Cafe dan Resto di Atas Batu Karang, Kunjungi ‘Nua Indah’ di Wakatobi

Reporter: Syafirah/Editor: Adh

Objektif.id, KENDARI – Banyak kafe kekinian yang muncul dengan konsep yang unik, contohnya wisata kuliner yang hanya dipisahkan oleh jembatan kayu dengan Pulau Wangi-Wangi.

Ada satu tempat wisata yang sudah cukup lama. Dimana kafe tersebut diberikan nama Nua Indah yang mengkolaborasikan wisata kuliner dan wisata alam, yang berada di Jalan Poros Sombu Bandara, Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sultra.

Nua Indah merupakan salah satu resto yang paling banyak diminati para pengunjung dari berbagai daerah. Bagaimana tidak, letaknya  yang strategis dan unik, sehingga mudah dijangkau.

Pengelola Nua Indah, Halmi mengatakan sebelum diberi nama Nua Indah, tempat ini sering berganti-ganti nama. Dan telah berdiri dari tahun 2005.

“Nua Indah awal berdirinya tahun 2005 kurang lebih terus pada tahun 2015 dikontrak oleh Wasabi, san mengganti nama Wasabi Nya, nah pada tahun 2019 Wasabi telah melepas kontrak sejak awal tahun 2019, dan sejak 2020 Januari kembali menjadi Nua Indah,” kata Halmi, Minggu, 9 Januari 2022.

Tempat ini juga menyediakan berbagai macam makanan khas Wakatobi, seperti Sup Ikan Parende, Ikan Bakar colo-colo, Tuna steak dan Tuna Sashimi. Rasanya yang enak membuat para pengunjung tidak bosan datang ke tempat ini.

Selain makanan, Nua Indah ini juga menyediakan berbagai fasilitas lengkap, seperti villa, tempat khusus untuk berfoto, dan tempat duduk khusus untuk menikmati senja. Sehingga membuat para pengunjung merasa nyaman selama berada di tempat tersebut.

 

“Harapan kedepannya Nua Indah smoga Pemerintah Daerah khususnya dispar mensupport dari segi promosi agar Nua Indah menjadi prioritas wisatawan Lokal, Nusantara maupun Mancanegara nantinya. Terhadap Pengelolaan dan pengembangan Nua Indah pun harus ditingkatkan lagi dari segi Management Pelayanan,” kata halmi.

Kafe yang begitu Indah sekilas tampak seperti pulau karang kecil berada di tengah lautan. Namun jika kita lihat dengan lebih teliti lagi, sebenarnya Nua Indah ini adalah sebuah restoran dan rumah makan yang berdiri diatas pulau karang kecil.

Salah satu pengunjung Nua Indah, Jida yang merupakan warga dari desa Pongo, menjelaskan untuk mencapai kafe tersebut, waktu yang ditempuh kurang lebih 10 menit.

“Waktu yang bisa saya tempuh menuju Nua Indah kurang lebih 10 menit dengan jarak 4 km, dengan menggunakan kendaraan bermotor,” ujarnya.

Selain itu, para pengunjung Nua Indah selalu menjadikan tempat ini sebagai objek untuk menikmati pemandangan sunset di sore hari. Dengan menikmati hidangan yang disediakan di tempat ini.

Salah satu pengunjung diluar desa Sombu, Yoan mengatakan, pihaknya merekomendasikan tempat ini bagi para remaja atau kalangan orang tua yang suka dengan pemandangan senja.

“Jadi kalau untuk saya. Saya sangat merekomendasikan Nua Indah, bagi remaja atau kalangan orang tua yang suka sekali  dengan pemandangan senja itu kita bisa dapatkan di Nua itu sendiri karena kita bisa langsung berpapasan dengan senja dan tempatnya juga strategis, kita bisa melihat bibir karang atau pun pantai dan Lumba-lumba juga kadang sering bermunculan di perbatasan karang yang ada di Nua Indah,” ungkapnya.

 

Pantai Kramat Beach Pesona Baru Pulau Taliabu

Repotrer: Fitriani

Editor: Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Pulau Taliabu memiliki keindahan pantai yang sungguh menakjubkan.

Nah, ada lokasi wisata baru bernama Kramat Beach yang berada di Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat, kini ramai dikunjungi warga. Wisata yang tergolong belum lama itu dibuka oleh salah satu warga Desa Kramat,

Dimana tempat wisata yang satu ini lebih tepatnya terletak di ujung Desa, di Dusun IV atau masyarakat biasa menyebutnya dengan Dusun Kelapa I dikarenakan di dusun itu terdapat banyak kelapa yang tumbuh.

