berdaya saing.

Beberapa kegiatan dilakukan untuk mendukung terealisasinya tujuan tersebut, diantaranya adalah melakukan kegiatan bakti bersih, pemasangan umbul-umbul dan pemasangan papan sepuluh (10) program PKK pada tiap rumah di Kelurahan Asera. Selasa, 15 Agustus 2023.

Lurah Asera, Tasmin Moita mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme masyarakat Kelurahan Asera dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat kekeluargaan masyarakat serta menumbuhkan dan meningkatkan semangat kebangsaan dalam rangka menjaga dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini bisa mejadi wadah dan akan menciptakan kerjasama serta gotong royong antar masyarakat Kelurahan Asera untuk kedepannya bisa berkembang sesuai dengan yang diinginkan.

“Di samping itu, kegiatan ini sangat baik untuk memelihara hubungan sosial masyarakat, yaitu meningkatkan silaturahmi dan kerja sama dalam memelihara sarana infrastruktur yang ada di kelurahan, dan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerjasama dan gotong royong,” lanjutnya.

Tasmin Moita juga berharap nantinya bersama masyarakat bisa bersama-sama mewujudkan Kelurahan Asera yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama.

“Harapannya, semoga kita bisa bersama-sama menjadikan kelurahan asera menjadi kelurahan yg indah, bersih, sejahtera dan berdaya saing” harapnya.

Reporter: Andika

Dalam Rangka Mencegah Pernikahan Dini, Mahasiswa KKN, bersama KUA dan Puskesmas Andoolo Gelar Sosialisasi

Konawe Selatan,Objektif.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari se-Kecamatan Andoolo berkolaborasi dengan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Puskesmas Andoolo, menggelar sosialisasi Upaya dan Strategi Pencegahan Pernikahan Usia Dini, Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan. Senin, (14/08/2023)

Kegiatan yang dilaksanakan di masjid Al-akbar Desa Lalobao ini di hadiri oleh siswa-siswi SMP 23 konsel, SMAN 6 Konsel, dan ibu-ibu majlis ta’lim se-kecamatan Andoolo yang berjumlah 60 orang.

Koordinator kecamatan (Korcam) Abdul Rahmat mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap generasi bangsa, agar dapat tercipta masyarakat yang berkualitas dan harmonis

“kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap generasi bangsa sehingga perlu adanya sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini demi terciptanya masyarakat yang berkualitas dan harmonis” katanya

Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai dampak dari pernikahan dini

” jika menilik dari tema semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai dampak dari pernikahan usia dini” harapnya

Selaras dengan itu, Kepala KUA, Saryono S.pd mengatakan bahwa melalui kegiatan ini semoga masyarakat dapat mengetahui tentang beberapa hukum mengenai pernikahan.

“Ada beberapa hukum terkait hukum pernikahan. Ada hukum adat, hukum agama, dan hukum negara. Hukum agama mengatakan seseorang boleh menikah ketika menginjak Akil baligh. Kemudian hukum negara bahwa usia menikah 19 tahun. Untuk menikah harus siap jasmani maupun rohani”. Katanya

Kepala UPTD Puskesmas Andoolo, Sulkarnain SKM., M.kes menjelaskan mengenai dampak buruk dari pernikahan dini yaitu dapat menyebabkan terjadinya stunting di antaranya gizi buruk, sakit, maupun tubuh pendek.

“Saat menikah dini perempuan pada usia remaja umumnya memiliki tingkat psikologi dan organ reproduksi yang belum matang”.

Selain itu, Penyuluh keluarga berencana kecamatan andoolo, Sabar Supriyadin Amd., Komp mengatakan bahwa menurut BKKBN usia ideal untuk menikah bagi perempuan adalah minimal 21 tahun sementara laki-laki minimal 25 tahun

Reporter: melvi widya

KKN IAIN Kendari Sukses Gelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui

Motui.Objektif.Id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 45 Kelurahan Bende, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menggelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 10-12 Agustus 2023.

