IAIN Kendari Resmi Wisudakan 1.001 Mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana

Kendari, Objektif.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali menyelenggarakan Wisuda yang ke-XIII untuk program sarjana dan pascasarjana, dimana sebanyak 1.001 mahasiswa resmi diwisuda.

Momentum wisuda ini menandai pencapaian penting yang tidak hanya dirasakan bagi para lulusan saja, tetapi juga bagi keluarga serta civitas akademika IAIN Kendari yang terus berkomitmen untuk mencetak generasi intelektual penerus bangsa yang siap berkontribusi terhadap masyarakat.

Prosesi wisuda tahun ini berlangsung di Gedung Ballroom Laboratorium Multimedia IAIN Kendari, yang akan dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni pada Rabu dan Kamis, 16-17 Oktober 2024.

Dalam sambutannya yang penuh harap, Rektor IAIN Kendari, Prof. Husain Insawan, M.Ag., mengungkapkan kebanggaannya terhadap para wisudawan dan wisudawati. Ia menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan mereka karena telah berhasil menyelesaikan studi yang penuh tantangan. Menurut Prof. Husain, pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh selama menempuh pendidikan.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi bekal utama dalam perjalanan karier di dunia kerja. Kami berharap, para lulusan IAIN Kendari dapat membawa dampak positif di tengah masyarakat, serta menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” ungkapnya dengan penuh harapan.

Ia juga menambahkan, tantangan dunia kerja dan masyarakat saat ini semakin kompleks, dan oleh karena itu para lulusan dituntut untuk memiliki kecakapan, adaptabilitas, serta integritas yang tinggi.

“Kami yakin, lulusan IAIN Kendari tidak hanya mampu bersaing di dunia kerja, tetapi juga menjadi pelopor dalam berbagai sektor, baik di pemerintahan, swasta, maupun lembaga-lembaga sosial,” tambahnya.

Prof. Husain juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam suksesnya acara wisuda ini, termasuk panitia penyelenggara, dosen, tenaga kependidikan, serta keluarga para wisudawan yang telah mendukung proses pendidikan dari awal hingga akhir.

Tidak lupa juga ia menyampaikan kebanggaan atas Kehadiran para tamu undangan, mulai dari pejabat lokal hingga tokoh-tokoh masyarakat yang sangat memberikan makna tersendiri bagi acara yang penuh khidmat ini.

Pada wisuda kali ini, IAIN Kendari mengukuhkan 934 lulusan dari program sarjana dan 67 lulusan dari program pascasarjana. Berikut adalah rincian lengkap lulusan berdasarkan fakultas untuk program sarjana dan pascasarjana:

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK): 546 lulusan
Fakultas Syariah (FASYA): 96 lulusan
Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD): 76 lulusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI): 216 lulusan
Program Pascasarjana: 67 lulusan

Dengan bertambahnya 1.001 lulusan baru ini, total alumni IAIN Kendari secara keseluruhan, termasuk sejak masa ketika masih berstatus sebagai Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari, kini telah mencapai 22.927 orang.

Selain itu, sejak peralihan status dari STAIN menjadi IAIN pada tahun 2014, jumlah lulusan IAIN Kendari telah mencapai 5.934 orang. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa IAIN Kendari terus berkembang sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi Islam yang terpercaya di Sulawesi Tenggara.

Dalam acara ini, Andriani Tendri, yang merupakan mahasiswa program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dinobatkan sebagai wisudawan yang berhasil meraih prestasi akademik tertinggi tingkat institut untuk program sarjana, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95, yang menyelesaikan masa studinya dalam waktu yang relatif singkat, yakni 3 tahun 6 bulan.

Sementara itu, Miranti Junia Dawanti Putri, dinobatkan sebagai wisudawati terbaik tingkat institut untuk program pascasarjana. Ia menyelesaikan studinya di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dalam waktu 1 tahun 9 bulan dengan IPK 3,98, predikat cum laude.