Tak kurang dari 20 menit perjalanan darat, anda akan tiba dilokasi ini. Keindahan pantai dan laut yang terpadu dalam satu pandangan yang bisa membuat suasana hati menjadi lebih tenang terkadang menjadi target pelepas penat di kala lelah bekerja.

Air laut yang jernih dan di tembah dengan kilauan pasir putih yang jika terkena paparan sinar matahari menjadi terlihat begitu segar untuk menyebur.

Salah satu pengunjung pantai Keramat Beach, Putri yang merupakan warga asli desa Keramat, dimana waktu yang ditempuh untuk sampai pada pantai kurang lebih 20 menit.

“Lama waktu yang saya tempuh kurang lebih 10 menit dari Pelabuhan Feri. Dengan jarak 2 km dengan jalan yang poros,” ucapnya, Minggu, 8 Januari 2022.

Sementra salah satu pengunjung diluar desa, Andi mengatakan waktu tempuh yang dia lalui dengan juga jarak 12 Kilometer dengan waktu 30 menit.

“Kalau mulai start dari Gedung Hemung Sia-sia dulu atau biasa di sebut gendung kuning oleh masyarakat setempat bisa di tempuh dengan jarak 12 Km. Dengan waktu 30 menit,” ujarnya.

Terlebih Ketika sampai di pantai tersebut, anda telah disambut dengan pasir putih yang sangat menarik. Selain pantai anda juga dapat menikmati berbagai menu-menu makanan yang di sajikan oleh berbagai kedai seperti bakso, soto, gorengan dengan minuman air kelapa.

Terdapat beberapa sarana yang di sediakan oleh pemilikkedai seperti Ayunan dan beberapa tempat yang cocok untuk mengambil gambar. Terkadang terlihat air pasang menjadikan kramat beach menjadi lebih menarik.

Sebanyak 161 Mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Kendari Mengikuti Pembekalan PPL

Reporter : Al-izar
Editor : Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Fakultas Syariah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melaksanakan kegiatan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2022 di hotel Zahra, Jum’at (7/1/2022).

Kegiatan pembekalan itu mengangkat tema “Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Melalui Transformasi Pelayanan Umat Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 IAIN Kendari Dr, Husain Insawan M.Ag, Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Hj. Ipandang, M.Ag, Kanwil Kemenkuham, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Polda serta para dosen pembimbing lapangan dan para peserta pembekalan dari kelompok mahasiswa.

Wakil Rektor I, Husain Insawan mengatakan, bahwa dalam melaksanakan magang atau PPl ini ada dua komponen besar yang harus diperhatikan yaitu, hard skill dan soft skill.

“Berbicara tentang hard skill itu berarti, kita bicara mengenai kompetisi. Baik itu pengetahuan, maupun keterampilan yang berjalan dan diberlakukan pada instansi tersebut kemudian dipadukan dengan kompetensi yang telah kita miliki,” katanya.

Lanjutnya, ia juga mengatakan, agar kreativitas mahasiswa yang mengikuti PPL ini harus senantiasa dibangun.

“Soft skill ini terkait dengan kreativitas mahasiswa yang melaksanakan praktek pengalaman lapangan, kreativitas harus senantiasa di bangun, harus ada inisiatif kretivitas dari mahasiswa kita,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah, Ipandang, memberi pesan kepada mahasiswa(i) yang mengikuti PPL tersebut agar disiplin ketika di lokasi PPL masing-masing.

“Jangan menyusahkan di tempat yang dituju nanti, di Pengadilan Agama, Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri dan lain sebagainya. Kenapa harus seperti itu, karena ada konsekuensi nilai di situ bagaimana kedisiplinan para mahasiswa yang mengikuti PPL,” ucapnya saat menyampaikan sambutan.

Ia juga berharap kepada seluruh mahasiswa(i) Fakultas Syari’ah agar dapat memberikan yang terbaik.

“Berikan yang terbaik dimana anda ditempatkan,” harapnya.

Korelasi Mahasiswa Dalam Hukum Perbankan Syariah

Penulis: Afdan

Bicara “Islam” Tidak dapat dipungkiri masih ada stigma yang berkembang pada masyarakat dalam memahaminya secara parsial yang diwujudkan dalam bentuk ritualisme kendaraan untuk mendekatkan diri kepada Allah semata dan mengasumsikan Islam tidak ada kaitannya dengan dunia perbankan, pasar modal, asuraanisi dan deposito, giro, transaksi export-impor, dan sebagainya.

Bahkan ada anggapan Islam dengan sistem nilai dan tatanan normatifnya dana ketentuan syariah. Ini bentuk pandangan sempit karena tidak memahami islam secara kaffah.

