Koordinator BEM Se-Sultra Soroti Kemendikbudristek Soal Pendidikan Tersier

Kendari,Objektif.id-Koordinator pusat (Korpus) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sulawesi Tenggara Ashabul Akram, angkat bicara ketika Kementerian Pendidikan, kebudayaaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) bicara soal pendidikan tersier dalam acara penetapan UKT di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jakarta Pusat, (15/05/2024).

Melalui informasi yang didapatkan tim redaksi Objektif.id di platform media Kompas TV, bahwa pendidikan tersier yang dimaksud oleh Kemendikbudristek melalui Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Prof. Tjietjik Sri Tjahjandarie, adalah pendidikan setelah tingkat menengah atas yang lembaga pendidikannya berbentuk Politeknik, Akademi, Institut, dan Universitas.

Menurut Tjietjik, perguruan tinggi adalah pendidikan tersier yang sifatnya bukan wajib belajar olehnya itu soal UKT tetap diatur karena biaya diperguruan tinggi tidak bisa digratiskan.

Sehingga lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang ingin masuk perguruan tinggi sebagai pilihan dari individunya maka tanggungan UKT adalah biaya yang harus ditunaikan karena mahasiswa tidak masuk kategori wajib belajar yang mendapat pembiayaan oleh pemerintah.

“Wajib belajar hanya diprioritaskan untuk SD, SMP, dan SMA. Pemerintah hanya memfokuskan pembiayaan pada wajib belajar, bukan pada tertiary education”, bebernya, (15/05/2024).

Menanggapi hal ini, Ashabul memaparkan jika apa yang disampaikan pihak Kemendikbudristek merupakan kekeliruan berpikir kalau menganggap kuliah itu tidak wajib karena dianggap sifatnya bukan wajib belajar.

“Menjadi keliru Kemendikbudristek jika menilai kuliah itu tidak wajib, dalilnya karena bukan wajib belajar. padahal dari sisi ketenagakerjaan saja kita tahu bahwa dunia pekerjaan hari ini menuntut dan lebih memprioritaskan mereka yang memiliki ijasah sarjana. Ini baru dari satu sisi belum sisi lainnya”, katanya.

Ashabul juga menambahkan bahwa pendidikan tersier yang disematkan pada perguruan tinggi sejatinya telah memberikan kerugian besar terhadap perekonomian orang tua mahasiswa. Bagaimana mungkin kampus bisa melahirkan generasi emas jika negara sendiri yang menyiksa mahasiswa dengan tarif UKT begitu mahal yang akan berdampak pada pemberhentian atau pemutusan pendidikan dibangku perkuliahan.

“Kalau perguruan dikatakan sebagai pendidikan tersier yang tidak menjadi fokus pembiayaan pemerintah, sehingga itu menjadi dasar dimahalkan UKT, maka jangan kaget kalau banyak yang tidak bisa kuliah dan putus kuliah karena biaya mahal itu diamini oleh negara”, ungkapnya.

Penulis: Hajar
Editor : Tim Redaksi

Dikdas UKM Seni IAIN Kendari Rekrut 49 Anggota Baru 

Kendari, Objektif.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari laksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Dikdas) ke-24 di Pantai Cikal, Desa Lalombona, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe.

Dikdas kali ini dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 21 September sampai 24 September 2023 dengan mengusung tema “Metamorfosa” yang diikuti sebanyak 49 orang Mahasiswa Aktif IAIN Kendari.

Ketua Umum UKM Seni, Muhammad Idris Sabrin mengatakan tujuan dilaksanakan Dikdas ini yaitu berfokus pada sumber daya manusianya dimana mereka ingin merekrut anggota baru yang memiliki bakat di bidang kesenian agar mereka bisa mengembangkan bakatnya lebih dalam lagi di UKM Seni

“Dikdas ini bagaimana kita menghadirkan anggota yang penuh dengan bakat serta loyalitas bagaimana dia mencintai sekretnya dulu, ketika kita sudah mencintai sekretnya kita apa yang ingin kita cari di UKM seni ini insyaallah bisa kita dapat dan bisa kita laksanakan khususnya di bidang kesenian”. Kata Muhammad Idris Adril, Selasa 26 September 2023.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya menginginkan dengan hadirnya anggota baru ini kinerja kepengurusan dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga kelak mampu untuk bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Insyaallah nanti ada kegiatan LSW (Lingkar Seni Walesea) yang akan diadakan di lombok, insyaallah kalau ada kita akan mengirim anggota lagi untuk kesana kebetulan kemarin juga sempat di Gorontalo” Bebernya.

Sebagai langkah awal pihaknya akan memfokuskan tiap-tiap anggota agar lebih mendalami atau mengembangkan bakat di bidang masing-masing.

