Komaps Gelar Mubes Ke III, Ini Harapan Pengurus Sebelumnya

Reporter : Farid Ahmad T.
Editor: Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Komunitas Mahasiswa Peduli Sosial (Komaps) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari gelar Musyawarah Besar (Mubes) ke – III dengan tema “Mewujudkan Kepemimpinan yang Berintegritas Untuk Membentuk Kader yang Solid Menuju Komaps yang Unggul”, Sabtu, 18 Desember 2021 kemarin.

Pantauan Objektif.id dilokasi, kegiatan Mubes mulai dilaksanakan pukul 08.00 – 22.00 Wita di Aula Mini, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Kendari.

Ketua Panitia, Ainun Al Fadillah N mengatakan dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) terdapat dua calon yang maju, untuk menahkodai komunitas sosial itu.

“Alhamdulilah tadi malam telah terpilih saudara Wahyudi Jisaid sebagai Ketua Umum baru Periode 2021-2022,” ungkap. Minggu, 19 Desember 2021.

Komunitas yang sudah berjalan selama kurang lebih 4 tahun itu, selalunya mengajak para kader untuk terus berkarya dan mendedikasikan untuk komunitas terkhusus Ketua yang baru terpilih.

“Setelah Musyawarah Besar dan pemilhan ini, kita sudah berada di Komaps, tetap bersemangat juga terus berkarya dan memberikan dedikasi terbaik untuk komunitas,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Demisioner Ketua Umum sebelumnya, Nanda Ayu Puspita Sabil berharap Ketum yang terpilih dapat membawah Komaps IAIN Kendari menjadi lebih baik sesuai tujuan komunitas.

Lebih lanjut Nanda, segala kekurangan yang terdapat dipengurusan sebelumnya dapat diperbaiki, dan keinginan yang selama ini belum tercapai dapat diteruskan pada pengurus selanjutnya.

“Semoga Ketua terpilih dapat menahkodai Komaps ke arah yang lebih baik dengan tujuan sesuai dengan visi misi Komaps itu sendiri, segala kekurangan yang terdapat di pengurusan sebelumnya dapat diperbaiki dan di tingkatkan pada pengurusan selanjutnya,” harapanya.

Nantikan! Menyokong Budaya dalam Bingkai Kesenian oleh UKM Seni IAIN Kendari

Reporter : Tri Kurnia
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bakal menggelar kolaborasi seni.

Kegiatan yang mengusung tema Menyokong Ragam Budaya dalam Bingkai Kesenian itu, rencananya bakal digelar 8 Januari 2022 mendatang.

Ketua panitia, Apriansyah menjelaskan, tujuan dari kolaborasi seni yang akan diselenggarakan itu untuk menjalin silaturahmi sesama pegiat seni perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan lembaga kemahasiswaan lingkup IAIN Kendari.

Selain itu, untuk mengangkat kembali nilai-nilai kebudayaan. Karena di era milenial saat ini kecenderungan tentang budaya mulai terlupakan.

“Jadi karena itu, kami ingin mengenalkan kembali budaya-budaya di Sultra agar tetap dilestarikan. Berangkat dari situ kami mengangkat tema menyokong yang artinya menumbuhkan dan merawat kembali kebudayaan,” kata Apri, Selasa, 14 Desember 2021.

Untuk konsep kegiatan, lanjut Apri, rencananya dalam kegiatan tersebut terbagi menjadi dua. Yakni, pawai dan pementasan.

“Pawainya kami akan melibatkan lembaga UKK, UKM dan mahasiswa IAIN Kendari. Sementara, untuk pementasan UKM Seni yang akan menampilkan penampilan inti terkait kebudayaan,” tutupnya.

Untuk diketahui kegiatan Kolaborasi Seni tersebut, rencananya akan diselenggarakan di Kampus IAIN Kendari.

Kedatangan Kapolri di Sulawesi Tenggara Menuai Kritik Oleh Mahasiswa IAIN Kendari

Reporter : Al-Izar
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si, dalam memantau vaksinasi masal yang digelar di Lapangan Sepak bola Sorumba, Kecamatan Ranomeeto, Sulawesi Tenggara (Sultra), menuai kritik oleh mahasiswa, Rabu 15 Desember 2021.

