Dikdas UKM Seni IAIN Kendari Rekrut 49 Anggota Baru 

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari laksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Dikdas) ke-24 di Pantai Cikal, Desa Lalombona, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.

Dikdas kali ini dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 21 September sampai 24 September 2023 dengan mengusung tema “Metamorfosa” yang diikuti sebanyak 49 orang Mahasiswa Aktif IAIN Kendari.

Ketua Umum UKM Seni, Muhammad Idris Sabrin mengatakan tujuan dilaksanakan Dikdas ini yaitu berfokus pada sumber daya manusianya dimana mereka ingin merekrut anggota baru yang memiliki bakat di bidang kesenian agar mereka bisa mengembangkan bakatnya lebih dalam lagi di UKM Seni

“Dikdas ini bagaimana kita menghadirkan anggota yang penuh dengan bakat serta loyalitas bagaimana dia mencintai sekretnya dulu, ketika kita sudah mencintai sekretnya kita apa yang ingin kita cari di UKM seni ini insyaallah bisa kita dapat dan bisa kita laksanakan khususnya di bidang kesenian”. Kata Muhammad Idris Adril, Selasa 26 September 2023.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya menginginkan dengan hadirnya anggota baru ini kinerja kepengurusan dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga kelak mampu untuk bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Insyaallah nanti ada kegiatan LSW (Lingkar Seni Walesea) yang akan diadakan di lombok, insyaallah kalau ada kita akan mengirim anggota lagi untuk kesana kebetulan kemarin juga sempat di Gorontalo” Bebernya.

Sebagai langkah awal pihaknya akan memfokuskan tiap-tiap anggota agar lebih mendalami atau mengembangkan bakat di bidang masing-masing.

“Kita di sini UKM Seni hanya membuka ruang bagaimana teman-teman anggota bisa mengembangkan lagi bakatnya di bidang kesenian. Baik itu di musik, di gitar, di teater, dan puisi” Tutupnya.

Reporter: Kusma dan Rahma

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Kekerasan Emosional Menjadi Hambatan Dalam Berkembang

Kekerasan emosional dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku yang dapat menganggu perkembangan sosial ataupun kesehatan mental. Kekerasan emosional juga disebut sebagai kekerasan verbal, mental ataupun kekerasan psikologis.

Kekerasan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Ada kekerasan yang lebih tampak seperti kekerasan fisik dan penguntitan _(stalking)_. Namun, ada juga dalam bentuk kekerasan yang tak kasatmata. Jika kamu merasa takut atau bingung dengan orang terdekatmu, atau meragukan diri sendiri saat berbicara dengannya, kamu mungkin mengalami kekerasan emosional _(emotional abuse)_. Tujuan pelaku kekerasan emosional adalah untuk melemahkan perasaan harga diri dan kemandirian orang lain. Dalam hubungan yang sarat akan kekerasan emosional, kamu mungkin merasa bahwa tidak ada jalan keluar atau bahwa tanpa pelaku, kamu tidak akan memiliki apa-apa.

Seseorang bisa saja mengalami pelecehan atau kekerasan secara emosional dari orang lain yang berbeda sepanjang hidup. Sumbernya bisa saja dari orangtua, pasangan (suami, istri, atau kekasih), teman, hingga rekan kerja. Menurut National Domestic Violence Hotline, beberapa tanda terjadinya kekerasan emosional dalam hubungan pernikahan yang bisa kamu kenali, yaitu:

– Menggunakan senjata sebagai alat untuk mengancam.

– Melakukan penghinaan dan kritik secara terus-menerus.

– Melarang pasangan untuk pergi keluar rumah.

– Mengancam akan menyakiti anak, hewan peliharaan, atau anggota keluarga pasangan.

– Menuntut untuk mengetahui lokasi pasangan setiap saat.

– Mencoba mengisolasi atau menjauhkan pasangan dari keluarga atau teman.

– Selalu mencoba untuk mengontrol pasangan.

– Sulit untuk percaya dan bersikap posesif.

Jenis-jenis kekerasan emosional

Kekerasan emosional dapat melibatkan salah satu dari berikut ini:

Kekerasan verbal : meneriaki, menghina, atau memaki dengan kata-kata kasar dan julukan yang tidak sopan.

Character assassination : menggunakan kata “selalu” untuk menggambarkan perilaku. (Contoh: “Kamu selalu salah!”)

Penolakan : Terus-menerus menolak pikiran, ide, dan pendapat kamu.

Gaslighting : membuat kamu meragukan perasaan dan pikiran sendiri, dan bahkan kewarasan kamu, dengan memanipulasi kebenaran.

Put-down : memanggil nama atau memberi tahu kamu bahwa kamu bodoh, mempermalukan kamu di depan umum, menyalahkan kamu atas segalanya. Penghinaan di depan umum juga merupakan bentuk kekerasan sosial.

Menyebabkan ketakutan : membuat kamu merasa takut, terintimidasi atau terancam.

Isolasi : membatasi kebebasan bergerak, menghentikan kamu dari menghubungi orang lain (seperti teman atau keluarga). Ini mungkin juga termasuk menghentikan kamu dari melakukan hal-hal yang biasa kamu lakukan – kegiatan sosial, olahraga, sekolah atau pekerjaan.

Penyalahgunaan keuangan : mengendalikan atau menahan uang kamu, mencegah kamu bekerja atau belajar, mencuri dari kamu. Kekerasan keuangan adalah bentuk lain dari kekerasan dalam rumah tangga.

Penindasan dan intimidasi : dengan sengaja dan berulang kali mengatakan atau melakukan hal-hal yang dimaksudkan untuk menyakiti kamu.

Dampak Kekerasan Emosional

Kekerasan secara emosional bisa jadi sangat sulit diterima jika kamu adalah korbannya. Awalnya, kamu bisa saja mengelak atau melakukan penyangkalan, bahwa kamu telah terlibat dengan hubungan yang cenderung mengarah pada kondisi ini. Pasalnya, akan muncul rasa malu, kebingungan, takut, hingga putus asa bagi setiap orang yang terlibat dalam hubungan tidak sehat ini.

Kamu pun bisa mengalami gangguan kecemasan berlebihan, rasa sakit dan nyeri pada tubuh, sulit untuk berkonsentrasi, perubahan suasana hati yang sangat cepat, sulit tidur, mimpi buruk, hingga mengalami ketegangan otot. Sayangnya, semakin lama kekerasan emosional ini kamu alami, akan semakin lama pula efek ini kamu rasakan.

Studi yang dipublikasikan dalam Violence and Victims menyebutkan bahwa pelecehan emosional yang parah sama kuatnya dengan penganiayaan fisik. Seiring waktu, keduanya dapat mengakibatkan hilangnya harga diri hingga terjadinya depresi. Kamu pun bisa rentan mengalami sakit kronis, gelisah sepanjang waktu, hingga penarikan diri dari aktivitas sosial yang berujung pada kesepian.