“Kita di sini UKM Seni hanya membuka ruang bagaimana teman-teman anggota bisa mengembangkan lagi bakatnya di bidang kesenian. Baik itu di musik, di gitar, di teater, dan puisi” Tutupnya.

Reporter: Kusma dan Rahma

Editor: Muh. Akmal Firdaus Ridwan

Kekerasan Emosional Menjadi Hambatan Dalam Berkembang

Kekerasan emosional dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku yang dapat menganggu perkembangan sosial ataupun kesehatan mental. Kekerasan emosional juga disebut sebagai kekerasan verbal, mental ataupun kekerasan psikologis.

Kekerasan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Ada kekerasan yang lebih tampak seperti kekerasan fisik dan penguntitan _(stalking)_. Namun, ada juga dalam bentuk kekerasan yang tak kasatmata. Jika kamu merasa takut atau bingung dengan orang terdekatmu, atau meragukan diri sendiri saat berbicara dengannya, kamu mungkin mengalami kekerasan emosional _(emotional abuse)_. Tujuan pelaku kekerasan emosional adalah untuk melemahkan perasaan harga diri dan kemandirian orang lain. Dalam hubungan yang sarat akan kekerasan emosional, kamu mungkin merasa bahwa tidak ada jalan keluar atau bahwa tanpa pelaku, kamu tidak akan memiliki apa-apa.

Seseorang bisa saja mengalami pelecehan atau kekerasan secara emosional dari orang lain yang berbeda sepanjang hidup. Sumbernya bisa saja dari orangtua, pasangan (suami, istri, atau kekasih), teman, hingga rekan kerja. Menurut National Domestic Violence Hotline, beberapa tanda terjadinya kekerasan emosional dalam hubungan pernikahan yang bisa kamu kenali, yaitu:

– Menggunakan senjata sebagai alat untuk mengancam.

– Melakukan penghinaan dan kritik secara terus-menerus.

– Melarang pasangan untuk pergi keluar rumah.

– Mengancam akan menyakiti anak, hewan peliharaan, atau anggota keluarga pasangan.

– Menuntut untuk mengetahui lokasi pasangan setiap saat.

– Mencoba mengisolasi atau menjauhkan pasangan dari keluarga atau teman.

– Selalu mencoba untuk mengontrol pasangan.

– Sulit untuk percaya dan bersikap posesif.

Jenis-jenis kekerasan emosional

Kekerasan emosional dapat melibatkan salah satu dari berikut ini:

Kekerasan verbal : meneriaki, menghina, atau memaki dengan kata-kata kasar dan julukan yang tidak sopan.

Character assassination : menggunakan kata “selalu” untuk menggambarkan perilaku. (Contoh: “Kamu selalu salah!”)

Penolakan : Terus-menerus menolak pikiran, ide, dan pendapat kamu.

Gaslighting : membuat kamu meragukan perasaan dan pikiran sendiri, dan bahkan kewarasan kamu, dengan memanipulasi kebenaran.

Put-down : memanggil nama atau memberi tahu kamu bahwa kamu bodoh, mempermalukan kamu di depan umum, menyalahkan kamu atas segalanya. Penghinaan di depan umum juga merupakan bentuk kekerasan sosial.

Menyebabkan ketakutan : membuat kamu merasa takut, terintimidasi atau terancam.

Isolasi : membatasi kebebasan bergerak, menghentikan kamu dari menghubungi orang lain (seperti teman atau keluarga). Ini mungkin juga termasuk menghentikan kamu dari melakukan hal-hal yang biasa kamu lakukan – kegiatan sosial, olahraga, sekolah atau pekerjaan.

Penyalahgunaan keuangan : mengendalikan atau menahan uang kamu, mencegah kamu bekerja atau belajar, mencuri dari kamu. Kekerasan keuangan adalah bentuk lain dari kekerasan dalam rumah tangga.

Penindasan dan intimidasi : dengan sengaja dan berulang kali mengatakan atau melakukan hal-hal yang dimaksudkan untuk menyakiti kamu.

Dampak Kekerasan Emosional

Kekerasan secara emosional bisa jadi sangat sulit diterima jika kamu adalah korbannya. Awalnya, kamu bisa saja mengelak atau melakukan penyangkalan, bahwa kamu telah terlibat dengan hubungan yang cenderung mengarah pada kondisi ini. Pasalnya, akan muncul rasa malu, kebingungan, takut, hingga putus asa bagi setiap orang yang terlibat dalam hubungan tidak sehat ini.

Kamu pun bisa mengalami gangguan kecemasan berlebihan, rasa sakit dan nyeri pada tubuh, sulit untuk berkonsentrasi, perubahan suasana hati yang sangat cepat, sulit tidur, mimpi buruk, hingga mengalami ketegangan otot. Sayangnya, semakin lama kekerasan emosional ini kamu alami, akan semakin lama pula efek ini kamu rasakan.