Penulis: Siti Nurminal Faizin dan Yusnia Fajriati (Anggota Muda)
Editor: Tim Redaksi

Presma IAIN kendari Akan Demo Berjilid-jilid Usai Terjadi Arogansi dan Premanisme Dosen dilingkungan Pendidikan

Kendari, Objektif.id – Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari periode 2024-2025 Ibnu Qoyim Al Jauziah, soroti tindakan premanisme dan sikap arogansi oknum dosen terhadap mahasiswa, merespon peristiwa demikian dirinya akan menggelar aksi secara berkelanjutan sampai kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dilingkungan Pendidikan.

Hal tersebut ia sampaikan usai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Harpan Pajar, yang sekaligus Ketua Sema IAIN Kendari periode 2023-2024, menjadi korban atas peristiwa itu.

Menurutnya dosen yang notabenenya sebagai tenaga pengajar dan sekaligus orang tua di kampus seharusnya menjadi teladan untuk memberikan contoh yang yang baik kepada para mahasiswa, bukan malah sebaliknya.

“Kalau dosen sebagai orang tua seharusnya dapat menjadi teladan dalam mengayomi anaknya atas setiap permasalahan bukan malah memperlihatkan aksi kriminalitas yang tidak identik sebagai pendidik,” tuturnya dengan nada kesal.

Ia juga mengatakan bahwa dosen jangan hanya selalu mengintimidasi mahasiswa dengan narasi-narasi agar mengedepankan etika, kemudian memanfaatkan dalil tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.

“Soal etika jangan hanya kepada mahasiswa, dosen juga harus beretika terhadap mahasiswa, jangan ingin dihargai tapi mengebiri hak mahasiswa dalam kebebasan menyatakan pendapat”, tambahnya.

Olehnya itu, sebagai Presma yang merupakan instrumen perjuangan mahasiswa maka ia sangat kecewa atas tindakan tidak beretika yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut, sehingga ia mendesak pimpinan kampus untuk segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak lagi terjadi.

“Untuk itu saya sebagai representasi mahasiswa dengan ini meminta kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut terlalu lama dan tidak boleh lagi terulang cara-cara preman seperti itu terjadi di kampus IAIN Kendari,” tegasnya.

Reporter: Febry
Editor: Melvi Widya

Rektor IAIN Kendari Bakal Sulap Ruang Terbuka Hijau Menjadi Lokasi Wisata Pendidikan

Kendari, Objektif.id – Ruang terbuka hijau yang berada di Institut Agama IsIam Negeri (IAIN) Kendari kerap dijadikan alternatif oleh sejumlah mahasiswa untuk beristirahat seusai jam kuliah.

Diberitakan sebelumnya, bahwa alasan sejumlah mahasiswa IAIN Kendari memilih menghabiskan waktu luang di ruang terbuka hijau karena alasan kenyamanan yang mereka dapatkan ketika berada di tempat itu.

Meski demikian, para mahasiswa ini meminta pihak kampus memberikan perhatian khusus terhadap penataan dan pengadaan fasilitas di lokasi yang membentang dari depan perpustakaan hingga gedung PKM ini.

Menanggapi hal tersebut, Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan saat di temui Objektif.id mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan penataan di ruang terbuka hijau ini sebagai bentuk pengembangan kampus kedepan.

“Insya Allah kita upayakan untuk dilakukan penataan di ruang terbuka hijau,” tutur Husain kepada Objektif.id pada Selasa (3/10/2023).

Tidak hanya itu lanjut Husain, bahwa pihak kampus akan menjadikan ruang terbuka hijau ini sebagai salah satu objek wisata pendidikan bagi para mahasiswa.

“Disana kita sediakan fasilitas, seperti gazebo atau fasilitas lain yang bisa menambah kenyamanan mahasiswa saat berada ditempat itu,” ungkapnya.

Terobosan ini akan direalisasikan oleh Rektor IAIN Kendari pada tahun 2024 mendatang. Hal ini disebabkan karena ditahun ini dirinya hanya melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan kampus.

“Tahun 2024 kita upayakan ada penataan disana, sehingga mahasiswa menjadikan ruang terbuka hijau itu sebagai tempat diskusi, mungkin juga tempat untuk nyantai,” pungkasnya.