Menurut penulis, agama Islam bukan hanya agama yang memberikan ajaran-ajaran untuk mempersiapkan manusia bagi kehidupan akhirat atau kehidupan kerohanian belaka, melainkan ajaran Islam juga bagaimana mengimplementasikan hubungan manusia dengan manusia (Muamalah) serta mendorong manusia optimis dengan hidupnya sekarang yang bersifat material dan positif.

Islam adalah suatu cara hidup  yang bernuansa universal jika dipahami secara utuh dan totalitas mengamalkan ajarannya, sehingga sadar atau tidak sistem ekonomi akan tumbuh dan berkembang dengan baik bila landasannya bertumpu pada nilai dan prinsip syariah. Ketika diimplementasikan dalam aspek bisnis dan transaksi ekonomi.

Namun kenyataanya dan disayangkan perkembangan bank syariah di Indonesia terkesan agak lambat karena kurang dikelola secara profesional. Kurang berkembangnya bank syariah terletak pada umatnya sendiri karena masih ada umat Islam belum paham ekonomi Islam atau pun tidak mempraktikkannya dalam bertransaksi bisnis dan keuangan sehari-hari, merasa takut menjadi miskin.

Artinya bahwa, paradigma itulah yang membuat bangsa ini mengalami degdradasi baik itu dari sisi kelembagaan, keilmuan, serta kemajuan pola pikir masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, saatnya masyarakat untuk membuka mata dan merubah cara pandang terhadap bank syariah sebagai alternatif untuk ditumbuh kembangkan dalam dunia perbankan Indonesia saat ini.

Hukum Perbankan Syariah

Dilansir dari, bantuan hukum-sbm.com hukum perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank yang memenuhi prinsip-prinsip syariah dan memiliki peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan.

Prinsip-prinsip syariah itulah yang kemudian menjadi pijakan awal dalam bermuamalah, baik pada hubungan secara inividu, kelompok, ataupun hubungan secara kelembagaan.

Peran Mahasiswa

Salah satu sumber daya manusia yang cukup besar potensinya yaitu mahasiswa,
dimana mahasiswa punya tanggung jawab besar sebagai pembawa perubahan.

Mahasiswa yang memiliki beberapa karakter khas dalam berbagai bidangnya tentu menjadi salah satu hal yang berpeluang besar untuk dapat berperan aktif dalam membawa perubahan salah satunya di lembaga perbankan syariah di Indonesia.

Pertama, mahasiswa memiliki jiwa kreativitas dan inovasi yang sangat tinggi khususnya familiar dalam mengakses teknologi atau sosial media. Kemudahan tersebut dapat menjadi salah satu peluang peran mahasiswa dalam mempromosikan produk-produk bank syariah sampai ke penjuru negeri dan mendorong pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi digitalnya.

Kedua, peranan mahaswa dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah juga dapat dilakukan melalui seminar-seminar ekonomi syariah yang mana pemahaman ekonomi syariah terhadap mahasiswa. Adanya mahasiswa yang teredukasi ekonomi syariah akan memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang sektor ekonomi syariah, khususnya perbankan. Sehingga mahasiswa dapat mensosialisasikan hal ini ke keluarga, masyarakat atau komunitas-komunitas yang ada di lingkungan di sekitar.

Ketiga, penyelarasan produk-produk perbankan syariah dengan mahasiswa sehingga masyarakat dapat melek dengan ekonomi syariah. Misalnya, model tabungan syariah untuk milenial yang lebih mengedepankan pemahaman pelarangan riba atau tidak ada bunga tetapi bagi hasil.

Mahasiswa dapat menjadi pelopor untuk perkebangan perbankan syariah di masa depan, hal ini harus dibarengi dengan pemahaman literasi ekonomi syariah sejak dini yang akan memberikan efek yang besar bagi masyarakat. Sehingga perbankan syariah di Indonesia dapat bersaing di taraf internasional.

Penulis adalah salahsatu mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Ekonomi dan Bisnis Islam.

Pentingnya Kebersihan Pantai, HMPS PAI Gelar Bakti Sosial di Pantai Nambo

Reporeter: Fitriani
Editor: Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) gelar bakti sosial bersih-bersih di Pantai Nambo, Kelurahan Nambo, Kecamatan Abeli, Kabupaten Kendari, Rabu (5/1/2022).

Dari pantauan objekjif.id dilokasi, aksi bersih-bersih pantai itu diikuti oleh mahasiswa semester satu dipimpin lansung oleh Irma Irayanti S.HI., M.Pd serta beberapa anggota Dinas Pariwisata.

Pembina Kegiatan, Irma Irayanti mangatakan, aksi bersih-bersih pantai ini merupakan bagian kecil dari nasionalisme mahasiswa atau implementasi dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

“Bersih-bersih pantai ini sebenarnya kita sedang mengajarkan kepada mahasiswa secara tidak langsung bagaimana Sustainable Development Goals (SDGs) dan bagaimana itu nilai-nilai nasionalisme, bagaimana mencintai negeri kemudian menghargai linkungan serta sadar untuk menjaganya,” kata Irma Irayanti.