Studi yang dipublikasikan dalam Violence and Victims menyebutkan bahwa pelecehan emosional yang parah sama kuatnya dengan penganiayaan fisik. Seiring waktu, keduanya dapat mengakibatkan hilangnya harga diri hingga terjadinya depresi. Kamu pun bisa rentan mengalami sakit kronis, gelisah sepanjang waktu, hingga penarikan diri dari aktivitas sosial yang berujung pada kesepian.

Sementara itu, seseorang yang mengalami kekerasan secara emosional dapat mengembangkan dampak, seperti merasa tidak berharga, kesulitan mengatur emosi, sulit membangun kepercayaan, baik pada diri sendiri maupun orang lain, regresi, gangguan tidur, hingga kesulitan untuk berhubungan sosial dengan orang lain.

Ketika seorang bertumbuh dan berkembang, mereka mungkin akan mengembangkan efek lain karena kekerasan emosional yang pernah mereka alami. Seseorang yang mengalami kekerasan emosional lebih cenderung menunjukkan perilaku tidak baik dan terlibat dalam hubungan yang buruk.

Cara mengatasi dampak kekerasan emosional

Beberapa cara bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan emosional. Beberapa cara untuk mengatasi efek kekerasan emosional, antara lain:

1. Mencari dukungan orang lain

Untuk membantu Anda mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan emosional, cari dukungan dari orang terdekat seperti sahabat atau keluarga. Mintalah dukungan pada orang-orang yang tidak menghakimi. Bergabung dengan kelompok orang yang pernah mengalami trauma dan pelecehan juga bisa membantu.

2. Aktif bergerak dan rutin berolahraga

Aktif bergerak dan rutin berolahraga baik dilakukan untuk kesehatan Anda. Jika Anda malas untuk berolahraga berat, aktivitas fisik seperti berjalan kaki pun juga bermanfaat. Tak hanya secara fisik, berolahraga setidaknya 90 menit dalam seminggu dapat membantu Anda untuk:

– Tidur lebih nyenyak

– Menjaga pikiran tetap tajam

– Mengurangi risiko depresi

3. Aktif bersosialisasi dengan orang lain

Mengisolasi diri tidak akan membantu mengurangi efek kekerasan emosional yang Anda rasakan. Sebaliknya, Anda harus aktif bersosialisasi dengan orang lain. Tak harus bicara mengenai masalah Anda (kecuali jika Anda menginginkannya), menghabiskan waktu dengan keluarga atau sahabat dapat membuat diri menjadi lebih bersemangat.

4. Menerapkan pola makan sehat

Kekerasan emosional bisa merusak pola makan Anda. Pola makan yang tidak teratur dan tak sehat dapat berdampak buruk untuk kesehatan.

5. Menerapkan teknik relaksasi

Untuk menghilangkan stres yang Anda rasakan akibat kekerasan emosional, terapkan teknik relaksasi.

Selamat Hari Kesehatan Mental 

Penulis : Farid Ahmad Tomalatea

Program Studi : Bimbingan Penyuluhan Islam

Referensi : “Diolah dari beberapa Sumber”

Pamerkan Kerajinan Tangan Dari Kerang, Mahasiswa KKN Kerjasama Desa Labengki Raih Juara 1

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa KKN Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Sulawesi di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sukses meraih juara pertama pada kegiatan KKN Expo yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, pada Minggu, 3 September 2023.

Kerajinan yang berasal dari kerang yang hanya terdapat di Desa Labengki ini  merupakan inovasi baru yang di buat oleh Mahasiswa KKN Kerjasama Desa labengki yang direncanakan akan terus dikembangkan hingga menjadi ciri khas dari Desa tersebut sehingga dapat menjadi cendramata bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Labengki.

Fitri, salah satu mahasiswa KKN Kerjasama asal IAIN Kendari mengatakan dalam pembuatan kerajinan tersebut, dibutuhkan waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, mulai dari awal hingga tahap akhir kerajinan ini. Hal itu disebabkan karena tiap sisi dari kerajinan tersebut harus dikerjakan secara bertahap.

“Dalam proses pembuatan butuh  waktu selama lima hari untuk satu kerajinan, karena melalui begitu banyak proses mulai dari proses  susun kerangnya di satu sisi terlebih dahulu. Setelah kering, disusun pasir yang sudah dicampur dengan lem, Terus dikeringkan lagi. Setelah itu, lanjut ke sisi yang lain,” kata Fitri saat ditemui Objektif.id

Selaras dengan itu, Sulfikar salah satu dewan juri dari perwakilan asesor manajemen mutu industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari mengaku terpukau dengan kerajinan yang di tampilkan oleh KKN Kerjasama dan mengharapkan produk tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dan dapat di pasarkan.