Penulis: Isar
Editor: Melvi Widya

Rektor IAIN Kendari Pantau Pelaksanaan UM-PTKIN Jalur Mandiri Lokal Tahap I

Kendari, Objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag memantau langsung pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) jalur mandiri lokal tahap satu di Gedung Lab Komputer IAIN Kendari pada Senin, (10/7/2023).

Dalam pantauannya, Rektor IAIN Kendari meninjau langsung ruangan tempat lokasi pelaksanan ujian dan juga berinteraksi dengan beberapa peserta ujian dan juga menyapa panitia pengawas ujian.

“Perhatikan baik-baik soalnya sebelum menjawab,” pesannya saat menyapa salah satu peserta ujian.

Selain itu ia juga mengatakan, pelaksanaan UM-PTKIN jalur mandiri tahap satu ini digelar selama dua hari yang diikuti sebanyak 459 calon mahasiswa baru yang telah dinyatakan lulus pada tahap seleksi berkas.

“Ujian penerimaan mahasiswa baru untuk jalur mandiri ini, kita laksanakan mulai hari tanggal 10 sampai 11 Juli 2023. Setelah itu akan diumumkan  hasilnya pada 12 Juli 2023 lalu dilakukan pendaftaran ulang oleh calon mahasiswa yang dinyatakan lulus,” ungkapnya.

Orang nomor satu di IAIN Kendari itu berharap, usaha serta doa dari para calon mahasiswa baru yang mengikuti UM-PTKIN jalur mandiri ini bisa membuahkan hasil yang maksimal.

“Saya berharap peserta yang mengikuti tes ini pasingretnya terpenuhi supaya bisa lulus semua,” harapnya.

Salah satu peserta ujian, Nova Sari juga berharap bisa diterima menjadi salah satu mahasiswa di Kampus IAIN Kendari.

“Mudah-mudahan dari 45 nomor bisa benar semua supaya saya diterima jadi mahasiswa di kampus Ini,” harapnya.

Untuk diketahui, setelah pelaksanaan Ujian Mandiri Lokal Tahap I, IAIN Kendari akan membuka pendaftaran Ujian Mandiri tahap II mulai tanggal 13 Juli 2023 mendatang.

Reporter: Rizal
Editor: Redaksi

Rektor IAIN Kendari Indahkan Empat Tuntutan Massa Aksi

Reporter: Andi Roihan
Editor: Al Izar

Kendari objektif.id – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari  Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd temui mahasiswa yang menggelar unjuk rassa pada Selasa 4 Oktober 2022 di depan Rektorat IAIN Kendari.

Pantauan media di lokasi, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd menemui massa aksi pukul 17.00 wita.

Massa aksi meminta untuk melakukan hearing secara autdoor di pelataran rektorat IAIN Kendari, akan tetapi kondisi fisik Rektor kurang baik, akhirnya hearing diputuskan di laksanakan di Aula Mini Perpustakaan.

Saat menemui massa aksi, Rektor IAIN Kendari mengungkapkan alasannya baru menemui mahasiswa dikarenakan ada kegiatan di Jakarta.

“Saya ke Jakarta bukan untuk berleha-leha bersantai-santai. Sebagai mentornya pak Kepala Biro dan itu ada surat resmi,”  ungkapnya, Selasa 4 Oktober 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor menerima bebrapa poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa dengan cacatan tidak melanggar aturan.

“Kalau orang islam mengatakan insya Allah, kalau orang nonmuslim mengatakan pasti,” ucap ucapnya saat berdiskusi bersama massa aksi.

“Sepanjang bisa dibijaksanai saya akan keluarkan kebijakan asal tidak melanggar aturan,” sambungnya.

Untuk diketahui, tuntutan massa aksi yang disepakati saat melakukan hearing yaitu:

Menaikkan anggaran UKK-UKM Se-IAIN kendari (Terlampir) sebanyak 20 juta per unit lembaga, serta SEMA Institut sebanyak 50 juta dan DEMA Institut sebanyak 70 juta, pada penganggaran tahun 2023 hingga seterusnya.

Merealisasikan permohonan sarana dan prasarana yang telah digunakan oleh masing-masing unit lembaga kemahasiswaan IAIN Kendari, sebelum pergantian Rektor IAIN Kendari.