Irma Irayanti, menambahkan, bahaya dari sampah jenis plastik ini antara lain pencemaran air laut yang dapat mengganggu rantai makanan dan membunuh hewan laut, pencemaran air tanah karena sampah plastik tidak mudah terurai, sehimgga target utama dari kegiatan ini adalah sampah plastic.

“Target kegiatan ini adalah sampah plastic,” tambahnya.

Dikutip dari icctf.or.id, Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan dasar pijakan Pemerintah Indonesia dalam melakukan pembangunan berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan target mendesak terkait SDGs urusan ekosistem laut tersebut.

Targetnya, pada 2020 ini ada upaya mengatasi dampak merugikan tersebut guna tercipta laut yang sehat dan produktif. Serta melakukan konservasi setidaknya 10% wilayah pesisir. Sementara pada 2025 targetnya adalah mengurangi polutan laut termasuk sampah plastik.

Sementara itu, Ketua Panitia, Wahyu Dias Ramadan berharap, aksi bersih-bersih tidak hanya dilakukan pada tempat ini, akan tetapi di lingkungan masing-masing.

“Harapan saya kepada seluruh masyarakat dan mahasiswa, bukan saja kebersihan itu kita lakukan di satu tempat dalam rangka tertentu. Akan tetapi,kebersihan itu harus kita jaga dalam rangka kebersamaan dan kebersihan lingkungan kita,” tuturnya.

Hilangnya Ketua KPUM IAIN Kendari Usai Pemilma

Reporter: Rizal Saputra

Editor: Riski

Objektif.id, Kendari – Kabar Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Amirulah, telah mengilang heboh di jejaring media sosial, terutama di berbagai grub WhatsApp.

“Dicari Ketua KPUM yang telah mengilang sejak pemilma ditutup……

“Dia kemana kah ini Ketua KPUM bela…?” tulis Nandar digrub WhatsApp yang diterima objektif.id, Kamis (30/12/2021).

Salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, mengeluhkan hingga saat ini belum ada hasil dari pemilihan kemarin.

“Padahal, itu pemilihan sudah selesaimi tapi belum ada hasilnya,” ucapnya saat diwawancarai.

Untuk diketahui, saat dikonfirmasih terpisah melalui via seluler, Ketua KPUM tidak dapat dihubungi, hingga berita ini diterbitkan.

Mencuri Raden Saleh

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang sebuah film terbaru yang akan dirilis beberapa bulan kedepan, yaitu film yang berjudul “Mencuri Raden Saleh”.

Film Mencuri Raden Saleh ini merupakan film garapan rumah produksi Visinema Pictures, yang di sutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, dan film ini juga di isi oleh sederet aktor-aktor muda dan berbakat Indonesia.

Film ini bergenre Acrion Crime dan memiliki jalan cerita yang anti mainstream dari kebanyakan film lainnya. Film ini menceritakan tentang 6 anak muda yang akan melakukan sebuah aksi pencurian di istana negara, dan barang yang akan mereka curi di istana tersebut adalah sebuah lukisan yang memiliki nilai yang sangat mahal, yaitu lukisan karya Raden Saleh.

Lukisan karya Raden Saleh yang dimaksud dalam film ini adalah lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang dibuat pada tahun 1857.

Adapun aktor-aktor yang terdapat di film ini diantaranya adalah Iqbaal Ramadhan yang berperan sebagai Piko (The Forger), Angga Yunanda sebagai Ucup (The Hacker), Aghniny Haque sebagai Sarah (The Brute), Umay Shahab sebagai Gofar (The Handyman), Ari Irham sebagai Tuktuk (The Driver), dan Rachel Amanda sebagai Fella (The Negotiator). Keenam anak muda ini didalam film ini merupakan satu tim yang masing-masing mempunyai peran penting dalam misi untuk mencuri lukisan berharga tersebut.

Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara mengatakan alasan munculnya ide membuat film ini adalah pada saat dia berdiskusi dengan seseorang pada tahun 2018 di Jogja kala itu. Hingga akhirnya setelah melewati proses yang panjang, mulai digarap lah film Mencuri Raden Saleh pada tahun 2021 dan melibatkan 6 orang aktor muda di dalamnya.

Film ini merupakan karya produksi terbesar dari Visinema Pictures, dan tentunya film ini akan banyak dipenuhi dengan adegan aksi yang menarik, mulai dari aksi pencurian hingga kejar-kejaran. Film ini kabarnya akan dirilis pada akhir tahun 2022 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Sedikit informasi tentang Raden Saleh, dia terkenal sebagai seorang pelukis modern pertama di Indonesia, dengan nama lengkap Raden Saleh Sjarif Boestaman.