“Terkait dari hasil karya mahasiswa ini mereka sangat luar biasa tidak kalah bersaing dari produk UMKM yang ada makanya tadi saya sampaikan itu supaya ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak-pihak yang bisa membantu mereka dalam hal ini bisa dijual ke toko-toko ataupun ke pusat oleh-oleh,” ungkapnya.

Penulis : Tessa ASN

Seorang Kariawan di Salah satu Perusahaan di Kendari Tewas Tersengat Listrik

Kendari, Objektif.id – Seorang karyawan PT Tunggala Prima Teknik Kendari Suparta Yasa asal warga Desa Pondidaha, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe tewas usai tersengat listrik.

Peristiwa nahas itu terjadi Rabu (2/9/23) pukul 09.00 wita di Jl. Antero Hamra tepatnya di Kali Kadia Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Dimana Suparta Yasa asal bersama Junaidi dan dua rekan kerja dari PT Tunggala Prima Teknik sedang melakukan pengalihan arus listrik.

Junaidi salah satu rekan korban mengatakan, peristiwa itu bermula ketika Suparta Yasa sedang berada di atas tiang listrik sedangkan rekan-rekan memantau dari bawah.

Tiba-tiba tubuh Suparta Yasa gemetar lalu pingsan dengan posisi tergantung, melihat hal itu Junaidi dan rekan kerja lainya langsung melakukan upaya pertolongan.

“Saya langsung naik untuk evakuasi korban, saya tarik tangannya sebisa mungkin supaya lepas dari kabel yang melekat di tangannya,” kata Junaidi Rabu (2/9/23).

Usai disengat listrik, Suparta Yasa langsung dibawah ke Rumah Sakit Korem Kendari untuk dilakukan pertolongan.

“Di sana tadi masih berdenyut nadinya, cuman sampai disini ditangani dokter mulai melemah denyut nadinya,” kata Junaidi salah satu rekan kerja korban.

Pantauan di lokasi, terlihat puluhan rekan kerja Suparta Yasa menyaksikan jenazah korban dibungkus dengan kain batik dimasukan ke mobil jenazah untuk dikebumikan di kampungnya.

Reporter: Omo
Editor : Asrina

Upaya Menciptakan Sinergi Positif di Kecamatan Palangga, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar Dialog Publik 

Konawe Selatan, Objektif.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan, menyelenggarakan dialog publik dengan mengusung tema “Harmoni Dalam Bercengkrama: Sinergi Pemerintahan, Kepolisian, dan Agama Dalam Membangun Masyarakat Berbudaya”, pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Narasumber yang dihadirkan dalam dialog publik ini diantaranya adalah Dr. Sahlul, SE., M.Si selaku kepala badan pendapatan daerah, Iptu Nyoman Sugiana, SH selaku Kapolsek Kecamatan Palangga, dan Junaida, QH., S.Sos. I., MH Selaku kepala KUA Kecamatan Palangga.

Kegiatan ini diselenggarakan di wisata permandian Apolu Valley dan juga di hadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, aparatur daerah, dan mahasiswa KKN IAIN Kendari se-Kecamatan Palangga.

Mahasiswa KKN Kordinator Kecamatan (Korcam) Palangga, Apriansyah mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membangun kesepahaman dan harmonisasi antara masyarakat dan unsur-unsur pemerintahan yang ada di Kecamatan Palangga.

“Tujuan dari kegiatan dialog publik ini adalah untuk merangsang pemahaman, komunikasi, dan kolaborasi antara pemerintahan, kepolisian, dan agama dalam konteks membangun masyarakat berbudaya. Dialog publik dapat membantu membangun kesepahaman bersama, mengatasi perbedaan, dan mencari solusi bersama untuk meningkatkan harmoni, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Selain itu dia juga berharap agar kedepannya dapat saling tercipta koneksi yang baik dari semua pihak pemangku kepentingan yang ada di Kecamatan Palangga untuk menciptakan lingkungan bermasyarakat yang lebih baik lagi.

“Melalui dialog ini, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi secara positif untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik dan berkembang. Terjalinya kerjasama yang lebih efektif dan harmonis antara pemerintahan, kepolisian, dan agama. Dengan sinergi yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan tingkat keamanan dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks budaya yang beragam,” harapnya.

Di samping itu, Camat Palangga, Muh. Syahrullah mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini bisa untuk menjadi wadah komunikasi yang baik terkait problematika yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.

“Seperti yang di katakan pak dokter bahwa prinsip-prinsip god goverment harus di aplikasikan oleh kita sebagai aparatur pemerintah dan kemudian dari masyarakat juga dengan dialog ini dapat menjadikan ruang-ruang komunikasi untuk membahas terkait masalah-masalah yang sering terjadi di masyarakat baik itu terkait pemerintah, kepolisian maupun agama,” jelasnya.

Selain itu dia juga mengapresiasi mahasiswa KKN IAIN Kendari yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini dan kehadirannya dapat memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat Kecamatan Palangga secara umum.