Mencopot dan mengganti Kasubak umum IAIN Kendari dalam waktu satu bulan dan Revisi pedoman umum kemahasiswaan IAIN Kendari, kemudian melibatkan lembaga kemahasiswaan dalam proses penggodokan tersebut, dalam waktu 1 minggu.

Di tempat yang sama Jendral Lapangan (Jenlap) Aksi, Danang Saputra menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengawal hal-hal yang menjadi keperluan mahasiswa.

“Tentunya kami akan terus mengawal sampai tuntutan kami benar-benar direalisasikan sesuai dengan kesepakan,” tegasnya.

Danang menegaskan, pihaknya akan kembali menggelar aksi yang lebih besar apabila apa yang menjadi kesepakatan tak kunjung direalisasikan.

“Kalau tidak terealisasi seperti kesepakan maka kami akan lakukan aksi yang lebih besar, dan akan konsolidasi lebih besar,” tutupnya.

Rektorat IAIN Kendari Disegel Mahasiswa, Tenaga Staf Mandek Kerja

Repoter : Tesa Akmal

Editor : Rizal

Kendari, Objektif.id – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Segel Rektorat gegara Rektor IAIN Kendari tidak temui masa aksi. Akibatnya puluhan tenaga staf Bidang Umum dan tenaga Staf Bidang Akademi berhenti kerja, Selasa 4 Oktober 2022.

Pantauan di lokasi, masa aksi menyegel Rektorat sekitar pukul 11.00 wita, terlihat puluhan tenaga staf Rektorat IAIN Kendari meninggalkan ruangan kerja.

Jendral Lapangan (Jenlap) mengatakan, rektorat yang disegel oleh mahasiswa adalah bentuk kekecewaan terhadap Rektor IAIN Kendari yang sampai saat ini belum menemui masa aksi.

“Sudah dua hari berturut-turut belum menemui kami, padahal janjinya kemarin hari ini beliau mau menemui kami, tapi apa tidak muncul sampai saat ini, makanya kami baikot Rektorat,” beber Danang.

Ia menegaskan, jika hari ini Rektor IAIN Kendari belum menemui masa aksi pihaknya akan menyegel sampai tuntutan yang dibawa mahasiswa di indahkan oleh Rektor IAIN Kendari.

“Jika pihak rektorat belum datang hingga saat ini maka tidak menutup kemungkinan ruangan Rektor, Warek I, Warek II dan Warek III serta unsur pimpinan yang ada di gedung rektorat tersebut akan tetap kami segel,” lanjut Korlap.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa  Institut (DEMA I) Hendra Setiawan menegaskan, jika Rektor masih belum menemui masa aksi, massa aksi akan menyegel Kampus secarah menyeluruh.

“Kita menyegel kampus ini sampai rektor IAIN Kendari mampu menyelesaikan segala problematika atau tuntutan kita yang di bawa hari ini,” tegas Hendra.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi digelar KBM IAIN Kendari berlansung sejak Senin 3 oktober kemarin di Gedung Rektorat namun tuntutannya belum di indahkan oleh Pihak Birokrasi.

Massa aksi menuntut kenaikan anggaran yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan lembaga kemahasiswaan. Selain itu, massa aksi menuntut revisi kode etik yang dinilai mengintervensi berlebihan hingga membatasi ruang gerak dan ruang proses lembaga kemahasiswaan.

Massa aksi juga menuntut pencopotan Kasubag Umum IAIN Kendari, Sakri yang dinilai pelayanan yang diberikan kerap mempersulit mahasiswa dalam peminjaman fasilitas di Kampus IAIN Kendari.

Kecewa Tuntutan Tidak Ada Kepastian, Ormawa IAIN Kendari Menginap Di Pelataran Rektorat 

Repoter : Ismail
Editor : Rizal  Saputra

Kendari, Objektif.id – Puluhan anggota organisasi kemahasiswaan (Ormawa) lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menginap di pelataran Rektorat, Senin (3/10/2022) malam.