Sementara itu, seseorang yang mengalami kekerasan secara emosional dapat mengembangkan dampak, seperti merasa tidak berharga, kesulitan mengatur emosi, sulit membangun kepercayaan, baik pada diri sendiri maupun orang lain, regresi, gangguan tidur, hingga kesulitan untuk berhubungan sosial dengan orang lain.

Ketika seorang bertumbuh dan berkembang, mereka mungkin akan mengembangkan efek lain karena kekerasan emosional yang pernah mereka alami. Seseorang yang mengalami kekerasan emosional lebih cenderung menunjukkan perilaku tidak baik dan terlibat dalam hubungan yang buruk.

Cara mengatasi dampak kekerasan emosional

Beberapa cara bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan emosional. Beberapa cara untuk mengatasi efek kekerasan emosional, antara lain:

1. Mencari dukungan orang lain

Untuk membantu Anda mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan emosional, cari dukungan dari orang terdekat seperti sahabat atau keluarga. Mintalah dukungan pada orang-orang yang tidak menghakimi. Bergabung dengan kelompok orang yang pernah mengalami trauma dan pelecehan juga bisa membantu.

2. Aktif bergerak dan rutin berolahraga

Aktif bergerak dan rutin berolahraga baik dilakukan untuk kesehatan Anda. Jika Anda malas untuk berolahraga berat, aktivitas fisik seperti berjalan kaki pun juga bermanfaat. Tak hanya secara fisik, berolahraga setidaknya 90 menit dalam seminggu dapat membantu Anda untuk:

– Tidur lebih nyenyak

– Menjaga pikiran tetap tajam

– Mengurangi risiko depresi

3. Aktif bersosialisasi dengan orang lain

Mengisolasi diri tidak akan membantu mengurangi efek kekerasan emosional yang Anda rasakan. Sebaliknya, Anda harus aktif bersosialisasi dengan orang lain. Tak harus bicara mengenai masalah Anda (kecuali jika Anda menginginkannya), menghabiskan waktu dengan keluarga atau sahabat dapat membuat diri menjadi lebih bersemangat.

4. Menerapkan pola makan sehat

Kekerasan emosional bisa merusak pola makan Anda. Pola makan yang tidak teratur dan tak sehat dapat berdampak buruk untuk kesehatan.

5. Menerapkan teknik relaksasi

Untuk menghilangkan stres yang Anda rasakan akibat kekerasan emosional, terapkan teknik relaksasi.

Selamat Hari Kesehatan Mental 

Penulis : Farid Ahmad Tomalatea

Program Studi : Bimbingan Penyuluhan Islam

Referensi : “Diolah dari beberapa Sumber”

Cerita Anak Binaan LPKA Kelas II Kendari yang Punya Cita-Cita Jadi Prajurit TNI

KENDARI, Objektif.id – Berada di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kendari yang terletak di Jalan Poros Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, tak membuat para Anak binaan ini menjadi putus asa untuk menggapai cita-cita.

Salah satu anak binaan yang namanya dirahasiakan dan hanya ingin disebut Wahyu (15). Saat ditemui awak media pada Kamis (21/9/23) sekitar pukul 15.00 Wita, ia mengaku punya impian besar untuk menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia.

Kata Wahyu, meski sementara dalam proses menjalani pidana, mencari jati diri adalah salah satu proses yang harus dilakukan seorang anak dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Walupun sebelumnya, dirinya sempat putus asa tidak bisa melanjutkan pendidikan setelah berkonflik dengan hukum. Namun dorongan dari hati menjadi motivasi memulai langkah.

Sebab, di LPKA Kelas II Kendari disediakan layanan pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA bagi anak binaan dalam melanjutkan pendidikan.

“Biar juga saya di sini, saya berpikir tetap saya harus sekolah karna ada yang saya mau raih di masa depan mau jadi tentara,” bebernya dengan raut wajah semangat.

Wahyu yang saat ini duduk di bangku kelas X atau kelas 1 SMA itu mengaku, berbagai macam ilmu pengetahuan yang di dapat baik itu ilmu agama, berbangsa dan bernegara, dan beberapa keterampilan lainnya yang didapat saat mengikuti pembelajaran dlm pembinaan di LPKA

“Disini kita juga di ajarkan tata cara sholat yang baik dan benar, belajar mengaji, bermain gitar, juga belajar komputer.” kata warga binaan yang divonis dua tahun delapan bulan itu.

Diusianya yang saat ini memasuki 15 tahun berharap agar anak-anak baik yang sedang menempuh pendidikan, baik itu di luar LPKA Kelas II Kendari maupun yang ada di luar agar tetap semangat.

“Jangan bermalas-malas untuk sekolah, karna kita ini masih punya cita-cita,” harapnya.

Pola Pendidikan LPKA Kelas II Kendari

Tindak pidana tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, akan tetapi anak juga bisa melakukan hal tersebut. Tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak sekarang ini seperti pencurian, Asusila, penganiayaan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan sebagainya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, setiap anak menjalani masa hukuman sesuai dengan putusan hakim. Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPAK) setiap anak akan mendapatkan bimbingan agar ketika kembali ke keluarga dan masyarakat bisa lebih baik dan tidak kembali lagi mengulangi perbuatan yang melanggar hukum.

Seperti halnya yang dilakukan LPKA Kelas II Kendari, dalam menjalankan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 tentang Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan. UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 poin 1 tentang SISDIKNAS bahwa “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”.

Selain itu, UU Nomor 22 tahun 2022 tentang pemasyarakatan pasal 12 huruf C “Anak dan anak binaan berhak mendapat pendidikan, pengajaran dan kegiatan rekreasional seta kesempatan mengembangkan potensi dengan memperhatikan kebutuhan tumbuh kembang”.

Dalam UU nomor 11 tahun 2012 tentang SPPA juga menegaskan pendidikan anak tidak boleh terhenti selama menjalankan proses peradilan pidana serta LPKA wajib menyelenggarakan pendidikan bagi anak.

Kepala SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yg menjadi Mitra kerja di LPKA Kelas II Kendari, Sarjan mengatakan “kurikulum pendidikan yang diterapkan kepada anak binaan mengacu pada kurikulum merdeka dengan memfokuskan pada pendidikan kesetaraan.”

“Pendidikan kesetaraan itu meliputi program paket A yang putus sekolah di tingkat SD, paket B yang putus di SMP dan program paket C yang putus sekolah di tingkat SMA,” terangnya.

Kata sarjan, sesuai kurikulum merdeka, anak binaan diajarkan pengetahuan umum, mata pelajaran pemberdayaan keterampilan khusus yang meliputi pelatihan komputer dasar, servis eletronik, dan seni kria.