“Saya selaku Camat Palangga mengucapkan banyak-banyak terimakasih dan apresiasi kepada adik-adik yang telah sukses dalam melaksanakan kegiatan ini dan banyak apresiasi dari masyarakat setempat bahwasanya mahasiswa KKN IAIN Kendari ini terkhusus di Kecamatan Palangga memiliki pengaruh positif terhadap masyarakat serta tidak ada kegiatan dari adik-adik yang memicu adanya gangguan Kamtibnas yaitu aman, damai dan dalam suasana kekeluargaan,” Tutupnya.

Reporter : Andi Ardian Dwi Rahmat

Lurah Asera Optimis Ciptakan Lingkungan Masyarakat Bersih, Indah, Sejahtera dan Berdaya Saing

Konawe Utara, Objektif.id – Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tahun 2023, Aparat Kelurahan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengajak warganya untuk saling bekerjasama dan gotong royong demi terciptanya lingkungan masyarakat yang bersih, indah, sejahtera, dan berdaya saing.

Beberapa kegiatan dilakukan untuk mendukung terealisasinya tujuan tersebut, diantaranya adalah melakukan kegiatan bakti bersih, pemasangan umbul-umbul dan pemasangan papan sepuluh (10) program PKK pada tiap rumah di Kelurahan Asera. Selasa, 15 Agustus 2023.

Lurah Asera, Tasmin Moita mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme masyarakat Kelurahan Asera dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat kekeluargaan masyarakat serta menumbuhkan dan meningkatkan semangat kebangsaan dalam rangka menjaga dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini bisa mejadi wadah dan akan menciptakan kerjasama serta gotong royong antar masyarakat Kelurahan Asera untuk kedepannya bisa berkembang sesuai dengan yang diinginkan.

“Di samping itu, kegiatan ini sangat baik untuk memelihara hubungan sosial masyarakat, yaitu meningkatkan silaturahmi dan kerja sama dalam memelihara sarana infrastruktur yang ada di kelurahan, dan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerjasama dan gotong royong,” lanjutnya.

Tasmin Moita juga berharap nantinya bersama masyarakat bisa bersama-sama mewujudkan Kelurahan Asera yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama.

“Harapannya, semoga kita bisa bersama-sama menjadikan kelurahan asera menjadi kelurahan yg indah, bersih, sejahtera dan berdaya saing” harapnya.

Reporter: Andika

Dalam Rangka Mencegah Pernikahan Dini, Mahasiswa KKN, bersama KUA dan Puskesmas Andoolo Gelar Sosialisasi

Konawe Selatan,Objektif.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari se-Kecamatan Andoolo berkolaborasi dengan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Puskesmas Andoolo, menggelar sosialisasi Upaya dan Strategi Pencegahan Pernikahan Usia Dini, Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan. Senin, (14/08/2023)

Kegiatan yang dilaksanakan di masjid Al-akbar Desa Lalobao ini di hadiri oleh siswa-siswi SMP 23 konsel, SMAN 6 Konsel, dan ibu-ibu majlis ta’lim se-kecamatan Andoolo yang berjumlah 60 orang.

Koordinator kecamatan (Korcam) Abdul Rahmat mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap generasi bangsa, agar dapat tercipta masyarakat yang berkualitas dan harmonis

“kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap generasi bangsa sehingga perlu adanya sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini demi terciptanya masyarakat yang berkualitas dan harmonis” katanya

Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai dampak dari pernikahan dini

” jika menilik dari tema semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai dampak dari pernikahan usia dini” harapnya

Selaras dengan itu, Kepala KUA, Saryono S.pd mengatakan bahwa melalui kegiatan ini semoga masyarakat dapat mengetahui tentang beberapa hukum mengenai pernikahan.

“Ada beberapa hukum terkait hukum pernikahan. Ada hukum adat, hukum agama, dan hukum negara. Hukum agama mengatakan seseorang boleh menikah ketika menginjak Akil baligh. Kemudian hukum negara bahwa usia menikah 19 tahun. Untuk menikah harus siap jasmani maupun rohani”. Katanya

Kepala UPTD Puskesmas Andoolo, Sulkarnain SKM., M.kes menjelaskan mengenai dampak buruk dari pernikahan dini yaitu dapat menyebabkan terjadinya stunting di antaranya gizi buruk, sakit, maupun tubuh pendek.

“Saat menikah dini perempuan pada usia remaja umumnya memiliki tingkat psikologi dan organ reproduksi yang belum matang”.

Selain itu, Penyuluh keluarga berencana kecamatan andoolo, Sabar Supriyadin Amd., Komp mengatakan bahwa menurut BKKBN usia ideal untuk menikah bagi perempuan adalah minimal 21 tahun sementara laki-laki minimal 25 tahun

Reporter: melvi widya

KKN IAIN Kendari Sukses Gelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui

Motui.Objektif.Id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari posko 45 Kelurahan Bende, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menggelar Lomba Seni Keagamaan Tingkat Kecamatan Motui yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 10-12 Agustus 2023.