Pantauan Objektif.id, terlihat beberapa mahasiswa sudah membentang tarpal untuk dijadikan alas tidurnya, terlihat beberapa bahan makanan seperti, beras, ikan, sayur dan beberapa perlengkapan alat masak sudah dipersiapkan.

Ketua Umum UKK Mahiscita Wahyu mengatakan, keberadaan mahasiswa di Rektorat ini adalah tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang di Keluarga Basar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari yang tuntutannya belum mendapat kepastian.

“Kita ambil beberapa poin sebagai tuntutan itu belum diterima inilah kebijakan yang diambil oleh lembaga mahasiswa sampai yang menjadi tuntutan kami itu bisa ditindaklanjuti oleh pihak birokrasi,” kata Wahyu saat ditemui awakedia dilokasi, Senin (3/10/2022).

Ia menuturkan, saat berlangsungnya hearing bersama Pimpinan IAIN Kendari yang diwakili oleh Wakil Rektor (Warek) I Husain Insawan, tidak memberikan kejelasan terhadap beberapa poin tuntutan masa aksi.

“Kami kecewa karena tuntutan kami hari ini belum sukses belum ada kebijakan yang jelas untuk jalan keluarnya,” bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua Dewan UKK Racana Rizal mengatakan, keberadaan anggota UKK dan UKM adalah hasil kesepakatan rapat para Ketua-ketua lembaga kemahasiswaan saat mengelar demonstrasi di siang hari tadi.

“Bahwasannya sembari kita menunggu kedatangan bunda Rektor IAIN Kendari, kita sepakat untuk menunggu di gedung rektorat sebagai bukti bahwa mamang kita komitmen dengan tuntutannya kita,” kata Rizal.

Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.

“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini”. Beberny.

Untuk diketahui, terdapat beberapa pion tuntutan saat KBM IAIN Kendari yaitu, Kenaikan Anggaran Lembaga Kemahasiswaan. Menagih janji Birokrasi IAIN Kendari untuk memberikan fasilitas UKK dan UKM, revisi kode etik pedoman kemahasiswaan tahun 2019, dan mencopot Kasubag Umum dari jabatannya.

Selaras dengan itu, Danang Saputra selaku jendral lapangan Mengatakan bahwa terlalu jauh pihak birokrasi mengintervensi lembaga kemahasiswaan.

“Tuntutan ketiga yaitu pihak birokrasi terlalu jauh intervensi terutama kasubag umum, poin yang ke empat apa bila tuntutan pada poin ketiga tidak indahkan maka aksi yang kami gelar tidak akan berhenti sampai disini,” tegasnya.

Dituding Sebagai Pemicu Dualisme HMPS, KPUM Amirullah : Wadek III FASYAH Tidak Paham Regulasi Pemilma

Reporter : Al-Izar
Editor : Redaksi

Kendari, Objektif.id – Demisioner Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Amirullah sebut tuduhan Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Syariah (FASYAH) Asrianto Zainal yang dialamatkan kepadanya tidak melalui pengkajian mendalam.

Amirullah mengatakan, tudingan kelalaian menjalankan tugas yang disampaikan Wadek III Fasya Asrianto Zainal itu tidak memahami regulasi Pemilihan Umum Mahasiswa dan Undang-undang Pemilma.

“Wadek III Syariah ini tidak paham terkait regulasi pemilihan ataupun belum membaca terkait dengan undang-undang Pemilma itu sendiri,” kata Amirullah, Jumat 23 September 2022.

Ia membeberkan, sebelum polemik dua kepemimpinan yang terjadi di Fakultas Syariah, pihaknya sudah menentukan jadwal Mubes Prodi, sesuai dengan aturan yang berlaku, bahwa pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dilaksanakan dengan musyawarah besar (Mubes) Program Studi (Prodi) .

“Sebelumnya kami sudah menentukan waktu Mubes-Prodi ini tapi justru dari pihak Sema dan Dema Fakultas itu tidak mengakui hasil dari mubes itu,” bebernya.