Dia dianugerahi sebagai pahlawan nasional karena berhasil memberikan gambaran baru terkait peristiwa penghianatan pihak Belanda terhadap pangeran Diponegoro yang mengakhiri perang Jawa pada tahun 1830.

Pemerintahan Hindia Belanda menarasikan peristiwa tersebut didalam lukisan karya Nicolaas Pieneman (1835) yang berjudul Penyerahan Diri Diponegoro dan didalam lukisan tersebut, Pienam Menggambarkan pangeran Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah.

Dan pada tahun 1957, Raden Saleh melukis kembali peristiwa ini yang diberi judul “Penangkapan Pangeran Diponegoro” dan dia menggambarkan Pangeran Diponegoro dengan raut wajah tegas dan menahan amarah.

Pentingnya Kesehatan, HMPS BPI Gelar Seminar Milenial Mental Health 

Reporter : Syafira
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) menggelar seminar Milenial Mental Health dengan tema In Mental Health Means, di Gedung Aulamini Perpustakaan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)  Kendari, Selasa (28/12/2021).

Ketua Program Studi PBI, Ni’matuz Zuhrah mengatakan, tujuan dari seminar ini, untuk memberikan pemahaman serta selalu berpikir posistif dalam mejalankan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa.

“Kegiatan ini juga bertujuan bagaimana nanti mahasiswa selalu berpikiran positif disetiap menjalankan perannya, apalagi ini sebagai mahasiswa yang kemudian sedang berada dimasa pandemi, pasca pandemi ya, masih banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi,” ucapnya saat menyampaikan sambutan.

Tidak hanya itu, ia berpesan untuk mahasiswa yang mengikuti seminar ini, dapat memberikan gambaran kepada masyarakat sekekilingnya khususnya mahasiswa lainnya yang tidak sempat mengikuti seminar ini.

Bahwa, setiap manusia selalu diuji dengan permasalaha, baik itu masalah dalam kehidupan maupun masalah dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai mahasiswa. Namun perlu dingat setiap masalah pasti punya sisi baik dan buruk.

“Caranya kita supaya bisa menerima keadaan diri kita dengan baik, supaya bisa mengintropeksi diri kita dengan baik dan bisa merubah itu dengan baik dengan mengambil selalu sisi positif bukan negatif,” ujarnya.

Wakil Dekan III Fakultas Ushuliddi Adab dan Dakwah (FUAD) Dr. H Iksan berpesan kepada mahasiswa yang mengikuti seminar Milenial Mental Health ini, agar menyimak baik-baik apa yang disampaikan pemateri.

“Dengarkan baik-baik apa yang disampaikan, kemudian anda merauk sebanyak-banyaknya ilmu dari ibu Nurhaerani Haebah,” ucapnya saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Ketua Panitia, Wahyudi Jisaid mengungkapkan, perencanaaan kegiatan ini sudah sejak lama diperbincangkan pada tatanan pengurus. Namun hari ini baru bisa diselenggarakan.

“Persiapan untuk Kegiatan ini sebenarnya sudah lama di rencanakan tapi karena satu dan lain hal,” ungkapnya.

Lanjut Wahyudi, Besar harapannya kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, dapat mengetahui bagaimana cara kita mengatasi masalah yang terjadi dalam diri kita.

“Setelah mengikuti kegiatan mental health ini, mahasiswa jadi tau, bagaimana sih sebenarnya cara kita mengatasi masalah dalam diri kita,” harapnya.

Sedangkan Rahma, selaku Ketua Hmps BPI, mengatakan bahwa harapan kedepannya kepada Hmps BPI agar bisa menciptakan kegiatan-kegiatan yang bisa bermanfaat bagi seluruh mahasiswa.

” Untuk harapan hmps kedepannya lagi semoga bisa menciptkaan lagi kegiatan – kegiatan yang bisa bermanfaat lagi kepada seluruh mahasiswa, bisa menjadi terobosan baru lagi kedepannya menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.

Adakan Kelas Literasi, UKM-Pers IAIN Kendari Hadirkan Penulis Sekaligus Stand Up Comedian

Reporter : Elfirawati

Editor : Al-izar

Objektif.id., Kendari — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari adakan Kelas Literasi bagi Anggota Muda UKM-Pers Angkatan XXI.

Kelas literasi adalah kegiatan mengenal dunia literasi sebagai upaya menarik minat dan menumbuhkan budaya baca dan tulis bagi anggota muda UKM Pers IAIN Kendari.