Bukan hanya itu, pihaknya juga melaksanakan kegiatan seni dan olahraga, kemudian kegiatan imtak yang berhubungan dengan keagamaan dan pembinaan pramuka.

“Program dari kami SKB itu sesuai dengan MoU dengan LPKA yang kita sudah mitrakan bersama Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Kendari. Di sini yang kita fokuskan pertama itu pendidikan kesetaraan” ungkapnya.

Hal itu akan terus dilakukan di LPKA Kelas II Kendari, karena prosesnya itu panjang apalagi anak binaan yang saat ini jumlahnya 69 anak binaan dan sudah di petakkan mana yang masuk program jenjang A, jenjang B dan jenjang C.

“Itu salah satu yang kita kerjasamakan, karena kita pahami walaupun anak-anak ini sedang terjerat masalah hukum tapi hak untuk memperoleh pendidikan harus tetap berjalan, dan harus mereka dapatkan,” lanjutnya.

Dirinya mengharapkan, anak binaan menjalani masa hukuman dari yang 1 sampai 5 tahun jangan putus pendidikannya. Karena pemerintah juga sudah menyiapkan itu, artinya ketika mereka putus dari sekolah formal masih ada pilihan lain yaitu sekolah informal SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) yang yang saat ini diselenggarakan di LPKA.

Sebagai imformasi, anak binaan yang mengikuti paket A atau setara dengan tingkat SD sebanyak 10 warga binaan, untuk paket B setara dengan tingkat SMP sebanyak 18 warga binaan sementara paket C (SMA) sebanyak 34 warga binaan.

Reporter : Rizal

Editor : AI

4 Remaja Tenggelam di Pantai Taipa, Satu Orang dinyatakan Meninggal Dunia

Konawe Utara, Objektif.id – Empat wisatawan remaja tenggelam di Pantai Taipa, kecamatan lembo, kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu, 17 September 2023.

Kepala KPP Kendari, Muhammad Arafah mengatakan kejadian bermula ketika ke-empat remaja tersebut nekat untuk berenang ditengah cuaca yang ekstrim dengan kecepatan angin sekitar 3 – 24 knot dan tinggi gelombang mencapai 0,75 – 1,5 M. Sehingga mengakibatkan satu buah ban pelampung yang mereka tumpangi terlepas karena hantaman ombak yang membuat ke-empat remaja tersebut terseret arus.

Ke-empat remaja itu merupakan pelajar dari SMA 1 Wawotobi. Tiga di antaranya yakni Nurfadilah (16), Fahmi (16), dan Arya (16) berhasil diselamatkan oleh pengunjung sekitar.

Sementara untuk Farli (16) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah pencarian selama tiga hari oleh para tim penyelamat seperti Tim Penyelam KPP Kendari, Rescuer Unit Siaga SAR Konut, BPBD Konut, kepolisan, dan masyarakat sekitar.

Salah satu saksi, Susan (nama samaran) mengatakan korban Farli ditemukan mengapung di dekat bebatuan sekitar 100 meter barat laut dari TKP oleh warga setempat pada pukul 09.00 WITA.

“Dia muncul sendiri mayatnya dekat batu oleh warga yang sedang menyenter di pantai dan stay di pinggir pantai sambil baca doa begitu,” Ungkapnya.

Tambahnya, jenazah korban dibiarkan tetap mengapung hingga tim evakuasi datang, lalu kemudian membawa jasad tersebut ke Puskesmas Sawa Konut pada pukul 21.02 WITA.

“Sebenarnya tidak boleh kita pegang jadi dari belakang kita lihat masih utuh tapi kondisi mukanya kita tidak tahu kemudian langsung di eksekusi sama tim BPBD, Basarnas, dan lain sebagainya langsung di angkut di mobil ambulan,” Pungkasnya.

Reporter: Tesa

Editor: Akmal

Gegara Batas Tanah Dipindahkan, Seorang Pria di Konawe Tewas di Tangan Adiknya

Kendari, Objektif.id – Diduga terlibat cekcok masalah pembatas tanah yang dipindahkan, Seorang pria inisial L (48) nekat membacok kakak kandungnya inisial LU (55) hingga meninggal dunia.

Peristiwa nahas ini terjadi di Dusun III Desa Hodua, Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa 19 September 2023, sekira pukul 07.45 Wita di benarkan oleh Kapolsek Wawatobi, IPTU Hamsar.

Hamsar mengatakan, peristiwa ini berawal saat pelaku L (48) hendak menuju lokasi tanahnya yang terletak di Dusun III Desa Hudoa untuk melihat pembatas (besi) yang sudah tertanam.

Saat pelaku tiba di lokasi, ia melihat korban LU (55) yang merupakan kakaknya itu sudah lebih dulu berada disitu. Saat pelaku bertanya mengenai pembatas tanah (besi) yang telah berpindah kepada korban.

Tiba-tiba korban mencabut besi yang telah ditanam itu lalu kemudian memukul pelaku hingga mengenai tangan kirinya, tidak tinggal diam pelaku membalas pukulan itu menggunakan parang pada beberapa organ tubuhnya hingga korban meninggal dunia.

“Akibat penganiayaan itu korban meninggal dunia,” ujar Hamsar, Selasa (19/9/2023).

Selanjutnya, Kata Hamsar korban dievakuasi ke rumah sakit. Pihaknya juga mengamankan pelaku dan sejumlah barang bukti guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mako Polsek Wawotobi guna proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.

Reporter: Arfan
Editor : Melvi Widya

Milad Kohati ke-57, Ketua Kohati Cabang Kendari “Ini adalah Ajang Evaluasi”

Kendari-Objektif.id – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Kohati ke-57, Kohati Cabang Kendari Gelar sharing session bersama Forhati Sulawesi Tenggara di Sekertariat HMI Cabang Kendari, Minggu, (17/09/2023), siang.

Ketua Kohati Cabang Kendari, Eci Pitriani  mengatakan, melalui acara milad dengan tema “Merawat dan Merefleksi Kiprah Kohati Menuju Perempuan yang Berdaya dan Berjaya” ini dapat menjadi media untuk mengevaluasi kerja-kerja Kohati Cabang Kendari hari ini.

“Kita ingin melihat, hari ini apa yang sudah kita perjuangkan, sebenarnya pergerakan kita itu mau kemana kedepannya, apa yang ingin kita lakukan. Apakah eksistensi Kohati hanya menjadi pilar-pilar yang hanya dipandang sebagai pelengkap HMI,” kata Eci Pitriani Sulastri dalam sambutanya.

Eci juga mengatakan, bagaimana menerangkan peran-peran kohati dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta mengawal tercapainya tujuan Himpunan Mahasiswa Islam.