Akan tetapi pihak Sema dan Dema Fasya malah mengambil langkah sendiri yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

“Pihak dari Sema, Dema mengambil inisiatif sendiri di luar dari KBM itu sendiri dengan menunjuk langsung ketua HMPS di Tiga Prodi yang ada di Fasya ini kemudian tidak sesuai dengan aturan KBM, yang dimana dalam aturan itu bahwa pemilihan ketua HMPS dilaksanakan dalam mubes-prodi dengan waktu yang telah di tentukan,” ungkapnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, KBM Fasya yang menjadi dasar penunjukan langsung Ketua HMPS, tidak mengakui akan adanya dan tidak pernah melihat langsung KBM itu.

“Saya sewaktu di Senat Mahasiswa Institut, tidak pernah melihat KBM Fakultas, saya mantan Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa belum pernah Senat Fakultas memberikan hasil kongres KBM, dan saya kira itu bertentangan dengan KBM induk,” ungkap Mantan Sekretaris Jenderal Sema-I Periode 2021-2022.

Dia menegaskan bahwa, apapun persoalan yang terjadi tentang Ketua HMPS, untuk pemilihannya itu harus dengan Mubes-Prodi karena itu sesuai dengan aturan KBM dan undang-undang Pemilma.

“Poin intinya dia harus Mubes-Prodi, dan Semestinya inisiatif Fakultas diMubeskan, bukan penujukan langsung yang tidak sesuai dengan regulasi,” tegasnya.

Dijanji Bertahun-Tahun, Pengadaan Panggung UKM-Seni Tak Kunjung Terealisasi

Reporter : Resga

Editor : Rizal 

Kendari, Objektif.id – Janji pihak rektorat terkait pengadaan panggung permanen Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKM-Seni) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari hingga kini tak terealisasi.

Hal tersebut diungkapkan Dewan Pengkaderan (DPK) UKM-Seni IAIN Kendari, Sarman Al Ausy. Ia mengatakan bahwa pada tahun 2018 birokrasi IAIN Kendari menjanjikan panggung permanen.

“Sejak tahun 2018 sudah pernah kami dijanjikan bahkan pada tahun 2017 kami buat panggung disuruh bongkar nanti dibuatkan katanya panggung permanen,” ucap Sarman Selasa 20 September 2022.

Lanjut, hingga saat ini panggung yang dijanjikan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak birokrasi, “Tapi sampai saat ini panggung tersebut tanpa kabar,” bebernya.

Ia juga mengungkapkan UKM-Seni tak bisa terpisahkan dengan panggung. Terdapat enam bidang di UKM Seni yakni, seni tari, seni musik, seni teater, seni sinematografi, seni religi, dan seni rupa yang lazim tampil di atas panggung.

“Soal pangung pementasan, jadi tanpa pangung itu bukan UKM-Seni, kami sedikit-sedikit berkegiatan butuh pangung, sedikit-sedikit berkegiatan harus ada pangung,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Kendari itu menerangkan, selama ini pementasan UKM-Seni yang digelar di dalam kampus selalu berubah tempat dan konsep panggung karena tidak ada panggung permanen yang bisa menjadi titik fokus pementasan.

“Kendalanya sampai saat ini memang bicara masalah anggaran kita mau buat panggung yang permanen atau portabel yang bisa dibongkar baru dipasang lagi, itu kami terkendala di anggaran,” terangnya.

Sebelumnya UKM-Seni IAIN Kendari telah mendirikan panggung pementasan di sekitar gedung Pusat Kegiatan Mahasiswanya (PKM) IAIN Kendari, namun dibongkar kembali karena telah lapuk.

“Pangung pada tahun 2021 itu terbuat dari bambu itu menghabiskan anggaran 8 juta apalagi kalau kita mau bikin yang permanen,” tambahnya.

Ia berharap pihak rektorat IAIN Kendari dapat merealisasikan janjinya terkait dengan pengadaan panggung UKM-Seni IAIN Kendari, mengingat biayanya yang cukup besar dan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang diberikan kepada UKM-Seni hanya cukup untuk biaya pelaksanaan program kerja organisasi.

“Kalau kita mau harapkan dana Dipa itu hanya 13 juta itu tidak cukup, mana kebutuhan lainnya, baru bicara pangung itu sedikit mahal juga belum lagi bicara masalah pekerjaan kita buat ,” terangnya.