Kelas literasi tersebut akan berlangsung selama tiga minggu di mana kelasnya terbagi menjadi literasi fiksi, literasi jurnalistik, dan literasi ilmiah. Setidaknya, terdapat delapan sub materi dalam kelas literasi itu. Beberapa materi tersebut di diantaranya ; Teknik Penulisan Cerpen, Teknik Penulisan Novel, Teknik Penulisan Artikel, Teknik Penulisan Jurnal, Teknik Penulisan Essay, Teknik Penulisan Berita, Teknik Penulisan Opini, dan Teknik Penulisan Picture.

Ketua Umum UKM-Pers, M. Ilham Pranata mengatakan, bahwa kegiatan tersebut diadakan untuk mengenalkan dunia literasi kepada anggota muda sebagai upaya untuk menumbuhkan ketertarikan dan minat baca dan tulis.

“Iya, jadi kegiatan ini kami adakan agar adik-adik bisa lebih mengenal tentang dunia literasi dan juga menumbuhkan minat baca dan tulis mereka. Juga sekaligus untuk melihat kemampuan adik-adik ini di mana letak ketertarikan dan juga kemampuan mereka agar kami bisa memfokuskan mereka di bidang literasi yang mereka tekuni, ” jelasnya. Minggu, (26/12/2001).

Kelas literasi ini sudah berlangsung dua hari dan akan diadakan setiap sabtu dan minggu selama tiga minggu berturut-turut.

Menariknya, pemateri yang dihadirkan dalam kelas literasi fiksi “Teknik Penulisan Novel” tersebut adalah Yusuf Idris Wilo seorang penulis sekaligus Stand Up Comedian.

Beberapa karyanya telah diterbitkan, berikut ini karya-karya Yusuf diantaranya ; Is This Love? (Novel), Lembah Lelaki (Kumpulan Puisi), Lantai 2 (Kumpulan Cerpen), Cinta Yang Candu (Novelet), dan Latihan Melupakan (Life Style).

Yusuf mengungkapkan, bahwa ia juga tak hanya sibuk menulis akan tetapi, ia juga aktif mengisi kelas-kelas kepenulisan di kota Kendari.

“Iya, selain menjadi Penulis dan Stand-Up Comedian saya juga aktif mengisi kelas-kelas kepenulisan di kota Kendari,” ungkap Yusuf.

Ia juga mengungkapkan, bahwa akan menggelar sebuah projek diberi nama Writer Laboratory.

“Jadi, projeknya itu Writer Laboratory yang rencananya akan diadakan bulan Januari nanti dan projek ini akan terbuka untuk umum,” ungkap Yusuf.

Sebagai informasi, Writer Laboratory adalah sebuah kelas kepenulisan yang nantinya akan digelar bulan Januari nanti. Namun, Projek Writer Laboratory ini akan berbeda dengan kelas-kelas kepenulisan pada umumnya. Karena konsep yang akan digunakan Yusuf jauh berbeda dan tentunya menarik diikuti. Projek baru Yusuf ini sangat menarik untuk diikuti bagi teman-teman yang tertarik dan ingin terjun di dunia tulis-menulis.

Upaya Mempererat Silaturahmi, HMPS MPI Mengadakan Bina Akrab

Reporter : Rheka Vandita

Editor : Al-izar

Objektif.id, Konawe – Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (HMPS MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar bina akrab.

Kegiatan yang tema Management Running Maze itu digelar di Permandian Toronipa Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, pada tanggal 26 Desember 2021.

Ketua Panitia, Alya Lidya Zahira menjelaskan, tujuan dari kegiatan Bina Akrab dengan tema Management Running Maze ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa dengan alumni MPI yang ada di IAIN Kendari.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mempererat tali persaudaraan, tali rasa kekeluargaan antara program studi manajemen pendidikan Islam mulai dari alumni, senior angkatan 2017 sampai 2021 dan kalau bisa ya dengan dosen juga,” ungkapnya.

Di tempat yang sama salah satu peserta, Meri Patmawati menuturkan, setelah mengikuti kegiatan bina akrab tersebut dia lebih mengenal yang mana senior dan mana yang junior.

“Dengan adanya kegiatan ini, saya lebih mengenal teman-teman seangkatan saya, kemudian saya dapat mengenal mana yang senior mana yg junior, karena pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.” tutupnya.

Upaya Melanjutkan Ragenerasi, UKK Mahiscita IAIN Kendari Gelar Mubes

Reporter : Asrinawati Aziza

Editot : Rizal Saputra

Objektif.Id, Kendari – Mahasiswa Islam Pencinta Alam (Mahiscita) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke XXIV di Gedung Auditorium IAIN Kendari, pada 25-26 Desember 2021.

Ketua Panitia, Abdul Rahmat mengatakan, Mubes kali ini mengangkat tema Mewujudkan Regeneritas Kepemimpinan Yang Berintegritas Demi Kejayaan Mahiscita IAIN Kendari.