Kegiatan yang digelar di Mesjid Al-Ikhlas Kelurahan Bende ini dihiasi dengan begitu banyak jenis lomba, mulai dari lomba Adzan,Tartil, Tahfiz, dan juga Lomba Kultum yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa tersebut.

Humas Kecamatan, Yahya mengatakan tujuan dari kegiatan ini jika di tilik dari tema kegiatan yaitu untuk membangun negeri melalui generasi islami yang sesuai dengan potensi yang dimiliki anak-anak yang berada di kecamatan Motui.

“Tujuan kegiatan ini berdasarkan tema kegiatan yang kami buat membangun negeri melalui generasi islami. Melalui kegiatan ini kami berharap akan terwujudnya generasi islami yang sesuai dengan potensi yang di miliki oleh anak di kecamatan motui.” Katanya

Ia juga mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Lomba Seni Keagaaman ini sebanyak 130 orang pelajar.

“Pesertanya itu sekitaran 130  orang peserta yang terdiri dari siswa SD dan SMP se kecamatan Motui.”

Selanjutnya Ia juga berharap setelah di adakan kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit unggul di kecamatan Motui dalam hal keislaman.

“Harapan kami setelah di adakan kegiatan seni keagamaan agar munculnya para bibit-bibit yang unggul dalam hal keislaman untuk melanjutkan nilai-nilai keislamaan setelah kami meninggalkan lokasi KKN.”Tutupnya.

Reporter : Muhammad Arya

Mempererat kekeluargaan, Mahasiswa KKN IAIN Kendari Gelar Pekan Olahraga se kelurahan Asera

Asera, Objektif.id – Dalam rangka mempersiapkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2023, Posko 68 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama IsIam Negeri (IAIN) Kendari berkolaborasi dengan Aparat Kelurahan mengadakan pekan olahraga se Kelurahan Asera yang di selenggarakan di lapangan Kelurahan Asera.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari, dimulai dari tanggal 4 sampai 8 Agustus 2023 dan terdiri dari berbagai jenis macam lomba seperti Volly Putra dan Putri, Balap Karung, Serta memindahkan balon secara berpasangan.

Kordinator Kelurahan (Korlur) Asera, Andika mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah sebagai ajang mempererat silahturahmi kepada masyarakat, serta mempersiapkan warga Kelurahan Asera dalam ajang perayaan lomba yang akan datang pada saat HUT Kemerdekaan RI yang ada di desa Puwanggudu, kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

“Jadi saya dengan teman-teman posko 68 KKN IAIN Kendari berkolaborasi dengan Aparat Kelurahan untuk mengadakan event olahraga sebagai ajang mempererat silahturahmi, serta mempersiapkan warga Kelurahan Asera dalam ajang perayaan Lomba yang akan datang di desa Puwanggudu”, katanya.

Senada dengan itu. Lurah Asera, Tasmin Moita, S.Si,.MM sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan tersebut karena menunjang bakat dan kreativitas, serta mempersiapkan mental masyarakatnya dalam rangka perayaan lomba yang akan datang.

“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan olahraga tersebut. Selain itu, juga mempersiapkan warga saya untuk mengikuti perayaan lomba yang akan datang di desa Puwanggudu dalam rangka menyambut HUT RI yang ke 78 “, sambungnya.

Selanjutnya, tetap junjung tinggi sportivitas dalam bertanding dan khusus pada adik-adik KKN IAIN Kendari tetap bersinergi dengan masyarakat sehingga dapat menjadikan Kelurahan Asera yang sejahtera dan berdaya saing di dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI nantinya.

“Saya berharap agar lomba olahraga ini selain untuk memeriahkan Kelurahan Asera dan sekaligus persiapan perayaan HUT ke-78, serta juga dapat menjalin dan mempererat tali silahturahim dengan masyarakat,” harapnya.

Reporter : Fitriani

Upaya Tingkatkan Softskill Mahasiswa, GenBI IAIN Kendari Gelar Pelatihan Desain Grafis dan World Environment Day

Kendari, Objektif.id – Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar kegiatan pelatihan Desain Grafis dan World Environment Day dengan tema “Mengembangkan Kreativitas Desain Grafis dan Menciptakan Lingkungan yang Sehat di Era Digital” yang diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tanggal 24-25 Juni 2023.


Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Mini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kendari dan Kolam Retensi Boulevard, dengan memiliki beberapa rangkaian kegiatan diantaranya yaitu sosialisasi QRIS, pelatihan desain grafis, lomba desain grafis dan juga aksi membersihkan lingkungan bersama para peserta.