“Kohati HMI lahir untuk menjadi laboratorium hidup untuk perjuangan-perjuangan perempuan yang mengawal serta sesuai dengan tujuan Himpunan Mahasiswa Islam maka dari itu terbentuklah tujuan kohati yakni terwujudnya muslimah yang berkualitas insan cita, maka lewat kesempatan ini kita ingin merenung kan lewat momentum ini 57 tahun kohati didirikan,” Lanjutnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum HMI Cabang Kendari, Safril Basmin mengatakan diusia yang ke 57 ini, Kohati harus bisa menjalankan peran dan fungsinya serta bisa meneruskan estafet kejayaan serta perjuangan yang pernah ditorehkan oleh senior Kohati terdahulu.

“Berkaca pada senior-senior kita terdahulu sudah banyak menciptakan perempuan-perempuan yang berdaya yang mampu kejayaan untuk umat dan bangsa,” tuturnya.

“Saya tidak meragukan lagi konsep pengkaderan dalam kohati HMI cabang kendari Sulawesi Tenggara sudah pernah mencetak ketua umum kohati PB HMI sebelumnya jadi sudah pernah ada catatan sejarah yang ditorehkan oleh Kohati HMI cabang kendari,” lanjut Safril.

Ia juga menyinggung tekait seringnya Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang marak terjadi di Sulawesi Tenggara, khusus nya di kendari dan banyak ditemukan perempuan sehingga menuntut peran-peran Kohati dalam memberikan edukasi.

“Akhir-akhir ini sering terjadi tindak pidana penjualan orang (TPPO) yang telah di usut oleh Polres kendari terakhir pada bulan Agustus lalu Polres kendari melakukan penggerebekan di hotel-hotel dsbnya. Dan itu kebanyakan adalah perempuan. Artinya bahwa hari ini ada suatu problem di tengah-tengah kita sehingga saya pikir ini bisa menjadi ruang-ruang diskusi di kohati untuk bagaimana kita bisa memberi kan penguatan-penguatan keimanan pemahaman tentang konsep-konsep dasar serta peradaban ini kita perbaiki,” bebernya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Wilayah Forhati Sultra, Wa Ode Rulia menuturkan tantangan yang dihadapi oleh organisasi Himpunan Mahasiswa Islam hari ini adalah bagaimana menyusun strategi yang disesuaikan dengan era digitalisasi.

“Di zaman sekarang ini di era 4.0 digitalisasi yang kemudian tantangan kita juga semakin berbeda, kita sudah harus melek teknologi. Berbicara terkait perkaderan hal ini juga sudah menjadi tantangan karena kita sudah terlalu di manjakan dengan teknologi. Sehingga instruktur di zaman sekarang harus pintar-pintar menyiasati keadaan, harus pandai dalam mengatur strategi sehingga forum tidak menjadi pasif,” pungkasnya.

Reporter: Fitriani

Editor: Redaksi

Dua Pria di Kendari Terlibat Adu Mulut Hingga Berujung Penikaman

Kendari, Objektif.id – Berawal dari pesta miras, dua warga terlibat adu mulut hingga berujung aksi penikaman di Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Korban inisial MM (44) dilarikan di Rumah Sakit usai ditikam beberapa kali oleh rekannya, inisial NS (47).

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/9/23) sekitar pukul 17.15 Wita, dimana menurut keterangan saksi mata inisial KP (17) korban bersama pelaku terlibat adu mulut hingga terjadi perkelahian.

Dalam perkelahian tersebut, pelaku mengeluarkan sebilah badik, kemudian menikam korban. Akibatnya korban mengalami luka robek bagian leher sebelah kiri dan belakang terdapat dua luka robek, pinggul bagian belakang satu luka robek.

Selain itu, saksi juga melihat korban mendorong pelaku namun pelaku menarik baju korban sehingga mereka jatuh di curang kemudian mereka berdua masih melakukan duel berkelahi. Melihat peristiwa itu saksi berinisiatif datang untuk melerai namun saksi tidak bisa melerai.

“Saksi berteriak untuk minta bantuan kepada warga yang ada di sekitar tempat korban dan terlapor berkelahi kemudian korban dan terlapor sudah dapat dilerai,” terang AKP Fitrayadi dalam keterangan tulisnya yang diterima awak media.

Saat pelaku diinterogasi pihak kepolisian, NS mengaku didatangi korban MM datang menarik kerah bajunya lalu melayangkan pukulan kepadanya, kemudia dirinya membalas dengan menarik baju korban hingga sama-sama terjatuh di Curang.

Lalu dirinya mengambil sebilah badik yang disisipkan di kantongnya lalu menusuk korban secara berkali-kali yang mengenai leher korban sebelah kiri, belakang, dan pinggul korban setelah terlapor menusuk korban terlapor langsung meninggalkan korban. Setelah itu pelaku NS langsung menyerahkan dirinya di Kepolisian Sektor (Polsek) Kemaraya.

Sebagai informasi, saat ini pelaku telah diamankan di Polresta Kendari sementara korban tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggra.

Reporter: Husnianti

Editor : Redaksi

Demisioner BP Jaringan Kerja PPMI Bahas Tupoksi Pers Mahasiswa di Lingkup Kampus

Kendari, Objetif.id – Demisioner Badan Pekerja (BP) Jaringan Kerja Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional, Muh. Aksan bahas tupoksi serta peran pers mahasiswa dalam kerja-kerja jurnalistik di lingkup kampus.

Hal itu diungkapkan Muh. Aksan pada dialog publik yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari di salah satu Warkop di Kota Kendari pada Sabtu, (16/9/2023), malam.

Pantauan, Objetif.id di lokasi, kegiatan yang mengusung tema “Pers Mahasiswa Bukan Humas Kampus” dimulai sejak pukul 19.00 Wita, dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa terkait bagaimana kerja-kerja jurnalistik Pers Mahasiswa.

Terlihat, dialog publik ini menjadi semakin menarik ketika salah satu peserta dialog, Muh. Sulhija melayangkan satu pertanyaan yang sangat sensasional “Memangnya kenapa kalau pers mahasiswa jadi humas kampus?” tanya Sulhija kepada Muh. Aksan.

Selain itu, Sulhija juga menyebut bahwa pemberitaan pers mahasiswa yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan seremonial yang digelar oleh kampus juga menjadi bagian dari kerja-kerja kehumasan.

“Selama ini kan teman-teman pers mahasiswa juga sering menayangkan berita kampus yang sifatnya seremoni. Itu juga bagian dari kerja kehumasan,” ungkap Sulhija.

Menanggapi hal ini, narasumber dialog publik, Muh. Aksan mengungkapkan secara gamblang bahwa pers mahasiswa itu berbeda dengan humas kampus, karena humas Kampus hanya mengekspose kebaikan-kebaikan kampus.