Hal itu disampaikan oleh, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari, Sarman Al Ausy mengatakan, seharusnya kedatangan Listyo Sigit Prabowo di Bumi Anoa ini untuk meneyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, hingga Pertambangan Ilegal yang belum ada kejelasan sampai saat ini.

“Sangat banyak permasalahan yang harus dituntaskan apalagi persoalan HAM yang di Sulawesi Tenggara masih juga belum bisa teratasi,” kata Sarman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tim Objektif.id.

Dirinya meminta, agar kasus-kasus yang sampai hari ini belum mendapat kejelasan agar secepatnya diselesaikan.

“Kapolri harus menyelesaikan semua problematika yang terjadi di Sulawesi Tenggara,” lanjut Sarman.

Tidak hanya itu, dia menyebutkan beberapa masalah yang saat ini masih juga belum terselesaikan yang ada di Sultra.

“Mahasiswa ditembak sampai tewas, wartawan ditangkap dan diintimidasi, pertambangan masih banyak yang ilegal,” ucap Sarman.

Senada juga disampaikan oleh, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Kendari, Hendra mengatakan, banyak kasus yang tidak dapat diselesaikan dengan baik dari pihak kepolisian.

“Mulai dari pelanggaran HAM hingga kasus penyelesaian pertambangan ilegal bahkan penangkapan seorang wartawan dengan tuduhan yang tak berlandas kan kebenaran, dan itu dugaan kami sudah by design oleh salah satu oknum Kasat Intel Konawe,” kata Hendra Setiawan.

Hendra menantang Kapolri agar segera menyelesaikan Kasus yang ada di Sultra yang sampai hari ini belum mendapatkan titik terang.

“Saya mewakili mahasiswa menantang Kapolri untuk menuntaskan semua kasus yang berada di Sultra dengan baik dan benar.” tutup Hendra Setiawan.

UKM-Seni IAIN Kendari Wakili Kendari Dalam Temu Teman Teater Nusantara di Palembang

Reporter: Ismail FM
Editor: Ardiansyah Rahman

Objektif.id, Kendari – Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari telah membuktikan eksistensinya dengan turut andil dalam pementasan mewakili Kendari dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara Ke XVIII di Palembang.

Ketua Umum (Ketum) UKM-Seni IAIN Kendari, Misalin mengatakan setelah mendapatkan undangan dari pihak panitia pelaksana Temu Teater Mahasiswa Nusantara yang diselenggarakan di Palembang. Lanjutnya, pengurus mengutus anggotanya sebanyak 4 orang dalam kegiatan tersebut.

“Kami utus 4 orang di kegiatan temu teman di Palembang, yakni 3 laki-laki dan 1 orang perempuan, Yogi Indrayadin dari Mahasiswa Tarbiyah, Nandah dari Mahasiswa Febi, Muhammad Amirullah dari Mahasiswa Febi, Andi Nurcahayati Amir Soetejo dari Mahasiswa Tarbiyah,” ungkapnya, Selasa, 14 Desember 2021.

Misalin menambahkan, UKM-Seni IAIN Kendari, tak hanya hadir untuk memenuhi undangan akan tetapi juga akan tampil pentas pada kegiatan tersebut. Tentunya berharap ketika keempat anggotanya pulang nanti, mereka yang berangkat di sana bisa menerapkan ilmu yang mereka dapatkan kepada anggota UKM-Seni lainnya.

“Dalam kegiatan Temu Teman Teater, kami akan menampilkan monolog dengan judul Perempuan di Titik Nol adaptasi karya novel Nawal El Saadawi yang di perankan oleh Andi Tenri Nurcahyani Amir soetejo, Amirullah sebagai penata musik, Nandah sebagai penata cahaya, Yogi Indrayadin sebagai penata panggung dan untuk mensukseskan penampilan tersebut saya meminta Ibnu Sina Ali Hakim untuk mensutradarainya,” paparnya.

Sementara itu, Dewan Pembina UKM-Seni IAIN Kendari, Helvin Ezza., S.Sos.I, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pihak pengurus UKM-Seni IAIN Kendari, walaupun dengan keterbatasan biaya tapi tidak menyurutkan niat mengikuti Temu Teman Teater Nusantara di Palembang sebagai bentuk eksistensi kelembagaan.

“Kegiatan seperti ini agar mendapat perhatian khusus dari pihak kampus karena kegiatan seperti ini tak hanya membawa nama baik organisasi saja, tetapi tentunya nama kampus dan daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui kegiatan Temu Teman Teater Nusantara di yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang berlangsung selama seminggu, dari tanggal 9 hingga 16 Desember 2021.