Kegiatan yang digelar di Mesjid Al-Ikhlas Kelurahan Bende ini dihiasi dengan begitu banyak jenis lomba, mulai dari lomba Adzan,Tartil, Tahfiz, dan juga Lomba Kultum yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa tersebut.

Humas Kecamatan, Yahya mengatakan tujuan dari kegiatan ini jika di tilik dari tema kegiatan yaitu untuk membangun negeri melalui generasi islami yang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak-anak yang berada di kecamatan Motui.

“Tujuan kegiatan ini berdasarkan tema kegiatan yang kami buat membangun negeri melalui generasi islami. Melalui kegiatan ini kami berharap akan terwujudnya generasi islami yang sesuai dengan potensi yang di miliki oleh anak di kecamatan motui.” Katanya

Ia juga mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Lomba Seni Keagaaman ini sebanyak 130 orang pelajar.

“Pesertanya itu sekitaran 130  orang peserta yang terdiri dari siswa SD dan SMP se kecamatan Motui.”

Selanjutnya Ia juga berharap setelah di adakan kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit unggul di kecamatan Motui dalam hal keislaman.

“Harapan kami setelah di adakan kegiatan seni keagamaan agar munculnya para bibit-bibit yang unggul dalam hal keislaman untuk melanjutkan nilai-nilai keislamaan setelah kami meninggalkan lokasi KKN.”Tutupnya.

Reporter : Muhammad Arya

Ramai Dikunjungi, Eks MTQ Jadi Tempat Favorit Wisata Olahraga di Kendari

Kendari, Objektif.id Ada banyak cara yang dilakukan setiap orang untuk menikmati waktu akhir pekan, salah satunya dengan berolahraga.

Selain untuk mengisi waktu libur, berolahraga secara rutin juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental, seperti mengurangi tingkat stres dan kecemasan, menambah rasa bahagia, meningkatkan kepercayaan diri, dan masih banyak manfaat lainnya.

Mengenai tempat, di Kota Kendari terdapat beberapa tempat yang bisa menjadi pilihan untuk wisata olahraga, salah satunya yang sering dikunjungi masyarakat terutama pada hari Sabtu dan Minggu ialah Eks-MTQ yang terletak di pusat Kota Kendari.

Selain lokasinya yang strategis, di kawasan tugu yang dibangun pada tahun 2004 ini, menawarkan banyak opsi kegiatan olahraga seperti senam, jogging, workout serta aneka jajanan, menjadi salah satu faktor banyaknya warga yang berkunjung ke tempat ini.

Salah satu pengunjung, Burhan (29) menuturkan, Eks-MTQ menjadi tempat yang cocok untuk kegiatan olahraga.

“Ya selain karena dekat dari rumah, banyak juga kegiatan olahraga disini,” tuturnya pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Lebih lanjut, ia mengatakan bebas memilih kegiatan olahraga di kawasan ini.

“Biasanya sa mulai dengan senam habis itu lanjut lulo terus jogging mi,” Tegas Burhan.

Ditempat yang sama, Intan (20) pengunjung Eks-MTQ mengaku sering datang ke tempat ini karena tertarik dengan banyaknya jajanan yang ditawarkan.

“Sebenarnya untuk olahraga, tapi karrna banyak kedai-kedai makanan di sisi setiap lintasan jogging, jadi kalau habis lari singgah mi istirahat sambil makan,” Ujar Intan.

Reporter: Ai

Pekan Olahraga Desa CUP 2 di Desa Wumbubangka Warnai Meriahnya HUT RI ke-78

Bombana, Objektif.id – Hari Kemerdekaan RI ke-78 memiliki arti penting bagi seluruh masyarkat Indonesia. Salah satunya masyarakat yang ada di Desa Wumbubangka, Kecamatam Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Momentum tersebut dijadikan sebagai ajang untuk merawat rasa nasionalisme anak bangsa. Menyambut hari jadi bangsa ini, Pemerintah Desa (Pemdes) melalui Karang Taruna Wumbubangka bersama mahasiswa KKN Reguler IAIN Kendari posko 112 menggelar Pekan Olahraga Desa CUP 2 yang dimulai sejak Senin (7-15 Agustus 2023) mendatang.