“Kita berbeda, dalam kerja-kerja jurnalistik yang kita lakukan, kita selalu mengupayakan untuk bagaimana bisa menjadi pengontrol dalam setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pihak birokrasi, begitu pun dalam segala aktivitas akademik dan non akademik di IAIN Kendari,” tutur Aksan kepada Objektif.id sesaat setelah kegiatan selesai.

Pers mahasiswa lanjut aksan, tidak boleh menutupi setiap kebenaran yang ditemui oleh para Jurnalis muda di lingkup kampus. Menurutnya, selama pemberitaan itu sesuai dengan fakta maka pers mahasiswa harus tetap menyuarakan itu dengan tata cara penulisan yang tidak keluar dari kode etik jurnalistik.

“Menurut saya selagi itu fakta, tetap kita beritakan, mau berita kita dia dipandang baik, atau dipandang buruk oleh birokrasi, asal sesuai dengan kerja-kerja jurnalistik,” bebernya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Andika membenarkan adanya perbedaan peran antara humas kampus dengan pers mahasiswa. Menurutnya pers mahasiswa khususnya yang ada di IAIN Kendari harus menjadi pilar tegaknya demokrasi di lingkup kampus IAIN Kendari.

“Iya betul, karna kalau kita di UKM Pers, kita tidak tebang pilih dalam pemberitaan, baik sisi positif kampus maupun dari segi kejelekannya. Maksudnya, jika terdapat suatu ketidakadilan, maka pers mahasiswa hadir untuk mengawal hal tersebut,” pungkasnya.

Reporter : Rhesga

Editor : Redaksi

Hadir Sebagai Dosen Tamu di IAIN Kendari, Imigrasi Kendari Beri Strategi Komunikasi Lintas Budaya Kepada Mahasiswa

Kendari, Objektif.id – Sebagai upaya dalam menghadapi Warga Negara Asing (WNA) di Kota Kendari, Imigrasi Kelas I TPI Kendari melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari, Indra Gunawan Mansyur berikan strategi komunikasi lintas budaya kepada mahasiswa IAIN Kendari. Jumat, (15/9/2023).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Usluhudin Adab dan Dakwah (Fuad), Indra Gunawan Mansyur menjelaskan, bahwa strategi komunikasi adalah rencana yang di gunakan untuk mencapai tujuan komunikasi, strategi yang di gunakan dalam imigrasi untuk membangun komunikasi baik kepada warga negara asing dan warga negara Indonesia.

Adapun strategi yang di gunakan, komunikasi visual yaitu garafis, gambar, dan desain visual digunakan untuk menyampaikan pesan seperti pemasangan pamflet, brosur, dan alur layanan pada lingkungan kantor. Selain itu, terdapat strategi komunikasi publik relation, yaitu membangun citra positif dan hubungan dengan berbagai pihak, termaksud media dan masyarakat umum.

Yang lain, strategi komunikasi pendidikan, yaitu menyelenggarakan pelatihan bahasa asing bagi para pegawai melalui pendidikan singkat baik dalam maupun luar negeri serta strategi komunikasi sosial media, yaitu menggunakan platfrom media sosial seperti Facebook, twiter, Instagram, atau linkedln untuk berkomunikasi dengan pengguna layanan Keimigrasian.

Indra Gunawan Mansyur berharap materi yang sudah diberikan kepada mahasiswa dapat diimplementasikan sebagai komitmen membangun komunikasi baik kepada warga negara asing dan warga negara Indonesia.

“Semoga ada kegiatan seperti ini lagi, ini terjadi secara kontinyu karna kita sebenarnya sudah ada kerja sama dengan pihak Fuad iain untuk melakukan praktek lapangan di Kantor Imigrasi Kelas I TPI kendari” ungkapnya.

Sementara itu Yusrifa Halid selaku ketua program studi komunikasi dan penyiaran Islam (KPI) berharap agar mahasiswa mengenal imigrasi lebih jauh lagi.

“Mengharapkan mahasiswa menganal imigrasi lebih jauh tidak hanya sebatas tentang ilmu menajemen komunikasinya tapi lebih jauh lagi tadi kita sudah bahas tentang bagaimana sebenarnya imigrasi ini berperan untuk menjaga keamanan negara sebagai penjaga pembatas negara”.

Reporter : Nini Sasmitha

Editor : Redaksi

Mahasiswa Minta Fasilitas di Ruang Hijau, Kabag Umum IAIN Kendari: ‘Tergantung Pimpinan’

Kendari, Objektif.id – Ruang hijau yang terbentang dari gedung perpustakaan hingga gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kerap dikunjungi para mahasiswa.

Pantauan Objektif.id, puluhan mahasiswa mengunjungi ruang hijau ini saat waktu pergantian mata kuliah sekira pukul 10.00 Wita, waktu istirahat pukul 12.00-13.00 Wita, dan sore hari sekira pukul 15.00 Wita hingga waktu magrib.

Tujuan para mahasiswa pun beragam, ada yang sekedar ingin menghabiskan waktu luang, mengerjakan tugas kuliah, rapat-rapat organisasi, serta sekedar bersenda gurau bersama teman kuliah.

Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Ilham saat mengunjungi ruang hijau ini mengaku, memilih nangkring di tempat ini karena alasan kenyamanan. Menurutnya ruang hijau ini menawarkan sensasi kesejukan sehingga sangat pantas dijadikan tempat untuk menghabiskan waktu luang.

“Kalau di Fakultas saya rasa kurang enak, apalagi kan sementara ada pembangunan gedung baru,” tutur Ilham saat ditemui Objektif.id,  Rabu, (6/9/23).

Selain Ilham, Lia juga membeberkan alasannya memilih mengunjungi ruang hijau ini saat waktu luang. Menurutnya, vibes yang dia rasakan saat nongkrong di ruang hijau IAIN Kendari ini bisa membuka pikiran sehingga banyak mendapat inspirasi.

Meski demikian, para mahasiswa yang ditemui Objektif.id dalan satu lingkaran diskusi di sekitar ruang hijau IAIN Kendari, meminta pihak kampus untuk memberikan perhatian khusus kepada ruang hijau ini dalam hal penataan dan pengadaan fasilitas-fasilitas untuk menunjang kenyamanan mahasiswa saat berada di tempat ini.

Kepala Bagian (Kabag) Umum IAIN Kendari, Amari, saat dikonfirmasi Objektif.id mengatakan, pihaknya telah memikirkan hal tersebut. Namun, belum mendapat anggaran dari pimpinan kampus IAIN Kendari. “Mau di apa, kita hanya bergantung,” ungkap Amari kepada Objektif.id.