 

 

Berawal Dari Iseng, Putri Meraih Juara Terbaik Dua

Reporter : Asrinawati Aziza
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Nur Saputri Ayu Tia Ningsih, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, berhasil meraih juara terbaik ke dua dalam lomba pesan singkat Anti Korupsi Tingkat Perguruan Tinggi se Kota Kendari.

Lomba pesan singkat yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kota Kendari itu bukan hanya diikuti oleh mahasiswa saja. Bahkan peserta lomba juga berasal dari sekolah menengah untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia.

Nur Saputri mengatakan, bahwa dalam mengikuti lomba tersebut berawal dari iseng. Namun justru keisengan itu mengantarkan menjadi juara terbaik kedua.

“Hanya iseng-iseng saja. Lomba yang saya ikuti untuk perguruan tinggi,” ucap mahasiswa Program Studi Tadris Matematika itu, Selasa, 14 Desember 2021.

Putri juga mengaku hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menyelesaikan pesan singkat tersebut.

“Sebenarnya ndak lama. Tidak cukupji satu hari belajar sendiri, karena rasa kebosanan, langsung ikut-ikut saja,” ujarnya.

Putri mengungkapkan pesan singkat yang berhasil menarik perhatian juri hingga mengantarkannya menjadi juara terbaik dua yakni dengan pesan kekuasaan.

“Dan materi tidaklah bisa membuat orang korupsi sebab yang membatasi seseorang untuk berlaku jahat itu adalah nilai dan moral yang di yakini orang tersebut,” pungkas Putri membacakan pesan singkatnya.

UKM-Pers IAIN Kendari Gelar Diklatsar ke XXI

Reporter : Iksan Muhammad
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) ke XXI yang diselenggarakan di Gedung Aula Perpustakaan IAIN Kendari dan permandian Boro-boro pada tanggal 9 – 12 Desember 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan UKM-Pers IAIN Kendari, sebagaimana telah menjadi program kerja tahunan dan merupakan satu hal yang wajib bagi setiap organisasi selain UKM-Pers IAIN Kendari dalam merekrut orang-orang pilihan untuk bergabung di sebuah organisasi tersebut.

Diklatsar ke-XXI, kali ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu Gedung Aula mini Perpustakaan IAIN Kendari selama 1 hari dan Permandian Boro-boro selama 3 hari.

Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari berbagai program studi mulai dari semester 1 hingga semester 5. Adapun tema dari kegiatan kali ini adalah “Melahirkan Insan Pers yang Tangguh, Intelektual dan Profesional Dibidang Jurnalistik”.

Ketua Panitia, Andika mengatakan bahwa tujuan dari pada diusungnya tema kegiatan kali ini adalah bisa melahirkan anggota atau kader yang bisa menjadi pemimpin yang hebat yang nantinya akan memegang kepemimpinan perjuangan organisasi.

“Maksud diangkatnya tema ini, bertujuan agar Diklatsar Jurnalistik tahun ini bisa melahirkan anggota atau kader yang bisa menjadi pemimpin yang hebat yang nantinya akan memegang kepemimpinan perjuangan Organisasi,” kata Andika saat diwawancarai, Jumat (9/12/2021).

Sementara itu, Ketua Umum UKM-Pers IAIN Kendari, Muh. Ilham Pranata juga berharap dengan adanya kegiatan ini bisa melahirkan kader yang profesional dibidang jurnalistik dan bisa mempertahankan eksistensi organisasi.

“Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini bisa melahirkan kader UKM-Pers yang profesional dibidang jurnalistik dan juga semoga bisa mempertahankan eksistensi organisasi UKM pers IAIN kendari,” harap Ilham.

Senada dengan hal itu, Pembina UKM-Pers IAIN Kendari, Ajemang juga berharap bahwa dengan adanya kegiatan Diklatsar ini bisa menciptakan kader-kader Yang memang bisa menjadi pewarta yang tangguh, handal, profesional dengan tetap memperhatikan undang-undang yang berlaku.

“Besar harapan kami supaya kegiatan ini bisa menciptakan kader-kader yang memang benar-benar bisa menjadi pewarta yang tangguh, handal, profesional dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku,” harapnya.