Ketua Umum GenBI Sultra Komisariat IAIN Kendari, Alif Ahdi Rohman mengungkapkan bahwa, tujuan diadakan kegiatan ini yaitu agar mahasiswa dapat belajar terkait dengan desain grafis dan juga mahasiswa dapat memahami mengenai cara penggunaan QRIS yang merupakan alternatif pembayaran digital dari Bank Indonesia.

“Saya harapkan output dari kegiatan ini yaitu para peserta dapat mengambil pelajaran, ilmu serta membuka cakrawala pemahaman dari para peserta terkait pelatihan desain grafis karena akan menambah poin plus bagi diri sendiri atau usaha yang kita jalani dan di masa yang akan datang. Sosialisasi QRIS saya harapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan terkait dengan penggunaan QRIS ke merchant-merchant yang ada disekitar kita,” katanya.

Selain itu, Wakil Dekan III FEBI IAIN Kendari, Sodiman, juga berharap kepada para peserta agar ilmu yang didapatkan pada kegiatan kali ini dapat di implementasikan dengan baik sehingga bisa bermanfaat kedepannya.

“Bagi mahasiswa, peserta yang sudah dilatih, jangan hanya diteori saja, tetapi ilmu yang sudah didapatkan harus dimanfaatkan. Sebagai kreator desain atau kreator konten contohnya, hingga memberikan nilai ekonomis dari ilmu yang sudah didapatkannya. Dari segi kelembagaan juga dapat memberikan nilai guna dengan mempromosikan lembaganya, ikut serta dalam lomba hingga bisa punya prestasi. Bagi yang benar-benar memanfaatkan ini, tentunya memberikan nilai ekonomi,” harapnya.

Salah satu peserta kegiatan, Muh. Rijal Al-Mahdi mengungkapkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini menjadikannya lebih paham mengenai cara penggunaan QRIS dan juga meningkatkam pengetahuannya mengenai desain grafis.

“Pastinya senang, karena telah banyak menambah wawasan tentang transaksi digital dan pastinya mendapat ilmu baru dalam desain grafis,” pungkasnya.

Reporter : Febyona Galuh Damayanti
Editor : Rina

Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam IAIN Kendari Gelar Program Desa Binaan

Kendari, Objektif.id – Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar program Desa Binaan di desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe pada sabtu, (17/7/2023).

Kegiatan ini diawali dengan diadakannya Fokus Grub Discussion (FGD) dan akan dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa mulai dari orang tua maupun anak-anak yang berasal dari 3 dusun yang ada di desa Tapulaga.

Kegiatan ini tidak hanya di ikuti oleh Dosen, Mahasiswa ataupun Masyarakat saja, akan tetapi semua Anggota Pemerintah Desa dan Tokoh-Tokoh Masyarakat yang ada di sana juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kaprodi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Dr. Ni’matuz Zuhraj Lc., M.Th.I mengatakan kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang dimiliki ke masyarakat, agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya  program studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

“Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk mahasiswa bisa mengimplementasikan ilmunya ke masyarakat dan Desa itu juga bisa merasakan manfaat dari keberadaan program studi” katanya.

Dia juga berharap agar kedepannya mahasiswa mampu melanjutkan kegiatan ini dan mereka juga mampu untuk mengurus kegiatan ini dengan baik.

“Harapan saya kedepannga mahasiswa dapat melanjutkan kegiatan Desa binaan ini, dan mahasiswa juga dapat meng-handle kegiatan tersebut” harapnya

Selain itu, Kepala Desa Tapulaga,
Bapak Marhabang mengungkapkan rasa antusiasmenya dengan adanya kegiatan Desa binaan ini.

“Alhamdulillah dek Saya sebagai perwakilan kepala desa pemerintah masyarakat Tapulaga saya sangat antusias dalam rangka  masuknya Desa binaan dari fakultas STAIN apalagi menyangkut di bidang keagamaan yaitu saya ucapkan terima kasih banyak atas partisipasi ibu-ibu dosen apalagi khususnya nanti dari adik-adik mahasiswa saya sangat antusias untuk bekerjasama di desa binaan ini.” Ungkapnya.

Reporter : Mulki Alwali
Editor : Rina

Pelaku Perusakan Pintu Rektorat IAIN Kendari Akan Diberi Sanksi Berat

Kendari, Objektif.id – Sanksi berat bakal diberikan terhadap pelaku perusakan yang tergabung dalam aliansi mahasiswa saat menggelar demonstrasi pada hari Senin, 29 Mei 2023 yang berakibat rusaknya pintu rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.

Dari pantauan awak media Senin, 5 Juni 2023, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Serikat Mahasiswa Demokrasi yang mengawal kasus perusakan tersebut melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan pelaku harus diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Jendral Lapangan (Jenlap) Muh. Ardiansyah menegaskan pihak rektorat harus serius mendalami kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan serta memberi sanksi tanpa pandang bulu.