Menurutnya, tema yang diusung pada mubes ke-24 ini adalah langkah untuk mendorong UKK Mahiscita agar lebih baik lagi.

“Tema ini akan lebih mendorong MAHISCITA kedepannya selalu memenuhi standar-standar yang diharapkan,” Tutur Rahmat saat menyampaikan laporan Ketua Panitia.

Ditempat yang sama, Wakil Rektor III, Herman, berpesan pada calon ketua mahiscita, agar menerima hasil keputusan dari Mubes ini.

“Saya berpesan bahwa silahkan melakukan musyawarah yang tentunya para kandidat ini mencalonkan diri pasti yang namanya siap kalah dan siap menang, oleh karena itu siapapun dia kalau menang mari kita dukung bersama-sama. Jangan terjadi bentrok, jangan terjadi saling singgung menyinggung,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Atas nama Ketua Mahiscita, Intan Nurmainah, berharap siapapun peminpin yang akan terpilih nantinya mampu menciptakan generasi-generasi yang bertanggung jawab mewujudkan cita-cita Mahiscita IAIN Kendari.

“Mampu menciptakan generasi-generasi yang hebat berintegritas dan berkualitas dalam segala bidang, mampu melahirkan pemimpin yang mampu bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan cita-cita MAHISCITA IAIN Kendari,” Harap Intan Nurmainah.

Diduga Oknum Dosen Ikut Campur Proses Pemilma, Ini Tanggapan Warek III IAIN Kendari

Reporter: Lisa
Editor: Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Diduga salah satu oknum Dosen terindikasi ikut bermain kotor pada proses Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Kamis (24/12/2021).

Hal itu dikatakan oleh Ketua Sema I, Sarman, pada pemilihan yang baru saja dilaksanakan, banyak masalah-masalah pada saat pemilihan.

“Bagaimana tidak, pada saat akses sia mahasiswa baru. Sementer Satu khusus satu tidak bisa masuk dan memilih,” ucap sarman.

Anehnya, sehari sebelum dilaksanakannya pemilihan, untuk mahasiwa baru angkatan 2021, tidak bisa login di akun sia mereka.

Menurutnya, hal tersebut adalah ulah salah oknum dosen yang sedang mencoba memenangkan salah satu Parpolma.

“Kenapa timbul kecurigaan dan indikasi ada yang bermain karena posisinya hanya semester satu dan satu hari sebelum pemilihan sia semester satu tidak bisa di akses nanti tadi sekitar jam 8 baru bisa,” tuturnya.

Hal itu menuai tanggapan dari Wakil Rektor III, Herman, iya mengatakan, hal tersebut belum tentu betul benar adanya.

“Itukan sebenarnya tidak faktual, itu hanya opini apa bukti apabila ada dosen yang terlibat seperti itu, itu hanya dugaan-dugaan,” ungkapnya.

Lagi, Pemilma IAIN Kendari Diduga Alami Indikasi Kecurangan

Reporter : Fadli

Editor : Elfirawati

Objektif.id, Kendari — Gedung Rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diwarnai aksi kericuhan hal tersebut diduga adanya indikasi kecurangan dan unsur kesengajaan dari pihak birokrasi kampus.

Lagi-lagi Pemilma IAIN Kendari diduga alami indikasi kecurangan. Sama seperti Pemilma sebelumnya, Pemilma tahun ini juga diduga alami indikasi kecurangan.

Pemilma tahun ini berakhir ricuh, dikarenakan aplikasi yang digunakan mahasiswa(i) angkatan tahun 2021 untuk memilih calon SEMA Institut dan SEMA Fakultas mengalami error.

Beberapa Ketua Partai menganggap adanya indikasi kecurangan dan unsur kesengajaan yang dilakukan pihak birokrasi IAIN Kendari guna menjegal Parpolma lain.

Oleh karena itu, para pimpinan setiap Parpolma menggerakan masa aksi untuk menggeruduk Gedung Rektorat kampus IAIN Kendari guna menuntut dan meminta kejelasan dari adanya indikasi kecurangan Pemilma tahun ini.

Harpan Pajar, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) pada aksi demo hari ini, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan mahasiswa guna menuntut kejelasan dari adanya indikasi kecurangan dalam pemilma IAIN kendari.

“Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN kendari kali ini, karena mahasiswa menggap Pemilma tahun ini terindikasi adanya kecurangan yang dilakukan Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD ) IAIN Kendari,” ungkap Harpan.

Sementara itu, Ketua Senat mahasiswa ( SEMA ) IAIN kendari, Sarman Al-Ausy menanggapi aksi demo mahasiswa pada hari ini.