Kasus Percobaan Pemerkosaan, Mahasiswa IAIN Kendari Minta Segera Diselesaikan

Reporter : Slamet Fadilah
Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, Kendari – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi, Manajemen Pendidikan Islam (HMPS-MPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar aksi demonstrasi menuntut kasus percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa terhadap mahasiswi MPI segera ditindak lanjuti, Kamis, (25/11/2021).

Koodinator Lapangan (Korlap) La Ode Marjono, mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh salah satu oknum mahasiswa tersebut tidak boleh dibiarkan, apalagi kampus kita berlatar belakang Islam.

“kita sebagai kampus yang berlatar belakang Islam tidak seharusnya membiarkan hal seperti itu” kata Marjono Kamis (25/11/2021).

Lanjut Marjono, dia meminta pihak Birokrasi untuk segera mengambil langkah untuk menyelesaikan kasus tersebut.

“Tuntutan kami yang pertama yaitu menuntut kepada pihak rektorat dan juga dekan fakultas tarbiyah untuk menindaklanjuti dan tidak diam terkait kasus percobaan pemerkosaan yang di lakukan oleh salah satu oknum mahasiswa terhadap salah satu mahasiswi MPI,” tegasnya.

Senada dengan Itu, Ketua Prodi MPI, Badarwan mengatakan, persoalan seperti ini harus di selesaikan dengan cepat karena menyangkut persoalan moralitas.

“Menurut saya respon itu harus cepat, tidak perlu kita harus menunggu bagaimana keputusan pihak kepolisian. Karena background nya kita ini adalah Lembaga pendidikan Islam, persoalan-persoalan sosial apalagi persoalan moral yang berhubungan dengan mahasiswa itu harus di respon dengan cepat dan tidak perlu menunggu keputusan secara hukum karena itu akan lama dan bisa dilakukan beriringan” uangkapnya saat melakukan hearing bersama masa aksi.

Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (Fatik), Masdin mengatakan bahwa pihak fakultas akan menindaklanjuti kasus ini dan akan mempersiapkan sanksi akademik kepada pelaku sesuai dengan kode etik yang ada.

“Kami sudah Menindaklanjuti kasus ini walaupun ini merupakan tindakan kriminal murni, tapi kami dari pihak fakultas sudah melibatkan diri untuk menyelesaikan kasus ini. Selanjutnya akan kami tindaklanjuti pada tingkat fakultas untuk melakukan persiapan untuk memberikan sangsi akademik sesuai dengan kode etik yang ada, dan yang terakhir saya mohon semoga kasus ini tidak menimbulkan sekat-sekat antar prodi karena ini merupakan kasus personal” kata Masdin.

Pemilihan Mahasiswa 2021 di Undur, Ini Alasannya

Reporter : Al-izar
Editor : Elfirawati

Objektif.id, Kendari – setelah di tetapkannya jadwal pemilihan mahasiswa pada pleno ke 2, ternyata di undur pada pleno ke 3 (Rabu, 24/November/2021).

Di undurnya jadwal pemilihan mahasiswa itu di karenakan adanya permasalahan terkait data mahasiswa yang akan melakukan pemilihan.

Seperti yang di katakan Amirullah selaku ketua umum komisi pemilihan umum mahasiswa (KPUM) 2021
Mengatakan bahwa mereka terkendali persoalan adanya mahasiswa yang wisuda pada tanggal 23 November 2021, dan terjadi perubahan DPT.

“Sebelumnya kami sudah tetapkan Jadwal Pemilma,Tapi tenyata ada Perubahan DPT karena adanya Wisuda pada tanggal 23 November 2021, sehingga kami terkendala dalam penentuan Jumlah Kursi Sema-I dan Sema-F, jadi kami menunggu hingga adanya Data Mahasiswa yang baru” kata Amirullah saat di wawancara (Kamis, 25/November/2021).

Tidak hanya itu pada pleno ke 3 itu sekaligus menetapkan nomor urut tiap partai.

“Sebelum pleno kami sudah mengundang Partai Politik Mahasiswa untuk hadir dalam pencabutan Nomor Urut Partai, agar dapat kami Plenokan” sambungnya.

Selain itu dalam pleno ke 3 itu juga membahas penetapan figur-figur calon yang akan menjadi pemimpin di IAIN Kendari.