“Rektorat mesti memproses kasus ini dan menyelidiki serta memberi sanksi dengan tidak pilih kasih, siapapun yang terlibat harus mendapatkan hal yang setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya.

Di tempat yang sama ketika pihak objektif.id meminta tanggapan pimpinan rektorat yang diwakili oleh warek II Prof. Dr. Batmang., S.Ag., M.Pd., beliau mengatakan bahwa pemberian sanksi berat tetap akan diproses dan sementara dalam tahapan yang hasilnya akan diputuskan melalui rapat pimpinan.

“Iya, sudah dalam proses. nanti dilihat bukti-bukti lapangan dan keputusannya melalui rapat pimpinan,” ucapnya.

Untuk diketahui, secara normatif perusakan barang-barang milik kampus telah diatur dalam pedoman umum kemahasiswaan dengan kategori pelanggaran berat dalam pasal 15  pada poin 4 dan 7.

“Melakukan perusakan, perampasan dan pencurian barang-barang milik IAIN Kendari, mahasiswa dan orang lain di ingkungan IAIN Kendari” bunyi pasal 15 poin 4

“Merusak dengan sengaja barang barang inventaris milik IAIN Kendari”, bunyi poin 7 pasal 15.

Sementara dalam pedoman umum kemahasiswaan telah diatur juga bagaimana pemberian sanksi terhadap pelanggaran berat, adapun pemberian sanksi sebagai berikut:

1. Mengganti barang yang rusak, dirampas, dan/atau dicuri dan dilakukan skorsing dua semester atau lebih.

2. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa.

3. Pencabutan Gelar Akademik dengan tidak hormat.

4. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila melanggar undang-undang, jika dipandang perlu.

Dengan demikian, Ardiansyah sebagai Jenlap Serikat Mahasiswa Demokrasi berharap agar pelaku mendapat Sanksi sebagaimana regulasi yang telah diatur dalam kampus.

“Semoga para pelaku mendapat Sanksi yang sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan”, harapnya.

Reporter : Hajar
Editor : Rina

Didemo Karna Kembali Tunda Pemilma IAIN Kendari, KPUM Beberkan Alasannya

Kendari, Objektif.id – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali mendapat protes oleh puluhan mahasiswa sebab tidak adanya jadwal Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) yang jelas.

Kecaman paling keras terutama datang dari para peserta pemilma yakni Partai Politik Mahasiswa (Parpolma) yang kemudian meluapkan kekesalan mereka dengan menggelar aksi demontrasi di pelataran gedung terpadu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Kamis, 25 Mei 2023.

Terhitung lima bulan masa kerja KPUM sejak dibentuk oleh Senat Mahasiswa IAIN Kendari (SEMA I) pada bulan Januari, namun hingga sampai saat ini pemilma tidak kunjung terlaksana.

Salah satu orator masa aksi, Ashabul Akram mengatakan bahwa KPUM seperti telah mati karena ia menggap masa kerja yang begitu lama diberikan tetapi tidak ada progres bahkan seperti hilang tertelan bumi.

“Selama lima bulan sebenarnya KPUM kerja apa? Masa dengan waktu yang begitu lama sampai sekarang pemilma juga belum terlaksana,” katanya.

Selain itu, Koordinator Lapangan (Korlap) masa aksi, Ian Kastelo menyampaikan kekecewaannya, ia menganggap KPUM tidak memiliki pendirian dan ketegasan dalam melaksanakan amanahnya.

“Seharusnya KPUM harus tegas karena dia penyelenggara, dia yang harus mengatur peserta pemilma bukan sebaliknya. Jangan blunder hanya karena kepentingan salah satu parpolma,” ucapnya.

Merespon keresahan tersebut, ketua KPUM IAIN Kendari, Al Izhar menyampaikan permohonan maaf karena ada kendala teknis dalam persiapan pelaksanaan pemilma sehingga terjadi keterlambatan untuk melaksanakan pemilma.

“Kami mohon maaf kalau sampai sekarang pemilma tidak jadi. Sebab masih ada kendala pada website pemilihan yang dimana Mahasiswa se-angkatan 2022 belum bisa mengakses sistem tersebut. Olehnya itu, hari ini  kita tuntaskan dulu simulasinya setelah itu kita laksanakan pemilma” tambahnya.

Meskipun terkendala dalam beberapa bulan namun KPUM telah menentukan waktu pasti untuk melanjutkan pemilma yang sempat tertunda beberapa kali.

“Paling lambat hari Senin, 29 Mei 2023 pemilma kita laksanakan dan saya mengajak semua unsur civitas akademika kampus untuk sama-sama menyukseskan kegiatan ini dengan lancar tanpa ada kendala apapun,” tutupnya

Reporter: Hajar
Editor : Slamet