Reporter: Akmal
Editor: Ai

DWP IAIN Kendari Hadirkan Dr. Marcelo dari New York Bahas Pentingnya Kesehatan anak 

Kendari, Objektif.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri Kendari (IAIN) gelar Sosialisasi Kesehatan, bersama Dr. Marcelo Gareca., M.D., FACTP., FIDSA dari Guthrie Clinic, New York.

Kegiatan sosialisasi ini di mulai pada pukul 09.00 WITA dengan mengangkat tema “The state of Children’s Health In Indonesia, A Review of the 2020 UNICEF Report” di Aula Perpustakaan IAIN Kendari. Selasa, (12/09/2023).

Dalam pembukaannya, Marcelo Gareca mengatakan stunting itu sendiri merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat dari kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan berada dibawah standar.

Selain itu, lanjut Marcelo Gareca, dia menerangkan bahwa umur 5 tahun merupakan usia yang sangat produktif untuk mengetahui atau mencegah stunting pada anak-anak yang kekurangan Imunisi.

“Jadi untuk melakukan pencegahan pada anak-anak yang terkena stunting, sebaiknya dilakukan sebelum mencapai umur 5 tahun”, beber Marcelo Gareca, Selasa (12/9/2023).

Untuk itu, dirinya berharap informasi yang di berikan bisa betul-betul diterima karena ini merupakan salah satu topik yang sangat penting untuk diketahui bersama.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita, Satmawati Insawan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan keadaan kesehatan anak-anak kita ke depannya.

“Dalam acara sosialisasi ini kita akan mendapatkan berbagai informasi yang berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang kesehatan anak”, katanya.

Wakil Rektor II, Nurdin sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang di selenggarakan DWP IAIN Kendari karena bisa menghadirkan dokter spesialis kanker dari Guthrie Clinic, New York.

“Kegiatan ini sangat penting sekali, patut kita syukuri bisa kedatangan dokter spesialis yang akan membahas pentingnya memahami kesehatan anak di Indonesia khusus nya bagi ibu-ibu di Sulawesi Tenggara, pungkasnya”.

Reporter: Andika
Editor: Rizal

Kohati Badko HMI Sultra Gelar Sekolah Advokasi 

Kendari, Objektif.id – Korps HMI Wati (KOHATI) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggra (Sultra) gelar Sekolah Advokasi pada 7 sampai 10 September 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari.

Kegiatan yang mengusung tema “Perempuan, Kekerasan, Lingkungan Advokasi, Politik Perlindungan Anak” ini diikuti sebanyak 41 orang mahasiswa aktif dari 10 Kampus yang ada di Sultra.

Ketua Kohati Badko HMI Sultra Siti Rabiah Putri Saadin mengatakan, Sekolah Advokasi ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan serta kepekaan mahasiswa terhadap masalah kasus kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak kalangan masyarakat.

“Sebenarnya itu tidak terlepas dari kondisi Sulawesi Tenggara yang sakarang ini darurat kekerasan seksual terhadap anak,” kata Rabiah Putri Saadin saat ditemui awak media, Kamis (7/9/23).

Selain masalah kekerasan seksual, lanjut Rabiah terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro dengan kaum perempuan, sehingga kasus kekerasan terus meningkat.

“Seperti kebijakan di perlindungan anak dan kebijakan perkawinan dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan lainya,” bebernya alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHO itu.

Untuk itu, target yang akan dicapai pada Sekolah Advokasi untuk mengatasi masalah kekerasan seksual terhadap anak maupun kekekerasan terhadap kaum perempuan yang saat ini di Sultra mengalami peningkatan.

“Kita gerak sama-sama dengan media, dengan Psikiater, dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pihak Kepolisian,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Badko HMI Sultra Irfan Karim megapresiasi serta mendukung penuh upaya serta komintmen Kohati Badko HMI Sultra ini untuk menyelesaikan masalah seperti kekerasan seksual yang saat ini menjadi pandemi.

“Kita dudung upaya Kohati ini karna ini merupakan gerak-gerak kemanusiaan yang tujuannya untuk kebaikan generasi-generasi penerus bangsa yang ada di Sultra,” tegas Irfan.

Laporan : Muh. Arya

 

 

Maba Ini Suratku

Penulis: Hikmah Askar

Maba, ini suratku dari mahasiswa yang telah melalui perjalanan di kampus ini, tempat yang akan menjadi rumah kalian selama beberapa tahun ke depan. Seperti kopi yang memerlukan waktu untuk mencapai cita rasa yang sempurna, begitu juga dengan pengalaman kampus ini yang akan mengisi cawan kehidupan kalian.

Saat kalian melangkah ke dalam Gerbang Kampus ini, rasanya seperti sedang menemukan lembaran baru dalam buku hidup kalian. Setiap langkah yang kalian ambil, setiap sudut yang kalian kunjungi, begitu dalam terasa maknanya. Kampus ini adalah tempat di mana tuhan seakan terselip dalam setiap helaan nafas, membisikan petunjuk dan kebijaksanaan.

Jalanan berbatu di Kampus ini menjadi saksi bisu perjalanan kalian. Setiap bebatuan adalah jejak dalam cerita kalian. Seperti kisah dalam buku, setiap sudut kampus memiliki cerita tersendiri. Taman-taman hijau yang rimbun adalah halaman-halaman yang menunggu untuk kalian isi dengan warna-warna kehidupan.

Namun yang berharga adalah pertemuan dengan sesama penjelajah kampus ini, mereka adalah karakter-karakter dalam buku yang akan menghiasi kisah kalian.

MABA INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah memahami beragam ciri khas mahasiswa di kampus ini, sebagaimana yang terjadi dalam bab yang terus berputar dalam kisah kehidupan. Setiap mahasiswa adalah bagian yang tak terpisahkan dari alur cerita yang lebih luas. Ada yang memancar kan semangat yang berkobar kobar dalam mengejar pengetahuan, seperti bara yang tak pernah padam, dan mereka menjadi sumber inspirasi bagi yang lain dengan dedikasi mereka yang tak tertandingi. Ada juga yang sibuk mencari pengetahuan dalam keheningan perpustakaan, menggali harta ilmu yang tersembunyi di antara halaman-halaman buku dan membentuk karakter yang penuh kebijaksanaan. menjadikan setiap hari di kampus ini bercahaya seperti permata. Sementara itu, ada yang sepertinya tidak terlalu peduli, mengikuti kuliah tanpa keterlibatan emosional yang mendalam, dan bersikap acuh tak acuh terhadap berbagai hal. Dan tentu saja, terdapat aktivis yang penuh semangat, memimpin perjuangan untuk isu-isu yang mereka cintai dengan sepenuh hati.