“Terkait dengan Syarat Figur Calon Sema-I dan Sema-I kami mengacu pada UU Pemilma dan UU Parpolma IAIN Kendari, Sejauh ini tidak ada perubahan karena masih Relevan dengan Kondisi Institusi Saat ini” Tutupnya.

Ayo Gabung! UKM-PERS IAIN Kendari Buka Pendaftaran Anggota Baru

Reporter: Slamet Fadillah
Editor: Izar

Objektif.id, KENDARI – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers (UKM-Pers) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari membuka pendaftaran anggota Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Jurnalistik ke – XXI pada 24 November hingga 3 Desember 2021 .

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pengembangan diri di bidang jurnalistik dan ruang dialektika bagi mahasiswa. Selain itu pelatihan, Diklatsar juga merupakan proses awal bagi anggota baru dalam mengembangkan kemampuan jurnalistik.

Diklatsar kali ini bertema “Melahirkan Insan Pers Yang Tangguh, Intelektual dan Profesional di Bidang Jurnalistik”. Dan dilaksanakan pada Kamis – Minggu tanggal 9 – 12 Desember 2021.

Ketua Panitia, Andika mengatakan maksud diangkatnya tema tersebut adalah bertujuan agar Diklatsar Jurnalistik tahun ini bisa melahirkan kader-kader UKM-Pers IAIN Kendari yang berkualitas di bidang jurnalistik.

“Tujuan tema itu adalah semoga Diklatsar Jurnalistik kali ini bisa melahirkan kader UKM-Pers yang berkualitas, artinya mereka bisa menjadi pers mahasiswa yang kuat dan tangguh dalam menghadapi segala situasi”

Dia juga berharap setelah kegiatan nantinya para kader bisa loyal terhadap UKM-Pers IAIN Kendari.

“Saya berharap setelah selesai kegiatan Diklatsar ini, nantinya para kader bisa loyal terhadap organisasi dan melahirkan anggota pers profesional di bidang jurnalistik”

Adapun untuk para mahasiswa IAIN Kendari yang berminat mendaftar bisa mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Syarat Pendaftaran:
• Mahasiswa aktif IAIN Kendari
• Semester 1-5
• Mengisi Formulir Pendaftaran di : https://bit.ly/3xlGF1K

2. Timeline
• Waktu pendaftaran : 24 November-3 Desember 2021
• Wawancara : 6-7 Desember 2021
• Pengumuman : 7 Desember 2021
• Pendidikan dan Latihan Dasar Jurnalistik: 9-12 Desember 2021

 

Tidak Pro Mahasiswa, Ketua Sema IAIN Kendari Minta Copot Kasubbag TU

Objektif.id, KENDARI – Dinilai tidak pernah mendukung lembaga kemahasiswaan, Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Institut IAIN Kendari, Sarman Al-Usy angkat bicara soal lembaga kemahasiswaan yang selalu dipersulit dalam proses peminjaman.

“Lembaga kemahasiswaan selalu dipersulit diputar kiri kanan pada saat proses pengurusan peminjaman dan lain sebagainya, sementara kita ketahui kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan juga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi positif khususnya akreditasi kampus,” ungkap Sarman, Minggu, 21 November 2021.

Lanjut, dirinya meminta Rektor IAIN Kendari untuk bertindak, dimana, kampus IAIN Kendari yang tidak lama lagi bertransofmasi menjadi UIN, justru menyayangkan sikap Kasubbag TU Humas dan Rumah Tangga IAIN Kendari yang membidangi proses peminjaman fasilitas yang sudah tidak profesional dalam melayani mahasiswa.

Menurutnya, lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari merupakan bagian dari wadah pengembangan mahasiswa dalam mendukung peningkatan akreditasi kampus. Namun, pihak birokrasi hampir tidak pernah mendukung lembaga kemahasiswaan, buktinya selalu dipersulitnya segala bentuk peminjaman.

“Mewakili seluruh lembaga kemahasiswaan baik ekstra intra khusunya lembaga yang kemudian itu punya hak untuk menuntut, meminta kepada Rektor IAIN Kendari untuk copot Kasubbag TU Humas dan Rumah tangga IAIN Kendari,” tegasnya.

Dimana selama ini, bahwa orang yang diberikan tugas dalam mengurusi peminjam fasilitas, selalunya tidak profesional. Sarman menambahkan bahawa Birokrasi IAIN Kendari lebih mementingkan kepentingan segelintir oknum dari pada kepentingan lembaga kemahasiswaan.