Koordinator Desa (Kordes) Mustadil Haq mengatakan, dalam kegiatan ini ada 11 jenis lomba yang dipertandingkan. Hal itu dilakukan agar momentum hari kebebasan bangsa ini bisa dirasakan oleh seluruh kalangan anak hingga dewasa.

“Ada berbagai cabang lomba yang di pertandingkan antara lain, Futsal, Volly Putri, Sepak Takraw, Bola Gotong, Lomba Adzan, Hafalan Surah Pendek, Melukis, Monolog atau Puisi, Lomba Game Online (Free Fire& Mobile Legend), dan Lomba domino,” ucapnya, Selasa (07/08/23).

Sementata itu, Kepala Desa Wumbubangka Karman S.H mengatakan, kolaborasi antara pemuda Karang Taruna dan mahasiwa dalam mengelar pekan olahraga ini adalah salah satu upaya untuk membentuk solidaritas warga desa Wumbubangka.

“Banyak kami punya pemuda yang berlatifitas di luara daerah, tapi dengan adanya kegiatan ini mereka saling bertemu,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Kecamatan (Camat) Rarowatu Utara Muh. Tahir berharap agar kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingati HUT RI ini agar dibudidayakan terus menerus.

“Semoga kegiatan ini tetap dilaksanakan setiap tahun dan tidak terputus sampai disini dan kegiatan kali ini menjadi terobosan baru” harapnya.

Laporan: ASN
Editor: Rizal Saputra

Mempererat kekeluargaan, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar Pekan Olahraga se kelurahan Asera

Asera, Objektif.id – Dalam rangka mempersiapkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2023, Posko 68 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama IsIam Negeri (IAIN) Kendari berkolaborasi dengan Aparat Kelurahan mengadakan pekan olahraga se Kelurahan Asera yang di selenggarakan di lapangan Kelurahan Asera.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari, dimulai dari tanggal 4 sampai 8 Agustus 2023 dan terdiri dari berbagai jenis macam lomba seperti Volly Putra dan Putri, Balap Karung, Serta memindahkan balon secara berpasangan.

Kordinator Kelurahan (Korlur) Asera, Andika mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah sebagai ajang mempererat silahturahmi kepada masyarakat, serta mempersiapkan warga Kelurahan Asera dalam ajang perayaan lomba yang akan datang pada saat HUT Kemerdekaan RI yang ada di desa Puwanggudu, kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Jadi saya dengan teman-teman posko 68 KKN IAIN Kendari berkolaborasi dengan Aparat Kelurahan untuk mengadakan event olahraga sebagai ajang mempererat silahturahmi, serta mempersiapkan warga Kelurahan Asera dalam ajang perayaan Lomba yang akan datang di desa Puwanggudu”, katanya.

Senada dengan itu. Lurah Asera, Tasmin Moita, S.Si,.MM sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan tersebut karena menunjang bakat dan kreativitas, serta mempersiapkan mental masyarakatnya dalam rangka perayaan lomba yang akan datang.

“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan olahraga tersebut. Selain itu, juga mempersiapkan warga saya untuk mengikuti perayaan lomba yang akan datang di desa Puwanggudu dalam rangka menyambut HUT RI yang ke 78 “, sambungnya.

Selanjutnya, tetap junjung tinggi sportivitas dalam bertanding dan khusus pada adik-adik KKN IAIN Kendari tetap bersinergi dengan masyarakat sehingga dapat menjadikan Kelurahan Asera yang sejahtera dan berdaya saing di dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI nantinya.

“Saya berharap agar lomba olahraga ini selain untuk memeriahkan Kelurahan Asera dan sekaligus persiapan perayaan HUT ke-78, serta juga dapat menjalin dan mempererat tali silahturahim dengan masyarakat,” harapnya.

Reporter : Fitriani