MABA, INI SURAT KU dari seorang mahasiswa yang telah memahami beragam watak senior di kampus ini. Seperti dalam sebuah drama, setiap satu dari mereka memiliki peran yang unik dalam cerita kehidupan kampus. Ada yang menjadi panutan dalam prestasi akademis, membimbing kalian dalam kerumitan ilmu pengetahuan. Terdapat pula senior yang memberikan wawasan berharga tentang pengembangan diri dan berbagai pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan di luar kampus.

Namun, tidak bisa di abaikan pula senior yang terkesan angkuh merasa dirinya lebih superior dari pada yang lain. Mereka mungkin mencoba menggoda kalian dengan perilaku sombong mereka, bahkan beberapa senior terlibat hubungan asmara dengan MABA. Menciptakan dinamika kompleks dalam komunitas kampus ini. Di sisi lain, ada juga senior yang tampak nya acuh tak acuh terhadap keberadaan MABA, kurang berminat untuk membantu atau memberikan nasihat, menjadikan perjalanan kalian terasa lebih menantang.

Semua senior ini adalah bagian penting dalam cerita kehidupan kampus ini, seperti karakter dalam sebuah narasi. Mereka memberikan berbagai sudut pandang tentang pengalaman menjadi mahasiswa di kampus ini. Pengalaman kalian dengan mereka membentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman perjalanan kampus ini dan memberikan inspirasi untuk mengejar impian dengan tekat yang kuat.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah akrab dengan seluruh dosen di kampus ini. Seperti dalam pementasan kehidupan kampus, setiap dosen memiliki peran unik dalam perkembangan kami sebagai mahasiswa. Terdapat yang dengan semangat mengarahkan kami melalui kompleksitas ilmu pengetahuan, seperti panduan yang membimbing dalam labirin pengetahuan, ada juga dosen yang memberi pengetahuan berharga tentang aplikasi praktis dalam bidang studi kami, membuka pintu ke dunia nyata. Meskipun ada yang mungkin yang tampak tegas dan menuntut, mereka akhirnya memberikan pelajaran yang dalam dan berharga tentang mengahadapi tantangan dalam dunia akademik, semua dosen ini adalah pilar utama dalam perjalanan pendidikan kami di kampus ini, dan kami beryukur telah memiliki mereka sebagai mentor.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjelajahi berbagai kepingan organisasi dalam kampus ini. Di sepanjang perjalanan kuliah ini, kalian akan menyelami berbagai komunitas, seperti seorang penjelajah yang menapaki sendirian hutan belantara. Pengalaman ini tidak hanya sekedar catatan di daftar prestasi tetapi bagai serangkaian petualangan yang telah membentuk jiwaku.

Di dalam peradaban kampus ini, aku menjadi pelaut yang menjajaki lautan pergaulan, bertemu manusia-manusia berwarna dan bijaksana. Organisasi-organisasi ini adalah pulau yang tersembunyi yang menyimpan hikmah dan pelajaran berharga. Mereka membingkai cerita hidup ku dengan pengalaman yang tak ternilai harganya.

Kepada kalian, para MABA yang berdiri di ambang petualangan baru, jangan lah gentar untuk mengarungi samudera organisasi yang luas ini. Di balik setiap pintu adalah potensi pengembangan diri dan penemuan diri yang dalam, dengan setiap langkahmu, ingatlah bahwa kampus ini adalah labirin berliku yang penuh dengan harta karun pengetahuan dan koneksi. Selamat menjelajah teman- teman, semoga kalian menemukan makna sejati dalam perjalanan ini.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjadi aktor dalam setiap drama pertunjukan demonstrasi kampus. Di lingkungan kampus ini, kalian akan merasakan semangat perjuangan yang mendalam yang sama seperti cita rasa kopi yang memerlukan waktu untuk sempurna. Kampus ini akan menjadi tempat di mana kalian belajar bahwa kekuatan terbesar terletak dalam kesatuan untuk mencapai perubahan yang di inginkan.

Ketika kalian ikut serta dalam aksi demonstrasi, kalian seperti karakter dalam buku, menambah lembaran baru dalam sejarah dan mewarnai lembaran-lembaran tersebut dengan harapan dan perubahan. Di tengah perjalanan ini semoga kalian ingat bahwa di dalam kehidupan kampus ini, kalian adalah pemain utama dalam drama perubahan sosial yang tengah berkembang.

Saya telah merenung tentang peran saya dalam setiap aksi demonstrasi. Ini adalah momen introspeksi yang mendalam. Apakah tindakan saya benar-benar sejalan dengan nilai-nilai yang saya anut? Bagaimana saya dapat membuat dampak yang positif dalam perjuangan ini? Saya telah belajar bahwa aksi demonstrasi bukan hanya sekedar berteriak di jalan, tetapi juga tentang menemukan suara hati dan kepercayaan diri untuk berdiri demi apa yang saya yakini

Saat berpartisipasi dalam demonstrasi, kami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang ekstrim hingga penolakan yang keras. Namun, kami juga menemukan solidaritas yang kuat di antara sesama mahasiswa. Setiap langkah kami di jalan itu membawa pesan penting tentang perubahan yang harus terjadi. Kami memahami bawah mahasiswa memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan sosial.

Jadi. MABA, ketika kalian ikut serta dalam demonstrasi, ingatlah bahwa ini adalah bagian penting dari perjalanan kalian sebagai mahasiswa. Ini adalah peluang untuk menyuarakan perubahan yang kalian inginkan dalam Dunia ini. Bersama-sama, kita dapat mencapai cita-cita besar dan menciptakan dampak positif yang akan membawa perubahan yang kita harapkan.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menulis kan banyak kisah romansa di kampus ini. Seperti dalam novel-novel cinta yang kita baca. Kampus ini juga menjadi panggung bagi berbagai kisah asmara. Di antara buku-buku tebal dan jadwal kuliah yang padat, banyak di antara kita menemukan teman sejati bahkan cinta sejati. Kampus ini adalah saksi dari senyuman gugup pertemuan pertama, perjalanan panjang mengenal satu sama lain, dan moment-moment tak terlupakan yang melibatkan hati. Semua ini menambah warna warni pengalaman kampus, memperkaya kisah hidup yang kita tuliskan dengat setiap langkah kita di sini.

Kisah romansa di kampus ini begitu beragam seperti warna-warna bunga di taman. Ada yang menemukan cinta pada teman sekelas, berbagi buku dan mimpi bersama-sama. Ada juga yang melibatkan diri dalam percintaan yang tumbuh dalam kebersamaan dalam organisasi kemahasiswaan. Beberapa kisah mungkin singkat dan manis seperti puisi, sementara yang lain adalah epik panjang yang terjalin selama bertahun-tahun. Meskipun tidak semua kisah berakhir bahagia, setiap pengalaman romansa di sini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan kami sebagai mahasiswa.