“Kasubbag TU Humas dan Rumah tangga IAIN Kendari yang membidangi dalam proses peminjaman fasilitas tidak profesional dalam melayani mahasiswa. Mahasiswa hari ini yang selalu dipersulit meminjam untuk digunakan kegiatan-kegiatan, ketika lembaga kemahasiswaan meminjam fasilitas harus ada jaminan KTP, tidak lama lagi mahasiswa disuruh sewa gedung dan kursi,” tambahnya.

Laporan : Al-izar
Editor : Rizal Saputra

Unik! Gedung Auditorium IAIN Kendari Disulap Jadi Tempat Resepsi Pernikahan

Reporter : Rizal Saputra

Editor : Al-Izar

Objektif.id, KENDARI – Pemandangan berbeda tampak di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Kampus yang bakal bertransformasi menjadi UIN, disulap menjadi tempat resepsi pernikahan untuk anak dosen.

Dari pantauan Objektif.id, di lokasi gedung Auditorium IAIN Kendari nampak persiapan dekorasi, kursi pelaminan dan bingkai hiasan bunga menyambut pelaksanaan resepsi pernikahan sudah siap.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu sekuriti kampus yang engan disebutkan namanya, bahwa Minggu, 21 November 2021, Pukul 09.00 Wita akan berlangsung resepsi pernikahan.

“Besok itu pernikahan,” singkatnya saat ditanyai.

Sementara, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari, Sarman mengatakan birokrasi kampus sudah salah dalam mengambil keputusan.

“Kebijakan kampus yang hari ini yang saya anggap konyol, ngaur, bahkan gila, saya anggap kampus sudah tidak tertib administrasi,” ungkap Sarman, Sabtu (20/11/2021).

Menurutnya, fasilitas Negara diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan lembaga yang ada lingkup IAIN Kendari, bukan untuk kepentingan pribadi.

“Dimana kita ketahui bahwasanya yang namanya fasilitas negara itu tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi. Hari ini kita melihat ada kegiatan yang diselenggarakan dalam hal ini pernikahan di Auditorium. Sementara kita ketahui bahwa auditorium adalah fasilitas kampus dan fasilitas kampus adalah milik Negara,” tuturnya.

Dia menilai bahwa, birokrasi kampus hari ini, lebih mementingkan kepentingan segelintir oknum dari pada kepentingan lembaga kemahasiswaan yang ada dilingkupi IAIN Kendari itu sendiri.

“Jika hari ini fasilitas negara digunakan untuk kepentingan pribadi kasihan kita mahasiswa yang selalu dipersulit untuk meminjam untuk digunakan kegiatan-kegiatan kelembagaan,” jelasnya.

Sarman menambahkan, melihat kebijakan kampus dalam hal ini mengizinkan pelaksanaan resepsi pernikahan diselenggarakan di Auditorium itu sudah tidak masuk akal.

“Namun nyatanya hari ini kita melihat kebijakan yang dikeluarkan pimpinan melalui kabak atau pun orang-orang yang memberikan izin menggunakan auditorium untuk kepentingan pribadi dalam hal ini pernikahan saya rasa itu konyol.” tandasnya.

Untuk diketahui, saat dikonfirmasi terpisah melalui via seluler, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswan tidak merespon. Hingga berita ini terbit pihak kampus tidak memberikan tanggapan.

 

 

Jelang PEMILMA 2021, Lima Partai Mahasiswa Siap Bertarung

Reporter : Al Izar

Editor : Rizal Saputra

Objektif.id, kendari – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) resmi menetapkan lima Partai Politik Mahasiswa (PARPOLMA) siap bertarung pada pemilihan mahasiswa 2021.

Keputusan itu, ditetapkan pada rapat  pleno 2, di sekretariat KPUM Jumat 19-11-2021.

Ketua KPUM, Amirulah mengatakan, lima PARPOLMA yang ditetapkan pada rapat pleno Dua.

“Pada rapat pleno dua itu, lima partai yang sudah kami tetapkan akan bertarung pada pemilihan mahasiswa yakni, Partai Serikat Mahasiswa Islam (PASMI), Partai Pergerakan Demokrasi Mahasiswa Merdeka (PANDAWA), Partai amanat mahasiswa (PANTAS), Partai persatuan lintas mahasiswa (PELITA) dan Partai bintang mahasiswa (PBM),” kata Amirulah, Jumat (19/11/2021).