“Saya tidak berpihak pada parpolma manapun, saya selaku ketua SEMA IAIN Kendari saya harus menengahi setiap permasalahan yang dialami mahasiswa IAIN kendari,” kata Sarman.

Lanjutnya, Sarman berharap agar pihak TIPD memperbaiki kembali permasalahan Pemilma kali ini.

“Tentunya harapan saya agar kiranya pihak pihak TIPD memperbaiki kembali permasalahan Kali ini, agar kiranya tidak terjadi lagi di kemudian hari. Saya juga menghimbau agar pihak dosen dan pihak birokrasi tidak campur tangan dan tidak mengintervensi mahasiswa dalam pemilma,” tutup Sarman.

Pemilma IAIN Kendari Diundur, Ini Alasannya

Reporter : Dila Lestari
Editor : Elfirawati

Objektif.id Kendari – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri Kendari mengundur  Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilma) Institut

Sejak pagi mahasiswa IAIN Kendari sudah memenuhi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan oleh KPUM di beberapa tempat yang tersebar di seluruh fakultas serta auditorium.

Namun, saat berlangsungnya Pemilma mahasiswa (i) angkatan tahun 2021 tidak bisa mengakses dan memilih di laman SIA IAIN Kendari. Hal tersebut memicu reaksi dari mahasiswa untuk melakukan aksi demo di depan Gedung Rektorat IAIN Kendari.

Aksi yang sempat diwarnai  kericuhan tersebut akhirnya berhasil mereda setelah pihak birokrasi turun dan mengadakan mediasi dengan mahasiswa.

Pihak Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD), Wahyu menjelaskan, bahwa kendala yang dialami saat pemilma  dikarenakan kurangnya sosialisasi saat proses simulasi.

“Sosialisasi saat simulasi masih kurang, tidak sampai sepuluh orang yang uji coba sistemnya,” kata Wahyu saat mediasi. Kamis, (23/12/2021).

Ia juga menambahkan, bahwa feedback dari pengguna dalam hal ini mahasiswa sangat perlu dilakukan agar bisa menguji sistem yang nantinya akan digunakan.

“Dalam mengembangkan sistemnya, kita perlu feedback dari pengguna dan saat digunakan secara riil baru ketahuan ada kendala,” tambahnya.

Akibat adanya  kendala tersebut pihak birokrasi serta KPUM  berdiskusi bersama mahasiswa memutuskan dan menyepakati untuk menunda pemilma dan memperbaiki sistem yang akan digunakan.

Wakil Rektor III, Dr.H. Herman, M.Pd.I mengatakan, bahwa Pemilma akan ditunda.

“Pemilma kami tunda hingga minggu depan, tapi itu belum pasti karna KPUM dan semua ketua partai akan melakukan rapat dahulu,” kata Herman.

Hal tersebut selaras dengan Ketua KPUM, Amirullah, ia mengatakan bahwa pihaknya bersama ketua-ketua partai akan menyelenggarakan rapat untuk penetapan hari Pemilma nanti.

“Untuk penetapan hari pemilihan nanti, pihak KPUM akan menyelenggarakan rapat bersama ketua-ketua partai terlebih dahulu. Nanti kita buat rapat tersendiri antara KPUM dan Parpolma,” tuturnya.

Ini Pesan Warek III, Dr. H. Herman M.Pd.I Pada Pemilma IAIN Kendari

Reporter: Syafirah

Editor: Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Pesan Wakil Rektor III, Dr.H. Herman M.Pd.I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Pada Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) yang melibatkan seluruh mahasiswa, Kamis, (24/12/2021).

Ia mengatakan, pemilihan Senat Mahasiswa Fakultas (Sema F) dan Senat Mahasiswa Institut (Sema I) adalah salah satu langka mengembangkan kampus ini.

“Siapapun yang terpilih itulah yang menjadi corong kita untuk mensosialisasikan lembaga kita ini, karena Institut kita ini adalah salah satu lembaga Islam yang ada di Sulawesi tenggara,” kata Herman.

Lanjut Herman, kata dia dalam pemilihan ini sama-sama menjaga keamanan dan ketertipan sehingga bisa menimbulkan rasa aman.

“Ya, tidak ada istilah saling adu jotos yang jelasnya mari kita bersama-sama mahasiswa dan seluruh sivitas akademika menjaga kondusivitas kampus kita, keamanan kampus kita, kedamaian kampus kita, agar supaya betul-betul kampus kita menjadi, ya harapan-harapan, menjadi dambaan – dambaan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara,” lanjutnya.

Ia berharap, siapapun yang nantinya terpilih bisa nantinya bisa membawa marwah kampus IAIN Kendari menjadi harapan bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Tentunya harapan kami kampus ini dambaan – dambaan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara,” harapnya.