Cinta di kampus ini adalah cerminan dari keragaman kisah kehidupan, seperti berbagai buku di perpustakaan yang saling melengkapi. Ini adalah pengingat bahwa meskipun kami datang kesini untuk mengejar ilmu, kita juga menemukan pelajaran berharga tentang cinta, komitmen dan pengorbanan. Jadi maba, saat kalian menjalani perjalanan kampus ini bersiaplah untuk mengukir kisah romansa kalian sendiri di antar bab-bab dalam buku kehidupan yang tak terduga dan indah.

MABA, INI SURATKU dari seorang mahasiswa yang telah menjatuhkan air mata sampai mengisi cawan kehidupan di kampus ini. Seperti hujan yang Kadang-kadang mengguyur kampus ini, ada saat saat di mana tekanan akademik, tantangan sosial, atau kegagalan pribadi membuat kalian merasa terluka dan lelah. Namun, ingatlah bahwa setiap tetes air mata yang jatuh adalah bagian dari proses tumbuh dan belajar. Itu adalah tanda bahwa kita telah berani mencoba, berani gagal, dan berani untuk bangkit kembali. Air mata itu juga mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesulitan ada pelajaran berharga yang akan membantu kita tumbuh menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri

MABA, ini adalah surat ku untuk kalian, para protagonis dalam kisah kampus ini, kampus ini adalah dunia yang menunggu untuk di jelajahi, dan mungkin tersimpan dalam setiap detik yang berlalu, akan memberikan untuk melangkah maju.

Selamat menjalani setiap bab dalam buku kampus ini. Jadilah penjelajah yang berani, penikmat ilmu yang lapar, dan pencari makna yang penuh semangat. Selamat menulis kisah kampus yang tak terlupakan.

MABA, ini suratku dari mahasiswa yang telah melalui bab-bab berwarna di kampus ini. Saat kalian menemukan diri kalian terjebak dalam momen kebingungan atau ketidakpastian, ingatlah bahwa kalian tidak sendirian. Kami, para senior, adalah teman yang selalu siap untuk membantu kalian menavigasi air yang kadang deras, namun penuh dengan keindahan.

Kampus ini lebih dari sekadar bangunan dan mata kuliah. Ini adalah jaringan hubungan, pertumbuhan diri, dan penemuan kekuatan yang mungkin sebelumnya kalian tidak ketahui. Ini adalah tempat di mana kalian akan belajar, mengenal, tumbuh, dan menemukan diri kalian sendiri.

Jadi, MABA, sambutlah kampus ini dengan mata terbuka dan hati yang lapang. Ini adalah awal dari petualangan yang menarik. Ini adalah waktu untuk menemukan potensi tersembunyi kalian, baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam diri kalian sendiri.

Penulis adalah salah satu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Staf Ahli Kemenag RI, Abu Rochmad Sebut KKN EXPO IAIN Kendari Patut Jadi Contoh Kampus Lain

Kendari, Objektif.id – Staf Ahli Menag Bidang Hukum dan Moderasi Beragama Republik Indonesia Abu Rochmad, resmikan KKN EXPO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari tahun 2023 di Pelataran Gedung Terpadu IAIN Kendari, Minggu (3/9/23).

Pantauan Objektif.id di lokasi, terdapat berbagai macam produk baik itu produk kecantikan, produk kesehatan, kerajinan tangan, pupuk organik, dan masih banyak lagi produk dipamerkan pada Expo tersebut.

Abu Rochmad mengatakan ajang KKN EXPO IAIN Kendari ini menunjukkan bahwa KKN dapat menghasilkan produk yang kreatif, khas sesuai dengan daerah tempat mahasiswa mengikuti KKN “Model Expo KKN seperti ini bisa di copy di tempat-tempat di kampus-kampus yang lain,” kata Abu Rochmad, Minggu (3/9/23).

Selain itu, lanjut Abu Rochmad ajang KKN EXPO ini juga menunjukkan bahwa KKN itu dapat menghasilkan produk yang kreatif, khas sesuai dengan wilayah mahasiswa itu melaksanakan KKN. Selain itu, hal ini juga bagian dari pengamalan teori yang pernah dipelajari di bangku kuliah lalu di praktekkan di tempat KKN.

“Sarana untuk mengasah juga kepekaan mahasiswa bagaimana mereka melihat berbagai persoalan yang di hadapi masyarakat untuk di Carikan solusinya”, Katanya.

Untuk diletahui, sebanyak 218 Produk dari berbagai kategori: makanan, kecantikan, kesehatan, kerajinan tangan, pupuk organik serta inovasi yang ditampilkan pada KKN Expo. Ini merupakan hasil karya dari 1.112 mahasiswa yang terdiri dari 1070 mahaiswa KKN Reguler, 30 mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama, dan 20 mahasiswa KKN Kerjasama dengan total jumlah 180 posko.

Laporan : Melvi Widya

Editor : Redaksi

 

Pamerkan Kerajinan Tangan Dari Kerang, Mahasiswa KKN Kerjasama Desa Labengki Raih Juara 1

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa KKN Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Sulawesi di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sukses meraih juara pertama pada kegiatan KKN Expo yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, pada Minggu, 3 September 2023.

Kerajinan yang berasal dari kerang yang hanya terdapat di Desa Labengki ini  merupakan inovasi baru yang di buat oleh Mahasiswa KKN Kerjasama Desa labengki yang direncanakan akan terus dikembangkan hingga menjadi ciri khas dari Desa tersebut sehingga dapat menjadi cendramata bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Labengki.

Fitri, salah satu mahasiswa KKN Kerjasama asal IAIN Kendari mengatakan dalam pembuatan kerajinan tersebut, dibutuhkan waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, mulai dari awal hingga tahap akhir kerajinan ini. Hal itu disebabkan karena tiap sisi dari kerajinan tersebut harus dikerjakan secara bertahap.

“Dalam proses pembuatan butuh  waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, karena melalui begitu banyak proses mulai dari proses  susun kerangnya di satu sisi terlebih dahulu. Setelah kering, disusun pasir yang sudah dicampur dengan lem, Terus dikeringkan lagi. Setelah itu, lanjut ke sisi yang lain,” kata Fitri saat ditemui Objektif.id

Selaras dengan itu, Sulfikar salah satu dewan juri dari perwakilan asesor manajemen mutu industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari mengaku terpukau dengan kerajinan yang di tampilkan oleh KKN Kerjasama dan mengharapkan produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat di pasarkan.

“Terkait dari hasil karya mahasiswa ini mereka sangat luar biasa tidak kalah bersaing dari produk UMKM yang ada makanya tadi saya sampaikan itu supaya ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak yang bisa membantu mereka dalam hal ini bisa dijual ke toko-toko ataupun ke pusat oleh-oleh,” ungkapnya.

Penulis : Tessa ASN