Dari informasi yang didapatkan Objektif.id.

Pendaftaran Partai 10-17 November 2021.

Pendaftaran Figur SEMA 19-26 November 2021.

Masa Kampanye 28 November – 6 Desember 2021.

Pemilihan SEMA 10 Desember 2021.

Debat Kandidat 22 Desember 2021.

Masa Kampanye 18-24 Desember 2021.

Pendaftaran Calon DEMA 12-15 Desember 2021.

Pemilihan DEMA 28 Desember 2021.

Kongres SEMA I dan F 30 Desember 2021.

Mubes HMPS 4 Januari 2022.

Pelantikan Pengurus Lembaga Kemahasiswaan 10 Januari 2022

 

HMPS IQT Gelar Seminar Nasional, Upaya Membangun Toleransi Dalam Beragama

Reporter : Andika

Editor :  Slamet Fadilah

Objektif.id, Kendari– Upaya membangun toleransi dalam beragama, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, menggelar seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” pada, Jumat (19/11/2021).

Dari pantauan wartawan Objektif.id di lokasi, kegiatan dilaksanakan di Aula Mini Perpustakaan IAIN Kendari pada pukul 13.00-16.00 WITA. Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut terdiri dari Dr. Ahmad Zain Samoto, MA, M.Pd, Dr. H. Lukman Arake, Lc., MA, Dr. H Abdul Muiz., M.Th.I. dan moderator oleh Dr. H. Danial, Lc., M. Th.I.

Ketua HMPS IQT, Abdul Rahman mengatakan, setiap individu pasti punya pandangan yang berbeda tentang moderasi terkhusus dalam ilmu Al-Quran.

“Kalau kita berbicara persoalan moderasi, saya rasa setiap individu memiliki definisi berbeda  tentang moderasi itu sendiri apa lagi dalam hal ilmu agama,” kata Abdul saat diwawancarai Jumat (19/11/2021).

Menurut Abdul Rahman, dengan didatangkan beberapa narasumber, tentunya akan mempermudah memahami moderasi itu sendiri.

“Dengan didatangkan para pakar-pakar, baik itu masalah hukum, masalah kaidah dan lainnya. Di situ telah dijelaskan bagaimana itu moderasi apabila dilihat dari sudut pandang ter khusus Ilmu Al-Quran dan Tafsir,” ungkapnya.

Seharusnya, dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan ilmu Agama, penafsiran-penafsiran ayat-ayat Al-Quran itu harus memiliki pembimbing.

“Jika ingin mempelajari ilmu-ilmu yang berbaur dengan masalah penafsiran atau pun yang berbaur dengan hukum atau kaidah itu harus ada yang membimbing, harus ada yang mengarahkan kita,” tegasnya.

Untuk menghindari hal-hal yang berbahaya yang tidak diinginkan dalam penafsiran ilmu agama, Abdul Rahman menegaskan.

“Jangan hanya karena kita membaca sebuah artikel atau buku lantas kita langsung bisa menyimpulkan atau menafsirkan hal itu, padahal secara tidak langsung apa yang kita simpul kan itu belum tentu benar apalagi dalam hal ilmu agama,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ainun Al Addawiyah, mengatakan seminar nasional dengan tema “Tafsir Moderasi Dalam Berbagai Perspektif” ini bagus di konsumsi oleh mahasiswa.

”Seminar ini sangat bagus terutama di kalangan mahasiswa/i ilmu Al-Qur’an dan Tafsir karena seminar ini masih berkesinambungan dengan beberapa pelajaran kami dan wawasan kami, karena kami bergerak di Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di mana penafsiran-penafsiran atau hadis-hadis itu hidup beri ringan.” Ungkapnya.

 

 

Menambah Generasi Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam Mengadakan Latihan Dasar Peradilan Semu

Reporter : Al-izar
Editor : Elfirawati

Objektif.id, Kendari – Lembaga Peradilan Semu Hukum Islam (LPS-HI) Fakultas Syari’ah (FASYA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengadakan Latihan Dasar Peradilan Semu (LPDS). Jum’at, (19/11/2021).

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari itu, 19-21 November 2021 yang dilaksanakan di Lab Peradilan Semu dan Desa Ambololi Kec, Konda Kab, Konawe Selatan. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Generasi yang Berpengetahuan Radikal, Beradab, Berjiwa Sosial yang Berlandaskan Hukum Islam”

Laode Darmanto selaku Ketua Panita, mengungkapkan alasan mereka mengangkat tema tersebut, karena kurangnya para mahasiswa yang berfikir secara radikal atau ke akar-akarnya dan mendalam untuk memahami keilmuan hukumnya. Dan juga masih ada beberapa mahasiswa yang kurang beradab dan agar dapat berjiwa sosial yang berlandaskan hukum Islam.

“Berangkat dari pengalaman ketika meninjau kualitas pemahaman mahasiswa syariah bahwasanya, masih banyak yang belum mengakar atau radikal memahami keilmuan hukumnya dan masih banyak mahasiswa yang kurang beradab,” ungkapnya.

Sementara itu, Pembina LPSH-HI, Asrianto Zainal mengatakan, dengan berproses di LPS-HI ini bisa dapat menjalankan perannya dan dapat mewujudkan mimpinya sebagai mahasiswa fakultas syariah.

“Anda bisa menyalakan peran-peran anda, yang kemudian hari mungkin Allah mewujudkan mimpi-mimpi anda, baik kemudian menjadi hakim, menjadi polisi, atau kemudian menjadi pengacara,” kata Asrianto dalam sambutannya.

Tidak hanya itu, dia juga berharap dengan adanya LPS-HI ini bisa melahirkan mahasiswa yang ahli dalam bidang hukum.

“Betul-betul kita berharap LPS ini bisa menghadirkan sosok-sosok yuris yang bukan, punya kapasitas interpol yang baik tetapi juga integritas yang baik,” harapnya.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum LPS-HI Jeklin dermawan, berharap kepada mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mengikuti latihan dasar agar dapat menyelesaikannya sampai akhir.

“Saya berharap kepada setiap adik-adik yang mengikuti rekrutmen ini setiap tahapnya diselesaikan semua,” harap Jeklin.

Jeklin menjelaskan ketika para peserta ini lulus sebagai anggota LPS-HI, para pengurus akan menyediakan berbagai macam materi teori. Maupun praktek dan semoga para calon anggota itu mempunyai antusias tinggi. agar dapat mengikuti setiap materi yang diberikan.

Ini Aku

Oleh : Elfirawati 

Ini aku, perempuan itu

Perempuan nirguna itu

Bukankah itu panggilanmu untukku, manusia sempurna?

Ini aku, manusia angkuh

Perempuan ini ringkih, tubuhnya sudah terkulai

Kau mau lihat?

Lihatlah ini! Lihatlah itu!

Ah! Bukannya kau manusia antipati?

Hingga perkataanku tak pernah kau pedulikan

Maukah kuberi tahu sesuatu?

Kau berhasil! Sangat berhasil

Tubuhnya sekarang habis ia gerogoti

Ia lukai hingga habis

Ini aku, perempuan gila itu!

Kau senang, wahai manusia sempurna?

Kau bahagia?

Selamat kalau begitu!

Apa kau tak mau mengucapkan kata terakhirmu sebelum aku habis menyayat diriku sendiri?

Ayolah, manusia sempurna!

Aku akan selalu mendengarmu

Apakah detikmu akan habis jika bom waktu di dalam kepalaku mulai meledak?

Kau tak tahu isi di kepalaku?

Ah! Lagi-lagi kau antipati

Bukannya kau yang menciptakan ini, mahkluk paling sempurna?

Isi di kepalaku itu sedetik saja mampu memusnahkanku

“Dasar manusia bodoh!”

“Perempuan jelek!”

“Lihatlah otakmu! Menjijikan!”

“Perempuan tak berguna!”

“Kau manusia?”

“Manusia sepertimu tak begini. Hahaha”

“Perempuan lemah!”

Sudahkah kau tahu itu manusia sempurna?

Perkataanmu memanglah rakitan bom paling ampuh untuk menghancurkan dunia kecilku

Duniaku gelap, bukan?

Kau menikmatinya? Kau puas?

Ini aku, perempuan gila itu

Detik demi detik

Ia akan habis

Dilahap oleh isi kepalanya sendiri

Dimusnakan oleh bom waktu yang sudah kau rakit dengan perkataanmu

Bersabarlah. Tunggulah aku

Aku tak lama lagi

Jangan khawatir, manusia sempurna

Duniamu tak akan runtuhkan?